NAMA : ACHMAD
NIM : 21.13.1.111.3
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.S DENGAN PENYAKIT GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI
DIRUANG MULTAZAM RUMAH SAKIT RIZANI PAITON
Kerusakan sel
Dihantarkan
Serabut tipe A dan C
Medula spinalis
Nyeri
1.1.5 Klasifikasi Nyeri
Menurut (Atoilah & Engkus, 2015), Nyeri dapat dibedakan menurut
tempatnya, sifatnya, berat ringannya dan serangannya
a. Menurut tempatnya
1) Periferal pain yang terdiri dari:
a. Superfisal pain yaitu nyeri yang dirasakan pada permukaan pada tubuh
misalnya kulit dan mukosa
b. Deep pain yaitu nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh dalam (viscera)
c. Reffered pain (nyeri alihan) yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena
bagian daerah lain yang jauh dari asal nyeri.
2) Central pain
Nyeri ini terjadi akibat perangsangan susunan saraf pusat yaitu medulla
spinalis, batang otak dan thalamus.
3) Tanpa penyebab organic
Tetapi akibat trauma psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik
b. Menurut sifatnya
1) Incidental paint yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu kemudian
menghilang
2) Stedy pain yaitu nyeri yang timbul menetap dan dirasakan dalam waktu
yang lama misalnya abses, ulkus, ventrikulis
3) Paraximal pain yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi sekali dan
biasanya menetap kurang lebih 10-15 menit, lalu menghilang dan bisa
timbul lagi
c. Menurut berat ringannya
1) Nyeri ringan yaitu nyeri dalam intensitas rendah.
2) Nyeri sedang adalah nyeri yang menimbulkan reaksi
3) Nyeri berat adalah nyeri dengan intensitas tinggi.
d. Menurut serangannya
1) Nyeri akut yaitu nyeri yang terjadi dalam waktu kurang dari 6 bulan
2) Nyeri kronik yaitu nyeri yang terjadi dalam waktu lebih dari 6 bulan
Nyeri Akut Nyeri Kronis
a. Terlokalisisr a. Menyebar
b. Sifatnya tajam seperti b. Sifatnya tumpul, ngilu,
ditusuk, disayat atau dicubit kemeng
c. Respon sistem saraf simpatis c. Respon saraf parasimpatis
d. Penampilan gelisah dan d. Penampilan depresi dan
cemas menarik diri
e. Pola serangannya jelas e. Pola serangannya tidak jelas
BAB 2
Konsep Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah metode dimana suatu konsep di terapkan dalam praktik
keperawatan yang meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi
dan evaluasi. implementasi, evaluasi
1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Anamnesa
1. Pada biodata, bisa diperoleh data tentang identitas pasien meliputi nama
pasien,tempat tanggal lahir, alamat, umur pasien, jenis kelamin pasien, pekerjaan
pasien,pendidikan pasien, status kawin pasien, agama dan asuransi kesehatan.
Selain itujuga dilakukan pengkajian tentang orang terdekat pasien.
2.Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : Satu keluhan yang menjadi masalah utama(aktual),dan dalam
riwayat keluhan utama mengandung unsur :
P :Provokatif atau paliatif (Provokatif apa saja yang memperberat
keluhan.
Paliatif:apa saja yang dapat mengurangi keluhan) Apakah yang
menyebabkan gejala
Q :Qualitas : Bagaimana gejala dirasakan/ sejauh mana anda
merasakansekarang
R :Region/ Area : Dimana gejala terasa? Apakah menyebar, area
dimanagejala dirasakan
S : Skala keparahan : Seberapakah keparahan yang dirasakan
T : Timing : Waktu : Kapan gejala mulai timbul, seberapa sering gejala
terasa, apakah tiba-tiba atau bertahap, seberapa lama gejala dirasakan.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada riwayat penyakit sekarang, perawat mengkaji apakah gejala terjadi pada
waktuyang tertentu saja, seperti sebelum atau sesudah makan, ataupun setelah
mencernamakanan pedas dan pengiritasi dan setelah mencerna obat tertentu
atau setelahmengkonsumsi alhohol.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Keadaan umum kesehatan mulai dari masa anak,dewasa khususnya yang ada
kaitannya dengan penyakit sekarang
d. Riwayat kesehatan keluaga
Merupakan riwayat kesehatan keluarga yangbiasanya dapat memperburuk
keadaan klien akibat adanya gen yang membawapenyakit keturunan.
3. Status Fisiologis
a) Pola Nutrisi
Menggambarkan masukan nutrisi, balance cairan danelektrolit, nafsu makan,
pola makan, diet, kesulitan menelan, mual/muntah,makanankesukaan.
b) Aktivitas sehari-hari dan istirahat tidur
Dengan
mengetahuisejauhmananyerimemengaruhiaktivitasharianpasienakanmembantu
perawatmemahamiperspektifpasiententangnyeri.Beberapaaspekkehidupan
yang perlu dikaji terkait nyeri adalah sulit tidur dan kelemahan(Mubaraket al.,
2015).
c) Pola kognitif
Menjelaskan pengkajian Penyuluhan dan pembelajaran sudahsesuai antara
teori kurangnya mengetahui tentang penyakitnya atau kondisi kesehatanny
a(Mubaraket al., 2015).
d) Sumber koping
Setiap individu memiliki strategi koping berbeda dalam menghadapi
nyeri.Strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya
atau pengaruh agama atau budaya (Mubaraketal.,2015).
e) Respons afektif
Respons afektif pasien terhadap nyeri bervariasi, bergantungpada situasi,
derajat dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri, serta banyak factor lainnya.
(Mubaraket al., 2015).
1.2.1.2 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik menurut (Ardiansyah, 2019) adalah:
a. Kesadaran: pada awalnya compos mentis, adalah perasaan tidak berdaya.
b. Kardiovaskuler: hipotensi, takikardia, disritmia, nadi perifer lemah,
pengisian kapiler lambat (vasokontriksi), warna kulit pucat, sianosis, dan
kulit/ membrane mukosa berkeringat (status shock, nyeri akut).
c. Persarafan: sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu,
disorientasi/bingung, dan nyeri epigastrium.
d. Pencernaan: anoreksia, mual, muntah yeng disebabkan karena adanya luka
duodenal, nyeri pada ulu hati, tidak toleran terhadap adanya makanan
seperti cokelat dan makanan pedas serta membran mukosa kering.
e. Faktor pencetus Faktor-faktorpencetus dari gangguan ini menurut
(Ardiansyah, 2012) yaitu
1) Makanan, rokok, alkohol, obat-obatan, dan stresor (faktor-faktor
pencetus stress).
2) Kondisi psikologis.
3) Musculoskeletal (ditunjukkan dengan adanya kelemahan dan
kelelahan)
4) Integritas ego, yaitu faktor stress akut, kronis, dan perasaan tidak
berdaya.
1.2.2 Kasus Asuhan Keperawatan
1.2.2.1 Analisa Data
1. Data Subjektif :
Data subjektif adalah informasi yang diucapkan klien
kepadaperawatselama pengkajian keperawatan, yaitu komentar yang
didengaroleh perawat.Data subjektif dapat disebut gejala.Data subjektif
atau gejala adalah fenomena yang dialami oleh klien dan mungkin suatu
permulaan kebiasaan sensasi normal klien.
2. Data Objektif
Data objektif merupakan informasi yang dikumpulkan perawat melalui
indera perawat. Data objektif adalah informasi dimana perawat dapat
melihat (Observasi) , merasakan ( palpasi ), Mendengar(auskultasi) dan
perkusi
1.2.2.2 Daftar Diagnosa Keperawatan
Menurut SDKI 2017 Diagnosis yang sering muncul dalam gangguan tidur adalah :
a. Gangguan rasa nyaman (D.0075)
1. Definisi
Perasaan kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial
2. Penyebab
a. Gejala penyakit
b. Kurang pengendalian situsional/ lingkungan
c. Keidakadekutan sumber daya (misalnya: dukungan finansial, sosial dan
pengetahuan)
d. Kurangnya privasi
e. Ganggguan stimulus lingkungan
f. Efek samping terapi (misalnya; medikasi, radiasi, kemoterapi)
g. Gangguan adaptasi kehamilan
3. Gejala dan tanda mayor
Subjektif :Mengeluh tidak nyaman
Objektif :Gelisah
4. Gejala dan tanda minor
Subjektif
a. Mengeluh sulit tidur
b. Tidak mampu rileks
c. Mengeluh kedinginan/ kepanasan
d. Merasa gatal
e. Mengeluh mual
f. Mengeluh lelah
Objektif
a. Menunjukkan gejala distres
b. Tampak merintih dan menangis
c. Pola eliminasi berubah
d. Postur tubuh berubah
e. Iritabilitas
b. Nyeri akut (D.0077)
1. Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dab berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan
2. Penyebab
a. Agen pencedera fisiologis (mis, inflamasi, iskemia, neoplasma)
b. Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
c. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
3. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
a. Mengeluh nyeri
Objektif
a. Tampak meringis
b. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
c. Gelisah
d. Frekuensi nadi meningkat
e. Sulit tidur
4. Gejala dan tanda minor
Subjektif :-
Objektif
a. Tekanan darah meningkat
b. Pola nafas berubah
c. Nafsu makan berubah
d. Proses berfikir terganggu
e. Menarik diri
f. Berfokus pada diri sendiri
g. Diaforesis
c. Nyeri kronis (D.0078)
1. Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat dan kostan, yang berlangsung lebih dari 3 bulan
2. Penyebab
a. Kondisi musculoskeletal kronis
b. Kerusakan sistem saraf
c. Penekanan saraf
d. Infiltrasi tumor
e. Ketidakseimbangan neurotransmeter, neuromodulator dan reseptor
f. Gangguan imunitas (mis. Neuropati terkait HIV, virus varisella zooster)
g. Ganggaun fungsi metabolik
h. Riwayat posisi kerja statis
i. Peningkatan indeks masa tubuh
j. Kondisi pasca trauma
k. Tekanan emosional
l. Riwayat penganiayaan (mis. Fisik, psikologis, seksual)
m. Riwayat penyalahgunaan obat atau zat
n. Gejala dan tanda mayor
o. Gejala dan tanda minor
3. Gejala dan tanda mayor
Subjektif :
a. Mengeluh nyeri
b. Merasa depresi
Objektif :
a. Tampak meringis
b.Gelisah
c. Tidak mampu menuntaskan aktivitas
4. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
a. Merasa takut mengalami cidera berulang
Objektif
a. Bersikap protektif (mis. Posisi menghindari nyeri)
b. Waspada
c. Pola tidur berubah
d. Anoreksia
e. Fokus menyempit
f. Berfokus pada diri sendiri
1.2.2.3 Intervensi
a. Gangguan rasa nyaman
Intervensi Utama:
1. Manajemen nyeri ( I.08238
2. Pengaturan posisi (I.01019)
3. Terapi relaksasi (I.09326)
Intervensi pendukung:
1. Dukungan hypnosis diri (I.09257)
2. Edukasi aktivitas/istirahat(I.12362)
3. Edukasi kesehatan (I.12383)
4. Edukasi manajemen nyeri (I.12391)
5. Kompres dingin (I.08234)
Manajemen nyeri
Tindakan:
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karateristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
6. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
7. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan straregis meredahkan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
b. Nyeri akut
Intervensi Utama:
1. Manajemen nyeri (1.08238)
2. Pemberian analgesik (1.08243)
Intervensi Tambahan:
1. Edukasi teknik nafas (1.12452)
2. Kompres panas (1.08235)
3. Pemtanauan nyeri (1.08242)
4. Pemberian obat (1.02062)
5. Terapi relaksasi (1.09326)
Manajemen Nyeri
Tindakan:
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
Tens, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis unuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
c. Nyeri kronis
Intervensi Utama:
1. Manajemen nyeri (1.08238)
2. Perawatan kenyamanan (1.08245)
3. Terapi relaksasi (1.09326)
Intervensi Tambahan:
1. Edukasi aktifitas/istirahat (1.12362)
2. Edukasi teknik nafas (1.12452)
3. Kompres panas (1.08235)
4. Pemtanauan nyeri (1.08242)
5. Pemberian obat (1.02062)
Manajemen Nyeri
Tindakan:
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
Tens, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis unuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
1.2.2.4 Implementasi
Secara bahasa, implementasi berarti pelaksanaan, penerapan.Secara Umum,
implementasi adalah tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang telah
disusun dengan matang, cermat dan terperinci. Jadi, implementasi dilakukan jika
sudah ada perencanaan yang baik dan matang, atau sebuah rencana yang telah
disusun jauh jauh hari sebelumnya, sehingga sudah ada kepastian dan kejelasan
akan rencana tersebut. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk
melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap
sesuatu.Yaitu suatu kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan dengan serius
dan mengacu pada norma-norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
Dari pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
implementasi merupakan tindakan dari sebuah rencana yang sudah disusun
matang. Implementasi menitikberatkan pada sebuah pelaksanaan nyata dari sebuah
perencanaan (KBBI,2019)
1.2.2.5 Evaluasi: SOAP/SOAPIER
Menurut Buku Ajar Manajemen Keperawatan dan Kepemimpinan oleh Herni
Sulastien (2021:70), SOAP merupakan singkatan dari Subjective, Objective,
Analysis, dan Planning. Subjective (subjektif), yakni segala bentuk pernyataan atau
keluhan dari pasien.
Objective (objektif), yakni data yang diobservasi dari hasil pemeriksaan oleh
perawat atau tenaga kesehatan lain.
Analysis (analisis), yakni kesimpulan dari objektif dan subjektif.
Planning (perencanaan), yakni rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
analisis.
PRODI S1 KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Tn. D
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Singel
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Asuransi : BPJS
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Dusun Semampir, Kecamatan Kraksaan
Tanggal Masuk : 18 Maret 2023( Jam 02.15 )
Tanggal Pengkajian : 18 Maret 2023 Jam 08.00 WIB
No.Register : 36958
Diagnosa Medis : CKD st 5
P (Paliativ) pasien mengeluh nyeri saat beraktifitas, dan nyeri bisa berkurang jika
istirahat dan posisi setengah duduk
Q (Quality) pasien merasakan nyeri seperti tertusuk jarum
R (Regional) nyeri dada tembus kebelakang
S (Skala) Skala Nyeri 6
T (Time) nyeri terasa sejak 2 hari yang lalau sebelum MRS, nyeri dirasakan sangat
sering dan lama nyeri sekitar 30 detik hilang timbul
b. Saat pengkajian
Pasien mengatakan badan terasa lemas, nyeri dada dan sesak nafas, kadang-kadang
batuk
P (Paliativ) pasien mengeluh nyeri saat beraktifitas, dan nyeri bisa berkurang jika
memakai oksigen
Q (Quality) pasien merasakan nyeri seperti tertusuk jarum
R (Regional) nyeri dada tembus kebelakang
S (Skala) Skala Nyeri 6
T (Time) nyeri terasa sejak 2 hari yang lalau sebelum MRS, nyeri dirasakan sudah
berkurang dan lama nyeri sekitar 15 detik hilang timbul
Genogram :
Keterangan
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
.......... : Tinggal serumah
BAK:SaatdirumahpasienBAKdengan BAK:SaatdirumahpasienBAKdengan
Akti ADL: Makan : makan sendiri ADL: Makan : makan bubur kasar dan
dengannasidan sayur, lauk dibantu oleh keluarga
vitas
Toileting:pasien kekamar mandi
Toileting :pasien dibantu oleh keluarga
mampupergikekamarmandi
sendiritanpadibantuolehkeluarga.
Berpakaian:pasienmampuberpakaian
9. Abdomen
- Inspeksi : kulit bersih, tidak ada distensi dan odem
- Auskultasi : suara bising usus 12 x/mnt
- Perkusi : Timpani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada odema
DO:
- Keadaan umum lemah
- Kesadaran Composmentis
- Skala nyeri sedang (6)
- Tampak meringis
- TTV
Suhu : 36,4 oC
Nadi: 99 x/mnt
Napas : 28 xmnt
SPO2: 90 %
TD : 187/90 mmHg
2 DS: hipersekresi jalan nafas Bersihan jalan
Pasien mengatakan sesak nafas tidak
nafas dan batuk akumulasi sekret berlebih efektif
DO
- Keadaan umum lemah Obstruksi jalan nafas
- Kesadaran Composmentis
- terdapat suara tambahan - Perubahan pola
- Terpasang O2 NK 3 lpm )
- TTV
Suhu : 36,4 oC
Nadi: 99 x/mnt
Napas : 28 xmnt
SPO2: 90 %
TD : 187/90 mmHg
Terapiotik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
Tens, hipnosis,
akupresur, terapi
musik, biofedback,
terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat
dan tidur
4. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab
periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
unuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasipemberian
analgesic
Yeni lestari, S.Kep. 2017. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :Bumi Aksara
Zakky, 2018. Pengertain Implementasi menurut Para Ahlihttp://www.zonareferensi.
com/pengertianimplementasi/html
PPNI, 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta selatan: DPP PPNI
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2284/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 17
maret 2024 jam 10:46
https://document/382990170/BAB-II-KTI-Taufiqurachman diakses pada tanggal 17 maret
2024 jam 12:21
http://ejournal.umm.ac.id diakses pada tanggal 17 maret 2024 jam 15:31