Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan reinforcement dan punishment?

= Reinforcement (Penguatan) adalah suatu proses dimana suatu perilaku sasaran diperkuat
(yaitu, meningkatkan frekuensi, durasi, atau besarnya) sebagai akibat dari efeknya dalam
memproduksi konsekuensi tertentu.
= Punishment merupakan konsekuensi respon segera diikuti dengan perubahan stimulus yang
menurunkan frekuensi pada masa depan dengan tanggapan serupa atau pada tingkah laku yang
sama kedepannya.

2. Jelaskan perbedaan antara reinforcement dan punishment?


Perbedaan antara reinforcement dan punishment adalah, reinforcement merupakan proses
penguatan perilaku, sedangkan punishment merupakan proses pelemahan atau penghilangan
perilaku.

3. Jelaskan dengan contoh pemberian reinforcement positif dan reinforcement negatif?


= Reinforcement positif merupakan proses memperkuat perilaku melalui hubungan yang
kontingen dengan konsekuensi yang memuaskan, atau singkatnya berarti menguatkan dengan
cara yang menyenangkan. Contohnya yaitu memberikan hadiah atau apresiasi kepada anak yang
meraih ranking 1 di kelas, dengan harapan bahwa hal tersebut akan menyenangkan dan
memuaskan anak, sehingga anak tersebut akan mempertahankan perilaku belajarnya
kedepannya dan selalu berusaha untuk meraih ranking 1.
= Reinforcement negatif merupakan proses memperkuat perilaku melalui hubungan yang
kontingen yang melibatkan pemindahan atau pengelakan dari kejadian yang tidak memuaskan.
Atau singkatnya berarti proses mengindarkan individu dari situasi yang tidak menyenangkan
untuk menguatkan perilaku. Misalnya, seorang mahasiswa yang disiplin dan rajin masuk kelas
online tepat waktu, karena reputasi dosennya yang selalu tidak membiarkan mahasiswa yang
terlambat untuk masuk kelas. Perilaku disiplin dan rajin tepat waktu ini merupakan negatif
reinforcement karena fungsinya adalah untuk menghindar dari tidak dimasukkan ke dalam kelas
online oleh dosen.

4. Jelaskan dengan contoh pemberian punishment positif dan punishment negatif?


= Punishment positif terjadi ketika presentasi stimulus (peningkatan internsitas stimulus yang
sudah ada) segera mengikuti hasil perilaku saat menurunnya frekuensi perilaku. Singkatnya
berarti memberikan sesuatu sebagai hukuman. Contohnya guru yang memarahi siswanya yang
terlambat masuk kelas dengan harapan siswa tersebut tidak akan terlambat lagi di masa
mendatang.
= Punishment negatif mengenai pengakhiran stimulus yang sudah ada (atau penurunan
intensitas stimulus yang sudah ada) segera mengikuti perilaku yang dihasilkan saat menurunnya
frekuensi perilaku di masa mendatang. Singkatnya berarti mengambil sesuatu dari individu
sebagai hukuman. Contohnya, anak yang kecanduan main game sering tidak mengerjakan tugas
sekolahnya karena bermain game. Sehingga, orang tuanya menyita hp anaknya dengan harapan
anak tersebut akan mengerjakan tugasnya dahulu sebelum bermain game di masa mendatang.
5. Mengapa dalam teknik behavioral, pemberian punishment sangat dihindari dan lebih
diutamakan pemberian reinforcement?
= Dalam teknik behavioral, pemberian punishment sangat dihindari karena pemberian
hukuman terkadang lebih banyak memberikan pengaruh yang buruk juga terhadap individu.
Hukuman yang diberikan dapat menyebabkan timbulnya rasa tidak suka, rasa benci, rasa takut,
gelisah, yang justru dapat membuat individu malah meningkatkan perilaku maladaptifnya.
Fatalnya, pemberian punishment juga bisa menyebabkan trauma kepada individu. Sehingga,
sebaiknya pemberian punishment dihindari dan mengutamakan pemberian reinforcement.
Karena reinforcement merupakan pemberian penguatan positif yang biasanya menimbulkan
rasa senang kepada individu.

6. Berikanlah 3 contoh kesalahan dalam pemberian reinforcement pada proses belajar mengajar
serta dalam bimbingan dan konseling disekolah! Kemudian jelaskan bagaimana pemberian
reinforcement yang benar.
= 1. Guru memberikan hadiah mobil-mobilan kepada siswi putri yang meraih juara 1 di kelas.
Dalam hal ini, guru seharusnya memberikan hadiah atau reinforcement yang sesuai dengan hal
yang disukai oleh siswi agar siswi tersebut merasa senang akan hadiah yang diberikan. Mobil-
mobilan tidak cocok diberikan karena pada umumnya mobil-mobilan dimainkan oleh siswa laki-
laki.

2. Guru memberikan hadiah kepada siswa yang juara 1 di kelas namun jauh setelah
pengumuman juara di umumkan, sehingga nilai hadiah yang diberikan sudah berbeda dan tidak
begitu besar lagi bagi siswa tersebut. Seharusnya, guru memberikan reinforcement atau hadiah
segera setelah pencapaian siswa tersebut sehingga siswa merasa bahwa hadiah tersebut begitu
bernilai karena merupakan hasil dari pencapaiannya.

3. Guru terlalu sering memberikan pujian kepada salah satu siswa yang sering menjawab
pertanyaannya dengan benar, sehingga pujian yang diberikan tidak begitu istimewa lagi bagi
siswa tersebut dan pujian tersebut tidak lagi mengukuhkan. Seharusnya, pujian yang diberikan
sesuai dengan porsinya dan tidak berlebihan sehingga siswa semakin termotivasi karena
menganggap bahwa pujian tersebut merupakan pencapaian yang tinggi.

7. Berikanlah 3 contoh kesalahan dalam pemberian punishment pada proses belajara mengajar
serta dalam bimbingan dan konseling disekolah! Kemudian jelaskan bagaimana pemberian
punishment yang benar?
= 1. Guru BK yang menghukum siswa yang berambut panjang dengan langsung memotong asal
rambut siswa tersebut. Sehingga, siswa tersebut merasa tidak suka dan bukannya memotong
rambutnya setiap rambutnya tumbuh panjang, siswa tersebut malah tidak mau ke sekolah atau
menutupi rambutnya dengan menggunakan topi karena takut akan hukuman tersebut.
Sebaiknya hukuman yang diberikan tidak langsung dilakukan terhadap fisik siswa dan
memberikan hukuman yang akan meningkatkan kesadaran siswa, bukan hanya sekedar
memberi rasa takut kepada siswa.
2. Guru BK yang menghukum siswa dengan mempermalukannya di hadapan umum, atau di
hadapan banyak siswa, sehingga menyebabkan siswa merasa dipermalukan dan membuat siswa
diperolok oleh siswa lainnya. Sebaiknya, punishment diberikan bukan dihadapan banyak orang
sehingga siswa tidak merasa malu dan siswa tidak mendapatkan pandangan negatif dari siswa
lainnya yang dapat berpengaruh pada mental siswa.

3. Guru menghukum siswa yang membolos dengan memukul dan melakukan kekerasan fisik
yang berlebih kepada siswa sehingga siswa mengalami luka dan trauma. Hal ini harus dihindari
dan seharusnya hukuman yang diberikan tidak terlalu keras, dan tidak menimbulkan luka fisik
dan psikologis yang dalam pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai