Anda di halaman 1dari 12

Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Volume 8 No.

3 Oktober 2020
ISSN 2302-6944,e-ISSN2581-1649

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS


KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) di AFDELING I KEBUN ADOLINA PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA IV

Agung Pranata1, Suratni Afrianti 2


1,2
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Agro Teknologi,UNPRI, Medan, 20118
(email : agungpranata0516@gmail.com )

ABSTRAK

Tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kelapa sawit
(Elaeis gueneensis Jacq) di Afdeling I Kebun Adolina PT.Perkebunan Nusantara IV. Model yang
digunakan untuk menjelaskan produktivitas kelapa sawit dengan variabel tenaga kerja,curah hujan,
hari hujan, pupuk dan pencurian tandan buah segar. Metode yang digunakan untuk menguji pola
hubungan korelasi variabel yaitu analisis regresi. Data penelitian ini adalah data sekunder diperoleh
dari perusahaan. Hasil penelitian memperlihatkan baik secara parsial dan simultan faktor tenaga
kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kelapa sawit , faktor curah hujan berpengaruh
positif terhadap produktivitas kelapa sawit, faktor hari hujan berpengaruh positif terhadap
produktivitas kelapa sawit, faktor pupuk berpengaruh positif terhadap produktivitas kelapa sawit dan
faktor pencurian tandan buah segar berpengaruh negatif di Afdeling I Kebun Adolina PT.
Perkebunan Nusantara IV.
.
Kata Kunci : Faktor-faktor, Analisis Regresi Linear Berganda, Produktivitas Kelapa Sawit

ABSTRACT

The research objective was to analyze the factors that affect the productivity of oil palm (Elaeis
gueneensis Jacq) in Afdeling I Kebun Adolina PT. Perkebunan Nusantara IV. The model used to
explain the productivity of oil palm with variables of labor, rainfall, rainy days, fertilizers and theft of
fresh fruit bunches. The method used to test the correlation pattern of variable correlation is
regression analysis. The research data is secondary data obtained from the company. The results
showed that both partially and simultaneously the labor factor had a positive effect on oil palm
productivity, the rainfall factor had a positive effect on oil palm productivity, the rainy day factor had
a positive effect on oil palm productivity, the fertilizer factor had a positive effect on oil palm
productivity and the factor theft of bunches. Fresh fruit has a negative effect on Afdeling I Kebun
Adolina PT. Perkebunan Nusantara IV

Keywords: Factors, Multiple Linear Regression Analysis, Palm Oil Productivity

102
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

PENDAHULUAN komoditas perkebunan yang sangat


unggul memiliki areal yang sangat
Kelapa sawit dengan nama ilmiah luas di dunia. Luas areal perkebunan
elaesis guineensis adalah tumbuhan sub- kelapa sawit di Indonesia kurang
family Cocoideae yang berasal dari lebih 11.260.277 ha pada tahun 2015
daratan Afrika serta Amerika Selatan. dan minyak kelapa sawit telah
Dibenua Afrika tanaman ini dapat diproduksi mencapai ± 31.070.015
ditemukan tumbuh secara liar ton dan mengalamai peningkatan di
disepanjang aliran tepi sungai, namun tahun 2019 menjadi 14.677.560 ha
saat ini tanaman kelapa sawit telah dengan total produksi minyak kelapa
diusahakan secara komersial di negara- sawit mencapai ± 42.869.429 ton
negara Asia Tenggara dan juga negara (Dirjenbun, 2019).
Pasifik Selatan. (Pahan, 2006). Terpenuhinya jumlah hasil
Kelapa sawit merupakan salah produksi di dalam pabrik kelapa sawit
satu tanaman penghasil minyak nabati tidak akan terlepas dari hasil panen
yang sangat penting. Komoditas kelapa tandan buah segar yang dilakukan, dan
sawit merupakan komoditas begitu juga bahwa jumlah hasil produksi
perdagangan yang menjanjikan dan panen tandan buah segar tentu sangat
pada masa depan minyak sawit diyakini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
tidak hanya mampu menghasilkan diantaranya adalah kapasitas tenaga
berbagai hasil industri hilir seperti kerja yang dipergunakan dalam panen.
mentega, minyak goreng atau Jumlah tenaga kerja harus memadai
turunannya seperti sabun akan tetapi dengan luas lahan sawit yang akan
juga dapat menjadi pengganti bahan dipanen jika tidak maka kegiatan panen
bakar minyak (Suryantoro dan akan terhambat. Selain tenaga kerja,
Sudradjat, 2017). faktor lain yang dapat menentukan hasil
Pada saat ini, kelapa sawit telah panen tandan buah segar adalah curah
menyebar pada sebagian besar hujan dan hari hujan. Faktor curah hujan
wilayah Indonesia dan menjadi dan hari hujan dapat memberikan
penggerak peningkatan pertumbuhan pengaruh yang besar terhadap
secara ekonomi di suatu wilayah. produktivitas kelapa sawit karena jika
Kelapa sawit adalah salah satu curah hujan sedikit atau bahkan terjadi

103
Volume 8 No.3 Oktober 2020
ISSN 2302-6944,e-ISSN2581-1649

defisit air maka produktivitas kelapa sawit (Elaeis gueneensis Jacq) di


sawit akan menurun begitu juga jika hari Afdeling I Kebun Adolina PT.
hujan terlalu banyak maka penyinaran Perkebunan Nusantara IV”
matahari sebagai proses fotosintesis bagi
kelapa sawit akan berkurang dan METODE PENELITIAN
berkurangnya sinar matahari ini dapat
membuat panen tidak sesuai dengan Penelitian ini telah dilaksanakan di
yang diharapkan. Afdeling I Kebun Adolina PT.
Pemupukan sebagai upaya untuk Perkebunan Nusantara IV Kecamatan
manambah unsur hara pada tanah Perbaungan pada Kabupaten Serdang
dilahan kelapa sawit juga dapat Bedagai, dan tepatnya di kelurahan
meningkatkan atau menurunkan Batang Terap, waktu pelaksanaan
produktivitas kelapa sawit, jika cara penelitian di mulai dari bulan Juni
pemupukan tepat dan benar maka dapat sampai dengan Desember 2020.
meningkatkan produktivitas namun jika Variabel bebas di dalam penelitian yaitu
cara pengaplikasikan pupuk salah atau tenaga kerja, hari hujan, curah hujan,
tidak tepat tentu terjadi penurunan pupuk, pencurian TBS sedangkan
produksi tandan buah segar. Pencurian produktifitas kelapa sawit sebagai
tandan buah segar sebagai hambatan variabel terikat.
yang paling sering ditemui pada Jenis penelitian ini adalah asosiatif
perusahaan kelapa sawit, karena dengan yang menurut Sugiyono (2017) adalah
adanya pencurian ini membuat target penelitian yang memiliki tujuan untuk
yang telah ditentukan oleh perusahaan mengetahui hubungan antara dua
tidak dapat tercapai atau realisasi. variabel atau lebih selanjutnya
Faktor-faktor yang akan dianalisis penelitian ini menggunakan sumber
pada penelitian ini sebagai variabel yang data sekunder dengan metode penelitian
mempengaruhi produktivitas kelapa analisis regresi berganda.
sawit adalah tenaga kerja, curah hujan,
hari hujan, pupuk dan pencurian tandan HASIL PENELITIAN
buah segar dan judul penelitian ini PT.Perkebunan Nusantara IV
adalah “Analisis faktor-faktor yang afdeling I Kebun Adolina berada di
mempengaruhi produktivitas kelapa daerah Kecamatan Perbaungan

104
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera 8.153 orang, selanjutnya pada tahun


Utara, dengan koordinat LU: 2017 berjumlah 6.567 orang,
0478633O. Berjarak ± 38 KM dari kota berikutnya pada tahun 2018 berjumlah
Medan. 5.975 orang sedangkan pada tahun
Pada mulanya kebun Adolina 2019 berjumlah 5.973 orang, diketahui
didirikan oleh pemerintah Belanda di jumlah tengakerja panen yang terbesar
Tahun 1926 dengan nama NV Cultuur adalah pada tahun 2016 .
Maatschappy Onderneming (NV Curah hujan/mm pada tahun 2015
CMO) yang bergerak dalam jumlah total curah hujan adalah 925 per
pembudidayaan tanaman tembakau, mm dengan rata-rata perbulan adalah
kemudian pada tahun 1938 tanaman 77 mm, kemudian pada tahun 2016
tembakau dialihkan menjadi budi daya jumlah total curah hujan adalah 1709
tanaman kelapa Sawit dan Karet dengan per mm dengan rata-rata perbulan
nama NV Serdang Cultuur adalah 142 mm, selanjutnya pada tahun
Maatschapppy (SCM), atas hadirnya 2017 jumlah total curah hujan adalah
Jepang di Indonesia maka pada tahun 2060 per mm dengan rata-rata perbulan
1942 diambil alih oleh pemerintah adalah 172 mm, berikutnya pada tahun
Jepang namun kembali pada tahun 2018 jumlah total curah hujan adalah
1946 diambil oleh pemerintah Belanda 1657 per mm dengan rata-rata perbulan
dengan nama tetap NV SCM dan sejak adalah 138 mm sedangkan tahun 2019
tahun 1958 diambil alih oleh jumlah total curah hujan adalah 1550
Pemerintah Republik Indonesia dengan per mm dengan rata-rata perbulan
nama Perusahaan Perkebunan Negara adalah 129 mm.
(PPN) dimana pada tahun 1968 PPN Hari hujan pada tahun 2015 jumlah
Antan II & PPN Karet III digabung total hari hujan adalah 68 dengan rata-
kembali diganti menjadi PNP VI, rata perbulan adalah 6 hari, kemudian
seiring perjalanan waktu di tahun 1996 tahun 2016 jumlah total hari hujan
terjadi perubahan menjadi PT. adalah 89 dengan rata-rata perbulan
Perkebunan Nusantara IV (Persero). adalah 7 hari , berikutnya tahun 2017
Tenaga kerja panen pada tahun jumlah total hari hujan adalah 107
2015 adalah berjumlah 6.946 orang, dengan rata-rata perbulan adalah 9 hari,
kemudian pada tahun 2016 berjumlah selanjutnya tahun 2018 jumlah total hari

105
Volume 8 No.3 Oktober 2020
ISSN 2302-6944,e-ISSN2581-1649

hujan adalah 102 dengan rata-rata 52,940 Kg serta pada tahun 2019 adalah
perbulan adalah 9 hari dan tahun 2019 10,736 Kg.
jumlah total hari hujan adalah 84 Hasil panen pada tahun 2015
dengan rata-rata perbulan adalah hari. adalah 34,970,910 Kg, pada tahun 2016
Penggunaan pupuk pada tahun total panen adalah 15,138,960 Kg,
2015 adalah 1,054,826.55 kg yang selanjutnya pada tahun 2017 adalah
terbagi pada 6 jenis pupuk yaitu NPK 13,428,270 Kg, kemudian pada tahun
12,12,17,2, NPK 13.6.28.4, NPK 2018 adalah 11,819,310 Kg dan pada
13.8.27.4+0,5B, NPK 15.15.6. 4, NPK tahun 2019 adalah 13,041,670 Kg.
16.9.22 + 1 TE dan DOL, kemudian Hasil uji regresi penelitian ini
tahun 2016 total penggunaan pupuk memperlihatkan:
adalah 674,627.75 kg yang terbadi pada
2 jenis pupuk yaitu NPK 14.8.25 + 1 Y= 0,442X1+0,160X2+0,832X3+0,850X4+-
0,116X5+ε
TE dan DOL, selanjutnya pada tahun
2017 total penggunaan pupuk adalah
Berdasarkan persamaan regresi diatas
366,062.50 yang terbagi pada 3 jenis
mengenai variabel-variabel yang
pupuk yaitu NPK 14.8.25 + 1 TE, NPK
mempengaruhi produktivitas kelapa
15.7.24 + 1 TE dan DOL, berikutnya
sawit maka nilai koefisien regresi
pada tahun 2018 total penggunaan
variabel tenaga kerja = 0,442. Hal ini
pupuk adalah 187,131.25 Kg, yang
berati bahwa apabila nilai variabel X1
terbagi pada 2 jenis pupuk yaitu NPK
bertambah 1%, sementara variabel
15.7.24 + 1 TE dan DOL serta pada
independen lain konstan, maka
tahun 2019 total penggunaan pupuk
produktivitas menjadi meningkat
adalah 298,160.25 Kg yang terbagi
sebesar 44,2%. Nilai koefisien regresi
pada 4 jenis pupuk yaitu NPK
variabel curah hujan = 0, 160 Hal ini
12,12,17,2+1TE, NPK 15.7.24 + 1 TE,
berati bahwa apabila nilai variabel X2
MOP dan DOL.
bertambah 1%, sementara variabel
Diketahui total pencurian TBS
independen lain konstan, maka
pada tahun 2015 adalah 33,770 Kg
produktivitas menjadi meningkat
kemudian tahun 2016 adalah 11,516,
sebesar 16%. Nilai koefisien regresi
selanjutnya pada tahun 2017 adalah
variabel hari hujan = 0,832. Hal ini
22,664 Kg, pada tahun 2018 adalah
berati bahwa apabila nilai variabel X3

106
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

bertambah 1%, sementara variabel Curah hujan signifikan pada α 5%


independen lain konstan, maka dengan nilai signifikan 0,000<0,05,
produktivitas menjadi meningkat yang diartikan curah hujan berpengaruh
sebesar 83,2%. Nilai koefisien regresi secara parsial terhadap produktivitas
variabel pupuk = 0,850. Hal ini berati kelapa sawit. Hari hujan signifikan pada
bahwa apabila nilai variabel X4 α 0,05% dengan nilai signifikan 0,001 <
bertambah 1%, sementara variabel 0.05, yang diartikan hari hujan
independen lain konstan, maka berpengaruh secara parsial terhadap
produktivitas menjadi meningkat produktivitas kelapa sawit. Pupuk
sebesar 85%. Nilai koefisien regresi signifikan pada α 5% dengan nilai
variabel pencurian tbs = - 0,116. Hal signifikan 0,000<0.05%, yang diartikan
ini berati bahwa apabila nilai variabel pupuk berpengaruh secara parsial
X5 bertambah 1%, sementara variabel terhadap produktivitas kelapa sawit.
independen lain konstan , maka Pencurian tbs signifikan pada α 5%
produktivitas menjadi menurun sebesar dengan nilai signifikan 0,003 < 0.05,
11,6%. yang diartikan pencurian tbs
berpengaruh secara parsial terhadap
Tabel 1. Hasil Uji t produktivitas kelapa sawit.

Model t Sig. Tabel 2. Hasil Uji F


1 (Constant) 17.322 .037 Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
Tenaga_Kerja 11.480 .000 1 Regression 8245356.042 5 1649071.208 1005.211 .004a

Curah_Hujan 2.228 .000 Residual 1640.522 1 1640.522

Hari_Hujan 22.054 .001 Total 8246996.565 4

Pupuk 22.450 .000

Pencurian_tbs -6.120 .003 Nilai probabilitas signifikan 0,004


dan lebih kecil dari 0,05 maka dapat

bahwa tenaga kerja signifikan pada α diartikan bahwa tenaga kerja, curah

5% dengan nilai signifikan 0,000 < hujan, hari hujan, pupuk dan

0.05, yang diartikan tenaga kerja pencurian tbs secara bersama-sama

berpengaruh secara parsial terhadap berpengaruh terhadap produktivitas

produktivitas tanaman kelapa sawit. kelapa sawit.

107
Volume 8 No.3 Oktober 2020
ISSN 2302-6944,e-ISSN2581-1649

bahwa pentingnya tenaga kerja panen


PEMBAHASAN untuk melakukan panen tandan buah
Hasil penelitian menganalisis segar kelapa sawit. Tenaga kerja
faktor-faktor yang mempengaruhi menjadi sangat utama peranannya
produktivitas kelapa sawit (Elaeis dalam seluruh aspek produksi karena
gueneensis Jacq) di Afdeling I Kebun tenaga kerja merupakan faktor yang
Adolina PT.Perkebunan Nusantara terpenting dalam proses produksi
IV, maka diketahui : tersebut dan hal ini dapat dilihat dari
1. Tenaga Kerja Mempengaruhi seberapa lengkap sarana produksi maka
Produktivitas Kelapa Sawit tetap yang melakukan prosesnya adalah
Hasil penelitian dengan tenaga kerja namun tersedianya tenaga
menggunakan uji t diperoleh bahwa kerja tidak cukup hanya dengan melihat
tenaga kerja signifikan pada α 5% jumlah orang yang bekerja, akan tetapi
dengan nilai signifikan 0,000 < 0.05, perlu juga memperhatikan kemampuan
yang diartikan tenaga kerja berpengaruh serta keahlian yang dibutuhkan untuk
secara parsial terhadap produktivitas melakukan pekerjaan panen tandan
tanaman kelapa sawit. buah segar dan jumlah tenaga kerja
Menurut Mubyarto (1995) tenaga juga harus disesuaikan dengan luas
kerja adalah merupakan penduduk yang lahan yang akan dipanen sehingga hasil
sudah atau sedang bekerja, yang sedang panen yang diharapkan atau
mencari pekerjaan dan melakukan direncanakan dapat realisasi.
kegiatan lain seperti bersekolah dan Hasil penelitian ini sesuai dengan
mengurus rumah tangga. Faktor penelitian terdahulu yang dilakukan
produksi tenaga kerja menentukan oleh Suryantoro dan Sudradjat (2017)
tingkat keberhasilan perkebunan jika dengan judul penelitian Manajemen
jumlah penggunaan tenaga sesuai Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis
dengan kebutuhan. Guineensis Jacq.) di Kebun Bagan
Tenaga kerja panen ternyata Kusik Estate,Ketapang, Kalimantan
berpengaruh terhadap produktivitas Barat, dimana hasil penelitian
hasil panen kelapa sawit di Afdeling I memperlihatkan bahwa faktor tenaga
Kebun Adolina PT. Perkebunan kerja mempengaruhi produktivitas
Nusantara IV. Hal ini menunjukkan kelapa sawit

108
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

terdata karena tinggi rendahnya curah


2. Curah Hujan Mempengaruhi hujan sangat mempengaruhi hasil panen
Produktivitas Kelapa Sawit dan juga untuk bahan evaluasi produksi
Hasil penelitian dengan pada berikutnya. Apabila terjadi musim
menggunakan uji t diperoleh bahwa kemarau tentu akan terjadi pula defisit
curah hujan signifikan pada α 5% air yang sangat besar pengaruhnya
dengan nilai signifikan 0,000<0,05, terhadap produktivitas kelapa sawit,
yang diartikan curah hujan berpengaruh dimana defisit atau kekurangan air pada
secara parsial terhadap produktivitas tanaman kelapa sawit akan berdampak
kelapa sawit. pada proses kematangan tandan bunga
Menurut Fauzi (2012) curah sehingga akan mengurangi jumlah
hujan optimum rata-rata yang tandan buah segar yang akan
diperlukan tanaman kelapa sawit adalah dihasilkan, sebagai akibat pentingnya
2000-2500 mm/tahun dengan distribusi data curah hujan maka sangat perlu
merata sepanjang tahun tanpa bulan pendataan yang lengkap terkait curah
kering atau terjadi defisit air yang hujan sehingga dapat diketahui kondisi
berkepanjangan. Curah hujan yang dan antisipasi jika terjadi defisit air.
merata dapat menurunkan penguapan Hasil penelitian sesuai dengan
dari tanah dan tanaman kelapa sawit. penelitian terdahulu yang dilakukan
Namun yang terpenting tidak terjadi oleh Lastiar Ningsih Simanjuntak, et.al
defisit air di atas 250 mm. Bila tanah (2014) dengan judul penelitian
dalam keadaan kering, akar tanaman Pengaruh Curah Hujan Dan Hari Hujan
sulit menyerap mineral dari dalam Terhadap Produksi Kelapa Sawit
tanaman (Fauzi et.al, 2012). Berumur 5, 10 Dan 15 Tahun Di Kebun
Curah hujan ternyata berpengaruh Begerpang Estate Pt.PP London
terhadap produktivitas hasil panen Sumatra Indonesia, dimana hasil
kelapa sawit di Afdeling I Kebun penelitian memperlihatkan bahwa curah
Adolina PT. Perkebunan Nusantara IV. hujan berpengaruh terhadap
Curah hujan sebagai jumlah air yang produktivitas kelapa sawit
jatuh dipermukaan tanah datar selama
periode tertentu dengan satuan tinggi 3. Hari Hujan Mempengaruhi
milimeter di atas permukaan datar harus Produktivitas Kelapa Sawit

109
Volume 8 No.3 Oktober 2020
ISSN 2302-6944,e-ISSN2581-1649

Hasil penelitian dengan tanaman kelapa sawit. Sinar matahari


menggunakan uji t diperoleh bahwa adalah merupakan faktor penting bagi
hari hujan signifikan pada α 0,05% tumbuhan terutama kelapa sawit,
dengan nilai signifikan 0,001 < 0.05, karena merupakan salah satu syarat
yang diartikan hari hujan berpengaruh mutlak bagi terjadinya proses
secara parsial terhadap produktivitas fotosintesis dan untuk pertumbuhan
kelapa sawit. kelapa sawit yang optimal diperlukan
Menurut Purba (2006) jumlah sekurang-kurangnya 5 jam penyinaran
terjadinya hari hujan dapat per hari sepanjang tahun walaupun
mempengaruhi proses produktivitas sebaiknya selama beberapa bulan
kelapa sawit, yakni saat kelapa sawit terdapat 7 jam per hari kelapa sawit
mengalami proses penyerbukan, jumlah disinari, akan tetapi banyak
hari hujan yang tinggi dapat memperlihatkan diberbagai daerah
memberikan pengaruh penyerbukan kelapa sawit yang lama penyinarannya
pada tahun ke depannya karena bunga diluar batas-batas tersebut dapat
pada penyerbukan tersebut tidak diperoleh produktivitas yang lebih
menjadi buah yang menyebabkan bakal memadai juga.
buah gugur dan hari hujan yang banyak Hasil penelitian ini sesuai dengan
mengakibatkan penurunan intensitas penelitian terdahulu yang dilakukan
penyinaran matahari sehingga laju oleh Lastiar Ningsih Simanjuntak, et.al
fotosintesis turun dan menyebabkan (2014) dengan judul penelitian
turunnya produktivitas. Pengaruh Curah Hujan Dan Hari Hujan
Hari hujan ternyata berpengaruh Terhadap Produksi Kelapa Sawit yang
terhadap produktivitas hasil panen berumur 5, 10 serta 15 Tahun pada
kelapa sawit di Afdeling I Kebun Kebun Begerpang Estate PT.PP
Adolina PT. Perkebunan Nusantara IV. London Sumatera Indonesia
Hari hujan merupakan jumlah memperlihatkan hari hujan berpengaruh
berlangsungnya keadaan hujan pada terhadap produktivitas tanaman kelapa
waktu tertentu, peningkatan hari hujan sawit.
menyebabkan intensitas sinar matahari
akan berkurang yang mengakibatkan 4. Pupuk Mempengaruhi
terjadinya penurunan fotosintesis pada Produktivitas Kelapa Sawit

110
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Hasil penelitian dengan pertumbuhan dan perkembangan


menggunakan uji t diperoleh bahwa tanaman kelapa sawit yang berumur
pupuk signifikan pada α 5% dengan panjang tentu akan mengalami
nilai signifikan 0,000<0.05%, yang penurunan dan keterbatasan dan akibat
diartikan pupuk berpengaruh secara adanya penurunan serta keterbatasan
parsial terhadap produktivitas kelapa maka perlu penyediaan dan
sawit. penambahan unsur hara secara buatan,
Menurut Hakim (2007) adalah melalui cara pemupukan, namun
pemupukan merupakan proses pemupukan tidaklah diaplikasikan
menambah unsur hara tanaman untuk secara sembarang melainkan harus
tumbuhan serta menyediakan secara tepat dan benar.
kebutuhan hara bagi tanaman sehingga Hasil penelitian mendukung
tanaman dapat tumbuh dengan baik dan penelitian yang dilakukan oleh Ridha
mampu berpotensi secara optimal. (2018) dengan judul penelitian Faktor-
Pelaksanaan dalam pemupukan tentu Faktor yang Mempengaruhi Produksi
harus memperhatikan curah hujan, agar Kelapa Sawit di Kabupaten Aceh
terhindar dari kehilangan unsur hara Timur, hasil penelitiannya
pupuk. Pupuk yang diberikan harus memperlihatkan bahwa pupuk
sesuai dengan waktunya, sesuai berpengaruh terhadap produktivitas
jenisnya serta tepat dalam dosis dan kelapa sawit.
juga cara penerapannya.
Pupuk ternyata berpengaruh 5. Pencurian Tandan Buah Segar
terhadap produktivitas hasil panen Mempengaruhi Produktivitas
kelapa sawit di Afdeling I Kebun Kelapa Sawit
Adolina PT. Perkebunan Nusantara IV. Hasil penelitian dengan
Perkembangan dan pertumbuhan menggunakan uji t diperoleh bahwa
tanaman kelapa sawit tentu sangat pencurian tbs signifikan pada α 5%
dipengaruhi oleh proses pemberian dengan nilai signifikan 0,003 < 0.05,
pupuk serta ketersediaan hara di tanah. yang diartikan pencurian tbs
Kemampuan pendukung lahan dalam berpengaruh secara parsial terhadap
penyediaan unsur-unsur hara yang produktivitas kelapa sawit.
berlangsung secara terus-menerus bagi

111
Volume 8 No.3 Oktober 2020
ISSN 2302-6944,e-ISSN2581-1649

Pencurian yang dapat dapat TBS, sehingga dapat dihitung jumlah


diartikan sebagai melakukan dengan unit harian kendaraan yang dibutuhkan
sembunyi-sembunyi dan berusaha setiap bulannya sesuai dengan rencana
supaya tidak diketahui orang lain. Pada produksi yang telah terprogram
perkebunan kelapa sawit pencurian sebelumnya, sehingga seluruh tandan
tandan buah segar sering terjadi, baik buah segar yang telah dipanen setiap
yang dilakukan sekekompok orang hari dapat diangkut ke PKS dan tidak
tertentu atau juga dilakukan masyarakat ada lagi tandan buah segar yang
sekitar. Pencurian yang dilakukan oleh menjadi restan di kebun yang dapat
pihak-pihak tertentu ini dapat menyebabkan terjadinya pencurian
mengakibatkan kerugian bagi tandan buah segar.
perusahaan, karena akan berkurangnya
hasil produksi panen yang
direncanakan. KESIMPULAN
Pencurian tandan buah segar Kesimpulan dari penelitian ini
ternyata berpengaruh secara negatif yang berasal dari hasil pengolahan data
terhadap produktivitas hasil panen serta pembahasan yang telah dilakukan
kelapa sawit di Afdeling I Kebun penulis diantaranya, yaitu baik secara
Adolina PT. Perkebunan Nusantara IV. parsial dan simultan faktor tenaga kerja
Pengaruh negatif ini diartikan sebagai berpengaruh positif terhadap
akibat dari pencurian menyebabkan produktivitas kelapa sawit , faktor curah
berkurangnya hasil panen yang hujan berpengaruh positif terhadap
dilakukan sehingga rencna dengan produktivitas kelapa sawit, faktor hari
realisasi tidak sesuai. hujan berpengaruh positif terhadap
Hasil penelitian sesuai dengan produktivitas kelapa sawit, faktor pupuk
penelitian yang dilakukan oleh Hudori berpengaruh positif terhadap
(2016) dengan judul penelitian produktivitas kelapa sawit dan faktor
Perencanaan Kebutuhan Kendaraan pencurian tandan buah segar
Angkutan Tandan Buah Segar (TBS) di berpengaruh negatif di Afdeling I
Perkebunan Kelapa Sawit yang Kebun Adolina PT. Perkebunan
menunjukkan bahwa melalui ketentuan Nusantara IV.
norma kebutuhan kendaraan angkut

112
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

SARAN Industrial Engineering Journal


Vol.5 No.1 (2016) 23-28
Berdasarkan hasil penelitian
Mubyarto. (1995).Pengantar Ekonomi
dapat diberi saran yaitu : Pertanian. Jakarta :.LP3ES
1. faktor-faktor yang mempengaruhi Pahan, I. (2006). Panduan Lengkap
dalam produktivitas kelapa sawit Kelapa Sawit. Manajemen
Agribisnis Dari Hulu Hingga
masih dibutuhkan untuk Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya
dikembangkan lebih banyak faktor Purba, S.B. (2006). Pengelolaan Air
pada penelitian dimasa yang akan pada Budidaya Tanaman Kelapa
Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di
datang, baik dari sisi faktor PT Sarntosa Mulia Bahagia, Musi
lingkungan (enforce), faktor biotik, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Skripsi. Program Studi Agronomi
faktor genetik dan faktor teknik Fakultas Pertanian. Institut
budidaya Pertanian Bogor. Bogor
2. Pada penelitian selanjutnya Ridha, A. (2019). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Produksi Kelapa
disarankan agar Sawit di Kabupaten Aceh Timur.
mempertimbangkan untuk mencari Jurnal Samudra Ekonomika,
2(January 2018), 13–19.
atau menambahkan penyebaran
Suryantoro, W. B., & Sudradjat. (2017).
kuesioner kepada responden Manajemen Pemanenan Kelapa
sehingga responden dapat terlibat Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di
Kebun Bagan Kusik
dalam pemberian pendapat. Estate,Ketapang, Kalimantan
Barat. Agrohorti, 1-2.
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Direktorat Jendral Perkebunan.(2019). Bandung : Alfabeta, CV
Statistik Perkebunan Indonesia,
Simanjuntak, L., Sipayung, R., & Irsal,
Sekretariat Direktorat Jenderal
I. (2014). Pengaruh Curah Hujan
Perkebunan
Dan Hari Hujan Terhadap
Fauzi, Y. et.al.(2012). Kelapa Sawit.
Produksi Kelapa Sawit Berumur 5,
Jakarta: Penebar Swadaya
10 Dan 15 Tahun Di Kebun
Hakim, M. (2007). Kelapa Sawit
Begerpang Estate Pt.PP London
:Teknis Agronomis dan
Sumatra Indonesia, Tbk. Jurnal
Manajemennya (Tinjauan Teoritis
Agroekoteknologi Universitas
dan Praktis). Lembaga Pupuk
Sumatera Utara
Indonesia, Jakarta.
Hudori,M.(2016). Perencanaan
Kebutuhan Kendaraan Angkutan
Tandan Buah Segar (TBS) di
Perkebunan Kelapa Sawit.

113

Anda mungkin juga menyukai