Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

MATA KULIAH : KONSEP DASAR IPA DI SD (PDGK4103)

OLEH

MIRNAWATI

NIM : 859424015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

MAKASSAR

2023
TUGAS TUTORIAL 3

Program Studi : PGSD


Kode Mata Kuliah : PDGK 4103
Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA di SD
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Dr. Rif’at Shafwatul Anam, M.Pd
Nama Penelaah : MIRNAWATI
Tahun Pengembangan : 2023
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Edisi Ke- :

Sumber
Skor
No Tugas
Uraian Tugas Tutorial Maksimu
. Tutoria
m
l
1. Sebuah thermometer Celcius menunjukan angka 80°C. 25 Modul
Berapakah suhu tersebut pada Reamur, Fahreinheit, dan 8 KB 1
Kelvin?
2. Analogikan proses perpindahan panas secara koduksi, 25 Modul
konveksi, dan radiasi dengan ilutrasi yang mudah dipahami 8 KB 2
oleh siswa Sekolah Dasar (SD)?
3. Diagram di bawah menggambarkan percobaan Young. Jika d 25 Modul
adalah jarak antara 2 celah, L adalah jarak celah ke layar dan 9
P2 adalah jarak garis terang ke 2 dari terang pusat, maka KB 2
panjang gelombang cahaya yang digunakan (1 Å = 10-10 m)
adalah…

4. Kelainan pada indera penglihatan diantaranya rabun jauh dan 25 Modul


rabun dekat dapat ditanggulangi oleh kacamata dengan lensa 10
cekung maupun cembung. Gambarkan dan jelaskan bagaimana KB 2
jatuhnya bayangan pada mata penderita rabun jauh dan rabun
dekat sebelum dan sesudah diberikan lensa yang sesuai dengan
apa yang mereka alami!
*) Coret yang tidak perlu

JAWABAN:
1. Untuk mengonversi suhu dari Celsius ke Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin, kita dapat
menggunakan rumus konversi berikut:
A. Konversi ke Reamur (°Re):
TRE = 4/5 X TC
TRE = 4/5 X 80
TRE = 64 ORe
B. Konversi ke Fahrenheit (°F):
TF = 9/5 X TC + 32
TF = 9/5 X 80 +32
TF = 176 °F

C. Konversi ke Kelvin (K):


TK = TC + 273.15
TK = 80 + 2773.15
TK = 353.15 K

Jadi, suhu 80oC setara dengan :


TRE = 64 ORe
TF = 176 °F
TK = 353.15 K
2. Mari analogikan proses perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi dengan
ilustrasi yang sederhana untuk siswa Sekolah Dasar (SD):

 Konduksi:
Ilustrasi: Pemain panas di antara siswa di barisan.
Konduksi seperti panas yang disalurkan dari siswa ke siswa secara langsung saat mereka
saling bersentuhan. Jika siswa satu ujung memberi panas, panas akan merambat melalui
sentuhan antar siswa hingga mencapai ujung yang lain.
 Konveksi:
Ilustrasi: Panci mendidih air.
Konveksi mirip dengan cara air dalam panci yang mendidih. Panas membuat air di dasar
panci menjadi lebih hangat, lalu air panas naik ke permukaan dan dingin turun. Ini
menciptakan aliran berulang yang membawa panas ke seluruh panci.
 Radiasi:
Ilustrasi: Sinar matahari menyinari bunga.
Radiasi adalah seperti panas yang datang dari matahari ke bunga tanpa adanya media
pengantar. Matahari mengirimkan panas dalam bentuk sinar matahari yang menjalar ke
bunga dan memanaskannya tanpa melibatkan materi di antara keduanya.

Dengan ilustrasi sederhana ini, siswa dapat membayangkan cara berbeda


panas bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Ini membantu mereka memahami
konsep perpindahan panas dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pada percobaan Young, terdapat dua celah yang ditempatkan secara paralel. Cahaya
monokromatik dengan panjang gelombang λ dilewatkan melalui celah-celah tersebut. Pada
layar yang berjarak L dari celah, terbentuk pola interferensi yang terdiri dari daerah-daerah
terang dan gelap.
Dalam pola interferensi, terdapat garis terang pusat (terang pusat utama) dan garis terang
kedua (terang pusat kedua) yang terletak pada jarak P2 dari terang pusat utama. Jarak P2
dapat dihitung menggunakan rumus:

P2 = λL/d

Di mana:

λ adalah panjang gelombang cahaya yang digunakan


L adalah jarak antara celah dan layar
d adalah jarak antara dua celah

Dalam soal ini, kita diminta untuk mencari panjang gelombang cahaya yang digunakan. Kita
dapat mengganti nilai P2 dengan 2P2 (karena terdapat dua garis terang kedua) dalam rumus
di atas:

2P2 = λL/d

Kita dapat menyelesaikan persamaan ini untuk mencari nilai λ:

λ = (2P2 * d) / L
λ = (2(1) * 1) /1
λ = (2 * 1) / 1
λ = 2/1
λ=2

Jadi, panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 2 λ.

4. Mari kita gambar dan jelaskan bagaimana bayangan terbentuk pada mata penderita rabun
jauh dan rabun dekat sebelum dan sesudah diberikan lensa koreksi:

1. Rabun Jauh:
Sebelum Kacamata:
Bayangan Rabun Jauh Tanpa Koreksi

- Deskripsi:
Pada mata penderita rabun jauh, bayangan terbentuk di depan retina.
Fokusnya kurang tepat sehingga bayangan menjadi kabur.

Setelah Kacamata (Lensa Cekung):


Bayangan Rabun Jauh dengan Koreksi
- Deskripsi:
Lensa koreksi cekung membantu divergensi sinar cahaya sehingga fokusnya tepat di retina.
Bayangan menjadi lebih tajam setelah pemberian lensa koreksi.

2. Rabun Dekat:
Sebelum Kacamata:
Bayangan Rabun Dekat Tanpa Koreksi

Deskripsi:
Pada mata penderita rabun dekat, bayangan terbentuk di belakang retina.
Fokusnya kurang tepat, menyebabkan kesulitan melihat objek dekat.

Setelah Kacamata (Lensa Cembung):


Bayangan Rabun Dekat dengan Koreksi

- Deskripsi:
Lensa koreksi cembung membantu konvergensi sinar cahaya sehingga fokusnya tepat di
retina. Bayangan menjadi lebih tajam setelah pemberian lensa koreksi.

Catatan:
1. Lensa cekung digunakan untuk rabun jauh (miopi), sedangkan lensa cembung digunakan
untuk rabun dekat (hipermetropi).
2. Lensa kacamata disesuaikan untuk memastikan bahwa bayangan terbentuk pada retina,
menghasilkan penglihatan yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai