Skripsi Akuntansi
Skripsi Akuntansi
SKRIPSI
Oleh :
MOCHAMAD IQBAL SYAHRONI
NIM. 071910035
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Melengkapi
Syarat-Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Universitas Islam Lamongan
Oleh :
MOCHAMAD IQBAL SYAHRONI
NIM. 071910035
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Berjudul
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN
LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2017-2021)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Pembimbing II Penguji II
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nim : 071910035
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Pengaruh Good Corporate
Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021)” adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh
ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak
sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan
dikenakan kepada saya termasuk pencabutan gelar sarjana Akuntansi yang nanti
saya dapatkan.
iv
MOTTO
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya
Islam Lamongan (UNISLA).Dalam penulisan skripsi penelitian ini tidak lepas dari
hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasehat dan saran dari
banyaknya kepada:
1. Bapak Dr. Abdul Ghofur, S.E., M.Si., selaku Rektor Universitas Islam
Lamoangan.
2. Ibu Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Ibu Abidah Dwi Rahmi Satiti, S.Pd., M.Pd., selaku Kaprodi Fakultas Ekonomi
4. Ibu Sutri Handayani, S.E., M.Ak., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
ini.
vi
5. Ibu Indah Kurniyawati, S.E., MA., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
ini.
6. Seluruh Dosen, staf, dan karyawan Universitas Islam Lamongan yang telah
7. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dorongan, baik moril,
8. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan
Penulis dari skripsi penelitian ini jauh dari kata sempurna, sehingga penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penulisan
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
vii
KATA PERSEMBAHAN
Ucapan syukur tidak lupa penulis ucapkan yang utama kepada Allah SWT,
karena atas ridho dari-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi yang telah selesai ini tidak akan berhasil tanpa ada doa dan dukungan dari
1. Kedua orang tua saya, ibu Lilik dan bapak Asenan orang hebat yang selalu
menjadi penyemangat saya untuk menjalani kehidupan ini. Terima kasih atas
segala pengorbanan, nasihat, sabar, dan doa baik yang tidak pernah berhenti
beliau berikan kepada saya. Semoga kelak saya bisa membalas jasa beliau dan
2. Kepada Ibu/Bapak dosen pembimbing, dosen penguji dan dosen pengajar yang
selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan
atas kebaikan kalian dan telah menjadi bagian dari cerita perkuliahan penulis.
Kalian akan menjadi kenangan yang indah bagi penulis dikemudian hari. See u
on top.
4. Kepada seluruh teman-teman sekelas saya Akuntansi C yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, terima kasih sudah memberikan semangat, saran dan
viii
5. Kepada seluruh anggota keluarga saya, dan saudara saya Fara yang yang telah
baik.
6. Dan yang terakhir, saya persembahkan untuk diri saya sendiri yang mampu
bertahan hingga detik ini. Terima kasih sudah berusaha semaksimal mungkin.
ix
THE INFLUENCE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON
FINANCIAL PERFORMANCE USING EARNINGS MANAGEMENT AS A
MODERATION VARIABLE (STUDY ON BANKING COMPANIES
LISTED ON THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE
PERIOD 2017-2021)
ABSTRACT
One of the business sectors affected by the Covid-19 pandemic is the banking
sector. Business competition is a trigger for banks to show their best performance
by improving banking financial reports. This is one of the factors that encourages
banks to take earnings management actions. This research aims to analyze the
influence of Good Corporate Governance with indicators of the Independent Board
of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Managerial Ownership,
Institutional Ownership on the Financial Performance of Banking Companies
Listed on the IDX for the 2017-2021 Period through Earnings Management as
moderation.
The results of this research prove that the Audit Committee, Managerial
Ownership and Institutional Ownership influence Financial Performance. The
Independent Board of Commissioners and the Board of Directors have no influence
on Financial Performance. Earnings Management strengthens the relationship
between the Audit Committee and Institutional Ownership on Financial
Performance. Earnings Management does not strengthen the relationship between
the Independent Board of Commissioners, Board of Directors and Managerial
Ownership on Financial Performance.
x
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN
LABA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2017-2021)
RINGKASAN
Salah satu sektor bisnis yang terkena imbas dari pandemi Covid-19 yaitu
sektor perbankan. Persaingan bisnis menjadi pemicu bagi perbankan untuk
menampilkan performa terbaiknya dengan memperbaiki laporan keuangan
perbankan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang mendorong perbankan
melakukan tindakan manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh Good Corporate Governance dengan indikator Dewan Komisaris
Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di
BEI Periode 2017- 2021 melalui Manajemen Laba sebagai moderasi.
xi
DAFTAR ISI
MOTTO............................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ x
RINGKASAN ..................................................................................................... xi
xii
3.2 Jenis Penelitian .................................................................................... 33
BAB VI KESIMPULAN.................................................................................... 77
6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 77
LAMPIRAN ...................................................................................................... 83
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai sektor (Nour, 2020). Asian Development Bank (ADB) memprediksi bahwa
(nasional.kontan.co.id, 2020). Salah satu sektor bisnis yang terkena imbas dari
pandemi ini yaitu sektor perbankan. Dimana bank merupakan sektor keuangan
keuangan (Farihah, 2021 dan Tao, 2020). Di masa pandemi Covid-19 perbankan
Pada tahun 2018, sebelum pandemi virus Covid 19 menyebar keseluruh dunia
kondisi performa sektor perbankan masih terbilang cukup stabil dan solid, terlihat
dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berkali-kali mencetak rekor all
time high, dimana Net Interest Margin (NIM) bank rata-rata sekitar 5%
pertumbuhan kredit sebesar 9,3% dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank
sebesar 5% (YTD) (cnbcindonesia.com, 2018). Pada tahun 2020 pertama kali virus
1
2
penurunan tingkat suku bunga pinjaman serta penurunan kinerja perbankan (Nur,
2021). Namun kondisi demikian, bank harus dituntut tetap memberikan performa
kinerja yang baik karena perannya dalam menjalankan fungsi intermediasi untuk
Persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi perbankan
untuk menampilkan performa terbaik dari bank yang dipimpinnya, karena baik
buruknya performa bank akan berdampak terhadap nilai pasar perbankan dan juga
sebuah perusahaan. Performa suatu perusahaan akan dinilai oleh investor dengan
(Fatmawati, 2018).
2016).
Manajemen laba pada suatu perusahaan muncul karena adanya konflik antara
pemegang saham (prinsipal) dan manajer (agen). Konflik antara pemegang saham
dan manajer ini dijelaskan dalam teori keagenan. Teori keagenan (agency theory)
adalah teori yang menjelaskan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang
atau lebih (prinsipal) mempekerjakan orang lain (agen) untuk memberikan suatu
muncul sebagai dampak dari masalah keagenan yang terjadi karena adanya
perusahaan (agen) yang disebut dengan agency conflict. Sebagai agen, manajer
Basri (2016) merupakan konsep yang baik yang diajukan demi meningkatkan
terciptanya kinerja perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan
Jika pelaksanaannya dilakukan dengan benar. Sistem GCG kemudian akan secara
banyak dilakukan penelitian yang hasilnya terdapat perbedaan (research gap). Pada
penelitian yang dilakukan oleh Furqoni & Ratmono (2022) dan Kiki & Sri (2022)
keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pirenaning & Suwarti (2022)
pengaruh dewan direksi terhadap kinerja keuangan dilakukan oleh Bahtiar &
Parasetya (2022) dan Kiki & Sri (2022) menunjukkan bahwa dewan direksi
5
Pirenaning & Suwarti (2022) menunjukkan bahwa dewan direksi tidak berpengaruh
Penelitian yang dilakukan oleh Putri & Praptoyo (2022) menunjukkan bahwa
dilakukan oleh Saputra et al., (2022) menunjukkan bahwa komite audit tidak
(2021) dan Donata et al., (2022) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak
Saputra et al., (2022) dan Furqoni & Ratmono (2022) menunjukkan bahwa Good
manajemen laba.
2021?
2021?
2021?
7
Periode 2017-2021?
Periode 2017-2021?
1.3 Tujuan
ini yaitu:
Periode 2017-2021.
2021.
2021.
Periode 2017-2021.
Periode 2017-2021.
1. Bagi Akademisi
3. Bagi Peneliti
Lamongan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang penuh dilakukan oleh pihak lain dapat dipakai sebagai bahan
masukan dan bahan kajian yang berkaitan dalam penulisan ini adalah :
Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020”. Tujuan penelitian
terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
Kiki & Sri (2022) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Good
Bursa Efek Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dewan
direksi, dewan komisaris, proporsi dewan komisaris dan komite audit terhadap
Return On Asset sebagai salah satu elemen kinerja perusahaan. Jenis penelitian ini
10
11
Jumlah Dewan Direksi, Jumlah Dewan Komisaris Dan Proporsi Dewan Komisaris
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh
dan komite audit sedangkan kinerja perusahaan diukur dengan Return On Asset
(ROA). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan
Putri & Praptoyo (2022) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Good
makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020-2021. Jenis
sampling dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Donata et al., (2022) dalam penelitiannya yang berjudul “Pandemi Covid 19:
Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) pada saat wabah Covid 19 merebak di
tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang
digunakan purposive sampling dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian
ROA maupun ROE. GCG tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
sampling dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Laba Sebagai Variabel Mediasi”. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh
(1995). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan
purposive sampling dan analisis data Partial Least Square - Structural Equation
dan FP tidak ada berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba. Dan juga,
manajemen laba tidak memediasi keduanya GCG dan kinerja keuangan. GCG
Manajemen Laba”. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh Good Corporate
sampling dan analisis data Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian
Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2019”. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh mekanisme Good Corporate
purposive sampling dan analisis data Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian
sebagai pemoderasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang
digunakan purposive sampling dan analisis data Partial Least Square (PLS). Hasil
kinerja keuangan.
bekerja demi kepentingan pemilik perusahaan. Agency theory terfokus pada dua
individu pihak yaitu prinsipal dan agen. Prinsipal didefinisikan sebagai pihak yang
memberikan wewenang kepada pihak lain, yang disebut agen, untuk dapat
bertindak atas nama agen tersebut. Agen, sebagai pihak yang diberi wewenang
diberikan oleh pihak prinsipal. Apabila agen telah melakukannya dengan sesuai
insentif kepada agen dengan berbagai macam fasilitas baik finansial maupun
nonfinansial. Konflik keagenan dapat terjadi ketika agen tidak berbuat sesuai
konflik keagenan. Konflik kepentingan antara prinsipal dan agen terjadi karena
keinginan pemilik perusahaan (Kodriyah, 2015). Jika hal ini terjadi, maka dapat
memicu biaya keagenan (agency cost). Hunardy & Tarigan (2017) menjelaskan
sesuai dengan teori keagenan bahwa kinerja perusahaan dapat menurun akibat
interest). Namun, ketika hubungan antara manajemen dan pemilik perusahaan dapat
manejemen terhadap peraturan yang ada pada perundang – undangan, serta etika
dan moral yang berlaku secara umum (Dewantoro & Suryono, 2022).
pihak-pihak yang berkepentingan baik dari pihak internal maupun ekternal yang
berkaitan dengan hak–hak dan kewajiban mereka dengan perusahaan yang diatur
dalam sistem pengawasan dan pengendalian perusahaan yang mengacu pada tujuan
perusahaan.
hubungan antara pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan dan diatur dalam
oleh Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG (2006), terdapat lima prinsip
1. Transparansi
untuk menjalankan bisnis dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh para
2. Akuntabilitas
secara akurat, terukur dan konsisten dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
3. Responsibility
hatian dan mematuhi peraturan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-
laws). Selain itu, melalui perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, para pelaku
usaha harus memenuhi tanggung jawab sosialnya, dengan menjaga masyarakat dan
kelestarian lingkungan.
4. Independensi
18
tanpa ada intervensi dari pihak lain. Perusahaan harus dapat menghindari terjadinya
yang berarti sebuah perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar
kepada pemilik kepentingan sesuai dengan kontribusi dan manfaat yang diberikan
kepada perusahaan.
No. 40 Tahun 2007 khusus tentang Perseroan Terbatas (PT), dewan komisaris atau
dewan pengawas adalah bagian dari perseroan yang bertugas mengawasi segala
tindakan yang dilakukan oleh direksi secara umum dan juga memberikan nasihat
kepada direksi dalam mengelola perusahaan (Dewantoro & Suryono, 2022). Dewan
19
perusahaan dan tidak ada tekanan dalam tugasnya sehingga integritasnya dapat
2022).
2. Dewan Direksi
Dewan direksi adalah perwakilan dari stock holder dalam menjalankan entitas
usaha. Dewan direksi bisa berupa orang yang mempunyai bisnis atau usaha bahkan
seorang profesional yang ditunjuk oleh perusahaan atau pemilik bisnis untuk
mengarahkan serta mengelola bisnis atau usahanya (Dewantoro & Suryono, 2022).
Dalam hal ini dewan direksi mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
perusahaan. Peran yang dimiliki oleh dewan direksi sangat penting dalam
Adanya dewan direksi yang berperan pada operasional perusahaan, maka akan
perusahaan dan dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan (Dewantoro &
berikut :
3. Komite Audit
anggota komite audit pengawasan yang berkaitan dengan keuangan dan prosedur
membantu melaksanakan tugas dewan komisaris (Putri & Praptoyo, 2022). Adanya
efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menurut Gustifera (2021)
4. Kepemilikan Manajerial
ganda dalam suatu perusahaan yakni sebagai manajer dan pemegang saham
(Alamsyah, 2016). Dalam hal ini pihak manajemen yang memiliki saham ikut
Jensen & Meckling (1976) menjelaskan kepemilikan saham oleh manajer dapat
membuat manajer mempunyai dua fungsi ganda, yaitu sebagai pemilik perusahaan
5. Kepemilikan Institusional
adalah kepemilikan saham dari sebuah perusahaan oleh institusi atau lembaga lain
perusahaan yang dapat dilihat pada posisi keuangan perusahaan selama periode
waktu tertentu dalam hal pembiayaan, distribusi dana, kecukupan modal, likuiditas,
keuangan perusahaan.
merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan untuk menilai kinerja
periode tertentu.
suatu kinerja keuangan. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio profitabilitas.
perusahaan, dalam penelitian ini yang digambarkan dengan EBIT (Earning Before
Menurut Prihadi (2022), EBIT (Earning Before Interest and Taxes) adalah
laba sebelum pajak. Dimana komponen yang harus diperhatikan dalam perhitungan
EBIT adalah biaya operasional dan laba kotor. Biaya operasional mencakup semua
biaya menjalankan bisnis, seperti sewa gedung, utilitas, dan gaji staf. EBIT tidak
menghitung jumlah laba di luar pajak dan bunga yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Jika EBIT meningkat, pasti akan berdampak baik pada kegiatan bisnis. Sebaliknya,
jika EBIT turun, ada lebih banyak biaya yang harus dikhawatirkan. Investor dan
kreditor menggunakan perhitungan EBIT ini untuk melihat kesehatan bisnis inti
Dengan perhitungan EBIT ini, investor dan kreditur dapat mengukur apakah bisnis
perusahaan dapat beroperasi secara efisien, serta juga dapat membantu kreditur dan
operasional dari perusahaan tersebut dapat ditelusuri. Jika cara menghitung EBIT
adalah dengan mengetahui laba bersih atau biaya operasional, maka perusahaan
Selain itu, EBIT juga bermanfaat untuk membangun citra perusahaan di mata
investor dan kreditur. Sebab, dari EBIT dapat terlihat kepatuhan perusahaan dalam
mengelola dan membayar biaya bunga atau pajak. Bagi perusahaan, EBIT pun
sangat membantu untuk menghitung jumlah kewajiban yang harus dibayar, seperti
tujuan dan maksud tertentu dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal
𝑇𝐴𝑖𝑡
𝐷𝐴𝑖𝑡 = − 𝑁𝐷𝐴𝑖𝑡
𝐴𝑖𝑡−1
Keterangan:
disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam
digunakan pada penelitian ini adalah kinerja keuangan (Y). Variabel independen
yang digunakan pada penelitian ini adalah dewan komisaris independen (X1),
dewan direksi (X2), komite audit (X3), kepemilikan manajerial (X4), kepemilikan
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan yang ada
Semakin kuat dewan komisaris independen, maka semakin baik kinerja keuangan
perusahaan. Hal ini dikarenakan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh komisaris
Penelitian ini dilakukan oleh Bahtiar & Parasetya (2022) dan Kiki & Sri
kinerja keuangan.
atau strategi jangka pendek maupun jangka panjang, serta melakukan pengawasan
& Suwarti, 2022). Semakin kuat dewan direksi, maka semakin baik kinerja
Penelitian ini dilakukan oleh Dewantoro & Suryono (2022) dan Sanah et al.,
(Dewantoro & Suryono, 2022). Semakin kuat komite audit, maka semakin baik
kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan peran komite audit dalam
Penelitian ini dilakukan oleh Furqoni & Ratmono (2022), Putri & Praptoyo
(2022) dan Bahtiar & Parasetya (2022) menunjukkan bahwa komite audit
merasakan langsung manfaat dari setiap keputusan yang diambilnya (Jensen &
Meckling, 1976). Semakin kuat kemilikan manajerial, maka semakin baik kinerja
keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan kepemilikan manajerial ikut serta dalam
Penelitian ini dilakukan oleh Alfian (2019) dan Agatha et al., (2020)
keuangan.
Penelitian ini dilakukan oleh Pirenaning & Suwarti (2022) dan Putri &
Penelitian ini dilakukan oleh Faisal & Syafruddin (2020) dan Mahrani et al.,
Manajemen Laba
penerapan GCG dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini dewan
direksi diharapkan menjalankan peran nya dengan baik sehingga dapat mengurangi
praktek manajemen laba. Semakin kuat dewan direksi, maka semakin baik kinerja
Penelitian ini dilakukan oleh Faisal & Syafruddin (2020) dan Mahrani et al.,
2017-2021.
30
Manajemen Laba
pihak yang efektif untuk mengurangi manajemen laba. Hal ini karena komite audit
kecurangan seperti manajemen laba. Semakin kuat komite audit, maka semakin
baik kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan peran komite audit dalam
manajemen laba.
Penelitian ini dilakukan oleh Faisal & Syafruddin (2020) dan Mahrani et al.,
2017-2021.
sebagai pemegang saham dan akan berusaha agar kinerja perusahaan menjadi
31
semakin baik. Semakin kuat kemilikan manajerial, maka semakin baik kinerja
Penelitian ini dilakukan oleh Faisal & Syafruddin (2020) dan Mahrani et al.,
institusi lain diharapkan bisa mengurangi perilaku manajemen laba yang dilakukan
investor.
32
Penelitian ini dilakukan oleh Faisal & Syafruddin (2020) dan Mahrani et al.,
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan tahunan periode 2017-2021 yang
diperoleh dari laman situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
ilmiah dengan maksud untuk mencari tujuan dan kegunaan. Metode penelitian
penelitian, dan analisa data yang bersifat startistik untuk menguji hipotesis yang
telah dirumuskan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji pengaruh dari
dua atau lebih variabel untuk melihat antara tiga variable itu. Dalam penelitian ini
terdapat variabel independen (X), variabel dependen (Y) dan variabel moderasi (Z)
dimana variabel independen yaitu dewan komisaris independen (X1), dewan direksi
(X5). variabel dependen yaitu kinerja keuangan (Y) yang diukur dengan
34
menggunakan rasio Earning Before Interest and Taxes (EBIT). Sedangkan untuk
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah yang terdiri dari subyek atau objek yang akan
dipelajari oleh peneliti dan ditarik kesimpulan dari penelitian dengan syarat
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu selama tahun 2017-2021 yaitu
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
No Kode Nama Bank
1 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk
2 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
3 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
4 BBNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
5 MEGA PT. Bank Mega Tbk
6 BRIS PT. Bank Syariah Indonesia Tbk
7 ARTO PT. Bank Jago Tbk
8 BNLI PT. Bank Permata Tbk
9 BBHI PT. Allo Bank Indonesia Tbk
10 PNBN PT. Bank Pan Indonesia Tbk
11 BNGA PT. Bank CIMB Niaga Tbk
12 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
13 BINA PT. Bank Ina Perdana Tbk
14 BTPN PT. Bank BTPN Tbk
15 BTPS PT. Bank BTPN Syariah Tbk
16 BANK PT. Bank Aladin Syariah Tbk
17 BNII PT. Bank Maybank Indonesia Tbk
18 BSIM PT. Bank Sinarmas Tbk
19 NISP PT. Bank OCBC NISP Tbk
20 BBTN PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
35
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non
teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan
36
atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi atau setiap unsur untuk dipilih
sampel yang dapat digunakan jika peneliti memiliki pertimbangan tertentu atau ciri-
ciri dalam pemilihan obyek yang akan diteliti. Sehingga yang akan dijadikan
tahun 2017-2021.
3.3.3 Sampel
Sampel merupakan jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
ada (Sugiyono, 2019). Dengan ini dapat melakukan pengambilan sampel dari
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah 60 data sampel selama
dalam penelitian :
dengan manfaat penelitian dan pencatatan. Data ini memuat semua aktivitas
transaksi apa, kapan, dan siapa saja yang terlibat didalam kejadian tersebut
(Sugiyono, 2016:32). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang dimana data ini diperoleh secara tidak langsung yang didapatkan
dengan melalui media perantara. Data yang digunakan dalam penelitian ini
didapatkan dari laporan tahunan (annual report) melalui website resmi Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id yang telah dipublikasikan dari tahun 2017 sampai dengan
2021.
38
ditetapkan oleh peneliti untuk dijadikan objek penelitian yang akan ditarik menjadi
kesimpulan pembahasan. Adapun variabel yang akan diteliti didalam penelitian ini
adalah :
Dewan
Dewan Direksi = Total Anggota Direksi Rasio
Direksi
Komite Audit = Jumlah Komite
Komite Audit Rasio
Audit
Kepemilikan Kepemilikan Manajerial =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ Saham Pihak Manajerial Rasio
Manajerial 𝑥 100%
Total Saham Yang Beredar
menjadi variabel dependen yang dipengaruhi oleh prinsip GCG yaitu kinerja
39
perusahaan lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Earning Before
Menurut Prihadi (2022), EBIT (Earning Before Interest and Taxes) adalah
laba sebelum pajak. Dengan perhitungan EBIT ini, investor dan kreditur dapat
mengukur apakah bisnis perusahaan dapat beroperasi secara efisien, serta juga
dapat membantu kreditur dan investor memahami kesehatan bisnis dan kemampuan
Variabel penelitian ini adalah good corporate governance yang mengatur mengenai
Perseroan Terbatas (PT), dewan komisaris atau dewan pengawas adalah bagian dari
perseroan yang bertugas mengawasi segala tindakan yang dilakukan oleh direksi
40
secara umum dan juga memberikan nasihat kepada direksi dalam mengelola
perusahaan (Dewantoro & Suryono, 2022). Menurut Watiputri & Pranoto (2021)
Dewan direksi bisa berupa orang yang mempunyai bisnis atau usaha bahkan
seorang profesional yang ditunjuk oleh perusahaan atau pemilik bisnis untuk
mengarahkan serta mengelola bisnis atau usahanya (Dewantoro & Suryono, 2022).
berikut :
ganda dalam suatu perusahaan yakni sebagai manajer dan pemegang saham
kepemilikan saham dari sebuah perusahaan oleh institusi atau lembaga lain seperti
berikut :
untuk variabel moderasi adalah (Z). Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah
manajemen laba.
tujuan dan maksud tertentu dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal
TAit
DAit = − NDAit
Ait−1
Keterangan:
penyimpangan yang terjadi pada data yang digunakan untuk penelitian sehingga
data yang dihasilkan berdistribusi normal dan dapat memberikan hasil penelitian
yang akurat. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
1. Uji Normalitas
normal. Suatu model regresi dikatakan baik jika nilai residualnya berdistribusi
normal atau mendekati normal. Ada dua metode untuk menentukan apakah residual
mengikuti distribusi normal yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik
(Ghozali, 2016). Menurut Ghozali (2018) kriteria hipotesis diterima atau ditolak
normal.
b. Nilai probabilitas < α (0,05), maka H0 ditolak dan berarti residual tidak
terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak menunjukkan korelasi antar variabel
lainnya (Ghozali, 2018). Untuk menguji ada tidaknya multikolineritas dalam model
43
regresi dapat dilihat dengan nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF).
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gangguan
3. Uji Heteroskedastisitas
pada model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari pengamatan satu
dengan pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
ini peneliti menggunakan uji grafik plot (scatterplot) dengan dasar pengambilan
1. Jika pada grafik scatterplot terlihat titik-titik yang membentuk pola tertentu,
2. Jika pada grafik scatterplot, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol
pada sumbu Y serta tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka dapat
4. Uji Autokorelasi
sebelumnya dalam model regresi linier (Ghozali, 2018). Jika terjadi korelasi, maka
44
statistik uji run test. Di mana hipotesis uji yang digunakan adalah sebagai berikut :
Analisis regresi moderasi atau uji MRA bertujuan untuk menguji kemampuan
bebas dan variabel terikat. Menurut Ghozali (2018) Moderated Regression Analysis
Y = α + β1 X + β2 X + β3 X + β4 X + β5 X + β6 X Z + β7 X Z +
1 2 3 4 5 1 2
β8 X Z + β9 X Z + β10 X Z + e
3 4 5
Keterangan :
α = Konstanta
X1 = Dewan Komisaris
X2 = Dewan Direksi
X3 = Komite Audit
X4 = Kepemilikan Manajerial
45
X5 = Kepemilikan Institusional
Z = Manajemen Laba
e = Error
regresi dinyatakan sebagai koefisien (R2) dengan nilai antara 0-1. Jika R2
variabel dependen. Nilai Adjusted R2 ini mencerminkan seberapa besar variasi dari
variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien
determinasi sama dengan 0 (Adjusted R2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat
diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila Adjusted R2 = 1, artinya variasi dari
Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila Adjusted R2
dependen (Ghozali, 2018). Hipotesis nol (H₀) yang hendak diuji adalah apakah
Pada penelitian kali ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada
b. Jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel pada α 0,05 maka H₀ ditolak.
3.7 Jadwal Penelitian
Tabel 3.5
JADWAL PENELITIAN SKRIPSI TAHUN 2022-2023
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
47
BAB IV
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) adalah
mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan
Bursa Efek Indonesia merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional
sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan
derivative menjadi BEI. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1
Desember 2007.
manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri
Bursa Efek Indonesia memiliki visi menjadi bursa yang kompetitif dengan
terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien serta mudah
modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek
telah hadir sejak jaman colonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia.
48
49
Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan
PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) berdiri pada tahun 1955 dengan nama
beroperasi sejak tanggal 21 Februari 1957. PT. Bank Central Asia Tbk berkantor
pusat di Jl. MH Thamrin No.1 Jakarta 10310. Kemudian sekitar tahun 1970 an
tepatnya pada tanggal 2 September 1975, nama bank telah diubah menjadi PT. Bank
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berdiri pada tahun 1895 di
Purwokerto, Jawa Tengah dan resmi ditetapkan menjadi Bank Rakyat Indonesia
Indonesia (Persero) Tbk berkantor pusat di Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46,
Bendungan Hilir, Tanahabang. Jakarta Pusat 10210. Pada tahun 1992, BRI berubah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998
dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
berkantor pusat di Gedung Plaza Mandiri Lt.22, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.36-38,
kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berdiri pada tanggal 5 Juli
1946 sebagai bank pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia
secara resmi. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berkantor pusat di Jl. Jend.
BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi
1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia dan berubah nama menjadi PT Bank
Danamon Indonesia pada tahun 1976. PT Bank Danamon Indonesia Tbk berkantor
pusat di Jl.Prof. Dr. Satrio Kav. E4 No.6 Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950.
Pada tahun 2000, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) didirikan pada tanggal 09
Februari 1950 dengan nama “Bank Tabungan Pos” dan mulai beroperasi pada
tanggal 14 Februari 2005. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berkantor
pusat di Jl. Gajah Mada No.1 Jakarta Pusat. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Bank BTN adalah menjalankan kegiatan umum
PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) didirikan pada tanggal 16 Maret 1957
Meester Tan Eng Kiam No. 76 yang perubahan seluruh anggaran dasarnya
sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Kikit Wirianti Sugata, SH No. 5 tanggal
10 Februari 1999 dan No. 23 tanggal 21 Juli 1999 serta disahkan oleh Menteri
Oktober 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25
November 1989 dan memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
pada tanggal 30 Juli 1990, Bank mulai beroperasi secara komersial sebagai bank
umum pada 31 Agustus 1990. PT Bank Maspion Indonesia Tbk berkantor pusat di
1995, bank ini ditetapkan sebagai sebuah bank devisa. Pada 11 Juli 2013, bank ini
Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) didirikan pada tanggal 14 Agustus 1971
dan mulai beroperasi pada tanggal 18 Agustus 1971. Bank Pan Indonesia Tbk
Jakarta 10270. Bank Panin memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI), antara lain: Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) (51,49%),
Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) (51,86%) dan Verena Multi Finance Tbk (VRNA)
(57,54%).
52
PT. Bank OCBC NISP Tbk (NISP) didirikan pada tanggal 4 April 1941 di
tahun 1972 melakukan perubahan nama menjadi Nilai Inti Sari Penyimpan (NISP)
yang kemudian pada 1978 ditetapkan bahwa NISP bukan lagi sebagai singkatan,
melainkan sebagai nama resmi Bank (Bank NISP). PT. Bank OCBC NISP Tbk
September 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Maret
1990. PT. Bank Mayapada Internasional Tbk berkantor pusat di Mayapada Tower
PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) bergerak dalam bidang
komersialnya sebagai bank umum pada tanggal 7 April 1993. PT. Bank Woori
Saudara Indonesia 1906 Tbk berkantor pusat di Jl. Diponegoro No. 28, Bandung.
Pada tahun 2004, bank ini mengubah namanya menjadi "PT Bank Himpunan
Saudara 1906". Dan mendapat persetujuan untuk beroperasi sebagai bank umum
1. Uji Normalitas
regresi, antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau
tidak normal Ghozali (2016). Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi
tidak valid. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati
normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorof-
Smirnov.
nilai signifikansi > 5%, maka data dapat dinyatakan normal. Data dinyatakan
berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Tabel 5.1
53
54
Hasil uji normalitas pada Tabel 5.1 menunjukkan Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,530 > 0,05 yang berarti model regresi ini terdistribusi normal. Selain
menggunakan uji analisis grafik. Berikut uji normalitas data dengan menggunakan
Dalam grafik normal plot diatas dapat diketahui bahwa nilai residual dalam
penelitian ini normal. Hal tersebut terjadi karena apabila residual berasal dari
distribusi normal, maka sebaran terletak disekitar garis lurus. Pada gambar grafik
diatas juga terlihat bahwa sebaran residual yang dilambangkan dengan titik atau
2. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya kolerasi antara variable bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui
hasil uji dari uji multikolinieritas dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance dan
nilai VIF. Apabila nilai tolerancenya sendiri lebih besar dari 0,10 maka dapat
55
disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas dan apabila nilai tolerancenya lebih kecil
dari 0,10 maka kesimpulan yang didapat adalah terjadi multikolinieritas. Jika nilai
VIF lebih dari 10, maka kita akan mendapat kesimpulan bahwa data tersebut
memiliki multikolinieritas Sedangkan jika nilai VIF dibawah 10, maka kesimpulan
bahwa data yang kita uji tidak memiliki mulitikolinieritas. Tabel 5.2 menunjukkan
Hasil uji multikolinieritas pada Tabel 5.2 menunjukkan nilai tolerance diatas 0,1
model regresi.
3. Uji Heterokedastisitas
dengan uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Grafik Plot digunakan
untuk menguji heterosekdastisitas dalam penelitian ini. Apabila tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
uji heteroskedastisitas.
56
Gambar 5.2 menunjukkan data acak dan tidak membentuk pola. Sehingga
4. Uji Autokorelasi
terjadi pada data runtut waktu karena data time series mengukuti urutan alamiah
pendek, seperti hari, minggu atau bulan. Tabel 5.3 menunjukkan hasil uji
autokorelasi.
57
Tabel 5.3 menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,692 dimana 0,692 >
0,05. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam peneltian ini dikatakan tidak terjadi
a. Nilai konstanta (α) sebesar 0,560. Nilai (α) tersebut menunjukkan bahwa besar
Hasil ini berarti setiap peningkatan satu satuan variabel dewan komisaris
c. Variabel dewan direksi mempunyai nilai koefisien regresi 0,891. Hasil ini berarti
d. Variabel komite audit mempunyai nilai koefisien regresi 3,504. Hasil ini berarti
setiap peningkatan satu satuan komite audit akan berakibat peningkatan kinerja
ini berarti setiap peningkatan satu satuan kepemilikan manajerial akan berakibat
mempunyai nilai koefisien regresi 0,390. Hasil ini berarti setiap peningkatan satu
59
h. Variabel interaksi dewan direksi dan manajemen laba mempunyai nilai koefisien
regresi 0,278. Hasil ini berarti setiap peningkatan satu satuan variabel dewan
sebesar 0,278.
i. Variabel interaksi komite audit dan manajemen laba mempunyai nilai koefisien
regresi 2,186. Hasil ini berarti setiap peningkatan satu satuan variabel komite
audit dan manajemen laba akan berakibat peningkatan kinerja keuangan sebesar
2,186.
koefisien regresi 0,620. Hasil ini berarti setiap peningkatan satu satuan variabel
nilai koefisien regresi -0,211. Hasil ini berarti setiap peningkatan satu satuan
dalam menjelaskan variabel terikat dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar
sebesar 0,605. Nilai tersebut berarti 60,5% variasi variabel bebas dapat menjelaskan
model persamaan regresi dan 39,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain
terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian ini diterima apabila nilai dari
Sig. t statistik < 0,05. Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh
diperoleh nilai thitung = 0,120 dan sig = 0,692. Karena nilai sig 0,692 > 0,05
b. Uji parsial antara dewan direksi dengan kinerja keuangan diperoleh nilai thitung
= 1,353 dan sig = 0,182. Karena nilai sig 0,182 > 0,05 dapatlah disimpulkan
c. Uji parsial antara komite audit dengan kinerja keuangan diperoleh nilai thitung
= 2,983 dan sig = 0,004. Karena nilai sig 0,004 < 0,05 dapatlah disimpulkan
nilai thitung = 2,787 dan sig = 0,008. Karena nilai sig 0,008 < 0,05 dapatlah
keuangan.
nilai thitung = -2,555 dan sig = 0,014. Karena nilai sig 0,014 < 0,05 dapatlah
keuangan.
f. Uji parsial interaksi dewan komisaris independen dan manajemen laba terhadap
kinerja keuangan diperoleh nilai thitung = 0,537 dan sig = 0,594. Karena nilai
sig 0,594 > 0,05 dapatlah disimpulkan bahwa manajemen laba tidak memperkuat
g. Uji parsial interaksi dewan direksi dan manajemen laba terhadap kinerja
keuangan diperoleh nilai thitung = 0,662 dan sig = 0,511. Karena nilai sig 0,511
62
h. Uji parsial interaksi komite audit dan manajemen laba terhadap kinerja keuangan
diperoleh nilai thitung = 3,058 dan sig = 0,004. Karena nilai sig 0,004 < 0,05
kinerja keuangan diperoleh nilai thitung = 0,770 dan sig = 0,445. Karena nilai
sig 0,445 > 0,05 dapatlah disimpulkan bahwa manajemen laba tidak memperkuat
kinerja keuangan diperoleh nilai thitung = -2,947 dan sig = 0,005. Karena nilai
sig 0,005 < 0,05 dapatlah disimpulkan bahwa manajemen laba memperkuat
di BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,692. Berdasarkan hasil tersebut maka nilai sig > α (0,05)
mengurangi konflik kepentingan antara pemilik saham dan manajer dalam sebuah
terhadap kinerja keuangan perusahaan tidak selalu sesuai dengan harapan ini.
Beberapa faktor yang dapat menjelaskan hal ini termasuk keterbatasan kontrol yang
kepentingan pribadi, serta kondisi regulasi yang mungkin tidak cukup ketat. Selain
itu, dinamika kepemilikan saham dan komposisi anggota dewan juga memainkan
peran dalam menentukan efektivitas dewan komisaris independen. Oleh karena itu,
digunakan dalam teori keagenanan untuk mengelola konflik, dampak mereka pada
kinerja keuangan perusahaan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan situasi
spesifik perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pirenaning
& Suwarti (2022) dan Dewantoro & Suryono (2022) menyatakan bahwa dewan
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bahtiar &
Parasetya (2022) dan Kiki & Sri (2022) yang menyatakan bahwa dewan komisaris
dan kualitas informasi atas kinerja dewan direksi. Maka dari itu, peningkatan
BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,182. Berdasarkan hasil tersebut maka nilai sig > α (0,182)
(pemilik) dan manajer (agen) dalam sebuah perusahaan. Namun, dalam praktiknya,
pengaruh dewan direksi terhadap kinerja keuangan perusahaan tidak selalu sesuai
dengan ekspektasi ini. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan hal ini termasuk
yang kuat untuk mengejar kepentingan pemegang saham, serta potensi terjadinya
konflik kepentingan di antara anggota dewan direksi itu sendiri. Selain itu, desain
perusahaan. Oleh karena itu, sementara dewan direksi merupakan elemen sentral
dalam teori keagenan, hasil praktisnya dapat sangat bervariasi bergantung pada
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gustifera
(2021) dan Situmorang & Simanjuntak (2019) menyatakan bahwa dewan direksi
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewantoro & Suryono (2022)
65
dan Sanah et al., (2021) yang menyatakan bahwa dewan direksi berpengaruh
terhadap kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan semakin banyak dewan direksi
perusahaan yang semakin lebih baik, dengan kinerja perusahaan yang baik dan
terkontrol, maka akan menghasilkan profitabilitas yang baik dan kinerja keuangan
2017-2021. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,004. Berdasarkan hasil tersebut maka nilai sig < α (0,05) yakni (0,004) <
(agen) dalam suatu perusahaan. Peran utama komite audit adalah untuk memastikan
tindakan yang merugikan mereka. Dalam hal ini, komite audit bertanggung jawab
independen, komite audit dapat membantu memitigasi perilaku agen yang mungkin
ingin melaporkan informasi yang salah atau mengejar kepentingan pribadi. Dengan
akuntabilitas, dan integritas dalam pelaporan keuangan, yang pada gilirannya dapat
66
yang mungkin timbul dalam perusahaan. Oleh karena itu, sementara komite audit
memiliki potensi besar untuk memengaruhi kinerja keuangan sesuai dengan teori
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Furqoni &
Ratmono (2022), Putri & Praptoyo (2022) dan Bahtiar & Parasetya (2022)
hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra et
al., (2022) dan Dewantoro & Suryono (2022) yang menyatakan bahwa komite audit
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan komite audit
hanya meningkatkan kualitas informasi laporan yang berada di dalam audit laporan
BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,008. Berdasarkan hasil tersebut maka nilai sig < α (0,05)
mengacu pada saham perusahaan yang dimiliki oleh manajer atau eksekutif
antara pemegang saham (pemilik) dan manajer (agen) dalam perusahaan, dimana
manajer mungkin memiliki insentif untuk mengejar kepentingan pribadi yang tidak
laba yang dapat menguntungkan semua pihak. Oleh karena itu, kepemilikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfian
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sanah et al., (2021) dan Donata et al., (2022)
kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan terlalu banyak kepemilikan manajerial dapat
menciptakan masalah baru dalam bentuk dominasi manajer atau bahkan potensi
penyalahgunaan kekuasaan.
68
BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,014. Berdasarkan hasil tersebut maka nilai sig < α (0,05)
yang terjadi antara pemegang saham dan manajer sesuai dengan teori keagenan
pengetahuan yang cukup untuk secara aktif mengawasi kinerja manajemen, praktik
mencapai hasil keuangan yang baik, yang pada gilirannya akan menguntungkan
pemegang saham mereka. Selain itu tingkat kepemilikan institusional yang tinggi
keuangan yang semakin baik. Oleh karena itu, kepemilikan institusional memiliki
potensi besar untuk memengaruhi kinerja keuangan positif sesuai teori keagenan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pirenaning
& Suwarti (2022) dan Putri & Praptoyo (2022) menyatakan bahwa kepemilikan
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra et al., (2022) dan
baik, tetapi tidak mampu membuat tata kelola perusahaan menjadi transparan. Hal
dirinya sendiri.
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,537. Berdasarkan hasil
tersebut maka nilai sig > α (0,05) yakni (0,537) > (0,05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa H6 ditolak.
berperan dalam mengurangi praktik manajemen laba, yaitu upaya manajer untuk
pengendalian manajemen laba. Ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
kemampuan untuk mendeteksi tindakan manajemen laba yang rumit. Oleh karena
70
salah satu mekanisme pengendalian dalam teori keagenan, dampak mereka pada
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Furqoni &
Ratmono (2022) dan Watiputri & Pranoto (2022) menyatakan bahwa dewan
manajemen laba. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Faisal & Syafruddin (2020) dan Mahrani et al., (2018) yang
keuangan melalui manajemen laba. Hal ini dikarenakan tindakan manajemen laba
komisaris independen.
Manajemen Laba
perbankan yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan dengan
hasil uji t yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,662. Berdasarkan hasil tersebut
maka nilai sig > α (0,05) yakni (0,662) > (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
H7 ditolak.
71
Menurut teori keagenan, dewan direksi biasanya dianggap sebagai salah satu
Meckling (1976) menyatakan bahwa ukuran dewan direksi yang lebih besar dapat
keagenan akibat adanya pemisahan antara manajemen dan pengendali. Salah satu
peran yang diharapkan dari dewan direksi adalah mengawasi praktik manajemen
laba. Namun, dalam beberapa kasus, dewan direksi mungkin tidak memiliki
pengendalian manajemen laba seperti yang diantisipasi dalam teori keagenan. Ini
bisa terjadi karena sejumlah faktor. Pertama, anggota dewan direksi mungkin
membuat keputusan. Ketiga, dewan direksi bisa saja kurang memiliki pengetahuan
atau pemahaman yang memadai tentang praktik akuntansi yang digunakan oleh
manajemen. Dalam konteks ini, meskipun dewan direksi adalah salah satu elemen
teori tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Furqoni &
Ratmono (2022) dan Saputra et al., (2022) menyatakan bahwa dewan direksi tidak
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faisal &
Syafruddin (2020) dan Mahrani et al., (2018) yang menyatakan bahwa dewan
direksi berpengaruh terhadap kinerja keuangan melalui manajemen laba. Hal ini
dikarenakan adanya peran monitoring yang baik oleh dewan direksi pada
Manajemen Laba
terdaftar di BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,004. Berdasarkan hasil tersebut maka nilai sig
< α (0,05) yakni (0,004) < (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H8 diterima.
jawab kepada pemilik perusahaan dan berusaha agar kinerja laporan keuangan
selalu bagus dengan bertindak oportunis melakukan manajemen laba pada laporan
pengendalian yang efektif dalam teori keagenan yang dapat berkontribusi pada
dalam menjaga kinerja keuangan yang sehat. Dalam kerangka teori keagenan,
komite audit memiliki peran yang signifikan dalam mengendalikan risiko praktik
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faisal &
Syafruddin (2020) dan Mahrani et al., (2018) menyatakan bahwa komite audit
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Furqoni &
Ratmono (2022) dan Saputra et al., (2022) yang menyatakan bahwa komite audit
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan melalui manajemen laba. Hal ini
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,662. Berdasarkan hasil
tersebut maka nilai sig > α (0,05) yakni (0,445) > (0,05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa H9 ditolak.
74
saham oleh manajer atau eksekutif dalam perusahaan tempat mereka bekerja,
seharusnya dapat mengurangi konflik keagenan. dimana asumsi dalam teori ini
adalah bahwa manajer akan memiliki insentif yang kuat untuk memaksimalkan
untuk memengaruhi hasil keuangan perusahaan agar terlihat lebih baik daripada
mungkin tetap terlibat dalam manajemen laba karena alasan lain, seperti tekanan
untuk mencapai target kinerja atau memenuhi harapan analis keuangan. Dengan
kata lain, kepemilikan manajerial tidak selalu menjadi faktor penentu utama dalam
perusahaan melalui manajemen laba bisa terbatas. Faktor-faktor lain seperti tata
kelola perusahaan, kebijakan insentif, dan regulasi juga berperan penting dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Furqoni &
Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Faisal & Syafruddin (2020) dan Mahrani et al., (2018) yang menyatakan bahwa
manajemen laba. Hal ini dikarenakan manajemen yang mempunyai saham dalam
manajemen tersebut juga akan berusaha agar kinerja perusahaan menjadi semakin
baik dan melakukan monitoring atau pengawasan yang bisa mengurangi praktik
manajemen laba.
perbankan yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan dengan
hasil uji t yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,005. Berdasarkan hasil tersebut
maka nilai sig < α (0,05) yakni (0,005) < (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
H10 diterima.
konflik kepentingan antara pemegang saham (pemilik) dan manajer (agen) dalam
praktik manajemen laba dan kinerja keuangan perusahaan, tetapi dampaknya akan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faisal &
Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Furqoni & Ratmono (2022) dan Saputra et al., (2022) yang menyatakan bahwa
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
kurangnya insentif yang kuat untuk melindungi pemegang saham, dan potensi
yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Hal ini dikarenakan komite audit
77
78
manajer.
2017-2021. Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti akses terbatas pada
ini dikarenakan dalam beberapa kasus, dewan direksi tidak berpengaruh secara
2021. Hal ini dikarenakan faktor lain seperti tata kelola perusahaan, insentif,
6.2 Saran
Pada bagian akhir ini, penulis akan membahas beberapa saran kepada peneliti
Donata, E. O., Hamzah, R. S., & Pratiwi, C. N. (2022). Pandemi Covid 19: Peran
Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perbankan. Jurnal Nominal
Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen. Vol 11 Nomor 1; 88-101.
Faisal, G. N., & Syafruddin, M. (2020). Pengaruh Good Corporate Governance dan
Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Dengan
Manajemen Laba Sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2018). Diponegoro Journal Of Accounting. Vol 9 Nomor 2; 1-13.
Furqoni, I. D., & Ratmono, D. (2022). Pengaruh Mekanisme Gcg Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Mediasi.
Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 11, Nomor 2; 1-13.
80
81
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPPS 23.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jensen, Michael, C., & W.H. Meckling. (1976). Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics3. hal. 305-360
Kiki, N. M., & Sri, L. G. (2022). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. E-
Jurnal Manajemen. Vol 11 Nomor 6; 1191-1210.
Mahrani, Mayang, & Noorlailie Soewarno. (2018). “The Effect of Good Corporate
Governance Mechanism and Corporate Social Responsibility on Financial
Performance with Earnings Management as Mediating Variable.” Asian
Journal of Accounting Research. Vol 3 Nomor 1; 41-60.
Saputra, V. E., Rita, M. R., & Sakti, I. M. (2022). Efek Mekanisme Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Melalui Mediasi Manajemen
Laba. MODUS. Vol 34 Nomor 1; 1-23.
www.idx.co.id
LAMPIRAN
83
84
Model t Sig.