Anda di halaman 1dari 4

Assignment #6

Aktivitas Komunikasi

Nama NIM Program Studi


Prasetyo Putro Nurmansyah 04023077 Ilmu Komunikasi

Uji Pengetahuan Anda:

1. Jelaskan perbedaan komunikasi formal dan non-formal berikut contohnya?

2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor keberhasilan komunikasi dari perspektif komunikator,

komunikan dan pesan.

*JAWABAN*

1. Komunikasi formal dan non-formal memiliki perbedaan dalam gaya, struktur, serta

konteks penggunaannya. Berikut adalah penjelasan serta contohnya:

1. Komunikasi Formal:

o Gaya dan Struktur: Komunikasi formal memiliki struktur yang terorganisir dan

menggunakan bahasa yang tepat serta resmi. Pesan-pesan biasanya disusun dengan

baik dan mengikuti protokol tertentu.

o Konteks Penggunaan: Biasanya digunakan dalam situasi-situasi resmi atau

profesional, seperti pertemuan bisnis, presentasi, laporan tertulis, atau komunikasi

dengan atasan.

Contoh: Surat resmi, laporan penelitian akademis, presentasi dalam rapat dewan direksi,

pidato presiden.

2. Komunikasi Non-Formal:

1. Gaya dan Struktur: Komunikasi non-formal cenderung lebih santai dan bebas, tanpa aturan

yang ketat dalam penggunaan bahasa. Pesan-pesan bisa lebih

o spontan dan kurang terstruktur.


o Konteks Penggunaan: Digunakan dalam situasi-situasi yang tidak resmi atau kasual, seperti

percakapan sehari-hari dengan teman, keluarga, atau rekan kerja yang akrab.

Contoh: Obrolan di meja makan, percakapan di ruang istirahat kantor, pesan teks antara

teman, diskusi di media sosial

Perbedaan utama antara keduanya adalah dalam tingkat formalitas, struktur, dan konteks

penggunaannya. Komunikasi formal lebih terstruktur, resmi, dan biasanya digunakan dalam konteks

profesional atau resmi, sementara komunikasi non-formal lebih santai, spontan, dan digunakan

dalam konteks sehari-hari yang lebih santai.

2. Faktor-faktor keberhasilan komunikasi dari perspektif komunikator (pengirim pesan), komunikan

(penerima pesan), dan pesan adalah sebagai berikut:

1. Dari Perspektif Komunikator (Pengirim Pesan):

• Keterampilan Komunikasi:Kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan

jelas, tepat, dan efektif sangat penting. Ini melibatkan kemampuan dalam

memilih kata-kata, mengatur struktur pesan, dan menyampaikan pesan dengan

gaya yang sesuai.

• Keterbukaan dan Kesadaran: Komunikator perlu menjadi terbuka terhadap

pemikiran dan perasaan komunikan. Kesadaran akan konteks, budaya, dan latar

belakang komunikan juga penting untuk menghindari kesalahpahaman.

• Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan perspektif, emosi, dan

pengalaman komunikan adalah kunci dalam membangun hubungan yang baik

dan efektif.
• Tujuan yang Jelas: Komunikator perlu memiliki tujuan yang jelas dalam

berkomunikasi, baik itu untuk memberikan informasi, mempengaruhi, atau

memecahkan masalah.

2. Dari Perspektif Komunikan (Penerima Pesan):

• Aktif Mendengarkan: Komunikan perlu aktif mendengarkan pesan yang

disampaikan oleh komunikator. Ini melibatkan memberikan perhatian penuh,

memahami isi pesan, dan menangkap nuansa komunikasi verbal dan non-verbal.

• Keterbukaan terhadap Informasi: Komunikan perlu bersedia menerima dan

memproses informasi dengan pikiran yang terbuka, tanpa prasangka atau

pembatasan.

• Keterampilan Penafsiran: Kemampuan untuk memahami pesan dengan benar

dan menafsirkannya sesuai dengan niat komunikator. Ini melibatkan kemampuan

untuk membaca isyarat verbal dan non-verbal dengan tepat.

• Memberikan Umpan Balik: Memberikan umpan balik yang jujur dan konstruktif

kepada komunikator tentang pemahaman dan respon terhadap pesan.

3. Dari Perspektif Pesan:

• Keketuaan dan Konsistensi: Pesan harus jelas, konsisten, dan tidak ambigu. Hal

ini meminimalkan risiko kesalahpahaman dan memastikan pesan disampaikan

dengan efektif.

• Relevansi dan Relevansi: Pesan harus relevan dengan konteks dan kebutuhan

komunikan. Hal ini meningkatkan kemungkinan pesan diterima dengan baik dan

direspon secara positif.


• Kepentingan Emosional: Pesan yang memiliki komponen emosional yang kuat

seringkali lebih berhasil dalam mempengaruhi atau memotivasi komunikan.

• Kekuatan Argumentasi: Pesan harus didukung oleh argumen yang kuat, fakta

yang valid, dan bukti yang relevan untuk meyakinkan komunikan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini dari perspektif komunikator, komunikan, dan pesan,

komunikasi dapat menjadi lebih efektif dan berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai