Anda di halaman 1dari 1

Mario Felix Chang - XMIPA6 - 23

Candi Kalasan

Sumber :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Kalasan
-https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/tara/
-https://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-yogyakarta-candi_kalasan
-https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-candi-kalasan
-http://sleman.unimus.ac.id/index.php/perpustakaan/candi/candi-kalasan/

Selesai dibangun pada tahun 778 M, Candi Kalasan menjadi candi Budha tertua di Yogyakarta.
Candi yang berdiri tak jauh dari Jalan Yogya Solo ini dibangun sebagai penghargaan atas
perkawinan Pancapana dari Dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya Wardhani dari Dinasti
Syailendra. Selain sebagai hadiah perkawinan, candi itu juga merupakan tanggapan usulan para
raja untuk membangun satu lagi bangunan suci bagi Dewi Tara dan biara bagi para pendeta.
Pembangunan ini disebutkan berlangsung pada masa pemerintahan Maharaja Tejapurnapana
Panangkaran atau yang disebut juga sebagai Rakai Panangkaran yang berasal dari dinasti
Syailendra.
Bangunan suci itu berbentuk wihara yang luasnya 45 meter x 45 meter. Ini berarti bangunan
candi mengalami tiga kali perbaikan. Sebagai bukti, menurutnya, terdapat empat sudut kaki
candi dengan bagian yang menonjol.
Pada bagian selatan candi terdapat dua relief Bodhisattva, sementara pada atapnya terdiri dari 3
tingkat. Atap paling atas terdapat 8 ruang, atap tingkat dua berbentuk segi 8, sedangkan atap
paling bawah sebangun dengan candi berbentuk persegi 20 yang dilengkapi dengan relung arca
di tiap sisinya. Pada candi Kalasan ini memiliki lapisan penutup candi yang dinamakan
Bajralepa, yaitu semacam plesteran di ukiran batu halus.

Anda mungkin juga menyukai