Anda di halaman 1dari 12

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian...........................................................................2
1.5. Kontribusi Penelitian........................................................................2
1.6. Luaran Penelitian.............................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................2
2.1. Estrogen dan Fitoestrogen..................................................................2
2.2. Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica).....................................3
2.2.1. Deskripsi........................................................................................3
2.2.1. Klasifikasi......................................................................................4
2.2.3. Morfologi Tanaman.......................................................................4
2.2.4. Kandungan Kimia Brokoli (Brasicca Oleraceae Var. Italica)......4
2.3. Landasan Teori....................................................................................4

2.4. Hipotesis.............................................................................................5

BAB 3. METODE RISET....................................................................................5


3.1. Waktu dan Tempat Riset.......................................................................5
3.2. Alat dan Bahan........................................................................................5

3.1.1. Alat untuk Riset.............................................................................5


3.1.2. Bahan untuk Riset..........................................................................5
3.3. Variabel Riset..........................................................................................6
3.4. Tahapan Riset..........................................................................................6

3.5. Prosedur Riset..........................................................................................6


3.5.1 Penyiapan Bahan Uji.........................................................................6
ii

3.6. Analisis Data Penelitian...........................................................................6

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.....................................................7


4.1. Anggaran Biaya.......................................................................................7
4.2. Jadwal Kegiatan..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN..........................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping......................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................23
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas...............24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana....................................................26
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Menopause atau berhentinya menstruasi merupakan proses alamiah


yang akan dialami oleh setiap wanita. Pada masa menopause seorang wanita
akan mengalami defisiensi hormon estrogen yang berperan dalam regulasi
reproduksi, modulasi kepadatan tulang, transpor kolesterol serta stimulasi
proliferasi sel epitel kelenjar payudara (Jordan, 2004). Kekurangan pasokan
hormon estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan fungsi fisiologis
seperti osteoporosis dan hiperkolesterolemia (Kenny et al., 2000). Dengan
demikian, seorang wanita yang mengalami menopause mungkin akan
mengalami gangguan-gangguan seperti osteoporosis dan
hiperkolesterolemia.
Untuk mengatasi gangguan yang dialami oleh para wanita
menopause, para tenaga medis biasanya memberikan tambahan hormon
estrogen, misalnya dengan memberikan tablet estradiol. Terapi ini memang
dapat mengurangi gangguan yang dialami oleh para wanita, namun terapi
dengan menambah konsumsi hormon estrogen (Hormon Replacement
Therapy) dapat menimbukan efek samping yang serius. Efek samping yang
telah dilaporkan dapat berupa pendarahan, ketergantungan, risiko kanker
payudara, bahkan kematian (Beral, 2003). Oleh karena itu perlu ada solusi
yang dapat meniadakan efek samping yang membahayakan tersebut, namun
tetap memberi efek estrogenik yang diinginkan. Salah satu solusi yang
ditawarkan adalah dengan mengkonsumsi tumbuhan yang memiliki
senyawa-senyawa yang berifat estrogenik atau disebut fitoestrogen (Yildiz,
2005).
Salah satu tanaman yang diduga berpotensi sebagi sumber
fitoestrogen adalah brokoli (Brassica oleracea L.var italica). Tanaman yang
oleh masyarakat Indonesia sering digunakan sebagai sayuran ini
mengandung senyawa yang bersifat estrogenik yaitu indole -3-carbinol
(I3C). Kandungan senyawa I3C mampu membuat brokoli bertindak sebagai
pengatur keseimbangan hormon estrogen dalam tubuh (Sicilia et al., 2003).
Jus brokoli memiliki aktivitas antiproliferatif pada sel kanker payudara baik
pada reseptor estrogen positif (ER+) maupun negatif (ER-). Oleh karena
itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui efek
estrogenik jus brokoli terhadap profil kepadatan tulang dan kadar kolesterol
pada tikus betina galur Wistar ter-ovariektomi. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dalam
mengembangkan produk suplemen nutrasetikal dari brokoli sebagai agen
pencegah osteoporosis dan hiperkolesterolemia pada wanita menopause.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah jus brokoli dapat mencegah osteoporosis pada wanita pasca
menopause melalui studi pada tikus betina terovariektomi ?
2. Apakah jus brokoli dapat mencegah hiperkolesterolemia pada wanita
pasca menopause melalui studi pada tikus betina terovariektomi?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui potensi jus brokoli dalam mencegah osteoporosis pada
wanita pasca menopause melalui studi pada tikus betina terovariektomi.
2. Mengetahui potensi jus brokoli dalam mencegah hiperkolesterolemia
pada wanita pasca menopause melalui studi pada tikus betina
terovariektomi.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
potensi jus brokoli sebagai formula suportif untuk mencegah osteoporosis
dan hiperkolesterolemia pada wanita pasca menopause.
1.5. Kontribusi Penelitian
Penelitian ini berperan dalam pencegahan osteoporosis dan
hiperkolestrolemia pada wanita pasca menopause melalui studi pada tikus
betina terovariektomi. Data hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan acuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
1.6. Luaran Penelitian
Data-data ilmiah yang diperoleh dari penelitian ini akan dilaporkan
dan dipublikasikan sebagai luaran Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
dalam bentuk :
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Artikel ilmiah
4. Publikasi pada media sosial yaitu Instagram, Facebook dan Youtube
5. Publikasi pada jurnal Ilmiah nasional terakreditasi
6. Publikasi pada Seminar Ilmiah Nasional

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Estrogen dan Fitoestrogen
Estrogen merupakan hormon kelamin utama pada wanita. Hormon
ini berperan dalam diferensiasi sel, jaringan reproduksi, perlindungan
terhadap osteoporosis, dan sebagai hormon cardioprotective yang beraksi
dengan meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL (Ikawati, 2008).
Aksi biologis hormon estrogen diperantarai oleh reseptor estrogen, yang
termasuk dalam golongan reseptor nukleus (Matthews and Gustafsson,
2003).

2
Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan berkurangnya
massa tulang dan adanya perubahan mikro-arsitektur jaringan tulang yang
berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang
(Depkes, 2008). Kecepatan resorpsi dan deposisi tulang baru untuk
menggantikan yang hilang dipengaruhi oleh sirkulasi kadar estrogen. Pada
saat kadar estrogen rendah yang biasanya terjadi pada wanita menopause,
kemampuan pembentukan tulang akan menurun sedangkan resorpsi tulang
akan meningkat (Groff and Gropper, 2000)
Kolesterol merupakan senyawa kimia alami tubuh yang berperan
dalam banyak proses metabolisme dalam tubuh. Estrogen juga merupakan
faktor penting dalam homeostasis kolesterol dengan meregulasi fungsi
mitokondrial hepar. Estrogen yang berinteraksi dengan reseptor estrogen
berperan dalam peningkatan HDL, penurunan kolesterol total, LDL, dan
trigliserida (Gruber et al., 2002). Peningkatan kadar HDL darah disebabkan
oleh peningkatan ekspresi protein apo A-1 yang selanjutnya akan
meningkatkan kadar HDL dalam darah (Harnish et al., 1998). Penurunan
kadar LDL disebabkan oleh aktivitas estrogen dalam meningkatkan
transkripsi reseptor LDL. Semakin tinggi reseptor LDL yang terbentuk,
semakin turun kadar LDL dalam darah (Meyer et al., 2006).
Fitoestrogen merupakan senyawa dari tumbuhan yang memiliki
kemiripan struktur dengan estrogen sehingga dapat menunjukan sifat agonis
pada Estrogen Receptor (ER). Kemampuan meniru aktivitas estrogen oleh
fitoestrogen didasarkan oleh keberadaan senyawa dengan BM setara dengan
estrogen (272 g/mol), cincin fenolik sebagai binding site dan memiliki inti
dengan dua gugus hidroksil dengan jarak 11,0-11,5Å (Benassayag et al.,
2002). Terdapat 4 jenis senyawa fitoestrogen yang terkandung di dalam
tanaman antara lain flavonoid, coumestan, lignan, dan stilben (Ross and
Kasum, 2002)

2.2. Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica)


2.2.1 Deskripsi
Brokoli (Gambar 1) adalah sayuran yang termasuk dalam suku
kubis kubisan atau Brassicaceae. Brokoli berasal dari daerah laut
tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran
ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970-an (Yulia, 2009).

3
Gambar 1. Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica)

2.2.2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Species : Brassica oleracea var. italica
2.2.3. Morfologi Tanaman
Tanaman brokoli tergolong tanaman perdu dengan sistem
perakaran yang dapat mencapai kedalaman 60-70 cm, sehingga
tanaman ini tumbuh dengan baik dan subur bila ditanam pada tanah
berpori dan gembur. Brokoli memiliki batang yang berukuran pendek,
bentuk bulat, berwarna hijau, tebal dan lunak. Pertulangan daun yang
sejajar dan daun yang berbentuk bulat telur tersusun berseling pada
batang merupakan ciri daun pada tanaman brokoli. Massa bunga
merupakan kumpulan dari ratusan bunga bunga kecil yang bersatu
membentuk rumpun yang rapat dan kompak, kultivar yang berbeda-
beda pada brokoli menyebabkan warna bunga yang bervariasi pada
tanaman ini (Raleni, 2013).

Buah dari tanaman brokoli berbentuk polong berukuran 3-5 cm dan


mengandung benih 10-30 benih pada tiap polongnya. Di dalam buah
tanaman brokoli terdapat biji yang berfungsi sebagai pembanyakan
tanaman brokoli. Biji tanaman brokoli berbentuk bulat kecil berwarna
coklat kehitaman (Raleni, 2013).

2.2.4. Kandungan Kimia Brokoli


Brokoli (Brassica oleracea L. var italica) mengandung senyawa
alkaloid, saponin, tannin, flavonoid dan steroid. Brokoli juga
mengandung senyawa sulforafan, yang merupakan bentuk alami
senyawa antioksidan dan antidiabetes (Mahn dan Reyes, 2012).

2.3. Landasan Teori


Fitoestrogen merupakan senyawa dalam tanaman yang memberikan
efek estrogenik. Mekanisme utama fitoestrogen dalam memodulasi efek
estrogenik adalah dengan berikatan dengan Estrogen Receptor (ER).
Efek estrogenik pada tikus dapat dilihat pada beberapa sistem
fisiologis, yaitu pengamatan profil densitas tulang dan kolesterol. Profil
densitas tulang berhubungan dengan kecepatan resorpsi dan deposisi tulang.
Pada saat kadar estrogen rendah, maka deposisi tulang akan menurun

4
sedangkan resorpsi tulang akan meningkat. Profil kolesterol diamati dari
kadar HDL dan LDL dalam darah. Penurunan kadar LDL disebabkan
estrogen dapat meningkatkan transkripsi reseptor LDL. Peningkatan kadar
HDL darah disebabkan oleh peningkatan ekspresi protein apo A-1. Oleh
karena itu, EBL berpotensi sebagai substitusi estrogen pada wanita post
menstrual khususnya untuk mencegah osteoporosis dan hiperkolesterol.

2.4. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori diatas, hipotesis penelitian dapat disusun
sebagai berikut:

1. Jus brokoli memiliki potensi mencegah osteoporosis pada wanita pasca


menopause melalui studi pada tikus betina terovariektomi.
2. Jus brokoli memiliki potensi mencegah hiperkolesterolemia pada wanita
pasca menopause melalui studi pada tikus betina terovariektomi.

BAB 3. METODE RISET


3.1. Waktu dan Tempat Riset
Keseluruhan riset dilaksanakan dalam waktu 5 (lima) bulan dengan
mengambil tempat di :
1. Pemeliharaan, perlakuan, dan ovariektomi terhadap tikus dilaksanakan di
Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim
2. Determinasi tanaman dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas
MIPA Universitas Diponegoro
3. Pemeriksaan kolesterol dilaksanakan di Balai Laboratorium Kesehatan
dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
4. Pemeriksaan densitas tulang dilaksanakan di Laboratorium Fisika Citra
Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada
3.2. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat untuk Riset
Timbangan analitik, alat gelas, Laminar air flow (Airtech), autoklaf
(ALP), hot plate, mikroskop cahaya (Olympus BX53), hemasitometer
(Neubar Improved), mikropipet (Serena), sentrifuge (Hermle),
inkubator (Imperial III), blender, oven (Memmert), ayakan,
seperangkat kandang tikus, seperangkat alat bedah, sonde lambung,
dan fotometer (biolyzer100), Pakan fosfat/kalsium, aquadest,
3.1.2. Bahan untuk Riset
1. Bahan Utama : Jus Brokoli (Brasicca Oleraceae Var. Italica)
2. Bahan Uji : Pakan fosfat/kalsium, aquadest, , isolat R. oligosporus,
Isolat A. oryzae, tween 80, CMC Na 1%, tip mikropipet, masker,
sarung tangan (Latex), jarum syringe, povidone-iodin 10%,
ketamin 50 mg/mL, xylazine 20 mg/mL, reagen Chol (Fluitest)

5
reagen TG (Fluitest) dan mikrohematokrit.
3. Subyek Uji : Hewan uji yang digunakan adalah 36 ekor tikus putih
betina (Rattus norvegicus) galur Wistar. Tikus dibagi rata dalam 6
kelompok secara acak dan dikandangkan secara individual
3.3. Variabel Riset
1. Variabel bebas : Dosis jus brokoli
2. Variabel tergantung : Densitas tulang, HDL,LDL, kadar kolesterol total
dan trigliserida
3. Variabel terkendali : Jenis kelamin, galur, makanan dan berat badan
tikus,
3.3. Tahapan Riset
Tahapan riset meliputi :
1. Pembuatan Jus Brokoli
2. Persiapan hewan uji
3. ovariektomi
4. Pembagian kelompok perlakuan
5. Perlakuan hewan uji
6. Penetapan kadar kolesterol dan densitas tulang
7. Analisis Data
3.5. Prosedur Riset

3.5.1. Penyiapan Bahan Uji


1) Pengumpulan Bahan dan Determinasi: Bahan uji berupa brokoli
diperoleh dari daerah Bandungan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
dan dideterminasi di Laboratorium Biologi Fakultas FIMA
Universitas Diponegoro
2) Pembuatan Jus: Masing-masing sebanyak 250mg dan 500 mg brokoli
diblender dengan 1000ml aquades sehingga menjadi jusdengan
konsentrasi 250ml/L dan 500mg/L

3.6. Analisis Data Penelitian


Data kolesterol yang terdiri dari selisih kadar sebelum OVX dengan
setelah OVX dan selisih kadar setelah OVX dengan setelah perlakuan
dilakukan uji normalitas dan homogenitas untuk melihat varian data antar
kelompok. Hasil analisis statistik data kolesterol berupa selisih kadar
trigliserida setelah OVX dengan setelah perlakuan menunjukkan varian data
antar kelompok homogen dan terdistribusi dengan normal kemudian
dilanjutkan menggunakan analisis varian one way ANOVA (p<0,05)

6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Anggaran biaya untuk penelitian ini terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rancangan Anggaran Penelitian
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1. Perlengkapan yang Belmawa 3.000.000
diperlukan perguruan tinggi
Instansi lain
2. Sewa laboratorium Belmawa 2.400.000
perguruan tinggi
Instansi lain
3. Bahan habis pakai Belmawa 2.000.000
perguruan tinggi
Instansi lain
4. Perjalanan Belmawa 900.000
perguruan tinggi
Instansi lain
5. Lain-lain Belmawa 700.000
perguruan tinggi
Instansi lain
Jumlah 9.000.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Penelitian ini direncanakan berlangsung selama 5 bulan, dengan rincian
tahap kegiatan sebagaimana terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jadwal Tahap Penelitian

No Bulan Person Penanggung jawab


Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Observasi Febriana Wahyuningtyas
2. Pengumpulan Febriana Wahyuningtyas
dan determinasi
bahan
3. Proses Febriana Wahyuningtyas
Ovariektomi
4. Perlakuan Nisrina Zulfafasya

7
terhadap hewan
uji
5. Pengukuran Nisrina Zulfafasya
kadar kolestrol
6. Pengumpulan Nisrina Zulfafasya
data penelitian
7. Pengolahan data Dwi Kumala Widyaningrum
dan Analisa data
7. Penyusunan dan Nabila Asyfa
penyelesaian
laporan akhir
8. Pengumpulan Nurul Wafa
laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA

8
Benassayag C, Perrot-Applanat M, and Ferre F. 2002. Phytoestrogen as
modulators of steroid action in target cells. J. Chromatogr. B 777: 233-248.

Beral V. 2003. Breast Cancer and Hormon Replacement Therapy in Women


Study. The Lancet, 362: 413-427.

Depkes RI. 2008. Pedoman Pengendalian Osteoporosis. Jakarta: Keputusan


Menteri Kesehata RI.

Harnish, D.C., Evans, Scicchitano, and Karanthanasis, S.K.1998. Estrogen


Regulation of the Apolipoprotein Al Gene Promoter through Transcription
Cofactor Sharing. The Journal Of Biological Chemistry, 273(15):9270-9278.

Groff JL and Gropper SS. 2000. Advanced Nutrition and Human Metabolism.
United State: Wadsworth Thomson Leaming.

Gruber, C.J., Walter, T.,Christian, S., and Johannes, C. 2002. Production and
Action of Estrogens, The New England Journal of Medicine, 346(5):340-350.

Ikawati, Z. 2008. Pengantar Farmakologi Molekuler. Yogyakarta: Gama Press.

Jordan, V.Craig. 2004. Selective Estrogen Receptor Modulation:Concept and


Consequences in Cancer, Cancer Cell,l5:207-213.

Kenny, A.M., Prestwood, and Raisz, L.G. 2000. The short term effects of
tamoxifen on bone turnover in older women, J Clin Endocrinol Metab,
80:3287-3291.

Mahn, A. dan A. Reyes. 2012. An overview of healt-promoting componds of


broccoli (Brassica oleracea L.var italica) and the effect of processing. Food
Science and Technology International. 18:503.

Matthews, J., and Gustafsson, J. 2003. Estrogen signaling: a subtle balance


between ERα and ERβ, Molecular Interventions, 3: 281-292.

Meyer, M.R., and Barton, M. 2006. Gender Differences of Cardiovascular


Disease : New Perspectives for Estrogen Receptor Signaling, Hypertension,
47:1019-1026.

Raleni, N. 2013. Produktivitas Berbagai Kultivar Brokoli (Brassica oleracea L.


var. italica Plenck.) Introduksi Di Desa Batur, Kecamatan Kintamani
Kabupaten Bangli, Bali (Tesis). Universitas Udayana, Bali.

Ross, J.A., and Kasum, C.M. 2002. Dietary Flavonoids: Bioavaibility, Metabolic
Effects and Safety. Annu. Rev. Nutr. 22: 19-34.

9
Sicilia, T., Niemeyer, H.B., Ong, D.M. and Metzler, M. 2003. Identification and
stereochemical characterization of lignans in flaxseed and pumpkin seeds. J.
Agric. Food Chem. 51(5), 11811188.

Yildiz F. 2005. Phytoestrogens in Functional Foods. Taylor & Francis Ltd.,


5:210-211.

Yulianti, D. 2009. Pengaruh Pemberian Jus Brokoli (Brassica oleracea L. var


italica) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus
norvegicus strain wistar) Model Diabetes Mellitus. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Hewan IPB, hal. 1-9.

10

Anda mungkin juga menyukai