Anda di halaman 1dari 10

Analisis, September 2009, Vol. 6 No.

2: 183 – 192 ISSN 0852-8144

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN, KARAKTERISTIK ORGANISASI,


DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA
KARYAWAN BANK SWASTA DI PROPINSI SULAWESI SEILATAN

Abdi Akbar
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin

ABSTRACT

The purpose of this research is to analysis the influence of organizational characteristics, job
characteristics and individual charcteristics to job satisfaction of employee in private bank at
Sulawesi Selatan. Population ini this research is 3.017 bank’s employee. Sample was taken by two
stage random sampling method with the size of sample is 147 bank’s employee. Data was collected
by documentation method, interview method dan questionnare method. Data was analyzed by using
multiple regression method. The result of this research is organizational charcteristics, job
charcteristics and individual charcteristics has significant and positivly influence to job satisfaction.
Beside that, this research is also shown that organizational characteristics has greater influence to
individual characteristics than job characteristics and individual charcteristics.

Key words : Characteristics, Job Satisfaction

PENDAHULUAN dan Jones, 2002, Gibson at.al., 1996,


Wexley dan Yukl, 1992).
Tranformasi internal bank dalam
Berdasarkan uraian latar belakang,
rangka mempertahankan eksistensi,
maka permasalahan dalam penelitian ini
meningkatkan daya saing serta mendukung
adalah: Apakah karakteristik pekerjaan,
berjalannya program API akan melibat-
karakteristik organisasi, dan karakteristik
kan karyawan sebagai motor penggerak-
individu berpengaruh terhadap kepuasan
nya. Namun demikian, tindakan nyata
kerja karyawan. Sesuai rumusan masalah
dari karyawan baru dapat diungkapkan
yang telah dikemukakan, maka tujuan
dalam sikap kerja ketika mereka
studi ini adalah untuk menguji dan
memperoleh suatu kepuasan atas kerja
menganalisis signifikansi pengaruh
mereka dan atas faktor – faktor organi-
karakteristik pekerjaan, karakteristik
sasional. Kepuasan itu sendiri tidak
organisasi, dan karakteristik individu
muncul dengan sendirinya melainkan
terhadap kepuasan kerja.
melalui serangkaian proses evaluasi
Hasil studi ini diharapkan dapat
yang dilakukan oleh karyawan.
memberikan manfaat sebagai suatu upaya
Rangkaian evaluasi ini dapat diterangkan
terhadap Pengembangan ilmu pengetahuan
melalui beberapa teori kepuasan kerja,
di bidang perilaku organisasi yang
diantaranya, Discrepancy Theory oleh
berkaitan dengan karakteristik pekerjaan,
E.A. Locke, Equity Theory oleh J. Stacy
karekteristik organisasi dan karakteristik
Adam, dan Expectancy Theory oleh
individu serta kepuasan kerja karyawan,
Victor V. Room.
serta bahan acuan dalam merumuskan
Masalah kepuasan kerja sangat
kebijakan pengembangan sumberdaya
tergantung dari tiga komponen utamanya
manusia, khususnya dalam peningkatan
yaitu individu sebagai pelaksana
kepuasan kerja karyawan.
pekerjaan, pekerjaan yang dilakukan,
dan organisasi tempat individu tersebut
Kerangka Teoritis
bekerja. Oleh sebab itu karakteristik dari
masing-masing komponen tersebut harus- Penelitian ini berpijak dari suatu
lah diperhatikan untuk menciptakan pemikiran dasar bahwa kepuasan kerja
kepuasan kerja (Robbins, 2003, George
seseorang sangat tergantung pada

183
Abdi Akbar ISSN 0852-8144

individu yang melaksanakan pekerjaan, 2001:98; Gibson et al, 1996:50-51;


pekerjaan yang dilakukannya dan Wexley dan Yukl 1992:125).
organisasi tempat dia bekerja, yang Pekerjaan yang terlalu monoton,
dikembangkan berdasarkan teori-teori memiliki lingkup yang kecil, tidak
perilaku organisasi. Karakteristik pekerjaan, membutuhkan banyak keahlian dalam
karakteristik organisasi, dan Karakteristik penyelesaiannya akan menciptakan rasa
individu merupakan karakteristik umum jenuh yang diikuti dengan turunnya
yang paling sering dibahas dalam banyak tingkat kepuasan kerja. Walker dan Guest
literatur terutama dalam kaitannya menemukan suatu fakta bahwa karyawan
dengan kepuasan kerja karyawan pada umumnya tidak menyukai pekerjaan
(Robbins, 2003, George dan Jones, 2002, yang dilakukan secara berulang-ulang,
Gibson at.al., 1996, Wexley dan Yukl, terlalu terspesialiasi, dan bersifat
1992). mekanistik. Oleh sebab itu keadaan
Teori-teori mengenai karakteristik seperti ini harus mampu diantisipasi oleh
individu mengacu pada model yang setiap manajer misalnya melakukan rotasi
dikembangkan oleh Gibson at.al. (1996), pekerjaan, ataupun perluasan cakupan
George dan Jones (2001), dan Robbins pekerjaan.
(2003). Teori-teori mengenai karakteris- Identitas tugas dapat memacu
tik pekerjaan mengacu pada teori yang karyawan untuk melakukan pekerjaan
dikembangkan oleh Hackman dan lebih efektif, mengembangkan kemampuan
Oldham (1976) dalam suatu model dan keterampilan karyawan, serta
karakteristik pekerjaan yang diberi nama meningkatkan kretifitas dan inovasi.
Job Characteristics Model (JCM). Teori- Seorang karyawan akan merasa bangga
teori mengenai karakteristik organisasi apabila mereka dapat menunjukkan
mengacu pada teori yang dikembangkan secara nyata hasil pekerjaannya. Namun
oleh Wexley dan Yukl (1992), Mintzberg jika hasil tersebut terbenam dalam hasil
(1993), Gibson at.a.l (1996), Hodge dan kolektif, maka kepuasan kerja akan
Anthony (1998), George dan Jones menurun.
(2001), dan Robbins (2003). Teori-teori Signifikansi tugas dapat memberi-
mengenai kepuasan kerja mengacu pada kan kepuasan kerja karyawan terutama
teori-teori yang dikembangkan oleh apabila pekerjaan yang dilakukannya
McCormick, Hezberg (1959), Vroom memberi makna yang berarti bagi
(1964), Adams (1968), dan Locke (1969). organisasi dan bahwa karyawan telah
Karakteristik pekerjaan dalam berbuat sesuatu untuk kepentingan umum
penelitian terdiri dari ragam keahlian, khususnya pada organisasi. Kemampuan
identitas tugas, signifikansi tugas, melakukan yang terbaik bagi organisasi
otonomi, dan umpan balik (Robbins, berkaitan dengan apakah organisasi mau
2003:464; Goerge dan Jones, 2002:73- memberikan otonomi bagi karyawan
74; Nord et al dalam Staw dan dalam melakukan pekerjaan untuk
Cummings, 1988:1-42; Robbins, 2003: membuat keputusan sendiri, menentukan
464; Hackman dan Lawler dalam Gibson prosedur sendiri dan bertanggung jawab
et al, 1996:45-46). Ada atau tidaknya, atas pekerjaan dan pada kondisi yang
besar atau kecilnya keberadaan kelima dianggap mendesak. Dari serangkaian
karakteristik tersebut sangat tergantung pekerjaan yang telah dilakukan oleh
dari persepsi karyawan. Kelima karyawan, sangat penting bagi karyawan
karakteristik pekerjaan tersebut berpengaruh untuk mengetahui efektifitas dari apa
terhadap kepuasan kerja (Scott at.al., yang telah mereka lakukan. Dengan
2005; Stone, 1998:151; George dan adanya umpan balik, karyawan dapat
Jones, 2002:219; Robbins, 2003:465; mengetahui tingkat keberhasilan dari apa
Mathis dan Jackson, 2001:94; Siagian, yang telah mereka kerjakan, karyawan
akan lebih mudah mengukur efektifitas

184
Characteristics, Job Satisfaction ISSN 0852-8144

kerja mereka, dapat mengetahui Hal ini akan berdampak pada


kekurangan mereka dan dapat melakukan menurunnya tingkat kepuasan kerja.
perencanaan pekerjaan untuk tugas Strategi juga melibatkan pengawasan,
berikutnya. Selanjutnya, penelaian yang penempatan karyawan pada unit-unit
baik akan mengarah pada tingkat kerja dan juga penilaian pelaksanaan
kepuasan kerja yang tinggi. strategi. Pengawasan akan terkait secara
Karakteristik organisasi dalam langsung dengan kualitas pengawasan
penelitian ini terdiri dari struktur dimana kualitas pengawasan akan
organisasi, kelompok, teknologi, ukuran mempengaruhi kepuasan kerja. Penem-
organisasi, strategi, kepemimpinan, patan karyawan pada unit-unit kerja pada
sistem imbalan, dan budaya organisasi prinsipnya sama dengan mengelompok-
(Hodge dan Anthony, 1988:7; Wexley kan karyawan pada kelompok kerja
dan Yukl, 1992:13; Robbins, 1994:4). dimana serangkaian proses interaksi di
Struktur organisasi yang terdiri dari dalam kelompok akan berdampak pada
spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, produktivitas dan kepuasan. Penilaian
pendelegasian wewenang, rantai komando, pelaksanaan strategi akan diikuti dengan
rentang kendali, sentralisasi dan desent- penilaian hasil kerja. Ketika suatu
ralisasi, formalisasi dan kompleksitas pekerjaan mendapatkan penilaian maka
berpengaruh terhadap kepuasan kerja hasil tersebut akan mengarah kepada
Robbins, 1996:166). kepuasan atau ketidakpuasan (Hodge dan
Kelompok, dalam hal ini jumlah Anthony, 1988:239; Robbins, 1994:134-
anggota kelompok dan kohesifnes antara 135; Hamel dan Prahalad, 1995 dalam
anggota memberikan pengaruh terhadap Umar, 2001:31; Albrecht, 1996:116).
kepuasan. Dukungan teknologi yang Kepemimpinan maupun gaya
tepat dalam rangka efektifitas dan kepemimpinan akan berpengaruh ter-
efisiensi suatu pekerjaan akan berdampak hadap kepuasan kerja. Kaitan antara
pada hilangnya ketidakpuasan (George sistem imbalan dengan kepuasan kerja
dan Jones, 2002: 328-332; Robbins telah banyak diteliti. Secara umum dari
(2001:238-274; Cartwright dan Zender, hasil peneltian-penelitian tersebut
1968 dalam Tyson dan Jackson, 2000:52; ditemukan bahwa sistem imbalan
Gibson at.al., 1996:241-258). berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Perkembangan suatu organisasi Budaya organisasi melalui karakteristik
akan mengarah pada perubahan ukuran dan fungsinya akan berdampak terhadap
organisasi tersebut. Dengan adanya kepuasan kerja (Vallejo at.al. (2001;
perubahan ukuran, maka perubahan Wexley dan Yukl,1992:189, 1989:251;
struktur organisasi akan sangat mungkin Fleismen dan Hunt, 1973:3; Gibson
terjadi yang selanjutnya akan berdampak at.al., 1996:334; Roobins, 1996:39;
terhadap perubahan tingkat kepuasan Hodge dan Anthony, 1988: 199-200,
kerja (Hodge dan Anthony, 1988:395- 515-519).
403; Kimberly, 1976:571; Robbins, Karakteristik individu yang
1994:165-166; Tyson dan Jackson, tercermin dari kamampuan dan
2000:191; Mintzberg, 1979:242-248). keterampilan, usia, jenis kelamin, status
Strategi melibatkan cara perkawinan, masa kerja, keturunan,
pencapaian tujuan, termasuk melalui lingkungan sosial, pengalaman, dan nilai
pembagian kerja yang akan menciptkan individu (Robbins, 2001:21-78 dan
spesialiasi. Ketika suatu pekerjaan terlalu Gibson at. al., 1996:53). Penempatan
terspesialisasi maka kerumitan dari karyawan pada bidang pekerjaan yang
pekerjaan tersebut akan semakin ber- sesuai dengan kemampuan dan
kurang dan membuat pekerjaan semakin keterampilan yang dimilikinya akan
mudah untuk diselesaikan, sehingga mengarah pada prestasi dan kepuasan
pekerjaan menjadi kurang menantang. kerja yang tinggi (George dan Jones,

185
Abdi Akbar ISSN 0852-8144

2002:43; Gibson at al., 1996:54; diteliti, dari hasil penelitian-penelitian


Robbins, 2001:46; Jones, 2002:59; tersebut ditemukan bahwa masa kerja
Dunnete dan Hough, 1992:59; Dunnette, berpengaruh positif dan signifikan
1976:473; dan Fleishman, 1979:82-89). terhadap kepuasan kerja (Bellante dan
Hubungan antara kepuasan kerja Jackson 1983; Lydon dan Chevalier,
dan usia masih dalam perdebatan namun 2001); Moss, 1986; Brannen dan Wilson,
demikian pekerja profesional akan 1987; C.J. Watson,1981:385-389; R.T.
mengalami peningkatan kepuasan sejalan Keller, 1983:536-540; D.R. Austrom at
dengan bartambahnya usia mereka, al, 1988: 22-29; Robbins 2003:39-40).
setidaknya sampai pada usia 60 tahun Walaupun tidak memberikan
(Kacmar dan Ferris, 1989:201-207; Zeitz, pengaruh secara langsung terhadap
1990:419-438). Terdapat hubungan yang kepuasan kerja, lingkungan sosial dapat
negatif antara usia dan kepuasan kerja. mengarah pada kepuasan kerja. Lingkungan
Hubungan antara usia dan kepuasan kerja dimana perusahaan berada maupun
merupakan suatu hubungan yang lingkungan industri mempengaruhi kepuas-
berbentuk kurva U (Feinstein at.al., an kerja. Melalui pengalaman, seseorang
2005; Rhodes, 1983: 328-627: Cotton mempelajari kebutuhannya sekaligus
dan Tuttle, 1986:55-70; Cooper dan mengevaluasi mengenai balas jasa organi-
Robertson, 1991:183-187). sasi kepada dirinya serta keterlibatannya
Tidak terdapat perbedaan yang dalam organisasi. Melalui proses belajar
signifikan mengenai kepuasan kerja inilah pengalaman akan memberikan
antara wanita dan pria (Eagly dan Carli, pengaruh terhadap kepusan kerja
1981:1-20; Hyde, 1981:892-901; Chance, (Robbins, 2003:95).
1988:19-23). Menyangkut penyelesaiaan Kesesuaian antara nilai individu,
pekerjaan pria lebih puas dibandingkan pekerjaan dan apa yang diterima dari
dengan wanita. Namun demikian dari organisasi akan mengarah pada kepuasan
berbagai aspek pekerjaan, wanita lebih kerja. Selain itu, nilai-nilai sosial yang
puas dibandingkan dengan pria (Vallejo tinggi akan mengarah kepada kepuasan
at.al., 2001, D’ Addio at.al., 2003; kerja yang tinggi (Meglino dan Ravlin,
Gazioglu dan Tansel, 2005. 1998:355; Rokeach,1973 dalam Robbins
Karyawan yang telah menikah 2003:64).
memiliki tingkat kepuasan yang lebih Berdasarkan uraian kerangka
tinggi dibandingkan dengan karyawan konseptual yang telah diuraikan, maka
yang belum menikah. Kaitan antara masa model kajian dapat digambarkan sebagai
kerja dengan kepuasan kerja telah banyak berikut:

186
Analisis, September 2009, Vol. 6 No. 2: 183 – 192 ISSN 0852-8144

Karateristik
Pekerjaan
(X1)

+α1
Karateristik Kepuasan
Organisasi +α2 Kerja
(X2) (Y)
+α3

Karateristik
Individu
(X3)

Gambar 1. Model Kajian

Berdasarkan kerangka konseptual adalah pengambilan sampel dari masing-


yang telah dikembangkan, maka diajukan masing bank terpilih dengan teknik
hipotesis untuk diuji sebagai berikut: sampel acak sederhana. Penentuan
Karakteristik pekerjaan, karakteristik jumlah sampel yang dipilih dari masing-
organisasi, dan karakteristik individu masing bank sampel, ditetapkan sebanyak
berpengaruh positif dan signifikan 30 karyawan, dengan pertimbangan teori
terhadap kepuasan kerja karyawan. limit sentral (central limit theorem),
sehingga jumlah sampel secara
METODE PENELITIAN keseluruhan sebanyak 210 orang karyawan.
Penelitian ini adalah penelitian Pengumpulan data menggunakan
teknik dokumentasi, wawancara, dan
eksplanasi yang menjelaskan hubungan
antar variabel penelitian, dengan kuisioner Sebagai instrument pengumpul
menggunakan pendekatan kuantitatif. data, kuisioner tersebut disusun dalam
Penelitian ini dilaksanakan dengan bentuk pertanyaan/pernyataan dengan
menggunakan metode studi kasus mengikuti Skala Likert. Pengujian
terhadap kepuasan kerja karyawan pada instrumen penelitian dilakukan ber-
bank swasta nasional di Propinsi dasarkan pengujian Uji Validitas dan
Uji Reliabilitas.
Sulawesi Selatan.
Populasi dalam penelitian ini Analisis data menggunakan
adalah seluruh karyawan bank swasta peralatan analisis regresi linear ber-
nasional di Sulawesi Selatan, yang pada ganda yang merupakan salah satu alat
tahun 2007 berjumlah 3.017 orang yang analisis kuantitatif untuk menjelaskan
tersebar di berbagai kota/kabupaten di hubungan atau pengaruh antar variabel.
Sulawesi Selatan. Pemilihan sampel Adapun model persamaan regresi yang
akan estimasi dalam penelitian ini adalah:
dilakukan dalam dua tahap, yakni: tahap
pertama adalah pemilihan bank sampel Y = α0 + α1 X1 + α2 X2 + α3 X3 + ei
secara purposif, sehingga diperoleh 7
Dimana X1 adalah karakteristik pekerjaan,
bank sampel, yakni: Bank Mega, Bank
X2 adalah karakterisitk organisasi, X3
Panin, Bank BCA, Bank International
adalah karakteristik individu, dan Y
Indonesia, Bank Dagang Indonesia, Bank
adalah kepuasan kerja, serta α0, α1 , α2,
Bukopin, dan Bank Niaga. Tahap kedua

187
Abdi Akbar ISSN 0852-8144

dan α3 adalah parameter yang akan individu terhadap kepuasan kerja


ditaksir, sedangkan ei adalah error term. karyawan bank swasta di Propinsi
Sulawesi Selatan. Hasil analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN bersadarkan data primer dari 147
Secara umum, penelitian ini responden untuk mengestimasi per-
bertujuan untuk mengetahui signifikansi samaan regresi liner berganda dapat
dilihat pada Tabel 1.
pengaruh karakteristik pekerjaan, karak-
teristik organisasi, dan karakteristik

Tabel 1. Hasil analisis karakteristik pekerjaan, karakteristik organisasi, dan karakteristik


individu terhadap kepuasan kerja karyawan bank swasta di Propinsi Sulawesi
Selatan.

Unstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1,07 0,36 2,94 0,00
Karakteristik
0,26 0,09 0,22 2,95 0,00
Pekerjaan
Karakteristik
0,31 0,08 0,30 3,86 0,00
Organisasi
Karakteristik
0,09 0,03 0,23 2,71 0,01
Individu
Sumber: Analisis data primer.

Berdasarkan data pada Tabel 1, faktor lain yang mempengaruhi kepuasan


dapat dibuat model persamaan regresi kerja karyawan dianggap konstan.
pengaruh karakteristik pekerjaan, karak- Hasil analisis pengaruh variabel
teristik organisasi, dan karakteristik karakteristik pekerjaan, karakteristik
individu terhadap kepuasan kerja organisasi, dan karakteristik individu
karyawan bank swasta di Propinsi terhadap kepuasan kerja karyawan bank
Sulawesi Selatan, sebagai berikut: swasta di Propinsi Sulawesi Selatan,
Y = 1,07 + 0,26 X1 + 0,31 X2 + 0,09 X3 menghasilkan nilai koefisien determinasi
Persamaan regresi tersebut menunjukkan (R Squared = R2) = 0,316. Ini berarti
bahwa variabel karakteristik pekerjaan, bahwa variabel karakteristik pekerjaan,
karakteristik organisasi, dan karakteristik karakteristik organisasi, dan karakteristik
individu berpengaruh positif terhadap individu secara simultan dapat menjelas-
kepuasan kerja karyawan bank swasta di kan 31,6% variasi tinggi rendahnya
Propinsi Sulawesi Selatan, sebagaimana kepuasan kerja karyawan bank swasta di
ditunjukkan oleh koefisien regresi yang Propinsi Sulawesi Selatan, selebihnya
bertanda positif. Ini berarti bahwa setiap (68,04%) dijelaskan oleh variabel lain
peningkatan skor variabel karakteristik yang tidak tercakup dalam model regresi
pekerjaan, karakteristik organisasi, dan yang digunakan. Hubungan simultan
karakteristik individu akan meningkatkan variabel karakteristik pekerjaan, karak-
skor kepuasan kerja karyawan bank teristik organisasi, dan karakteristik
swasta di Propinsi Sulawesi Selatan; individu dengan kepuasan kerja
demikian pula sebaliknya, dengan asumsi karyawan bank swasta di Propinsi
Sulawesi Selatan seperti ditunjukkan oleh

188
Characteristics, Job Satisfaction ISSN 0852-8144

koefisien korelasi (Multiple R) = 0,562, organisasi, dan karakteristik individu


mengindikasikan tingkat hubungan yang secara simultan (bersama-sama) ber-
cukup kuat. pengaruh signifikan terhadap kepuasan
Untuk menguji signifikansi pengaruh kerja karyawan bank swasta di Propinsi
variabel karakteristik pekerjaan, karak- Sulawesi Selatan. Dengan demikian,
teristik organisasi, dan karakteristik dapat disimpulkan bahwa hipotesis
individu terhadap kepuasan kerja penelitian ini, yang menyatakan bahwa
karyawan bank swasta di Propinsi karakteristik pekerjaan, karakteristik
Sulawesi Selatan, dilakukan uji-Fisher organisasi, dan karakteristik individu
(uji-F). Hasil analisis sebagaimana berpengaruh positif dan signifikan
disajikan pada Tabel 1 memberikan nilai terhadap kepuasan kerja karyawan bank
FHitung = 22,6 dengan signifikansi sebesar swasta di Propinsi Sulawesi Selatan,
0,000. Ini berarti bahwa variabel dengan ini dinyatakan diterima.
karakteristik pekerjaan, karakteristik

Tabel 2. Hasil analisis varians pengaruh karakteristik pekerjaan, karakteristik organisasi,


dan karakteristik individu terhadap kepuasan kerja karyawan bank swasta di
Propinsi Sulawesi Selatan

Sources Sum of Squares df Mean Square F Sig,


Regression 11,29 3 3,76
22,06 8E-12
Residual 24,40 143 0,17
Total 35,69 146
Sumber: Analisis data primer, 2010.

Untuk mengetahui signifikansi regresi tersebut menunjukan bahwa


pengaruh variabel karakteristik peker- semakin tinggi karakterisitk pekerjaan
jaan, karakteristik organisasi, dan karak- yang dilakukan, maka kepuasan kerja
teristik individu terhadap kepuasan kerja karyawan juga akan cenderung semakin
karyawan bank swasta di Propinsi tinggi; demikian pula sebaliknya, dengan
Sulawesi Selatan secara parsial, maka asumsi faktor-faktor lain yang mem-
dilakukan uji parsial dengan meng- pengaruhi kepuasan kerja karyawan
gunakan uji Student (uji-t). dianggap konstan.
Implikasi dari hasil penelitian
Pengaruh karakteristik pekerjaan bahwa karakteristik pekerjaan sangat baik
terhadap kepuasan kerja karyawan digunakan sebagai peramal kepuasan
kerja karyawan. Oleh karena itu,
Berdasarkan analisis regresi pada
Tabel 1, menghasilkan koefesien regresi karakteristik pekerjaan penting
pengaruh variabel karakteristik pekerjaan dipertimbangkan dalam menetap-
terhadap kepuasan kerja karyawan bank kan kebijakan peningkatan kepuasan
swasta di Propinsi Sulawesi Selatan kerja karyawan.
sebesar 0,26 dengan nilai t sebesar 2,95
Pengaruh karakteristik organisasi
dan signifikansi 0,000. Ini menjelaskan
terhadap kepuasan kerja karyawan
bahwa variabel karakteristik pekerjaan
memiliki pengaruh linear dan Berdasarkan analisis regresi pada
positif (searah) yang signifikan terhadap Tabel 1, menghasilkan koefesien regresi
kepuasan kerja karyawan bank swasta di pengaruh variabel karakteristik organisasi
Propinsi Sulawesi Selatan. Koefisien terhadap kepuasan kerja karyawan bank

189
Abdi Akbar ISSN 0852-8144

swasta di Propinsi Sulawesi Selatan bangkan dalam menetapkan kebijakan


sebesar 0,31 dengan nilai t sebesar 3,86 peningkatan kepuasan kerja karyawan.
dan signifikansi 0,000. Ini menjelaskan Secara keseluruhan, hasil penelitian
bahwa variabel karakteristik organisasi ini menyimpulkan bahwa karakteristik
memiliki pengaruh linear dan positif pekerjaan, karakteristik organisasi, dan
(searah) yang signifikan terhadap karakteristik individu berpengaruh signi-
kepuasan kerja karyawan bank swasta di fikan terhadap kepuasan kerja karyawan
Propinsi Sulawesi Selatan. Koefisien bank swasta di Propinsi Sulawesi Selatan.
regresi tersebut menunjukan bahwa Oleh karena itu, maka ketiga variabel
semakin tinggi karakterisitk organisasi, tersebut penting dipertibangkan dalam
maka kepuasan kerja karyawan juga akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
cenderung semakin tinggi; demikian pula baik secara simultan maupun secara
sebaliknya, dengan asumsi faktor-faktor parsial.
lain yang mempengaruhi kepuasan kerja Berdasarkan hasil analisis parsial
karyawan dianggap konstan. sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1,
Implikasi dari hasil penelitian bahwa Standardized Coefficients untuk
bahwa karakteristik organisasi sangat variabel karakteristik pekerjaan sebesar
baik digunakan sebagai peramal 0,22, karakteristik organisasi sebesar
kepuasan kerja karyawan. Oleh karena 0,30, dan karakteristik individu sebesar
itu, karakteristik organisasi penting 0,23. Dengan demikian, dapat
dipertimbangkan dalam menetapkan disimpulkan bahwa variabel karakristik
kebijakan peningkatan kepuasan kerja organisasi memiliki pengaruh realtif
karyawan. terbesar dibandingkan dengan pengaruh
variabel karakteristik pekerjaan dan
Pengaruh karakteristik individu karakteristik individu. Dengan demikian,
terhadap kepuasan kerja karyawan maka dalam merumuskan kebijakan
peningkatan kepuasan kerja karyawan
Berdasarkan analisis regresi pada
Tabel 1, menghasilkan koefesien regresi perlu mempertimbangkan tingkat
pengaruh variabel karakteristik individu kepentingan dari masing-masing variabel
terhadap kepuasan kerja karyawan bank bebas tersebut berdasarkan besaran
swasta di Propinsi Sulawesi Selatan pengaruh relatifnya terhadap kepuasan
sebesar 0,09 dengan nilai t sebesar 2,71 kerja karyawan.
dan signifikansi 0,01. Ini menjelaskan
bahwa variabel karakteristik individu KESIMPULAN DAN SARAN
memiliki pengaruh linear dan positif Hasil penelitian ini menyimpulkan
(searah) yang signifikan terhadap bahwa karakteristik pekerjaan,
kepuasan kerja karyawan bank swasta di karakteristik organisasi, dan karakteristik
Propinsi Sulawesi Selatan. Koefisien individu berpengaruh positif dan
regresi tersebut menunjukan bahwa signifikan terhadap kepuasan kerja
semakin tinggi karakterisitk individu, karyawan bank swasta di Propinsi
maka kepuasan kerja karyawan juga akan Sulawesi Selatan, baik secara parsial
cenderung semakin tinggi; demikian pula maupun secara simultan. Variabel
sebaliknya, dengan asumsi faktor-faktor karakterisitk organisasi memiliki pengaruh
lain yang mempengaruhi kepuasan kerja dominan terhadap kepuasan kerja diban-
karyawan dianggap konstan. dingkan dengan karakteristik pekerjaan
Implikasi dari hasil penelitian dan karakterisitik individu.
bahwa karakteristik individu sangat baik Oleh karena itu, dalam upaya
digunakan sebagai peramal kepuasan mendorong peningkatan kepuasan kerja
kerja karyawan. Oleh karena itu, karyawan, maka disarankan kepada
karakteristik individu penting dipertim- pengambil keputusan untuk mempertim-
bangkan ketiga variable tersebut, yakni

190
Characteristics, Job Satisfaction ISSN 0852-8144

karakterstik pekerjaan, karakteristik Ability: A Meta Analysis of Social


organisasi, dan karakteristik individu, Influence Studies”, Psychological
baik digunakan secara simultan maupun Bulletin, hal 1-20.
secara parsil.
Feinstein, Andre Hale; Harrah, William
F.; and Vondrasek, David, “A
DAFTAR PUSTAKA Study of Relationship Between Job
Satisfaction and Organization
Albrecht, Karl, 1985. “Pengembangan
Commitment Among Restaurant
Organisasi: Pendekatan Sistem
Employees”, University of Nevada,
yang Menyeluruh Untuk Mencapai
Las Vegas.
Perubahan Positif Dalam Setiap
Organisasi Usaha”, Penerbit Angkasa Fleishman, Edwin A. Juni 1979.
Bandung, Bandung. “Evaluating Physical Abilities
Requered by Jobs“, Personal
Chance, P., July-Agustus 1988, “Biology,
Administrator, hal 82-92.
Destiny, and All That”, Accros The
Board, hal 19-23. Gazioglu, Saziye and Tansel, Aysit,
2002. “Job Satisfaction in Britain:
Cooper, C.L. dan Robertson, I.T. 1991.
Individual and Job Related
“International Review of Industrial
Factors”, Working Papers in
and Organizational Psychology“,
Economics, Economics Research
Wiley, Chiehester, England Vol 6,
Center (ERC), Middle East
hal 183-187.
Technical University, Ankara
Cotton, J.L. and Tuttle, J.M., Januari 06531, Turkey, vol 03 no 03.
1986. “Employee Turnover: A
George, Jennifer M. and Jones, Gareth R.
Meta Analysis and Review with
2002. “Organizational Behavior”,
Implication for Research” Academy
3rd Edition, Prentice Hall
of Management Review, hal 55-70.
International, Inc., Person Education,
D’ Addio, Anna Cristina; Eriksson, Tor; Inc., Upper Saddle River, New
and Fritjer, Paul, 2003. “An Jersey, 07458.
Analysis of The Determinant of Job
Gibson, James L., Ivancevich, John M.,
Satisfaction When Individuals
Donnelly Jr, James H., 1996.
Baseline Satisfaction Levels May
”Organisasi: Perilaku, Struktur, dan
Differ”, Center of Applied Micro-
Proses”, Edisi ke 5, Jilid 1, Penerbit
econometrics, Institut of Economics,
Erlangga, PT. Glora Aksara
University of Copenhagen, hal 1-
Pratama, Jakarta.
36.
Gibson, James L., Ivancevich, John M.,
Dunnete, M.D. 1976. “Handbook of
Donnelly Jr, James H., 1996.
Industrial and Organization
”Organisasi: Perilaku, Struktur, dan
Psichology”, Rand McNally,
Proses”, Edisi ke 5, Jilid 2, Penerbit
Chicago.
Erlangga, PT. Glora Aksara
Dunnete, M.D. dan Hough, L.M. 1992. Pratama, Jakarta.
“Handbook 2nd Edition of Idustrial
Hackman, J.R. and Suttle, J.L., 1977.
and Organizational Psychology“,
“Improving Life at Work”, C.A.:
CA: Consulting Psychologist Press,
Goodyear, Santa Monica.
Palo Alto, hal 1-59.
Hodge, B.J. and Anthony, Williams P.,
Eagly, A.H. and Carli, L.L., 1981. “Sex
1988. “Organization Theory”, 3rd
Researchers and Sex-Typed
Edition, Ally and Bacon, Inc., A
Communication as Determinant of
Division of Simon & Schuster,
Sex Differences in Influence

191
Abdi Akbar ISSN 0852-8144

Needham Height, Massachusetts, Robbins, Stephen P., 2001. “Perilaku


U.S. Organisasi: Konsep, Kontroversi,
Aplikasi”, Edisi ke 8, Jilid 1,
Hyde, J.S., Oktober 1981. “ How Long
Pearson Education Asia, PT.
Are Cognitive Gender Diffrences?”,
Prenhallindo, Jakarta.
American Psychologist, hal 892-
901. Robbins, Stephen P., 2003.
“Organizational Behavior”, 10th
Kimberly, J.R., Desember 1976.
Edition, Edition, Prentice Hall
“Organizational Sizw and
International, Inc., Person
Structuralist Perspective: A Rivew,
Education, Inc., Upper Saddle
Critique, and Proposal“,
River, New Jersey, 07458.
Administrative Since Quarterly, hal
571-597. Scott, Megan; Swortzel, Kirk A.; and
Tylor, Walter N., 2005. “Extention
Lydon, Ramon and Chevalier, Arnaud,
Agent’s Perception of Fundamental
2001. “Estimates of the Effect of
Job Characteristics and Their Level
Wages on Job satisfaction”, Center
Of Job Satisfaction”, Journal Of
for the Economics of Education
Southern Agricutural, Education
LSE, Department of Economics,
Research, Mississippi State
University of Warwick, Conventry
Uneversity, vol 55, no 1, hal 88-
CV47AL, London, WC2A2AE.
101.
Mathis, Robert L. and Jackson, John L.,
Siagian, Sondang P. Prof., Dr., MPA.,
2001. “Manajemen Sumber Daya
2001. ”Manajemen Sumber Daya
Manusia” Jilid 1, Edisi ke 9,
Manusia”, Edisi 1, Cetakan ke 9,
Penerbit Salemba Empat, PT.
Aksara, Jakarta.
Salemba Emban Patria, Jakarta.
Staw, B.B. and Cumming, L.L., 1988.
McCormick. “Kepuasan Kerja, Sikap dan
“Research in Organizational
Opini”, Jurnal Database, Addie and
Behavior”, C.T.: JAI Press,
Partners.
Greenwich, vol 10, hal 1-42.
Mintzberg, Henry. 1979. “The Strcturing
Stone, Raymond J., 1998. “Human
of Organization“, N.J.: Prentice
Resource Management”, 3rd
Hall, Englewood Cliffs.
Edition, John Wiley & Sons,
Mintzberg, Henry. 1993. “Structure in Jacarand Wiley Ltd., Milton Old,
Five: Designing Effective Australia.
Organization”, Prentice Hall, Inc.,
Tyson, Shaun dan Jackson, Tony. 2000.
A Simon Schuster Company,
“The Essence of Organizational
Eaglewood Cliff, New Jersey.
Behavior”, Edisi 1, ANDI and
Robbins, Stephen P. 1994. “Toeri Person Education Asia, Pte., Ltd.,
Organisasi: Struktur, Desain, dan Yogyakarta.
Aplikasi”, Edisi ke 3, Prentice Hall
Umar, Husein. 2001. “Strategic
inc., A Division of Simon &
Management in Action”, PT.
Schuster, Penerbit Arcan, Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Robbins, Stephen P. 1996. “Perilaku
Vallejo, Raul Diego; Vallejo, Jesus
Organisasi: Konsep, Kontroversi,
Antonio Diego; and Parra, Sixto
Aplikasi”, Edisi ke 7, Jilid 2,
Pearson Education Asia, PT.
Prenhallindo, Jakarta.

192

Anda mungkin juga menyukai