Anda di halaman 1dari 8

PEMAHAMAN TENTANG PESERTA

DIDIK DAN
PEMBELAJARANNYA

TOPIK 3 _MULAI DARI DIRI


Selfiana Ainudin
A3S223134
PERTANYAAN PEMANTIK
Ketika Anda berada di bangku sekolah, coba ingat-ingat kembali
bagaimana proses pemberian asesmen/penilaian oleh guru. Ceritakanlah
satu situasi yang paling Anda ingat saat guru sedang melakukan
penilaian!
1. Bagaimanakah guru tersebut memberikan penilaian?
2. Pernahkan Anda mendapat nilai yang kurang memuaskan pada mata
pelajaran tertentu? Mengapa?
3. Apakah nilai yang kurang memuaskan tersebut terjadi berulang kali atau
hanya sekali? Apa penyebab hal itu dapat terjadi?
4. Lalu apakah yang Anda lakukan ketika mendapat nilai yang kurang
memuaskan?
5. Apakah yang guru lakukan ketika Anda mendapat nilai yang kurang
memuaskan?
Saat masih di bangku sekolah menengah atas, saya ingat pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Saat itu, kami baru saja selesai mempelajari materi drama dan diharuskan
menampilkan drama singkat di depan kelas. Penilaian dilakukan secara individu.
Setiap siswa maju ke depan kelas dan memerankan karakter drama masing-masing.
Guru duduk di depan kelas dan mengamati penampilan setiap siswa.

Berikut beberapa aspek yang dinilai oleh guru:

Pengucapan dialog: Pengucapan dialog yang baik adalah pengucapan yang jelas, intonasi
yang tepat, dan sesuai dengan karakter yang diperankan.
Ekspresi: Ekspresi adalah raut wajah yang menunjukkan perasaan atau emosi. Ekspresi yang
baik dapat membantu penonton memahami isi hati dan perasaan karakter.
Gerak tubuh: Gerak tubuh adalah gerakan tubuh yang dilakukan untuk mendukung dialog
dan ekspresi. Gerak tubuh yang baik dapat membantu penonton memahami situasi dan
karakter yang sedang diperankan
Penghayatan: Penghayatan adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan isi cerita
dan karakter yang diperankan. Penghayatan yang baik dapat membantu penonton
merasakan emosi dan terhubung dengan cerita.
Ya, saya perna mendapatkan nilai yang kurang memuaskan pada
mata pelajaran Matematika ada beberapa kemungkinan
penyebabnya yang membuat nilai saya menjadi kurang memuaskan
bagi saya, diantaranya:

Kesulitan memahami materi pelajaran: Materi


pelajaran tertentu mungkin lebih sulit dipahami oleh
beberapa siswa dibandingkan yang lainnya.

Masalah di luar sekolah: Beberapa siswa


Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan:
mungkin memiliki gaya belajar yang berbeda
Siswa mungkin kurang berminat pada
atau kesulitan belajar tertentu yang belum
subjek tertentu, sehingga mereka tidak
teridentifikasi.
termotivasi untuk belajar.

Kesulitan dalam belajar: Masalah di luar sekolah, Kurangnya minat pada mata pelajaran:
seperti masalah keluarga atau kesehatan, dapat Menunda mengerjakan tugas atau belajar
memengaruhi kemampuan siswa untuk fokus pada sampai menit terakhir dapat membuat siswa
pelajaran. tidak siap menghadapi ujian atau
menyelesaikan tugas.
Nilai yang kurang memuaskan tersebut terjadi hanya sekali
saja. Adapun yang menjadi penyebab nilai ulangan harian
saya kurang memuaskan adalah karena tidak ada bekal saat
di sekolah dasar yang menjadi dasar kuat mengenai
pemahaman pembelajaran Matematika, sehingga saat
berada di tingkat sekolah menengah membuat saya
kebingungan saat mengikuti pembelajaran yang diberikan
oleh guru Matematika yang membuat beliau harus
mengajar kami mulai dari dasar lagi dan dilakukan secara
perlahan untuk membuat kami paham mengenai pelajaran
yang beliau ajarkan.
Ketika mendapatkan nilai ulangan harian Matematika yang kurang
memuaskan pada ulangan pertama kali di bangku sekolah
menengah atas yang saya lakukan adalah dengan mengikuti arahan
dan metode yang diajarkan oleh guru Matematika saya yaitu dengan
mengulang kembali pembelajaran di rumah, baik sebelum makan
dan sebelum tidur. Dengan mengerjakan metode yang diajarkan
beliau tersebut sehingga membuat nilai Matematika saya menjadi
mulai meningkat, sehingga pada ulangan kedua dan seterusnya,
kemudian ulangan harian, tengah semester, dan ulangan akhir
semester nilai saya tidak berada dibawah 80 bahkan kebanyakan
mendapatkan nilai 100. Keberhasilan metode ini bukan hanya di
rasakan oleh saya, namun juga teman kelas saya ketika mereka
menerapkan metode yang di ajarkan oleh beliau, sehingga membuat
nilai kelas kami meningkat yang sebelumnya di bawah rata-rata
menjadi di atas rata-rata
Adapun yang guru Matematika saya lakukan ketika saya
mendapatkan nilai yang kurang memuaskan adalah beliau
tidak memarahi kami atau menyerah dengan dasar
matematika kami yang tidak baik, namun beliau mencarikan
solusi dan jalan keluar agar Matematika dasar kami yang
sangat tertinggal di bangku sekolah dasar dapat meningkat
di sekolah menengah. Kemudian beliau menerapkan
metode experiential learning dimana kami sebagai peserta
didik lebih berperan aktif beliau juga melakukan pendekatan
demonstrasi yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang
konkret yang membuat kami menjadi lebih paham. Dengan
arahan dan solusi yang beliau berikan, sehingga membuat
nilai Matematika saya dan teman kelas menjadi balance

Anda mungkin juga menyukai