Anda di halaman 1dari 5

Strategi Pembelajaran Transformatif

1. Pengertian Strategi pembelajaran dimensi pedagogik transformatif

Pendidik merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang memiliki peran
penting dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena tugas utama
pendidik tidak hanya mengajar, tapi juga mendidik, membimbing, melatih, dan
mengevaluasi proses dan hasil belajar dan pembelajaran. Dalam menjalankan tugasnya,
pendidik juga dituntut untuk dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif
dan efisien, dan dapat memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal. Oleh karena itu, dalam standar nasional pendidikan disebutkan bahwa
salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik adalah kompetensi pedagogik, yaitu
kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien.

Untuk dapat mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien, seorang pendidik
membutuhkan pengetahuan tentang strategi pembelajaran. Pengetahuan tentang strategi
pembelajaran antara lain dapat diperoleh dan dipelajari melalui mata kuliah strategi
pembelajaran. Karena itu, maka mata kuliah strategi pembelajaran merupakan mata
kuliah wajib dan harus dipelajari calon pendidik dan atau pendidik. Tujuan dipelajarinya
mata kuliah strategi pembelajaran antara lain adalah agar calon pendidik dan atau
pendidik mengetahui komponen-komponen dasar keilmuan yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien.

Kata strategi berasal dari bahasa Latin, yaitu ‘strategia’ yang berarti seni penggunaan
rencana untuk mencapai tujuan. (Al Muchtar, dkk., 2007: 1.2) Secara umum strategi
adalah alat, rencana, atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas
(Beckman, 2004: 1). Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatan
dalam penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran. Strategi pembelajaran juga
dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru
secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan
sekitar dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran terdiri dari
metode, teknik, dan prosedur yang akan menjamin bahwa peserta didik akan betul-betul
mencapai tujuan pembelajaran. Kata metode dan teknik sering digunakan secara
bergantian (Al Muchtar, dkk., 2007: 1.3). Untuk itu, strategi pembelajaran harus
disesuaikan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan agar diperoleh
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien (Gerlach dan Ely, 1971:
207).

Strategi pembelajaran dimensi pedagogik transformatif mengacu pada pendekatan


pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah pola pikir, pandangan, dan perilaku siswa
secara mendalam. Strategi ini tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga
pada pengembangan pemikiran kritis, kreativitas, dan kemampuan siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata. (Syaharuddin dkk., 2022)

Beberapa ciri strategi pembelajaran dimensi pedagogik transformatif melibatkan


interaksi siswa aktif, pemberian tantangan kompleks, refleksi kritis, dan pengembangan
pemahaman yang lebih mendalam. Pendidik yang menerapkan strategi ini berusaha
menciptakan pengalaman belajar yang dapat merangsang pemikiran kritis dan
memotivasi siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih kompleks.
(Syaharuddin dkk., 2022)

2. Langkah-langkah dalam menerapkan Strategi Pembelajaran Dimensi Pedagogik


Transformatif

Strategi Pembelajaran Dimensi Pedagogik Transformatif (PDT) merupakan pendekatan


yang menekankan pada pengembangan pemahaman, keterampilan kritis, dan pemikiran
reflektif siswa. Berikut adalah langkah-langkah dalam menerapkan Strategi Pembelajaran
Dimensi Pedagogik Transformatif: (Strategi Pembelajaran, t.t.)

1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran:


- Tentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Fokus pada pemahaman
konsep, pengembangan keterampilan kritis, dan pemikiran kreatif.

2. Pengenalan Konsep dan Konteks:


- Mulailah dengan memberikan gambaran konsep secara menyeluruh dan hubungkan
dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini membantu siswa melihat relevansi
materi.

3. Aktivitas Pembelajaran Berbasis Pengalaman:


- Rancang aktivitas yang memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman langsung.
Ini dapat mencakup studi kasus, proyek kelompok, atau simulasi.

4. Fasilitasi Diskusi dan Kolaborasi:


- Dorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi. Fasilitasi dialog yang
mendalam untuk merangsang pemikiran kritis dan pertukaran ide antar siswa.

5. Pemberian Umpan Balik Konstruktif:


- Berikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa memahami kekuatan
dan area perbaikan mereka. Dorong refleksi dan pemikiran kritis terhadap pembelajaran.

6. Pendekatan Sistemik:
- Sertakan pendekatan sistemik dalam pengajaran, yang memungkinkan siswa
memahami keterkaitan antara konsep-konsep dan fenomena yang dipelajari.
7. Pembelajaran Berbasis Proyek:
- Libatkan siswa dalam proyek atau tugas yang menantang dan memerlukan pemikiran
kreatif serta pemecahan masalah. Ini memberikan konteks nyata untuk pembelajaran.

8. Penggunaan Teknologi dan Sumber Daya Digital:


- Manfaatkan teknologi dan sumber daya digital untuk meningkatkan pembelajaran. Ini
dapat mencakup penggunaan platform pembelajaran online, simulasi, dan sumber daya
multimedia.

9. Evaluasi Formatif dan Sumatif:


- Gunakan evaluasi formatif selama proses pembelajaran untuk memonitor kemajuan
siswa. Evaluasi sumatif dapat digunakan pada akhir untuk menilai pencapaian tujuan
pembelajaran.

10. Refleksi Diri dan Pengembangan Profesional:


- Guru perlu secara teratur merefleksikan praktik pengajaran mereka sendiri dan
terbuka terhadap pengembangan profesional. Ini dapat melibatkan kolaborasi dengan
sesama guru atau partisipasi dalam pelatihan.

Penerapan langkah-langkah ini dalam Strategi Pembelajaran Dimensi Pedagogik


Transformatif diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memotivasi,
merangsang pemikiran kritis, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan
masa depan. (Model_Pedagogik_Multiliterasi_Dalam_Meng, t.t.)

3. Contoh Strategi Pembelajaran Dimensi Pedagogik Transformatif

Salah satu contoh strategi pembelajaran dimensi pedagogik transformatif adalah


pembelajran jarak jauh (Daring). Salah satu contoh The Impact of Online Discussion
Strategies: A Collaborative Learning Approach (The Journal of Online Learning and
Teaching)

Strategi:
Mendesain forum diskusi online yang mendorong siswa untuk tidak hanya
berbagi pendapat, tetapi juga berkontribusi dalam mencari solusi terhadap
masalah yang kompleks.
Tujuan:
Menilai efektivitas strategi diskusi online dalam konteks pembelajaran
kolaboratif.
Metode Penelitian:
Menerapkan desain penelitian kolaboratif untuk memeriksa dampak strategi
diskusi online terhadap pembelajaran siswa.
Hasil:
Menunjukkan bahwa penerapan strategi diskusi online secara kolaboratif
memberikan dampak positif pada partisipasi siswa, pemahaman konsep, dan
kemampuan pemecahan masalah.

Kesimpulan:
Menyimpulkan bahwa strategi diskusi online yang mendorong keterlibatan aktif
dan kolaboratif dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam pemecahan
masalah kompleks.
DAFTAR PUSTAKA

Model_Pedagogik_Multiliterasi_Dalam_Meng. (t.t.).

Strategi Pembelajaran. (t.t.).


Syaharuddin, S., Mutiani, M., Handy, M. R. N., Abbas, E. W., & Jumriani, J. (2022). Putting transformative
learning in higher education based on linking capital. Journal of Education and Learning (EduLearn),
16(1), 58–64. https://doi.org/10.11591/edulearn.v16i1.20373

Anda mungkin juga menyukai