Anda di halaman 1dari 15

BAB I

MACAM-MACAM SAMBUNGAN

A. Pengertian Sambungan
Dalam praktik plambing salah satu ketrampilan yang harus dimiliki
mahasiswa adalah teknik menyambung. Teknik sambungan atau
menyambung adalah suatu teknik yang dipakai teknisi saat melaksanakaan
tugas dilapangan kerja, sambungan ini berguna untuk menyatukan bagian-
bagian yang terpisah menjadi satu bagian atau sesuai keinginan teknisi itu
sendiri.

B. Macam-macam Sambungan
Dari hasil praktikum yang telah penulis lakukan, penulis
menggunakan bermacam jenis sambungan yang memiliki keunggulan dan
kekurangan dimasing-masing sambungan tersebut. Berikut penulis
jabarkan macam-macam sambungannya :
1. Sambungan Keling
Dalam penggunaannya sambungan keling dibag menjadi dua
yakni teknik keling yang dipukul memakai martil dan teknik keling
dengan bantu alat stang rivet. Teknik keling ini dipakai dalam
sambungan plumbing karena memiliki keunggulan kekuatan
sambungan serta biaya pakai yang lumayan murah namun
kekurangannya yakni teknik sambungan ini kurang memiliki
kerapatan penuh antara benda satu dengan benda yang lain.
2. Sambungan Timah/Patri
Teknik sambungan ini memanfaatkan bahan timah sebagai
penyambungnya dan teknik ini memerlukan alat bantu yakni
solder. Teknik sambungan ini dipakai biasanya sebagai finishing
pembuatan alat. Jenis sambungan ini tergolong bagus karena
memiliki kerapatan penuh antar benda namun juga harus diimbangi
dengan kualitas teknisi itu sendiri dalam menyambungan agar

1
kualitas sambungan bagus dan hemat bahan timah karena
kekurangan jenis teknik ini adalah mahalnya timah serta tingkat
kesulitan sambungan yang harus diatasi teknisi.
3. Sambungan Lipat/Berkait
Jenis sambungan ini tergolong yang paling sederhana
dibanding dengan jenis-jenis sambungan yang telah dibahas
sebelumnya karena jenis sambungan ini cukup sederhana dalam
teknik pengerjaannya. Seorang teknisi cukuplah mengambil
masing-masing sebagian dari plumbing yang akan disambung dan
setelah itu dilipat dijadikan satu dengan ukuran yang telah
ditentukan sebelumnya.

C. Membuat Macam-macam Sambungan


a. Sambungan dengan rivet :

A B

1. Potong plat seperti gambar di atas dan beri tekukan dengan jarak 1cm untuk
sambungan.

2. Lubangi kedua plat menggunakan penitik tepat di tengah persimpangan garis.

3. Hubungkan kedua lubang tersebut dengan posisi berhadapan lalu masukkan


paku rivet ke dalam lubang dan masukkan stang rivet ke ujung paku rivet, lalu
tarik tuasnya beberapa kali hingga rivet tersebut terpasang dengan baik.

b. Sambungan berkait

2
1. Potong dan beri garis pada plat seperti gambar di atas.

2. Lipat plat tepat pada garis tersebut.

3. Lalu kaitkan dua plat yang sudah bengkok tersebut.

4. Setelah saling mengait pukul tepat tengah-tengah pengait menggunakan


penitik dengan jarak kurang lebih 2cm agar tidak mudah lepas.

c. Sambungan patri

1. Potong plat seperti gambar di atas dengan menggunakan kupingan 1,5cm pada
kedua plat tersebut.

2. Lapisi kedua kupingan tersebut dengan pasta kemudian hubungkan kedua


kupingan dengan tumpukan 1cm saja karena 0,5cm sisanya untuk spesi
patrinya.

3. Panaskan solder lalu taruh timah di atas kedua kupingan tersebut, lalu tekan
dan oles-oleskan timah menggunakan solder ke plat tipis tersebut hingga rata.

4. Jika sudah kikir sisa solder yang belum rata agar lebih rata dan rapi.

d. Sambungan keling

1. Potong plat seperti gambar di atas dan beri tekukan dengan jarak 1cm untuk
sambungan.

2. Lubangi kedua plat menggunakan penitik tepat ditengah-tengah persimpangan


garis.

3. Hubungkan kedua plat tersebut lalu masukan keling pada lubang tersebut, lalu
pukul menggunakan palu dan pukul sampai menyatu.

3
D. Menggabungkan Macam-macam Sambungan Menjadi Satu
Keselamatan kerja :
1. Periksa terlebih dahulu kondisi bengkel yang akan digunakan.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
3. Sebelum memulai, periksa terlebih dahulu kondisi alat yang akan dipakai.
4. Waspada pada benda tajam.
5. Jaga sikap saat pratikum dimulai.
6. Rapikan kembali peralatan dan bersihkan bengkel ketika sudah selesai.

Alat dan bahan :


Alat : 1. Palu plastik dan palu besi
2. Solder listrik dan patri
3. Penggaris panjang dan penggaris siku
4. Pen penitik dan pen penggores
5. Alat penekuk/pan brakes (lampiran 1)
6. Alat penggiling
7. Paku rivet, stang rivet dan keling
8. Gunting besi dan tang
9. Landasan kayu dan besi
10. Timah dan pasta
Bahan : 1. Plat tipis

Langkah kerja :
1. Lukislah gambar kerja di atas plat sesuai dengan gambar kerja di bawah ini.
0,5cm 0,5cm 1cm 1,5cm 0,5cm

5cm 5cm 5cm 5cm

2. Guntinglah plat dengan pengguntingan tempat pada bagian sisi sebelah luar
dari lukisan.

4
3. Hilangkan sisi tajam bekas pengguntingan dengan kikir halus agar tidak
melukai.

4. Letakkan plat di landasan besi siku, kemudian buat lipatan pada ujung plat
tersebut kemudian buat lipatan pada ujung plat tersebut dengan
menggunakan mistar baja dan palu plastik setelah itu pukul perlahan-lahan
sampai tidak ada kerenggangan.

Plat yang di bengkokkan Landasan besi siku palu plastik plat dengan sambungan pengait

5. Lalu kunci dengan penitik besi dengan harapan agar tidak lepas.

6. Siapkan alat untuk sambungan patri

Pasta Patri (solder)

7. Lapisi kedua kupingan tersebut dengan pasta kemudian hubungkan kedua


kupingan dengan tumpukan 1cm untuk dipatri.
5cm 1cm 1cm 5cm

5
8. Panaskan solder lalu taruh timah di atas kedua kupingan tersebut, lalu tekan
dan oleskan timah menggunakan solder ke plat tipis tersebut hingga
meratarata.

9. Jika sudah kikir sisa solder yang belum rata agar lebih rata lagi.

10. Potong plat seperti gambar kerja dan beri jarak 1,5cm untuk sambungan.
5cm 1,5 cm 1,5cm 5cm

11. Lubangi kedua plat menggunakan penitik besi maksimal jarak 2cm.

12. Hubungkan kedua lubang tersebut dengan posisi berhadapan lalu, masukan
paku rivet ke dalam lubang dan masukkan stang rivet ke ujung paku rivet,
lalu tarik tuasnya beberapa kali hingga rivet tersebut terpasang dengan baik,
lalu pukul dengan palu besi.

6
13. Hasil kerja

7
BAB II
PEMBUATAN TALANG BAK KONTROL

A. Pengertian Talang Bak Kontrol dan Tujuan


Bak control gunanya untuk mengatur aliran air hujan yang dialirkan
dari talang-talang besar kedalam bak dan terus kedalam pipa pembuangan.
Bak control air hujan dapat dibagi menjadi 2 tipe :
1. Bak control rata yaitu bak control yang flansnya merata
terhadap dinding, Bak control sudut yaitu bak control air hujan
yang dipasang pada sudut dinding bangunan.
2. Bak control ini dapat diberi penutup, yang gunanya untuk
mengatasi tidak masuknya kotoran, daun-daun, benda-benda
asing kadalam talang dan kedalam pipa pembuangan. Kadang-
kadang perlu memasang pipa peluapan air secara berlebihan
dari lubang pada bangunan.
B. Praktikum (Proses Pembuatan)
Alat :
1. Gunting lurus, gunting belok kanan dan gunting belok kiri
2. Pengkikir
3. Penggaris lurus dan penggaris siku
4. Stang rivet
5. Penekuk plat (ket. alat lampiran 1)
6. Solder
7. Martil/palu
8. Pen besi
9. Tempat alas buat martil dari besi dan kayu
10. Pemotong plat
Bahan :
1. Plat tebal 0,1mm

8
2. Timah
3. Keling
Langkah Kerja :
Dalam pembuatan talang bak kontrol ini dilakukaan dengan cara
bertahap dan penulis dalam hal ini menggunakan langkah kerja pembuatan
bak kontrol yang berjenis balok. Berikut langkah-langkahnya :
Membuat balok persegi panjang
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Potong plat tipis dengan ukuran sebagai berikut :
29,5 cm
0,5 cm
6 cm

6 cm

6 cm

6 cm

1 cm

3. Tekuk plat sesuai sketsa di atas lalu di sambung dengan sambungan kait
sehingga membentuk persegi panjang
4. Setelah hasil jadi, laporkan kepada dosen untuk melanjutkan tugas
selanjutnya.
5. Ambil titik pada garis tengah untuk ditarik garis sebesar 45⁰

9
6. Lalu potong / lubangi plat tersebut seperti pada gambar di atas, lalu
tekuk satu bagian ke atas hingga plat tersebut membelok 45 ⁰ lalu
buatkan pengunci pada samping potongan dengan jarak 1 cm, dan
akhirnya disolder agar melekat permanen.
7. Cek plat yang sudah jadi tersebut dari segi sudut belokannya (45 ⁰) dan
sisa solder yang tidak rata untuk diratakan dengan kikir.

Membuat kubus

7 cm

7 cm 11 cm 7 cm

7 cm

# pada masing-masing sisi ukurannya 2 cm


1. Bentuklah kubus dengan ukuran plat seperti gambar diatas.
2. Lalu sambungkan juga pengaitnya menggunakan paku rifet, satu
sambungan menggunakan 2 paku rifet per sisi.
3. Lubangi tengah-tengah kubus yang terbuka tersebut dengan ukuran 6cm
x 6cm searah dengan kubus tersebut untuk kemudian disambungkan
dengan balok siku yang pertama.

10
Membuat talang dan langkah-langkah penyatuannya (tampak atas)

10CM

11
1. Potong dan garisi plat sesuai dengan gambar di atas lalu tekuk/bentuk
sesuai talang untuk kemudian dipasang dengan bangun lainnya.
2. Lubangi tengah-tengah talang tersebut untuk dimasuki oleh kubus pada
gambar selanjutnya .
3. Siapkan semua bangun/bagian yang sudah jadi dan memenuhi syarat
tersebut.
4. Kita gabungkan bangun-bangun tersebut mulai dari bawah.
5. Pertama balok yang membelok pada langkah yang pertama kita
sambungkan dengan kubus bak kontrol dengan sambungan solder yang
sebelumnya kita beri kupingan dengan jarak 1cm.
6. Setelah balok siku dan bak kontrol menyatu kita tinggal menyatukan
bangun yang terakhir yaitu talangnya.
7. Untuk menyatukan talang kita gunakan paku keling dengan kupingan
1cm sebagai penyatu bangun, untuk menyatukan kita lubangi dahulu
kupingan tersebut lalu kita sambungkan dua bangun tersebut yang
sudah berlubang, kita masukan keling ke lubang tersebut dan kita
ketuk-ketukan menggunakan palu hingga plat benar-benar menyatu.
8. Setelah semua bangun menyatu periksalah semua kesikuannya dan
bersihkan bekas-bekas solder yang tidak rata menggunakan kikir.

12
C. Hasil Kerja
Pemeriksaan kesikuan tiap sudut
dari talang.

Salah satu sambungan yang


dipakai penulis dalam
pembuatan bak kontrol. Foto di
samping adalah teknik
sambungan memakai timah.

Salah satu sambungan yang


dipakai penulis dalam
pembuatan bak kontrol. Foto di
samping adalah teknik
sambungan keling yang dipukul
menggunakan martil.

13
Tampilan bak kontrol yang
telah jadi dari tampak atas.
Penulis dalam menyambung
antar bagian tersebut
menggunakan teknik
sambungan lipat.

Tampilan bak kontrol yang


telah jadi dari tampak samping.

BAB III

14
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pratikum ini, dapat disimpulkan bahwa dalam


pembuatan talang bak kontrol ini diperlukan ketekunan dalam pembuatannya serta
kreatifitas agar menciptakan hasil yang berkualitas dan layak pakai. Namun ini
juga harus diimbangi dengan ketersediaan alat karena dalam pembuatannya
banyak menggunakan alat khusus yang jarang ada dirumah-rumah.
Akhirnya, diharapkan hasil pratikum ini dapat berguna pada proses KBM
agar dapat menjadi lebih inovatif dan kreatif dan berguna sesuai dengan tujuan
awal pembuatan laporan.

15

Anda mungkin juga menyukai