Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini
meliputi: bagaimana cara mengembangkan multimedia interaktif, kevalidan
multimedia interaktif, serta keefektifan multimedia interaktif yang akan dijelaskan
pembahasan secara mendalam. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan
secara rinci sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan desain pengembangan ADDIE
(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Langkah-langkah
pembuatan multimedia interaktif model drill pada materi pecahan adalah sebagai
berikut :
4.1.1 Analysis
Analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah :
4.1.1.1 Analisis Kebutuhan
Seperti yang sudah dijelaskan di bab 3, hasil analisis kebutuhan
dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran matematika yang ada di
SD. Menurut hasil penelitian, pembelajaran matematika di SD masih sering
didominasi oleh guru. Belum banyak siswa yang bisa memahami hanya dengan
penjelasan dari guru dan soal-soal evaluasi. Sehingga pembelajaran yang
dilakukan belum bisa mencapai indikator yang digunakan.
4.1.1.2 Analisis Kurikulum dan Materi
Analisis kurikulum 2006 (KTSP) pelajaran matematika kelas IV SD
semester genap dengan SK (Standar Kompetensi) Menggunakan pecahan dalam
pemecahan masalah yang dibagi menjadi lima KD (Kompetensi Dasar).
Kemudian dipilih KD pertama yaitu menjelaskan arti pecahan dan urutannya.
Dalam penyusunan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dengan
materi pecahan. Indikator berdasarkan materinya yaitu :
1) Mengenal arti pecahan
2) Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian

52
53

3) Menuliskan letak pecahan pada garis bilangan


4) Membandingkan dan mengurutkan pecahan
Berdasarkan penyusunan indikator pencapaian yang disesuai dengan
pembelajaran KTSP 2006 menggunakan multimedia interaktif. Pendukung
untuk terlaksananya penggunaan multimedia interaktif yaitu dengan
digunakannya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan kegiatan
belajar menggunakan multimedia interaktif.
4.1.1.3 Analisis Karakteristik Siswa
Berdasarkan hasil analisis karakteristik siswa, pembelajaran matematika
memang sudah baik. Namun ada beberapa siswa kelas IV yang kurang
maksimal dalam menerima materi. Dalam penyampaian materi guru sudah
menggunakan contoh yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari dan
memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Tetapi
dalam pembelajarannya guru masih berpedoman pada buku paket yang
disediakan pemerintah untuk SD.
Ada beberapa materi yang disampaikan guru dengan menggunakan media
pembelajaran yang disediakan di sekolah. Namun penggunaan media
pembelajaran belum mencakup semua materi pelajaran. Hal ini memang cukup
membantu siswa dalam memahami materi, tetapi ada beberapa siswa yang
masih kesulitan dalam menerima materi pelajaran karena siswa hanya
berpedoman pada buku. Dengan adanya multimedia interaktif ini diharapkan
siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi karena siswa dapat belajar
melalui penyajian materi dari gambar, animasi dan suara. Sehingga adanya
multimedia interaktif siswa dapat memahami materi pecahan yang ditampilkan
dengan gambar dan animasi.
54

4.1.2 Design
Hasil yang didapatkan dalam tahap kedua ini adalah design yang meliputi :
mengumpulkan referensi materi, menyusun kerangka, merancang pembelajaran
sesuai tujuan pembuatan multimedia interaktif, menyusun multimedia interaktif
sesuai kerangka dan alur pembelajaran, melengkapi unsur-unsur multimedia
interaktif sesuai kerangka, merancang tampilan multimedia interaktif. Berikut
adalah pembahasan dari tahap design.
4.1.2.1 Mengumpulkan Referensi Materi
Pengumpulan referensi materi yang digunakan dalam pembuatan
multimedia interaktif dipilih sesuai dengan materinya yaitu pecahan. Materi
tersebut akan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : (1) pengertian pecahan; (2)
pecahan sebagai operasi pembagian; (3) letak pecahan di garis bilangan; dan (4)
membandingkan dan mengurutkan pecahan. Materi tersebut di dapatkan dari
berbagai referensi, diantaranya yaitu BSE Ayo Belajar Matematika Untuk SD
dan MI Kelas IV karya Burhan, BSE Pintar Bermatematika Untuk SD/MI Kelas
4 Karya Irwan Kusdinar, dan dari internet.
4.1.2.2 Menyusun Kerangka Multimedia Interaktif
Dalam menyusun kerangka multimedia interaktif disesuaikan dengan
tujuan pembuatannya, yaitu pembelajaran menggunakan multimedia interaktif
yang dapat mendukung pembelajaran matematika di SD dan meningkatkan
minat serta kreativitas siswa. Tema dari pembelajaran ini adalah pembelajaran
yang terjadi di dalam kelas dan disampaikan oleh seorang guru seperti dalam
tampilan multimedia interaktif, yaitu konsep yang disesuaikan dengan
pembelajaran yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemilihan soal
dan penyampaiannya juga disesuaikan dengan pembelajaran dalam kehidupan
sehari-hari. Kerangka multimedia interaktif dibuat sesuai dengan standar
pembuatan multimedia interaktif, mulai dari halaman awal, menu utama, dan
tampilan setiap bagiannya. Kerangka ini digunakan untuk mempermudah dalam
pembuatan multimedia interaktif. Karena akan lebih mudah dalam menentukan
bagian dan komponen apa saja yang nantinya akan ditampilkan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 24.
55

Halaman
Judul /
Awal

Menu
Awal

Petunjuk Kompetensi Materi Latihan Soal Keluar

Standar Pengertian
Kompetensi Pecahan

Kompetensi Pecahan
Dasar Sebagai Operasi
Pembagian
Indikator Letak Pecahan di
Garis Bilangan

Membandingkan dan
Mengurutkan
Pecahan
Gambar 9. Bagan Rancangan Multimedia Interaktif

4.1.2.3 Merancang Pembelajaran sesuai Tujuan Pembuatan Multimedia


Interaktif
Pembelajaran multimedia interaktif di rancang sesuai tujuan
pembuatannya yaitu untuk menunjang pembelajaran matematika yang ada di
kelas IV SD, sehingga dalam tahap ini ditentukan hal yang dibutuhkan dalam
menunjang proses pembelajaran. Pertama yang dilakukan yaitu menentukan
tampilan yang akan digunakan untuk menarik bagi siswa, kemudian dibuat
susunan tampilan seperti pada kerangkanya, menyusun alur penyampaian
materi pembelajaran, dan menyusun soal untuk mengecek pemahaman siswa
setelah pembelajaran menggunakan multimedia interaktif. Kemudian disusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan multimedia
interaktif yang digunakan sebagai tambahan media pembelajaran.
56

4.1.2.4 Menyusun Multimedia Interaktif sesuai Kerangka dan Alur


Pembelajaran
Penyusun multimedia interaktif harus disesuaikan dengan kerangka
yang sudah dibuat dan alur pembelajarannya. Penyusunan multimedia interaktif
ini diawali dengan tampilan awal dan menu utama, selanjutnya terdapat
beberapa icon yang dapat menampilkan sesuai dengan nama iconnya. Dalam
pembuatan multimedia interaktif ini peneliti menyusun letak icon sesuai dengan
alur pembelajarannya, mulai dari petunjuk, kompetensi, materi, latihan, soal,
dan keluar. Sehingga siswa dapat melihat kompetensi yang akan dicapai dari
pembelajaran tersebut, kemudian melihat materi, dan mengerjakan soal untuk
mengecek pemahaman siswa.
4.1.2.5 Melengkapi Unsur-unsur Multimedia Interaktif sesuai Kerangka
Dalam melengkapi unsur-unsur multimedia interaktif agar sesuai
dengan kerangnya, peneliti menambahkan gambar dan animasi, kegiatan
pembelajarannya disesuaikan dengan alur materi dan susunan kerangkanya.
Kemudian diberikan soal yang untuk mengecek pemahaman siswa. Selain itu
unsur multimedia interaktif yang digunakan yaitu soal-soal yang digunakan dan
kunci jawaban.
4.1.2.6 Merancang Tampilan Multimedia Interaktif
Merancang tampilan multimedia interaktif disesuaikan dengan kerangka
yang sudah dibuat. Multimedia interaktif yang sudah disusun sesuai dengan
kerangka berisi petunjuk, kompetensi, materi, latihan, dan soal.
Pembelajarannya masih belum bisa digunakan oleh siswa. Apabila penataan
dalam tampilannya kurang baik dan menarik. Untuk menarik minat dan
kreatifitas siswa agar lebih semangat dalam belajar matematika, dilakukan
penyesuaian dalam tampilan dan tata letak di multimedia interaktif.
4.1.3 Development
Peneliti mengembangkan produk yang dibuat, dalam pengembangannya
peneliti menyusun dan membuat multimedia interaktif, kemudian di validitas oleh
ahli untuk melihat hasil validitas multimedia interaktif dari segi materi dan
medianya. Berikut langkah-langkah pengembangannya:
57

4.1.3.1 Pembuatan multimedia interaktif


A. Berbentuk multimedia interaktif
Dalam pembuatan produk yang berbentuk multimedia interaktif,
peneliti menggunakan aplikasi Macromedia Flash. Pembuatannya
disesuaikan dengan rancangan tampilan yang sebelumnya sudah dibuat.
Setelah semua langkah-langkah pembuatannya dilaksanakan, maka
menghasilkan produk yang berupa multimedia interaktif dengan judul Mari
Belajar Pecahan. Multimedia interaktif yang sudah jadi belum bisa
diujicobakan pada siswa, namun dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
terlebih dahulu untuk mendapatkan saran dan masukan. Setelah direvisi serta
disetujui dosen pembimbing maka di validitas oleh dosen dan guru yang
berkompeten dalam bidangnya.
B. Komponen-komponen yang terdapat dalam multimedia interaktif
1) Langkah Penggunaan Multimedia Interaktif
Langkah-langkah penggunaan multimedia interaktif berisi tentang
tombol-tombol yang ada dalam multimedia interaktif beserta nama dan cara
penggunaannya. Tampilan ini ditujukan bagi siswa apabila mereka ingin
belajar sendiri dan ditujukan untuk guru agar guru siap dalam pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif.
58

2) Tampilan Utama
Tampilan utama berisi logo UKSW, kata pengantar untuk masuk ke
multimedia interaktif, nama peneliti dan dosen pembimbing, serta tombol
masuk dan keluar.

Gambar 10. Tampilan Awal Multimedia Interaktif


 Menu Utama
Menu utama adalah tampilan utama dalam multimedia interaktif,
berisi judul multimedia interaktif, icon petunjuk, icon kompetensi, icon
materi, icon latihan, icon soal, dan icon keluar

Gambar 11. Tampilan Menu Utama


59

 Tampilan Petunjuk
Tampilan petunjuk ini berisi tentang petunjuk cara menggunakan
multimedia interaktif, sehingga siswa akan lebih mudah saat menggunakan
multimedia interaktif dengan petunjuk yang ada di dalam tampilan
petunjuk.

Gambar 12. Tampilan Petunjuk Penggunaan Multimedia Interaktif

 Tampilan Kompetensi
Tampilan kompetensi ini berisi tentang kompetensi yang akan
dicapai dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini. Berisi
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.

Gambar 13. Tampilan Kompetensi


60

 Tampilan Materi
Tampilan materi berisi tentang materi pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan menggunakan multimedia interaktif seperti :
pengertian pecahan, pecahan sebagai operasi pembagian, letak pecahan di
garis bilangan, serta membandingkan dan mengurutkan pecahan.

Gambar 14. Tampilan Materi

 Tampilan Latihan
Latihan soal digunakan siswa untuk melihat seperti apa model soal
yang nanti akan mereka kerjakan. Dengan latihan soal siswa juga dapat
mengetahui bagaimana cara mengerjakannya sampai cara untuk mengecek
nilai.

Gambar 15. Tampilan Latihan


61

 Tampilan Soal
Soal dalam multimedia interaktif digunakan untuk melihat
kemampuan siswa setelah siswa belajar menggunakan multimedia
interaktif. Dengan soal ini peneliti juga dapat mengetahui tingkat
kemampuan siswa.

Gambar 16. Tampilan Menu Utama

 Tampilan Keluar
Tampilan ini digunakan untuk keluar dari multimedia interaktif
setelah selesai pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.

Gambar 17. Tampilan Keluar


62

4.1.3.2 Validitas ahli


Validitas ahli adalah tahap validasi multimedia interaktif oleh validator
yang sesuai dengan bidangnya yaitu validator media dan validator materi.
Tahap validitas ahli menggunakan instrumen penilaian yang telah disetujui
dosen pembimbing. Instrument penilaian untuk multimedia interaktif terdiri
dari 14 indikator (dari aspek materi dan aspek bahasa) untuk validitas materi
serta 17 indikator (dari aspek tampilan, komunikatif, keseimbangan, isi media,
dan kepraktisan dalam penggunaan) untuk validitas ahli media yang nantinya
akan dinilai oleh validator yang berkompeten dalam bidangnya.
Tahap validitas ahli ini digunakan untuk mendapatkan penilaian dan
saran perbaikan untuk multimedia interaktif dari dosen dan guru. Selanjutnya
saran perbaikan tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Berikut adalah
daftar validator multimedia interaktif pada Tabel 23.
Tabel 23
Daftar Validator
No Nama Validator Keterangan
1. Supriyadi, S.Pd Validator Materi Guru SDN 6 Salatiga
2. Adi Winanto, S.Pd.,M.Pd Validator Media Dosen FKIP

Dari tabel diatas, multimedia interaktif divaliditas ahli oleh guru SDN 6
Salatiga dan dosen PGSD. Setelah divaliditas ahli, hasil saran perbaikan dari
validator dijadikan sebagai acuan dalam merevisi multimedia interaktif. Berikut
adalah saran perbaikan dari validator materi dan validator media :
Tabel 24
Saran Perbaikan dari Validator Materi
No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan
1 Apersepsi Pada bagian apresepsi, pengantar
materi diberikan ilustrasi yang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari karena
siswa kelas 4 masih dalam tahap
operasional konkret. Misalnya : ibu
membeli oleh-oleh kue dan akan
dibagikan pada seluruh anggota
keluarga.
63

Tabel 25
Saran Perbaikan dari Validator Media
No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan
1 Ukuran huruf belum Buat jenis dan ukuran huruf yang
konsisten dan kurang rapi konsisten untuk masing-masing
bagian
2 Indikator no.3 salah ketik. Perbaiki tulisannya :
“Menuliskan etak “Menuliskan letak pecahan…”
pecahan…”
3 Belum ada suara/ musik/ lagu Sebaiknya diberi musik / lagu di
media ini
4 Petunjuk untuk mengerjakan Lengkapi petunjuk mengerjakan soal
soal belum lengkap

4.1.3.3 Revisi Produk


Revisi produk adalah pembuatan multimedia interaktif berdasarkan saran
perbaikan yang diberikan oleh validator materi dan validator media. Pembuatan
multimedia interaktif pada tahap analysis, design, dan development
mendapatkan banyak masukan dari dosen pembimbing dalam proses
pembuatannya. Sebelum multimedia interaktif diimplementasikan di kelas IV,
multimedia interaktif diujikan oleh validator materi dan validator media untuk
memberikan penilaian dari multimedia interaktif tersebut. Setelah divaliditas
ahli, multimedia interaktif diberikan beberapa saran perbaikan dan direvisi
sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator untuk dinyatakan
valid serta dapat digunakan untuk uji coba di kelas IV. Saran perbaikan dan
hasil perbaikannya diuraikan berikut ini.
Tabel 26
Saran Perbaikan dan Hasil Perbaikannya
Saran Perbaikan Hasil Perbaikan
Validator Materi
Pada bagian apresepsi, pengantar Pada pengantar materi diberikan
materi diberikan ilustrasi yang ilustrasi ibu dibantu kedua anaknya
sesuai dengan kehidupan sehari- untuk membuat kue dan akan
hari karena siswa kelas 4 masih dimakan bersama ayah mereka saat
dalam tahap operasional konkret. makan malam
Misalnya : ibu membeli oleh-oleh
kue dan akan dibagikan pada
seluruh anggota keluarga.
64

Validator Media
Buat jenis dan ukuran huruf yang Jenis dan ukuran huruf dibuat
konsisten untuk masing-masing secara konsisten
bagian
Perbaiki tulisannya : Perbaiki indikator 6.1.3 yang
“Menuliskan letak pecahan…” awalanya “Menuliskan etak
pecahan…” diperbaiki menjadi
“Menuliskan letak pecahan…”
Sebaiknya diberi musik / lagu di Multimedia interaktif diberi
media ini musik dengan lagu “Ayo
Belajar”
Lengkapi petunjuk mengerjakan Petunjuk pengerjaan soal lebih
soal dilengkapi

Revisi sesuai saran perbaikan dari validator yaitu penyampaian pengantar


materi, tampilan huruf, penulisan, penambahan musik, dan tampilan petunjuk
pengerjaan soal. Berikut adalah tampilan perubahan penyampaian pengantar
materi agar sesuai dengan tahap berfikir siswa kelas IV :
Tabel 27
Perubahan Penyampaian Pengantar Materi
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
65

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Pada tampilan penulisan, jenis dan ukuran huruf dibuat konsisten untuk
masing-masing bagian yang ditunjukkan pada Tabel berikut ini :
66

Tabel 28
Perubahan Jenis dan Ukuran Huruf yang Konsisten
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Pada penulisan indikator, terdapat satu kata yang kurang lengkap


penulisannya yaitu awalnya “etak” yang benar adalah “letak” seperti yang
ditunjukkan oleh Tabel berikut ini :
Tabel 29
Perbaikan Penulisan
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Dalam multimedia interaktif belum terdapat musik atau lagunya, maka


ditambahkan lagu untuk multimedia interaktif agar pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan menyenangkan seperti Tabel berikut ini :
67

Tabel 30
Penambahan Musik
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Petunjuk pengerjaan soal masih belum lengkap, sehingga untuk lebih


membantu siswa dalam mengerjakan soal yaitu ditambahkan petunjuk dalam
pengerjaan soal yang terdapat dalam multimedia interaktif seperti pada Tabel
di bawah ini :
Tabel 31
Petunjuk Pengerjaan Soal
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
68

4.1.4 Implementasi (Implementation)


Tahap implementasi adalah tahap multimedia interaktif sudah siap
digunakan dalam pembelajaran matematika kelas IV SD setelah melalui revisi
dari validator media dan validator materi. Implementasi dilaksanakan di Kelas
4 SD Negeri Randugunting dengan jumlah sebanyak 27 siswa. Implementasi
dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Rabu, 27 April 2016 Pukul 07.00 – 08.00
untuk melaksanakan Pretest. Hari kedua yaitu Kamis, 28 April 2016 Pukul
07.00 – 09.00 untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif dan juga melaksanakan Postest.
Sebelum implementasi dilaksanakan ada beberapa persiapan yang
diperlukan, yaitu :
a. Memberitahukan kepada guru kelas IV SD Negeri Randugunting tentang
rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Mengcopy aplikasi pembelajaran menggunakan multimedia interaktif
pada setiap komputer yang ada di sekolah.
c. Memperbanyak lembar soal pretest-postest sebanyak 27 lembar
d. Memperbanyak lembar angket respon siswa untuk mengetahui respon
siswa tentang pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
e. Mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif, misalnya : LCD proyektor.
Setelah memempersiapkan hal-hal yang diperlukan saat pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif, pelaksanaan implementasi dilakukan
dengan perkenalan dan penyampaian rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas 4. Sebelum siswa belajar menggunakan multimedia
interaktif, siswa mengerjakan pretest terlebih dahulu pada hari sebelumnya.
Peneliti memberikan penjelasan bahwa siswa mengerjakan pretest tujuannya
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi sebelumnya
yaitu operasi hitung campuran bilangan bulat.
69

Gambar 18. Siswa Mengerjakan Pretest

Sebelum pembelajaran multimedia interaktif dimulai, siswa diajak


untuk membahas singkat materi yang ada dalam soal pretest. Guru
membimbing siswa untuk masuk ke lab.komputer dan duduk sesuai dengan
absen mereka. Guru memulai pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif dengan membimbing siswa. Sehingga siswa juga dibimbing oleh
guru melalui LCD proyektor. Siswa diajak untuk masuk ke pembelajaran
multimedia interaktif dan melihat petunjuk penggunaannya. Setelah siswa
mengerti tombol dan petunjuknya kemudian guru menjelaskan kompetensi
yang akan dicapai dari pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
Dalam tampilan materi siswa ditampilkan materi pengertian pecahan, pecahan
sebagai operasi pembagian, letak pecahan pada garis bilangan, serta
membandingkan dan mengurutkan pecahan.
Saat pada tampilan materi, siswa juga diberikan kesempatan untuk
membaca tulisan yang akan di tampilan multimedia interaktif. Siswa juga
berantusias saat materi menampilkan kotak input jawaban. Jadi setiap siswa
dapat menginputkan jawaban melalui komputer yang ada di depan mereka
masing-masing. Setelah penjelasan materi selesai, kemudian siswa dibimbing
untuk mengerjakan latihan soal. Setelah siswa sudah paham dalam
mengerjakan soal yang ada di multimedia interaktif. Siswa secara individu
70

mengerjakan soal evaluasi yang ada di multimedia interaktif dan mereka harus
menyebutkan nilai setelah mereka mengerjakan soal evaluasi.

Gambar 19. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi di Multimedia Interaktif

Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, kemudian mereka


diajak untuk menutup pembelajaran yang ada di komputer dan kembali ke
kelas. Di dalam kelas mereka mengerjakan soal posttest sesuai dengan materi
yang sama dengan materi yang ada di dalam multimedia interaktif. Siswa
mengerjakan posttest ini bertujuan untuk mengukur keefektifan dari
pembelajaran menggunakan multimedia interaktif materi pecahan kelas IV
SD.

Gambar 20. Siswa Mengerjakan Posttest


71

Kemudian soal posttest dibahas bersama-sama. Setelah selesai guru


bersama siswa membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Guru menutup pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif. Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Beberapa
pendapat siswa tentang kekurangan dari pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif yaitu :
1. Ada beberapa komputer yang lemot dalam penggunaannya. Sehingga
siswa yang mendapat komputer tersebut masih beberapa kali kesulitan
saat menekan tombol.
2. Beberapa siswa masih kesulitan saat menekan gambar untuk
menampilakan animasinya.
3. Beberapa siswa masih belum terbiasa menggunakan komputer.
4. Siswa masih membutuhkan bimbingan dari guru saat pelaksanaan
pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
Selain kekurangan dalam pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif yang disampaikan siswa, berikut adalah hasil lembar observasi
penelitian selama pembelajaran di SD Negeri Randugunting menggunakan
multimedia interaktif :
Tabel 32
Pedoman Observasi Guru dan Siswa ketika Pembelajaran
No Pernyataan Ya Tidak
Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai
1 dengan materi yang terdapat dalam multimedia 
interaktif
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah
2
yang terdapat dalam multimedia interaktif 
3 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran 
Guru memfasilitasi siswa untuk melaksanakan
4 kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam multimedia 
interaktif
Guru mendorong siswa untuk bekerja sama sesuai
5
dengan petunjuk dalam multimedia interaktif 
Guru bersama siswa menyimpulkan materi
6
pembelajaran yang telah dipelajari 
72

No Pernyataan Ya Tidak
7 Guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi 
8 Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias 
9 Siswa bersama guru membahas soal evaluasi 
Guru memberikan umpan balik sesuai dengan yang
10
terdapat dalam multimedia interaktif. 
Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan oleh
11
guru 

4.1.5 Evaluation
Evaluasi penggunaan multimedia interaktif yang sudah dihasilkan dan
diujicobakan adalah tahap terakhir pada pengembangan multimedia interaktif.
Berikut adalah hasil evaluasi multimedia interaktif :
4.1.5.1 Analisi Data Kevalidan
Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaian dari
validator pada lembar penilaian multimedia interaktif. Analisis data kevalidan
multimedia interaktif meliputi aspek materi dan aspek media yang dijelaskan
sebagai berikut :
A. Aspek Materi
Revisi pada multimedia interaktif dari validator materi yaitu pada
bagian apersepsi agar lebih menarik buat ilustrasi, missal : Ibu membawa
oleh-oleh kue bolu yang akan dibagikan kepada seluruh anggota keluarga.
Misal : 4 orang secara sama rata. (bisa dengan video pendek atau animasi).
Multimedia interaktif kemudian di revisi sesuai dengan saran yang
diberikan validator materi.
Tabel 33
Hasil Validasi Validator Materi
No Aspek Rata-rata Kategori
1 Materi 4,18 Baik
2 Bahasa 4 Baik
Rata-rata Keseluruhan 4,14 Baik
Berdasarkan tabel hasil validasi, maka diperoleh rata-ratanya
adalah 4,14. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa materi yang ada di
73

dalam multimedia interaktif tersebut sudah baik dan layak untuk


diimplementasikan.
B. Aspek Media
Selain validasi dari validator materi, multimedia interaktif juga
divalidasi dari validator media. Validator media juga memberikan saran
perbaikan yaitu : jenis dan ukuran huruf dibuat dengan konsisten, pada
bagian indikator dibenarkan penulisannya “Menulisakan letak pecahan…”
bukan “Menuliskan etak pecahan…”, diberikan musik atau lagu, serta
dilengkapi petunjuk penggunaannya. Multimedia interaktif kemudian
direvisi sesuai dengan saran perbaikan dari validator media.
Tabel 34
Hasil Validasi Validator Media
No Aspek Rata-rata Kategori
1 Tampilan 3,75 Sedang
2 Komunikatif 4 Baik
3 Keseimbangan 3,33 Sedang
4 Isi Media 4 Baik
5 Kepraktisan dalam penggunaan 4 Baik
Rata-rata Keseluruhan 3,82 Sedang
Berdasarkan tabel hasil validasi diperoleh rata-ratanya 3,82. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa multimedia interaktif tersebut sudah
cukup baik dan layak untuk diimplementasikan setelah direvisi sesuai saran
perbaikan dari validator media.
4.1.5.2 Analisis Data Keefektifan
Keefektifan multimedia interaktif dapat dilihat dari berapa banyak
perbedaan pretest dan posttest serta hasil analisis respon guru dan respon siswa.
yang akan dijelaskan berikut ini. Data hasil tes disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dengan tujuan agar mempermudah dalam membuat kelas
interval. Cara menghitung kelas interval yaitu sebagai berikut
1. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar terdiri dari data hasil pretest dan posttest. Data hasil
tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk
mempermudah dalam membuat interval kelas. Stuges dalam (Sugiyono
74

(2013:36)) menunjukkan cara untuk menghitung jumlah interval kelas sebagai


berikut .
K = 1 + 3,3 log n
Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K = Jumlah kelas interval
n = Banyaknya data
a. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest diperoleh dan diolah berdasarkan rumus yang telah
disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungannya sebagai berikut:
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 27
= 1 + 3,3 x (log 33)
= 1 + 3,3 x (3 log 3)
= 1 + 3,3 x (3 x 0,477)
= 1 + 3,3 x 1,431
= 1 + 4,722
= 5,722
= 5 atau 6
Setelah mencari jumlah kelas interval, selanjutnya mencari rentang
data dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rentang data = data terbesar – data terkecil +1
= 90 – 25 + 1
= 66
Panjang Kelas = rentang : jumlah kelas
= 66 : 6
= 11
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, disajikan data ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan 11 panjang kelas. Berikut
adalah tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel 35.
75

Tabel 35
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
25 – 36 2 7,41 %
37 – 48 5 18,52 %
49 - 60 4 14,81 %
61 - 72 1 3,70 %
73 – 84 9 33,33 %
85 - 96 6 22,22 %
Jumlah 27 100%
Nilai Rata-rata 64,81
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 25

Dari tabel 30 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas


interval 25-36 adalah 2 anak atau 7,41 %. Jumlah siswa kelas interval 37-48
adalah 5 anak atau 18,52 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 49-60 adalah
4 anak atau 14,81 %. Jumlah siswa kelas interval 61-72 adalah 1 anak atau
3,70 %. Jumlah siswa kelas interval 73-84 adalah 9 anak atau 33,33 %.
Sedangkan jumlah dalam kelas interval 85-96 adalah 6 anak atau 22,22 %.
Berdasarkan distribusi frekuensi hasil pretest tersebut, dapat dilihat
persebaran data hail pretest dalam grafik berikut ini.

Grafik Hasil Pretest


10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
25-36 37-48 49-60 61-72 73-84 85-96

Gambar 21. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest


76

b. Data Hasil Posttest


Selain data hasil pretest, data hasil postets juga diperoleh dan diolah
berdasarkan rumus yang telah disajikan. Sehingga didapatkan hasil
perhitungan sebagai berikut :
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 27
= 1 + 3,3 x (log 3 x 3)
= 1 + 3,3 x (3 log 3)
= 1 + 3,3 x (3 x 0,477)
= 1 + 3,3 x 1,431
= 1 + 4,722
= 5,722
= 5 atau 6
Setelah mencari jumlah kelas interval, selanjutnya mencari rentang
data dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rentang data = data terbesar – data terkecil +1
= 100 – 45 + 1
= 56
Panjang Kelas = rentang : jumlah kelas
= 56 : 6
= 9,33
= 9 atau 10
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, disajikan data ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan 9 panjang kelas. Berikut
adalah tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada tabel 36.
77

Tabel 36
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
41 – 50 1 3,70 %
51 – 60 2 7,41 %
61 – 70 4 14,81 %
71 – 80 7 25,93 %
81 – 90 8 29,63 %
91 - 100 5 18,52 %
Jumlah 27 100 %
Nilai Rata-rata 80
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 45

Dari tabel 31 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas


interval 41-50 adalah 1 anak atau 3,70 %. Sedangkan dalam kelas interval
51-60 adalah 2 anak atau 7,41 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 61-70
adalah 4 anak atau 14,81 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 71-80 adalah
7 anak atau 25,93 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 81-90 adalah 8 anak
atau 29,63 %. Jumlah siswa dalam kelas interval 91-100 adalah 5 anak atau
18,52 %.
Berdasarkan distribusi hasil pretest tersebut, dapat dilihat persebaran
data hail pretest dalam grafik berikut ini.

Grafik Hasil Posttest


9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Series 1

Gambar 22. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest


78

c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest


Pada data deskriptif menampilkan hasil nilai terendah, nilai tertinggi,
dan rata-rata dari hasil nilai pretest dan posttest. Data deskriptif diolah
dengan aplikasi SPP yang disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 37
Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest 27 25 90 64.81 19.139

Posttest 27 45 100 80.00 13.516

Valid N (listwise) 27

Berdasarkan tabel 37 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest


adalah 25 dan nilai tertingginya 90 dengan rata-rata 64,81. Sedangkan nilai
terendah dari posttest adalah 45 dan tertinggi adalah 100 dengan rata-rata
80. Berikut adalah grafik skor rata-rata hasil pretest dan posttest :
100

80

60

40

20

0
Pretest Posttest

Pretest Posttest

Gambar 23. Grafik Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest

d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest


Data ketuntasan hasil pretest dan posttest menunjukkan hasil nilai
ketuntasan siswa pada pretest dan posttest dengan KKM yang sudah
ditetapkan yaitu 70. Data ketuntasan dapat dilihat pada tabel 38 berikut ini.
79

Tabel 38
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
Ketuntasan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tuntas 15 55,56 % 23 85,18 %
Tidak Tuntas 12 44,44 % 4 14,81 %

Berdasarkan perhitungan Tabel 33, maka didapatkan hasil setelah


melakukan pretest jumlah siswa yang nilainya tuntas atau di atas 70 ada 15
orang siswa atau sebanyak 44,44 % dan siswa yang mendapatkan nilai
kurang dari 70 ada 12 orang siswa atau 55,56 %. Sedangkan setelah
dilakukan posttest jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 70 ada
23 orang siswa atau 85,18 % dan siswa yang belum tuntas hanya ada 4 orang
siswa atau 14,81 %. Berikut adalah data hasil ketuntasan pretest dan posttest
yang disajikan dalam bentuk grafik

Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttets


25

20

15 Tuntas

10 Tidak Tuntas

0
Pretest Posttest

Gambar 24. Grafik Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

e. Analisis Hasil Pretest dan Posttest


Analisis hasil pretest dan posttest diuji dengan cara statistik dengan uji
beda rerata. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan rerata antara hasil pretest dan posttest. Sebelum melakukan uji
beda rerata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak.
80

Hasil uji normalitas hasil pretest sebagai berikut:


Tabel 39
Uji Normalitas Hasil Pretest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Pretest Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Pretest .184 27 .019 .925 27 .053

a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji normalitas hasil pretest seperti Tabel 39 diketahui


bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.053. Hal ini
berarti menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai
signifikansinya > 0.05. Sedangkan uji normalitas untuk hasil posttest dapat
dilihat pada Tabel 40 berikut ini.
Tabel 40
Uji Normalitas Hasil Posttest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


posttest .130 27 .200* .953 27 .250

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari hasil uji normalitas hasil posttest seperti Tabel 40 diketahui


bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.250. Hal ini
berarti menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena nilai
signifikansinya > 0.05. Setelah diketahui bahwa kedua data di atas
berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yaitu dengan uji
T berpasangan (Paired Sample T-Test).
81

Berikut adalah hasil uji T berpasangan.


Tabel 41
Hasil Uji T Berpasangan
Paired Differences

95% Confidence Interval


Std.
of the Difference
Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 Pretest -
-15.185 23.918 4.603 -24.647 -5.723 -3.299 26 .003
Posttest

Berdasarkan uji T berpasangan di atas, hasil Sig. (2-tailed)


menunjukkan angka 0.003. karena 0.003 < 0.05 itu berarti terdapat
perbedaan antara pretest dan posttest.

4.1.5.3 Analisis Data Kepraktisan


Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan penilaian guru kelas
dan mahasiswa melalui lembar penilaian multimedia interaktif. Analisis data
kepraktisan juga dilakukan bersadarkan penilaian siswa melalui angket respon
siswa. Observer (guru kelas) memberikan penilaian yang positif dalam
pembelajaran matematika, sebagian besar siswa juga tertarik dan memberikan
tanggapan bahwa multimedia interaktif memudahkan mereka dalam memahami
materi. Berikut adalah penilaian dari observer dan respon dari siswa terhadap
aspek kepraktisan multimedia interaktif :
1. Penilaian Observer
Penilaian observer adalah penilaian dari guru tentang pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif. Hal ini bisa juga disebut dengan angket
respon guru yang terdapat 7 kriteria penilaian. Berikut adalah tabel angket
respon guru
82

Tabel 42
Angket Respon Guru
NO Kriteria atau indikator Skor Kategori
Pembelajaran menggunakan multimedia
1 4 Sesuai
interaktif lebih mudah dipahami
Pembelajaran multimedia interaktif
2 4 Sesuai
membantu dalam pembelajaran matematika
Pembelajaran dengan multimedia interaktif
3 4 Sesuai
membuat evaluasi lebih mudah dipahami
Pembelajaran dengan multimedia interaktif
Sangat
4 membuat anak lebih memperhatikan 5
Sesuai
pembelajaran
Pembelajaran dengan multimedia interaktif
5 dapat membantu anak dalam memahami 4 Sesuai
materi
Pembelajaran dengan multimedia interaktif
6 memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif dan 4 Sesuai
kreatif
Pembelajaran dengan multimedia interaktif
7 4 Sesuai
dapat meningkatkan tanggung jawab siswa
Rata-rata 4,14 Sesuai

2. Respon Siswa
Respon siswa didapatkan dari angket yang dibagikan oleh peneliti
kepada siswa setelah mereka melakukan pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif. Pernyataan dalam angket respon siswa tersebut terdiri
dari 7 point pernyataan. Hasil rata-rata dari angket respon siswa yaitu
sebagai berikut :
Tabel 43
Angket Respon Siswa
Rata-
NO Kriteria atau indikator Kategori
rata
Media pembelajaran berupa multimedia 4,48 Sangat
1
interaktif ini membuatku lebih semangat belajar Sesuai
Isi dari multimedia interaktif membuatku mudah 4,48 Sangat
2
dalam memahami materi pembelajaran Sesuai
Gambar-gambar yang ada dalam multimedia 4,26 Sangat
3 interaktif membuatku lebih mudah memahami Sesuai
materi
Kegiatan pembelajaran yang ada membuatku 4,22 Sangat
4
lebih aktif dalam belajar Sesuai
83

Rata-
NO Kriteria atau indikator Kategori
rata
Kalimat-kalimat dalam multimedia interaktif 3,70 Sesuai
5
mudah untuk aku pahami
Petunjuk dalam multimedia interaktif mudah 4,37 Sangat
6
untuk dipahami Sesuai
Soal-soal yang ada membantuku memahami 4,37 Sangat
7
materi yang telah dibahas. Sesuai
4,27 Sangat
Rata-rata
Sesuai

4.2 Pembahasan
4.2.1 Kevalidan Pembuatan Multimedia Interaktif
Penelitian ini mengembangkan pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif model drill pada mata pelajaran matematika materi pecahan kelas IV.
Proses pembuatan dari penelitian ini menggunakan model pengembangan
ADDIE yang terdiri dari 5 langkah (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation). Pembelajaran ini sudah divalidasi dan disetujui
oleh validator. Hasil validasi tersebut kemudian diuji cobakan. Uji coba
multimedia interaktif ini dilaksanakan dua kali. Satu kali saat uji terbatas
dengan 3 siswa kelas IV dan kemudian diuji cobakan saat implementasi dengan
27 siswa kelas IV.
4.2.1.1 Hasil Validasi Validator Materi
Validasi validator materi meliputi dua aspek, yaitu aspek materi dan
aspek bahasa. Dalam aspek materi terdapat 11 indikator, di mana ada dua
indikator yang mendapaikan 5 point atau dinyatakan sangat baik. Dua butir
penilaian tersebut adalah kesesuaian dengan kurikulum pada Sekolah Dasar
serta Kesesuaian isi multimedia interaktif dengan SK dan KD. Sedangkan 9
indikator lainnya mendapatkan 4 point penilaian atau dinyatakan baik.
Sembilan indikator tersebut adalah kesesuaian isi dengan aspek
pembelajaran, kesesuaian isi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian isi
pada materi, kesesuaian isi dengan karakteristik siswa, kejelasan bahasa
yang digunakan, kejelasan informasi pada ilustrasi gambar, keruntutan
penyajian materi, kesesuaian soal evaluasi dengan materi, dan
84

kebermanfaatan multimedia interaktif di dalam mempermudah memahami


materi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek materi dinyatakan baik
dengan rata-rata skor adalah 4,18.
Aspek yang kedua yaitu aspek bahasa yang terdiri dari 3 indikator.
Setiap penilaian mendapatkan 4 point atau dinyatakan dengan baik. Ketiga
indikator tersebut adalah keefektifan kalimat dalam multimedia yang
disajikan, kebakuan istilah yang digunakan, dan kesesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa. Ketiga indikator tersebut mendapatkan rata-rata 4,
sehingga dapat dikatakan bahwa aspek bahasa tersebut dinyatakan baik.
Jika kedua aspek tersebut digabung dan kemudian di rata-rata maka
diperoleh rata-ratanya adalah 4,14. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
materi yang ada di dalam multimedia interaktif tersebut sudah baik dan
layak untuk diimplementasikan.
4.2.1.2 Hasil Validasi Validator Media
Validasi oleh validator media meliputi 5 aspek, yaitu tampilan,
komunikatif, keseimbangan, isi media, dan kepraktisan dalam penggunaan.
Dalam aspek tampilan terdapat satu indikator yang mendapatkan point 3
atau dinyatakan sedang. Indikator tersebut adalah jenis huruf yang
digunakan mudah dibaca. Sedangkan ketiga indikator lainnya mendapatkan
4 point penilaian yang dinyatakan baik. Aspek yang kedua yaitu aspek
komunikatif yang di dalamnya terdapat 3 indikator. Ketiga indikator
tersebut mendapatkan point 4 atau dinyatakan baik. Aspek yang ketiga yaitu
aspek keseimbangan yang di dalamnya terdapat 3 indikator, dari ketiga
indikator tersebut 2 mendapatkan point 3 dan 1 indikator mendapatkan point
4. 2 indikator yang mendapatkan point 3 yaitu ukuran animasi dan tulisan
di dalam multimedia interaktif sesuai serta tata letak tulisan tiap halaman
seimbang. Sedangkan 1 indikator yang mendapatkan point 4 yaitu ukuran
gambar dalam tiap halaman sesuai.
Aspek keempat yaitu aspek isi media yang berisi 4 indikator.
Keempat indikator tersebut masing-masing mendapatkan point 4 atau
dinyatakan baik, yaitu kesesuaian dengan materi, kesesuaian dengan model,
85

kemudahan dalam menjalankan program, serta kemampuan untuk


mempermudah siswa memahaminya. Aspek yang terakhir atau kelima yaitu
aspek kepraktisan dalam penggunaan yang terdiri dari 3 indikator. Ketiga
indikator tersebut juga mendapatkan point 4 yang dinyatakan baik, yaitu
kejelasan petunjuk media, kemudahan penggunaan tombol petunjuk,
konsistensi penggunaan tombol petunjuk.
Jika kelima aspek tersebut digabung dan kemudian di rata-rata maka
diperoleh rata-ratanya adalah 3,82. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
materi yang ada di dalam multimedia interaktif tersebut cukup baik dan
layak untuk diimplementasikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh
validator media.
4.2.2 Keefektifan Pembuatan Multimedia Interaktif
Presentase ketuntasan siswa pada pretest dan posttest menunjukkan
keefektifan pembuatan multimedia interaktif. Berdasarkan analisis data hasil
nilai pretest dan posttest yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa nilai
signifikansi adalah 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan berarti Ho ditolak dan
Ha diterima. Dengan diterimanya Ha menunjukkan baha multimedia interaktif
yang dikembangkan sudah efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.
keefektifan tersebut terlihat dari rata-rata hasil posttest lebih besar dari pada
rata-rata hasil pretest. Rata-rata hasil posttest yaitu 80 dan rata-rata hasil pretest
yaitu 64,81. Selain ini keefektifan juga terlihat dari hasil presentase jumlah
siswa yang mendapatkan nilai tuntas atau melebihi KKM. Saat posttest
presentase siswa yang mendapatkan nilai melebihi KKM yaitu 85,18%
sedangkan saat pretest presentase siswa yang nilainya melebihi KKM yaitu
55,56%.
4.2.3 Kepraktisan Pembuatan Multimedia Interaktif
Kepraktisan pembuatan multimedia interaktif dinilai berdasarkan hasil
yang didapatkan dari angket respon guru dan juga angket respon siswa pada
pembelajaran menggunakan multimedia interaktif yang sudah
diimplementasikan. Berikut ini adalah penjelasan hasil angket respon guru dan
angket respon siswa.
86

4.2.3.1 Penilaian Observer


Berdasarkan penilaian dari observer / angket respon guru diperoleh
skor rata-rata 4,14 dengan presentase 82,85% dan menunjukkan kategori
setuju. Hal ini karena dalam pembelajaran multimedia interaktif memang
sudah baik dalam pembelajarannya. Namun ada beberapa bagian yang
sebaiknya siswa maju ke depan. Dalam pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif juga sudah mudah untuk dipahami. Kegiatan yang
dilakukan siswa juga membuat siswa lebih kreatif. Karena pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif membuat siswa lebih mudah dalam
memahami materi. Dalam pembelajarannya ditambah dengan soal-soal
evaluasi yang dapat membantu siswa dalam memahami materi yang baru
saja dipelajari. Observer juga mengatakan bahwa tampilan dan
penyampaian materinya sudah baik dan membuat siswa terbantu dalam
proses pembelajaran karena penyampaian materi menggunakan gambar dan
animasi yang menarik perhatian siswa untuk mau memperlajari. Siswa juga
menjadi lebih antusias dalam pembelajarannya.
4.2.3.2 Respon Siswa
Berdasarkan hasil analisis dari lembar angket / respon pendapat
siswa dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif pada materi pecahan kelas IV memiliki tampilan yang menarik
dan menyenangkan karena terdapat gambar, animasi dan suara. Siswa juga
menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini
dapat membantu mereka dalam memahami materi pecahan melalui tampilan
materi dan soal evaluasi yang terdapat dalam multimedia interaktif. Mereka
juga menyatakan bahwa mereka lebih berminat dan bersemangat belajar
dengan adanya pembelajaran menggunakan multimedia interaktif tersebut.
Karena menurut siswa aplikasi ini mudah untuk digunakan karena terdapat
petunjuk yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembelajaran serta pembelajaran ini dapat dilaksanakan di rumah atau
dimana saja apabila mereka menggunakan laptop.
87

4.3 Temuan Penelitian


Berdasarkan penelitian penggunaan multimedia interaktif model drill
pada mata pelajaran matematika materi pecahan kelas IV yang telah dilakukan
oleh peneliti, maka diperoleh beberapa hal yang dijadikan sebagai temuan
penelitian, yaitu :
A. Komputer
Saat ini komputer bukan hal atau elektronik yang asing bagi siswa SD
khususnya kelas IV. Tidak sedikit dari mereka juga mempunyai komputer
di rumah, atau bahkan dari mereka juga sudah banyak yang mempunyai
laptop. Kepemilikan komputer atau laptop pada siswa dapat dimanfaatkan
untuk belajar secara individu dengan menggunakan multimedia interaktif.
Siswa juga dapat belajar secara mandiri dan dapat bermanfaat bagi siswa.
B. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia interaktif
sangat baik dan mereka juga antusias. Karena siswa dapat menggunakan
pembelajaran multimedia interaktif ini dirumah dan dapat juga digunakan
di mana saja apabila mereka menggunakan laptop. Sehingga komputer dan
laptop bukan hanya digunakan untuk bermain game saja. Tetapi juga bisa
digunakan untuk belajar.
C. Siswa tidak bosan dengan pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif karena penyampaian materi dan soalnya dengan dibantu gambar,
animasi, dan suara.

Anda mungkin juga menyukai