Anda di halaman 1dari 28

LENG

KARYA : BAMBANG WIDOYO SP

MENANGANI BAB PANGGUNG


TEMPATNYA SEPERTI PONDOPO YANG SUDAH SELESAI DIRENOVASI DAN DIBANGGUN
PENDOPO JOGLO. DI TENGAH PENDOPO ADA GROBOKAN/TEMPAT PENYIMPANAN YANG
DITUTUPI KAIN MORI PUTIH. KAIN LAYAR BISA DIBUKA SECARA NAIK TURUN BUAT
KEPERLUAN UNTUK GANTI ADEGAN. DIDEPAN GEROBOKAN/LEMARI ADA MEJA KECIL
UNTUK TEMPAT MENARUH SESAJEN, SEPERTI KEMBANG SETAMAN SAMA PIRANTI
UMBARAMPE, MENYIAPKAN LAINNYA. KONON KERING KROBONGAN DIBENTANG TIKAR.
DIBAGIAN KIRI MAJU SEDIKIT ADA PAPAN YANG AGAK LONGGAR. UNTUK LEWAT YANG
MAU PADA DATANG, DIDEKAT SANA ADA KOTAK BERJEJER TIGA YANG SALAH ITU BEDA-
BEDA UNTUK KOTAK DANA.

ADEGAN 1
SAMPAI MAGRIB SEPERTI ADAT SETIAP HARI.
TERDENGAR SAYUP DARI PINGGIR DESA, ADA SUARA MESIN PABRIK BERDENGING.
DI DALAM PENDOPO ADA MAKAM KYAI YANG MASIH SEPI, NAMUN TETAP SAJA TERASA
KERAMAT.
DI KROBONGAN ADA IKATAN-IKATAN KEMBANG MELATI YANG SUDAH LAYU
PONDOPO SAREYAN ITU BAUNYA SANGAT HARUM. SEPERTI MEWANGI HARUM KEMBANG,
MENYAN, DAN DUPA CINA.

PAK REBO:
(SAMBIL MEMBACA HAPALAN MANTRANYA) Nuwun sewu... Saya ini Pak Rebo, yang akan
membacakan Hantaran doa-doa atas kedatangan saudara semua untuk merasakan perkenalan terhadap Pak Kyai
Bakal. Saya yang membawa kunci, maka tugas saya adalah membuka pintu Kyai Bakal untuk menuju
permintaan. Saya juga akan menerima rejeki jika permintaan kamu terkabulkan.
Silahkan, berdoa. Saya juga minta doanya, supaya dapat terkabul semua permintaan kalian. Saya percaya jika,
semua yang meminta pasti akan bisa terlaksanakan, asalkan doanya itu serius. Allah itu maha pengasih,
penyayang, dan maha bijaksana tanpa kita meminta.
Silahkan saudaraku, menghadap Kyai Bakal. Kamu tidak usah malu-malu minta saja apa yang kamu mau
semuanya. Jika malu bertanya, kamu simpan di hati saja. Allah Swt pasti mendengar.

LAMPU PENDOPO MAKAM TERANG


DARI KEJAUHAN SUARA MESIN PABRIK YANG AWALNYA PELAN-PELAN
BERDENGING, LAMA KELAMAAN TERASA KENCANG. DOANYA PAK REBO SEMAKIN KALAH
DENGAN MESIN YANG MENUTUPI SUARA PAK REBO YANG IKUT BERSERU. SUARA MESIN ITU
SEMAKIN MENENGGELAMKAN SUARA PAK REBO SAMPAI MENGHILANG. PAK REBO SEMAKIN
MENGOTOT SAMPAI SUARANYA SERAK, NAMUN SEBENARNYA PAK REBO SUDAH TIDAK

1
KUAT, SAMPAI DIA MERASA SESAK NAFAS, BERKERINGAT BANYAK HINGGA PAK REBO
MELEPASKAN PAKAIANNYA, SAMBIL MASIH MEMBACA DOA-DOANYA.

...... Tidak usah malu, lagian sekedar minta apa beratnya. Paling yang tahu juga hanya dirimu sendiri, silahkan
minta apa. agar kejatuhan rejeki, cari jodoh, ingin kaya, punya kambing, sapi, kerbau, burung cucakrowo, emas,
serta berlian, sepeda motor, bebek, scuter, yamaha, kol teisen, mobil jip, impala, dan mobil mersi. Apa kamu
pengen naik pangkat, biar didengarkan atasanmu, minta tempat subur, megang proyek, cari pelaris, dapat
borongan pabrik, dan selamat sampai akhir.
Atau ingin dapat rumah yang besar, sawah yang luas, perkebunan dimana-mana, membuka lahan. Atau bahkan
membongkar gunung. Minta saja yang banyak sekalian, lha kan Allah Swt itu maha pemurah, baik sekali,
mumpung masih bisa minta. Mintalah yang banyak sekalian. Kalian itu tidak usah malu. Lagi pula hanya
meminta itu, apa beratnya. (DIULANG LAGI)

SUARA MESIN MENDENGING SEKALI


PAK REBO TIDAK KUAT UNTUK MENANDINGI SUARA DENGING PABRIK, SEHINGGA PAK REBO
DUDUK DAN LEMAS.
MBOK SENIK MASUK, KEMUDIAN DISUSUL BONGKREK SAMBIL MARAH-MARAH.

BONGKREK
(MUNTAB/MARAH) Tobat tenan iki. Suara iku kok ya sik nggangu ae. Diancok....! blas tidak punya tenggang
rasa. Lagi tenang-tenang, pasti ngacau! bunyi terus. Edan, edyan tenaaannn!!!
MBOK SENIK
Bongkrek! Kamu itu kenapa to? Sing edan iku sapa? Kok rame ae. Sing kamu marahi iku sapa?
BONGKREK
Ora nduwe otak, lha kamu itu terganggu apa tidak?
MBOK SENIK
Sabar sik, timbang gremeng ae ora ono gunane.
BONGKREK
Kalau dilabrak, gimana?
MBOK SENIK
Memangnya kita bisa menang? Kamu itu wis ndak usah kakehan polah, ingat saudara-saudaramu yang bakal
terkena dampaknya. Jika ingin bertindak itu mesti harus hati-hati, jangan terburu-buru seperti Si Kabul sama
Parno itu. Sampai sekarang orang berdua itu ora jelas kabare. Entah dibawa kemana? Entah masih hidup atau
mati.
BONGKREK
Sing goblok iku ya Si Kabul sama Parno. Mudah untuk dibujuk, cuma diiming-iming pekerjaan yang belum
jelas, hatinya sudah luluh, tidak tahunya hanya dibohongi.
MBOK SENIK
Niatnya itu membela temannya. Ya piye maneh, kalau perutnya tidak dimasukkan keburu kehabisan tenaga?
apalagi Parno dengan Kabul masih punya tanggungan.

2
BONGKREK
Aku juga punya, memang Parno dengan Kabul yang kurang hati-hati.
MBOK SENIK
Krek, sekarang kamu ini tinggal satu-satunya. Teman-temanmu wis podo ilang, tidak usah lagi dipungkiri.
Wislah trima apa anane wae.
BONGKREK
Lha... Iya disana itu lupanya. Jadinya kalah terus, diinjak-injak terus, sudah tidak jamannya mengalah terus-
terusan. Orang–orang sekarang itu pada berburu keselamatan sendiri, terus memilih tuli, bisu, dan menutup
mata. Yang dihadapi itu sudah seperti barang mati, sudah tidak mempunyai hati.
MBOK SENIK
Orang diam bakal menang, kebalikannya orang kebanyakkan tingkah bakal kalah.
PAK REBO.
(MENGUAP LEBAR) wuaaahhhh..... Panas! Hawanya gerah sekali, panas sekali, jika mau hujan cepatlah
hujan. Lhoo..? Kok sudah gelap sekali... Jam berapa ini? (TIDAK ADA SAMBUTAN) ...... Tidak nanti saja
bubarnya selesai isak? (TIDAK JELAS YANG DITANYA SIAPA)... setengah sembilan sudah ada?
BONGKREK
Belum... mesinnya baru saja mendenging
PAK REBO
Baru setengah delapan kan? Langit jika sudah gelap susah ditebak. Kuburan sebesar ini kok tidak dipasang jam.
E kan ada priyayi-priyayi yang menyiapkan ketemu Kyainya tidak ada jam.
MBOK SENIK
Lah atene kokpasang ndek umah ta?
PAK REBO
Dirumah sudah ada jam anak saya.
MBOK SENIK
Halah, wis ora usah! Wis bener ora usah nganggo jam. Nanti yang sembahyang merasa dibatasi, kesusu. Tidak
enak, biar sesampainya. Kamu tanya jam, memangnya mau kemana?
PAK REBO
Ya ada perlu.

BONGKREK, PAK REBO DENGAN MBOK SENIK TERDIAM, SUARA MESIN PABRIK MASIH
MENDENGING

BONGKREK
Suara kok tidak mengenakkan, grang grung grang gung.. Mendengung tanpa irama, kaya neraka. Huh! Gak enak
blas dirungokne (MEMBERSIHKAN TELINGA). Mau tidak mendengar tapi terdengar, bajingan!
JANAKA
Ada apa mas?
BONGKREK
Lah, kamu dengar apa tidak?

3
JUSTRU SUARA MESIN TAMBAH KUAT

JANAKA
Suara mesin pabrik itu ya?
BONGKREK
Iya, iya itu. Suaranya memekakkan telinga, dikiranya enak didengar? Tidak tahu waktu, siang malam mesinnya
menggangu terus.
Dikiranya tinggal didesa siapa, tanpa aturan. Dihati jadi penat, seperti saya. Kamu menyepi di sareyan ini untuk
tempat yang hening, biar tentram hatinya, tentram pikirannya, malah nganggu seperti ada gunung yang akan
meletus.
MBOK SENIK
Lek aja banter-banter, Krek. Suaramu itu nganggu telinga. Krek.. Awakmu lak wis suwi tinggal ndek kene seh?
Kok ya sik tas ngrasa terganggu. Lucu, lek siktas sambate.
JANAKA
Pabrik apa itu mas?
BONGKREK
Pabrik lelara!
JANAKA
Pabrik lelara?
BONGKREK
Iya! Gara-gara pabrik itu disini, lahan desa pasti akan menjadi rusak. Semua acuh tak acuh, banyak warga yang
pada sok pekak, membutakan matanya, dan semua juga pada membisu. Sebenarnya ya tahu airnya, tanah dan
suasananya juga sudah rusak tidak ketulungan. Apa mereka tidak merasa kalau tanahnya telah rusak. Banyak
yang bilang jika mereka kehilangan lahan. Lha... kalau sudah kejadian seperti itu, pasti mereka bingung, pergi
ke kota mencari rezeki sedapatnya. Pasti akan mendapatkan apesnya saja.
MBOK SENIK
Ampun dipercaya, Mas. barang kenyataannya desa ini juga tambah maju, juga tambah ramai. Rumah-rumah
yang dulunya jelek, sekarang sudah bagus. Lampu-lampu sekarang juga sudah pada hidup.
BONGKREK
Kamu itu hanya tahu dari luarnya saja, cuma itukan?
MBOK SENIK
Bongkrek... aku itu percaya sama kamu lho, Krek. Mesakke keluargamu. Ora ngerti masalahe, malah kenek
dampake. Mesakke anak bojomu!
BONGKREK
Si Yatmi? Yatmi itu pulang ke rumah ibunya. Semua dibawa kesana, diurus oleh neneknya.
MBOK SENIK
(KAGET) heh... Kok kamu biarkan? Piye to? Jadi kamu itu wis pegatan karo Yatmi...
BONGKREK

4
(DISAHUT) Yang bilang pegatan itu siapa? Cuma mencoba, marahan sebentar. Sedikit-sedikit biar dapat
mengurangi pikiran saya. Biar lebih baik lagi.
MBOK SENIK
Mau diapa-apain juga masih tetap istrimu, mau pergi kemana saja juga menjadi pikiran. Dadi awakmu ora
pegatan karo Yatmi kan? Awas kamu ya Krek, kalau kamu sampai wani megat istrimu.
BONGKREK
Yatmi itu juga susah dibilangin, saya sudah bosan menasehati dia.
MBOK SENIK
Kamu nasehati, apa malah kamu ajak bertengkar?
BONGKREK
Jika dia tidak bisa dibilangin, ya diajak bertengkar. Eee... lah kok malah jadi marah. Anak terakhir(ragil) yang
lagi sakit malah dibondong-bondong ke rumah mbahnya. Aku ini yang malu. Disangka mantu yang tidak
bertanggung jawab. Sebenarnya cuma si anak terakhir itu yang jadi permasalahan dihati saya. Belum lagi!
Ditambah dibelakang nanti banyak suara yang tidak-tidak.

PAK REBO
Sudah seharusnya krobongan ini diganti. Ya, cuma karena terawat jadi masih kelihatan baru, Butuh kelambu,
kyainya biar tidak terganggu nyamuk, dan juga hangat.
BONGKREK
Nyamuknya sudah tidak menganggu, karena keberisikkan suara mesin itu?
PAK REBO
Setiap tamu pasti mengeluhnya seperti itu, ya mau gimana lagi? Disembunyikan dilubang semut juga masih
tetap keberisikkan, tetap terganggu.
BONGKREK
Mesin (disel) saja yang disuruh berhenti, kalau perlu pabriknya yang pindah.
PAK REBO
Wewenangku ini apa? pokoknya kalau wewenangku saja tidak akan jadi apa-apa.
BONGKREK
La ya! Yang bodoh yang punya tanah kan ? kalau memang...
PAK REBO
(DISAHUT) E... nanti dul Krek! La perkaranganmu yang ada di timur pabrik itu tidak akan kamu serahkan kan?
BONGKREK
Tidak bakal aku kasih, walaupun orang pabrik menggunakan pegawai dari orang-orang kelurahan sampai
kabupaten sekalipun, jangankan semua perkarangan, secuilpun tidak bakal aku kasih!
PAK REBO
Bener krek! Benar itu tanah leluhurmu, harus dijaga, harus kramati seperti Sareyan yang disini.
BONGKREK

5
Pokoknya dari zaman nenek kakek sampai anak cucu saya besok itu wujudnya ya tetap tanah, lha kok disuruh
jual sama pabrik. E... kalau dibiarkan, lama-lama malah melunjak! Manatahu besok berani datang di sareyan ini.
PAK REBO
Apa? kalau sampai besok kesini menggusur aku, berarti dia minta diajak berantem, langsung tak laporkan ke
Jakarta. Biar ditembak kepalanya. Mau pecicilan kayak lurahnya yang sekarang tukang dhongkol itu apa? Lha
ya, cuma melaporkan ke Jakarta itu! Terus bagaimana? Belum genap Pak Lurah dibuang ke puncak gunung
sana, camatnya dipensiunkan. Kasiankan masih muda kok dipensiunkan.
BONGKREK
Dahulu, aku diangkat jadi mandor pabrik cuma mau ngambil tanahku. Untungnya aku siap tangkap. (DIAM
SEBENTAR) kamu masih ingatkan Pak, waktu Pabrik ribut gara-gara buruhnya banyak yang dikeluarkan? Ingat
tidak? memPHKkan buruh kok tidak wajar, seperti nyabutin bulu ketiak. Aku yang bingung, kanan-kiri ditangisi
para sedulur desa yang pada diPHK/pecat. Aku yang menjadi barang kesalahan. Hati siapa yang tidak enak?
Kata dan janjinya hanya akan mengerjakan tenaga kerja pemuda desa sini. Tapi kenyataannya? (DIAM
SEBENTAR). Aku, Parno, dengan Kabul tidak terima, keinginan aku tidak dikabulkan. Tidak ada musyawarah
yang baik, dan enak dulu. Ee...belum apa-apa malah aku ikut dikeluarkan.
JANAKA
Sebenarnya kenapa banyak penduduk-penduduk desa yang dipecat?
BONGKREK
Sebenarnya karena suara mesin itu. Mesin yang besar-besar kreditan dari luar negeri, besok dan seterusnya
tenaga buruh harus dari sini saja. (BENGONG MUKANYA) Sutinah anaknya Pak Rebo itu juga ikut kepecat.
PAK REBO
Siapa? Sutinah? Tinah itu mecat sendiri.
BONGKREK
Dipecat !
Pak Rebo
Mecat !
BONGKREK
Dipecat !
Pak Rebo
Mecat !
BONGKREK
(KESUSAHAN MEMBENTAK) Dipecatttt.
PAK REBO
Alah, mecat atau dipecat bagiku sama saja. kalau dilanjutkan kerja dipabrik, paling juga bakal dapat suami
sesama buruh. Sama saja tetap miskin, mending buka warung.. (KEINGAT NIATNYA SENDIRI) wah, ini
masih sore kan? Jam berapa? Ada yang bawa jam atau tidak? (MEMANDANG KELUAR, MELIHAT LANGIT
YANG GELAP) Kok gelapnya sudah kayak gini. Bisa jadi ketinggalan kereta ini. (MEMBERESKAN
BARANG)
MBOK SENIK
Kesusu ae iki arep menyang ngendi? Mung dadi juru kunci ae repote wis kaya pegawai negeri.

6
PAK REBO
Mau anu sebentar!
MBOK SENIK
Dinas kamu itu ada di kuburan sini.
PAK REBO
Lha, iya. Titip Kyai sebentar.
MBOK SENIK
Eee.. ora jelas, masak kuburan dititipke. Kalau ada tamu nanti siapa yang mendoakan?
PAK REBO
Mendoakan ya tetap mendoakan. Tapi apa aku tidak boleh punya urusan sendiri? Kalau mau, ya suruh saja
menunggu. Urusan aku ya penting. Mumpung sepi.
MBOK SENIK
Cari istri muda? apa kebelet?
BONGKREK
Ini masih sore Pak, anak-anak belum pada tidur. Dak sopan!
PAK REBO
Sore apanya, barang langitnya sudah gelap gulita.
BONGKREK
Nampaknya saja gelap.
PAK REBO
Masih sore banget ya? Jangan-jangan sudah ....
BONGKREK
Buru-buru sekali, mau kemana si Pak?
PAK REBO
Mencocokkan nomor. Malam ini kan lagi ada bukaan nomor, manatahu ketiban rejeki.
MBOK SENIK
Owalahhh... mau masang nomor. (MENCELA) begitu saja sudah sibuk seperti pengantin baru. Ditunggu disini,
atau tidak sama saja paling juga tetap blong.
JANAKA
Dapat nomor dari Kyainya Pak?
PAK REBO
Dari calon Khyai ini!? (CUMA USULAN BECANDA) dari pada nganggur. Kyai ini sudah jadi momongan saya
sudah 25 tahun, Tapi sekali saja belum dapat dari nomor yang saya pasang. Entah bagaiman ini, kalau orang lain
nomornya selalu bagus blang bleng blang bleng, tapi pas giliranku selalu blong.
MBOK SENIK
Juru kunci wae iso sugih merga buntutan, lha sing momong Kyai mengko sapa? Apa ana wong sugih gelem dadi
juru kunci?
PAK REBO
Ayakkk,,,,, aku belum kaya seperti ini kok sudah banyak yang pada tidak enak. Banyak yang sudah melirik
pekerjaanku. Apa pada iri dengan penghasilanku? (MENIRUKAN ORANG YANG BERPIKIR TIDAK-

7
TIDAK KE_DIA) eh, si Rebo itu sudah tua tapi diam-diam nekat menikah lagi. Lha, yang menikah suka-sukaku
sendiri. Harta-hartaku sendiri kok pada sibuk, kalau tidak bisa terima ya sudah. Mulutnya pada dower juga gak
papa. Dikiranya jadi juru kunci ini, apa tidak menggunakan tingkah, apa tidak menggunakan wahyu. Bisa jatuh
sendiri? Ooo.... kalau tidak ada wahyunya, mana mungkin permintaannya terkabulkan.
MBOK SENIK
Ho oh, ngobral doa ‘Hapalan’ wae rejeki iso teko dhewe. Kaya banyu mili.
PAK REBO
Lha iya.
MBOK SENIK
(MENIRUKAN PAK REBO YANG SEDANG BERDOA) permisi, saudara-saudara, saya Pak Rebo yang
melantarakan doa permintaan kalian semua melalui Kyai Bakal, iya cuma seperti ini bisanya Pak rebo? Tidak
ada duanya..(MELIRIK PAK REBO) semua permintaan pasti terjadi asal doanya serius, silahkan minta saja,
tidak usah malu-malu, Allah itu maha pemurah, baik sekali, kalau minta sekalian yang banyak, kambing, sapi,
kerbau, burung cucakrowo, emas, serta berlian, sepeda motor, bebek, scuter, yamaha, kol teisen, rumah yang
lebar, sawah yang luar, buka lahan, bongkar gunung. Asal doanya masih seperti itu tdak naik tidak turun.
Hapalan ya hapalan, tinggal dilihat yang minta siapa, priyayi punya tujuan apa. lha ada lo priyayi yang Cuma
butuh hatinya tentram, enak hidupnya, lha kok disiram garam. Dimintakan scuter, bukan motor, buka lahan
bongkar gunung.
PAK REBO
Nanti, tidak seperti itu Nik, (MENDATANG TANGANI MBOK SENIK DENGAN MUKA YANG SINIS)
Sebentar....! Kamu kok sampai hapal semua doaku? Kamu mencuri dari mana? Kurang ajar...! doa untuk
mencari sandang pangan kok mainkan.... jelas... ini jelas kamu yang mulai...!!! Pantas hatiku beberapa hari ini
tidak pernah tentram, tidur juga tidak nyeyak, taruhan kalah terus, makan tidak pernah enak, ternyata kamu yang
bikin semua ini. Iblis, Laknat! Ini jelas kamu yang mau mengambil pekerjaanku, merebut pangkatku.
MBOK SENIK
Apa? aku mau merebut pekerjaanmu...!jabang bayi, amit-amit tujuh keturunan! Bawah sekali derajatku, sampai
merebut.
PAK REBO
Kok, semua hapalan doaku sudah kamu curi, sudah kamu hapalkan? Demit.
MBOK SENIK
Aku tidak mencuri doamu. Hapalan jelas tetap tidak pernah berubah, walaupun kambing itu yang mendengar ya
pasti ngapal! Aku masih kuat bekerja sendiri jariku buat meremas mukamu saja masih kuat. Malah nanti aku
jadi juru kunci? Yang pekerjaannya ngeloni kuburan. Aku mijat saja bisa hidup, satu pijitan 3 ribu sampai 5
ribu. Tanganku masih laku, tidak payah menjual abab obral doa, sini-sini saya remas mukamu!
PAK REBO
Walah, dalah,,, ngajak ribut? Iyoh, ayo saya ladeni. Sudah jelas ini, jelas kamu yang mau ganggu aku. (SIAP
MENCARI TEMPAT UNTUK BERANTEM)
MBOK SENIK
(KALAP) Mendekatlah kesini, aku amplas pakai sandal. Orang pada mencari makan kok senangnya bikin
keributan. Kalau tidak diselesaikan nanti tidak kapok.

8
PAK REBO
Welah...... kamu berani beneran ya.....

ORANG DUA ITU SEMAKIN BERSERU, PADA TANTANG-TANTANGAN. BONGKREK KAGET. ADA
RASA YANG ANEH, JIKA DIPERHATIKAN TERNYATA SUARA PABRIK PELAN-PELAN TERUS
MATI.

BONGKREK
Pak Rebo, Mbok Senik! Berhenti sebentar. Coba dengarkan....!.
PAK REBO MBOK SENIK TIDAK JADI BERTENGKAR.
BONGKREK
Pabrik....!
LAMPU PERTUNJUKAN SEMAKIN GELAP (BLACK OUT)

ADEGAN 2
LAMPU SAREYAN MATI MENJADI GELAP, LALU KEMUDIAN KEMBALI TERANG. TIRAI PUTIH
PERTUNJUKKAN NAIK MEMBUKA PELAN-PELAN.
SEMAKIN NAIK DAN SEMAKIN NAIK, TEMPAT SEMULA MENJADI RUANG DIREKTUR PABRIK,
ADA MEJA, KURSI DAN PERABOTAN KANTOR YANG MEWAH. DIATAS MEJANYA ADA GELAS
BERISI AIR PUTIH, BUKU-BUKU TEBAL DITATA RAPI, TELEPONE, GLOBE, SERTA
PENINGGALAN LAINNYA.
DI TEMBOK BELAKANG ADA GAMBAR SIMBOL KANTOR YANG WARNANYA MERAH PUTIH
HITAM.
JURAGANNYA MASIH SANGAT MUDA, DUDUK DI KURSI, GELISAH SEPERTI ADA FIRASAT
YANG TIDAK BAIK.AGAMANYA KUAT NAMPAKNYA BAIK-BAIK SAJA, TETAPI PIKIRANNYA
KERUH, KUSUT, KALUT. SELURUH BADANNYA BERKERINGAT. TANGAN KIRI DAN TANGAN
KANAN MENUTUP TELINGA.
SEPERTI SEDANG MENDENGAR SUARA-SUARA YANG TIDAK JELAS, RASANYA ADA YANG
RISIH DITELINGA.

JURAGAN
Apa Dor? Suara siapa Dor...? Bedor...! (GUGUP BERTERIAK KERAS SEKALI, MANGGIL-MANGGIL
PEMBANTUNYA) BEDORRR.....!
BEDOR
Saya Juragan... iya, sebentar! (MENJAWAB DARI KEJAHUHAN)
BEDOR PUN MENGADAP JURAGANNYA, SAMBIL MENGUCEK MATANYA, BAJU YANG DIPAKAI
MENGHADAP LUSUH TIDAK JELAS. TANGANNYA SAMBIL MEMEGANG CELANA
BEDOR
Iya juragan... . Bedor menghadap. Siap.
JURAGAN

9
Siapa yang menjerit-jerit itu?
BEDOR
...?
JURAGAN
... yang jerit-jerit di luar itu coba suruh dia pindah, suruh saja minggat!. Jangan bolehkan dia bikin keributan di
sini. Ngerti? Cepat!
BEDOR
Iya Juragan (BEDOR MENGANGGUK-ANGGUK DI LUAR PINTU, BINGUNG)
JURAGAN
Cepat suruh dia segera diam!
BEDOR
Yang disuruh diam itu siapa?
JURAGAN
Gila! Yang jerit-jerit itu!
BEDOR
Tidak ada siapa-siapa Juragan.
JURAGAN
Matamu itu dibuka, panggil goblok! Suaranya masih dekat dan masih terdengar klisak-klisik
BEDOR
Walah... kok juragan tidak percaya. Suara apa? (MENCOBA MENDENGARKAN NAMUN TIDAK DENGAR
APA-APA) Tidak ada siapa-siapa kok Juragan.
JURAGAN
Lihat di luar goblok! Di luar!
BEDOR
Lah... iya di luar. Sudah saya tuweni
JURAGAN
Lihat lagi coba! Ulangi!
BEDOR
(MELIHAT PINTU LAGI SAMBIL MENGGERUTU DALAM HATI) yang sedang ngelindur itu aku atau
Juragan. (MENJERIT KENCANG DI LUAR PINTU) Hoi, jangan bikin ribut di sini! Jangan jerat-jerit di sini,
bikin ramai, kalau mau ramai jangan di sini yang yang jauh sana. Asu!
JURAGAN
Siapa yang kamu anjingkan?
BEDOR
Tidak ngerti Juragan, wong tidak ada siapa-siapa kok.
JURAGAN
Apa iya?! (TIDAK PERCAYA, DILIHATNYA SENDIRI. LIHAT SANA LIHAT SINI DI LUAR PINTU.
GELENG SANA GELENG SINI TIDAK NAMPAK ORANG, TERUS KETAKUTAN)
JURAGAN

10
Kok aneh. Tidak ada. Namun kok suaranya masih terdengar di telinga. (NGUCEK-UCEK TELINGANYA).
Masih, Dor!
BEDOR
Manatahu setan Juragan. Sesajennya kurang.
JURAGAN
Cangkemmu! Papan yang disini ini sudah disembahyangi sampai 57, sesajennya juga komplit!
BEDOR
Lha tumbalnya belum!?

BEDOR TIDAK DIDENGARKAN, JURAGAN GUGUP. SAYA TAKUT TAKUT, KEMBALI PERGI
MENGAMBIL GELAS, KEPENGEN MINUM, KEMBALI DITARUK KEMBALI.

JURAGAN
Hei... siapa itu? Siapa yang mengangguk-angguk itu? Bedor..! Kepala siapa yang mengangguk-angguk tadi?
Coba dilihat! Cepet!

CEPAT-CEPAT BEDOR MELIHAT

BEDOR
Kosong Juragan!
JURAGAN
Matamu . . .! barusan tadi aku lihat sendiri!
BEDOR
Di luar tidak ada siapa-siapa juga kok Juragan!

JURAGANNYA MULAI CEMAS DI KURSI, MUKANYA PUCAT SAMBIL MEMEGANG MINUMAN


YANG ADA DI GELAS, MENELAN OBAT TERUS-TERUSAN. SAMPAI NAFASNYA MENGGAH-
MENGGEH/ SESAK.

JURAGAN
Bangsat! Ini pasti ada yang ngerjain. Bajingan! Siapa yang sedang mau ngerusuhi aku? Siapa? Siapa Dor? Door!
(BENTAK BEDOR, BEDOR KAGET) siapa yang mau mengganggu aku!
BEDOR
Mengganggu yang bagaimana Juragan? Lha mbok coba dipikir dahulu. Pertama tadi jelas tidak ada apa-apa.
Saya pertama tadi tidak mendengar suara apa-apa, tidak ada yang jerit-jerit. Malah Juragan sendiri yang jerit-
jerit tidak karuan.
JURAGAN
Hati kok terasa gugup terus. Rasanya getar-getir saja, namun saya tidak tahu apa yang sedang saya pikirkan.
BEDOR

11
Obatnya bukannya sudah diminum kan? Sayang sekali lho Juragan. Obat mahal-mahal dari luar negeri kok tidak
diminum. (BICARA SENDIRI) Satu tablet saja bisa dipakai untuk bayar sekolah selama setahun. Lha kayak
gimana lagi namanya juga nyawa, kalau tidak diobati, bisa bablas mati (JURAGAN MENELAN OBATNYA).
sudah santai saja.
JURAGAN TERTIDUR
JURAGAN
(Juragan terbangun) Tolooong-tolooong.... ada gempa, ada gempa! Dor, Bedor! Toloooong!
BEDOR
Ada apa Juragan? Mana Gempa....
JURAGAN
Buminya miring Dor, tembok yang kamu sandari bergetar, angin goyang-goyang kencang sekali seperti lesus.
Bedor ada gempa, itu temboknya gempal, buminya goncang!.... Dor..... aku takut.... Dor....!
BEDOR
Tidak ada apa-apa Juragan, Tidak ada apa-apa. Tenang!
JURAGAN
Aduuuhhh, Dor, ini gempa Dor! Ini bagaimana Dor, Rumahku rubuh, barang-barangku hancur. Tidak ada yang
menyelamatkan, yang mahal hilang semua... sisanya hancur lebur. Habis total...(JURAGAN NANGIS) ini
bagaiman Dor, kok cepat sekali amblas... bertahun-tahun sampai krongosan, mandi keringat, tebal muka, jual
topeng, jual kepercayaan, jual tubuh, habis-habisnya kok seperti ini...
BEDOR
Den, Den... Ndoro! Juragan! Nyebut Den, nyebut! Kamu itu ada apa? ingat! Ingat Den! Tidak ada apa-apa kok
menjerit-jerit, tidak usah terisak-isak menangis seperti perempuan kehilangan perawan. Huu kemayu! Cepat
bangun... Den! Kamu itu mimpi apa?

KELAMBU PUTIH NAIK PELAN-PELAN.


JURAGAN BERDIRI DI ATAS MEJA TULIS DIKANTORNYA, MUKANYA PUCAT, MENGKILAT
BASAH DENGAN KERINGAT. BEDOR BENGONG MELIHAT JURAGANYA.
MESIN PABRIK SUDAH TIDAK BERBUNYI, KANTOR JURAGAN SEPI

JURAGAN
Apa? mimpi? Aku tidak mimpi Dor? Ach, Tidak!! Aku tadi lihat dan mengalaminya sendiri.... ini bukanlah
mimpi. Bukan mimpi! Ini nyata Dor! Nyata. Oh Gusti Allah... semua sudah amblas.
BEDOR
Apanya yang amblas Juragan?
JURAGAN
Kratonku... huk-huk..kratonku hartaku... barang-barangku...duniaku, perhiasanku... tempatku habis, hilang rusak
semua, huh! Bajingan, tidak bisa dipakai lagi, siapa yang bilang aku ini cuma mimpi? Apa tidak pada melihat,
aku mau dibawa keluar digendong sama orang-orang bertopeng, digunduli ditengah-tengah lapangan,
ditelanjangi sampai telanjang bulat, disuruh melihat gempa/lindu/ular didalam tanah yang kata orang tua lewat

12
dalam tanah, sehingga membuat tanah goyang gempa, kedinginan disuruh lihat gempa yang sedang mengamuk,
merusak semua benda-benda duniaku.
BEDOR
Wah, mulai kumat!
JURAGAN
Bedor! Kamu kok tidak bantuin aku? Dor aku mau diseret-seret. Aku panggil, aku panggil beberapa kali kamu
kok tidak menjawab, malah duduk bengong tidak jelas.
BEDOR
Tidak ada yang nyeret-nyeret Juragan. Tidak ada yang menelanjangi Juragan. Tidak ada juga orang yang berani
masuk kesini. Aku tadi tidak tidur, dari tadi aku tetap berada di pojongan menjaga Juragan/sampean. Menunggui
Juragan. Juragan itu kalau mimpi yang jelas-jelas saja. Gempa-gempa apanya, gempa gombal! Juragan, gedung
kantor inipun sudah memakai alat anti gempa. Mana mungkin gempa dari luar masuk ke dalam ini. Pokoknya
aman! Insiyur pembuat gedung ini bisa dipercaya, bisa dijagokan.
JURAGAN
Ini tadi barusan saya lagi alami sendiri. Masih teringat, rasanya beda banget, seperti tidak mimpi, aku lihat
gedung ini longsor, temboknya ambruk....(MELIHAT KIRI-KANANNYA)
BEDOR
Ach, apanya yang rubuh…Ini! (NGINJAK-NGINJAK JOBIN) lho…apanya yang ambruk...(MEGANG-
MEGANG DINDING) Yang ini, lihat, semua masih utuh! Lihat, lihatlah jobin, tembok, semuanya masih utuh.
Itu, itu lukisan keramat Juragan buktinya masih utuh. Apa ada yang miring lagi, atau belum hilang. Meja yang
Juragan naiki itu masih bagus begitu....dimana, dimana ada gempa? Mana? Mbelgedhes! Itu hanya pirasat
Juragan saja.
JURAGAN
Dor, kalau umpamanya mau kejadian beneran bagaimana Dor?
BEDOR
Mbel-thut! Lelaki Satria yang hebat itu siapa? Kok begitu saja takut cuma gara-gara barangnya rusak. lha sudah
bisa menguras lautan, bongkar gunung, buka hutan belantara, mengisap sarinya bumi, bisa ambil seribu pulau,
meminum darah dan kringatnya tetangga.., lha, kok masih seperti anak kecil! Banci! Bukan penakut seperti ini,
kamu itu adalah lelaki beneran Juragan.
JURAGAN
Aku sendiri tadi yang sudah mengalami, aku tadi lihat….
BEDOR
Lihat apa? lihat barang Juragan yang berantakan tidak jelas dimana-mana? Iya? Mbok coba dilihat dulu,
digerayangi/diraba! Sudah? Masih utuh kan? Juragan sekarang telanjang atau tidak? nonton itu tidak cuma.....

TIDAK TERASA JURAGAN MERABA BADANNYA, PAHANYA DAN BARANGNYA. KAGET. SEMUA
MASIH UTUH. CELANA BAJUNYA, KOMPLIT. SEREMPAK MERABA ROMPINYA YANG
GEMEBYAR JUMBUL. BARULAH PERCAYA KALAU TIDAK ADA APA-APA. TERUS TERSEYUM
SENANG.

13
JURAGAN
Dor,....Bedor....masih komplit!Selamat Dor! (KETAWA MENGAKAK) rompi kesenanganku tidak hilang
Dor,Utuh.... hi-hi hi...(MELEPASKAN ROMPINYA, LANGSUNG DICIUMI, DILEMPARKAN KE ATAS
TERUS DITANGKAP DILAKUKAN BERULANG-ULANG, SENANG SEKALI SEPERTI ANAK KECIL
YANG SEDANG MENDAPAT MAINAN BARU) nanan....tidak hilang Dor....Wasiatku tidak hilang, selamat,
tralalala.....(JOGETAN DI ATAS MEJA) pesta Dor, pesta! Selamatan Dor.... ruwatan, semuanya lah, biar pada
selamat....
BEDOR
Lha Juragan kok lompat-lompat di atas meja itu bagaimana? Juragan itu kenapa? Juragan itu cepat turun! Malu-
maluin, masak lelaki satria yang terhormat sejagad, kok tidak punya sopan santun.

JURAGAN INGAT, CLINGUKAN, TIDAK SADAR KALAU DIRINYA SEDANG BERADA DI ATAS
MEJA.

JURAGAN
Lho…? kok aku ada disini. Gila ini namanya. Dor, sebenarnya ini tadi ada apa? (PELAN-PELAN TURUN
DARI MEJA, NAMUN YANG TURUN HANYA BARU SATUNYA SAJA, TERUS KAGET, MELIHAT
KEBAWAH, TAKUT, MENGUCEK MATANYA SEPERTI MELIHAT SESUATU, NAMUN TIDAK
PERCAYA SAMA YANG DIA LIHAT. KAKINYA DIANGKAT LAGI)
JURAGAN
Itu Dor, ada cahaya terang sekali, wayangan putih didepannya disarungi, berbaris-baris putih, bersinar terang
merabunkan mata, genggam buku sama rentengan kembang.
BEDOR
Wah, yang itu jadi tandingan saya. Diatasi pakai cara yang lain saja Juragan. Tolong diam dulu, biar saya
panjatkan restu kepada yang membolak-balikkan zaman.
JURAGAN
Disana itu siapa Dor?
BEDOR
Ssst. . .!
JURAGAN
Tapi bisa diatasikan?
BEDOR
Dicoba. (DIAM BERDIRI, MENGHENINGKAN CIPTA)
JURAGAN
Bisa atau tidak bisa pokonya harus berhasil. Gajimu sudah tak naikkan. Liburannya di makam pahlawan,
BEDOR
Heh?

SEGERA LAMPU MATI. OGLANGAN. BEDOR TEGAK, MENGHIDUPKAN KOREK, SAMBIL


MEMBANGUNKAN JURAGANNYA.

14
BEDOR
Juragan, Juragan... Juragan, santai dulu.... lampunya rusak/mati. (Sambil mengeluarkan korek). Ayo kita keluar
saja Juragan.
(BLACK OUT)

ADEGAN 3
ADA YANG DI PENDOPO KYAI BAKAL, SAMBIL SEDIKIT-SEDIKIT LAMPU SAREYAN TERANG
PRIYAYI YANG ADA DI SANA MASIH SEPERTI TADI SORE
BONGKREK, PAK REBO DAN MAS JANAKA

BONGKREK
Tiba-tiba kelap kelip. Lampu neon sama dhisel pabrik mati.
PAK REBO
Apa Krek? (IKUT MELIHAT KE ARAH PABRIK)
BONGKREK
Entah, manatahu dhiselnya mogok. Mungkin konslet dan ada yang rusak.
PAK REBO
Mesin hebat kok pakai mogok segala. Kehabisan minyak apa ya? Wah kalau gelap begitu, ke enakkan para
buruhnya, tangannya bisa meraba-raba, cuil-cuilan.
JANAKA
Rasanya nyetnyet. Kalau kayak gini jadi tentram di Sareyan yang masih terasa keramat beneran.
BONGKREK
Baru terasa ya, kalau ada bedanya. Tidak terganggu suara dhisel. Memang yang harus disingkirkan itu memang
pabriknya. Bukan malah kita ini. Belum tentu setahun sekali Juragannya mau berhentikan mesin. Malam saja
masih nekad mbrengengeng mesinnya. Sepi sunyi yang seperti ini yang dirindukan. Dihati terasa hening, sunyi
tidak penuh kebisingan, enak kalau dibuat untuk menenangkan pikiran. Dulu sebelum ada pabrik sareyan ini,
rasanya tentram dan aman. Enak dan khusuk untuk dipakai sembahyang. (DIAM SEBENTAR) orang yang
dihormati! Siapa tahu dapat petunjuk.

BONGKREK MELEPASKAN CELANA, YANG KETINGGALAN HANYA CELANA PENDEK DAN


KAOS OBLONG
LAGI TENANG MENGHAYATI SUARA YANG SEPI. TIBA-TIBA MENDENGAR PELAN-PELAN
SUARA ANAK PEREMPUAN BERNYAYI
BONGKREK KAGET, TERUS PANDANG-PANDANGAN DENGAN MBOK SENIK

SUARA NYANYIAN
Dalam aku berkelana, tiada yang tahu
Kemana aku pergi, tiada yang tahu
Apa yang kucari
Gunung tinggi, lautan kan kusebrangi

15
Aku tak berhenti

SUARANYA SEMAKIN DEKAT, DIULANG-ULANGI

MBOK SENIK
Krek!(GULATKAN BONGKREK) itu pasti membawa tamu yang akan mencari kamu. Yang hati-hati lho
Krek!!
BONGKREK
ho oh. Tidak pangling.

JANAKA YANG SEMULANYA DIAM SAJA, JADI IKUT MEMPERHATIKAN


JANAKA
Malam-malam kok tidak ada tempat di dekat kuburan.
MBOK SENIK
Siapa? sembarangan saja. (BENTAK BONGKREK YANG MASIH BINGUNG) Krek! Bongkrek! Kamu itu
tidak tanggap ya?

BONGKREK LAGI-LAGI BERES-BERES BARANGNYA. BELUM SEMPAT PAKAI CELANA LAGI,


SUDAH TERLANJUR MENDEKATI PAK REBO TERUS MEMBISIKKAN. PAK REBO ANGGUK-
ANGGUK. BONGKREK TERUS CEPAT PERGI KEBELAKANG BURU-BURU MENYEMBUNYIKAN
BARANGNYA TERUS PAMITAN.

BONGKREK
Saya mau kesungai.
PAK REBO
Kalau pulang tolong mintakan rokok ditempat Tina.

KECIK MUNCUL DAN CLINGAK-CLINGUK, MULUTNYA MANYUN, SETELAH TAHU DILIHAT


OLEH JANAKA. JALANYA TERUS MENDEKATI MBOK SENIK, JALANNYA NGGAYA!

KECIK
Apa iya, setiap bubar pasar. Dimana-mana pasti sepi. Disana tadi juga sepi. Jagung bakarnya Lek Ngatmi masih
utuh, bedakku juga masih utuh. Ganteng-ganteng ora enek sing ngejak kenalan.

KECIK MEMBISISKKAN MBOK SENIK. MBOK SENIK CLINGUKAN.

MBOK SENIK
Lha kemana Priyayinya?

ADA TAMU DARI LUAR SATU YANG MUNCUL SAMBIL TERSENYUM DAN SALAM.

16
KECIK
Pak Rebo, Tamu.
PAK REBO
(TANGGAP) O, silahkan mas, masuk saja kesini. (TAMU SATU DATANG) Sebenarnya ada apa?Mau ketemu
sama Kyai Bakal? (DIAM MEMPERHATIKAN TAMU SATU YANG RAGU-RAGU) Iya sudah dipasrahkan
sama saya, Pak Rebo, juru kunci Paserehan ini. Biasanya saya yang minta ridha serta berkahnya Kyai Bakal.
Apa tidak setelahnya. (MELIHAT TAMU SEDIKIT LAMA) sebenarnya kok belum datang kesini. ada kabar
apa ? sebenarnya darimana? (TAMU SATU MEMBISIK KE PAK REBO) bagaimana? (TIDAK PAHAM)
darimana? (DEKATKAN TELINGA, TAMU SATU MEMBISIKKAN SEDIKIT LAMA, PAK REBO BARU
PAHA) O.. anu, utusan dari sana (MENUNJUK ARAH PABRIK) Siapa namanya tadi? (TAMU SATU
MEMBISIKKAN LAGI) Jadi yang kamu maksud itu Widodo yang ada di RRI.

MBOK SENIK DENGAN KECIK SEMAKIN SUNJANA DENGAN TAMU 1, HATINYA JADI TIDAK
ENAK.
DARI KEJAUHAN ADA ORANG MANGGIL-MANGGIL, PELAN-PELAN SUARANYA, BEDOR
SEDANG MENCARI KUCINGNYA.

BEDOR
Gooonggg…Bagoongg…Dimana tadi? Sepertinya lari kesini, sekarang tidak tampak… Goonggg,
Bagoongg….puussssss…. Bagooongggg (SUARA MASIH DARI KEJAUHAN)
PAK REBO
Tapi yang namanya Widodo disini tidak ada.(MELIHAT MBOK SENIK) Nik, Senik, kamu tahu yang namanya
Widodo. Mas ini mencari Mas Widodo.
MBOK SENIK
Widodo yang besar ada wayang orang RRI, kalau itu sudah lama tidak kemari.(TAMU SATU GELENG-
GELENG)
MBOK SENIK
La Bagong yang mana ? ada apa?
BEDOR
(SUARANYA SEMAKIN DEKAT) Goonnggg.. Ini lo sudah saya siapkan Hati kesukaanmu, Bagoonngggg

TAMUNYA MEMBERITAHU PAK REBO, MEMBERI GAMBARAN ORANG YANG SEDANG DICARI

PAK REBO
Ya besok kesini? (MELIHAT TAMUNYA) ya,,ya , kurus sedikit tinggi, rambutnya potongan pendek, mukanya
konjong pucat, ya, ya..yang jelas besok kesini? Bagaimana? siapa? Siapa Namanya? Bongkrek? Ooooo
Bongkrek ..(SEDIKIT GLAGAPAN MAU PULANG)
BEDOR

17
(SUARANYA KELIHATAN JENGKEL) disini juga tidak ada. Lari kemana? Gooonggg… puuus-puuussss,
Baliklah cepat makan.
PAK REBO
(MENOLEH MELIHAT MBOK SENIK) Nik, Senik, mas ini mencari BONGKEK.
MBOKSENIK
Tadinya ada disini, sekarang entah dimana…
PAK REBO
Tadi juga disini mas. Bongkrek itu kesininya susah ditebak, kadang kelihatan, kadang tidak. Kalau keluar, blass
tidak pamitan. Coba mas, cari di warung depan sana, mana tahu nongkrong disana mencari rokok.

TAMUNYA SEKALI LAGI BERTANYA MEMASTIKAN ADANYA BONGKREK

PAK REBO
(SEDIKIT JENGKEL) wualah, ya, ya, ya sudah paham saya, yang namanya Bongkrek disini Cuma ada satu,
kalau tidak percaya ya cari saja sendiri.(TIDAK MULANGKAN).

TAMU SATU PERGI.MBOK SENIK MELOTOTI PAK REBO

MBOK SENIK
Bo.. Rebo, kamu gila apa bagaimana! Kok malah kamu kasih tahu itu mengapa?
PAK REBO
Yang kasih tahu itu siapa? Tamu tadi sudah tahu Bongkrek sering datang kemari.
KECIK
Kok kamu suruh nyusul kewarungmu? Kalau Kang Bongkrek ada disana bagaimana? Ya disuruh cepat pergikan
sudah beres?
PAK REBO
Tidak paham bagaimana? La tanyanya seperti itu, apalagi Bongkrek tidak bakal berani menampakkan diri di
warung, dia itu sedang berendam dikali , jam duabelas nanti baru selesai.
KECIK
Awas! Kalau sampai Kang Bongkrek ketangkap. Lik Rebo yang tanggung jawab.
PAK REBO
Cik mulutmu!
MBOK SENIK
Kalau lagi dingin, lagi sepi seperti ini, seperti Kecik tadi, senunggunya tidak sampai diangkat. Bukan seperti
itu? Iyakan Cik?

KECIK MELIRIK MBOK SENIK

KECIK

18
Sudah banyak buktinya. Priyayi yang sering datang kesini, ya sudah dapat berkah dari Kyainya, harus tembus
doanya, entah itu dapat borongan proyek, dapat jabatan, naik pangkat, didekatkan pelaris, dapat rizki meski
lewat belakang, lulus ujiannya, ketemu jodohnya.Sebenarnya itu butuhnya apa lagi? Kurangnya itu apa?.
JANAKA
Kurangnya banyak
KECIK
Banyak?
JANAKA
La itu, yang dimau belum ketangkap, semakin dekat dengan yang kuasa, hidupnya tentram selamat, manatahu
itu yang mau dicari, tapi namanya kebutuhan manusia itu ya macam-macam, tinggal mana yang akan
didahulukan.
KECIK
Lha! Iya itu! Sebenarnya mas, jika kamu ingin dekat dengan yang punya kehidupan ya sekarang hanya disini?
JANAKA
(TERTAWA) kenapa harus?
KECIK
Ya tidak ada yang menganggu, disini biasanya begitu.
JANAKA
(MENOLEH MBOK SENIK) apa ya seperti iyu bu?

MBOK SENIK
Ya,… kalau rela. Sebenarnya seperti itu ada disini ya biasa. Rasanya tidak sreg kalau belum menyiapkan disini,
itu omongan orang-orang yang sering kesini, adatnya warga daerah sini kalau mau mantu, apa waktu mau
pilihan, tidak kelewatan untuk meminta berkah restunya Kyai Bakal, biar tidak dibilang orang jawa yang
kehilangan jawanya.
JANAKA
Lha administrasinay bagaimana?
MBOK SENIK
Bo…Rebo… ini lho, masnya mau tanya
PAK REBO
Bagaimana? Siapa?
MBOK SENIK
Mas ini…. Ini lho!(MENOLEH MELIHAT JANAKA)
PAK REBO
O, silahkan, masuk sedikit dekat sini mas, sudah aku batin dari kemarin, sedulur baru ini kok belum datang,
kalau saya yang kasih tahu ya tidak enak. silahkan (MENGAMBIL BUKU TEBAL DENGAN PENA TINTA)
buku tamu. Lurahnya yang menyuruh, biar tertib katanya, kalau sewaktu-waktu ada kontrolan (MEMBUKA
BUKU MAU MENULIS) namanya siapa?
JANAKA

19
Janaka
PAK REBO
Raden Janaka? ….ja…na..ka

KECIK TERTAWA MENDENGAR NAMANYA JANAKA

KECIK
(BISIK-BISIK DENGAN MBOK SENIK) seperti wayang, Janaka bertapa, menunggu wangsit jatuh hi-hi-hi-hi
MBOK SENIK
Huuusss….! (DENGAN MENCETOT)
JANAKA TIDAK MERASA DITERTAWAI. IKUT MENGEJA TULISAN PAK REBO
JANAKA
Kok tulisan jawa
MBOK SENIK
(MENYAMBUNG) Sebenarnya jawa dengan arab, kalau latin belum bisa, masih kursus.

PAK REBO HANYA MENGANGUK

PAK REBO
Darimana mas?
KECIK
(IKUT MENYAMBUNG) Madukara Lik….
PAK REBO
Ma-du.ko…..
JANAKA
(PAK REBO CEPAT-CEPAT)Madukara Pak, ..Madukanda
PAK REBO
Alaahh,, sama saja, sama-sama pakai madunya kok, tidak jadi masalah, lha sebenarnya mau apa?

JANAKA DIAM. ALOT. KESUSAHAN INGIN MENGUTARAKAN

MBOK SENIK
Minta berkah Kyainya…
PAK REBO
Berkah ya berkah , tapi berkah buat apa?

JANAKA SEMAKIN KIKUK, MENDEKAT MEMBISIKKAN PAK REBO

PAK REBO
Ooo….. begitu ya.. masih bujangan ya.. masih perjaka, mohon maaf umurnya berapa?

20
JANAKA
Tiga puluh Sembilan
KECIK
(MEMBISIKKAN MBOK SENIK) lagi ini ya mbok. Janaka tidak laku.(TERTAWA

MBOK SENIK MELIHAT KECIK

PAK REBO
Ya, semoga cepat keturutan permintaan kamu, sudah tahu syaratnya?

JANAKA BINGUNG

MBOK SENIK
(TANGGAP)Bo, Rebo, masnya menyicil doanya dulu, besok kalau sudah terkabul, selamatan disini, kasihan
sedulur dari jauh, belum paham tentang kuburan ini, jangan disamakan dengan Bah Petruk!
PAK REBO
(SEDIKIT KECEWA) Ya sudah, tidak apa-apa, hitung-hitung untuk pelaris. Tidak berdoa juga mulutmu bakal
kecut. Silahkan mas janaka, mendekat, cepat di awali Ya pada kumpul yang tua dengan yang tua, yang muda
dengan yang muda(MENUNGGU UNTUK PADA SIAP) Nik, Senik. Kamu itu disini saja, mas janaka biar
dengan kecik..Sudah? Untuk mengheningkan cipta.

SEMUA DIAM. PAK REBO MENGOSOK-GOSOK TELAPAK TANGAN


SEPERTI ORANG SEDANG MENGHENINGKAN CIPTA, SEPERTI ADA SUARA ORANG BANYAK
BERZHIKIR , LIRIH

PAK REBO
Wah, anu sebelumnya ada yang terlupa, maaf mas, sebelumnya harus mengisi dana di kotak ini, (MENUNJUK
3 KOTAK DANA YANG SUDAH DEKAT KROBONGAN)
JANAKA
Berapa pak?
PAK REBO
Ya seikhlasnya saja, itu ada 3 kotak
JANAKA
(RAGU-RAGU) diisi semua?
PAK REBO
Ya ! Cuma 3 kotak

JANAKA MENGISI UANG DIKOTAK SATU

PAK REBO

21
Yang itu untuk merawat kuburan ini!

JANAKA MENGISI UANG DIKOTAK DUA

PAK REBO
Kalau yang itu, masuk dikas desa. Yang punya hak menggunakannya ya Pak Lurahnya. Buat digunakan untuk
membuat gedung serbaguna, buat gapura tujuhbelasan, untuk menerima tamu, untuk keperluan lomba desa dan
lain-lain.

LANGSUNG MEMASUKKAN UANG LAGI KE DALAM KOTAK TIGA

PAK REBO
Kalau yang itu, buat kebutuhan para pemuda, karangtaruna kalau ada pertandingan sepak bola, poli, untuk
nanggap dangdutan, pokoknya untuk rekreasi pemuda desa. Sudah? Terimakasih.

JANAKA KEMBALI BERDIRI SEJAJAR SAMA KECIK

PAK REBO
(DUDUK SAMBIL MAU BERDOA) Minta, saudara-saudara, saya Pak Rebo yang sebagai orang tua yang jadi
pelantaran doa mas Janaka dari Madukara..
JANAKA
Maduganda! (BERBISIK MEMBENARKAN)
PAK REBO
Dari maduganda, ada yang minta Kyai Bakal disini untuk pertama cepat minta sekali bekerja supaya tentram
dalam bekerja. Yang kedua agar dekat ramainya. Mudah-mudahan terlaksana semua permintaan meski
terwujud asal doanya sungguhan. Cita-cita apa saja.
PAK REBO
(MEMBISIKKAN MBOK SENIK) Bongkrek itu mau apa?(BANJUR MEMBACAKAN DOANYA) gusti allah
itu maha pemurah, penyayang sekali, jika mau minta yang banyak sekalian, pasti dikasih, apa mau kaya,
kambing, sapi, kerbau, emas intan, berlian, honda, scuter, kostaisen, ingin naik pangkat, dapat proyek, lulus
ujian . . .
SWARA
(DARI LUAR) Paee! Pak Reboooo... Pak...
PAK REBO
Hoi... Sebentar!
SWARA
Kambing yang mau disembelih besok yang mana?
PAK REBO
Yang mau selamatan besok itu siapa?
SWARA

22
Tamumu yang bubar dari sana tadi.
PAK REBO
(TIDAK PEDULI) yang .......
MBOK SENIK
Rebo... Rebo... tamumu tadi yang mana?. . . yang mencari Bongkrek tadi?
PAK REBO
(KAGET) Heh? Jangan-jangan. Biar aku lihat dulu.

PAK REBO LANGSUNG KELUAR MULAI MENCARI BONGKREK.

PAK REBO
Krek, kamu masih disini. Cepat lari to...(KELUAR)
JANAKA
(BINGUNG) Pak, Pak Rebo, lah doanya bagaimana, ini belum selesai.
MBOK SENIK
Mas, Tolong, kamu jangan ikut campur dulu, ini keadaannya lagi gawat. Krek! Kamu kok malah bengong saja
itu bagaimana? Cepat.
KECIK
Disini sudah tidak aman, lho kang! Sudah lama kamu dicari. Kamu bersembunyi dulu, jangan sampai kelihatan.
Sembunyi dulu!
BONGKREK
Tidak, tidak mau sembunyi. Tidak ada gunanya sembunyi. (GETHEM-GETHEM) Semua sudah tidak bisa
dipercaya. Kalau-kalau buat tumbal, yang saya bela sudah pergi, sudah tidak ada. Yatmi minta cerai. Ragilku
yang sakit tidak lagi bisa ketulungan. Ragilku sudah tidak ada. Aku pamit( PERGI KELUAR).
KECIK
Bagaiman kang? Anakmu?
MBOK SENIK
Lari kemana tadi orang itu...
KECIK
Mboookkk... Ragilnya Kang Bongkrek tidak jadi sembuh, mati Mbokk . . . (NANGIS)

ADEGAN 4
ADA DIDALAM PABRIK
JURAGAN KAGET. ADA SUARA THOK. THOK. THOK. PINTU. BEDOR YANG TANGGAP. BEDOR
LARI KEPINTU.

BEDOR
Hei, siapa itu? Tidak punya aturan (DI DEPAN PINTU) Juragan lagi istirahat. Tidak ada yang boleh
mengganggu. Mengerti? Heh? Bagaimana? Yang jelas Goblok! Maumu itu apa?... ada apa? bagaimana? Gawat?
Apa yang gawat? Kamu jangan menambakan pikiran Juragan yang lagi kumat! Apa? Amplop ini buat siapa?

23
Dikasih Juragan.... Lah, besok saja di kantor. Ya sudah... sini! (MENERIMA AMPLOP 2) Sontoloyo! Tidak
lihat waktu.
BEDOR KEMBALI MENDEKATI JURAGANNYA
JURAGAN
Siapa?
BEDOR
Mungkin utusan dari Pabrik! (DIBERIKAN SURAT TAPI MALAH TIDAK DITERIMA) Surat buat Juragan.
JURAGAN
(TIDAK DIGUBRIS, MATANYA MELOTOT) Dari siapa? Bacalah. ( BEDOR MEMBUKA AMPLOP
PERTAMA LALU MEMBACANYA)
BEDOR
Hah. . .? Ndoro, Juragan, Juragan! (MEMBISIK JURAGAN) Bongkrek Juragan, Bongkrek!
JURAGAN
Bongkrek siapa?
BEDOR
Mandor yang dipecat dulu ngancam Juragan.
JURAGAN
Gomblok! Kok tidak langsung diselesaikan! Dari dulu bukannya sudah diperintahkan? Selesaikan semua! Cepat
diselesaikan! Kambing satu itu Cuma jadi selilit kalau tidak cepat disingkirkan.
BEDOR
Lebih baik kita mencari Bongkrek, Juragan!
JURAGAN
Yasudah, ayo kita cari Bongkrek!
KELUAR MENCARI BONGKREK
(BLACK OUT)

ADEGAN 5
KELAMBU LAYAR TURUN PELAN-PELAN
ADA DI MAKAM KYAI BAKAL,
LAMPU KUBURAN HIDUP TERANG. TAPI KUBURAN SEMAKIN SUNYI. JANAKA MELIHAT MBOK
SENIK DENGAN KECIK YANG MENGGUBRIS KEPERGIAN BONGKREK. SEDIH DAN TEREYUH.
JANAKA
Hmm. Permisi bu, Pak Rebo tadi kemana? Kok belum pulang?
MBOK SENIK
Oh, Pak Janaka, minta maaf, sampai terlupa. Nanti Pak Rebo juga datang, adatnya kalau ada tamu yang akan
selamatan yang memakai menyembelih kambing ya agak lama.
JANAKA
Bagaimana ini? Doanya malah berhenti ditengah jalan, apa ya sampai?
KECIK
Pakai kambing atau sapi manatahu langsung di terima.

24
MBOK SENIK
Tidak mas, sama saja, anak ini memang begitu, tidak usah khawatir, nanti juga doanya pasti dilanjutkan Rebo.
KECIK
Biasanya kalau serat, turunnya juga sedikit serat, adatnya jika sajen nyah-nyoh, rizkinya juga banyak kayak
guyuran.

TIDAK LAMA KEMUDIAN PAK REBO TERIAK-TERIAK DARI KEJAUHAN.

PAK REBO
Lha, serius ya, sebenarnya tadi saya sudah terasa... jelas seperti ini kok mataku tidak tahu. Seharusnya bisa kaya.
Tidak seharusnya percaya omongan Atmo Teko, uang satu kantong amblas. Dasar belum rezekinya (MUNCUL,
TIDAK NEGUR SIAPA-SIAPA, TIBA-TIBA SUDAH MUNCUL DI DEPAN GROBONGAN, BERDIRI
DENGAN MEMBUKA KERTAS BERUNTUN)
JANAKA
Pak Rebo...! doa bagaimana?
MBOK SENIK
Bo, reboo,,, kamu tadi yang mencari Bongkrek tadi siapa?
KECIK
Pak Rebo, Pak. . . wah, kalau sudah kejadian buntutnya pasti bakal kembali lagi.
PAK REBO
(TIDAK MEMPERDULIKAN) E, Mbok mana tahu nomornya nyasar. . . ( MEMBENTANG SATU-SATU
KERTASNYA) Semprul!(DIBUANG SATU LEMBAR) kambing! Coba yang…(DIBUANG LAGI) Blong
lagi.... (TINGGAL SATU LEMBAR, DIREMAS-REMAS TERUS DIBANTING) Anjing! Tidak pernah
tembus! (MENGHADAP KROBONGAN) kamu ini bagaimana kyainya, mau kaya kok tidak boleh, bagaimana
kalau saya tinggal.

JANAKA BENGONG MELIHAT TINGKAH PAK REBO

MBOK SENIK
Boo, Rebo... bagaimana?
PAK REBO
Apanya yang bagaimana?
MBOK SENIK
Horok, kamu keluar itu perlunya apa? kok malah mencocokkan buntut. Gila! Yang ngoyak-ngoyak Bongkrek
tadi! Kamu itu jangan seenaknya sendiri.
KECIK
(IKUT MENENGAHI) Pak Rebo, jangan bergurau.
PAK REBO
Siapa yang bergurau? Dengkulmu! Bongkrek sekarang sudah pergikan?
MBOK SENIK

25
Sudah?!
PAK REBO
Iya sudah! Pokoknya Bongkrek diselamatkan dulu, menyingkir. Suruh mengungsi yang jauh sekalian. Barang
titipannya bukannya sudah dibawa semua? (MELIHAT BARANG SIMPANAN BONGKREK) Benaran. Sudah
dibawa semua. Kerisnya Kyai Bugel, dengan pegangan lainnya sudah digenggam. Syukur-syukur kalau
Bongkrek menyingkir sebentar ke Sumatera atau ke Borneo.
KECIK
Menyingkir apanya? (DIAM SEBENTAR AMBIL NAFAS) Kang Bongkrek sekarang malah ikut mencari
kesana. Tidak terima tanahnya dipegang oleh orang lain, juga matinya Ragil. Sepertinya dia mau mengamuk,
membalas apapun yang dipegangnya. Toh nyawa, toh pati. Rasanya sudah seperti bukan lagi Bongkrek yang
dulu.
PAK REBO
Kamu ini bagaimana si Nik? Kok tidak kamu larang?
MBOK SENIK
Bagaimana mau melarang, mau ngomong sekejap saja tidak bisa. Dia langsung saja mengambil barang-barang
yang disimpan disini, tahu-tahu sudah pergi. Blas tidak nampak buntutnya. Siapa yang tahu kalau Bongkrek
mau kesana.
PAK REBO
Mbok Senik! Kamukan yang pernah Tua, seharusnya bisa ngomongi, tidak hanya diam saja.
MBOK SENIK
Siapa yang diam?
PAK REBO
Kamu rela kalau Bongkrek itu jadi..? bukannya kamu yang ada di sini, seharusnya kamu bilangi, kan tidak bakal
seperti ini jadinya.
MBOK SENIK
Mauku seperti itu, belum terlaksana, Bongkrek malah sudah lari.
KECIK
Hatinya sudah Keras, perih. (DIAM SEBENTAR) Pupus semua yang dimiliki. Sudah kompliet yang direbut,
habis-habisan, tidak ada yang tersisa. Tidak ada yang bisa dipakai buat menambal hatinya yang sudah rusak.
PAK REBO
Bongkrek belum cukup kuat, masih menunggu Bongkrek lebih kuat (MARAH-MARAH) O, alah Krek,
Bogkrek ! nekat sekali orang itu! Terus mau apa? Edan! Matanya apa tidak terbuka. Disana sudah menyiapkan
orang-orangnya. Sekuat-kuatnya Bongkrek, tetap saja tidak mempan, Bongkrek tidak akan unggul.
( MENDEKATI KECIK DAN MBOK SENIK) kalau sudah seperti ini harus bagaimana? Bagaimana coba?
JANAKA
(INGIN MENENGAHI) ya, tidak usah tuding-tuding kesalahan. Setiap manusia itu tidak luput dari lupa dan
luput…
PAK REBO
(MEMBENTAK) aku tidak mengurus siapa yang salah dan benar, benar salah itu urusannya Allah, urusannya
yang bikin kehidupan, kalau saya menyalahkan apa Allah juga menyalahkan?

26
JANAKA
Lha baiknya bagaimana?

PAK REBO DIAM SAJA, TIDAK MENYAHUT.


MBOK SENIK DENGAN KECIK JUGA IKUT DIAM.

PAK REBO
Jadi tidak seharusnya aku abaikan tamuku, malah aku ajak cerita , inginku Bongkrek bisa lari sampai jauh, biar
tidak ketemu, tapi malah kutuk datangi tusuk.
JANAKA
Tamu yang mau menyembelih kambing?
PAK REBO
Sembelih kambing apanya? Itu hanya omongan. Aku juga sudah merasa kalau akan dibohongi saja. tamu yang
datang kesini tadi bukan akan selamatan menyembelih kambing, hanya butuh bertanya tentang si Bongkrek,
mana tanyanya sangat rumit sekali. Seumpama aku masih disini tidak akan seperti ini kejadiannya.
JANAKA
Makannya jangan kebiasaan berhentikan doa sesukanya. Tanpa kambing besok malah akan kuwalat.
PAK REBO
Alaah kuwalat apanya…. Itu kalau orang tidak suka mikir, pada tidak mau menggunakan ini!
(MENUNJUKKAN BATUNYA SENDIRI)

KEMUDIAN MASUK TAMU YANG MENCARI WIDODO DAN BONGKREK TADI SAMBIL
MENUDINGKAN PISTOL. DI BELAKANGNYA BONGKREK SUDAH MENJADI TAWANAN BEDOR
DAN JURAGAN.

LIGHTING : TEGANG
TAMU/BILLY
Diam semua! Kamu diam! Kamu, Kamu, Kamu diam!
SEMUA TERDAIM, KETAKUTAN

JURAGAN
Heh, Bongkrek! Berani-beraninya kamu membakar pabrik saya. Ceapat eksekusi. TEMBAK!!

BONGKREK DITEMBAK DADANYA. KESAKITAN. LALU MERINGKIH KESAKITAN DITEMPAT.


MATI.

LIGHTING : SEDIH
KECIK
Kang Bongkrekkk…! Heh jangan lari kalian. Kang Bongkrek (SAMBIL MENANGIS)
MBOK SENIK

27
(Menangis) Bongkrek, walah Krek. Kok kaya ngene nasibmu.
Apa pancen kaya ngene nasibe wong biyasa. Swarane ora tau digagas. Ora mikir dampake. Pekarangan dijupuk
kanthi cara ndadekake wong biyasa dadi buruh utawa mandor supaya bisa dijupuk pekarangane. Yen wis
dijupuk? wonge dipecat. Edyaaaan, Edyaaan! Wong kaya kae, kae, kae ora ngerti rekasane. Sakarepe dhewe!
YaAllah, Kreeekkk! Nasibmu, Kreeekkk! Bongkrekkkk!
(BLACK OUT)

SELESAI

28

Anda mungkin juga menyukai