Ahmad Akmal Muhyiddin1, Nurhasan2, Arie Prasetya Anwar3,Ainun Resky Taufiq4 ,Tari Pramesti
Hanifatul Fauziah5 ,Tito Arie Ananta Mahendra6 ,Alvian George Devandrie7 ,Juliano
Alexander8 ,Veronika Parotua Lubis9 ,Febrian Tri Wirayuda10
Abstrak
Mekanika batuan sebagai ilmu terapan menjadi suatu disiplin rekayasa koheren dalam tiga setengah dekade
terakhir. Bidang rekayasa pertambangan sudah sejak kira-kira dua dekade terakhir telah mulai mengambangkan
teknik-tekniknya sendiri berdasarkan kaidah-kaidah mekanika batuan dalam rancangan dan pelaksanaan
penggalian baik di permukaan maupun bawah permukaan . Penelitian ini terdiri dari dua lokasi, pada lokasi
pertama di Jl. Ringroad 2, Kecamatan Sungai Kunjang, Kelurahan Lok Bahu, Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur. Sampel batuan yang diambil di lokasi pertama memiliki kadar air rata -rata 7,80%, rata-rata
natural density 1,62 gr/cm3, dry density 0,28 gr/cm3, rata-rata Saturated Density 1,63 gr/cm3, Rata – rata Apprent
Spesific Gravity 1,47. diperoleh nilai RQD 99,98%. Dan perhitungan tinggi lereng 1 adalah 13,608 m . pada
lokasi sampel 2 yang berlokasi di Jl. Joyomulyo II, Kecamatan Samarinda Utara, Kelurahan Lempake, Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Sampel batuan yang diambil di lokasi kedua ini memiliki kadar air
rata-rata 6,56%, rata-rata natural density 1,94 gr/cm3, dry density 1,82 gr/cm3, rata-rata Saturated Density 2,17
gr/cm3, Rata – rata Apprent Spesific Gravity 1,82. diperoleh nilai RQD 99,99%. Dan perhitungan tinggi lereng 2
adalah 9,8 m.
Kata kunci : RQD , natural density , dry density , Apprent Spesific Gravity , RMR
abstract
Rock mechanics as an applied science has become a coherent engineering discipline in the last three and a half
decades. The field of mining engineering has started to develop its own techniques based on the principles of
rock mechanics in the design and execution of excavations both on the surface and subsurface since about the
last two decades. This research consists of two locations, the first location is on the Ringroad 2 road, Sungai
Kunjang District, Lok Bahu Village, Samarinda City, East Kalimantan Province. The rock samples taken at the
first location had an average water content of 7.80%, an average natural density of 1.62 gr/cm3, a dry density
of 0.28 gr/cm3, an average Saturated Density of 1.63 gr/cm3, an average of - average Apprent Specific Gravity
1.47. obtained RQD value of 99.98%. And the calculation of the height of slope 1 is 13.608 m. at sample
location 2 which is located on Jalan Joyomulyo II, North Samarinda District, Lempake Village, Samarinda City,
East Kalimantan Province. The rock samples taken at this second location had an average water content of
6.56%, an average natural density of 1.94 gr/cm3, a dry density of 1.82 gr/cm3, an average Saturated Density
of 2.17 gr/cm3, an average – average Apprent Specific Gravity 1.82. obtained RQD value of 99.99%. And the
calculation of the height of slope 1 is 9.8 m.
keyword : RQD , natural density , dry density , Apprent Spesific Gravity , RMR
1
TUGAS BESAR MEKANIKA BATUAN KELOMPOK 4
PENDAHULUAN
Perhitungan Penentuan Sifat Fisik Batuan
Batuan adalah bahan padat yang terdiri dari satu atau 1. Bobot isi asli (natural density)
lebih mineral, atau bahan organik yang terkompaksi. Wn
= ....................................................
Sifat fisik batuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, Ww−Ws
termasuk komposisi mineral, struktur, ukuran butir, ..................................
dan pengaruh lingkungan geologi. (2.1)
Mekanika batuan sebagai ilmu terapan menjadi 2. Bobot isi kering (dry density)
suatu disiplin rekayasa koheren dalam tiga setengah Wo
dekade terakhir. Bidang rekayasa pertambangan = .................................................
Ww−Ws
sudah sejak kira-kira dua dekade terakhir telah mulai ..................................
mengambangkan teknik-tekniknya sendiri (2.2)
berdasarkan kaidah-kaidah mekanika batuan dalam
rancangan dan pelaksanaan penggalian baik di 3. Bobot isi jenuh (saturated density)
permukaan maupun bawah permukaan. Prediksi-
Ww
prediksi kondisi kekuatan dan kelemahan suatu = ..................................................
Ww−Ws
struktur telah ditingkatkan keakuratannya, sehingga
...................................
mengurangi unsur trial and error. Pelaksana di
(2.3)
lapangan dipermudah dan dipercepat penyelesaian
pekerjaannya karena diterapkannya sistem
4. Berat jenis semu (apparent specific gravity)
monitoring selama dan setelah suatu penggalian
terowongan sifat fisik batuan dapat digunakan untuk Wo
mengidentifikasi jenis batuan yang ada di = Ww−Ws .............................................
permukaan atau di dalam tanah, menggambarkan Bobot Isi Air
struktur geologi yang ada, dan memprediksi perilaku ..................................
batuan dalam respons terhadap beban atau tekanan (2.4)
RQD merupakan sistem klasifikasi masa batuan
tertua dan masih digunakan hingga saat ini. 5. Berat jenis sejati (true specific gravity)
Wo
Dari sistem ini setidaknya melahirkan tiga sistem = Wo−Ws ............................................
klasifikasi masa batuan yang disempurnakan dan Bobot Isi Air
lebih detail. Ketiga sistem klasifikasi itu adalah ..................................
RQD, RMR dan RMI. Oleh karena input dasar (2.5)
ketiga sistem ini hampir sama maka kita bisa
menggabungkan ke dalam satu set perhitungan 6. Kadar air asli (natural water content)
untuk mendapatkan hasilnya. Keunggulannya adalah
Wn−Wo
dalam satu perhitungan kita bisa mendapatkan hasil = x 100%.....................................
yang berbeda dan dengan mudah
Wo
membandingkannya untuk dilakukan analisa lebih ..................................
lanjut. Adapun analisis kestabilan lereng pada (2.6)
penelitian ini menggunakan metode Rock Mass
Rating (RMR). Rock Mass Rating (RMR) ialah 7. Saturated water content (absorption)
metode yang digunakan untuk mengevaluasi Ww−Wo
= x 100%....................................
ketahanan dan kualitas massa batuan. Wo
..................................
Oleh karena itu, pengujian ini dilakukan analisis (2.7)
pada sampel batuan dengan tujuan antara lain untuk
mengetahui sifat fisik dari batuan, untuk mengetahui 8. Derajat kejenuhan
kuat tekan batuan dan untuk mengetahui kelas
batuan menurut kondisi di lapangan berdasarkan
klasifikasi batuan Rock Mass Rating (RMR).
2
TUGAS BESAR MEKANIKA BATUAN KELOMPOK 4
Keterangan: Keterangan:
Wn : Berat sampel batuan natural Is(50) : Point Load Index diameter 50 mm (MPa)
Wo : Berat sampel batuan kering P : Beban maksimum contoh pecah (N)
Ww : Berat sampel batuan jenuh D : Jarak antar konus penekan (mm)
Ws : Berat sampel batuan jenuh tergantung di
dalam air Sistem Rock Mass Rating (RMR) atau sering juga
disebut dengan Geomechanics Classification telah
Dan Menggunakan Perhitungan PLI (Point Load dimodifikasi berulang kali begitu informasi baru dari
Indexs). Contoh yang digunakan untuk pengujian ini studi-studi kasus diperoleh dan menjadikannya
dapat berbentuk silinder ataupun suatu bongkah sesuai dengan International Standard dan prosedur.
batuan dan disarankan untuk pengujian ini berbentuk RMR terdiri dari 5 parameter utama dan 1 parameter
silinder dengan diameter = 50 mm. Menurut Broch pengontrol untuk membagi massa batuan.
dan Franklin (1972), Point Load Index (Is) suatu 1. Kuat tekan batuan utuh (UCS)
contoh batuan dapat dihitung dengan persamaan: 2. Rock quality Designation (RQD)
P 3. Jarak diskontinu/kekar
Is = 2 .....................................................................(2.11) 4. Kondisi diskontinu/kekar
D
5. Kondisi air tanah
P 6. Koreksi dapat dilakukan bila diperlukan
Is(50) = F×𝑃/𝐷2 Is(50) = F𝑃𝐷2 Is(50) = F 2 ................(2.12) untuk orientasi diskontinuitas/kekar
D
( )
0 , 45
d
Dimana F = , sehingga diperoleh suatu
50
persamaan PLI yang telah dikoreksi sebagai berikut.
( )
0 , 45
d P
Is(50) = 2
..................................................
50 D
(2.13)
Pengambilan
Sampel & Data
RMR
3
Preparasi
TUGAS BESAR MEKANIKA BATUAN KELOMPOK 4
Pengujian di
Laboratorium
Berat sampel
Kesimpulan 2 batuan Wn gr 44 55,7 53,5 52,5 54,4
natural
Berat sampel
3 Ww gr 44,8 55,8 54,1 53,3 59,9
batuan jenuh
Berat sampel
Kegiatan pengujian ini meliputi studi literatur dan 4 batuan jenuh Ws gr 16,6 21,1 23,2 22 21,2
tergantung
percobaan di laboratorium. Studi literatur Berat sampel
digunakan dari awal pengujian hingga analisis dan 5 batuan Wt gr 40,4 50,3 49,1 48,1 53,5
Kering
penarikan kesimpulan. Percobaan langsung di
laboratorium meliputi pengujian Kadar Air, Natural
density, Dry density, Saturated density, apparent
specific gravity, true specific gravity, Natural water
content, Saturated water content, Degree of
Saturation, Porosity, Void Ratio & PLI (Point Load
Indeks) data yang terkumpul kemudian diolah
dengan melakukan perhitungan dari data yang telah
di dapat dari laboratorium.
Provinsi Kalimantan Timur dan sampel 2 berlokasi
di Jl. Joyomulyo II, Kecamatan Samarinda Utara,
Lokasi Penelitian
Kelurahan Lempake, Kota Samarinda, Provinsi
Kalimantan Timur. Pada saat pengambilan kedua
sampel cuaca berawan, Saat pengambilan foto
4
TUGAS BESAR MEKANIKA BATUAN KELOMPOK 4
sampel 1 dilakukan pada hari Senin, 1 Mei 2023, Tabel 3 Data Hasil Pengujian Sifat Fisik Lereng 1
pukul 10.00 WITA dan sampel 2 pada hari Rabu, 3
Mei 2023, pukul 16.00 WITA. Titik koordinat pada Pada percobaan batupasir pertama diperoleh kadar
sampel sampel 1 terletak pada koordinat 50M x = air rata-rata 7,80%, porosity rata-rata 16,16%. Untuk
No
Contoh
Satuan 1 2 3 4 5
Rata nilai dan untuk void ratio rata-rata 0,191.
Uji - rata
Saturated 3
6
true
specific 1,69 1,72 1,89 1,84 1,65 1,67
4
density
s gr /cm1,98 2,12 2,09 2,50 2,15 2,17
gravity apparent
Natural 5 specific 1,77 1,66 1,65 2,15 1,86 1,82
7 water ωn % 8,91 10,73 9,16 9,14 11,02 9,79 gravity
content true
Saturated 6 specific 2,25 3,09 2,92 3,28 2,62 2,83
8 water ωs % 10,89 10,93 10,18 10,81 11,96 10,95 gravity
content Natural
Degree of 7 water ωn % 5,04 6,53 6,67 7,14 7,42 6,56
9 S % 81,81 98,18 90 84,61 92,18 89,35 content
Saturation
Saturated
10 Porosity n % 15,60 15,89 16,18 16,61 16,53 16,16 26,3
8 water ωs % 12,21 27,84 15,95 15,65 19,60
6
content
11 Void Ratio e 0,184 0,188 0,199 0,199 0,198 0,191
Degree of
25,2
9 Saturatio S % 41,27 23,47 44,78 47,41 36,44
0509819, y = 9946301 dan sampel 2 terletak pada n
9
Berat sampel
5 Wt Gr 51,6 35,2 33 42 74,1
batuan Kering
5
TUGAS BESAR MEKANIKA BATUAN KELOMPOK 4
Pada percobaa kuat tekan batupasir pertama Gambar 4 Analisis Kinematika Sampel 1
menggunakan 5 sampel didapatkan nilai PLI rata-
rata 0,355 Mpa. Pada perhitungan nilai kuat tekan
(UCS) rata-rata 7,705 Mpa.
6
TUGAS BESAR MEKANIKA BATUAN KELOMPOK 4
1. Diketahui nilai rata-rata porositas batuan pada (1) Tuhan YME dengan segala rahmat serta karunia-
sampel 1 adalah 16,16% , serta rata-rata dari Nya yang memberikan kekuatan bagi penyusun
void ratio adalah 0,191 . Pada penelitian kali ini dalam menyelesaikan Tugas Besar Praktikum
juga diketahui rata-rata dari nilai porositas Mekanika Batuan ini,
batuan sampel 2 yaitu 34,95% dan rata-rata (2) kepada kedua orang tua tercinta yang selama ini
nilai void ratio yaitu 0,592 telah membantu penyusun dalam bentuk
2. Diketahui nilai kuat tekan (UCS) pada batuan perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa
sampel 1 adalah 7,705 Mpa . Lalu diketahui yang tidak henti-hentinya mengalir demi
juga nilai kuat tekan (UCS) pada batuan sampel kelancaran dan kesuksesan penyusun dalam
2 adalah 100,441 Mpa menyelesaikan Tugas Besar Praktikum
3. Diketahui kelas massa batuan pada lereng Mekanika Batuan ini,
sampel 1 adalah II. sehingga kelas massa (3) Kepada Ibu Dr. Ir. Hj. Revia Oktaviani, ST., MT
batuan baik , yang berarti kohesi massa batuan dan Bapak Ir. Tommy Trides,ST., MT selaku
berkisar 300 - 400 dan sudut geser dalam massa dosen mata kuliah Mekanika Batuan.
batuannya yaitu 350 - 450. Serta kelas massa (4) Dan kepada Muhammad Rayhan Fhadillah
batuan pada lereng sampel 2 adalah I. sehingga selaku bina damping kelompok 4 serta asisten
kelas massa batuan sangat baik , yang berarti praktikum yang telah membantu berjalannya
kohesi massa batuan > 400 dan sudut geser praktikum Mekanika Batuan ini,
dalam massa batuannya yaitu > 450. (5) Kepada teman-teman kelompok 4 yang selalu
4. Diketahui klasifikasi kekuatan batuan utuh bersemangat untuk melakukan kegiatan Tugas
menurut (Deere & Miller, 1966) pada sampel 1 Besar Mekanika Batuan,
adalah kelas E yang berarti kekuatan batuan (6) seluruh teman - teman Teknik Pertambangan
sangat rendah sedangkan pada sampel 2 adalah 2021 yang selalu merangkul satu sama lain
kelas A yang berarti kekuatan batuan sangat dalam kegiatan praktikum dan tugas besar.
tinggi , lalu klasifikasi kuat tekan menurut
(Bieniawski & Tamrock) untuk sampel 1 yaitu DAFTAR PUSTAKA
sangat lunak dan 2 yaitu sangat keras, serta
klasifikasi kekerasan batuan menurut (Attewell Arif, Irwandy. 2021. Geoteknik Tambang. Edisi
& Farmer 1976) pada sampel 1 yaitu sangat Kedua Tahun 2021. Gramedia Pustaka Utama.
lemah , dan pada sampel 2 yaitu batuan sangat Jakarta.
kuat. Arif, Irwandy. 2016. Geoteknik Tambang. Gramedia
5. Jenis longsoran yang mungkin terjadi pada Pustaka Utama. Jakarta.
lereng sampel 1 dan sampel 2 yaitu termasuk Rai. M. A, Kramadibrata. S, Wattimena. R. K. 2014.
Longsoran baji, karena shear joint 1 dan 2 nya Mekanika Batuan. Penerbit ITB. Bandung.
itu saling berpotongan, sesuai dengan
pengertiannya longsoran baji yaitu terjadi bila
terdapat dua bidang lemah atau lebih
berpotongan sedemikian rupa sehingga
membentuk baji terhadap lereng.