Anda di halaman 1dari 3

Nama; Sindi Ersa Putri

Nim. ; 11220920000107

Kelas ; 3B AGRIBISNIS

1) .Menjawab Pertanyaan lanjutan.

1. Jumlah export/impor berapa ke masing-masing negara

Produk ikan Nila yang diperdagangkan di pasar global dalam bentuk segar dan beku di
antaranya ikan nila utuh segar, ikan Nila utuh beku, fillet ikan Nila segar, dan fillet ikan Nila
beku. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia sebagai produsen ikan Nila
terbesar kedua dunia, mengekspor tilapia sebanyak 12,29 ribu ton dengan nilai US$78,44 juta
pada tahun 2020.

Membedah data BPS, Peneliti bidang Ekonomi Kelautan pada Indonesia Ocean Juctice Initiative
(IOJI) Suhana menjelaskan, arus ekspor ikan Nila Indonesia berasal dari 5 provinsi, yaitu
Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta. “Kontribusi Nilai
ekspor Tilapia (Nila) dari kelima provinsi tersebut masing-masing adalah 91,66%, 8,29%, 0,04%,
dan 0,0001%. Berdasarkan hal tersebut, Sumatera Utara merupakan provinsi terbesar eksportir
Tilapia dari Indonesia,” urainya.

Dari angka US$78,44 juta nilai ekspor ikan Nila Indonesia ke pasar global, kontribusi ekspor Nila
dari Sumatera Utara mencapai US$71,89 juta. Ekspor ikan Nila dari Sumatera Utara yang
dibudidayakan dengan sistem keramba jaring apung (KJA) berkelanjutan di Danau Toba itu
mayoritas dikirim ke Amerika (61,29%), sisanya ke Kanada (14,63%) dan Taiwan (11,73%).
2. Sebutkan negara tujuan export

3. Apa saja syarat yang di penuhi untuk ekport dari negara tujuan ekspor? dan standar
internasionalnya

Syarat dan standar internasional untuk ekspor ikan nila atau produk olahannya melibatkan
beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.

* Kualitas dan Keamanan Pangan: Produk ikan nila harus memenuhi standar keamanan
pangan internasional yang mencakup ketidakadanya kontaminan seperti residu pestisida, logam
berat, dan bahan kimia berbahaya.

* Kesehatan Hewan: Produk ikan nila harus mematuhi persyaratan kesehatan hewan
internasional untuk memastikan tidak ada penyebaran penyakit ikan yang berbahaya.

* Labeling: Standar internasional mengatur informasi yang harus ada pada label produk,
termasuk asal produk, tanggal kadaluwarsa, dan label peringatan jika diperlukan.

* Metode Pemrosesan: Proses pemrosesan ikan nila harus mematuhi standar


internasional untuk memastikan kebersihan dan kualitas produk.

* Penyimpanan dan Transportasi: Produk ikan nila harus diangkut dan disimpan dengan
benar agar tidak terkontaminasi atau rusak selama perjalanan.

* Sertifikasi dan Inspeksi: Beberapa produk ikan nila mungkin memerlukan sertifikasi dan
inspeksi oleh otoritas yang ditunjuk atau badan yang akreditasinya diakui secara internasional.

* Sustainability: Standar internasional semakin memperhatikan keberlanjutan, dan


produk ikan nila yang diekspor harus mematuhi prinsip-prinsip keberlanjutan perikanan jika ada.

* Perdagangan Bebas: Selain standar kualitas dan keamanan, aturan perdagangan


internasional yang sesuai juga harus diikuti, sesuai dengan perjanjian dagang yang berlaku seperti
peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

* Bea Cukai dan Pajak: Pastikan Anda memahami persyaratan bea cukai dan pajak ekspor
dan impor yang berlaku di negara tujuan ekspor.

Anda mungkin juga menyukai