Anda di halaman 1dari 2

PROSES DISOSIATIF

Proses disosiatif adalah proses perlawanan yang dilakukan oleh individu atau kelompok
dalam suatu masyarakat. Perlawanan dimaksudkan sebagai jalan keluar untuk menentang
suatu pihak (bisa individu atau kelompok), karena ketidaksesuaian nilai dan norma.
Ketidaksesuaian nilai dan norma tersebut bisa jadi menjadi penghalang tercapainya tujuan-
tujuan yang diinginkan. Wujud dari proses disosiasi adalah persaingan, kompetisi dan
konflik.

Adapun beberapa ciri-ciri interaksi disosiatif yang diantaranya yaitu:

1. Adanya Persaingan Atau Kompetisi


2. Adanya Kontraversi
3. Adanya Pertikaian
4. Adanya Pertentangan Atau Konflik

Salah satu contoh interaksi sosial bentuk disosiatif, khususnya terjadi karena perkembangan
teknologi melalui media sosial adalah:

1. Kecanduan Game Online


Game awalnya sesuatu yang menghibur dan menghilangkan kejenuhan pada
seseorang. Bahkan sebelum ada internet, game telah banyak disematkan ke dalam peralatan
elektronik. Misalnya handphone dan permainan ding dong. Namun adanya game online yang
beragam, membuat para gamers kadang lupa waktu. Apalagi pemain game kebanyakan
adalah siswa. Pada kencanduan yang parah, game online menyita waktu belajar siswa.

2. Banyak muncul akun palsu


Bebasnya orang bermain media sosial membuat banyak akun palsu beredar. Banyak
alasan seseorang untuk membuat akun palsu. Yang jelas alasan terkuat adalah mereka tidak
ingin identitasnya diketahui orang lain di dunia nyata. Inilah yang membuat batas dunia maya
dan dunia nyata. Akun palsu biasanya digunakan untuk akun fans, dan yang negatif jika akun
palsu digunakan untuk menyamar menjadi orang lain dan menipu.
3. Kebudayaan mempengaruhi perilaku sosial
Pengaruh perilaku akibat perkembangan teknologi sangat luas. Seseorang
mungkin belajar budaya wilayah lain. Untuk orang yang kurang pintar menelan
pengetahuannya, perilaku dari orang di negara lain, bisa saja dilakukan di negaranya,
walaupun itu tidak pantas. Misalnya kebudayaan barat yang dilakukan oleh orang
yang tinggal di negara timur, tentu saja tidak bisa diterima orang-orang di sekitarnya.
Ini semua merupakan salah satu dampak negatif perkembangan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari. Bagaimanapun juga, kehidupan sosial dengan orang-orang
dekat di sekitar adalah yang paling penting daripada mengikuti perilaku orang lain
yang jauh.
4. Menulis ujaran Kebencian
Kebebasan memposting apapun melalui media sosial, blog, youtube, tidak
serta merta membuat orang terus memposting sesuatu yang bermanfaat. Banyak
postingan justru berisi ujaran kebencian dengan kalimat yang tidak terkontrol dan
tidak informatif.

https://pustaka.ut.ac.id/pdfmk/SKOM4441-M1

Anda mungkin juga menyukai