Anda di halaman 1dari 12

N DAN PENCE R

ANA NA
ER KARBOHIDRAT AN
P PADA TERNAK
RUMINANSIA
Dini Syufiati Rahma
2210611002
Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Ir. Mardiati Zain, MS
GERTIAN KARBOHIDR
PEN AT

Karbohidrat adalah kelompok senyawa organik yang terdiri dari


karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam konteks nutrisi ternak,
karbohidrat mencakup serat kasar, pati, glikogen, gula, dan oligosakarida.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme dan kegiatan sehari-hari ternak
ruminansia.
uktur karbohidr
str at
1.Monosakarida:
Monosakarida adalah unit dasar atau "gula sederhana" yang tidak Contoh Oligosakarida meliputi :
dapat dihidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana. Rafinosa: Terdiri dari tiga unit monosakarida, yaitu
Contoh monosakarida : galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Ditemukan pada kacang-
Glukosa: C6H12O6 kacangan, biji-bijian, dan beberapa sayuran
Fruktosa: C6H12O6 Stakiosa (Stachyose): Mirip dengan rafinosa, tetapi dengan
Galaktosa: C6H12O6 tambahan satu unit glukosa.
Struktur dasar monosakarida terdiri dari rantai karbon, dengan satu 4. Polisakarida:
gugus karbonil (C=O) dan satu atau lebih gugus hidroksil (OH). Polisakarida terbentuk oleh tiga atau lebih molekul
2. Disakarida: monosakarida yang terikat bersama melalui ikatan
Disakarida terbentuk ketika dua molekul monosakarida. glikosidik.
Contoh disakarida meliputi: Contoh polisakarida meliputi:
Sukrosa (glukosa + fruktosa) Selulosa: Polisakarida struktural dalam dinding sel
Laktosa (glukosa + galaktosa) tumbuhan, terdiri dari rantai glukosa.
Maltosa (glukosa + glukosa) Amilum: Polisakarida penyimpanan glukosa pada tumbuhan.
3. Oligosakarida: Glikogen: Polisakarida penyimpanan glukosa pada hewan.
Oligosakarida adalah jenis karbohidrat yang berada di antara gula
sederhana (monosakarida) dan pati (polisakarida). Terdiri dari 3
hingga 10 unit monosakarida.
Jenis Karbohidrat pada Pakan
Ternak Ruminansia

Pakan ternak ruminansia mengandung berbagai jenis karbohidrat yang berperan penting dalam
menyediakan sumber energi bagi ternak yang diantaranya :
1.Serat Kasar
Serat kasar terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang ditemukan dalam bahan pakan
berserat tinggi seperti jerami, rumput, dan limbah tanaman.
Peran: Menyediakan sumber energi yang lambat dan bertahan lama karena memerlukan waktu
lama untuk dicerna dan difermentasi di rumen.
2. Pati
Pati adalah karbohidrat kompleks yang ditemukan dalam biji-bijian dan produk serealia seperti
jagung, gandum, dan sorgum.
Peran: Memberikan sumber energi yang lebih cepat karena dapat dicerna dan difermentasi
dengan lebih efisien di rumen.
Jenis Karbohidrat pada Pakan
Ternak Ruminansia

3. Gula
Gula termasuk sukrosa, glukosa, dan fruktosa yang ditemukan dalam beberapa
tanaman dan produk pertanian, seperti tebu, gula kelapa, dan buah-buahan.
Peran: Memberikan sumber energi instan karena gula dapat dengan cepat dicerna dan
diserap.
4. Glikogen
Glikogen adalah bentuk cadangan glukosa yang ditemukan dalam hati dan otot hewan.
Peran: Dapat diubah menjadi glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi ketika
ternak membutuhkannya.
Sistem Pencernaan Ternak Ruminansia

Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia


dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan
penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk
mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan kegunaanya adalah unuk
mempermudah penyerapan oleh vili usus.
Mulut
Esophagus
Lambung ( Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum )
Usus Halus
Usus Besar
Anus
Proses Pencernaan Karbohidrat pada
ternak Ruminansia
Ternak ruminansia yang memiliki rangkaian proses pencernaan lebih komplek dibandingkan dengan proses
pencernaan pada jenis ternak lainnya. Lambung ternak ruminansia dibagi menjadi 4 bagian, yaitu retikulum
(perut jala), rumen (perut beludru), omasum (perut bulu), dan abomasum (perut sejati). Ternak ruminansia
memiliki prinsip pencernaan yang terdiri dari tiga macam yaitu pencernaan secara mekanik (fisik),
pencernaan secara fermentatif dan Pencernaan secara enzimatis.

Mekanik Fermentatif Enzimatis


Pencernaan fermentatif pada ruminansia, terjadi Pencernaan enzimatis pada ternak
Pencernaan secara mekanik
di dalam rumen. Karbohidrat pakan akan dicerna ruminansia terutama terjadi di dalam
pada ternak ruminansia
secara fermentatif oleh mikroba di dalam rumen abomasum. Pencernaan enzimatis di
berlangsung di mulut. Di mulut
yang menghasilkan produk berupa VFA dan CO2 abomasum melibatkan enzim-enzim
terdapat bibir, lidah, gigi dan
Karbohidrat polisakarida didegradasi menjadi pencernaan yang diproduksi oleh
saliva yang membantu proses
monosakarida, selanjutnya akan dipecah menjadi tubuh ternak dan bertanggung jawab
pencernaan tersebut secara
asam piruvat dan kemudian asam piruvat akan untuk menguraikan protein, lemak,
mekanik yang disebut dengan
diubah manjadi asam asetat, propionat dan dan karbohidrat.
pengunyahan.
butirat.
metabolsme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut
anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.
Metabolisme KH terjadi melalui beberapa jalur :
1. Glikolisis yaitu proses Glukosa dipecah menjadi dua molekul piruvat, menghasilkan sedikit ATP
dan NADH yang terjadi di Sitoplasma sel, dan Menghasilkan energi singkat yang dapat digunakan
langsung.
2. Glikoneogenesis yaitu proses Sintesis glukosa dari senyawa non-karbohidrat seperti asam amino
dan gliserol yang terjadi di Hati, yang menghasilkan peningkatkan kadar glukosa dalam darah
saat kebutuhan energi meningkat.
3. Glikogenolisis merupakan proses pemecahan glikogen menjadi glukosa yang terjadi terutama di
hati dan otot dan digunakan sebagai sumber energi.
4. Glikogenesis merupakan proses pembentukan glikogen dari glukosa
peranan karbohidrat
dalam nutrisi ternak ruminansia

Karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama bagi ternak


ruminansia. Proses fermentasi mikroba di rumen mengubah karbohidrat
kompleks menjadi produk fermentasi yang memberikan energi, seperti
asam lemak rantai pendek. Karbohidrat memiliki peran yang sangat
penting dalam nutrisi pencernaan ruminansia, terutama karena sistem
pencernaan mereka yang unik dan sangat tergantung pada
mikroorganisme di rumen. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
karbohidrat penting dalam nutrisi pencernaan ruminansia:
Sumber Energi Utama
Fermentasi Mikroba di Rumen
Pencernaan Serat Kasar
Produksi Gas Metana
Pencegahan Asidosis Rumen
Nutrisi untuk Mikroorganisme Rumen
hasil dari pencernaan karbohidrat
pada ternak ruminansia

1.VFA 2.Gas Metana (CH4) 3. Pembentukan


Protein Mikroba
Proses fermentasi mikroba di Mikroba dalam rumen Mikroba dalam rumen
rumen menghasilkan asam menghasilkan gas metana sebagai menggunakan karbohidrat sebagai
lemak rantai pendek, seperti produk sampingan dari fermentasi substrat untuk sintesis protein
asetat, propionat, dan butirat. karbohidrat. mikroba.
Asam lemak ini adalah sumber Gas metana dapat dikeluarkan dari Protein mikroba ini kemudian dapat
energi penting bagi ternak, tubuh ternak melalui proses diserap oleh ternak sebagai sumber
dan sebagian besar diserap eructation (bersendawa) dan protein yang digunakan untuk
oleh dinding rumen dan usus pernapasan. pertumbuhan dan produksi.
halus.
Kesimpulan
Pencernaan karbohidrat pada ternak ruminansia memiliki peranan krusial dalam
mendukung kesehatan dan produktivitas mereka. Sistem pencernaan yang unik, terutama di
rumen, memungkinkan ternak untuk menggunakan pakan berserat tinggi, seperti jerami
atau rumput, sebagai sumber energi yang efisien. Proses pencernaan dimulai dengan
pengunyahan primer, diikuti oleh fermentasi mikroba di rumen, yang menghasilkan asam
lemak rantai pendek sebagai sumber energi utama ( VFA ). Pencernaan karbohidrat juga
memainkan peran penting dalam pembentukan protein mikroba, yang menjadi sumber
protein berkualitas untuk ternak. Selain itu, efisiensi pencernaan serat tinggi meningkatkan
kemampuan ternak untuk memanfaatkan pakan yang berserat, meningkatkan produktivitas
dan keberlanjutan sistem peternakan. Pencernaan karbohidrat juga berkontribusi pada
pengaturan keseimbangan glukosa dalam darah melalui proses glikoneogenesis dan
glikogenolisis di hati.
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai