PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
A. Judul Penelitian:
B. Identitas Peneliti:
2. NIM : 170510100
3. Angkatan : 2017
4. Fakultas : Hukum
Hukum adalah kumpulan peraturan dan regulasi komprehensif yang secara resmi
ditetapkan dan ditegakkan oleh otoritas yang berkuasa atau pemerintah. Hal ini
1
2
kaitannya dengan konsep peradilan pidana, karena proses penegakan hukum pada
utama. Yang pertama melibatkan identifikasi tindakan yang dilarang dan memiliki
pendekatan alternatif yang melengkapi sistem peradilan pidana yang ada, untuk
yang ada saat ini. Salah satu jalan keluar yang diusulkan yaitu penerapan
timbul akibat tindak pidana. Hal ini dapat dicapai secara efektif melalui
1
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta, 2008 , hlm.
1.
3
komunikasi terbuka, negosiasi, dan saling pengertian antara semua pihak yang
terlibat.2
pidana yang menyertakan partisipasi aktif pelaku, korban, keluarganya, dan pihak-
pihak lain yang terkena dampak. Tujuan utama dari keadilan restoratif yakni
atau peraturan yang mengikat secara hukum dan dapat diterapkan pada berbagai
hukum.
2
Joko Sriwidodo Perkembangan Sistem Peradilan Pidana di Indonesia, Kepel Press,
Yogyakarta, 2000, hlm. 120.
3
Surat Keputusan Bersama Ketua MA, Jaksa Agung, Kapolri, Menkumham, Menteri
Sosial, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tentang Penangangan Anak
Yang Berhadapan Dengan Hukum, tahun 2009.
4
Kejaksaan bertujuan untuk menjamin adanya penyelesaian yang adil dan merata
suatu perkara pidana. Kedudukan ini mempunyai arti yang sangat penting dalam
KUHAP.
pasal 5 ayat (1) menguraikan kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat
hukum.;
hukum yang baik terhadap nilai barang bukti maupun nilai kerugian yang
5
timbul akibat perbuatan tersebut, yang tidak boleh melebihi jumlah uang
sebesar Rp2.500.000,00 (setara dengan dua juta lima ratus ribu rupiah).
masyarakat. Hal ini tidak hanya merugikan para korban yang terkena dampak
langsung dari pencurian tersebut, namun juga mempunyai dampak yang besar
terhadap masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk
terjadinya pencurian, karena sering kali pencurian terjadi ketika ada peluang untuk
yang berdampak tidak hanya pada individu, namun juga harta benda dan
Hukum pidana adalah cabang hukum yang mengatur hukuman atas pelanggaran-
pelanggaran ini, dan istilah "kriminal" mengacu pada seseorang yang dinyatakan
bersalah dan dijatuhi hukuman oleh otoritas hukum sebagai sarana untuk
tindak pidana yang berkaitan dengan harta benda dalam KUHP. Secara spesifik
dituangkan dalam buku kedua, Bab XXII, Pasal 362 hingga 367. Pasal 362 KUHP
4
Anna Andriany Siagian dan Ciptono, Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Pencurian
Yang Dilakukan Oleh Tenaga Kerja, Jurnal PETITA, Vol. 4 No.1, Juni 2022, hlm.23.
6
merampas suatu barang punya orang lain dengan maksud untuk merampasnya.
pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp. 900.5
namun juga dapat menimpa instansi dan organisasi. Contohnya adalah kasus
pencurian yang terjadi pada tahun 2023 yang melibatkan rumah seorang anggota
TNI dan gudang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Utara di
Lhokseumawe.6
Pada tahun 2023 terjadi peristiwa pencurian solar dalam jumlah besar di
sebagai entitas yang bertanggung jawab dan taat hukum segera mengambil
jawab atas perbuatannya. Berikut contoh kasus pencurian yang ada di Kejaksaan
5
Anindita T. Valerina, Implementasi Restorative Justice pada Tindak Pidana Pencurian
terhadap Peraturan Kejaksaan (PERJA) Nomor 15 tahun 2020 di Kejaksaan Negeri Semarang
Perspektif Hukum Pidana Islam, Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo,
Semarang, 2022, hlm. 1.
6
Zaki Mubarak, Pelaku Pembobolan Gudang Disdikbud Aceh Utara Diringkus,
https://aceh.tribunnews.com/amp/2023/05/10/pelaku pembobolan-gudang-disdikbud-aceh-utara-
diringkus. Akses tanggal 15 Juni 2023.
7
D. Rumusan Masalah
8
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang jelas, baik
secara teoritis maupun secara praktis, manfaat yang diharapkan adalah sebagai
berikut:
1. Secara teoritis, informasi ini bisa sangat berharga karena menyoroti kemajuan
di bidang ilmu hukum secara keseluruhan, dengan fokus khusus pada hukum
Restorative Justice. praktik. Hal ini juga dapat berfungsi sebagai sumber daya
bidang ini.
utama penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana restorative justice dapat
Lhokseumawe. Dengan tetap berada dalam cakupan khusus ini, studi ini dapat
menggali lebih dalam mengenai efektivitas dan implikasi keadilan restoratif dalam
H. Penelitian Terdahulu
membangun landasan yang kuat bagi upaya penelitian mereka sendiri, sehingga
dan wawasan dari literatur yang ada, penulis dapat meningkatkan kredibilitas dan
keilmuan masa lalu tidak hanya memperkaya karya penulis sendiri tetapi juga
10
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan terdahulu yang
penulis, yaitu:
berasal dari Universitas Islam Malang, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui protokol dan tata cara penyelesaian perkara hukum sesuai dengan
berbagai aspek dan seluk-beluk proses ini, penelitian ini bertujuan untuk
pidana di masa depan.7 Tujuan penulis dalam penelitian ini berbeda dengan
Perspektif Hukum Pidana Islam hasil karya mahasiswa Fakultas Syari'ah dan
2020 saat ini dilakukan di Kejaksaan Negeri Kota Semarang. Namun, terdapat
berwajib. Dengan kata lain, keadilan restoratif dapat diterapkan dalam kasus
resmi dari polisi, tidak terpenuhinya syarat hukuman amputasi tangan, dan
8
Anindita T. Valerina, Implementasi Restorative Justice pada Tindak Pidana Pencurian
terhadap Peraturan Kejaksaan (PERJA) Nomor 15 tahun 2020 di Kejaksaan Negeri Semarang
Perspektif Hukum Pidana Islam, Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo,
Semarang, 2022.
12
Kedua studi ini menawarkan perspektif dan wawasan yang unik mengenai
dalam mengeksplorasi titik temu antara hukum pidana dan keadilan restoratif
terhadap situasi tersebut. Tampaknya pendekatan yang ada saat ini belum
melibatkan semua pihak terkait dalam mencari penyelesaian yang adil dan
depan.
I. Tinjauan Pustaka
dicatat bahwa konsep ini sebenarnya telah tertanam dalam budaya banyak
masyarakat jauh sebelum bentuk hukuman tradisional ditetapkan. Hal ini terutama
9
Risky Irwansyah, Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Restorative Justice
Dalam Perkara Anak Nakal Di Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar, Skripsi,
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, 2014.
14
adalah masyarakat Aceh. Dalam masyarakat ini terdapat sistem peradilan adat
yang dikenal dengan nama Pengadilan Perdamaian Adat yang sejalan dengan
penyelesaian damai atau kerukunan, yang disebut sebagai “uleue bek mate
ranteng ek patah” yang diterjemahkan dalam bahasa lokal Aceh, mempunyai arti
penting dan diterapkan secara aktif.11 Asas keadilan adat ini menekankan pada
memastikan bahwa semua anggota masyarakat diperlakukan secara adil dan adil,
menjunjung prinsip ini, peradilan adat berupaya menjaga lingkungan yang damai
dan tertib sehingga konflik dapat diselesaikan dan hubungan terpelihara secara
harmonis. Melalui kepatuhan terhadap prinsip panduan inilah keadilan adat dapat
secara efektif berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kohesi sosial dan
10
Daniel S. Lev, Hukum dan Politik di Indonesia (Kesinambungan dan Perubahan),
Cetakan ke-4, Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2014, hlm. 153.
11
UNDP Indonesia, Pedoman Peradilan Adat di Aceh Untuk Peradilan Adat yang Adil
dan Akuntabel, Jakarta: UNDP Indonesia, 2008, hlm. 7.
12
Ibid, hlm. 8.
15
a violation, where all affected parties come together to discuss and determine the
best course of action to repair the harm and move forward in a positive and
constructive way. This process allows for open communication and understanding
between the parties involved, aiming to create fairer and more equitable outcomes
Justice seeks to promote accountability, empathy, and long-term solutions that not
kerugian yang disebabkan oleh suatu pelanggaran, dimana semua pihak yang
untuk memperbaiki kerugian dan bergerak maju dengan cara yang positif dan
menciptakan hasil yang lebih adil dan merata bagi semua orang yang terlibat.
berupaya untuk mendorong akuntabilitas, empati, dan solusi jangka panjang yang
13
Edi. R. Herwanto, Keadilan Restorative Justice Implementasi Politik Hukum Pidana
Bernilai Filsafat Pancasila, Laduny Alifatama, Lampung, 2021, hlm. 4.
14
Tony Marshall, Restorative Justice: An Overview, London: Home Office, Research
Development and Statistics Directorate. 1999.
16
principle that aims to repair harm by engaging all affected individuals in open
and voluntary conversations. This approach seeks to address conflict in new and
Ultimately, the goal is to foster understanding and healing through dialogue and
semua individu yang terkena dampak dalam percakapan terbuka dan sukarela.
Pendekatan ini berupaya mengatasi konflik dengan cara yang baru dan konstruktif
dan juga berfokus pada rehabilitasi bagi mereka yang terlibat. Pada akhirnya,
yang disebabkan oleh kejahatan dengan berfokus pada kebutuhan korban, pelaku,
menciptakan masyarakat yang lebih aman bagi semua individu yang terlibat.16
15
Helsinki, Restorative Justice Theory and Practice: Addressing the Discrepancy,
European Institute for Crime Prevention and Control, affiliated with the United Nations (HEUNI),
2007, hlm. 139.
16
Marian Liebmann, Restorative Justice, How it Work, London and Philadelphia: Jessica
Kingsley Publishers, 2007, hlm. 25.
17
ini dianggap efektif dalam sistem peradilan pidana Indonesia karena mendorong
hak secara sukarela dapat menjadi titik awal yang adil untuk mencapai
yang lebih inklusif dan adil bagi semua pihak yang terlibat dalam
proses restorasi.
hukum.
c. Hak-Hak Korban
karena mereka adalah individu yang terkena dampak langsung dari situasi
tersebut dan harus diberikan peran yang berarti dalam proses penyelesaian.
Sayangnya, dalam sistem peradilan pidana yang lebih luas, terlihat bahwa
para korban tidak menerima perlindungan yang adil dari pihak berwenang,
mereka.19
mana mereka harus dibuktikan tidak bersalah. Dalam kasus ini, tersangka
mengikat.20
19
Ibid, hlm. 205.
20
Ibid, hlm. 212.
21
mengambil keputusan.21
Tindak pidana mempunyai arti penting dalam bidang ilmu hukum, karena
perbuatan tersebut mempunyai sifat abstrak yang melekat, terlepas dari peristiwa-
peristiwa nyata yang terjadi dalam wilayah hukum pidana. Oleh karena itu,
tersebut dari istilah-istilah umum yang digunakan dalam wacana publik kita
sehari-hari.
sistem hukumnya, yang terdiri dari tiga komponen: straf yang berarti pidana atau
hukum, baar yang berarti dapat atau dapat, dan feit yang berarti tindakan,
21
Ibid, hlm. 213.
22
seperti bahasa Inggris, suatu pelanggaran biasa disebut sebagai “delik”, yang
mendalami konsep delik, yaitu setiap perbuatan atau perbuatan yang dilarang
hukum pidana. Definisi ini menyoroti peran penting sistem hukum dalam
22
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, Grafindo, Jakarta, 2007, hlm.67.
23
Fitri Wahyuni, Dasar-dasar Hukum pidana di Indonesia, PT Nusantara Persada Utama,
Tangerang Selatan, 2017, hlm. 36.
24
Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 1994, hlm. 72.
23
gangguan ketertiban hukum. Perbuatan ini dapat dilakukan baik secara sengaja
maupun tidak sengaja oleh seseorang, dan untuk menjaga berfungsinya sistem
pelakunya.25
c. Menurut S.R. Sianturi, suatu tindak pidana dikatakan tindak pidana apabila
adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma dan hukum masyarakat yang
25
P.A.F Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1997, hlm. 34.
26
Sianturi, S.R, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia Dan Penerapannya, Alumni,
Jakarta, 1982, hlm. 297.
24
barang milik orang lain tanpa persetujuannya atau melanggar hukum, yang
mencakup konsep yang lebih luas tentang proses, teknik, atau tindakan sistematis
kita, sedemikian rupa sehingga dapat dilihat sebagai kekuatan yang mengganggu
atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk secara melawan hukum
hukuman atas tindak pidana pencurian. Tindakan tersebut dapat berupa pidana
penjara paling lama lima tahun atau denda uang paling banyak Rp900,00.”.27
perampasan barang punya orang lain tanpa persetujuan orang tersebut atau
pencurian maka dianggap telah melakukan suatu pelanggaran menurut Pasal 362
27
R.Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Politeia, Bogor, 1946, hlm. 249.
25
perbuatan memperoleh dan menahan secara tidak sah suatu barang yang
seluruhnya atau sebagiannya dimiliki orang lain. Dari rumusan tersebut dapat
b. Tindakan mengambil alih properti milik orang lain, properti ini dapat
berupa barang fisik atau aset tidak berwujud yang memiliki nilai. Selain
barang tersebut bukan milik orang yang mengambilnya. Ini bisa berupa
kepemilikan yang salah atas sesuatu yang menjadi hak milik pihak lain.
dalam pasal 362 hingga 367 KUHP. Pasal 362 secara khusus mendefinisikan
barang, baik seluruhnya maupun sebagian, yang menjadi hak punya orang lain,
tanpa setuju atau izin yang resmi. Tindak pidana ini mencakup niat jahat untuk
kemungkinan hukuman penjara hingga lima tahun atau denda uang yang cukup
besar hingga sembilan ratus rupiah.28 Berdasarkan rumusan Pasal 362 KUHP,
1. Mengambil
2. Suatu barang
Sesuai pasal 363 KUHP tentang pencurian berat, tindak pidana ini disebut
deifstal) karena sifatnya yang khas sehingga memerlukan hukuman yang lebih
berat. Intinya, pencurian berat mencakup pencurian yang dilakukan dengan cara
28
Moeljatno, Kitab Undang-Undang Hukum Pdana, Bumi Aksara, Jakarta, 2016, hlm.
128.
27
1. Pencurian ternak
letusan gunung berapi, kapal karam, atau ketika kapal terdampar di laut.
Hal ini juga dapat dihukum jika terjadi pada saat kecelakaan kereta api,
3. Pencurian yang terjadi pada malam hari di dalam rumah atau halaman
dari dua orang atau lebih, adalah tindakan terlarang di mana para pelaku
bekerja sama untuk secara melawan hukum mengambil alih barang atau
dari insiden pengutilan skala kecil hingga skema yang kompleks dan
pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama-
akses tanpa izin ke suatu lokasi di mana kejahatan terjadi atau untuk
palsu.
pelaku dapat diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.29
dimaksud dalam Pasal 362 dan 363 angka 4, serta perbuatan dalam Pasal 363
angka 5 yang tidak terjadi di dalam rumah atau pekarangan tertutup yang menyatu
dengan rumah, serta menyangkut barang-barang bernilai. kurang dari dua puluh
lima rupiah. Pelanggar pencurian ringan dapat diancam dengan pidana penjara
paling lama tiga bulan atau denda paling banyak dua ratus lima puluh rupiah
disertai tindak kekerasan, disebutkan secara tegas bahwa siapa pun yang
29
P.A.F, Lamintang & Francicus Theojunior Lamintang. Dasar-dasar Hukum Pidana di
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2016, hlm. 192.
30
atau diikuti dengan tindak kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang lain
dalam hal ditangkap dalam perbuatan itu, dengan tujuan membantu pelarian
seseorang atau peserta lain, atau untuk mempertahankan kepemilikan atas barang
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362, 363, dan 365, dapat dikenakan
pidana pencurian. Lebih lanjut, sesuai Pasal 35 ayat (1) KUHP, akibat dari
yang berat, termasuk potensi hilangnya hak istimewa tertentu yang diberikan oleh
undang-undang.31
Pasal 367 KUHP khusus mengatur tentang pencurian dalam keluarga, baik
yang pelaku maupun korban mempunyai hubungan darah. Ketentuan ini berkaitan
dengan situasi di mana pasangan mencuri atau membantu pencurian harta benda
pasangannya. Dalam kasus seperti ini, hukum mengakui dinamika dan hubungan
antara pasangan.
J. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
30
Ibid, hlm. 130.
31
Rigen Mas R.A, Pencurian Antar Orang Yang Punya Hubungan Keluarga Tertentu
Sebagai Delik Aduan Relatif Menurut Pasal 367 Ayat (2 KUHP), Jurnal Lex Privatum, Vol. 8 No.
4, Oktober 2020, hlm. 240.
31
2. Pendekatan Penelitian
Negeri Lhokseumawe.
3. Sifat Penelitian
32
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004,
hlm 13.
32
1. Lokasi Penelitian
2. Populasi Penelitian
3. Sampel Penelitian
33
Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jumetri, Ghalia Indonesia, Jakarta 1994, hlm
97.
33
individu ini dipilih untuk mewakili populasi yang lebih luas yang diteliti.
Lhokseumawe.
Jenis data yang penulis pakai di tulisan ini terdiri atas 2 macam yaitu:
34
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Rineka Cipta, Jakarta, 2008,
hlm. 188.
34
a. Studi lapangan (field research) Tujuan utama dari studi lapangan ini
E. Analisis Data
K. Jadwal Penelitian
35
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat penelitian
D. Penelitian Terdahulu
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Moeljatno, 2008, Asas-Asas Hukum Pidana (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta.
UNDP Indonesia, 2008, Pedoman Peradilan Adat di Aceh Untuk Peradilan Adat
yang Adil dan Akuntabel, Jakarta: UNDP Indonesia.
Mas, Rigen. 2020, Pencurian Antar Orang Yang Punya Hubungan Keluarga
Tertentu Sebagai Delik Aduan Relatif Menurut Pasal 367 Ayat (2
KUHP), Jurnal Lex Privatum, Vol. 8 No. 4.