Anda di halaman 1dari 40

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelayanan Asuhan Kebidanan Ibu Postpartum

1. Pengertian Postpartum

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika

alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. 41 Masa nifas

berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Asuhan masa nifas diperlukan

dalam periode ini karena merupakan masa kritis ibu maupun bayinya.

Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah

persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.42

Wanita pasca persalinan harus cukup istirahat dengan tidur telentang selama

8 jam pascapersalinan. Setelah itu, ibu boleh miring ke kanan dan ke kiri

untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboli, hari kedua ibu

diperbolehkan duduk. Pada hari ketiga ibu dianjurkan berjalan-jalan dan

pada hari keempat atau hari kelima diperbolehkan pulang. Makanan yang

dikonsumsi sebaiknya mengandung protein, sayur-sayuran, dan buah-

buahan.43

2. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

Terlepasnya plasenta dari dinding rahim menimbulkan perubahan

fisiologis pada jaringan otot dan jaringan ikat, karena disebabkan

menurunnya kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh, perubahan-

perubahan fisiologis itu meliputi :44

16
17

a. Perubahan Sistem Reproduksi

Segera setelah pengeluaran plasenta, fundus uteri yang berkontraksi

tersebut terletak sedikit di bawah umbilikus. Dua hari setelah pelahiran,

uterus mulai mengalami pengerutan hingga kembali ke ukuran sebelum

hamil yaitu 100g atau kurang. Perubahan uterus dalam keseluruhannya

disebut involusi uteri. Selain uterus, serviks juga mengalami involusi

bersamaan dengan uterus, hingga 6 minggu setelah persalinan serviks

menutup.

Gambar 2.1 Perubahan Pasca Melahirkan44

Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum

hamil. Perubahan-perubahan normal pada uterus selama postpartum

adalah sebagai berikut:44

Tabel 2.1 Perubahan-Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum

Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus Diameter Uterus


Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
7 hari (minggu 1) Pertengahan pusat dan 500 gram 7,5 cm
simpisis
14 hari (minggu 2) Tidak teraba 350 gram 5 cm
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
Sumber: Prevost (2010)
18

b. Perubahan Sistem Pencernaan biasanya ibu mengalami obstipasi setelah

persalinan. Hal ini terjadi karena pada waktu melahirkan sistem

pencernaan mendapat tekanan menyebabkan kolon menjadi kosong,

kurang makan, dan laserasi jalan lahir

c. Perubahan Sistem Perkemihan diuresis postpartum normal terjadi dalam

24 jam setelahmelahirkan sebagai respon terhadap penurunan estrogen.

Kemungkinan terdapat spasme sfingter dan edema leher buli-buli

sesudah bagian ini mengalami tekanan kepala janin selama persalinan.

Protein dapat muncul di dalam urine akibat perubahan otolitik di dalam

uterus

d. Perubahan Sistem Muskuloskeletal Ligamen, fasia, dan diafragma pelvis

yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir berangsur-

angsur menjadi ciut dan pulih kembali

e. Perubahan Sistem Hematologi selama kelahiran dan masa postpartum

terjadi kehilangan darah sekitar 200-500 ml. Penurunan volume dan

peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan

hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3-7 postpartum dan akan

kembali normal dalam 4-5 minggu postpartum

f. Perubahan Sistem Endokrin Human Choirionic Gonadotropin (HCG)

menurun dengan cepat dan menetap sampai 10 % dalam 3 jam hingga

hari ke-7 postpartum

g. Perubahan Sistem Kardiovaskuler Setelah persalinan volume darah ibu

relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan beban pada


19

jantung, dapat menimbulkan decompensation cordia pada penderita

vitum cordia.

h. Perubahan tanda-tanda vital pada ibu masa nifas terjadi peerubahan

tanda-tanda vital, meliputi:

1) Suhu tubuh 24 jam setelah melahirkan subu badan naik sedikit

(37,5°C-38°C) sebagai dampak dari kerja keras waktu melahirkan,

kehilangan cairan yang berlebihan, dan kelelahan.

2) Nadi habis melahirkan biasanya denyut nadi akan lebih cepat dari

denyut nadi normal orang dewasa (60-80x/menit).

3) Tekanan darah Biasanya tidak berubah, kemungkinan bila tekanan

darah tinggi atau rendah karena terjadi kelainan seperti perdarahan

dan preeklamsia. Tekanan darah normal manusia adalah sistolik

antara 90-120 mmHg dan diastolik 60-80 mmHg.

4) Pernafasan frekuensi pernafasan normal orang dewasa adalah 16-24

kali per menit. Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat

atau normal. Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih

cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok

3. Kebutuhan Dasar Gizi Pada Postpartum

Kebutuhan dasar gizi postpartum antara lain sebagai berikut :

a. Makan dengan diet gizi seimbang, cukup karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, dan mineral.

b. Mengkonsumsi makanan tambahan nutrisis 800 kalori/hari pada 6

bulan pertama, 6 bulan kemudian 500 kalori/hari serta tahun kedua


20

400 kalori/hari. Jadi jumlah kalori tersebut adalah tambahan dari

kalori perharinya.

c. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin A bentuk

suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya

tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak.

Tabel 2.2 Penambahan Makanan pada Wania Dewasa,


Hamil dan Menyusui45

Zat Makanan Wanita dewasa Wanita hamil> 20 Wanita


tidak hamil mg menyusui
(BB 47 kg)
Kalori 2000 kalori 3000 kalori 800 kalori
Protein 47 gr 20 gr 40 gr
Kalsium 0,6 gr 0,6 gr 0,6 gr
Allicin 35mg 35 mg 50 mg
Ferrum 12 mg 5 mg 5 mg
Vitamin A 400 iu 100 iu 200 iu
Thiamin 0,7 mg 0,2 mg 0,5 mg
Ribovalin 1,1 mg 0,2 mg 0,5 mg
Niacin 12,2 mg 2 mg 5 mg
Vitamin C 60 mg 30 mg 30 mg

4. Pelayanan Asuhan Kebidanan Ibu Postpartum46

a. Ruang lingkup standar kebidana meliputi 24 standar yang

dikelompokkan sebagai berikut:

1) Standar Pelayanan Umum (2 standar)

2) Standar Pelayanan Antenatal (6 standar)

3) Standar Pertolongna Persalinan (4 standar)

4) Standar Pelayanan Nifas (3 standar)

5) Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-neonatal (9

standar)
21

b. Standar Asuhan KebidananIbu Postpartum46

1) Standar 13 : perawatan bayi baru lahir

a) Tujuan : menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya

pernafasan serta mencegah hipotermi, hipokglikemia dan infeksi

b) Pernyataan standar: Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir

untuk memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia

sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau

merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan

menangani hipotermia.

2) Standar 14: penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan

a) Tujuan : mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersi dan

aman selama kala 4 untuk memulihkan kesehata bayi,

meningkatkan asuhan sayang ibu dan sayang bayi,memulai

pemberian IMD

b) Pernyataan standar:Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi

terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan,

serta melakukan tindakan yang di perlukan.

3) Standar 15: pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas

a) Tujuan : memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42

hari setelah persalinan dan penyuluhan ASI ekslusif

b) Pernyataan standar:Bidan memberikan pelayanan selama masa

nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu ke dua

dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses


22

pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar,

penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin

terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang

kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan

tambahan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI,

imunisasi dan KB.46

B. Gangguan Pada Ibu Postpartum

1. Tanda Bahaya Gangguan Pada Ibu Postpartum47, antara lain :

a. Perdarahan lewatjalan lahir

b. Keluar cairanberbau dari jalan lahir

c. Demam lebih dari 2 hari

d. Bengkak di muka, ttangan atau kaki disertai sakit kepala dan atau kejang

e. Nyeri dan panas didaerah tungkai

f. Payudara bengkak, berwarna kemerahan dan terasa sakit

g. Puting susu lecet

h. Ibu mengalami depresi

i. Peningkatan Tekanan Darah Pada Ibu Postpartum

C. Hipertensi Pada Ibu Postpartum

1. Pengertian Hipertensi
23

Tekanan darah terdiri dari tekanan sistolik dan tekanan diastolik.

Tekanan darah Sistolik (TDS) yaitu tekanan diarteri saat jantung berdenyut

atau berkontraksi memompa darah ke sirkulasi. Tekanan Darah Diastolik

(TDD) yaitu tekanan diarteri saat jantung berelaksasi diantara dua denyutan

(kontraksi).48 Tekanan darah pada orang dewasa sangat bervariasi.

Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri. Secara

umum hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan

yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko

terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan

ginjal.49 Hipertensi post partum adalah peningkatan tekanan darah dalam 24

jam pertama dari nifas pada wanita yang tadinya normaltensi dan hipertensi

akan berangsur–angsur hilang dalam waktu 7-10 hari.Hipertensi post

partum disebut juga dengan transient hypertension dengan tekanan darah ≥

140/90 mmHg.50

2. Etiologi

Etiologi belum diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai hipertensi

esensial atau hipertensi primer. Hipertensi esensial kemungkinan memiliki

banyak etiologi, beberapa perubahan pada jantung serta pembuluh darah

keungkinan bersama-sama menjadi penyebab tekanan darah meningkat.

Apabila etiologinya diketahui, disebut juga hipertensi sekunder. Pada

sekitar 50% penderita hipertensi, etiologinya adalah penyakit ginjal.

Etiologi hipertensi antaralainyaitu usia, obesitas, riwayat keluarga, gaya

hidup yang tidak aktif, strress, alkohol, garam dalam makanan yang
24

bisamemicu terjadinya hipertensi. Stress cenderung menyebabkan kenaikan

tekanan darah untuk sementara waktu, jika stress telah berlalu, maka

tekanan darah biasanya akan kembali normal.51

Penyebab hipertensi tidak diketahui secara pasti, akan tetapi

kemungkinan penyebab yang melatarbelakangi harus selalu ditentukan.

Kemungkinan faktor yang mempengaruhi adalah kerentanan genetik atau

riwayat keluarga, aktivitas berlebihan saraf simpatik membran transport Na

atau K yang abnormal, penggunaan garam yang berlebihan,sistem renin-

angiotensin aldosteron yang abnormal.22

3. Epidemiologi

Angka kejadian hipertensi masih tinggi sekitar 20% populasi dewasa

mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara mereka menderita hipertensi

esensial (primer) dimana tidak dapat ditentukan penyebab medisnya.

Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu

(hipertensi sekunder) seperti penyempitan arteri renalis. 31

a. Klasifikasi

1) Hipertensi Essentialis (Hipertensi Primer)

Hipertensi essensial dalah penyakit hipertensi yang kronis dan

disebabkan oleh arteriosclerosis. Penyakit hipertensi essentialis pada

post partum merupakan kelanjutan dari hipertensi yang terjadi pada

kehamilan minggu ke 20 dan hipertensi tetap pada sebuah

persalinan. Hipertensi ini sering menimbulkan dan menyebabkan

kelainan pada jantung yang membesar, pada ginjal, otak dan retina.
25

Untuk mendiagnosa hipertensi essentialis, yaitu tensi ≥ 140/90

mmHg dan terjadi dalam 24 jam post partum.50 Adapun tanda–tanda

hipertensi essentialis post partum yaitu pembesaran jantung, faal

yang kurang, kelainan pada retina (haemorhagi atau exudat)serta

proteinuria dimana ekskresi protein urin >300 mg/24jam.52

2) Hipertensi Kronik/Renal (Hipertensi Sekunder)

Hipertensi sekunder adalah hipertensi persisten akibat kelainan

dasar kedua selain hipertensi esensial. Suatu kondisi dimana

diperlukan penurunan tekanan darah segera (tidak selalu diturunkan

dalam batas normal) untuk mencegah dan membatasi kerusakan

pada organ. Penyebab hipertensi renal pada postpartum ini, yaitu ibu

postpartum mempunyai riwayat yang berhubungan dengan

kehamilannya, misalnyaPre eklamsi atau eklamsi. Dalam hal ini

hipertensi pada ibu postpartum juga bisa disebabkan karena adanya

penyakit ginjal pada ibu postpartum yang disertai dengan

hipertensi.50

Tabel 2.3 Klasifikasi Tekanan Darah2

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Tekanan Darah Normal < 140 < 90
Hipertensi ringan 140 – 160 90 – 110
Hipertensi berat > 160 > 110

4. Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi Postpartum53

a. Usia
26

Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan

bertambahnya usia maka resiko hipertensi menjadi lebih tinggi. Insiden

hipertensi yang makin meningkat dengan bertambahnya usia, disebabkan

oleh perubahan alamiah dalam tubuh yang mempengaruhi jantung,

pembuluh darah dan hormon. Hipertensi pada usia kurang dari 35 tahun

akan menaikkan insiden penyakit arteri koroner dan kematian prematur.

Semakin bertambahnya usia, resiko terkena hipertensi lebih besar sehingga

prevalensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40%. Arteri

kehilangan elastisitas atau kelenturan serta tekanan darah meningkat

seiring dengan bertambahnya usia.47

b. Riwayat Keluarga

Ibu postpartum dengan riwayat keluarga memiliki penyakit tidak

menular lebih sering menderita penyakit yang sama. Jika riwayat keluarga

dekat yang memiliki faktor keturunan hipertensi, akan mempertinggi

resiko terkena hipertensi pada keturunannya. Keluarga dengan riwayat

hipertensi akan meningkatkan resiko empat kali lipat. 41

c. Konsumsi garam

Garam dapur merupakan faktor yang sangat berperan dalam

patogenesis hipertensi. Garam dapur mengandung 40% natrium dan 60%

klorida. Konsumsi 3-7 gram natriumperhari akan diabsorpsi terutama

diusus halus. Pada orang sehat volume cairan ekstraseluler umumnya

berubah-ubah sesuai sirkulasi efektifnya dan berbanding secara

proporsional dengan natrium tubuh total. Volume sirkulasi efektif adalah


27

bagian dari volume cairan ekkstraseluler pada ruang vaskular yang

melakukan perfusi aktif jaringan. Natrium diabsorpsi secara aktif oleh

aliran darah ke ginjal untuk disaring dan dikembalikan ke aliran darah

dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam

darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang

dikonsumsi,dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran urin ini diatur oleh

hormon aldesteron yang dikeluarkan kelenjar adrenal. 54

Orang-orang peka akan lebih mudah mengikat natrium sehingga

menimbulkan retensi cairan dan peningkatan tekanan darah. Garam

memiliki sifat menahan cairan,sehingga mengkonsumsi garam berlebih

atau makan-makanan yang diasinkan dapat menyebabkan peningkatan

tekanan darah. Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku

bangsa dengan asupan garam minimal. Konsumsi natrium kurang dari 3

gram perhari prevalensi hipertensi presentasinya masih rendah, namun jika

dikonsumsi natrium meningkat antara 5-15 gram perhari, prevalensi

hipertensi akan meningkat menjadi 15-20%.22 Pengaruh asupan garam

terhadap timbulnya hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma,

curah jantung dan tekanan darah. Sumber natrium yang juga perlu

diwaspadai selain garam dapur adalah penyedap masakan atau

monosodium glutamat (MSG). Pada saat ini budaya penggunaan MSG

sudah sampai pada taraf sangat mengkhawatirkan, dimana semakin

mempertinggi resiko terjadinya hipertensi.

d. Kurangnya aktifitas fisik


28

Aktivitas fisik sangat mempengaruhi stabilitas tekanan darah. Pada

orang yang tidak aktif melakukan kegiatan fisik cenderunng mempunyai

frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan

otot jantung dalam bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras

usaha otot jantung dalam memompa darah, makin besar pula tekanan yang

dibebankan pada dinding arteri sehingga meningkatnya tahanan perifer

yang menyebabkan kenaikan tekanan darah. Kurangnya aktifitas fisik juga

meningkatkan resiko kelebihan berat badan yang akan menyebabkan

resiko hipertensi meningkat.47

e. Istirahat

Bila kurang istirahat akan mengalami kelelahan dalam

menjalankan fungsinya dengan demikian bisa meningkatkan tekanan

darah naik.55

Menurut Nugroho, ada beberapa aspek yang mendasari faktor risiko

preeklampsia yaitu primigravida,riwayat preeklampsia, tekanan darah yang

meningkat pada awal kehamilan, badan yang gemuk, adanya riwayat

preeklampsia pada keluarga, kehamilan ganda, riwayat darah tinggi pada

maternal, diabetes pregestasional, sindroma antifosfolipid, penyakit

faskulara atau jaringan ika, dan usia maternal yang lanjut > 35 tahun.56

Menurut Sastrawinata penyebab preeklamsia belum diketahui dengan pasti.

Meskipun demikian, faktor predisposisi penyakit ini lebih sering ditemukan

pada wanita hamil primigravida;hiperplasentosis seperti pada kehamilan

kembar, anak besar, molahidatidosa, dan hidrops fetalis; mempunyai dasar


29

penyakit vascular seperti hipertensi atau diabetes militus;mempunyai

riwayat preeklamsi atau eklamsi dalam keluarganya. 57 Faktor-faktor

terjadinya preeklampsia antara lain umur, paritas, faktor keturunan,

kehamilan kembar, dan riwayat penyakit yang lalu.58

5. Patofisiologi59

Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan relaksasi pembuluh

darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat

vasomotor ini bermula dari saraf simpatis, yang berkelanjutan kebawah ke

korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis

di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam

bentuk impulls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke

ganglia simpatis, pada titik ini neuron preganglion melepaskan asetilkolin

yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion kepembuluh darah,

dimana dengan dilepaskannya neropinefrin mengakibatkan konstriksi

pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat

mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriktor.

Individu dengan hipertensi sangan sensitif terhadap norepinefrin meskipun

tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.60


30

Gambar 2.2 Persarafan Simpatis Pada Sirkulasi Sistemik60

Saat bersamaan sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah

sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenalin juga terangsang

mengakibatkan tambahan aktifitas vasokonstriksi. Medula adrenal

mensekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal

mensekresi kortisol dan steroid lainnya yang dapat memperkuat respon

vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan

penurunan aliran darah ke ginjal menyebabkan pelepasan renin. Renin

merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi

angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat yang pada gilirannya merangsang

sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi

natrium dan air ileh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume

intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan

hipertensi.55
31

Gambar 2.3 Patofisiologi Hipertensi55

Hipertensi pada ibu nifas terjadi karena adanya perubahan struktural

fungsional pada sistem pembuluh perifer yang bertanggung jawab pada

perubahan tekanan darah. Perubahan tersebut meliputi tingginya Natrium

dan penurunan pada Kalium pembuluh darah sehingga menurunkan

kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya

aorta dan arteri besar kurang kemampuannya dalam mengakomodasi

volume darah yang dipompa oleh jantung, mengakibatkan penurunan curah

jantung dan peningkatan tahanan perifer.50

6. Hipertensi dalam Postpartum

Hipertensi postpartum merupakan peningkatan tekanan darah >

140/90 mmHg dengan atau tidak disertai proteinurea atau oedema pada

postpartum. Hipertensi postpartum berhubungan dengan preeklamsia,

hipertensi gestasional yang menetap, serta hipertensi kronik yang sudah ada

atau hipertensi ini dapat baru muncul pada postpartum sekunder karena
32

sebab lain. Data yang mendeskripsikan etiologi, diagnosis deferensialnya

luas dan bervariasi dari jinak (hipertensi esensial atau gestasional ringan)

hingga mengancam jiwa seperti preeklamsia berat, dan kecelakaan

serebravaskuler. Hipertensi postpartum adalah tekanan darah secara tipikal

meningkat setelah kehamilan lewat lima hari pertama. Hipertensi

postpartum adalah hipertensi yang biasanya sembuh secara spontan dalam

beberapa minggu (rata-rata 10±18 hari) dan hampir selalu pergi oleh 12

minggu postpartum50

Proses terjadinya hipertensi pada postpartum yaitu penurunan aliran

darah serta perfusi uterus, merangsang pelepasan renin secara berlebihan

akan mengalir dengan darah hingga organ hati. Renin bereaksi dengan

angiotensinogen mengubahnya menjadi angiotensinogen I.

Angiotensinogen I berubah menjadi angiotensinogen II dalam paru bersama

tromboksan menyebabkan tekanan anteriol. Angiotensinogen II juga

menstimulasi korteks adrenal mensekresi hormon aldosteron menyebabkan

retensinatrium, meningkatkan volume serta tekanan darah.

Insiden hipertensi postpartum sulit untuk dipastikan. Pada praktik

klinis, kebanyakan pasien tidak akan memeriksa tekanan darah mereka

sebelum kujungan postpartum minggu ke 6. Akibatnya ibu dengan

hipertensi ringan asimptomatik biasanya tidak terlaporkan. 61 Ibu postpartum

yang memiliki hipertensi dengan gejala seperti nyeri kepala atau pandangan

kabur biasanya dilihat serta ditangani pada bagian lewat gawat darurat dan

tidak ditandai dengan hipertensi kecuali mereka opname.


33

7. Pengobatan Hipertensi

a. Pengobatan Medis

1) Angiotensin Converting Enzime (ACE) inhibitor

ACE inhibitor akan menjaga pembuluh darah terbuka lebar

sehingga aliran darah masuk dengan lancar. ACE inhibitor bekerja

dengan cara menghambat terbentuknya hormon angiotensin yaitu

hormon yang memicu pembuluh darah untuk menyempit. Berikut

ini obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan

ACE inhibitorcaptopril, enalapril, lisinopril, perindopril, ramipril,

dan trandolapril.62–64

2) Alpha-2 receptor agonist

Contoh obat alpha-2 receptor agonist adalah metildopa

dan clonidine. Obat ini bekerja dengan menekan aktvitas jaringan

yang memproduksi hormon adrenalin, sehingga tekanan darah

turun. Metildopa biasanya diberikan kepada ibu hamil yang

menderita hipertensi, karena obat ini dinilai tidak terlalu

membahayakan bagi ibu hamil dan janin.64

3) Antagonis kalsium (calcium channel blocker)

Antagonis kalsium digunakan untuk menangani hipertensi,

gangguan jantung, dan gangguan pembuluh darah. Obat ini bekerja

dengan menghambat jalan masuk kalsium ke dalam otot jantung dan

dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan denyut jantung

melambat dan pembuluh darah melebar. Nama-nama obat yang


34

masuk ke kelompok antagonis kalsium adalah:amlodipine,

diltiazem, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan verapamil.62–64

4) Angiotensin II receptor blocker (ARB)

ARB bekerja dengan cara menghambat kerja angiotensin

atau senyawa yang membuat pembuluh darah menyempit.

Hambatan pada kerja angiotensin menyebabkan pembuluh darah

tetap terbuka lebar dan tekanan darah mampu diturunkan. Jenis-jenis

obat ARB adalah candesartan, eprosartan, irbesartan, losartan,

olmesartan, telmisartan, dan valsartan.64

5) Diuretik

Diuretik merupakan obat yang cukup sering digunakan

untuk menangani hipertensi. Obat ini bekerja dengan membuang

kelebihan garam (natrium) dan cairan di dalam tubuh untuk

menormalkan tekanan darah. Jenis-jenis obat diuretik adalah

diuretik loop seperti furosemide. Diuretik hemat kalium (potassium-

sparing), seperti amiloride dan spironolactone. Diuretik thiazide,

seperti hydrochlorothiazide dan indapamide.62–64

6) Penghambat adrenergik perifer

Obat ini jarang diberikan kepada pasien hipertensi. Apabila

pengobatan dengan obat-obatan antihipertensi lain belum berhasil,

maka dokter bisa menyarankan konsumsi penghambat adrenergik

perifer kepada pasien. Satu-satunya jenis penghambat adrenergik

perifer yang terdaftar di Indonesia ialah reserpine.62–64


35

7) Penghambat alfa (alpha-blocker)

Penghambat alfa bekerja dengan cara menghambat hormon

katekolamin agar tidak mengikat dengan reseptor alfa. Hasilnya,

sirkulasi darah berjalan lancar, jantung berdenyut secara normal, dan

tekanan darah menurun. Dua jenis obat penghambat alfa ialah

doxazosin dan terazosin.62,64

8) Penghambat beta (beta-blocker)

Penghambat beta merupakan golongan obat yang bekerja

dengan menghambat hormon adrenalin, sehingga tekanan darah

turun. Penghambat beta dibagi menjadi dua yakni selektif dan

nonselektif. Jenis obat penghambat beta selektif meliputi

atenolol, bisoprolol, metoprolol, dan nebivolol. Contoh penghambat

beta nonselektif adalah carvedilol dan propranolol.62–64

9) Penghambat renin

Penghambat renin merupakan obat antihipertensi yang lebih

baru penemuannya dibandingkan jenis antihipertensi lain. Obat ini

bekerja dengan menghambat senyawa kimiawi di dalam tubuh yang

disebut renin. Seperti obat-obat antihipertensi lain, penghambat

renin bekerja dengan melebarkan pembuluh darah sehingga

menyebabkan tekanan darah turun. Contoh obat ini adalah

aliskiren.64

Beberapa obat antihipertensi dapat menimbulkan sejumlah efek

samping berupa batuk, sakit kepala, pusing, atau pening, mual atau
36

muntah, diare atau konstipasi, gugup, ruam kulit, lelah, lemah,

mengantuk, dan kurang bertenaga, berat badan turun drastis atau naik

signifikan secara tiba-tiba.62–64

b. Pengobatan Alternatif/Suplemen/Pendamping

Saat ini, telah banyak tanaman herbal yang digunakan sebagai

obat untuk mengobati berbagai penyakit. Berbagai macam komponen

zat aktif yang secara luas telah benyak diteliti memiliki efek terapi

bersumber dari tanaman herbal. Sekitar 75-80% populasi dunia terutama

di negara-negara berkembang menggunakan obat herbal untuk

perawatan kesehatan primer karena penerimaannya yang lebih baik

terhadap tubuh manusia. Dalam tiga dekade terakhir, telah dilakukan

banyak penelitian terhadap tanaman lokal yang memiliki terapi

antihipertensi.65,66

Tabel 2.4 Tanaman dengan Aktivitas Anti Hipertensi

No Nama Bagian Tipe Kandungan Kimia


Tumbuhan Tumbuhan Ekstrak
1 Sayuran Lemak Kulit Air Alkoloid, flavonoid,
(Vegetable Tallow fenol67
Tree)
(Allanblackia)
2 Jambu monyet Daun Etanol Flavonoid, fenol68,69
(jambu mete)
(Anacardium
occidentale)
3 Sirsak (Annona Daun Etanol Flavonoid, fenol70
muricata linn)
4 Mao atau Makmao Buah Etanol Flavonoid, fenol71
(Antidesma
thwaitesianum
Muell. Arg.)
5 Seledri (Apium Biji Hexan, Antioksidan, n-
graveolens) metanol, air butylphthalide72
: etanol
37

No Nama Bagian Tipe Kandungan Kimia


Tumbuhan Tumbuhan Ekstrak
6 Kayu Manis Kulit batang Metanol Tannin, kumarin, minyak
Seilon esensial73
(Cinnamomum
zeylanicum)
7 Bunga Safron Bunga Air Crocin, safranal74
(Crocus sativus
L.)
8 Tin atau Ara Daun Air : Kuersetin, asam galat,
(Ficus carica metanol asam kumarin75
Linn.)
9 Karok atau Karuk Daun Air Flavonoid, fenol76,77
(Piper
sarmentosum)
10 Duwet atau Daun Etanol Antioksidan78
Jamblang atau
Jambu Keling
(Syzygium cumini)
11 Bawang Hitam Daun Air Flavonoid79,80
(Black garlic)

Pengobatan herbal yang berasal dari tanaman menjadi alternatif

dalam mengobati penyakit hipertensi. Pengobatan herbal dilakukan

untuk menghindari efek samping dari obat-obat anti hipertensi

konvensiaonal. Beberapa tanaman yang telah diekstraksi dengan dosis

tertentu telah terbukti memiliki aktivitas anti hipertensi. Ekstrak air dari

kulit Sayuran Lemak (Vegetable Tallow Tree) (Allanblackia floribunda

Oliv.) terbukti memiliki aktivitas anti hipertensi. Dengan dosis 200 dan

400 mg/kg/hari dengan siginifikan mencegah terjadinya peningkatan

tekanan darah pada tikus yang sebelumnya di induksi dengan alkohol

dan pada tikus yang sebelumnya di induksi dengan sukrosa.67

Ekstrak etanol 96% daun Jambu monyet atau Jambu Mete

(Anacardium occidentale) terbukti memiliki aktivitas anti hipertensi

dengan pengujian terhadap tikus jantan wistar. Ekstrak etanol dengan


38

dosis 25 mg/kgbb, 50 mg/kgbb, 100 mg/kgbb masing-masing dapat

menurunkan tekanan darah, dimana pada dosis 100 mg/kgbb

memberikan hasil yang paling efektif dan memiliki efek samping

terendah dengan pengamatan histologi hepar.68,69

Ekstrak etanol 96% daun Sirsak (Annona muricata linn) terbukti

memiliki aktivitas anti hipertensi yang diujikan pada tikus wistar jantan.

Ekstrak etanol dengan dosis 25 mg/kgbb, 50 mg/kg bb, dan 100 mg/kg

bb dapat menurunkan tekanan darah sistol pada tikus yang di induksi

adrenalin dengan pemberian secara oral. Dengan hasil tersebut ekstrak

etanol daun Annona mempunyai aktivitas menghambat reseptor

adrenalin.70

Ekstrak etanol 95% buah Mao atau Makmao (Antidesma

thwaitesianum Muell. Arg.) terbukti memiliki aktivitas anti hipertensi

dengan pengujian terhadap tikus jantan yang di induksi Nω-nitroL-

arginin metil ester (L-NAME) untuk meningkatkan tekanan darah,

resistensi pembuluh darah perifer, dan stres oksidatif. Ekstrak etanol

buah Antidesma diberikan secara oral dengan dosis 100 dan 300

mg/kg/hari secara signifikan mencegah peningkatan tekanan darah. 71

Ekstrak heksan, metanol, air : etanol Seledri (Apium graveolens)

terbukti memiliki aktivitas anti hipertensi. Dengan dosis 300 mg/kg

ekstrak heksan, metanol, dan air-etanol (20/80, v/v) menurukan tekanan

darah 38, 24, dan 23 mmHg dan menaikkan denyut jantung.72 Ekstrak

metanol dari kulit batang Kayu Manis Seilon (Cinnamomum


39

zeylanicum) terbukti memiliki aktivitas anti hipertensi. Pemberian

ekstrak metanol Kayu Manis Seilon (Cinnamomum zeylanicum) dengan

dosis 5, 10, dan 20 mg/kg pada tikus hipertensi yang diinduksi LNAME

terjadi penurunan tekanan darah yang tahan lama. Tekanan darah arteri

rata-rata menurun, dan yang paling efektif sebesar 30,6% pada 20

mg/kg.73

Ekstrak air dari bunga Bunga Safron (Crocus sativus L.) terbukti

memiliki aktivitas anti hipertensi dengan pengujian terhadap tikus

jantan wistar. Dengan dosis 10 mg/kg ekstrak air bunga tersebut

menyebabkan penurunan 60 ± 8,7 mmHg tekanan darah arteri.74 Ekstrak

air : metanol 70:30 dari daun Tin atau Ara (Ficus carica Linn.) terbukti

memiliki aktivitas antihipertensi dengan pengujian terhadap tikus putih.

Ekstrak tersebut diberikan dengan dosis 250, 500 dan 1000 mg/kg secara

per oral. Pada dosis 1000 mg/kg mengalami penurunan tekanan darah

secara signifikan pada tikus hipertensi yang diterapi normotensive dan

glukosa.75

Ekstrak air dari daun Karok atau Karuk (Piper sarmentosum)

terbukti memiliki aktivitas anti hipertensi dengan pengujian terhadap

tikus putih yang sebelumnya telah di induksi dengan obat hipertensi.

Ekstrak tersebut diberikan dengan dosis 125, 250 dan 500 mg/kg/hari

secara per oral. Dengan variasi dosis tersebut memberikan hasil

penurunan tekanan darah.76,77 Ekstrak etanol 70% dari daun Duwet atau

Jamblang atau Jambu Keling (Syzygium cumini) terbukti memiliki


40

aktivitas anti hipertensi dengan pengujian terhadap tikus putih. Ekstrak

etanol diberikan dengan dosis 0,5 g/kg/hari secara oral selama 8 minggu.

Hasil pemberian ekstrak etanol dengan dosis tersebut menghasilkan

penurunan tekanan darah dengan pengurangan maksimum

62%.78Ekstrak air dari daun black garlic (Bawang Hitam) terbukti

memiliki aktivitas anti hipertensi. Dengan dosis 100 mg/3 ml dengan

siginifikan mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah pada

tikus.79,80

D. Standar Pelayanan Penanganan Hipertensi Postpartum

1. Standar Pelayanan Penanganan Hipertensi Postpartum61

a. Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan ( IMT ≥ 27 )

b. Mengurangi asupan natrium (< 100 mmol Na/2,4 gr, Na/6 gr Nacl/hari)

c. Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat

d. Berhenti merokok (apabila ibu post partum selama dan sebelum hamil

ketergantungan rokok) dan mengurangi asupan lemak jenuh dan

kolesterol dalam makanan

e. Dianjurkan untuk memakai kontrasepsi bila jumlah anak belum cukup

selama beberapa tahun

f. Bila jumlah anak sudah cukup, dianjurkan untuk segera melakukan

tubektomi

g. Obat–obatan anti hipertensi seperti nifedipine dan metaldopa untuk

mengendalikan hipertensi.
41

h. Istirahat cukup pada tidur malam, sekurang–kurangnya 8 jam dan tidur

siang kurang lebih 2 jam.Pekerjaan rumah tangga dikurangi.

i. Pendekatan secara psikologis

j. Diet tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah

garam.

E. Kolesterol

1. Definisi Kolesterol

Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan

danberbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di

dalam hati. Bahan makanan yang mengandung kolesterol berasal dari

organbinatang, terutama bagian otak, kuning telur dan jeroan, tetapi bahan

makanan yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung

kolesterol.81 Darah mengandung 80% kolesterol yang diproduksi oleh tubuh

sendiri dan 20% berasal dari makanan.82–84

Kolesterol yang ada di dalam darah berikatan dengan protein dan

ditransportasi ke seluruh tubuh. Kolesterol sangat penting bagi tubuh,

namun bila kadar kolesterol dalam darah berlebihan juga berbahaya bagi

kesehatan.85 Kadar kolesterol normal sekitar 140-200 mg/dL. Kadar

kolesterol yang tinggi 200-400 mg/dL.86

Kolesterol merupakan komponen esensial membran struktural

semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol

terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan di dalam hati
42

dimana kolesterol disintesis dan disimpan. Kolesterol merupakan bahan

antara pembentukan sejumlah steroid penting, seperti asam empedu, asam

folat, hormon-hormon adrenal korteks, estrogen, androgen, dan

progesteron. Sebaliknya kolesterol dapat membahayakan tubuh. Kolesterol

bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk

endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan

penyempitan yang dinamakan aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada

pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan

bila pada pembuluh darah otak penyakit serebrovaskular.87

2. Macam-macam kolesterol

Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Agar dapat dikirim ke

seluruh tubuh, lemak dan kolesterol harus dikemas bersama protein menjadi

partikel yang disebut lipoprotein. Macam-macam lipoprotein yaitu:88

a. Kilomikron, merupakan jenis lemak dalam darah yang mempunyai

kandungan lemak lebih banyak dibanding dengan protein dan

pengangkut lemak yang paling baik dalam darah.88

b. VLDL (Very Low Density Lipoprotein), berfungsi membawa sebagian

besar trigliserida dalam darah. Pada proses selanjutnya sebagian VLDL

berubah menjadi LDL.88

c. LDL (Low Density Lipoprotein), merupakan lipoprotein yang

mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL dinamakan

kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi menyebabkan

mengendapnya kolesterol dalam arteri.88


43

d. HDL (High Density Lipoprotein), merupakan lipoprotein yang

mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut kolesterol baik,

karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri

kembali ke liver untuk diproses dan dibuang.88

3. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol

Kadar kolesterol merupakan salah satu indikasi bagi kesehatan

tubuh. Nilai normal kadar kolesterol total di dalam darah adalah < 200

mg/dL. Kadar kolesterol yang melampaui batas normal disebut sebagai

hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita

obesitas, diabetes melitus, hipertensi, perokok dan orang yang sering

minum-minuman beralkohol. Kelebihan kolesterol juga dapat

menyebabkan menyempitnya pembuluh darah dan meningkatkan faktor

resiko penyakit jantung. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar

kolesterol:89–91

a. Faktor genetik

Faktor genetik cukup mempengaruhi tingginya kadar kolesterol

dalam darah dimana tubuh memproduksi kolesterol mencapai 80%.

Seseorang yang memproduksi kolesterol dalam jumlah banyak akan

mengalami hiperkolesterol.89–91

b. Faktor gaya hidup dan pola makan


44

Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti minum

alkohol berlebihan, minum kopi berlebihan, banyak mengkonsumsi

makanan yang mengandung lemak jenuh, sedikit mengkonsumsi

makanan kaya serat dari sayuran dan buah-buahan, kacang kedelai dan

merokok. Merokok bisa meningkatkan kadar LDL, tetapi bisa menekan

kolesterol HDL.89–91

c. Faktor usia

Usia yang semakin meningkat juga salah satu faktor penyebab

kolesterol tinggi yang diakibatkan menurunnya daya kinerja organ

tubuh. Berdasarkan jenis kelamin, pria sampai usia sekitar 50 tahun

memiliki resiko 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita untuk

mengalami artherosklerosis oleh kolesterol.89–91

d. Aktivitas fisik

Banyak orang yang mengetahui bahwa kurangnya aktivitas

dapat menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan. Kurangnya

aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar

HDL.89–91

4. Metabolisme Kolesterol

Hampir seluruh kolesterol dan fosfolipid akan diabsorpsi di saluran

gastrointestinal dan masuk ke dalam kilomikron yang dibentuk di dalam

mukosa usus. Kilomikron sebagian besar dibentuk oleh trigliserida dengan

sebagian laindibentuk oleh fosfolipid(9%), kolesterol(3%), dan apoprotein

B(1%). Setelah kilomikron mengeluarkan trigliseridanya di jaringan


45

adiposa, kilomikron sisanya akan menyerahkan kolesterol ke

hati.Kilomikron dan sisanya merupakan suatu sistem transpor untuk lipid

eksogen dari makanan. Juga ada sistem endogen yang terdiri dari very low-

densitylipoprotein (VLDL), high-density lipoprotein (HDL), low-density

lipoprotein(LDL), dan intermediate-density lipoprotein (IDL), yang

mengangkut trigliserida dan kolesterol ke seluruh tubuh. VLDL terbentuk

di hati dan mengangkut trigliserida yang terbentuk dari asam lemak dan

karbohidrat di hati ke jaringan ekstra hati. Setelah sebagian besar trigliserida

dikeluarkan oleh kerja lipoprotein lipase, VLDL ini menjadi IDL. IDL

menyerahkan fosfolipid dan melalui kerja enzim plasma lesitin-kolesterol

asiltransferase, mengambil ester kolesterol yang terbentuk dari kolesterol di

HDL. Sebagian IDL diserap oleh hati. IDL sisanya kemudian melepaskan

lebih banyak trigliserida dan protein, kemungkinan di sinusoid hati, dan

menjadi LDL. Selama perubahan ini sistem endogen kehilangan APO E,

tetapi APO B-100 tetap ada. LDL menyediakan kolesterol bagi jaringan. Di

hati dan kebanyakan jaringan ekstrahati, LDL diambil melalui endositosis

dengan perantara reseptor yang mengenali komponen APO-100 dari LDL

tersebut.92–96

5. Klasifikasi Kolesterol

Tabel 2.5 Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL,


kolesterol HDL, dan trigliserida92–96

Klasifikasi kolesterol total , kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida


menurut NCEP-ATP III (mg/dl)
Kolesterol Total
<200 Normal
200-239 Mengkhawatirkan
46

>240 Tinggi
Kolesterol LDL
<100 Optimal
100-129 Sub optimal
130-159 Mengkhawatirkan
160-189 Tinggi
>190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL
>60 Tinggi
41-59 Mengkhawatirkan
<40 Rendah
Trigliserida
<150 Normal
150-199 Ambang tinggi
200-499 Tinggi
>500 Sangat tinggi

F. Bawang Hitam Sebagai Alternatif Pelayanan Kebidanan Ibu Postpartum

1. Bawang Hitam

Bawang hitam adalah salah satu dari tumbuhan yang paling banyak

manfaatnya didunia. Bawang hitam dikenal dengan Black Garlic yang

merupakan bawang putih mentah yang diproses fermentasi dalam

kelembapan dan kurun waktutertentu, sehingga terkaramelisasi secara

sempurna dan dipecah secara bertahapserta mengurangi rasa yang tidak

getir dan bau yang tidak menyengat. Bawang hitam memiliki khasiat yang

baik sekali. Bawang hitam kaya akan allicin dan dipercaya dapat

menurunkan tekanan darah.97


47

Gambar 2.4 Bentuk Morfologi Bawang Hitam98

Bawang hitam membentuk umbi lapis berwarna hitam. Sebuah umbi

terdisi dari 8-20 siung (anak bawang). Antara siung satu dengan yang

lainnya dipisahkan oleh kulit tipis dan liat serta membentuk atu kesatuan

yang kuat dan rapat. Satu umbi bawang hitam memiliki berat kisaran 5 ons.

Bawang hitam kaya akan karbohidrat, protein, allicin, allin, zink, niacin,

kalium, magnesium, besi, fosfor dan kalsium, juga mengandung vitamin B,

B6 dan C seta serotonin yang aktif sebagai neutransmiter dalam kelancaran

fungsi otak.98

Tabel 2.6 Kandungan Allicin Bawang Hitam/100 gram99

Jenis Bawang Allicin/100gr


Bawang putih 458,1
Bawang Hitam 527,5
Bawang Merah 386,3
Sumber : Taufik (2015)100

Tabel 2.7 Komposisi gizi yang terkandung dalam 100 gram Bawang Hitam101

Kandungan Jumlah
Kalori 623 kkal
Karbohidrat 33 gram
Gula 1 gram
Serat 2,1 gram
Lemak 0,33 gram
Protein 6,09 gram
Vitamin A 3 gr
Tiamin ( Vit B1) 0,2 mg
Riboflavin(Vit B2) 0,7 mg
Niasin 0,7 mg
Vitamin B5 0,334 mg
Vitamin B6 0,367 mg
Folat 20
Kalsium 8,7 mg
Besi 5 mg
Vitamin C 0,26 mg
Magnesium 27 mg
48

Kandungan Jumlah
Fosfor 22 mg
Allicin 527,5 mg
Allin 53 mg
Seng 1,15 mg
Sumber : Deviana (2011)102

Bawang hitam merupakan warna dan jenis buah lebih kecil jika

dibandingkan dengan bawang putih, kulit lebih tipis jika dibandingkan

dengan bawang putih, daging lebih hitam daripada bawang putih dan

warnanya lebih hitam bawang hitam, daging tidak getir dan beraroma tidak

menyengat bahkan tidak berbau.101 Bawang hitam itu sendiri mempunyai

kandungan allicin yang tinggi dapat membantu mengurangi dan

menurunkan tekanan darah. Kandungan allicin pada bawang hitam dapat

melebarkan pembuluh darah dan menghambat sekresi renin. Selain itu,

allicin juga diperlukan untuk menormalkan irama jantung jan membantu

peredaran oksigen ke otak. Kandungan rata-rata allicin dalam satu bawang

hitam sekitar 500-750 mg. Asupan allicin harian sebesar 1.400 - 1.600mg

yang dapat menurunkan tekanan darah.16

Bawang hitam sifatnya dingin dan astringen. Buah ini bermanfaat

untuktekanan darah tinggi, gangguan pernafasan, sakit kepala, ambien,

cacingan, insomnia, kolesterol, flu, gangguan saluran kencing. Kandungan

allicinnya yang tinggi memiliki peranan penting dalam menurunkan risiko

tekanan darah tinggi dan mengatasi haus serta lemah akibat kekurangan

allicin.103

2. Cara Pembuatan Bawang Hitam


49

Bawang hitam atau yang sering disebut dengan istilah “Black

Garlic” adalah bawang putih mentah yang diproses dalam kelambaban dan

kurun waktu tertentu, sehingga gulanya terkaramelisasi secara sempurna

dan dipecah secara bertahap. Dari segi rasa, bawang hitam tidak memiliki

bau seperti pada bawang putih mentah, bahkan memiliki rasa yang lebih

enak antara perpaduan rasa manis, asam dan asin yang mirip perpaduan

antara bawang yang teraramelisasi dan cuka balsamic. Selain itu,

teksturnyapun terasa sangat lembut. Pada umumnya untuk mendapatkan

bawang hitam dengan kualitas terbaik adalah sekitar 80-90 hari. Bahkan

lebih lama prosesnya, maka lebih bagus pula kualitas serta kualitas dan

kandungannya. Ada pula pula yang membuatnya dengan waktu dipersingkat

yakni 40 hari saja.17,18,21,79,104

Cara membuat bawang hitam dengan rice cooker atau magic com

sebagai berikut:105–107

a. Bahan: 250 gram bawang putih kating atau tunggal segar.

b. Perlengkapan:

1) Rice cooker atau magic com

2) Lilin aroma terapi (untuk membantu memerangi aroma bawang

putih)

c. Langkah dan cara pembuatan:105–107

1) Tempatkan rice cooker atau magic compada daerah dengan ventilasi

udara yang bagus (dekat jendela).


50

2) Jika menggunakan bawang putih biasa, kupas kulit terluar sampai

terlihat batas antara bawang putih, namun tetap harus ada kulit

bawang untuk menghindari gosong.

3) Alasi rice cooker atau magic comdengan menggunakan tisu dapur,

dan tata bawang putih secara tunggal.

4) Setelah itu, tutup kembali dengan menggunakan tisu dapur dan tata

kembali bawang putih tunggal seperti pada langkah sebelumnya.

5) Setelah rice cooker atau magic com penuh, tutup kembali dengan

tisu pada bagian atasnya.

6) Tekan tombol cook pada rice cooker atau magic com dan biarkan

dalam keadaan warm selama 40-90 hari dan cek setiap 5 hari

sekali.105–107

3. Kandungan Komposisi Bawang Hitam

Tabel. 2.8 Kandungan Komposisi Bawang Hitam

Variabel Bawang Putih Segar Bawang Hitam


L* 81,57 24,55
Kroma 21,26 2,67
Warna 94,74 69,35
Kelembaban (%) 72,42 79,42
Lemak (%) 0,11 0,43
Serat (%) 6,32 5,59
Debu (%) 3,01 3,36
Protein (%) 10,62 11,75
Nitrogen-ekstrak bebas (%) 7,50 0,56
Ph 6,14 4,61
Total Gula (g 100g-1) 2,24 35,29
Total Fenol (mg EAG.100g-1) 35,98 52,20
Aktifitas Antioksidan-DPPH- 10,40 56,87
(%SRL)
Aktifitas Antioksidan-ABTS- 19,65 31,50
µM Trolox g-1
Sumber: Nassur, Boas, dan Resende (2017)108 dan Kimura, et.al. (2016)109
51

G. Bawang Hitam Sebagai Alternatif Mekanisme Kalium dalam menurunkan

Tekanan Darah dan Kadar Kolesterol Pada Ibu Postpartum

Penderita hipertensi yang berusia reproduktif 20-35 tahun

mengkonsumsi 1400-1600 mg atau 3x 500 mg setiap hari mengalami penurunan

tekanan darah sampai 10% dalam kurun waktu 4-7 hari. Para peneliti tersebut

menyatakan hal ini terjadi karena kandungan allisin yang sangat tinggi dalam

bawang hitam mampu mendeplesi natrium dalam ruang ekstrasel dan

meningkatkan ekskresi natrium dalam urin.110 Bahkan Bawang hitam memiliki

kandungan Allicin yang dapat menurunkan kadar kolesterol pada ibu

postpartum. Bawang hitam dapat menurunkan tekanan darah karena memiliki

aktivitas Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I) di dalam tubuh.

ACE-I merupakan analog non peptida angiotensin I dan beberapa senyawa

lainnya, yang bekerja sebagai inhibitor kompetitif terhadap enzim pengubah

(converting enzyme). Converting enzyme ini berfungsi mengubah angiotensin I

menjadi angiotensin II. Angiotensin II menyebabkan vasokonstriksi pada

pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Dengan adanya ACE-

I, produksi angiotensin II dihambat sehingga jumlahnya menurun dan

menyebabkan penurunan tekanan darah. Selain ACE-I, bawang hitam juga

mengandung tinggi allicin. Allicin merupakan ion terbanyak di intraselular.

Bersama natrium, kalium memegang peranan penting dalam pemeliharaan

keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Bersama

kalsium, allicin berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Peran ion

kalium terhadap penurunan tekanan darah antara lain sebagai vasodilator, karena
52

kemampuannya menghambat kontraksi otot polos pembuluh darah. Efek

antihipertensi allicin juga berhubungan dengan pengaruhnya dalam menghambat

reabsorpsi natrium di tubulus ginjal. Hilangnya natrium dari tubuh terutama

menurunkan volume cairan ekstraselular, sehingga tekanan arteri juga

menurun.103

Allicin merupakan kation utama dalam sel dan berfungsi

mempertahankan tekanan osmose dalam cairan sel, setara dengan tekanan

osmose cairan ekstraseluler. Penurunan kadar Allicin dalam sel mengakibatkan

turunnya fungsi eksitasi sel, irama jantung abnormal, kelemahan otot, gangguan

saraf. Peranan allicin dalam mekanisme penurunan tekanan darah yaitu

menyebabkan vasodilatasi yang dapat melebarkan pembuluh darah sehingga

darah dapat mengalir dengan lebih lancar. Selain itu juga dapat menghambat

kerja enzim angiotensin (angiotensin converting enzym inhibitor). Pemberian

ACE- inhibitor memberikan hasil yang baik pada pengobatan disfungsi sistolik

pada penyakit jantung hipertensif.31

H. Kerangka Teori

Proses terjadinya hipertensi pada postpartum yaitu penurunan aliran

darah serta perfusi uterus, merangsang pelepasan renin secara berlebihan akan

mengalir dengan darah hingga organ hati. Renin bereaksi dengan

angiotensinogen mengubahnya senyawa menjadi angiotensinogen I.

Angiotensinogen I berubah menjadi angiotensinogen II dalam paru bersama

tromboksan menyebabkan tekanan anteriol. Angiotensinogen II juga


53

menstimulasi korteks adrenal mensekkresi hormon aldosteron menyebabkan

retensinatrium, meningkatkan volume serta tekanan darah. 16

Allicin merupakan kation utama dalam sel dan berfungsi

mempertahankan tekanan osmose dalam cairan sel, setara dengan tekanan

osmose cairan ekstraseluler. Penurunan kadar Allicin dalam sel mengakibalkan

turunnya fungsi eksitasi sel, irama jantung abnormal, kelemahan otot, gangguan

saraf. Peranan kalium dalam mekanisme penurunan tekanan darah yaitu

menyebabkan vasodilatasi yang dapat melebarkan pembuluh darah sehingga

darah dapat mengalir dengan lebih lancar. Selain itu juga dapat menghambat

kerja enzim angiotensin (angiotensin converting enzym inhibitor) 1. Pemberian

ACE-inhibitor memberikan hasil yang baik pada pengobatan disfungsi sistolik

pada penyakit jantung hipertensif.50

Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol antara lain faktor

genetik, faktor gaya hidup dan pola makan, faktor usia, dan aktivitas fisik.

Hampir seluruh kolesterol dan fosfolipid akan diabsorpsi di saluran

gastrointestinal dan masuk ke dalam kilomikron yang dibentuk di dalam

mukosa usus. Kilomikron sebagian besar dibentuk oleh trigliserida dengan

sebagian laindibentuk oleh fosfolipid(9%), kolesterol(3%), dan apoprotein

B(1%). Setelah kilomikron mengeluarkan trigliseridanya di jaringan adiposa,

kilomikron sisanya akan menyerahkan kolesterol ke hati.Kilomikron dan

sisanya merupakan suatu sistem transpor untuk lipid eksogen dari makanan.

Juga ada sistem endogen yang terdiri dari very low-densitylipoprotein (VLDL),

high-density lipoprotein (HDL), low-density lipoprotein(LDL), dan


54

intermediate-density lipoprotein (IDL), yang mengangkut trigliserida dan

kolesterol ke seluruh tubuh. VLDL terbentuk di hati dan mengangkut

trigliserida yang terbentuk dari asam lemak dan karbohidrat di hatike jaringan

ekstrahati.

Setelah sebagian besar trigliserida dikeluarkan oleh kerja lipoprotein

lipase, VLDL ini menjadi IDL. IDL menyerahkan fosfolipid dan melalui kerja

enzim plasma lesitin-kolesterol asiltransferase, mengambil ester kolesterol yang

terbentuk dari kolesterol di HDL. Sebagian IDL diserap oleh hati. IDL sisanya

kemudian melepaskan lebih banyak trigliserida dan protein, kemungkinan di

sinusoid hati, dan menjadi LDL. Selama perubahan ini sistem endogen

kehilangan APO E, tetapi APO B-100 tetap ada. LDL menyediakan kolesterol

bagi jaringan. Di hati dan kebanyakan jaringan ekstrahati, LDL diambil melalui

endositosis dengan perantara reseptor yang mengenali komponen APO-100 dari

LDL tersebut.
Upaya Ibu Postpartum
Pengobatan
Hipertensi dan
Kolesterol Penurunan aliran
darah dan perfusi
uterus
Upaya Upaya
Konvensional Komplementer
Pelepasan renin
1. Dosis
POR (Nifedipin) uterus
Bawang Hitam 2. Lama
LDL (Low Density
Konsumsi
Lipoprotein) (+) dan HDL
(High Density Lipoprotein) (-)
Sel Endotel Allicin
Renin, Natrium,
ACE inhibitor + 1. Faktor genetik
Menghambat Angiotensinogen Kolesterol (+) 2. Faktor gaya hidup dan pola makan
Penurunan sekresi renin I 3. Faktor usia
sekresi aldesteron
4. Aktivitas fisik
Pompa Natrium, Angiotensinogen
Natrium keluar Menghambat I
ACE inhibitor,
Angiotensin angiostensin I 1. Usia
Cairan menjadi 2. Paritas
intravaskuler angiostensin II Angiotensinogen 3. Kehamilan Kembar
menurun Otot pembuluh II 4. Riwayat Penyakit Yang Lalu
darah relaksasi 5. Usia Maternal > 35 Tahun
6. Aktivitas Fisik
Vasopase Korteks Adrenal 7. Riwayat Preeklampsia Keluarga
Penurunan 8. Hamil Primigravida
Tekanan darah 9. Riwayat Preeklampsia
Hormon 10. Tekanan Darah
Tekanan anteriol Lumen anteriol aldosteron 11. Kehamilan Ganda
12. Penyakit Vascular
13. Diabetes Pregestasional
Retensi Natrium
14. Sindroma Antifosfolipid
15. Penyakit Faskulara atau Jaringan Ika
Hipertensi 16. Hiperplasentosis

55
17. Hidrops Fetalis

Bagan 2.1 Kerangka Teori


55

Anda mungkin juga menyukai