PERWAKILAN PROVI
NSISUMATERAUTARA
LAPORAN HASI
LPENGAWASAN
TAHUN 2018
Nomor :LAP-22/
PW02/ 6/
2019
Tanggal:21J
anuari2019
KATA PENGANTAR
D alam rangka melaksanakan
amanah Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), Peraturan
Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan,
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun
2014 tentang Peningkatan Kualitas
Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern
dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengarahkan kebijakan dan strategi pengawasan
BPKP dalam mendukung terwujudnya sasaran pembangunan nasional, yaitu pembangunan
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya. Perubahan lingkungan
strategis, sebagaimana mandat baru yang tercantum dalam Perpres Nomor 192 Tahun
2014 tentang BPKP, Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam
Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Inpres Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan
Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, dan terakhir dengan Inpres Nomor 7
Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015, semakin
menegaskan jati diri BPKP sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang
bertanggungjawab kepada Presiden.
Kata Pengantar | i
dan pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyat terhadap satuan kerja K/L/Pemda
dan BUMN/BUMD/BLUD di wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Laporan ini disajikan secara sistematis dengan mengelompokkan hasil pengawasan BPKP
ke dalam empat perspektif (Accountability 4.0), yaitu: (1) pengawalan pembangunan
nasional; (2) peningkatan kontribusi ruang fiskal; (3) pengamanan aset negara/daerah; dan
(4) perbaikan governance system.
Selaku auditor pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu
unit kerja Perwakilan BPKP di daerah, telah dan akan terus berkomitmen untuk mendukung
tugas-tugas pemerintahan melalui pemberian jasa assurance dan consulting kepada
K/L/Pemda dan BUMN/BUMD/BLUD di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang berorientasi
pada peningkatan akuntabilitas keuangan negara/daerah, mendukung pencapaian
prioritas pembangunan nasional yang pro-job, pro-poor, dan pro-growth dengan
menekankan pada pencapaian efektivitas, efisiensi, dan kehematan serta penyelesaian
hambatan kelancaran pembangunan (debottlenecking).
Akhir kata, semoga laporan hasil pengawasan ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat untuk bahan pengambilan keputusan strategis, khususnya dalam peningkatan
kualitas akuntabilitas keuangan negara/daerah, serta pembangunan nasional di wilayah
Provinsi Sumatera Utara pada umumnya.
Kata Pengantar | ii
1 a. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) :
capaian 39,36 dari target 50%, Kendala di 2
pembangunan Coal Fired Power Plant (CFPP)
b. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) : [1]. Pembangunan Kawasan Industri Efisiensi Pengeluaran Negara/Daerah
Kuala Tanjung capaian 37,5 % dari target 100%. Kendala di pembebasan
lahan. [2)] Pembangunan Pelabuhan Multipurpose Kuala Tanjung a. Audit Penyesuaian Harga
Capaian 99,37% dari target 100%. Dilaksanakan 6 (enam) penugasan dengan nilai
c. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) : [1]. Pembangunan Gardu Induk koreksi audit sebesar Rp12.226.990.646,00
150 kV Pangururan 1x30 MVA dan Tele (Ext) Capaian 100%.
[2]. Pembangunan Transmisi 275 KVA Galang-Simangkuk-Sarula
Capaian Simangkuk-Sarula 50,37% dan direncanakan selesai b. Audit Klaim
Peningkatan Dilaksanakan 2 (dua) penugasan dengan
pada bulan Maret 2019. [3]. Pembangunan PLTU Pangkalan
Susu Unit 3 dan 4 Realisasi progres per triwulan IV 2018
mencapai 91,928%. [4]. Pembangunan Mobile Power Pengawalan Akuntabilitas nilai koreksi sebesar Rp558.328.637,97
Pembangunan Nasional Kontribusi Ruang Fiskal
Plant (MPP) Nias 25 MW Capaian 84,47% dengan
target 100%. Kendala di fase engineering,
procurement, maupun construction.
d. Pembangunan Jalan Tol di Provinsi Sumatera
Utara : [1]. Pembebasan lahan Medan-Binjai
FOKUS
92,65%, pembangunan fisik 80,726%.
[2]. Pembebasan lahan Medan-Kualanamu-
Tebing Tinggi 477,11, pembangunan fisik
100,00%;
f. KEK Sei Mangkei : Hanya ada 4 pengguna
PENGAWASAN
lahan, kendala di SDM Administrator a. Peningkatan Kualitas Pelaporan
g. Pembangunan Jaringan Kereta Api Bandar Keuangan dan Kinerja :
Tinggi – Kuala Tanjung : Capaian Stasiun - Pemda : Opini meningkat di 8 Pemda,
Bandar Tinggi (BTK-5) 51,2% dari target tidak berubah di 24 Pemda, penurunan
100%. kendala dalam pembebasan lahan di 2 Pemda kendala di pengelolaan asset
h. Pembangunan Jaringan Kereta Api Lintas dan SDM belum memadai.
Rantau Prapat – Kota Pinang : Capaian - RSUD : 26 RSUD ditetapkan sebagai
36,82% dari target 35,88%. BLUD (68,42%)
i. Pembangunan Bendungan Lau Simeme : - BUMD : [1]. Hasil evaluasi di 2 sampel PD
2018
Capaian 3,10% dari target fisik 3,35% Pasar berkesimpulan “TIDAK BAIK”, kendala
Kendala di pembebasan lahan masih terdapat aspek penilaian dibawah
standar. [2]. Hasil evaluasi di PPSU berkesimpulan
Cukup Efektif. [3]. Hasil Penjaminan Kualitas SKAI
PT. Bank Sumut berkesimpulan Cukup Efektif.
[4]. Hasil Reviu Pelelangan pengelolaan PDAM
a. Audit Investigatif : 7 Penugasan Pengamanan Peningkatan Tirtanadi berkesimpulan telah sesuai
a. Penguatan Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi :
dengan nilai Rp11.604.692.261,00 Aset Negara / Daerah Sistem Tata Kelola - Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
15 Pemda level 3, 17 Pemda level 2, 2 Pemda level 1.
Pemerintahan
b. Audit Perhitungan Kerugian Keuangan - Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern (Khusus BUMN/D)
Evaluasi SPI di PT Inalum berkesimpulan Sangat Efektif
Negara (PKKN) : 12 Penugasan dengan
nilai Rp15.936.701.756,00 c. Penguatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah :
- Diklat penjenjangan (3 diklat) peserta 90 orang, Diklat Substansi
(22 Diklat) peserta 810 orang.
- Level 3 18 APIP, level 2 16 APIP.
3 4
RINGKASAN EKSEKUTIF
L aporan akuntabilitas keuangan negara dari hasil pengawasan akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan nasional di wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018
tercermin dalam hasil pengawasan yang terkait dengan 4 fokus pengawasan BPKP, yaitu
a
Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan Nasional, Peningkatan Kontribusi
Ruang Fiskal, Pengamanan Aset Negara dan Peningkatan Sistem Tata Kelola
Pemerintahan, dengan rincian sebagai berikut:
Ringkasan Eksekutif| iv
e. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang
Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan pembangunan unit air baku (intake) yang direncanakan selesai
pada akhir Desember 2018, namun progess fisik s.d bulan Desember 2018
hanya sebesar 39,24%, proyek ini. Hal ini disebabkan adanya tambahan
pembebasan lahan akibat justifikasi teknis dari Konsultan Pengawas dan
kelalaian rekanan.
Ringkasan Eksekutif| v
2) Evaluasi atas revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun
anggaran 2017, hasil evaluasi menunjukkan proses pengadaan barang dan
jasa yang dibiayai dana revitalisasi belum sesuai pedoman; database alumni
SMK yang kurang memadai dan belum ditentukannya program peningkatan
kualitas tenaga pendidik sebagai program prioritas.
3) Evaluasi pengelolaan keuangan pada Perguruan Tinggi yaitu Universitas
Sumatera Utara, hasil evaluasi menunjukkan bahwa capaian program
66,76 % dari dari target 100% dan pencatatan aset yang belum sesuai
pedoman.
4) Evaluasi Bantuan Pendidikan Tinggi pada Politeknik Negeri Medan dan
Universitas Negeri Medan, hasil evaluasi menunjukkan masih terdapat
kelemahan akuntabilitas pengelolaan keuangan program Bidik Misi;
Program Bidik Misi belum sepenuhnya berdampak pada prestasi akademik
mahasiswa penerima bantuan dan kuota mahasiswa penerima program
Bidik Misi belum terpenuhi.
5) Monitoring Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Negeri pada Politeknik
Negeri Medan. Hasil monitoring menunjukkan bahwa masih terdapat
sarana dan prasarana yang belum dimanfaatkan (idle) dan terdapat aset
KDP yang rusak berat.
6) Evaluasi Pengelolaan PNBP dan BOPTN menunjukkan masih terdapat
kelemahan administrasi pengelolaan, temuan yang belum ditindaklanjuti
dan kekurangan tenaga pengajar.
b. Kesehatan
1) Pelaksanaan Audit Kinerja JKN menunjukkan kinerja delapan kabupaten
sampel antara 51,09 persen sampai dengan 67,82 persen.
2) Pelaksanaan Verifikasi Tunggakan pada Rumah Sakit jajaran Kesdam I/
Bukit Barisan menghasilkan tagihan yang dapat dibayar sebesar Rp
4.365.274.184,00 setelah koreksi oleh tim verifikasi.
3) Pelaksanaan Audit Tujuan tertentu Jaminan Kesehatan Sosial di BPJS belum
dapat memberikan kesimpulan karena penugasan merupakan audit
pendahuluan yang akan dilanjutkan dengan audit di awal tahun 2019.
4) Pelaksanaan Evaluasi Kampung KB menunjukkan masih terdapat desa
stunting yang belum ditetapkan sebagai kampung KB, pelaksanaan
kampung KB yang belum didukung oleh Pemda.
c. Kesejahteraan Rakyat
1) Pelaksanaan Monitoring Bantuan Rastra menunjukkan masih terdapat
penyaluran belum tepat waktu, jumlah, kualitas dan administrasi.
3. Penyerapan Anggaran
Hasil pelaksanaan reviu Penyerapan Anggaran Tahun Anggaran 2018 Triwulan III
yang dilakukan oleh APIP Pemda dan difasilitasi oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Utara, realisasi penyerapan anggaran baru mencapai 52,97%.
b. Audit Klaim
Audit Klaim telah dilaksanakan 2 (dua) penugasan dengan nilai koreksi sebesar
Rp558.328.637,97.
g. Evaluasi BUMD
1) Evaluasi kinerja pada 2 (dua) PD Pasar yaitu PD Pasar Kota Medan dan PD
Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Hasil evaluasi kinerja terhadap
kedua PD Pasar secara umum berada pada kategori “TIDAK BAIK”, hal ini
disebabkan aspek pelayanan dan aspek operasional yang dinilai belum
memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
2) Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pada PT Pembangunan
Prasarana Sumatera Utara (PPSU) mencapai nilai rata-rata capaian setiap
komponen sebesar 61,43% atau berada pada tingkat efektivitas Cukup
Efektif, hal ini disebabkan masih terdapat kelemahan pengendalian
dikomponen penilaian risiko, informasi dan komunikasi serta monitoring.
3) Hasil Kegiatan Penjaminan Kualitas atas penilaian kembali pelaksanaan Self
Assessment atas tingkat kapabilitas SKAI PT. Bank Sumut (Persero) tahun
2017 dan semester I 2018, menunjukkan posisi kapabiltas SKAI PT Bank
Sumut (Persero) pada semester I 2018 masuk dalam kategori “Cukup Efektif”.
Ringkasan Eksekutif| ix
4) Hasil Reviu atas Proses Pelelangan Rencana Pembangunan Instalasi
Pengolahan Air Denai Kapasitas 240 lt/detik pada PDAM Tirtanadi, telah
memenuhi ketentuan Peraturan Direksi.
5) Supervisi Pendalaman Audit pada SPI PDAM Tirtanadi bertujuan untuk
memberikan arahan dan penjaminan terkait pelaksanaan audit yang
dilakukan SPI pada PDAM Tirtanadi Cabang Deli Serdang untuk tahun buku
2015, 2016, 2017 dan semester I tahun 2018. Supervisi dilakukan
memberikan arahan dan penjaminan terhadap pelaksanaan Audit yang
dilakukan SPI PDAM Tirtanadi. Seluruh pelaksanaan Audit telah disimpulkan
oleh tim SPI PDAM Tirtanadi dan tanggungjawab atas simpulan tersebut
sepenuhnya merupakan tanggungjawab SPI PDAM Tirtanadi.
Ringkasan Eksekutif| x
kabupaten/kota, capaian untuk level 3 sebanyak 18 APIP dan level 2 sebanyak 16
APIP. Atas 18 APIP di Level 3 tersebut belum dilaksanakan Reviu oleh BPKP Pusat.
Ringkasan Eksekutif| xi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………..…………...................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ………...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ……………………........................................................................................... xii
BAB I GAMBARAN UMUM PENGAWASAN
A. PERAN BPKP .................................................................................................... 1
B. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGAWASAN BPKP .......................................... 2
C. PELAKSANAAN KEGIATAN PENGAWASAN .............................................................. 4
D. DUKUNGAN SUMBER DAYA..................................................................................... 7
BAB II URAIAN HASIL PENGAWASAN TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
A. PENGAWALAN AKUNTABILITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional ........................................ 8
2. Penyerapan Anggaran ..................................................................................... 28
3. Isu Strategis Nasional ...................................................................................... 28
B. PENINGKATAN KONTRIBUSI RUANG FISKAL
1. Efisiensi Pengeluaran Negara/Daerah............................................................ 29
1.1 Audit Penyesuaian Harga........................................................................ 29
1.2 Audit Klaim ................................................................................... 30
2. Penerimaan Negara/Daerah ......................................................................... 30
C. PENGAMANAN ASET NEGARA/DAERAH
1. Audit Investigatif ........................................................................................... 32
2. Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) .................................... 33
3. Pemberian Keterangan Ahli ........................................................................ 35
D. PENINGKATAN GOVERNANCE SYSTEM
1. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja ………………………...... 35
2. Penguatan Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi ……………………………………. 54
3. Penguatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah ………………… 57
4. Evaluasi Pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi ……………………………………... 58
A. Peran BPKP
Memenuhi amanah Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan
Rakyat, dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
mengarahkan kebijakan dan strategi pengawasannya untuk mengawal akuntabilitas
program strategis pemerintah dalam kerangka RPJMN 2015-2019 dan rencana kerja
pemerintah tahun 2018, yaitu pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, dan terpercaya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama, yaitu
fungsi pengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern, dan fungsi pengawasan
intern. Fungsi pengarahan dan pengoordinasian pengawasan intern meliputi fungsi
perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional, dan fungsi pengoordinasian dan sinergi
penyelenggaraan pengawasan intern bersama-sama dengan aparat pengawasan intern
pemerintah lainnya. Sedangkan fungsi pengawasan intern tersebut adalah meliputi:
Secara lebih spesifik strategi untuk mewujudkan visi dan misi adalah melalui program-
program induktif, sebagaimana terlihat pada gambar 1.2 di bawah ini:
Gambar 1.2.
Strategi Pengawasan BPKP
Rencana Realisasi
No. Fokus Pengawasan %
(PP) (PP)
Pengawalan Akuntabilitas Program 100%
1. 157 157
Pembangunan Nasional
2. Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal 12 12 100%
Gambar 1.3
Diagram Rencana dan Realisasi Penugasan per Fokus Pengawasan
40 12
Tabel 1.2
Rencana dan Realisasi Penugasan per Bidang Pengawasan
Rencana Realisasi
No. Bidang Pengawasan %
(PP) (PP)
1. Instansi Pemerintah Pusat (IPP) 88 88 100%
2. Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) 82 82 100%
3. Akuntan Negara (AN) 87 87 100%
4. Investigasi (Invest) 52 52 100%
Program Pelaporan dan Pembinaan APIP 100%
5. 57 57
(P3A)
Jumlah 366 366 100%
52
88 Instansi Pemerintah Pusat (IPP)
Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD)
52 Akuntan Negara (AN)
Investigasi (Invest)
Program Pelaporan dan Pembinaan APIP (P3A)
82
87
Gambar 1.5
10 Kegiatan Penugasan Pengawasan Terbanyak
Kementerian PUPR
PT PELINDO I
Kota Medan
Kementerian Perhubungan
PT PLN
Kab. Langkat
PT INALUM
0 10 20 30 40 50 60
BPKP saat ini telah memiliki aplikasi – aplikasi yang mendukung tugas pokok BPKP.
Aplikasi SIMA 4.0 (Sistem Informasi manajemen Akuntabilitas) dibangun dengan
melakukan re‐engineering, melakukan pengembangan dari aplikasi yang sudah ada
atau pun membangun dari awal sesuai kebutuhan bisnis yang didefinisikan.
Hasil yang diharapkan dari proyek Pembuatan Dashboard Monitoring Opini Publik
(Dashboard Pimpinan – Data Unstructured) adalah terbangunnya suatu sistem
informasi yang memungkinkan BPKP untuk dapat mendapatkan informasi terkait
monitoring informasi‐informasi berkaitan dengan program/kebijakan strategis
pemerintah yang berasal dari masyarakat dengan pencarian informasi dari sumber
kanal berita dan blog dari website‐website subjek yang terkait dengan
program/kebijakan tersebut.
Gampar 1.6
Diagram Komposisi Pegawai BPKP Berdasarkan Jabatan
JFU
18%
Korwas
5%
Struktural
3%
JFA
74%
Dari jumlah tersebut, tidak terdapat pegawai yang dipekerjakan pada SKPD dilingkungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Laporan Hasil Pengawasan BPKP di lingkungan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018
disajikan dalam 4 fokus pengawasan, yaitu pengawalan akuntabilitas program
pembangunan nasional, peningkatan kontribusi ruang fiskal, pengamanan aset negara, dan
peningkatan governance system, dengan rincian sebagai berikut.
Gambar 1.7
Diagram Penugasan per Fokus Pengawasan
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 8
Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Perpres
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Ketenagalistrikan. Selain
itu juga dilaksanakan monitoring atas capaian Kegiatan Prioritas Nasional sesuai
dengan kesepakatan kerjasama dengan Kantor Staf Kepresidenan RI.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 9
merupakan sempadan sungai. Lahan sempadan sungai merupakan
lahan yang berfungsi sebagai pelindung sungai dan bebas dari segala
bangunan, sedangkan masyarakat memiliki surat tanah dan bangunan
pada lokasi tersebut;
c) Lahan peruntukan SUTET oleh PT Inalum dan PT PLN, dimana kedua
perusahaan tersebut hanya membebaskan lahan untuk tapak tower,
sedangkan untuk ruang bebas yang ada di sekitar SUTET tidak
dibebaskan. Lahan tersebut secara teknis tidak dapat dimanfaatkan
secara maksimal namun secara fisik tidak dapat dipisahkan dari lahan
yang akan dibebaskan oleh PT PPK, disamping itu secara fisik lahan
tersebut juga dikuasai oleh masyarakat berupa SPGR dan Sertifikat Hak
Milik;
d) Pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 81 tahun 2018 tanggal
18 September 2018 tentang Percepatan Pembangunan dan
Pengoperasian Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung di
Provinsi Sumatera Utara, terdapat beberapa poin simpulan,
diantaranya:
(1) Pemerintah Indonesia menugaskan kepada PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) untuk membangun, mengembangkan dan
mengelola Kawasan Industri Kuala Tanjung sesuai pasal 2
ayat (1) b;
(2) Penugasan tersebut dilaksanakan PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) dengan mengikutsertakan dan bersama PT Indonesia
Asahan Aluminium (Persero) sesuai pasal 5 ayat (1);
(3) Pelaksanaan penugasan dilakukan melalui pembentukan badan
usaha patungan dan dapat bermitra dengan badan usaha lain
(termasuk anak perusahaan PT Pelindo I dan PT Inalum);
(4) Pelaksanaan penugasan meliputi pendanaan, perencanaan teknis,
pengadaan tanah, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian,
pengusahaan dan pemeliharaan.
Dengan terbitnya Perpres Nomor 81 tahun 2018, PT Prima Pengembangan
Kawasan (anak perusahaan PT Pelindo I), yang selama ini melaksanakan
pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung, belum dapat melanjutkan
kegiatannya.
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pelindo I (Persero) dengan
terbitnya Perpres Nomor 81 tahun 2018 dalam hal pembentukan Badan
Usaha Patungan (BUP) antara Pelindo I dengan PT Inalum adalah :
a) Permohonan reviu kepada Kejaksaan Tinggi Provinsi Sumatera Utara
sesuai surat Pelindo I No.HK.46/17/23/PI-18 tanggal 6 November
2018;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 10
b) Permohonan reviu kepada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
sesuai surat Pelindo I No.UM.50/32/13/PI-18 tanggal 22 Oktober
2018;
c) Pembahasan awal dengan PT Inalum (Persero) yang dilaksanakan pada
tanggal 7 November 2018.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 11
(1x30 MVA) telah dinyatakan laik untuk dialiri tegangan selama 24 jam
sesuai Sertifikat Laik Operasi (LSO) tanggal 24 Mei 2017.
2) Pembangunan Transmisi 275 KVA Galang-Simangkuk-Sarula
Proyek Pembangunan Transmisi 275 KVA Galang-Simangkuk-Sarula oleh PT
PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara
merupakan salah satu rencana PT PLN (Persero) untuk membangun proyek
tol listrik guna memenuhi kebutuhan sumber daya listrik nasional,
khususnya di Wilayah Sumatera. Dengan adanya transmisi 275 KVA Galang-
Simangkuk-Sarula, konektivitas hantaran listrik akan semakin baik dengan
menghubungkan proyek tol listrik yang telah selesai sebelumnya dari
Sumatera Bagian Selatan. Adanya peningkatan daya hantar listrik dengan
Transmisi 275 KVA ini akan mewujudkan proyek tol listrik dari Aceh hingga
Lampung.
Progres konstruksi sampai dengan Triwulan IV Tahun 2018 (s.d. 14
Desember 2018) adalah :
a) Pembangunan transmisi Galang-Simangkuk telah mencapai 94,02%
dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2018.
b) Pembangunan transmisi Simangkuk-Sarula baru mencapai 50,37% dan
direncanakan selesai pada bulan Maret 2019.
Penyelesaian Pembangunan Transmisi Simangkuk - Sarula sangat
dipengaruhi oleh progres penyelesaian Pembangunan Transmisi Galang-
Simangkuk karena pekerjaan stringing pada Pembangunan Transmisi
Simangkuk – Sarula baru dapat dikerjakan setelah pekerjaan stringing
Galang-Simangkuk selesai.
3) Pembangunan PLTU Pangkalan Susu Unit 3 dan 4
a) Realisasi pembebasan lahan PLTU
Pangkalan Susu Unit 3 dan 4 per 14
Desember 2018 sebesar 105,10 Ha
atau 100% dari target 105,10 Ha;
b) Realisasi pembangunan fisik Jalan
Tol PLTU Pangkalan Susu Unit 3 dan
4 per 14 Desember 2018 sebesar
91,928% dari target 93,20%;
c) Belum tercapainya target fisik
lahan PLTU Pangkalan Susu Unit 3
dan 4 disebabkan :
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 12
(1) Proses pembayaran tagihan kontraktor memakan waktu lama
sehingga berdampak terhadap cash flow kontraktor dan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
(2) Jumlah tenaga kerja (manpower) belum mencukupi untuk mengejar
keterlambatan progres sesuai schedule kontrak (coal handling
system, coal yard);
(3) Kondisi keamanan di lingkungan proyek yang cukup rawan yang
berdampak pencurian material/peralatan proyek dan
penggantiannya membutuhkan waktu.
4) Pembangunan Mobile Power Plant (MPP) Nias 25 MW
Hasil Reviu terhadap Proyek Pembangunan Mobile Power Plant (MPP) Nias
25 MW dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Realisasi pembebasan lahan :
Lahan yang digunakan untuk lokasi Pembangunan Mobile Power Plant
(MPP) Nias 25 MW adalah milik PTPLN (Persero), sehingga tidak ada
kegiatan pembebasan lahan;
b) Realisasi progres fisik/konstruksi Pembangunan Mobile Power Plant
(MPP) Nias 25 MW s.d tanggal 14
Desember 2018 adalah 19,89%,
sedangkan realisasi progres fisik
kumulatif sampai dengan tanggal
14 Desember 2018 sebesar
84,47% dari target per tanggal
24 September 2018 sebesar
100,00%;
c) Belum tercapainya progres fisik per tanggal 14 Desember 2018 sebesar
100% disebabkan:
(1) Fase Engineering : belum semua draft Detail Engineering Design
(DED) sebanyak 2.066 dokumen (sebelumnya sebanyak 1.623
dokumen) direviu dan di approve oleh PT PLN (Pusenlis);
(2) Fase Procurement : keterlambatan proses pengiriman (shipment)
material Civil & Structural, Mecanical, Electrical dan
Instrumentation, baik material import (FOB Portion) maupun
material lokal (Ex Work Portion)
(3) Fase Construction :
(a) Adanya peningkatan penggunaan tiang pancang karena adanya
perbedaan data karakteristik tanah pada kontrak dengan hasil
soil investigation yang dilakukan oleh kontraktor;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 13
(b) Adanya keterlambatan proses Engineering (pembuatan dan
penyampaian dokumen DED dari kontraktor kepada Pusenlis);
(c) Kurangnya Man Power untuk pekerjaan lapangan terutama
tenaga welder (ahli las) yang ketersediaannya di daerah Nias
terbatas sehingga harus didatangkan dari luar daerah.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 14
masyarakat dengan luasan lahan yang dibutuhkan sesuai foto google earth
seluas 4.500 m2.
2) Sampai dengan reviu triwulan IV, Badan Pelaksana Harian SPAM Regional
Mebidang belum terbentuk sesuai Keputusan Gubernur Sumatera Utara
Nomor 5 Tahun 2016.
3) Progres fisik sampai dengan akhir reviu sebesar 39,24 %.
Terhadap masalah tersebut kami telah menyampaikan rekomendasi strategis
kepada pihak-pihak terkait.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 15
pemberian kemudahan belum sepenuhnya dapat diterapkan di KEK Sei
Mangkei disebabkan :
a) Dewan Nasional KEK belum menetapkan Bidang Usaha yang menjadi
Kegiatan Utama di KEK Sei Mangkei sebagaimana dinyatakan dalam
pasal 4 Peraturan Pemerintah RI Nomor 96 tahun 2015;
b) Administrator KEK Sei Mangkei belum di dukung SDM yang telah
mendapat pelatihan dari instansi perpajakan, bea cukai dan
perdagangan sebagai transfer knowledge untuk merealisasikan
tahapan-tahapan dalam proses perizinan;
c) Administrator KEK Sei Mangkei belum mendapatkan data base dari
instansi perpajakan dan bea cukai terkait dengan bidang usaha yang
akan diberi fasilitas untuk diterbitkan perizinannya;
d) Sampai dengan berakhirnya reviu KEK Triwulan IV tahun 2018,
Pemerintah Kabupaten Simalungun belum menetapkan Perda terkait
kemudahan pajak atau retribusi di KEK Sei Mangkei;
6) Administrator KEK Sei Mangkei telah menyurati Direktur Fasilitas Ekspor
dan Impor Kementerian Perindustrian RI Nomor 503/455/29.2/2017
tanggal 23 Agustus 2017 tentang Usulan Perizinan di Bidang Perdagangan
kepada KEK Sei Mangkei yang dapat didelegasikan sebanyak 21 perizinan.
Sampai dengan berakhirnya reviu jawaban atas surat tersebut belum
diperoleh.
7) Pengembangan Sei Mangkei sebagai kawasan ekonomi khusus telah
memenuhi seluruh perizinan yang dipersyaratkan. Terkait dengan
diterbitkannya PP Nomor 142 tanggal 28 Desember 2015 tentang Kawasan
Industri yang mewajibkan diperolehnya Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI),
Pemerintah Kabupaten Simalungun telah mengeluarkan Izin Usaha
Kawasan Industri melalui Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Sei
Mangkei Kabupaten Simalungun sesuai Keputusan Kepala Administrator
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Kabupaten Simalungun Nomor
503/03/IUKI/29.2/2017 tanggal 10 Nopember 2017 tentang Izin Usaha
Kawasan Industri;
8) Pengaturan pengutamaan penggunaan komponen dalam negeri telah
diatur dalam Tata Tertib Kawasan yaitu kebijakan mengenai prioritas
penggunaan tenaga kerja dalam negeri. Namun belum mengatur tentang
kemudahan penggunaan tenaga kerja asing, penggunaan uang rupiah
dalam kawasan serta kebijakan pemberian fasilitas dan kemudahan yang
lebih banyak kepada perusahaan yang menggunakan bahan baku dalam
negeri;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 16
a) Infrastruktur dalam kawasan sebagian besar telah selesai dibangun
dan telah sesuai dengan standar minimal infrastruktur yang harus ada
dalam KEK serta telah memenuhi kebutuhan KEK dan/atau pelaku
usaha (investor) seperti jalan kawasan, sistem drainase, sistem dan
fasilitas pengelolaan persampahan dan air limbah, penyediaan air
bersih, listrik, dry port dan tank farm. Namun masih terdapat beberapa
permasalahan terkait infrastruktur dalam kawasan, yaitu:
b) Harga gas belum sesuai dengan investor;
Harga gas di Sei Mangkei masih terlalu tinggi dan belum sesuai dengan
harapan investor PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) yang
menginginkan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga gas di
Kawasan Ekonomi Khusus lainnya.
Berdasarkan Notulen Rapat tanggal 11 April 2017 di Kementerian
Perindustrian, Harga Gas untuk PT UOI setelah nego dengan Pertagas
senilai USD 10,25/MMBTU namun menurut PT UOI masih terlalu tinggi
dan perusahaan masih merugi karena perkiraan awal harga gas berada
dikisaran USD 6 – USD 8/MMBTU.
c) Sistem Pembuangan Sampah (Limbah Padat) dan Limbah B3 belum
ditetapkan.
Berdasarkan informasi dari Pengelola Kawasan menyatakan bahwa
saat ini terjadi penolakan dari penduduk setempat sehingga sisa
sampah (limbah padat) dibuang ke tempat pembuangan sementara di
areal KEK Sei Mangkei yang seharusnya di buang ke TPA di daerah
Sugaran Bayu Kecamatan Bandar. Administrator Sei Mangkei telah
meneruskan permasalahan tersebut ke Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Simalungun.
Sedangkan untuk limbah B3, belum tersedia pengolahannya di Pulau
Sumatera dan hanya tersedia di Cileungsi Bogor sehingga memerlukan
biaya tinggi (high cost).
d) Tangki timbun 4 x 5.000 liter dan Gedung Inovasi masih proses
pembuatan Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO).
e) Pengawasan dan pengendalian atas PSN KEK Sei Mangke belum
berjalan optimal karena pihak Administrator KEK Sei Mangke belum
menjalankan fungsi pengawasan dan hanya memproses perizinan saja.
9) Informasi Lainnya:
a) Jumlah investor di luar PTPN III (Persero) yang telah beroperasi di KEK
Sei Mangkei baru 2 (dua) investor yaitu PT Unilever Oleochemical
Indonesia (UOI) dan PT Industri Nabati Lestari (INL);
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 17
b) Disamping itu, saat ini terhadap 2 calon tenant, PT Alternative Protein
Indonesia (PT API) telah ditandatangani MoA pada tanggal 17 Mei
2017 dan PT All Cosmos Indonesia yang telah menandatangani MoU
pada tanggal 27 November 2017;
c) Berdasarkan data dari PTPN III (Persero) selaku pengelola kawasan,
total luas lahan yang akan segera terpakai (termasuk rencana untuk
digunakan PT API) adalah 263 Ha atau baru 14,63% luas lahan HPL
1.933,80 Ha atau dengan kata lain KEK Sei Mangkei ini belum secara
maksimal dimanfaatkan oleh para investor;
d) Jalur kereta api dari KEK Sei Mangkei ke jalur existing (KEK Sei Mangkei-
Terminal Peti Kemas Internasional Belawan (BICT) telah selesai
dibangun serta telah beroperasi kereta api barang secara rutin setiap
hari Selasa dan Jumat dimulai sejak hari Selasa tanggal 17 Januari 2017
dan telah digunakan oleh PT UOI untuk pengiriman barang/bahan
baku dari dan ke Belawan sebanyak 20 Peti Kemas per Minggu dan
PTPN III (Persero) bersama dengan PT Kereta Api Logistik pada tanggal
02 November 2017 telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan
Dry Port di area KEK Sei Mangkei, namun izin operasional Dry Port
belum diterbitkan;
e) Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung sebagai sarana penunjang
untuk lalu lintas barang masuk dan keluar untuk keperluan industri di
KEK Sei Mangkei belum beroperasi secara maksimal;
f) Belum adanya standar perizinan terkait dengan investasi terhadap
zonasi yang berada di kawasan;
g) Administrator belum didukung dengan sarana dan prasarana yang
optimal.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 18
1) Pembangunan Jalan Kereta Api antara Bandar Tinggi-Kuala Tanjung
Km.0+000 sd Km.5+000 (BTK-1) dengan progres fisik sebesar 100%;
2) Pembangunan Jalan Kereta Api antara Bandar Tinggi-Kuala Tanjung
KM.5+000 sd Km.21+500 (BTK-2) dengan progres fisik sebesar 97,98%;
3) Pembangunan Stasiun Kereta Api antara Bandar Tinggi-Kuala Tanjung (BTK-
3) dengan progres fisik sebesar 92,80%;
4) Pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi antara Bandar
Tinggi-Kuala Tanjung (BTK-4) dengan progres fisik sebesar 93,19%;
5) Pembangunan Jembatan KA WTT Bentang 50 di Emplasement Stasiun
Bandar Tinggi (BTK-5) dengan progres fisik 51,2%.
Adapun hambatan dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Adanya klaim dari masyarakat atas tanah Otorita Asahan di Coastal Area
(Lokasi Emplasemen Pelabuhan);
2) Masih terdapat tanah yang belum dibebaskan.
Tabel 2.3
Paket Pekerjaan Fisik
Pembangunan Jaringan Kereta Api Lintas Rantau Prapat – Kota Pinang
Target
Realisasi
Target s.d Tertimbang Realisasi
Tertimbang s.d
Uraian Kegiatan / Paket TW IV 2018 TW s.d TW IV 2018
No Bobot TW IV 2018
Pekerjaan s.d IV 2018
Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Pembangunan jalur KA
antara Rantauprapat -
1 6,10 60,50 58,66 3,69 3,58 60,50 66,04 3,69 4,03
Kota Pinang km.0+000 sd
5+000 (RPK-1)
Pembangunan jalur KA
antara Rantauprapat -
2 12,27 15,00 7,42 1,84 0,91 15,00 15,08 1,84 1,85
Kota Pinang km.5+000 sd
10+000 (RPK-2)
Pembangunan jalur KA
antara Rantauprapat -
3 8,66 23,50 43,82 2,04 3,80 23,50 21,47 2,04 1,86
Kota Pinang km.10+000 sd
13+500 (RPK-3)
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 19
Target
Realisasi
Target s.d Tertimbang Realisasi
Tertimbang s.d
Uraian Kegiatan / Paket TW IV 2018 TW s.d TW IV 2018
No Bobot TW IV 2018
Pekerjaan s.d IV 2018
Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik Keu Fisik
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Pembangunan jalur KA
antara Rantauprapat -
4 10,43 23,50 26,72 2,45 2,79 23,50 25,05 2,45 2,61
Kota Pinang km.13+500 sd
17+000 (RPK-4)
Pembangunan jalur KA
antara Rantauprapat -
5 9,13 45,38 44,77 4,14 4,09 45,38 50,70 4,14 4,63
Kota Pinang km.17+000 sd
20+500 (RPK-5)
Pembangunan jalur KA
antara Rantauprapat -
6 15,07 57,25 51,41 8,63 7,75 57,25 54,69 8,63 8,24
Kota Pinang km.20+500 sd
25+500 (RPK-6)
Pembangunan jalur KA
antara Rantauprapat -
7 9,14 45,15 57,12 4,13 5,22 5,15 60,89 4,13 5,56
Kota Pinang km.25+500 sd
29+000 (RPK-7)
Pembangunan jalur KA
antara Rantauprapat -
8 11,74 47,86 52,21 5,62 6,13 47,86 54,92 5,62 6,45
Kota Pinang km.29+000 sd
33+000 (RPK-8)
Pembangunan Stasiun KA
9 antara Rantauprapat - 5,81 15,00 20,90 0,87 1,21 15,00 5,26 0,87 0,31
Kota Pinang (RPK-9)
Pembangunan Persinyalan
dan Telekomunikasi lintas
10 11,65 20,53 3,54 2,39 0,41 20,53 11,02 2,39 1,28
Rantau Prapat - Kota
Pinang (RPK-10)
Sampai dengan 14 Desember 2018 progres realisasi fisik sebesar 36,82% dari
target sebesar 35,88%. Namun demikian pada paket pekerjaan Pembangunan
Jalur KA antara Rantauprapat - Kota Pinang km.10+000 sd 13+500 (RPK-3) yang
lebih dari 90% lahannya sudah dibebaskan sejak tahun 2017 terdapat deviasi
yang signifikan antara progres fisik per tanggal 14 Desember 2018 sebesar
21,47% dengan target fisik yang dijadwalkan sebesar 43,82% sehingga terdapat
deviasi sebesar -22,35%. Deviasi tersebut disebabkan kelalaian pihak
kontraktor yang tidak mempedomani jadwal pelaksanaan kegiatan pekerjaan
(time schedule) sesuai kurva S yang telah disepakati di dalam kontrak.Terhadap
kondisi deviasi minus ini pihak PPK dan Konsultan Supervisi telah beberapa kali
melayangkan surat teguran dan Surat Peringatan (terakhir SP2) kepada pihak
rekanan, namun sampai saat reviu selesai dilaksanakan belum ada tindak lanjut
berupa perubahan positif yang signifikan. Sedangkan waktu yang sudah
digunakan lebih kurang 15 bulan dari jangka waktu kontrak 27 bulan, sehingga
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 20
sisa waktu efektif yang masih tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
lebih kurang 12 bulan.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 21
(Kantor Jasa Penilai Publik) untuk melakukan penilaian atas nilai bangunan dan
tanam yang akan diganti rugi, namun pembentukan Tim Inventarisasi dan
Verifikasi Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan oleh Gubernur telah
dibentuk, namun dalam uraian tugasnya tidak termasuk luas lahan untuk
pekerjaan Bendungan Lau Simeme.
Terkait dengan kondisi dan hambatan tersebut di atas kepada Kepala Satuan
Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera Medan II,kami sarankan agar:
1) Melakukan koordinasi dengan BPN terkait pembayaran tanaman dan
bangunan sesuai dengan hasil KJPP;
2) Menyurati Gubernur Sumatera Utara agar lahan untuk pembagunan
Bendungan Lau Simeme dimasukan dalam inventarisasi yang dilaksanakan
oleh Tim Inventarisasi dan Verifikasi Penguasaan Tanah Dalam Kawasan
Hutan.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 22
c)Pencairan dana dilakukan pada akhir Desember sehingga tidak efektif
untuk digunakan untuk mengatasi permasalahan biaya pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut maka disarankan kepada:
a) Kepala Dinas Pendidikan agar memerintahkan para Kepala Sekolah
untuk melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum mengusulkan ke
Dinas Pendidikan;
b) Kepala Kantor Kementerian Agama agar memerintahkan kepada
kepala madrasah agar mengajukan permintaan dana PIP pada setiap
awal semester agar dapat diterima tepat waktu atau sesuai waktu yang
dibutuhkan.
2) Evaluasi atas revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun
anggaran 2017. Ruang lingkup evaluasi atas revitalisasi SMK dilakukan atas
pelaksanaan kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas dan daya
saing sumber daya manusia tahun2017. Kegiatan yang dilakukan adalah
pengujian terhadap kepatuhan atas ketentuan dan efektivitas
penyelenggaraannya. Jumlah penerima bantuan selama tahun 2017 pada
Provinsi Sumatera Utara adalah sebanyak 16 paket bantuan pada 16
sekolah dengan jumlah bantuan sebesarRp 7.655.850.000,00. Populasi SMK
se-Kabupaten Deli Serdang sebanyak 267 SMK Negeri dan 716 SMK Swasta.
Permasalahan yang dijumpai terkait pelaksanaan Evaluasi atas revitalisasi
sekolah menengah kejuruan (SMK) tahun anggaran 2017, yaitu :
a) Pengadaan barang dan jasa yang dibiayai dengan dana revitalisasi
belum sesuai pedoman;
b) Database alumni SMK yang dibuat masih kurang memadai sehingga
data yang ada belum menunjukkan kondisi sebenarnya;
c) Program peningatan kualitas tenaga pendidik belum menjadi sorotan
utama SMK dalam menentukan program prioritas.
3) Evaluasi pengelolaan keuangan pada Perguruan Tinggi yaitu Universitas
Sumatera Utara, hasil evaluasi menunjukkan bahwa efektivitas pencapaian
target kinerja belum sepenuhnya tercapai dengan total nilai 66,76 % dari
14 indikator dan masih terdapat pencatatan aset tetap yang perlu
disempurnakan terkait pemindahan aset yang berada di lingkungan Rumah
Sakit.
4) Evaluasi Bantuan Pendidikan Tinggi pada Politeknik Negeri Medan dan
Universitas Negeri Medan, hasil evaluasi menunjukkan masih terdapat
kelemahan akuntabilitas pengelolaan keuangan program Bidik Misi,
terutama terkait dengan kelengkapan administrasi perjalanan dinas dan
b. Kesehatan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara dalam bidang Kesehatan pada Tahun
2018 melaksanakan pengawasan, yaitu:
1) Verifikasi Pembayaran Tunggakan DIPA Tahun Anggaran 2017 pada Rumah
Sakit Kesdam.
Atas permintaan Kakesdam I BB maka Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara melakukan verifikasi tagihan yang bersaldo diatas 2 miliar. Rumah
Sakit yang diverifikasi di jajaran Kesdam I BB adalah sebanyak 6 rumah sakit
yaitu :
a) Rumah Sakit Tk IV P.Siantar;
b) Rumah Sakit TkIV P.Sidempuan;
c) Rumah Sakit Tk IV Binjai;
d) Rumah Sakit Tk III dr Reksiwidiro Padang;
e) Rumah Sakit Tk IV Solok;
f) Rumah Sakit Tk IV Bukit Tinggi.
Verifikasi dilakukan berdasarkan saldo hutang dalam satu DIPA yaitu
Kesdam I BB dengan tagihan yang dapat dibayar sebesar
Rp4.365.274.184,00. Pertanggungjawaban keuangan yang disusun oleh
Kesdam dan sudah diperhitungkan dalam hasil verifikasi
2) Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun 2018 pada
Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera
Utara.
Sesuai dengan PKPT tahun 2018 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
melakukan audit kinerja atas Jaminan Kesehatan Nasional pada provinsi
dan kabupaten/kota sebagai berikut:
a) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 25
b. Kesejahteraan Rakyat
1) Monitoring atas Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra)
Monitoring dilakukan terhadap Bansos Rastra tahun 2018 pada
Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara yang dikelola oleh Tim
Koordinasi Bansos Pangan sampai kecamatan, termasuk pelaksanaan
distribusi rastra di desa/kelurahan. Metode pelaksanaan monitoring
dilakukan dengan wawancara, observasi, reviu dokumen dan prosedur
analisis. Hasil monitoring diperoleh dengan hasil pengujian terhadap 6
tepat yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat
kwalitas dan tepat administrasi.
Permasalahan yang dijumpai terkait pelaksanaan monitoring atas bantuan
sosial beras sejahtera, yaitu:
a) Penyaluran Bantuan tidak tepat waktu atau terlambat yang disebabkan
ketidaksiapan pelaksanan distribusi tingkat desa terhadap titik bagi dari
tingkat kecamatan dan keterlambatan tersedianya daftar penerima
manfaat (DRM);
b) Penyaluran beras sejahtera belum seluruhnya tepat kualitas;
c) Penyaluran juga belum seluruhnya tepat administrasi yaitu belum
adanya Laporan pelaksanaan Program Bansos Rastra;
d) Untuk tingkat provinsi hal yang cukup penting adalah belum terbitnya
SK Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan untuk Provinsi Sumatera Utara.
Terhadap permasalahan tersebut, kami sarankan agar:
a) Gubernur Sumatera Utara sebagai Tim Koordinasi Bansos Pangan
Tingkat Provinsi segera mengeluarkan SK TIM Koordinasi Tingkat
Provinsi;
b) Tim Koordinasi Kabupaten memerintahkan tim kordinasi desa segera
mematangkan persiapan pelaksanaan distribusi;
c) Menyurati Perum Bulog Divre Sumatera Utara atas masih adanya beras
yang tidak sesuai kualitas;
d) Menertibkan administrasi pelaksanaan programbantuan sosial Rastra.
2) Evaluasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahun 2017
Evaluasi dilakukan di Kota Medan dengan responden keluarga penerima
manfaat, Agen Bank Penyalur BPNT, KUBE e-warung, KUBE e-warung
penyalur BPNT, Pendamping KUBE dan Pendamping PKH.
Hasil evaluasi meliputi Ketepatan sasaran, Ketepatan penyaluran BPNT,
Ketepatan jumlah penyaluran BPNT, Ketepatan Kualitas Penyaluran BPNT,
Ketepatan Administrasi dan efektifitas BPNT.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 27
pembangunan infrastruktur desa dengan pembayaran upah tunai bagi
masyarakat setempat yang memenuhi syarat . Pada umumnya pada saat
kunjungan masih berupa perencanaan yang menetapkan daftar tenaga
kerja yang akan digunakan. Namun terdapat beberapa desa yang sudah
melaksanakan atau merealisasikannya.
2. Penyerapan Anggaran
Berdasarkan hasil pelaksanaan Reviu Penyerapan Anggaran tahun anggaran 2018
triwulan III yang dilakukan oleh APIP Pemda dan difasilitasi oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Utara pada 34 Pemda dengan simpulan sebagai berikut :
a. Realisasi anggaran baru mencapai 52,97%.dan pelaksanaan PBJ melalui proses
lelang sebesar 59,59%;
b. Realisasi Belanja Barang dibandingkan rencana penarikan dana per triwulan
rata-rata 84,26% dan persentase tertinggi pada 12 Pemda;
c. Persentase realisasi belanja modal dibandingkan rencana penarikan per
triwulan rata-rata 91,88% dan persentase tertinggi pada 10 Pemda;
d. Persentase realisasi total belanja dibandingkan rencana penarikan dana per
triwulan rata-rata sebesar 91,88% dan peresatse tertinggi pada 14 Pemda;
e. Alokasi Belanja Pegawai dibandingkan target Belanja Pegawai RPJM rata-rata
38,82% dan persentase tertinggi pada 1 Pemda;
f. Alokasi Belanja Modal dibandingkan target Belanja modal RPJMN rata-rata
21,32% dan persentase tertinggi pada 5 Pemda dan 29 Pemda yang
persentasenya lebih kecil dar target;
g. Persentase realisasi kontrak Barang /Jasa yang sudah ditandatangani rata-rata
96,56% dan persentase tertinggi pada Pemko Medan;
h. Persentase realisasi penyelesaian pengadaan Barang/jasa rata-rata 34,61%
dan persntase tertinggi pada 6 Pemda;
i. Pengadaan Barang/jasa telah dilaksanakan secara e-procurement pada 39
Pemda atau 85,29;
j. Sebanyak 30 Pemda atau 88,24% di Wilayah Provinsi Sumatera Utara telah
menerapkan sistem pemantauan pengadaan barang/jasa oleh APIP.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 28
Pengawasan yang dilakukan terhadap isu strategis nasional di tahun 2018 ini
diantaranya melakukan meningkatkan kapabilitas APIP, meningkatkan maturitas
SPIP serta penyaluran dan penggunaan dana desa.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 29
Simangkuk - Sarula, 91 KMR, 2 CCT, Twin Zebra dengan koreksi audit
(koreksi negatif) sebesar Rp557.726.000,00 (belum termasuk PPN);
b. Audit Klaim
Audit atas klaim dilakukan untuk menilai kelayakan klaim yang diajukan oleh
pihak ketiga kepada instansi pemerintah, terdapat 2 (dua) penugasan klaim
yang sedang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara yaitu :
1) Audit Klaim atas Pembayaran dengan Actual Cost Kontrak Nomor
006.PJ.PLN2008/131/PIKITRING SUAR/2008 tanggal 18 Februari 2008 atas
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Konduktor ACSR 435/55 MM2,
OPGW 60 MM2 dan Junction Box, GSW 95 MM2, Insulator dan Accessories,
T/L 275 kV Galang Binjai, 80 Kmr, 2 CCT Twin Zebra. Dengan koreksi sebesar
Rp377.884.187,17;
2) Audit Klaim atas Package 2;275 kV Transmission Line Supply and Instalation
for 275 kV Padangsidempuan dan Payakumbuh dengan Nomor Kontrak
038.PJ/041/DIR/2013 tanggal 06 Maret 2013 dengan koreksi sebesar
Rp180.444.450,80.
2. Penerimaan Negara/Daerah
a. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD)
Kegiatan pengawasan dalam rangka Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah
(OPAD) selama semester I Tahun 2018 di Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan
pada Pemerintah Kota Medan dan Kota Binjai, dengan hasil sebagai berikut:
1) Kota Medan
Kegiatan Bimbingan Teknis Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD)
dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Di samping penyampaian materi, pada
kegiatan Bimbingan Teknis tersebut juga dilakukan diskusi dengan peserta
bimbingan teknis tentang kendala yang dihadapi dalam pemungutan pajak,
dengan simpulan sebagai berikut :
a) Pemeriksaan pajak belum dilakukan secara efektif;
b) Kurangnya koordinasi OPD terkait dengan pengelolaan pajak reklame;
c) Pelaksanaan pemeriksaan pajak belum dilakukan secara
berkesinambungan.
Hal ini disebabkan:
a) Regulasi yang ada berupa Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota
belum mengatur secara rinci terkait dengan sistem dan prosedur
pemeriksaan dan sanksi yang dikenakan terhadap wajib pajak yang
tidak patuh;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 30
b) BPPRD belum melakukan pelatihan terhadap pegawai yang
dikhususkan untuk melakukan pemeriksaan pajak dengan
memperlengkapi atribut pemeriksa;
c) Pemeriksaan belum dilakukan secara gabungan melibatkan instansi
terkait seperti Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Satpol PP, Aparat APIP,
dan Aparat Penegak Hukum untuk pemeriksaan wajib pajak tertentu.
Terhadap hasil Kegiatan tersebut telah direkomendasikan kepada Walikota
Medan dengan Laporan Nomor LAP-253/PW02/3.1/2018 tanggal 30 Mei
2018 dengan perihal Laporan Bimbingan Teknis Optimalisasi Penerimaan
Asli Daerah pada Pemerintah Kota Medan.
2) Kota Binjai
Evaluasi Kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dilaksanakan pada
Pemerintah Kota Binjai dilaksanakan pada bulan April 2018, dengan
simpulan sebagai berikut:
a) Rasio Total Pajak dan Retribusi terhadap Total Pendapatan Kota Binjai
untuk tahun 2016 dan 2017 adalah 4,05% dan 5,94%;
b) Derajat desentralisasi fiskal tahun 2016 dan 2017 masing-masing
mencapai sebesar 10,09% dan 12,84%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Pemerintah Kota Binjai termasuk dalam skala interval derajat
desentralisasi fiskal dengan klasifikasi 10,01%-20,00% artinya
kemampuan keuangan daerah dalam kategori kurang dalam
membiayai pembangunan daerah;
c) Pertumbuhan PAD pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar
12,09% dibandingkan tahun 2016;
d) Realisasi PAD terhadap target PAD selama tahun 2016 dan 2017 adalah
sebesar 98,72% dan 77,04%;
e) Pemerintah Kota Binjai belum memiliki pedoman yang memuat
petunjuk pelaksanaan perencanaan dan penganggaran pendapatan
yang dituangkan dalam Peraturan Walikota atau ketentuan lainnya;
f) BPKPAD Kota Binjai belum memiliki SOP tentang Penetapan Pajak
Daerah yang ditetapkan secara formal;
g) Pemerintah Kota Binjai telah memiliki Peraturan tentang Tata Cara
Pemeriksaan Pajak Daerah, namun belum memiliki SOP tentang
Pemeriksaan Pajak Daerah;
h) Pemerintah Kota Binjai telah memiliki Peraturan tentang Tata Cara
Penagihan Pajak Daerah, namun belum memiliki SOP tentang Tata
Cara Penagihan Pajak Daerah;
i) Penetapan target penetapan PAD Pemerintah Kota Binjai belum
seluruhnya memperhitungkan potensi PAD;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 31
j) BPKPAD Kota Binjai belum efektif melakukan koordinasi dengan
Kantor PTSP Kota Binjai yang menerbitkan izin usaha, karena
persyaratan penerbitan ijin usaha belum menetapkan perolehan
Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) lebih dahulu dari BPKAD,
sehingga seluruh ijin usaha yang diterbitkan belum digunakan untuk
menjaring pajak yang harus dibayarkan secara berkala oleh Wajib
Pajak.
Terhadap hasil evaluasi tersebut telah direkomendasikan kepada Walikota
Binjai dengan Laporan Nomor LEV-254/PW02/3.1/2018 tanggal 30 Mei
2018 dengan perihal Laporan Hasil Evaluasi Penerimaan Pajak Daerah Kota
Binjai Tahun 2017 dan Triwulan I Tahun 2018.
Tabel 2.4
Rekapitulasi Potensi Penyelamatan Keuangan Negara
No. Uraian Rp
1. Audit Investigasi 11.604.692.261,00.-
2. Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 15.936.701.756,00.
Jumlah 27.541394.017,00.-
1. Audit Investigatif
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara di Tahun 2018 telah melaksanakan
sebanyak 7 (tujuh) penugasan Audit Investigasi dengan rincian sebagai berikut:
a. Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan pada Pengelolaan SPBU PT
Kawasan Industri Medan (Persero) Tahun 2014 s/d 2016 (Periode 11 Juni 2014
s/d 28 Juli 2016) mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar
Rp1.929.742.546,00.
b. Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan dalam Pembangunan Unit Sekolah
Baru (USB) SMA Negeri 4 Sibolga mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan
negara/daerah sebesar Rp123.553.978,45.
c. Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan pada Pelaksanaan Pembangunan
Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah Luar Biasa Negeri Tahun Anggaran 2016 di Desa
Onowaembo Kecamatan Lahomi Kabupaten Nias Barat mengakibatkan
terjadinya kerugian keuangan negara sebesar Rp2.081.642.174,00.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 32
d. Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan dalam Pelaksanaan Pengadaan
Paket Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa (SIMDesa) se-Kabupaten
Nias Barat yang bersumber dari Dana Desa se-Kabupaten Nias Barat Tahun 2017
mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp202.326.000,00.
e. Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan pada keuangan PT Pos Indonesia
Kantor Cabang Sukaramai Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat
periode Januari 2018 s.d Mei 2018 menimbulkan kerugian keuangan negara
sebesar Rp332.832.076,00.
f. Audit Investigatif atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penarikan Fiktif Pinjaman
Kredit Modal Kerja pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe yang
merugikan keuangan negara c.q. PT BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Kabanjahe
sebesar Rp6.130.000.000,00 (Enam milyar seratus tiga puluh juta rupiah).
g. Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan Kegiatan Pengadaan Alat
Kesehatan/Kedokteran Rumah Sakit pada RSUD Dr.Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar yang bersumber dari Dana TP-APBN TA 2015 dengan kerugian
keuangan negara sebesar Rp804.595.487,00.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 33
APBN Mahkamah Agung pada satker Pengadilan Agama Sidikalang TA 2012
yang mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp923.367.000,00.
e. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan
Dugaan Perkara Tindak Pidana Korupsi Perluasan Sawah/Cetak Sawah Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Dairi Tahun
Anggaran 2011 yang menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar
Rp567.978.000,00.
f. Audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara atas Dugaan
Tindak Pidana Korupsi Pekerjaan Pembangunan Rambu-Rambu Lalu Lintas
(Pengadaan dan Pemasangan Traffic Light) yang menyebabkan kerugian
keuangan negara sebesar Rp467.727.271,00.
g. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa
pada Desa Suka Jaya Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara TA 2017
yang menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp599.524.788,00.
h. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Alat Peraga SD Negeri/Swasta Kota
Binjai yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan
Tahun 2011 yang menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar
Rp499.143.300,00.
i. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan
Penyimpangan Kegiatan Rehabilitasi Daerah Irigasi di Kecamatan Sorkam Barat
Kabupaten Tapanuli Tengah pada Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah yang
menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp731.185.605,42.
j. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pembangunan Ruang Kelas Baru yang
Bersumber dari Dana DAK Tahun 2016 di SD Negeri Nomor 078441 Ladea
Orahua Kecamatan Gido Kabupaten Nias yang menimbulkan kerugian
keuangan negara sebesar Rp398.858.100,00.
k. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penggelapan Materai 6000 pada Kantor Pos
Medan 20000 yang menimbulkan kerugian negara sebesar Rp2.094.000.000,00.
l. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Perkara
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Anggota
DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah TA 2016 dan 2017 yang menimbulkan
kerugian negara sebesar Rp3.750.087.175,00.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 34
3. Pemberian Keterangan Ahli
Pemberian keterangan ahli bertujuan untuk memberikan pendapat berdasarkan
keahlian di bidang akuntansi dan auditing dalam suatu kasus TPK dan/atau perdata
untuk membuat jelas suatu kasus bagi penyidik dan/atau hakim. Pemberian
keterangan ahli oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, baik di APH maupun
di persidangan telah dilaksanakan sebanyak 19 (sembilan belas) kali, terdiri atas 1
(satu) kali pada Kejaksaan, 1 (satu) kali pada Kepolisian dan 17 (tujuh belas) kali pada
Pengadilan.
Tabel 2.5
Daftar Opini LKPD Sumatera Utara
No Nama Pemda 2017 2016
1 Provinsi Sumatera Utara WTP WTP
2 Asahan WTP WDP
3 Batubara WDP WDP
4 Binjai WTP WDP
5 Dairi WTP WTP
6 Deli Serdang WDP TMP
7 Gunungsitoli WDP WDP
8 Humbang Hasundutan WTP WTP
9 Karo WDP WDP
10 Labuhanbatu WDP WDP
11 Labuhanbatu Selatan WTP WTP
12 Labuhanbatu Utara WTP WTP
13 Langkat WDP WDP
14 Mandailing Natal WDP WDP
15 Medan WDP WDP
16 Nias WDP WDP
17 Nias Barat TMP TMP
18 Nias Selatan TMP TMP
19 Nias Utara WDP WDP
20 Padang Lawas WDP WDP
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 35
No Nama Pemda 2017 2016
21 Padang Lawas Utara WTP WDP
22 Padangsidimpuan WDP WDP
23 Pakpak Bharat WTP WTP
24 Pematangsiantar WTP WDP
25 Samosir WTP TMP
26 Serdang Bedagai WDP WDP
27 Sibolga WDP TMP
28 Simalungun TMP WDP
29 Tanjungbalai WDP WDP
30 Tapanuli Selatan WTP WTP
31 Tapanuli Tengah WDP WDP
32 Tapanuli Utara WTP WTP
33 Tebing Tinggi WDP WTP
34 Toba Samosir WTP WDP
Secara umum yang mengalami kenaikan tingkat opini berjumlah 8 Pemda, dari WDP
menjadi WTP yaitu Pemkab Asahan, Pemkab Binjai, Pemkab Padang Lawas Utara,
Pemkab Pematangsiantar, dan Pemkab Toba Samosir, dari TMP menjadi WTP yaitu
Pemkab Deli Serdang dan Pemkab Sibolga serta dari TMP menjadi WTP yaitu
Pemkab Samosir . Pemda yang memperoleh opini tetap berjumlah 24 Pemda,
sedangkan mengalami penurunan opini berjumlah 2 Pemda yaitu Pemko Tebing
Tinggi dari opini WTP menjadi WDP dan Pemkab Simalungun dari WDP menjadi TMP.
Masalah yang menghambat kualitas Laporan Keuangan sebagai berikut:
- Terdapat pengelolaan aset yang belum memadai;
- Terbatasnya kemampuan SDM di SKPD dan PPKD dalam ilmu akuntansi sehingga
memerlukan waktu dan tenaga yang banyak dalam proses pendampingan.
Untuk mempertahankan/menuju opini WTP, provinsi/kabupaten/kota perlu
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menginstruksikan kepada Kepala Daerah agar dapat memerintahkan kepada
PPKAD agar :
Melakukan Pelatihan yang berkelanjutan terhadap aparatur/pejabat
pengelola barang milik daerah secara berkelanjutan mengenai PP 71 Tahun
2010 dan Permendagri nomor 19 Tahun 2016;
Melakukan inventarisasi seluruh aset dan mencatatnya ke KIB.
- Menginstruksikan kepada Kepala Daerah agar dapat menetapkan batas waktu
penyelesaian penginputan penatausahaan ke dalam SIMDA Keuangan dan
penyusunan Laporan Keuangan SKPD.
- Menginstruksikan kepada Inspektur Pemerintah Daerah untuk berkomitmen
melakukan pemantauan terhadap penyelesaian Laporan Keuangan dan
melaporkannya secara berkala kepada Kepala Daerah.
- Meningkatkan kemampuan SDM baik di SKPD maupun PPKD dengan pendekatan
sebagai berikut:
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 36
Menganggarkan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sesuai
perubahan kebijakan keuangan daerah dan peraturan terkait keuangan
daerah;
Membuat kebijakan mengenai pola mutasi dan promosi (karir) yang konsisten
sehingga mampu mendukung fungsi PPKD selaku BUD untuk melakukan
pengendalian dan pembinaan pengelolaan keuangan daerah kepada SKPD
yang diwujudkan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara telah melakukan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan kinerja
adalah sebagai berikut:
Melakukan Coaching Clinic pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
berbasis akrual Tahun 2017;
Menerapkan Aplikasi SIMDA Keuangan sepenuhnya oleh pemerintah daerah
terkait.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 38
a) Pengajuan usulan/proposal sesuai dengan mekanisme yang diatur
dalam PerMenkeu Nomor 48/PMK 07/2016 dan SE Dirjen
Perimbangan Keuangan Nomor 3/PK/2016 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Usulan Daerah sebagai dasar
pengalokasian DAK 2017;
b) Pencairan DAK dari Kas Umum Negara dan realisasi penggunaannya
telah sesuai denganyang dilaporkan dalam Aplikasi OMSPAN;
c) Hasil DAK fisik telah tepat sasaran dan output kegiatan dapat
dimanfaatkan;
d) Terdapat kekurangan pekerjaan pada pelaksanaan kontrak atas
Pekerjaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Ruas Jalan Pasar VII- Biru-biru
sebesar Rp 51.954.990,00;
e) Terdapat denda keterlambatan yang belum dipungut pada kegiatan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Ujung Rambe sebesar Rp2.324.748,00
dan DI Kotangan sebesar Rp2.304.001,00;
f) Pengoperasian Mesin Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) belum
maksimal pada Puskesmas Lubuk Pakam, Puskesmas Tanjung Morawa,
Puskesmas Aras Kabu dan Puskesmas Talun Kenas, hal ini terlihat dari
kolam uji sebagai penampung air hasil pengolahan sebelum dialirkan
ke sumur kurang perawatan dan operator IPAL di Puskesmas adalah
tenaga kesehatan;
g) Dinas Kesehatan Cq Puskesmas belum mempunyai ijin operasional
IPAL untuk pembuangan limbah cair dari Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Deli Serdang pada 5 Puskesmas.
Terhadap permasalahan tersebut telah disampaikan rekomendasi sesuai
LHE-409/PW.02/3.1/ 2018 tanggal 6 September 2018.
2) Kabupaten Toba Samosir
Hasil evaluasi atas pelaksanaan DAK Kabupaten Toba Samosir pada Bidang
Kesehatan Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar dan Sub Bidang
Pelayanan Rujukan serta Bidang Jalan Prioritas Daerah dengan simpulan
sebagai berikut:
a) Pengajuan usulan/proposal sesuai dengan mekanisme yang diatur
dalam PerMenkeu Nomor 48/PMK 07/2016 dan SE Dirjen
Perimbangan Keuangan Nomor 3/PK/2016 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Usulan Daerah sebagai dasar
pengalokasian DAK 2017;
b) Pencairan DAK dari Kas Umum Negara dan realisasi penggunaannya
hanya sebesar Rp79.770.896.168,00 atau 79,54% dari anggaran. Hal
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 39
ini disebabkan adanya keterlambatan proses pengadaan barang/jasa,
ketidakmampuan rekanan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal,
juknis terlambat diterima, adanya rekayasa pembuatan perikatan
pekerjaan/kontrak dengan pihak ketiga, dan adanya nilai kontrak yang
lebih kecil dari anggaran;
c) Pengadaan Genset tidak sesuai dengan spesifikasi teknis kontrak
senilai Rp436.021.300,00. Hal ini disebabkan kelalaian rekanan dan
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan yang kurang cermat melakukan
pemeriksaan barang serta kelalaian Kepala Dinas Kesehatan Toba
Samosir dan PPK yang kurang melaksanakan pengawasan atas
pelaksanaan pekerjaan;
d) Terdapat satu unit genset yang ditempatkan/dipasang di Kantor Dinas
Kesehatan yang tidak tepat sasaran sebesar Rp87.204.260,00,
seharusnya sesuai dengan petunjuk teknis bahwa genset tersebut
hanya mensuplai kebutuhan listrik di lingkungan Puskesmas;
e) Pengadaan Puskesmas Keliling Perairan/Kapal Ambulan belum
dimanfaatkan sesuai peruntukkannya dengan nilai sebesar
Rp1.850.819.000,00. Puskesmas Keliling Perairan/Kapal Ambulan
tersebut belum pernah dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan
dasar di Kabupaten Toba Samosir. Hal ini disebabkan pelaksanaan
kegiatan tidak dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan belum
ditetapkannya dokter, paramedis yang bertugas/bertanggungjawab
pada Puskesmas Keliling Perairan/Kapal Ambulan tersebut;
f) Pengadaan Alat Kedokteran Umum belum dimanfaatkan sesuai
peruntukkannya dengan nilai Rp167.476.568,00 yaitu Uritest
Hematology dan Foto Meter 5010. Hal ini disebabkan bahan baku
pendukung belum tersedia dan tidak tersedianya SDM yang mampu
mengoperasikan alat tersebut;
g) Denda keterlambatan Pengadaan Puskesmas keliling Perairan/Kapal
Ambulan belum dipungut kepada PT Wahana Astika Fiberglass sebesar
Rp3.365.127,24 dan atas Pengadaan Alat Radiologi Kesehatankepada
PT Global Medik Persada sebesar Rp23.466.210,93.
Terhadap permasalahan tersebut telah disampaikan rekomendasi sesuai
LLEV-420/PW.02/3.1/ 2018 tanggal 10 September 2018.
3) Kabupaten Serdang Bedagai
Hasil evaluasi atas pelaksanaan DAK Kabupaten Serdang Bedagai pada
Bidang Kesehatan Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar dan Sub Bidang
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 40
Pelayanan Rujukan serta Bidang jalan Prioritas Daerah dan Sub Bidang
Irigasi Pendukung Ketahanan Pangan dengan simpulan sebagai berikut:
a) Pengajuan usulan/proposal sesuai dengan mekanisme yang diatur
dalam PerMenkeu Nomor 48/PMK 07/2016 dan SE Dirjen
Perimbangan Keuangan Nomor 3/PK/2016 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Usulan Daerah sebagai dasar
pengalokasian DAK 2017;
b) Pencairan DAK dari Kas Umum Negara dan realisasi penggunaannya
telah sesuai dengan yang dilaporkan dalam Aplikasi OMSPAN;
c) Pengadaan Perangkat Komputer Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dan
Mesin Fogging belum dimanfaatkan sebesar Rp765.000.000,00. SIK
digunakan dalam rangka membangun Sistem Informasi Kesehatan
Daerah (SIKDA) yang berfungsi untuk manajemen informasi kesehatan
Kabupaten Serdang Bedagai namun digunakan untuk P-Care dan
administrasi. Hal ini disebabkan masih kurangnya set peralatan berupa
software Pusdatin dari Kementerian Kesehatan yang belum ada dalam
membangun Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Kabupaten
Serdang Bedagai, dan belum terkoneksi dengan server BPJS serta Pihak
Puskesmas belum mampu mengoperasikan perangkat komputer
server;
d) Terdapat sisa DAK Fisik TA 2017 pada 3 (tiga) bidang yang masih
tertampung dalam Rekening Kas Daerah Pemerintah Kabupaten
Serdang Bedagai sebesar Rp694.228.886,00. Hal ini disebabkan:
- adanya Output kegiatan yang tidak tercapai 100% sampai dengan 31
Desember 2017 dan dilanjutkan pada tahun 2018;
- adanya sisa retensi 5%. Sisa dana tersebut belum dianggarkan dalam
APBD TA 2018 dan belum digunakan sampai dengan saat evaluasi.
e) Penyampaikan Dokumen Persyaratan Penyaluran DAK Fisik Bidang
Kesehatan dan KB – Kesehatan Dasar tidak sesuai ketentuan;
f) Pengadaan Perangkat Komputer SIK Puskesmas, Perangkat Komputer
SIK Dinas dan Pengadaan Android untuk Puskesmas yang dilakukan
melalui e purchasing, ditemukan bahwa pengikatan kontrak melewati
tanggal batas waktu penyampaian dokumen persyaratan penyaluran
DAK Fisik Triwulan II Tahun Anggaran 2017 yaitu tanggal 31 Agustus
2017, akibatnya pengadaan tersebut tidak dapat dibayar dari Dana
DAK.
Terhadap permasalahan tersebut telah disampaikan rekomendasi sesuai
LEV-433/PW.02/3.1/ 2018 tanggal 20 September 2018.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 41
4) Kota Tebing Tinggi
Hasil evaluasi atas pelaksanaan DAK Kota Tebing Tinggi pada Bidang
Kesehatan Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar dan Sub Bidang
Pelayanan Rujukan serta Bidang jalan Prioritas Daerah dan Sub Bidang
Irigasi Pendukung Ketahanan Pangan dengan simpulan sebagai berikut:
a) Pengajuan usulan/proposal sesuai dengan mekanisme yang diatur
dalam PerMenkeu Nomor 48/PMK 07/2016 dan SE Dirjen Perimbangan
Keuangan Nomor 3/PK/2016 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penyampaian Usulan Daerah sebagai dasar pengalokasian DAK 2017;
b) Pencairan DAK dari Kas Umum Negara dan realisasi penggunaannya
telah sesuai denganyang dilaporkan dalam Aplikasi OMSPAN;
c) DAK fisik Bidang Irigasi Kota Tebing Tinggi tahun 2017 tidak sesuai
Juknis/tidak tepat sasaran sebesar Rp1.440.432.791,52 atau 41,63%
dari anggarannya karena dalam pekerjaan irigasi terdapat pekerjaan
jalan usaha tani;
d) Hasil pengadaan DAK Bidang Kesehatan dan KB Sub Bidang Pelayanan
Kesehatan Dasar sebesar Rp482.819.000,00 belum dimanfaatkan;
e) DAK Bidang Kesehatan Rujukan berupa Peralatan Kesehatan dan
Kedokteran Umum belum dimanfaatkan secara optimal sebesar
Rp1.328.660.000,00.
Terhadap permasalahan tersebut telah disampaikan rekomendasi sesuai
LEV-417/PW.02/3.1/ 2018 tanggal 7 September 2018.
Tabel 2.6
Penyaluran Dana Desa dan Penggunaan Aplikasi Siskeudes Tahun Anggaran 2018
Wilayah Provinsi Sumatera Utara Periode S.D. Bulan Desember Tahun 2018
Telah
No Pemerintah Kabupaten/Kota Jumlah Desa Implementasi
Siskeudes
1 Kota Padang Sidimpuan 42 42
2 Kota Gunungsitoli 98 98
3 Kabupaten Langkat 240 240
4 Kabupaten Deli Serdang 380 380
5 Kabupaten Serdang Bedagai 237 237
6 Kabupaten Karo 259 259
7 Kabupaten Simalungun 386 386
8 Kabupaten Batubara 141 141
9 Kabupaten Asahan 177 177
10 Kabupaten Dairi 161 161
11 Kabupaten Pakpak Bharat 52 52
12 Kabupaten Samosir 128 128
13 Kabupaten Toba Samosir 231 231
14 Kabupaten Labuhanbatu Utara 82 82
15 Kabupaten Labuhanbatu 75 75
16 Kabupaten Labuhanbatu Selatan 52 52
17 Kabupaten Humbang Hasundutan 153 153
18 Kabupaten Tapanuli Tengah 159 159
19 Kabupaten Tapanuli Selatan 211 211
20 Kabupaten Tapanuli Utara 241 241
21 Kabupaten Padang Lawas 303 303
22 Kabupaten Padang Lawas Utara 386 386
23 Kabupaten Mandailing Natal 377 377
24 Kabupaten Nias 170 170
25 Kabupaten Nias Utara 112 112
26 Kabupaten Nias Barat 105 105
27 Kabupaten Nias Selatan 459 459
JUMLAH 5.417 5.417
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 43
BLUD, sebanyak 6 RSUD di antaranya sampai akhir Desember 2018 belum
mengimplementasikan PPK-BLUD.
Tabel 2.7
Daftar Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang Sudah/Belum Menerapkan BLUD
Sudah Belum Belum
Nama Rumah Sakit Kab/Kota
Ditetapkan Implementasi Ditetapkan
RSU Haji Medan Provinsi V - -
RSU Dr. Pirngadi Kota Medan V - -
RSUD Deli Serdang Deli Serdang V - -
RSUD Dr. Djasaman Kota Pematang
V - -
Saragih Siantar
RSUD Dr. H. Kumpulan Kota Tebing
V - -
Pane Tinggi
RSU Dr. RM Joelham
Kota Binjai V - -
Binjai
RSU Padang Kota Padang
V - -
Sidempuan Sidempuan
RSU Tarutung Tapanuli Utara V - -
RSU Rantau Prapat Labuhan Batu V - -
RSU Dr. Fl Tobing
Kota Sibolga V - -
Sibolga
Mandailing
RSU Panyabungan V V -
Natal
RSU Kabanjahe Karo V - -
RSU Sipirok Tapanuli Selatan - - V
Padang Lawas
RSUD Gunung Tua - - V
Utara
RSUD Pandan Tapanuli Tengah V - -
RSU Porsea Toba Samosir - - V
RSU H. Abd. Manan
Asahan V - -
Simatupang, Kisaran
RSUD Sultan Sulaiman Serdang
- - V
Syariful Alamsyah Bedagai
RSU Tanjung Pura Langkat V - -
BPRSU Dr. Tengku Kota Tanjung
V V -
Mansyur Balai
RSU Gunung Sitoli Kab. Nias V - -
RSUD Sibuhuan Padang Lawas - - V
RSU Dr. Hadrianus
Samosir V - -
Sinaga
Humbang
RSU Dolok Sanggul V - -
Hasundutan
RSUD
Simalungun/Perdagan Simalungun V - -
gan
RSU Sidikalang Dairi V V -
RSUD Tuan
Simalungun V - -
Rondahaim
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 44
Sudah Belum Belum
Nama Rumah Sakit Kab/Kota
Ditetapkan Implementasi Ditetapkan
RSUD dr. Husni Mandailing
V V -
Thamrin Natal
RSU Parapat Simalungun V - -
RSUD Lukas
Nias Selatan - - V
Hilisimaetano
RSUD Salak Kab.
Pakpak Bharat - - V
Pakpak Bharat
RSUD Batu Bara Batu Bara - - V
RSUD Kabupaten Aek Labuhan Batu
V V -
Kanopan Utara
Labuhan Batu
RSUD Kota Pinang V V -
Selatan
RSU Kusta Lau
Medan - - V
Simomo
RSU Jiwa Prof. Dr.
Medan - - V
Muhammad Ildrem
RSU Kusta Pulau
Medan - - V
Sicanang
RS Khusus Mata Medan - - V
Selama tahun 2018 kegiatan yang telah dilakukan berupa pendampingan dan
sosialisasi pada beberapa RSUD dan Puskesmas sebagai berikut:
1) Bimtek Sistem Informasi Akuntansi (SIA) BLUD pada UPT RSUD Deli Serdang;
2) Sosialisasi Implementasi PPK BLUD pada RSUD Doloksanggul;
3) Sosialisasi Pedoman Penilaian Pembentukan BLUD pada RSUD Kotapinang
Kabupaten Labuhanbatu Selatan;
4) Pendampingan Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) pada RSUD
Dr.Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai;
5) Bimbingan Teknis Penyusunan Kebijakan Akuntansi pada RSUD Deli Serdang
melalui coaching clinic;
6) Bimbingan Teknis Implementasi SIA BLUD pada 20 Puskesmas di Lingkungan
Kabupaten Deli Serdang;
7) Reviu dokumen persiapan RSUD sebagai BLUD (Dokumen Rencana Strategis
Bisnis) pada RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas;
8) Reviu Dokumen Persiapan RSUD sebagai BLUD (Pedoman Standar Pelayanan
Minimal) pada RSUD Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas;
9) Reviu Dokumen Persiapan RSUD sebagai BLUD (Pedoman Tata Kelola PPK-
BLUD) pada RSUD Sibuhuan;
10) Reviu Dokumen Persyaratan Administratif PPK-BLUD pada RSUD Sultan
Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai;
11) Pendampingan Penyusunan Pedoman Tatakelola pada RSUD Gunung Tua
Kabupaten Padang Lawas Utara;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 45
12) Pendampingan Penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB) pada RSUD Gunung
Tua Kabupaten Padang Lawas Utara;
13) Pendampingan Penyusunan Standar Pelayanan Minimum (SPM) pada RSUD
Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara;
14) Pendampingan Penyusunan Standard Pelayanan Minimal (SPM) pada RSU
Kabanjahe Kabupaten Karo;
15) Asistensi Penyusunan Kebijakan Akuntansi bagi Puskesmas di Kabupaten Deli
Serdang;
16) Pendampingan Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) pada RSU
Kabanjahe Kabupaten Karo;
17) Bimbingan atas Persiapan Dokumen Administratif sebagai Persyaratan
Pembentukan BLUD RSUD Sultan Sulaiman.
Berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di atas, kepada Gubernur Sumatera
Utara kami sarankan untuk mendorong para Kepala Daerah agar:
1) Menginstruksikan RSUD yang telah ditetapkan menjadi BLUD untuk segera
mengimplementasikan PPK-BLUD agar pelayanan kesehatan kepada
masyarakat menjadi lebih baik, efektif dan bermanfaat bagi kesejahteraan
rakyat;
2) Segera mempersiapkan persyaratan administratif dan teknis dalam rangka
persiapan pelaksanaan BLUD, terutama untuk 13 RSUD yang belum ditetapkan
menjadi BLUD;
3) Merencanakan langkah-langkah strategis dan mengkoordinasikan dengan
Sekretaris Daerah di lingkungan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan dan Direktur
RSUD, PPKAD, Inspektorat dan Bappeda dalam rangka mempersiapkan
pelaksanaan BLUD di wilayah Kabupaten/Kota untuk memenuhi persyaratan
administrasi dan legal drafting pembentukan BLUD.
f. Evaluasi Kinerja RSUD-BLUD
Evaluasi kinerja terhadap 3 RSUD-BLUD yang telah dilaksanakan selama tahun
2018 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.8
Tingkat Kinerja BLUD Tahun 2018
No. Nama PDAM SKOR PREDIKAT KATEGORI
1 RSUD Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara 77,85 A BAIK
2 RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi 67,08 A BAIK
3 RSUD Hadrianus Sinaga Kabupaten Samosir 67,46 A BAIK
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 46
BLUD meningkatkan kinerja rumah sakit dengan menginstruksikan Direktur
RSUD untuk:
1) Menyusun Standard Operating Procedur (SOP) terkait pengelolaan RSUD-
BLUD sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2) Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit agar sesuai dengan SPM yang
ditetapkan Menteri Kesehatan;
3) Menganggarkan biaya pembelian obat dan barang habis pakai dengan
memperhatikan trend pertumbuhan pasien.
Tabel 2.9
Evaluasi Kinerja PDAM pada Tahun 2018
Kinerja menurut Tingkat kesehatan
No Nama Objek Permendagri 47 menurut BPPSPAM
Skor Predikat Skor Predikat
PDAM Tirtanadi Provinsi
1 67,80 Baik 3,61 Sehat
Sumatera Utara
PDAM Tirtauli Kota
2 61,86 Baik 3,14 Sehat
Pematangsiantar
PDAM Tirta Wampu Kabupaten
3 59,00 Cukup 2,30 Kurang Sehat
Langkat
4 PDAM Tirta Sari Kota Binjai 42,41 Kurang 2,71 Kurang Sehat
PDAM Tirta Lihou Kabupaten Kurang Sehat
5 54,68 Cukup 2,55
Simalungun
PDAM Tirta Kualo Kota
6 52,94 Cukup 2,22 Kurang Sehat
Tanjungbalai
PDAM Tirta Malem Kabupaten
7 42,84 Kurang 1,66 Sakit
Karo
PDAM Tirta Silaupiasa Kabupaten
8 51,34 Cukup 2,16 Sakit
Asahan
PDAM Tirta Nciho Kabupaten
9 57,82 Cukup 2,88 Sehat
Dairi
PDAM Tirta Deli Kabupaten Deli
10 52,71 Cukup 2,26 Kurang Sehat
Serdang
PDAM Tirta Bulian Kota Tebing
11 51,55 Cukup 2,59 Kurang Sehat
Tinggi
PDAM Tirta Bina Kabupaten
12 50,47 Cukup 2,37 Kurang Sehat
Labuhanbatu
PDAM Mual Nauli Kabupaten
13 46,52 Cukup 2,24 Kurang Sehat
Tapanuli Tengah
PDAM Tirta Ayumi Kota
14 45,99 Cukup 2,62 Kurang Sehat
Padangsidimpuan
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 47
Kinerja menurut Tingkat kesehatan
No Nama Objek Permendagri 47 menurut BPPSPAM
Skor Predikat Skor Predikat
PDAM Mual Na Tio Kabupaten
15 53,65 Cukup 2,88 Sehat
Tapanuli Utara
16 PDAM Tirta Nauli Kota Sibolga 65,98 Baik 3,79 Sehat
PDAM Tirta Umbu Kabupaten
17 55,94 Cukup 2,56 Kurang Sehat
Nias
PDAM Tirta Madina Kabupaten
18 51,43 Cukup 2,93 Sehat
Mandailing Natal
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 48
melakukan penanaman bibit tanaman untuk penghijauan kawasan
sumber, sedangkan upaya Pemerintah Kabupaten Dairi dalam
memenuhi ketersediaan air baku adalah menyediakan bibit tanaman
untuk penghijauan kawasan sumber air;
b) PDAM Tirta Malem dan Pemerintah Kabupaten Karo bekerja sama
mengusulkan kepada Satker Pengembangan Sistem Air Minum
Provinsi Sumatera Utara untuk pembangunan sumber mata air Lau
Kapur di IKK Mardinding untuk selanjutnya diusulkan kepada
Kementerian Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat untuk
pembangunan sumber mata air Lau Bengap;
c) Pemerintah Kota Tanjungbalai pada tahun 2017 telah membantu
upaya penyediaan sumber air baku dengan menyediakan lahan seluas
1,5 Ha yang berlokasi di Kelurahan Sirantau Kecamatan Datuk Bandar
Kota Tanjungbalai untuk lokasi pembangunan Instalasi Pengolahan Air
(IPA) berkapasitas 50 l/det dan membuat Detail Engineering Design
(DED) rencana IPA tersebut yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Tanjungbalai;
d) Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam upaya memenuhi ketersediaan
air baku untuk PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi berkoordinasi
dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera II Provinsi Sumatera Utara
dalam hal pemeliharaan air Sungai Padang;
e) PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat terus mendorong warga
masyarakat di sekitar lokasi intake untuk menjaga lingkungan sekitar.
Selain itu, PDAM juga aktif menyampaikan informasi kepada instansi
terkait atas penambangan liar galian C yang dapat merusak sumber air
baku. Sementara itu, upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Langkat melalui instansi teknis terkait adalah menetapkan
aturan-aturan yang berkaitan dengan Sumber Daya Air.
f) Total Penyertaan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya
(PPYBDS) pada 18 PDAM yang dievaluasi adalah
Rp403.595.316.066,00. Dari jumlah PPYBDS tersebut belum ada upaya
yang maksimal dari PDAM untuk menuntaskan masalah tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas kepada Gubernur Sumatera Utara
kami sarankan untuk mendorong para Kepala Daerah mendukung PDAM
dalam menjalankan usahanya melalui:
a) Penyusunan RISPAM yang disesuaikan dengan RPJMN dan didukung
dengan komitmen untuk penyediaan dana;
b) Menyelaraskan RKAP dengan Business Plan dan RISPAM;
c) Mendorong disusunnya SOP untuk penyusunan RKAP;
d) Menambah penyertaan modal PDAM yang digunakan untuk
menyehatkan PDAM antara lain pembelian water meter induk
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 49
sehingga dalam menghitung air yang terjual dan losses tidak
berdasarkan perkiraan, yang mana perhitungan ini berdampak
terhadap perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Air;
e) Koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat untuk segera menuntaskan aset yang belum diserahkan;
f) Mendorong PDAM untuk meningkatkan kinerja dan tingkat
kesehatannya.
2) Evaluasi Kinerja PD Pasar
Evaluasi kinerja PD Pasar yang telah dilaksanakan selama tahun 2018 yaitu
evaluasi kinerja terhadap 2 (dua) PD Pasar dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.10
Evaluasi Kinerja PD Pasar pada Tahun 2018
No. Nama Perusahaan Daerah SKOR KATEGORI
1 PD Pasar Kota Medan 41,04 TIDAK BAIK
2 PD Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar 39,09 TIDAK BAIK
Hasil evaluasi kinerja secara umum atas 2 (dua) PD Pasar yang dievaluasi
berada pada kategori “TIDAK BAIK”. Dari 4 aspek yang dievaluasi yaitu
aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek operasional dan aspek SDM dan
Administrasi tidak ada satu aspek pun yang berkategori “BAIK”. Kesimpulan
Hasil Evaluasi Kinerja PD Pasar sudah dimuat dalam laporan evaluasi,
antara lain sebagai berikut:
a) Kerjasama Operasi Pasar Peringgan Kota Medan oleh Pemerintah Kota
Medan dengan Pihak ketiga berpotensi mengalami kerugian;
b) Pengelolaan Pasar belum sepenuhnya mematuhi persyaratan dalam
SNI 8152 tentang pengelolaan Pasar Rakyat;
c) Jumlah beban pegawai masih melebihi peraturan yang diatur dalam
Perda;
d) Surat Izin Pemakaian Tempat Berjualan (SIPTB) yang telah habis masa
berlakunya belum diperpanjang oleh sebagian besar pedagang di
Pasar Gelugur.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas kepada Gubernur Sumatera Utara,
kami sarankan agar mendorong Kepala Daerah untuk menindaklanjuti
saran yang telah dimuat dalam Laporan Hasil Evaluasi yaitu:
a) Meminta Walikota Medan untuk merevisi perjanjian dengan pihak
ketiga dengan menyerahkan pengelolaan pasar ke PD Pasar Kota
Medan;
b) Berkoordinasi dengan Pemko Medan untuk mengembalikan
pengelolaan Pasar Swalayan dan menagih tunggakan royalty kepada
PT Antar Bangsa Maju dan PT Triwira Lokajaya atas penggunaan aset
yang belum dibayar;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 50
c) Meminta kepada Walikota Medan untuk melakukan pendalaman audit
oleh APIP karena berlarut-larutnya penyerahan asset;
d) Membuat kebijakan zero growth (moratorium penerimaan pegawai)
dengan tidak melakukan rekruitmen pegawai agar ambang batas biaya
pegawai 30% dari total biaya dapat terwujud;
e) Melakukan kajian dan evaluasi terhadap pemenuhan kriteria menurut
SNI 8152 tentang Pasar Rakyat, dan berupaya untuk memenuhi kriteria
sesuai dengan prioritasnya;
f) Mewajibkan para pedagang memperpanjang SIPTB setiap tahunnya.
3) Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pada PT Pembangunan
Prasarana Sumatera Utara (PPSU)
Berdasarkan evaluasi terhadap penerapan Sistem Pengendalian Intern
pada PT PPSU untuk periode tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa kondisi
penerapan Sistem Pengendalian Intern pada PT PPSU mencapai nilai rata-
rata capaian setiap komponen sebesar 61,43% atau berada pada tingkat
efektivitas Cukup Efektif. Pengendalian intern belum sepenuhnya
terintegrasi dan belum disesuaikan terhadap perubahan organisasi yang
terjadi. Pengendalian telah didesain, dikelola dan diterapkan dengan cukup
baik, namun belum didokumentasikan secara memadai. Selain itu,
terdapat kelemahan pengendalian yang pengaruhnya cukup signifikan
yang ditandai dengan adanya jenis pengendalian preventif, detektif,
maupun korektif yang belum seluruhnya berfungsi.
Untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal pada PT
PPSU, kepada Gubernur Sumatera Utara kami sarankan untuk mendorong
Direksi PT PPSU untuk menindaklanjuti saran yang telah dimuat dalam
laporan hasil evaluasi yaitu sebagai berikut:
a) Menyusun dan menandatangani Kontrak Kinerja Pengawasan Dewan
Komisaris dengan Pemegang Saham;
b) Mengusulkan dan menetapkan rencana pengembangan kemampuan
dan keahlian Dewan Komisaris ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) dan menyusun laporan realisasi pelaksanaan
pengembangan kemampuan dan keahlian tersebut;
c) Petugas atau unit pengelola manajemen risiko mendokumentasikan
hasil analisis atas penentuan respon risiko, yang mencakup:
Proses/analisis respon risiko, database respon risiko yang ditetapkan
dan dilaksanakan, jadwal penanganan risiko, monitoring progres, hasil
dan kendala respon risiko dan Person/Unit In Charge;
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 51
d) Menyempurnakan Pedoman Manajemen Risiko dengan menambah
prosedur penilaian risiko yang mempertimbangkan potensi
kecurangan. Potensi kecurangan tersebut berupa kemungkinan
hilangnya aset, korupsi dan berbagai penyimpangan lainnya. Pedoman
tersebut mencakup risiko kecurangan yang berpotensi timbul dari 3
faktor, yaitu faktor insentif dan tekanan, faktor peluang/kesempatan,
dan faktor sikap dan tindakan tidak rasional;
e) Satuan Pengawas Intern melakukan evaluasi atas Sistem Pengendalian
Internal secara berkala dan mendokumentasikan pelaksanaan aktifitas
pengendalian, yang menunjukkan seberapa jauh keberhasilan atau
kegagalan sebuah aktifitas pengendalian dalam meminimalkan tingkat
kemungkinan dan dampak terjadinya risiko;
f) Mendokumentasikan kebijakan/prosedur khusus terkait mekanisme
komunikasi dan penyampaian informasi secara internal di lingkungan
perusahaan, baik antar pegawai, antara Direksi dan Dewan Komisaris,
maupun pimpinan terhadap pegawai;
g) Menyusun kebijakan terkait penggunaan sistem informasi bagi
manajemen yang tertuang dalam SK Direksi, yang mencakup:
(1) Petugas yang melakukan pengolahan data, termasuk uraian tugas
mengenai proses inputing yang diperlukan untuk menghasilkan
output informasi;
(2) Anggaran pengeluaran biaya yang dapat dikeluarkan untuk
menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan;
(3) Menetapkan ruang lingkup dan frekuensi pelaksanaan evaluasi
terpisah dalam rencana kerja audit tahunan (PKPT) dengan
mempertimbangkan hasil penilaian risiko dan melaksanakannya
sesuai rencana.
4) Penjaminan Kualitas Self Assessment atas tingkat kapabilitas SKAI PT.
Bank Sumut (Persero) tahun 2018
Berdasarkan hasil Kegiatan Penjaminan Kualitas atas penilaian kembali
pelaksanaan Self Assessment atas tingkat kapabilitas SKAI PT. Bank Sumut
(Persero) tahun 2017 dan semester I 2018, simpulkan bahwa pelaksanaan
self assessment penilaian kapabilitas SKAI PT. Bank Sumut (Persero) tahun
2017 dan semester I 2018 telah memenuhi pedoman penilaian yang
dikeluarkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Penilaian
kembali secara self assessment Kapabilitas SKAI PT. Bank Sumut pada
semester I 2018 atas penilaian tingkat kepatuhan terhadap Standar Profesi
Auditor Internal, menunjukkan belum ada perubahan dibandingkan
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 52
dengan hasil self assessment pada tahun 2017 (Januari s.d. Agustus 2017),
sehingga posisi kapabiltas SKAI PT Bank Sumut (Persero) pada semester I
2018 masuk dala kategori “Cukup Efektif”.
Untuk lebih meningkatkan kapabilitas SPI PT Bank Sumut, kepada
Gubernur Sumatera Utara kami sarankan untuk mendorong Direksi PT.
Bank Sumut (Persero) untuk:
a) Memastikan bahwa SKAI PT. Bank Sumut (Persero) melaksanakan
tugasnya dengan independen, objektif dan profesional sesuai dengan
Standar Audit yang berlaku;
b) Mendukung peningkatan kapabilitas SKAI PT. Bank Sumut (Persero)
melalui peningkatan kompetensi dengan mendapatkan sertifikat yang
tepat, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan pemilihan
personil yang akan duduk di SKAI memiliki pengetahuan akuntansi dan
audit yang cukup.
5) Reviu Proses Pelelangan Rencana Pembangunan Instalasi Pengolahan Air
Denai Kapasitas 240 lt/detik pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera
Utara
Reviu terhadap proses pelelangan rencana pembangunan Instalasi
Pengolahan Air (IPA) Denai kapasitas 240 lt/detik pada PDAM Tirtanadi
Provinsi Sumatera Utara bertujuan untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa proses pelelangan tersebut berjalan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan ketentuan yang
berlaku di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil reviu proses pelelangan rencana pembangunan IPA
denai kapasitas 240 lt/detik pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
dari dokumen yang kami peroleh dapat disimpulkan proses pelelangan
telah memenuhi ketentuan Peraturan Direksi PDAM Tirtanadi Provinsi
Sumatera Utara Nomor 1/Perdir/2017 tanggal 16 Januari 2017 tentang
Tata Cara Kerjasama PDAM Tirtanadi dengan Badan Usaha dalam
Penyelenggaraan SPAM.
Untuk melaksanakan mitigasi terhadap risiko yang dapat menghambat
pencapaian tujuan dan sasaran PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
dalam melayani pelanggan di masa yang akan datang serta menjamin
kepastian investasi calon mitra yaitu PT Tirta Nusantara Sukses. Kepada
Gubernur Sumatera Utara kami sarankan untuk mendorong Direksi PDAM
Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara untuk menindaklanjutisaran yang telah
dimuat dalam laporan hasil reviu tersebut.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 53
6) Supervisi Pendalaman Audit pada SPI PDAM Tirtanadi
Supervisi Pendalaman Audit pada SPI PDAM Tirtanadi bertujuan untuk
memberikan arahan dan penjaminan terkait pelakasanaan audit yang
dilakukan SPI pada PDAM Tirtanadi Cabang Deli Serdang untuk tahun buku
2015, 2016, 2017 dan semester I tahun 2018.
Supervisi yang dilakukan oleh Tim BPKP adalah
a) Supervisi penyusunan Audit;
b) Supervisi pembagian kegiatan audit;
c) Supervisi pelaksanaan audit;
d) Supervisi penyelesaian audit;
e) Pelaporan.
Tanggung jawab Tim BPKP adalah sebatas memberikan arahan dan
pemahaman selama pendalaman audit oleh Tim SPI pada PDAM Tirtanadi
Cabang Deli Serdang.
Seluruh pelaksanaan prosedur audit, teknik audit, bukti audit, dan
pengujian yang dilakukan oleh SPI telah disimpulkan oleh Tim SPI PDAM
Tirtanadi dalam laporan hasil audit. Tanggung jawab atas simpulan
tersebut sepenuhnya adalah tanggung jawab SPI PDAM Tirtanadi.
Berkaitan dengan hal tersebut, kepada Gubernur Sumatera Utara kami
sarankan untuk mendorong Direktur Utama PDAM Tirtanadi dan Kepala
Cabang PDAM Tirtanadi Deli Serdang agar menindaklanjuti hasil
Pendalaman Audit yang dilakukan SPI PDAM Tirtanadi sesuai dengan saran
yang diuraikan dalam laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Tim SPI
PDAM Tirtanadi terhadap PDAM Tirtanadi Cabang Deli Serdang.
Tabel 2.11
Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2018
Target Level
Nilai Maturitas
No Pemerintah Daerah Maturitas Tahun
SPIP
Ini
1 Provinsi Sumatera Utara III 3,241
2 Kota Binjai III 3,561
3 Kota Gunung Sitoli II 2,044
4 Kota Medan III 3,038
5 Kota Padang Sidempuan II 2,830
6 Kota Pematang Siantar II 2,577
7 Kota Sibolga I 1,029
8 Kota Tanjung Balai II 2,482
9 Kota Tebing Tinggi III 3,038
10 Kab. Asahan III 3,030
11 Kab. Batu bara II 2,340
12 Kab. Dairi II 2,509
13 Kab. Deli Serdang III 3,038
14 Kab. Humbang Hasundutan III 3,461
15 Kab. Tanah Karo II 2,638
16 Kab. Labuhan Batu Selatan III 3,038
17 Kab. Labuhan Batu II 2,028
18 Kab. Labuhan Batu Utara III 3,143
19 Kab. Langkat III 3,098
20 Kab. Mandailing Natal II 2,132
21 Kab. Nias II 2,044
22 Kab. Nias Barat II 2,011
23 Kab. Nias Selatan II 2,132
24 Kab. Nias Utara II 2,022
25 Kab. Padang Lawas II 2,067
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 55
26 Kab. Padang Lawas Utara II 2,580
27 Kab. Pakpak Bharat III 3,038
28 Kab. Samosir II 2,569
29 Kab. Serdang Berdagai II 2,709
30 Kab. Simalungun I 1,082
31 Kab. Tapanuli Selatan III 3,038
32 Kab. Tapanuli Tengah III 3,000
33 Kab. Tapanuli Utara III 3,038
34 Kab. Toba Samosir III 3,163
Secara umum, langkah yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan
efektifitas penyelenggaraan SPIP di lingkungan Provinsi Sumatera Utara ke
depan adalah:
1) Membangun komitmen yang tinggi untuk menyelenggarakan SPIP di
lingkungan Pemerintah Daerah;
2) Menyusun rencana pengembangan SPIP secara komprehensif dan
mengembangkan pengendalian intern secara disiplin pada seluruh SKPD
dan kegiatan. Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP untuk semua unit
organisasi dan pemantauan perkembangan penyelenggaraan SPIP.
Kepada Satgas pengembangan SPIP Pusat agar merancang sistem
pemeringkatan implementasi SPIP di level pemda, dengan adanya kewajiban
pemda menyampaikan laporan penyelenggaraan SPIP dan dilakukan evaluasi
atas laporan tersebut, serta mengumumkan hasilnya ke publik. Mendorong
pemda untuk mengimplementasikan SPIP dilingkungan masing-masing.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 56
Pada masing-masing aspek governance terdapat penerapan yang sudah
mendekati atau mencapai praktik terbaik, namun pada area tertentu masih
diperlukan upaya perbaikan/penyempurnaan. Atas kondisi tersebut disarankan
kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Dewan Komisaris, Direksi,
Satuan Pengawas Intern dan Sekretaris Perusahaan untuk melakukan upaya
perbaikan/penyempurnaan atas area yang masih memerlukan perbaikan.
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 57
b. Penilaian Kapabilitas APIP
Sampai dengan Tahun 2018, telah dilakukan assessment maupun penilaian
secara mandiri sebanyak 34 APIP, dengan pencapaian level kapabilitas APIP
(Level 1 s.d. 5) sebagai berikut.
1) 16 APIP (47,05%) berada pada Level 2 (infrastructure); dan
2) 18 APIP (52,94%) berada pada Level 3 (integrated).
TABEL 2.13
CAPAIAN LEVEL KAPABILITAS APIP TAHUN 2017
Jumlah Level
NO URAIAN
APIP 1 2 3
1 Provinsi 1 - - 1
Capaian - - 1
Target Tahun 2018 - - 1
2 Kabupaten/ Kota 33
Capaian - 16 17
Target Tahun 2018 - 16 17
Total Capaian - 16 18
Total Target Tahun 2018 16 18
% Capaian dibanding Jumlah APIP - 47,05% 52,95%
% Capaian dibanding Target GD - 100% 100%
P e n g a w a l a n A k u n t a b i l i t a s P r o g r a m P e mb a n g u n a n N a s i o n a l | 58
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVI
NSISUMATERAUTARA
Jal
anJ endralGat
otSubroto,KM 5,
5,Medan20122
Telepon(061)8474847,
Faksimil
e:(061)8472842,
e-mail:sumut@bpkp.go.i
d