Anda di halaman 1dari 6

KIMIA

MAKANAN DAN MINUMAN


penggolongan bahan tambahan
pangan (BTP)

Dosen Pengampu : dr. Puspita Sary M,kes.


KELOMPOK 5
1. Kharisma Okta Tiandar
2. Khusnul Hotimah
3. Kiki Aska
4. Komang Tri Julianti
5. Lailatul Janah
6. Lisa Afprilia
7. Lola Ameylia
8. M. Salman Alfarizi
9. Mahera Rastuti
10. Marizka Eka Saputri
Pengertian dan Fungsi
BTP Pengeras

Pengeras pada bahan tambahan pangan adalah zat aditif yang ditambahkan ke
makanan untuk meningkatkan kekerasan atau stabilitasnya. Mereka bisa
digunakan untuk memberikan tekstur yang lebih kaku atau untuk mencegah
perubahan fisik yang tidak diinginkan dalam produk makanan.

BTP pengeras berfungsi untuk memperkuat tekstur dan mencegah makanan


menjadi lembek.

Contohnya:
Pengeras
✓ Kalsium klorida (CaCl2):** Digunakan pada produk olahan buah dan sayur, Batas izin :Kalsium klorida
seperti acar dan jeli. (CaCl2): 1.000 mg/kg -
* **Pektine:** Digunakan pada produk olahan buah, seperti selai dan jeli. Pektine: 10.000 mg/kg -
* **Karagenan:** Digunakan pada produk olahan susu, seperti yoghurt dan es Karagenan: 1.000 mg/kg
krim.*
BTP Pemanis Buatan

Pemanis buatan pada bahan tambahan pangan adalah zat tambahan yang
ditambahkan ke makanan untuk memberikan rasa manis tanpa tambahan
kalori. Mereka digunakan sebagai pengganti gula dalam produk makanan
untuk memberikan rasa manis tanpa meningkatkan kadar gula atau kalori
dalam makanan tersebut.

BTP pemanis buatan memberikan rasa manis tanpa kalori.

**Contoh:**

* Sakarin: Digunakan dalam minuman ringan, permen, dan makanan


olahan lainnya (batas maksimum: 300 mg/kg).
* Aspartam: Digunakan dalam minuman ringan, permen karet, dan Pemanis
makanan olahan lainnya (batas maksimum: 600 mg/kg). - Sakarin: 300 mg/kg -
* Sukralosa: Digunakan dalam minuman ringan, permen, dan makanan Aspartam: 600 mg/kg -
olahan lainnya (batas maksimum: 1.500 mg/kg). Sukralosa: 1.500 mg/kg
BTP Pengatur Keasaman

Anti kepal pada bahan tambahan pangan adalah zat aditif yang ditambahkan
ke makanan untuk mencegah pembentukan kepal atau busa yang berlebihan
saat makanan diproses, disimpan, atau disajikan. Ini membantu menjaga
kualitas dan penampilan produk makanan.

BTP pengatur keasaman membantu mengendalikan pH makanan dan


memberikan rasa asam.

**Contoh:**

* Asam sitrat: Digunakan dalam minuman ringan, jus buah, dan makanan
olahan lainnya (batas maksimum: 5.000 mg/kg).
* Asam askorbat (Vitamin C): Digunakan sebagai antioksidan dan pengatur
keasaman dalam makanan olahan (batas maksimum: 1.000 mg/kg).
* Asam laktat: Digunakan dalam produk olahan susu, seperti yoghurt dan keju
Antikempal
(batas maksimum: 5.000 mg/kg).
- Silikon dioksida (SiO2): 50.000 mg/kg -
Kalsium silikat: 20.000 mg/kg -
Magnesium karbonat: 10.000 mg/kg
BTP Pengatur Keasaman
Pengatur keasaman pada bahan tambahan pangan adalah zat aditif yang
ditambahkan ke makanan untuk mengatur atau memodifikasi tingkat
keasaman dalam produk makanan. Hal ini dapat dilakukan untuk tujuan
konservasi, meningkatkan rasa, atau untuk menjaga keseimbangan pH dalam
produk makanan tertentu.

BTP pengatur keasaman membantu mengendalikan pH makanan dan


memberikan rasa asam.

Contohnya:

Asam sitrat:** Digunakan dalam minuman ringan, jus buah, dan makanan olahan
lainnya.
Pengatur keasaman
* **Asam askorbat (Vitamin C):** Digunakan sebagai antioksidan dan pengatur
keasaman dalam makanan olahan. - Asam sitrat: 5.000 mg/kg - Asam
* **Asam laktat:** Digunakan dalam produk olahan susu, seperti yoghurt dan askorbat (Vitamin C): 1.000 mg/kg -
keju. Asam laktat: 5.000 mg/kg

Anda mungkin juga menyukai