Apa yang akan kamu lakukan jika melihat sesuatu yang illegal, tidak bermoral, atau tidak
etis? Maukah kita maju untuk melaporkan hal tersebut? Banyak dari kita tidak mau dikarenakan akan
beresiko bagi kerir kita kedepannya. Disini manajer berusaha untuk meyakinkan karyawan bahwa
mengemukakan masalah tidak menjadi risiko untuk karir mereka. Orang-orang ini sering disebut
Whistle-Blower.
Alasan-alasan Whistle-Blower (Pelapor) tidak ingin melaporkan sebuah masalah
Jadi bagaimana karyawan bisa melapor tanpa adanya perasaan takut?salah satu caranya
dengan membuat “toll-free ethics hotlines”, karyawn dapat menelepon secara ananim (tidak diketahiu
identitas) untuk melaporkan pelanggaran yang kemudian akan diseldiki. Cara yang lain adalah
menerapkan “proses yang adil secara prosedural”, memastikan proses pengambilan keputusan itu adil
dan karyawan diperlakukan dengan hormat terkait kekhawatiran mereka.
Whistle-Blower
- Individu yang meyampaikan masalah atau masalah etika kepada orang lain
Hal 193
Social Entrepreneurship (Kewirausahaan Sosial)
Masalah Sosial di dunia banyak sedangkan solusi yang dapat tidak digunakan tidak sebanding
dengan banyaknya masalah. Tetapi banyak orang dan organisasi mencoba bebrbuat sesuatu.
Wirausahawan sosial ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan memliki semangat
yang mendorong untuk mewujudkannya.
Misalnya, John Schoch, CEO Profile Productd yang merupana perodusen dan disrtibutor
produk untuk pengelolaan tanah dan air. Dia membantu dengan cara menginvestasikan bebrapa
sumber daya perusahaan untuk membantu mengatasi krisis global mengenai kekurangan air bersih.
John juga mendirikan anak perusahaan nonprofit Profile Products yang menginvestasikan jutaan dolar
ke dalam penelitian dan pengembangan produk yang disebut ProCleanse, yang merupakan perangkat
penyaringan air.
Wirausahawan sosial menggunakan kreativitas dan kecerdikan untuk memecahkan masalah.
Misalnya, PATH (Program for Appropriate Technology in Health) yang berbasis di Seattle adalah
program internasional organisasi nirlaba yang menggunakan teknologi berbiaya rendah untuk
menyediakan perawatan kesehatan yang dibutuhkan bagi negara-negara berkembang yang miskin.
Dengan berkolaborasi dengan kelompok publik dan bisnis nirlaba, PATH telah mengembangkan
solusi sederhana yang menyelamatkan jiwa seperti alat bersalin bersih, alat uji lab seukuran kartu
kredit, dan alat tes sekali pakai. PATH telah melakukan pendekatan inovatif untuk memecahkan
masalah medis berbasis blobal.
Apa yang kita bisa pelajari dari para wirausahawan diatas? Membantu mengatasi krisis
berskala global?. Intinya para wirausahawn tersebut hanya ingin membuat dunia menjadi tempat yang
lebih baik.
Apa itu Corporate Philanthropy? Corporate Philanthropy adalah sebuah aktifitas sebuah
perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat
tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan/paket
bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma.
Misalnya, yayasan Google yang disebut DotOrg oleh karyawannya mendukung lima bidang:
Setiap tahun, DotOrg mendonasikan $100 juta dalam bentuk hibah, 80.000 jam untuk
kegiatan amal, dan $1 miliar dalam bentuk produk.