= Reinforcement (Penguatan) adalah suatu proses dimana suatu perilaku sasaran diperkuat
(yaitu, meningkatkan frekuensi, durasi, atau besarnya) sebagai akibat dari efeknya dalam
memproduksi konsekuensi tertentu.
= Punishment merupakan konsekuensi respon segera diikuti dengan perubahan stimulus yang
menurunkan frekuensi pada masa depan dengan tanggapan serupa atau pada tingkah laku yang
sama kedepannya.
6. Berikanlah 3 contoh kesalahan dalam pemberian reinforcement pada proses belajar mengajar
serta dalam bimbingan dan konseling disekolah! Kemudian jelaskan bagaimana pemberian
reinforcement yang benar.
= 1. Guru memberikan hadiah mobil-mobilan kepada siswi putri yang meraih juara 1 di kelas.
Dalam hal ini, guru seharusnya memberikan hadiah atau reinforcement yang sesuai dengan hal
yang disukai oleh siswi agar siswi tersebut merasa senang akan hadiah yang diberikan. Mobil-
mobilan tidak cocok diberikan karena pada umumnya mobil-mobilan dimainkan oleh siswa laki-
laki.
2. Guru memberikan hadiah kepada siswa yang juara 1 di kelas namun jauh setelah
pengumuman juara di umumkan, sehingga nilai hadiah yang diberikan sudah berbeda dan tidak
begitu besar lagi bagi siswa tersebut. Seharusnya, guru memberikan reinforcement atau hadiah
segera setelah pencapaian siswa tersebut sehingga siswa merasa bahwa hadiah tersebut begitu
bernilai karena merupakan hasil dari pencapaiannya.
3. Guru terlalu sering memberikan pujian kepada salah satu siswa yang sering menjawab
pertanyaannya dengan benar, sehingga pujian yang diberikan tidak begitu istimewa lagi bagi
siswa tersebut dan pujian tersebut tidak lagi mengukuhkan. Seharusnya, pujian yang diberikan
sesuai dengan porsinya dan tidak berlebihan sehingga siswa semakin termotivasi karena
menganggap bahwa pujian tersebut merupakan pencapaian yang tinggi.
7. Berikanlah 3 contoh kesalahan dalam pemberian punishment pada proses belajara mengajar
serta dalam bimbingan dan konseling disekolah! Kemudian jelaskan bagaimana pemberian
punishment yang benar?
= 1. Guru BK yang menghukum siswa yang berambut panjang dengan langsung memotong asal
rambut siswa tersebut. Sehingga, siswa tersebut merasa tidak suka dan bukannya memotong
rambutnya setiap rambutnya tumbuh panjang, siswa tersebut malah tidak mau ke sekolah atau
menutupi rambutnya dengan menggunakan topi karena takut akan hukuman tersebut.
Sebaiknya hukuman yang diberikan tidak langsung dilakukan terhadap fisik siswa dan
memberikan hukuman yang akan meningkatkan kesadaran siswa, bukan hanya sekedar
memberi rasa takut kepada siswa.
2. Guru BK yang menghukum siswa dengan mempermalukannya di hadapan umum, atau di
hadapan banyak siswa, sehingga menyebabkan siswa merasa dipermalukan dan membuat siswa
diperolok oleh siswa lainnya. Sebaiknya, punishment diberikan bukan dihadapan banyak orang
sehingga siswa tidak merasa malu dan siswa tidak mendapatkan pandangan negatif dari siswa
lainnya yang dapat berpengaruh pada mental siswa.
3. Guru menghukum siswa yang membolos dengan memukul dan melakukan kekerasan fisik
yang berlebih kepada siswa sehingga siswa mengalami luka dan trauma. Hal ini harus dihindari
dan seharusnya hukuman yang diberikan tidak terlalu keras, dan tidak menimbulkan luka fisik
dan psikologis yang dalam pada siswa.