Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

“PEMBUATAN WIRING HARNESS DI BAGIAN TAPING

DI PT. SUMITOMO WIRING SYSTEM”

Laporan ini dibuat sebagai salah satu bahan pertanggung jawaban penulis selama

mengikuti Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh:

Nama : MUHAMMAD AMIN


NIS : 21.6682
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 5 BATAM
Kav. Bukit Kamboja – Kel. Sei. Pelunggut - Kec. Sagulung – Kota Batam
Telp 0778-7432088; email: info@smkn5batam.sch.id;
website: http://smkn5batam.sch.id

2023

MOTTO

i
“SUKSES ADALAH
JUMLAH DARI
UPAYA KECIL,
YANG DIULANGI
HARI DEMI HARI.”

ii
HALAMAN PENGESAHAN PIHAK SEKOLAH

“PEMBUATAN WIRING HARNESS DI BAGIAN TAPING

DI PT. SUMITOMO WIRING SYSTEM”

Laporan ini disahkan pada:

Tanggal …………. 2023

Koordinator Prakerin, Pembimbing Laporan,

Kamal, S.Pd.,Gr Prita Ningrum Riadhini, S.Pd


NIP. 19931611 202221 1 001 NIP. 19930920 202221 2 005

Mengetahui,
Kepala SMKN 5 Batam

Henra Debeny, M.Pd


NIP. 196906042007011050

iii
HALAMAN PENGESAHAN PIHAK INDUSTRI

“PEMBUATAN WIRING HARNESS DI BAGIAN TAPING

DI PT. SUMITOMO WIRING SYSTEM”

Laporan ini disahkan pada:

Tanggal …………. 2023

Koordinator Industri, Pembimbing Industri,

Ngudiyana Risfirman Ilyas


HR. Asst. Manager Senior Supervisor

Mengetahui,

Asmuin
Asst. Manager

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Berkat limpahan nikmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

Selama proses Praktik Kerja Industri yang dilakukan dalam waktu enam bulan di

PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia serta proses penyusunan laporan ini tentu

tak lepas dari bantuan, arahan, masukan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu,

saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Mr. Michimasa Noro selaku President Director PT. Sumitomo Wiring System

2. Mr. Hiroshi Aoyama selaku Director PT. Sumitomo Wiring System

3. Mr. Marno selaku Senior General Manager PT. Sumitomo Wiring System

4. Mrs. Anna Rachmawati selaku Asst. General Manager Human Resources PT.

Sumitomo Wiring System

5. Semua karyawan Section Assembly

Serta tidak lupa pula penulis berterima kasih banyak kepada :

1. Bapak Henra Debeny, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Batam

2. Ibu Merry Willian, S.SI selaku Waka Humas SMK Negeri 5 Batam

3. Ibu Prita Ningrum Riadhini, S.Pd selaku Wali Kelas XI TITL 1 dan Guru

Pembimbing di SMK Negeri 5 Batam

4. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan kepada penulis baik moral dan

materi

5. Teman teman yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu dalam hal motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini

v
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

laporan Prakerin ini, sehingga penulis secara terbuka menerima saran dan kritik positif

dari pembaca. Agar hasil laporan Prakerin yang didapat mencapai kesempurnaan dan bisa

menjadi referensi yang baik bagi pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga laporan Prakerin ini dapat

bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang baik bagi pembaca khususnya Pelajar yang

hendak melaksanakan Prakerin di instansi yang sama maupun instansi yang berbeda.

Terima kasih.

Batam, 2023

Penulis

MUHAMMAD AMIN

vi
DAFTAR ISI

MOTTO....................................................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN PIHAK SEKOLAH..............................................iii

HALAMAN PENGESAHAN PIHAK INDUSTRI..............................................iv

KATA PENGANTAR..............................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vii

BAB I.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang PRAKERIN.............................................................................1

1.2 Tujuan Pelaksanaan PRAKERIN.....................................................................2

1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................2

1.4 Tujuan Penulisan Judul Laporan.......................................................................3

1.5 Sistematika Penulisan Laporan.........................................................................3

BAB II.......................................................................................................................4

PROFIL PERUSAHAAN........................................................................................4

2.1 Sejarah Perusahaan...........................................................................................4

2.1.1 Perjalanan Sejarah PT. Sumitomo Wiring Systems :................................5

2.1.2 Perusahaan Induk.....................................................................................6

2.1.3 Prinsip PT. Sumitomo Wiring Systems..................................................8

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan...............................................................................10

vii
2.3 Struktur Organisasi.........................................................................................11

2.4 Tata Tertib Dan Displin Kerja Perusahaan.....................................................11

2.4.1 Keselamatan Kerja Di Perusahaan.........................................................14

BAB III....................................................................................................................17

PEMBAHASAN.....................................................................................................17

3.1. Landasan Teori Wiring Harness.......................................................................17

3.2. Proses penggabungan wire harness..................................................................19

BAB IV....................................................................................................................26

PENUTUP...............................................................................................................26

4.1 Kesimpulan........................................................................................................26

4.2 Saran...................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................28

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PRAKERIN

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan

pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia industri, kegiatan tersebut

sebagai suatu upaya pendektan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa-siswi Sekolah

menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi keahlian yang telah dipilih serta sesuai

dengan bidangnya.

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini juga merupakan salah satu kurikulum

yang harus ditempuh oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), supaya

mendapatkan pengalaman yang lebih luas mengenai dunia industri dan menambah

wawasan sehingga ilmu yang belum siswa-siswi pelajari di sekolah bisa kiata dapatkan

di dunia industri serta menjadikan gambaran untuk suatu saat siswa-siswi kerja pada

dunia industri yang sesungguhnya.

Sekolah menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga yang memiliki suatu

kegitan wajib yaitu kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN), Praktik Kerja

Industri (PRAKERIN) ini adalah sebuah kegiatan yang memiliki tingkatan penting dan

akan memberikan pengalaman yang akan digunakan dimasa yang akan datang oleh

siswa-siswi. dengan pengalaman terjun langsung di dunia usaha atau dunia industri itu

akan meningkat mental siswa-siswi pada saat bekerja nanti.

1
2

1.2 Tujuan Pelaksanaan PRAKERIN

Tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN), yaitu sebagai berikut :

1. Untuk memperkenalkan seperti apa Dunia insdustri atau Dunia Usaha itu.

2. Menambah pengetahuan pada siswa-siswi di masing-masing bidangnya saat ini.

3. Membentuk mental dan motivasi siswa-siswi agar memiliki jiwa pekerja yang baik

dan professional.

4. Memberikan bekal serta gambaran mengenai kegiatan suatu pekerjaan dan seperti

apa bekerja itu serta nantinya bisa mengaplikasikan di masa yang akan dating.

5. Mengembangkan serta menerapkan jiwa profesionalisme yang sangat dibutuhkan

oleh siswa-siswi untuk memasuki dunia usaha atau dunia industri yang sesuai

dengan bidangnya.

6. Mengembangkan sikap bertanggung jawab pada saat melakukan atau bekerja

sesuatu dan berani melakukan yang terbaik.

7. Memberikan pembelajaran baru pada siswa-siswi dalam bidang manajemen bisnis,

pemasaran dan penjualan.

8. Untuk menumbuh kembangkan sikap professional dan kedisiplinan yang di

perlukan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalaam laporan ini yaitu

Pembuatan Wiring Harness Pada Bagian Taping di PT. Sumitomo Wiring Systems

( SWS ) Batam Indonesia?


3

1.4 Tujuan Penulisan Judul Laporan

1. Ketetarikan penulis pada materi yang akan dijadikan sebagai bahan isi laporan

2. Penulis keseharianya bekerja di Section Assembly

3. Tambahan pengetahuan bagi penulis apabila suatu saat diterima sebagai karyawan

di PT. Sumitomo Wiring Systems ( SWS ) Batam Indonesia

1.5 Sistematika Penulisan Laporan

Berikut sistematika laporan praktek kerja industri di PT. Sumitomo Wiring

System Batam:

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Pemilihan Judul

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan Laporan

D. Sistematika Penulisan Laporan

Bab II Profil Perusahaan

A. Sejarah Perusahaan

B. Visi dan Misi Perusahaan

C. Tata Tertib Perusahaan

D. Struktur Organisasi Perusahaan

Bab III Pembahasan

A. Landasan Teori

B. Pembahasan

Bab IV Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Gambar 2.1 Profil PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia

PT Sumitomo Wiring Sistem Batam Indonesia adalah salah satu perusahaan Jepang

Sumitomo Wiring Sistem co.ltd.Japan yang berpusat di kota Yokkaichi, Jepang. Selain

Indonesia, Sumitomo Wiring Sistem co.ltd. Jepang juga membuka cabang di beberapa

negara di kawasan Asia, seperti :

1. Vietnam

2. Thailand

3. Malaysia

4. China

5. Filiphina

4
5

PT Sumitomo Wiring Systems Batam Indonesia berada di Kawasan Batamindo

Industrial Park Mukakuning Batam. PT Sumitomo Wiring Systems Batam diresmikan

pada tanggal 28 Oktober 1991 oleh menteri riset dan teknologi yang menjabat pada saat itu

Prof.DR.Ing.BJ Habibie dan Menteri Perdagangan Singapura Lee Heisen Loong dengan

modal US $ 5 million dan didirikanlah PT Sumitomo Wiring Systems Batam Indonesia

dari pemegang saham meliputi :

1. 80 % dari Sistem Wiring Sumitomo co.ltd.Japan

2. 20 % dari Sumitomo Electric Otomotif Produk

2.1.1 Perjalanan Sejarah PT. Sumitomo Wiring Systems :

a. Feb 1990 - Mulai pembangunan Batamindo Industrial Park .

b. Apr 1990 - Penandatanganan untuk sewa pabrik (SBI adalah Tenant Pertama).

c. Agustus 1990 – Upacara Toping Up ( ex – Pr Soeharto , Ex – PM Lee Kuan Yew )

Desember 1990 – Pembentukan SBI .

d. Mar 1991 - Mulai Produksi Kawat Harness (Kunjungan oleh PM Dr. Mahathir Muh)

e. Oktober 1991 - Peresmian SBI .

f. Mei 1992 - Kenaikan modal (US $ 2 Mil US $ 5 Mil).

g. Jun 1994 - Mulai produksi kawat Lead Battery

h. Feb 1997 - Diberikan 1SO9002 oleh Det Norske Veritas.

i. Desember 1998 - Diberikan QS9000 oleh Det Norske Veritas.

j. Jun 1999 - Dibangun New Warehouse.

k. Feb 2000 - Mulai produksi untuk Toyota Australia (Out – Out)

l. Mar 2002 - Bentangkan Pabrik di Lot 7 (Rentangkan Lantai 1 & Lantai 2)

m. Apr 2006 - Kembali Lot 7 Lantai 2


6

n. Jun 2007 - Kembali Lot 7 1St Floor

o. Agustus 2008 - Mulai Produksi Highlander GPP ke Amerika Serikat

p. Jan 2009 - Mulai Produksi Daihatsu Harness (Hijet Truck)

q. Mar 2010 - Mulai Produksi Mitsubishi

r. November 2010 - Mulai Produksi Daihatsu Harness (Hijet Cargo)

s. Apr 2012 - Mitsubishi TQ Semua, Kecualil depan dan Inpanel

t. Jun 2012 - Sewa lantai 1 lot 7 (MC Gudang pindah dari Lot 8 untuk Lot 7)

u. Jul 2013 - Sewa lantai 1 Lot 7 (LC Gudang pindah dari Lot 8 untuk Lot 7)

v. Jul 2013 - Proses outsourcing Cutting Tube & Proses PVC

w. Feb 2014 - Mulai Produksi di Lot 7 (Assy Line dan Air Bag)

x. Apr 2014 - outsourcing Sub Proses Assy

y. Nov 2014 - Persiapan untuk mendapatkan ISO / TS 16949 Sertifikasi

2.1.2 Perusahaan Induk

A. Sumitomo Wiring Systems, Ltd

Didirikan pada tahun 1917, Sumitimo Wiring System, Ltd telah berkembang

menjadi skala global dengan aktivis operasi di banyak tempat di seluruh dunia.

Terlibat dalam pembuatan dan penjualan wire harness memanfaatkan otomotif dan

komponen terkait, memanfaatkan kabel untuk peralatan elektronik mobil, dan berbagai

jenis kabel. Saham perusahaan memanfaatkan pasar di 36% di Jepang dan 20% di

pasar dunia, yang kedua kawat terkemuka hernesses manufaktur di dunia.


7

B. Sumitomo Electric Industries, Ltd

Sumitomo Electronic Industries, Ltd didirikan pada tahun 1897, adalah

Perusahaan yang diakui secara internasional yang didukung oleh kekuatan penelitian

dan pengembangan. Perusahaan telah berkontribusi canggih di beragam berbagai

bidang teknologi tinggi.

Gambar 2.2 Wire Harness pada mobil

Wire Harness adalah rangkaian dari sejumlah kabel bertegangan rendah,

mempunyai sejumlah sirkuit elektrik dan komponen pelindung.berfungsi sebagai

instalasi pengendali pada mobil. Wire Harness ini sebagai “Sistem saraf dan pembuluh

darah untuk kendaraan”. Sebuah kapasitas produksi sekitar 30.000 set per bulan di

mana pelanggan Toyota , Daihatsu dan Mitsubishi.


8

Gambar 2.3 Mobil yang menggunakan produk Sumitomo

2.1.3 Prinsip PT. Sumitomo Wiring Systems

Dalam semangat "Terhubung dengan yang terbaik" kita pada SWS Grup

berkomitmen untuk, memberikan kontribusi kepada masyarakat global melalui

keberhasilan bisnis, mewujudkan kepuasan pelanggan melalui layanan standar yang

tinggi, mengembangkan masa depan calon melalui kreasi dan inovasi, menjaga etika

perusahaan berdasarkan integritas dan kepercayaan, Menghormati individualitas dan

memelihara budaya perusahaan yang kuat dan makmur.

a. Terhubung dengan yang terbaik

Sebagai perusahaan manufaktur Internasional untuk memanfaatkan kawat

otomotif, SBI terletak di segitiga emas strategis Singapura-Johor-Riau (Sijori),

pada 13.076 m2 tanah di Batamindo Industrial Park, Batam. Batam merupakan

daerah industri berkembang dengan baik di Indonesia, dilengkapi dengan terbaru

negara-of-the-art teknologi. Perusahaan memproduksi produk yang sangat handal

berdasarkan kebijakan untuk memberikan produk dan layanan yang memenuhi

kepuasan total pelanggan dan persyaratan. Saat ini, produk dikirim ke SWS Jepang

(Out - Dalam sistem). Sejak 9 Agustus awal melaksanakan Perencanaan Pengadaan


9

global (Out - Out sistem) dimana produk langsung dikirim ke negara di mana mobil

ini diproduksi.

b. Menyampaikan produk yang paling memuaskan kepada pelanggan

Menjadi bagian dari jaringan bisnis global, SBI bertekad untuk menempatkan

upaya terbaik untuk memberikan kualitas produk yang memberikan nilai yang luar

biasa dan paling kepuasan kepada pelanggan.

Untuk mencapai tujuan perusahaan ini, setiap proses menerima bahan baku,

perakitan, inspeksi, penyimpanan untuk pengiriman secara menyeluruh

dikendalikan. Operasi yang efisien juga dilakukan dalam pelaksanaan sistem

jaminan kualitas total standar global. SBI membangun lingkungan kerja yang aman

dan bersih dengan aktif mempromosikan "The Activity PIKA-PIKA".

Kegiatan ini adalah untuk secara positif mempengaruhi hasil produksi serta

memberikan prioritas tertinggi untuk keselamatan sebagai mendasar dalam semua

lingkungan kerja. SBI melakukan untuk mempertahankan keterampilan operasi &

pengetahuan melalui kontrol keterampilan, meskipun operator baru masuk ke

perusahaan kami. Kami selalu berpartisipasi untuk "KETERAMPILAN

OLYMPIC". Perusahaan Global Group, SBI juga secara teratur memegang QCC

(Quality Control Circle) kegiatan & sistem saran untuk merangsang semangat

perbaikan terus-menerus dan melatih kesadaran akan masalah.


10

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan

A. Visi

Menjadi bagian dari jaringan bisnis global, SBI bertekad untuk

menempatkan upaya terbaik untuk memberikan kualitas produk yang

memberikan nilai lebih dan kepuasan tak terhingga kepada pelanggan.

B. Misi

1. Berkontribusi untuk masyarakat dunia melalui keberhasilan perusahaan

kami

2. Memuaskan pelanggan melalui kualitas tinggi dalam semua usaha kami.

3. Mempersiapkan perusahaan kami untuk masa depan melalui kreativitas dan

inovasi.

4. Menjaga dengan kuat etika perusahaan berdasarkan integritas dan

kehandalan.

5. Menanamkan budaya perusahaan yang cerdas dan energy yang menjunjung

tinggi individualitas.
11

2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. Sumitomo Wiring System Batam


Indonesia

Organisasi yang baik hendaknya menghendaki batas-batas wewenang dan bertanggung

jawab agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dengan melihat struktur

organisasi perusahaan, kita dapat melihat garis-garis wewenang dan tanggung jawab serta

hubungan yang satu dengan hubungan yang lainnya dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi yang baik akan menghasilkan suatu sistem kerja yang lancar,

efisien. Adapun sistem kerja yang lancar, efisien, dan efektif akan mempermudah

perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

2.4 Tata Tertib Dan Displin Kerja Perusahaan


12

PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia menerapkan peraturan dan tata

tertib kepada seluruh karyawan / karyawati agar bekerja secara maksimal dan

menciptakan lingkungan kerja yang aman, tertib, dan akrab.

Adapun peraturan dan tata tertib yang dimaksud yaitu :

1. Setiap karyawan / karyawati wajib menaati tata tertib yang disahkan perusahaan.

2. Setiap karyawan / karyawati wajib memperhatikan kepentingan perusahaan dan

melaksanakan tugas yang dipercayakan.

3. Setiap karyawan / karyawati wajib menjalankan pemeriksaan Kesehatan di klinik

yang di tentukan oleh perusahaan.

4. Setiap karyawan / karyawati wajib menjaga nama baik perusahaan.

5. Setiap karyawan / karyawati wajib menjaga rahasia perusahaan, seperti metode

kerja, keuangan serta keadaan lainya.

6. Setiap karyawan / karyawati wajib segera melapor perusahaan untuk setiap

permasalahan.

7. Di dalam lingkungan perusahaan tidak dibenarkan menjual memperdagangkan

barang-barang tanpa izin dari perusahaan.

8. Bahkan ditekankan untuk tidak ada kesalahan (“Zero Defect”).

Jika peraturan tersebut dilanggar maka karyawan / karyawati akan di berlakukan

sanksi berupa:

Teguran lisan.

1. Surat Peringatan I, II, III.


13

2. Skorsing.

3. Pemutusan hubungan Kerja ( PHK ).

Prosedur yang diterapkan di PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia ada 5

S. Dimana system dipakai sebagai alat untuk membantu terciptanya efisiensi dan aktifasi

suatu pekerjaan. Sistem tersebut terdiri dari :

1. SEIRI

Seiri adalah memisahkan materi sesuai dengan materi prioritas kebutuhan

pemakaian dan disertai pembersihan. Tujuannya agar mempermudah mencari material

pada suatu pekerjaan.

2. SEITON

Seiton adalah penataan material yang lebih terarah dalam peletakan barang.

Tujuannya agar peletakan material lebih teratur dan mudah mencarinya.

3. SEISOU

Seisou adalah kewajiban membersihkan ruangan kerja sebelum maupun sesudah

memakai. Tujuannya agar barang yang kita pakai bersih, terjaga dan terpelihara.

4. SEIKETSU

Seiketsu adalah peralatan semua barang yang berkaitan dengan pekerjaan

seseorang. Tujuannya untuk kualitas barang tersebut.

5. SHITSUKE
14

Shitsuke adalah membiasakan diri supaya displin dengan baik dan bertanggung

jawab. Tujuannya untuk mempermudah menerapkan sesuatu yang ditentukan

perusahaan.

2.4.1 Keselamatan Kerja Di Perusahaan

Gambar 2.5 “Safety First”

1. Alat – Alat Pelindung Diri

a.) Sepatu Safety


15

Kegunaan safety ini untuk melindungi kaki dari tegangan listrik,kejatuhan

benda-benda panas dan benda tajam.

Gambar 2.5.1 Sepatu Safety

b.) Wearpack

Kegunaan wearpack untuk melidungi percikan laster kena badan.Dengan

adanya wearpack pekerja akan lebih nyaman bekerja karna dia tidak akan

memikirkan bajunya kotor.

Gambar 2.5.2 Wearpack

c.) Sarung Tangan

Berguna sebagai alat pelindung tangan ketika bekerja di tempat atau kondisi

yang bias mengakibatkan cedera tangan.


16

d.) Topi Safety

Berguna untuk melindungi kepala saat Action langsung ke Line,

dalam melakukan Improvement, seperti memasang ring Jig, Erector pada

stand-stand di Line.

Gambar 2.5.4 Topi Safety Crisbow


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Landasan Teori Wiring Harness

Wiring harness adalah kumpulan circuit, material, aksesoris dan part

lainnya yang dirangkai/dibungkus menggunakan tape (VTA) sehingga dapat

mengalirkan arus listrik. Wire terbentuk dari core dan insulation. Sekumpulan

wire disebut circuit. Wiring harness sering disebut juga cable body alat berat

seperti cable body beko, escavator, motor, mobil dll.

Gambar 3.1 wiring harness

Di Indonesia banyak sekali perusahaan wiring harness seperti kobelco,

hitachi, komatsu, kawasaki, honda, yamaha, toyota, daihatsu, dll. Pembuatan

wiring harness ini tidak semudah dengan apa yang kita bayangkan. Sebelumnya

kita harus mengerti terlebih dahulu ukuran, colour, macam dan jenis2 wire

seperti CAVS, AVVS, AVS, MPPS, APBX dll. Selain memahami wire, kita

juga harus memahami terminal, conector, material2, dan assecories lainnya.

17
18

Terminal ada yang berlapiskan emas, perak, timah dll. Jenisnya ada yang male,

female, LA, LE dll.

Semua pengerjaan harus sesuai dengan standar harness apa yang ingin

kita buat. Dari mulai proses prepare cutting, crimping, striping, jointing,

assembling, checking sampai ke packing. Semua punya tingkat kesulitan

berbeda-beda sesuai dengan keinginan customer. Pengaplikasian wirring

harness dalam perangkat mobil :

1. Main harness/panel, yaitu harness yang ditempatkan di bagian

kendaraan sebagai penghubung antara instrumen pemantau pengemudi serta

saklar-saklar untuk menghidupkan bagian tertentu. Seperti spidometer,

odometer, sikring, saklar lampu, saklar pembersih kaca dll.

2. Engine harness yaitu harness sebagai penghubung komputer pengendali

cara kerja mesin & penunjangnya. Seperti sensor kecepatan, sensor panas

mesin, pompa bahan bakar, sensor asap gas buang dll.

3. Door harness yaitu harness yang menghubungkan part2 yang ada pintu

dengan bagian lain seperti saklar penurun kaca, saklar pengunci pintu,

pengendali kaca spion pinggir dll.

Roof harness yaitu harness pada atap mobil yang berhubungan dengan bagian lain

seperti lampu penerang ruangan, pengontrol kaca spion atas

1. Floor harness/rear yaitu harness penghubung engine harness dan main

harness ke part belakang seperti lampu plat motor, lampu rem, sensor bahan

bakar dll.
19

2. Front harness yaitu harness penghubung engine harness ke part depan

seperti lampu kabut, lampu petunjuk arah, lampu besar, lampu kecil dll.

Beberapa kesalahan fatal dalam pembuatan harness

3. Missing insert yaitu salah memasukan terminal ke full connector, Push

out yaitu terminal yang terlepas/tidak terkunci di dalam conector

1. Bend up yaitu terminal yang bengkok(NG) ke atas,

2. Bend down yaitu terminal yang bengkok(NG) ke bawah,

3. Wrong part yaitu ada part yang kurang di dalam harness,

4. Dimensi yaitu ukuran yang kurang/lebih dari batas toleransi standard


ukuran harness,
5. Tapping jebol/bolong yaitu harness yang kurang rapi/kurang tertutup
ketika membungkus/menepingnya.

3.2. Proses penggabungan wire harness

Proses penggabungan adalah proses pengikatan wire sub Assy yang telah

diletakkan di Assembly Board, dengan menggunakan material tape dan material

lainnya. Seperti Clip, VTB, Tetewari,COT,dan lain sebagainya.

Gambar 3.2 proses penggabungan wire harness


20

1. Assembly Board

Assembly board disini berupa board yang sudah di rancang sesuai dengan

standar kerja yang diubutuhkan. Diatas board-board tersebut juga terpasang

berbagai macam jenis jig, jig disini berfungsi sebagai pembatas dan tempat

meletakkan konektor. Assembly board digunakan untuk memounting atau

merangkai wire-wire sesuai dengan standar kerjanya.

Selain memounting ada beberapa pekerjaan lain yang dilakukan diatas

board seperti menaping dan ACB. Menaping adalah membungkus wire atau

melapisi wire mengunakan tape atau isolasi, sedangkan ACB adalah

pemasangan Clip pada wire.

Gambar. 3.3 Assembly Board


21

2. Jig

Jig adalah alat pemegang komponen (part) yang digunakan dalam proses

perakitan dua part atau lebih menjadi sebuah part assemssbly atau part yang terakit,

Jig memiliki banyak kegunaan dan fungsi sehingga dikategorikan sebagai alat

bantu yang banyak membantu pekerjaan operator dan mesin., Alat bantu ini

merupakan peralatan yang terkait secara tetap pada mesin utama, Beberapa jenis jig

juga disebut alat bantu atau juga pengarah. Tujuan utama jig adalah untuk

pengulangan dan diduplikasi yang tepat dari bagian benda kerja untuk proses

produksi massal. Sebuah contoh jig adalah kunci yang diduplikasi, asli digunakan

sebagai jig sehingga yang baru dapat memiliki jalur yang sama dengan yang

aslinya.

Gambar. 3.4 Jig

3. Clip

Clip digunakan untuk insert ke body mobil untuk diperbaiki yang mengurangi

kebisingan ketika mobil bergerak atau meng insert ke body mobil agar tidak

terlepas di dalam body mobil.


22

Gambar 3.5 Clip

4. Proses Kerja ACB pada Wiring Harness di Assembly Board

Proses Assembling adalah Proses perakitan dari beberapa wire yang sudah lengkap

terminalnya,socketnya yang di setting pada Jig/Asbo sesuai dengan modelnya.

Gambar 3.6 Proses ACB

ASBO atau Assembling Board adalah tempat atau mal untuk proses

assembling yang sebelum proses tersebut harus di setting terlebih dahulu yang di

sesuaikan dengan mal itu.

Proses setting adalah proses dengan mengurutkan wire satu demi satu ke Asbo.

Fungsi Asbo adalah untuk membuat harness sesuai yang di inginkan baik trunk
23

maupun branch nya. Dalam pembuatan Asbo banyak jig yang di pasang di

posisinya, jig tersebut seperti :

1) Downer

2) Jig U3

3) jig U5

4) Jig U10

5) Jig W

6) Spot W

7) dll

Fungsi jig ini sebagai Stoper dalam penyetingan wire ke Asbo.Proses harus

mengikuti jig yang ada,jika tidak mengikuti jig tersebut maka hasilnya akan

bermasalah atau NG (No Good). Dalam Asbo itu ada drawing 1:1 ,Lay Out

drawing adalah patokan dalam pembuatan Asbo. jig terpasang pada Asbo

mengikuti titik. demi titik dari drawing.Biasanya sebelum dilakukan pengerjaan

Board Assembling semua titik dalam gambar dilakukan pengeboran.Jig-jig

tersebut siap dipasang pada setiap titik pada board tersebut.

Gambar 3.7 Proses wiring harness di assembly board


24

5. Skip/Spot Tapping

Proses ini hanya dilakukan di satu tempat pada wire harness dengan jumlah lilitan

yang harus di pakai antara 3-4 lilitan

Gambar 3.8 skip taping

6. Half Lap Tapping

Adalah penapingan rapat-rapat dimana setengah lebar taping menimpa taping

sebelumnya. Pada proses ini bisa dilakukan dari sisi kiri atau pun kanan pada wire

harness, jika dilakukan dari sisi kanan, maka operator akan melakukannya dengan

menggunakan kedua tangannya, dan jika operator memulai pekerjaannya dari sisi

kiri maka hanya menggunakan satu tangan.


25

Gambar 3.9 half lap taping

1. Shitamaki

Ini adalah proses awal yang harus dilakukan sebelum operator melakukan

penapingan, shitamaki adalah penapingan 2 lilitan diawal pekerjaan dan jika

ingin mengakhiri pekerjaan proses ini harus dilakukan lagi.

2. Aramaki/spiral/rough taping

Proses ini adalah kebalikan dari proses half lap taping, yaitu penapingan

jarang-jarang dengan jarak maksimal 1 lebar tape jika ada komponen dan

setengah lebar tape jika tidak komponen yang di pasang pada wire harness

tersebut..

Gambar 3.10 aramaki taping


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

- Taping, adalah sebuah proses pengikatan wire sub assy yang telah

diletakkan di assembly board, dengan menggunakan material tape dan

material lainnya.

- Fungsi Tape, adalah sebagai pelindung wire atau membungkus untuk

membentuk circuit-circuit sesuai dengan gambar. Selain untuk membungkus

dan melindungi circuit juga berfungsi untuk mengikat clip atau clamp,

mengikat connector pada harness, membungkus atau mengikat tube (COT).

- Fungsi Grommet, adalah untuk mencegah masuknya air dari ruang mesin

ke dalam yang rentan terhadap air contohnya seperti ruang lampu. Grommet

juga bisa menahan harness dari tersentuh bagian mesin atau body yang tidak

boleh menyentuh harness.

4.2 Saran

Selama melaksanakan PRAKERIN penulis mendapatkan ilmu dan

pengalaman yang sebelumnya tidak didapati di sekolah, dengan segala

kerendahan hati penulis ingin menyampaikan saran untuk pihak sekolah.

Saran untuk Sekolah:

1. Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang Prakerin maupun yang baru

akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk

menyakinkan pihak perusahaan terhadap program PRAKERIN ini.

26
27

2. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan

terutama untuk pembinaan mental siswa/i.

3. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan

keringanan pada siswa/i yang sedang PRAKERIN.

4. Kerjasama antara pihak industri dan pihak sekolah agar dipertahankan dan

dibina lebih erat lagi.


28

DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, DM. 2016,. “Dasar Teori Wiring Harness” https://perusahaanjepangblog.


Blogspot.com/ 2016/10/wiring-harness.html. (Di akses pada tanggal 14 Mei 2023 ).
Presisi. 2020.”Bagian – Bagian Jig dan Assembly Board https://wiring123.blogspot.com
(Di akses pada tanggal 14 Mei 2023)
Engineer, Krisbay. 2019. “Proses Assembling”, https://wiring123.blogspot. com/2019/
07/7pros es-assembling_3.html.(Di akses pada tanggal 14 Mei 2023)

Myardhs Sichi, 2010. “Sejarah Berdirinya Perusahaan”

https://www.scribd.com/doc/55481777/Laporan-PKL-Overview-PT-proses-heater-shield-

wire# (Di akses pada tanggal 14 Mei 2023)

Anda mungkin juga menyukai