1, April 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerugian ekonomi yang disebabkan oleh losses
tujuan lain untuk mengetahui kualitas panen dan pengaruhnya terhadap losses. Penelitian ini di
laksanakan di PT. WSSL 2 mulai tanggal 29 Juni 2017 sampai 30 juli 2017 penelitian ini
menggunakan metode diskriptif kualitatif yang bertujuan untuk pengamatan dan pengambilan
sample acak sederhana. Hasil penelitan menunjukkan rata rata total losses pada semua lokasi
0,42kg/ha. Rata rata losses yang paling tinggi berada pada lokasi batang dengan berat losses sebesar
0,19kg/ha. Sedangkan berat terendah terdapat pada lokasi TPH sebesar 0,04kg/ha. Kerugian
ekonomi losses yang di alami oleh perusahaan pertahunnya jika kebun IV estate 2 terdapat 4
afdeling maka kerugian yang diakibatkan losses Rp. 493.516.800/tahun. Kualitas panen tidak
mempengaruhi terjadinya losses. Losses dipengaruhi oleh faktor pekerja panen dan kondisi lahan.
Kata kunci : kelapa sawit( Elaeis guineensis Jacq), kualitas panen ,losses.
LATAR BELAKANG
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terakhir. Pertumbuhan ini tampak dalam
merupakan salah satu tanaman perkebunan di jumlah produksi dan ekspor dari Indonesia
indonesia yang memiliki masadepan yang dan juga pertumbuhan luas area perkebunan
cukup cerah perkebunan kelapa sawit semula sawit. Didorong oleh permintaan global yang
berkembang di daerah Sumatra utara dan terus meningkat dan keuntungan yang juga
nanggro aceh darusalam. Namun sekarang naik, budidaya kelapa sawit telah ditingkatkan
telah berkembang keberbagai daerah seperti secara signifikan baik oleh petani kecil
riau, jambi, sumatra barat, sumatra selatan, maupun para pengusaha besar di Indonesia
bengkulu, lampung, jawa barat, kalimantan Mayoritas hasil produksi minyak kelapa sawit
timur, kalimantan tengah, sulawesi, maliku Indonesia diekspor (lihat di tabel di bawah).
dan papua. (Sunarko, 2007) Negara-negara tujuan ekspor yang paling
Hanya beberapa industri di Indonesia penting adalah RRT, India, Malaysia,
yang menunjukkan perkembangan secepat Singapura, dan Belanda (Gapki, 2016)
industri minyak kelapa sawit dalam 15 tahun
KUALITAS
PANEN
PASAR JUMLAH
PIKUL
BATANG TPH PIRINGAN
PELEPAH
Hulu Kab. Kota Waringin Timur Prov. karena menjadi sumber pemasukan bagi
KALIMANTAN TENGAH luas arel PT. perusahaan melalui penjualan minyak kelapa
WSSL 2 adalah kurang lebih 23.198,24Ha sawit ( CPO ) jadi panen harus diperhatikan
Adapun tahun tanam PT. WSSL 2 dimulAI dengan baik agar pemanen benar benar
PADA TAHUN 1990 sampai tahun tanam memanen buah yang sudah masak sesuai
2006 PT. WSSL 2 msih dibawah naungan dengan setandar yang telah ditentukan oleh
BEST AGRO INTERNATIONAL pihak perusahaan. Pengawasan panen
Karyawan pabrik dan kebun sebagian dilakukan oleh mandor panen sesuai dengan
tenaga kerja berasal dari daerah transmigrasi ancak masing masing . setiap kemandoran
seperti jawa, batak, sunda, dan flores. mengawasi 20-25 kariawan panen termasuk
Afdeling IV merupakan tempat pelaksanaan pembrondol untuk melaksanakan infeksi
penelitian wilayah afdeling IV memiliki panen. Mandor panen bertanggung jawap jika
tofografi datar dan luas afdeling 713,16Ha ada kesalahan dalam panen (buah matang
yang terdiri dari 24 blok dan terbagi menjadi tidak dipanen, kutip brondolan kurang bersih )
6 kaveld panen dimana tahun tanam pada jika ada kesalahan panen mandor panen wajib
tahun 1990 dengan faretas yang digunakan di menegur pada saat yang sama apabila ada hal
PT. WSSL 2 kebun 3 adalah bibit farietas hal yang perlu diluruskan
soefindo dan dan farietas marihat.
HASIL PENELITIAN DAN
Gambaran kebun produksi PEMBAHASAN
Kebun produksi PT. WSSL 2 kebun 3 HASIL PENELITIAN
termasuk kategori kebun berlahan datar 1. Kualitas Panen
dengan jenis tanah mineral. Data curah hujan Kualitas panen merupakan suatu
di PT. WSSL 2 selama 8 tahun terahir dengan hal yang penting dalam perkebunan
rata rata 1900 – 3500 mm/tahun diwilayah kelapa sawit. Untuk memperoleh
kebun 3 PT. WSSL 2 termasuk baik dimana kualitas panen yang baik kita perlu
hari hujan umumnya tinggi dimana bulan memperhatikan hal-hal yang
basah cukup panjang. Namun pada saat menyangkut standar kriteria kualitas
musim penghujan efakuasi buah masih sangat panen.Kualitas panen yang baik tentu
sulit karena kondisi jalan yang sering dipengaruhi oleh beberapa faktor.
tergenang air pada saat hujan, tapi masalah ini Faktor yang mempengaruhi kualitas
sudah teratasi dengan pengolahan air yang panen yaitu diantaranya Panjang tangkai
baik buah (PT), buah mentah (BM), Buah
Busuk (BB), Pelepah Sengkleh (PS) dan
Menejemen Panen di PT. WANASAWIT Jumlah Pelepah (JP).
SUMBER SUBUR LESTARI 2 Kriteria kualitas panen yang baik
Panen merupakan kegiatan puncak yang a. Panjang tangkai buah (PT)
ditunggu tunggu dalam budidaya pertanian, maksimal 3 cm
karena dari panen itulah perkebunan b. Tidak terdapat Buah Mentah (BM)
mendapat keuntungan. Pemanen di PT.WSSL dan Buah Busuk(BB)
2 dilakukan didalam suatu areal adalah c. Minimnya pelepah yang
dengan menggunakan sistem 6/7 artinya sengkleh(PS) akibat pemanenan
dalam 1 minggu terdapat 6 hari panen dan buah kelapa sawit
masing masing ancak panen diulangi d. Jumlah pelepah diantara 45 -50
(dipanen) 7 hari berikutnya. Pemane di PT. pelepah (tergantung umur tanaman)
WSSL 2 mempunyai sistem panan yakni Berikut data hasil panen pada
sistem ancak giring tetap. beberapa blok
Pekerjaan panen merupakan pekerjaan
utama disuatu perkebunan kelapa sawit
JURNAL AGROMAST, Vol.3, No.1, April 2018
Tabel 3. Berat losses brondolan per blok panen pada berbagai lokasi losses
Berat Brondolan Pada Lokasi (kg/Ha)
jumlah
BLOK Panen/kg Pasar
tandan Piringan Batang TPH Total
pikul
H 26 79 1738 0,18 0,28 0,06 0,02 0,54
H 27 88 1936 0,10 0,20 0,08 0,05 0,43
H 28 89 1958 0,09 0,10 0,05 0,04 0,28
Total 256 5632 0,37 0,58 0,19 0,11 1,25
Rerata 85,33 1877,33 0,12 0,19 0,06 0,04 0,42
Sumber : Data primer diolah, 2017