Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MODEL PEMBELAJARAN

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas pengampu mata kuliah


Model Pembelajaran

DISUSUN OLEH:
AULIA AFRIZONA
NIM 2122278

DOSEN PENGAMPU
Siska Yulia Rahmi, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SJECH M DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2023
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN (RPP)

Jenjang Madrasah : SMA


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : X Fase E2
Alokasi waktu : 90 menit

A. MATERI
Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dan dengan Syu’abul (Cabang) Iman

B. PENDEKATAN& METODE
Pendekatan : Saintific
Model : Role Playing
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Dan Demontrasi

C. KEGIATANPEMBELAJARAN
PersiapanPembelajaran
1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif.

Pendahuluan (10 menit)


1. Guru memberikan salam mengajak semua peserta didik membaca bismillah dan membaca ayat
suci Alquran.
2. Guru menyapa peserta didik dan menanyakan kabarnya.
3. Guru mengecek kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan terkait materi
pembelajan dan menyampaikan sedikit gambaran umum materi.
5. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil.

Kegiatan inti (70menit)


Mengamati
1. Peserta didik mengamati dan memberi komentar gambar atau tayangan yang
Terkait dengan makna cabang-cabang iman, dalil iman, dan macamnya.
2. Peserta didik menyimak dan membaca penjelasan mengenai iman,
3. Peserta didik membaca dalil naqli tentang cabang-cabang iman beserta artinya.
Menanya
1. Peserta didik melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang
cabang cabang iman, dalil iman, dan manfaat iman.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai Iman kepada Allah Swt. atau pertanyaan
lain yang relevan dan kontekstual.
Eksperimen/explore
1. Peserta didik mencari dalil naqli yang menganalisis iman, dalil iman, dan cabang-cabang
iman.
2. Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan contoh-contoh nyata perilaku yang
menunjukkan perilaku bagaimana seseorang itu yang beriman.
3. Peserta didik mendiskusikan keterkaitan peristiwa nyata dengan iman.

Komunikasi
1. Peserta didik mendemonstrasikan bacaan dalil naqli beserta artinya yang menunjukkan
tentang macam-macam iman.
2. Peserta didik menyajikan paparan tentang makna iman.
3. Peserta didik menanggapi pertanyaan dan memperbaiki paparan tentang syu'bul iman.
4. Peserta didik menyusun kesimpulan.

Penutup ( 10 menit )
1. Peserta didik di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
secara demokratis.
2. Peserta didik bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3. Guru memberikan reward kepada kelompok “terbaik” yakni:
a. Post Tes : tes ringan (kuis) tentang materi yang diberikan.
b. Kelompok yang benar dalam menjelaskan makna iman.
4. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan
menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
5. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
Kelebihan dan Kelemahan Model Role Playing
Kelebihan Model Role Playing (Huda, 2010:210-211) yaitu:
1. Dapat memberi kesan pembelajaran yang kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.
2. Bisa menjadi pengalaman belajar menyenangkan yang sulit dilupakan.
3. Membuat suasana kelas menjadi lebih dinamis dan antusiastis.
4. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa
kebersamaan.
5. Memungkinkan siswa untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam
proses belajar.
Menurut (Ahmadi 2011)
6. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh
7. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang
berbeda.
8. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan
permainan.
9. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
Kelemahan Model Role Playing (Huda, 2010:210-211) yaitu:
1. Membutuhkan persiapan yang benar-benar matang yang akan menghabiskan waktu dan tenaga.
2. Banyaknya waktu yang dibutuhkan.
3. Kesulitan menugaskan peran tertentu kepada siswa jika tidak dilatih dengan baik.
4. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui strategi ini.
5. Ketidakmungkinan menerapkan rencana pembelajaran jika suasan kelas tidak kondusif.
Menurut (Ahmadi 2011)
6. Menimbulkan kegaduhan sehinnga kelas lain terganggu.
7. Dibutuhkan keterampilan guru dalam mengelola permainan.
8. siswa kurang menghayati peran yang dilakoninya.
Alasan Memilih Model Role Playing
Saya memilih model adalah supaya suatu pembelajaran itu bervariasi dan tidak monoton, sehingga
peserta didik bersemangat dan termotivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar. Model pembelajaran role
playing sangat di anjurkan untuk anak-anak SD, akan tetapi saya ingin menerapkan model ini untuk anak
sekolah menengah, karena saya mencoba model ini. Karena model ini cukup menarik untuk di lakukan,
terlepas dari anak sekolah menengah sudah mulai beranjak dewasa, akan tetapi model ini bisa saja di
gunakan jika sudah mempunyai persiapan yang sangat matang dan dengan dengan pertimbangan yang
baik. Saya juga memilih model ini untuk memimalisir pandangan bahwa pembelajaran PAI itu
membosankan. Model ini cukup bagus untuk lebih melibatkan peserta didik untuk terlibat langsung
dalam pelajaran, sehingga mau tidak mau mereka harus paham teori dan berlanjut ke prakteknya, karena
sejatinya belajar bukan hanya sekedar mengetahui melainkan di lakukan dengan aksi perbuatan. Dengan
itu tercapai lah suatu tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai