Anda di halaman 1dari 23

“PROSES MOUNTING DAN TAPING WIRE HARNES"

"DI PT.SUMITOMO WIRING SYTSTEM"

Laporan ini dibuat sebagai salah satu bahan pertanggungjawaban penyusun

Mengikuti Praktek Kerja Lapangan di PT SUMITOMO WIRING SYSTEMS Batam

Tanggal 21 NOVEMBER 2022 s/d 21 NOVEMBER 2023

Nama : Aditya Saputra


NIS : 6425
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa kompetensi
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 3 BATAM

JL. Letjend S.parman, Kel.Duriangkang, Kec. SeiBeduk,Kota Batam

Telp.0778-7379430,7379429 Fax. 07778-7379428

Website : www.smkn3batam.sch.id email : smkn3batam@gmail.com

NPSN : 11002570 NIS : 40018 Kode POS:29437

2023
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

"PROSES MOUNTING DAN TAPING WIRE HARNES"

"DI PT.SUMITOMO WIRING SYTSTEM"

Laporan ini telah disahkan dan disetujui

pada tangal …......…. di Batam oleh:

KOORDINATOR PKL PEMBIMBING LAPORAN

SATRINAWATI.S.Pd.Gr EKA MURDIONO.S.T.Gr


NIP:198309122022212010 NIP:19841129 202211 008

Mengetahui

KEPALA SEKOLAH SMK NEGERI 3 Batam

Drs.REFIO.M.Pd.
NIP:196701011998021006

ii
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI

"PROSES MOUNTING DAN TAPING WIRE HARNES"

"DI PT.SUMITOMO WIRING SYTSTEM"

Laporan ini telah disahkan dan disetujui

pada tangal .....…….. di Batam oleh:

PEMBIMBING LAPANGAN KOORDINATOR PKL

MURDIYATI NGURDIYANA
Supervisor HR.Asst.mananger

Mengetahui,

ASMUIN
Assisten Manager

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Berkat limpahan nikmat

dan karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri

(PRAKERIN).

Selama proses Praktik Kerja Industri yang dilakukan dalam waktu enam bulan

di PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia serta proses penyusunan laporan ini

tentu tak lepas dari bantuan, arahan, masukan, serta bimbingan dari berbagai pihak.

Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada :

• Mr. Michimasa Noro selaku President Director PT. Sumitomo Wiring System
• Mr. Shuici Okabe selaku Director PT. Sumitomo Wiring System
• Mr. Marno selaku General Manager PT. Sumitomo Wiring System
• Mrs. Anna Rachmawati selaku Asst. General Manager Human Resources PT.
Sumitomo Wiring System
• Semua karyawan Section Assembly
Serta tidak lupa pula penulis berterima kasih banyak kepada :
• Bapak Drs. REFIO.M.Pd.Selaku Kepalah Sekolah SMK 3 Batam
• Ibu Satrinawati.S.Pd.Gr.Selaku Koordiantor PKL Sekolah SMK 3 Batam
• Bapak Eka MurdionoS.T.Gr.Selaku Pembimbing Laporan PKL Sekolah SMK 3
Batam
• Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan kepada penulis baik moral
dan materi
• Teman teman yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu dalam hal
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

laporan Prakerin ini, sehingga penulis secara terbuka menerima saran dan kritik

iv
positif dari pembaca. Agar hasil laporan Prakerin yang didapat mencapai

kesempurnaan dan bisa menjadi referensi yang baik bagi pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga laporan Prakerin ini dapat

bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang baik bagi pembaca khususnya Pelajar

yang hendak melaksanakan Prakerin di instansi yang sama maupun instansi yang

berbeda. Terima kasih.

Batam, 28 Mei 2023

Penulis

ADITYA SAPUTRA

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PIHAK SEKOLAH ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PIHAK INDUSTRI ..................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv

DAFTAR ISI................................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Sejarah Singkat Perusahan ............................................................................... 1

B. Struktur organisasi.............................................................................................. 2

C. Tata Tertib dan Disiplin Kerja Perusahaan ........................................................ 3

D. Keselamatan Kerja di Perusahaan ...................................................................... 5

BAB II ISI

A. Latar Belakang ................................................................................................... 7

B. Landasan Teori ................................................................................................... 7

C. Proses Kerja........................................................................................................ 8

D. Analisis Masaalah ............................................................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 13

B. Saran ................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

LAMPIRAN................................................................................................................... 16

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Profil PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia ................................ 1
Gambar 1.3 Mobil yang menggunakan produk Sumitomo ............................................... 4
Gambar 1.4 Struktur Organisasi PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia ........ 7
Gambar 1.5 “Safety First” ............................................................................................... 9
Gambar 1.5.1 Sepatu Safety ......................................................................................... 10
Gambar 1.5.2 Wearpack ................................................................................................. 10
Gambar 1.5.3 Topi Safety Crisbow ................................................................................ 10
Gambar 1.5.4 Sarung Tangan ......................................................................................... 11
Gambar 2.1 Ilustrasi Monting ......................................................................................... 13
Gambar 2.2 Tape ............................................................................................................. 14
Gambar 2.3 Corrugate ..................................................................................................... 15
Gambar 2.4 Gromet ........................................................................................................ 15
Gambar 2.6 Hasil Penggunaan Klip................................................................................ 16

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 1.1 Profil PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia

PT Sumitomo Wiring Sistem Batam Indonesia adalah salah satu perusahaan

Jepang Sumitomo Wiring Sistem co.ltd.Japan yang berpusat di kota Yokkaichi,

Jepang. Selain Indonesia, Sumitomo Wiring Sistem co.ltd. Jepang juga membuka

cabang di beberapa negara di kawasan Asia, seperti :

1. Vietnam
2. Thailand
3. Malaysia
4. China
5. Filiphina

PT Sumitomo Wiring Systems Batam Indonesia berada di Kawasan Batamindo

Industrial Park Mukakuning Batam. PT Sumitomo Wiring Systems Batam diresmikan


1
pada tanggal 28 Oktober 1991 oleh Menteri Riset dan Teknologi yang menjabat pada

saat itu Prof.DR.Ing.BJ Habibie dan Menteri Perdagangan Singapura Lee Heisen

Loong dengan modal US $ 5 million dan didirikanlah PT Sumitomo Wiring Systems

Batam Indonesia dari pemegang saham meliputi :

1. 80 % dari Sistem Wiring Sumitomo co.ltd.Japan


2. 20 % dari Sumitomo Electric Otomotif Produk

B. Struktur Organisasi

Gambar 1.4 Struktur Organisasi PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia

Organisasi yang baik hendaknya menghendaki batas-batas wewenang dan

bertanggung jawab agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dengan

melihat struktur organisasi perusahaan, kita dapat melihat garis-garis wewenang dan

tanggung jawab serta hubungan yang satu dengan hubungan yang lainnya dalam suatu
2
organisasi.Struktur organisasi yang baik akan menghasilkan suatu sistem kerja yang

lancar, efisien. Adapun sistem kerja yang lancar, efisien, dan efektif akan dalam

perencanaan

C. Tata Tertib dan Disiplin Kerja di Perusahaan

PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia menerapkan peraturan dan

tata tertib kepada seluruh karyawan / karyawati agar bekerja secara maksimal dan

menciptakan lingkungan kerja yang aman, tertib, dan akrab.

Adapun peraturan dan tata tertib yang dimaksud yaitu :


• Setiap karyawan / karyawati wajib menaati tata tertib yang disahkan
perusahaan.

• Setiap karyawan / karyawati wajib memperhatikan kepentingan perusahaan dan


melaksanakan tugas yang dipercayakan.

• Setiap karyawan / karyawati wajib menjalankan pemeriksaan Kesehatan di


klinik yang di tentukan oleh perusahaan.

• Setiap karyawan / karyawati wajib menjaga nama baik perusahaan.

• Setiap karyawan / karyawati wajib menjaga rahasia perusahaan, seperti metode


kerja, keuangan serta keadaan lainya.

• Setiap karyawan / karyawati wajib segera melapor perusahaan untuk setiap


permasalahan.

• Di dalam lingkungan perusahaan tidak dibenarkan menjual memperdagangkan


barang-barang tanpa izin dari perusahaan.

• Bahkan ditekankan untuk tidak ada kesalahan (“Zero Defect”).

3
Jika peraturan tersebut dilanggar maka karyawan / karyawati akan berlaku saksi
berupa:
a. Teguran lisan
• Surat Peringatan I, II, III.
• Skorsing.
• Pemutusan hubungan Kerja ( PHK ).
Prosedur yang diterapkan di PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia

ada 5 S. Dimana system dipakai sebagai alat untuk membantu terciptanya efisiensi dan

aktifasi suatu pekerjaan. Sistem tersebut terdiri dari :

• Seiri

Seiri adalah memisahkan materi sesuai dengan materi prioritas kebutuhan

pemakaian dan disertai pembersihan. Tujuannya agar mempermudah mencari

material pada suatu pekerjaan.

• Seiton

Seiton adalah penataan material yang lebih terarah dalam peletakan barang.
Tujuannya agar peletakan material lebih teratur dan mudah mencarinya.
• Seisou

Seisou adalah kewajiban membersihkan ruangan kerja sebelum maupun


sesudah memakai. Tujuannya agar barang yang kita pakai bersih, terjaga dan
terpelihara.
• Seiketsu

Seiketsu adalah peralatan semua barang yang berkaitan dengan pekerjaan


seseorang. Tujuannya untuk kualitas barang tersebut.
• Shitsauke

Shitsuke adalah membiasakan diri supaya displin dengan baik dan


bertanggung jawab. Tujuannya untuk mempermudah menerapkan sesuatu yang
ditentukan perusahaan.

4
D. Keselamatan kerja di perusahan

• Alat – Alat Pelindung Diri

Gambar 1.5 “Safety First”

a. Sepatu Safety

Kegunaan safety ini untuk melindungi kaki dari tegangan

listrik,kejatuhan benda-benda panas dan benda tajam.

Gambar 1.5.1 Sepatu Safety

b. Wearpack

Kegunaan wearpack untuk melidungi percikan laster kena

badan.Dengan adanya wearpack pekerja akan lebih nyaman bekerja karna

dia tidak akan memikirkan bajunya kotor.

5
Gambar 1.5.2 Wearpack

c. Topi Safety

Berguna untuk melindungi kepala saat Action langsung ke Line,

dalam melakukan Improvement, seperti memasang ring Jig, Erector pada

stand-stand di Line.

Gambar 1.5.3 Topi Safety Crisbow

d. Sarung Tangan

Berguna sebagai alat pelindung tangan ketika bekerja di tempat atau

kondisi yang bisa mengakibatkan cedera tangan.

Gambar 1.5.4 Sarung Tangan

6
BAB II
ISI

A. Latar Belakang

Wiring Harness adalah rakitan/kumpulan beberapa kabel harness yang dipasang

pada bodi mobil yang fungsinya sebagai pengendali pada automobil. Pembuatan wiring

harness ini tidak semudah dengan apa yang kita bayangkan. Semua butuh ilmu dan

proses yang panjang.Sebelumnya kita harus mengerti terlebih dahulu ukuran, colour,

macam dan jenis-jenis wire seperti CAVS, AVVS, AVS, MPPS, APBX dll. Selain

memahami wire, kita juga harus memahami terminal, conector, material2, dan

assecories lainnya. Terminal ada yang berlapiskan emas, perak, timah dll. Jenisnya ada

yang male, female, LA, LE dll. Assecoriesnya pun beragam, dari mulai cot, coto, cvo,

vo, insulock, name plate, barcode, SH tube, marker, clip, dll. Semua pengerjaan harus

sesuai dengan standard harness apa yang ingin kita buat. Dari mulai proses prepare

cutting, crimping, striping, jointing, assembling, checking sampai ke packing. Semua

punya tingkat kesulitan berbeda2 sesuaidengankeinginan customer

B. Landasan Teori

Mounting adalah sebuah proses penggabungan wire sub assy di assembly board

dengan jig sebagai alat penyangga yang diletakkan sesuai fungsinya masing-masing.

Mounting bisa diartikan sebagai proses penyusunan wire ke dalam board yang

kemudian akan di taping

7
• Taping adalah sebuah proses pengikatan wire sub assy yang telah diletakkan

di assembly board, dengan menggunakan material tape dan material lainnya. Dengan

tujuan memberikan panduan dalam tata cara penepingan material COT dengan cara

Half Lap serta pemasangan COT menggunakan KLIP.

C. Proses Kerja Mounting dan Taping di Line NOAH VOXY ROOF

A. Proses Mounting

• Harness yang diproduksi pada line noah voxy roof terdapat 3 konektor yang

terletak dibagian atas dan 1 konektor wire yang terletak dibagian bawah jika

mengikuti susunan assembly board.

• Mounting dilakukan dengan memasukkan 3 konektor yang berada diatas

terlebih dahulu kemudian meletakkan konektor sisanya kedalam jig atau

bisa dilepaskan saja.

• Langkah terakhir yaitu dengan meletakkan Gromet (material berbahan karet

yang digunakan sebagai pelindung wire) kedalam Jig nya sendiri.

Gambar 2.1 Ilustrasi Monting

8
B. Proses Taping

• Dalam proses ini tape yang digunakan adalah tape yang umumnya dipakai

dalam pengerjaan taping lainnya. Sedangkan material yang digunakan

adalah COT (Corrugate Tube) / material komponen pelindung berbentuk

tabung, bulat, panjang, dan berlubang.

Gambar 2.2 Tape

• Penepingan dimulai dengan meng Half Lap material COT yang sudah

dipasang dalam proses sebelum Taping dan sesudah Sub Assy untuk

melindungi wire. Half Lap adalah proses penepingan rapat-rapat setengah lebar

taping menimpa tapingn sebelumnya.

• Ketiga konektor yang sudah dipasang material COT dan sudah di Half Lap

kemudian digabung dengan posisi konektor tengah berada diatas diantara

konektor lainnya dan di Spot Taping dengan jarak yang telah ditentukan melalui

Jig. Spot Taping adalah penepingan disuatu tempat sebanyak 3-4 lilitan.

9
Gambar 2.3 Corrugate Tube Gambar 2.4 Gromet

• Setelah digabung kemudian dipasang material COT berukuran sekitar ± 8 cm

lalu di taping Half Lap kembali. Setelah selesai meng Half Lap COT dilanjutkan

dengan mentaping Gromet secara Fix Taping. Fix Taping adalah penepingan

diujung komponen yang mengenai wire. Dalam penepingan ini harus dipastikan

tapingan antara gromet dan wire kuat dan tidak kendor.

• Setelah meng Fix Taping material Gromet kemudian dipasang kembali

material COT berukuran ± 40 cm dan di pertemukan antara ujung Gromet dan

ujung COT lalu di Fic Taping secara kuat agar tidak lepas. Proses terakhir

adalah meng Half Lap material COT besar tersebut. Alat yang digunakan untuk

memasukkan COT ke wire disebut Slider

• Setelah fix taping selesai langkah selanjutnya adalah memasang klip pada

cot, bertujuan untuk menguatkan wire ke-bagian pintu mobil Rav4

10
Gambar 2.6 Hasil Penggunaan Klip

• Memberikan panduan dalam tata cara penepingan material COT dengan cara

Half Lap serta pemasangan COT menggunakan KLIP.

D. Analisis Masalah

1. Defect Waste (Pemborosan karena cacat produksi)

Bila cacat produksi terjadi pada satu pos kerja maka pada umumnyaoperator pada

pos kerja berikutnya akan menunggu.Waktu terbuang percumadan menambah biaya

produksi serta memperpanjang lead time. Hal ini menyebabkab akan lebihmahal bila

barang-barang tersebut harus di-rework (butuh tambahan materials,tenaga kerja dan

overhead tambahan lain) dan akan lebih mahal lagi apabilabarang-barang tersebut

harus dibuang (scrap).Memilah komponen yang rusak juga memerlukan biaya.

11
2. Over Production (Produksi berlebih)

Memproduksi melebihi permintaan akan mengakibatkan masalah. Dalamlean

memproduksi didasarkan kepada konsep pull system. Produksi berlebihanadalah yang

paling parah diantara jenis pemborosan lain, dampaknya akanberlipat ganda.

Diperlukan usaha penanganan bahan, tempat tambahanpenyimpanan persediaan serta

tambahan modal.Untuk itu perlu diperhatikan bahwa mesin dan operator tidak

perludimanfaatkan sepenuhnya. Pemakain sumberdaya dapat disebut optimal

asalkanpermintaan pasar sudah dapat terpenuhi Konsep proses selanjutnya

adalahpelanggan (next process is our customer), proses berikut akan

meneruskanpekerjaan proses terdahulu

12
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

- Taping, adalah sebuah proses pengikatan wire sub assy yang telah

diletakkan di assembly board, dengan menggunakan material tape dan

material lainnya.

- Mounting, adalah sebuah proses penggabungan wire sub assy di

assembly board dengan jig sebagai alat penyangga yang diletakkan sesuai

fungsinya masing-masing. Mounting bisa diartikan sebagai proses

penyusunan wire ke dalam board yang kemudian akan di taping

B.Saran

Selama melaksanakan PRAKERIN penulis mendapatkan ilmu dan

pengalaman yang sebelumnya tidak didapati di sekolah, dengan segala

kerendahan hati penulis ingin menyampaikan saran untuk pihak sekolah.

Saran untuk Sekolah:

• Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang Prakerin maupun yang

baru akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk

menyakinkan pihak perusahaan terhadap program PRAKERIN ini.

13
• Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih

ditingkatkan terutama untuk pembinaan mental siswa/i.

• Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan

keringanan pada siswa/i yang sedang PRAKERIN.

• Kerjasama antara pihak industri dan pihak sekolah agar dipertahankan

dan dibina lebih erat lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sumitomocorp.com/id/asia-oceania/ssri/whoweare

http://repository.upbatam.ac.id/1211/1/cover%20s.d%20bab%20III.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/162658-ID-none.pdf

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai