Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN E-COMMERCE DALAM USAHA KERIPIK SELASIH

(Jl.Jahe LK.IV Sentang Kota Kisaran )

Pengertian E-Commerce
E-Commerce merupakan suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang
memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet
sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik dengan dua buah institusi bisnis to bisnis
(B-to-B) maupun antara institusi dan konsumen langsung bisnis to konsumen (B-to-C).

Karakteristik E-Commerce
E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Terjadinya transaksi antara kedua belah pihak
- Adanya pertukaran barang,jasa atau informasi
- Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan
tersebut

1. Relasi dengan Pemasok (supplier)

UD Selasih merupakan usaha dagang yang beroperasi dalam bidang industri


keripik dari berbagai macam hasil tani daerah setempat. UD Selasih berada di Jl. Jahe
Lk.IV No.34 Sentang Kisaran Timur. Pertama kalinya UD Selasih berdiri pada tahun
1994. Bagian pengadaan bahan baku keripik dari supplier ke UD Selasih harus dapat
memberikan informasi yang cepat dan akurat. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi
produksi keripik untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Pihak UD Selasih memesan bahan baku keripik tidak langsung kepada supplier tetapi
melalui agen yang dipercaya. Para agen yang telah mendapat pesanan dari pihak UD
Selasih lalu memesan kepada supplier bahan baku. Sehingga dari sudut pandang yang
dilihat, tidak efesien dan efektif karena memerlukan proses dan waktu yang sedikit lama.
Sedangkan diperlukan proses pengadaan bahan baku yang tepat waktu agar persediaan
bahan baku tetap ada untuk menciptakan proses produksi yang tetap berjalan.
UD Selasih hanya memanfaatkan komunikasi via telepon untuk memesan bahan
baku yang diperlukan. Dimana jika bahan baku mencapai batas minimal, pihak UD
Selasih akan menghubungi agen untuk memesan bahan baku, lalu agen akan
menghubungi supplier untuk memperoleh bahan baku pesanan dari UD Selasih. Sehingga
jika bahan baku yang diperlukan tidak ada, maka proses produksi keripiknya tidak dapat
dilakukan.
UD Selasih tidak memiliki sistem komputerisasi untuk mengolah data bahan
baku yang masuk dan keluar sehingga tidak mengetahui sudah berapa banyak bahan baku
yang dipesan dan dipakai. Padahal seharusnya dapat menggunakan sistem komputerisasi
untuk berbagai macam proses data bahan baku, data supplier, data pemesanan dan
sebagainya agar tercipta sistem yang baik di dalam UD Selasih. Dari beberapa proses
yang terjadi di UD Selasih, terlihat bahwa rantai pasok yang berjalan dinilai kurang
efektif dan efisien dikarenakan pemesanan harus melalui agen, tidak langsung melalui
supplier sehingga memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak. Dan jika bahan baku
yang sudah habis tidak bisa diperoleh dari supplier maka proses produksi keripik tidak
dilaksanakan, meskipun bisa mengolah bahan baku yang tersedia namun jenis keripiknya
tidak banyak.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi UD Selasih diperlukan suatu cara
untuk mempermudah proses tersebut yaitu dengan menggunakan sistem ESupply Chain
Management yaitu kumpulan jaringan dalam perusahaan atau industri yang mengelola
aliran bahan baku yang berawal dari hulu menuju hilir agar menghasilkan barang
bermutu dan sampai ke tangan konsumen dengan baik. Untuk mengatasi masalah tersebut
bisa dilakukan dengan cara membuat rantai pasok menjadi lebih baik dengan mengatur
proses pemesanan bahan baku melalui supplier langsung agar lebih hemat waktu dan
biaya dan diharapkan pihak UD Selasih dan supplier memiliki sistem komputerisasi yang
mengetahui bahan baku sudah mencapai batas minimal sehingga proses rantai pasok
lebih baik.
Dengan ini, pihak UD Selasih dan supplier dapat memanfaatkan teknologi
internet untuk menerapkan E-Supply Chain Managemenet agar mudah melakukan proses
pemesanan dan persediaan bahan baku untuk menciptakan proses produksi keripik terus
berjalan dan mengahasilkan pendapatan yang maksimal.

2. Relasi dengan Para Pendistribusi (distributor)

Terdapat dua belas tipe strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang
dikelompokkan dalam empat bagian, yaitu :
1. Strategi integrasiIntegrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi
horizontal. Strategi ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk
mendapatkan control atas distributor,pemasok dan pesaing .
a) Integrasi ke depan,yaitu memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali pada distributor atau pengecer. Strategi ini dipilih jika
distributor organisasi sangat mahal, mutu distributor terbatas, organisasi
bersaing dalam industry sedang bertumbuh,organisasi mempunyai modal
dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola bisnis
baru,keunggulan produk stabil sangat tinggi, distributor memperoleh
laba yang besar.
b) Integrasi ke belakang, yaitu merujuk pada strategi mencari
kepemilikan dari atau kendali besar pada perusahaan pemasok. Strategi
ini terutama tepat bila perusahaan pemasok saat ini tidak dapat diandalkan
terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
c) Integrasi horizontal, yaitu merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari
atau kendali besar atas perusahaan pesaing. Hal ini dilakukan jika organisasi
dapat memperoleh karakteristik monopolistic atau dalam bidang atau
wilayah tertentu,organisasi bersaing dalam industry yang sedang
bertumbuh, meningkatnya skala ekonomis memberikan keunggulan
bersaing yang besar organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia
yang berbakat yang diperlukan untuk perluasan perusahaan,pesaing ragu karena
tidak ada kemampuan manajerial.
2. Strategi IntensifKelompok strategi ini disebut sebagai strategi intensif karena
mansyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi
kompetitif perusahaan dengan produk yang sudah ada. Kelompok strategi ini
meliputi tiga strategi, yaitu :
a) Penetrasi pasar, yaitu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk
atau jasa yang sudah ada dipasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar.
Strategi ini banyak dilakukan sendiri atau kombinasi dengan strategi lain.
b) Pengembangan pasar, yaitu memasarkan produk atau jasa yang sudah ada
ke wilayah geografi yang baru.
c) Pengembangan produk,yaitu mencari kenaikan penjualan dengan
memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan produk
atau jasa baru.
3. Strategi DiversifikasiAda tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu
konsentrik
(terfokus), horizontal dan konglomerat.
a) Diversifikasi konsentrik, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan.
Hal ini dilakukan jika penambahan produk baru berkaitan secara signifikan
akan memperkuat penjualan yang sudah ada.
b) Diversifikasi konglomerat, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi
tidak berkaitan. Strateggi ini tepat dilakukan jika laba menurun.
c) Diversifikasi horizontal, yaitu menambah produk atau jasa baru tetapi tidak
berkaitan dengan pelanggan yang sudah ada. Strategi ini dilakukan
untuk meningkatkan pendapatan.
4. Strategi DefensifStrategi defensif adalah strategi yang bertujuan untuk berrtahan.
Adapun jenis dari startegi defensif adalah sebagai berikut :
a) Retrenchment (penciutan) , yaitu mengubah pengelompokkan lewat
penghematan biaya dan asset untuuk membalik penjualan dan laba yang
menurun.
b) Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Strategi ini
dilakukan apabila organisasi telah melakukan penciutan dan gagal
menghasilkan yang dibutuhkan.
c) Likuidasi, yaitu menjual seluruh asset perusahaan. Strategi ini
dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan dan
divestasi, namun tidak berhasil.

3. Relasi dengan Rekanan (partner)

Bekerja Sama dengan Pemilik UD Selasih yaitu bahan baku itu sendiri dan setiap
tahunnya ia mendapat Prestasi Adhikarya Pangan Nusantara.
Karena Mengisi seminar-seminar di berbagai kalangan, mendirikan koperasi untuk para
pegawai, memperluas pasar akhirnya ke pasar Malaysia. Dan masih merencanakan ke
pasar Korea selanjutnya. Dan berusaha setiap tahunnya meluncurkan produk varian baru
Yang khas dan unik.

4. Relasi dengan Konsumen (customer)

1. Toko keripik
Berdasarkan skalanya, ada berbagai jenis toko keripik,mulai dari skala
mikro berupa kios atau lapak sederhana hingga toko skala besar di mal-mal
mewah. Adapun berdasarkan spesifikasi produk yang dijual ,ada toko yang khusus
menjual keripik. Beberapa toko bahkan menjual macam keripik sekaligus
kue. Penjual tidak hanya menjual produknya sendiri,tetapi juga dapat
menjual produk pembuat keripik lain yang menitipkan dagangannya.
2. Titip jual keripik
Sebagai produsen,pemilik usaha keripik menjual produknya dengan cara
menitipkannya di toko-toko atau kios-kios. Toko atau kios yang mau menerima
titipan jualan,misalnya toko roti,toko kelontong,kios rokok dan minuman
ringan,rumah makan,kanti dan sebagainya.
3. Penjualan keliling
keripikKeripik dapat juga dijual dengan cara berkeliling dari satu lokasi ke lokasi
lainnya. Penjual roti keliling biasanya menjajakan dagangannya dengan gerobak
dorong,sepeda atau sepeda motor. Bahkan banyak juga pemilik usaha keripik
yang memiliki armada mobil.
4. Pesanan keripik
Wirausaha keripik dapat juga berproduksi berdasarkan pesanan. Biasanya orang-
orang akan memesan keripik untuk acara-acara tertentu. Pesanan biasanya akan
meningkat saat mendekati hari-hari raya keagamaan seperti idul fitri atau lebaran.
5. Pabrikan atau pemasok keripik
Pemilik usaha pabrikan menjual keripik dengan cara memasok atau
menyuplainya ke toko-toko yang membutuhkan. Meskipun hampir sama, usaha
pabrikan berbeda dengan usaha pesanan. Pemilik usaha pesanan hanya
memproduksi keripik hanya berdasarkan pesanan yang datang sewaktu-waktu.
Adapun usaha pemasok lebih rutin memproduksi keripik, yaitu sesuai
pesanan setiap hari.

Disusun Oleh :

1. Debby Andriani Ritonga (19020017)


2. Dinda Dwi Amara (19020012)
3. Indahsari (19020001)

Anda mungkin juga menyukai