Anda di halaman 1dari 1

Deskripsi

Indonesia berada di posisi 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia tahun
2020. Berdasarkan data yang dirilis oleh ITC Trademap, nilai ekspor produk perikanan
Indonesia tahun 2020 mencapai USD5,2 miliar atau tumbuh positif 5,7% dibandingkan tahun
2019.
Jika dilihat berdasarkan komoditasnya berdasarkan data ITC Trademap, Udang masih
menjadi komoditas unggulan disusul Tuna – Cakalang (TCT) dan Cumi – Sotong – Gurita
(CSG), Rajungan – Kepiting dan Rumput Laut. Selama tahun 2020, nilai ekspor Udang
Indonesia mencapai USD2,04 miliar atau 8,8% terhadap nilai impor total Udang dunia.
Sedangkan, TCT sebesar USD724 juta (5,0%), CSG sebesar USD509 juta (6,0 %), Rajungan
– Kepiting sebesar USD368 juta (6,8 %) dan Rumput Laut sebesar USD280 juta (11,4 %).
Ini menunjukkan bahwa sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pengungkit
ekonomi sekaligus peluang di masa depan untuk Indonesia
Pernyataan Tambahan :
Awal tahun 2018, Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan yang substansinya
sesuai dengan Wakil Presiden dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman bahwa sudah
saatnya Indonesia mengejar peningkatan ekspor perikanan, selain mendukung upaya
penegakan hukum terhadap pencurian ikan di wilayah Indonesia.1 Pernyataan ini seolah
menegaskan bahwa Indonesia sudah harus memerhatikan ekspor perikanan, mengingat
besarnya potensi yang dimiliki.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menilai ekspor Indonesia masih bisa
menjangkau lebih banyak lagi segmentasi pasar. Sayangnya, masih ada kendala lain yang
perlu dibenahi.
Hambatan
Dalam melakukan ekspor produk perikanan, beberapa faktor yang menjadi kendala,
yaitu:
1. Tidak terpenuhinya persyaratan yang ditetapkan negara tujuan ekspor.
Tidak terpenuhinya persyaratan menyebabkan terjadinya penolakan ekspor oleh negara
tujuan. Penolakan ini dapat terjadi karena adanya kemunduran mutu produk, dimana
produk terkontaminasi kotoran dan cemaran obat hingga bahan tambahan pangan yang
tidak diizinkan dan melebihi ambang batas.
2. Pemanfaatan potensi perikanan Indonesia yang belum maksimal,
Strategi :
1. Monitoring secara kontinyu dan sistematis, membuat sertifikat mutu, serta penerapan
traceability terhadap produk perikanan Indonesia.
Melakukan monitoring secara kontinyu dan sistematis terhadap produk perikanan ekspor
serta meningkatkan jaminan produk perikanan melalui sertifikat mutu, penerapan
traceability, dan penerapan sisitem jaminan mutu serta keamanan pangan secara
kelembagaan maupun dengan penerbitan peraturan
2. Pemerintah perlu mempertimbangkan sumber daya ikan dan jumlah tangkapan yang
diizinkan agar potensi perikanan dapat dimaaftkan secara optimal

Anda mungkin juga menyukai