Anda di halaman 1dari 7

Ekonomi

Berbasis
Syariah
Pengertian
Ekonomi Syariah
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dialami oleh
nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi
berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara
kesejahteraan
Perbedaan
ekonomi syaria
dengan ekonomi
kovensional
Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan
ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi
syariah bukan pula berada di tengah-tengah ketiga
sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan
kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang
memberikan hampir semua tanggung jawab kepada
warganya serta komunis yang ekstrem,[1] ekonomi
Islam menetapkan bentuk perdagangan serta
perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh
ditransaksikan.
“ Ciri Khas Ekonomi Syariah”
ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat,
antara lain:
1.Kesatuan (unity)
2.Keseimbangan (equilibrium)
3.Kebebasan (free will)
4.Tanggung jawab (responsibility)
TUJUAN EKONOMI SYARIAH
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk
memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia.
Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk
kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di
muka bumi. Esensi proses ekonomi Islam adalah
pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan
nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama
(falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam,
yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya, dan
politik dari bangsa..
Perkembangan Ekonomi Syariah Di
Indonesia
Secara keseluruhan pertumbuhan aset keuangan
syariah Indonesia telah mencapai Rp 2.450,55 triliun
atau sekitar US$ 163,09 miliar posisi per Juni 2023.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,37%
(yoy) dengan market share sebesar 10,94% terhadap
total keuangan nasional.
” Jika Ada Kekurangan Kita Minta Maaf
Dan Jika Ada Lebih Tidak Usah
Dikembalikan karna Kita Ikhlas.”

“ Baik silahkan , Kita akan membuka sesi


Pertanyaan bukan sesi curhatan, Jadi
Tidak usah Panjang lebar.”
.

Anda mungkin juga menyukai