Wijdan Syahla Modifikasi Perilaku
Wijdan Syahla Modifikasi Perilaku
● Positive Punishment artinya ada yang diberikan kepada subjek sebagai hukuman
(misalnya pukulan, teguran, denda).
● Negative Punishment artinya ada yang diambil dari subjek sebagai bentuk hukuman
(misal HP disita, pengurangan waktu main).
Atau musik Rock itu sebagai punishment buat maria yg lagi nari jaipong, tp reinforcement
positive buat Jan yang lagi ngedance.
Aversif stimulus itu punishment yg cuma ngurangi kekuatan perilaku. Punishment bisa kek
penguat, bisa berupa rangsangan tanpa syarat/terkondisi.
POSITIF PUNISHMENT
Positif punishment itu ada yang diberikan kepada subjek sebagai hukuman (misalnya
pukulan, teguran, denda).
Diagram positif reinforcement:
Respon (R ) dilakuin dan diikuti (tanda panah) munculnya stimulus (S) yang ngurangin (-)
kekuatan respon.
R __________________________________________> SR+
Respon diikuti Punishment
● Teri gigit kuku trs ayah marah dan nyuruh taro saos di atas kukunya biar enak
(nyindir)
R __________________________________________> SR+
Gigit kuku diikuti dimarahin bapa + disindir
Efek: Teri berenti gigitan kuku
Keputusan buat lakuin Positive Punishment apalagi yg ga terkondisi seperti sengatan listrik,
ada perkembangan etis:
1. Ada efek langsung karena bahaya serius atau cedera di individu kalo perilaku itu ga
diteken.
2. Pertimbangin kelebihan dan kekurangan sama efektivitas relatif dari teknik lain
3. Liat ketidakefektifan prosedur non-inversif hang dicoba sebelumnya.
4. Konsekuensi negatif secara langsung dan jangka panjang bagi individu yg signifikan
dari klien
NEGATIVE PUNISHMENT
Menarik atau mengambil penguatan positif atau stimulus yg bikin dia berperilaku begitu.
Diagram:
R __________________________________________> SR-
Respon diikuti Punishment
Contoh:
● Melani manjat pohon gede nan tinggi, bareng gengnya yg terus nyemangatin melin
buat manjat lebih tinggi. Terus ibu melani dateng dan ngusir temen-temennya melani
dan nyuruh turun.
R __________________________________________> SR-
Melani manjat pohon diikuti Ngusir temen-temennya melani
Efek: melani berenti manjat pohon
● Budi nyetir motor ngebut akhirnya dia ditilang polisi, didenda dan disita sim nya.
R __________________________________________> SR-
Budi nyetir motor ngebut diikuti Ditilang, didenda dan sim disita.
Efek: Budi berenti ngebut
KEPUNAHAN (Extinction)
Kepunahan ≠ negative punishment. Kepunahan itu “pertahanin respon ditahan sampe nurun
ke nol atau ketingkat yg dimau”. Kepunahan: ketika stimulus terkondisi jadi netral lagi,
sampe perilaku berkurang atau ttp. Biasanya di reinforcement positif.
TIME OUT
Bentuk punishment negatif. Jadi individu/klien dikeluarkan dri situasi yg bermasalah
langsung pas abis ngelakuin perilaku target. Terus ditempatin di periode singkat di
lingkungan tanpa adanya penguatan minimal. Periode singkatnya bisa 5-20 menit. Kalo dia
nolak buat di time out (kek nolaknha tuh nendang, mukul, tantrum), bisa diperpanjang
waktunya misal 2-5 menit per insiden.
OALAAA jadi time out itu nama “space” sama “waktu” buat si pelaku ngerasain punishment,
biasanya buay renungin masalah. YEP, ini termasuk punishment negatif karena ada banyak
hal yg ga bisa dilakuin pelaku di situ. Intinya dia dihukum buat ga ngapa-ngapain di sana.
Contoh, Budi selalu pecicilan sampe rusakin tugas ayu (kakaknya budi). Ayu bawa Budi ke
tempat cuci baju di loteng, buat berdiam diri dan ditentuin waktu 20 menit. Di loteng Budi
terus ngebela diri Kalo dia ga salah padahal ibu jadi saksinya, makannya ayu nambahin
waktu 5 menit tiap kali ngebela diri. Total semuanya 35 menit, berarti Budi ngebela diri
sebanyak 3 kali.
KERUGIAN PUNISHMENT
1. Perilaku yg dihukum bisa muncul lagi kalo orang yg ngasih hukuman ga ada.
2. Agresi bisa terjadi dari pelaku ke pemberi hukuman
3. Pelaku bisa displacement (lakuin agresi yg seharusnya ke pemberi hukuman jadi ke
orang lain yg lebih “ga berpengaruh”.
4. Pemberi hukuman malah bisa jadi punishment sekunder (hukuman yang
dikondisikan) bagi pelaku, jadinya pelaku malah ngehindar pemberi hukuman.
5. Punisher bisa neken perilaku yg tepat sebelum punishment diberikan.
6. Pemberi hukuman bisa ditiru sama pengamat.
7. Hukuman bisa aja ga efektif
Contoh: Mama lagi masak dan mau bawa makanan ke bawah. Minta tolong zahwa tp zahwa
malah sibuk main hp. Mama marah dan zahwa nangis, terus mama malah kerjain semuanya
sendiri trs zahwa malah lanjut main hp lagi karena ngerasa dah ga dibutuhin.
|
|
|
R___________________Sr+
Zahwa nangis Mama ngerjain sendiri dan biarin zahwa main hp lagi
Efek: zahwa jadi mikir kalo nangis, mamanya bakal “yaudah lah ribet” akhirnya ga minta
tolong lagi dan kerjain semuanya sendiri. Jadinya dia bisa bebas main lagi.
ALTERNATIF PUNISHMENT
Aturannya: punishment positif cuma dilakuin kalo metode alternatif ga berhasil, atau
kasusnya ekstrem di mana konsekuensinya merusak sehingga harus segera dihentikan.
Jadi secara Simplenya kalo bisa ni positive reinforcement dulu baru punishment? Betul.
Ketika disertai dengan positif reinforcement, punisher bisa pake punishment yang ringan.
Misal klien selalu oot, terus kita bilang “bisakah kita kembali ke subjek?”. Maka klien akan
berhenti ngomong tanpa ada kekerasan yg pasti. Tp juga memperkuat klien dengan topik.
Dan punishmen ga boleh fisik. Mending bikin prosedur Antecedent diikutin positive
reinforcement biar perilaku yg diinginkan bertambah.
Ketika punishment dipilih sebagai prosedur yang diinginkan, punishment negatif atau
penghilangan perencanaan positif lebih disukai daripada punsihment positif atau penyajian
seorang penghukum, kecuali dalam keadaan ekstrem.
OVERRECTION
Adalah cara yg satu sisi ngurangin perilaku yang ga pantas tp di sisi lain memperkuat
perilaku yg sesuai (counterconditioning)(??). Ada 2 jenis koreksi:
● Koreksi overitutional (restitusi)
Pemulihan “Situasi, kondisi, kepemilikan” kembali seperti sebelum terjadi tindakan yg
pantas. Dan memperbaiki lebih jauh.
Contoh: Budi ngumpetin pensil ayu. Budi harus balikin pensil ayu dan membantu ayu
merapikan barangnya sebagai hukuman. (Jadinya overcorrection).
Contoh lain: ayu memarahi kakanya karena tidak mau bermain dengannya. Ayu
harus minta maap ke kakanya dan harus membujuk secara halus kakanya agar mau
bermain dengannya apabila ia mau bermain dengan kakanya sekaligus coklat dari
mama.
Contoh lengkap:
Steven buang sampah di gym, pelatih nyuruh Steven ngambil sampahnya ke tempat
sampah (restitusi). Lanjut, pelatih nyuruh Steven mengambil semua sampah di
seluruh gym dan buang di tempat sampah (overcorrection).