Kelompok 2: Alexand Ronius.S 215040200111070 Fathur Rahman Nst 215040200111169 Rizki Mahesa Putra 215040200111291 Salmansyah Hutagaol 215040201111022 Muhammad Abdul Razak 215040207111148
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2023 SISTEM IRIGASI GGP Langkah 1: Apa yang ingin dicapai dalam Irigasi GGP? Jawab : Tujuan dalam proses irigasi pada perusahan Great giant Pinneapple adalah memenuhi kebutuhan air tanaman, serta tujuan lainya adalah PT GGP dalam pemenuhan kebutuhan air pertanaman nanas bisa dicukupi melalui sumber curah hujan serta air irigasi. Adapun sumber air yang digunakan pada irigasi yakni berasal dari lebung serta sumur. Pada saat musim hujan, peranan air irigasi tidak begitu terlihat karena kebutuhan air dapat dipenuhi oleh air hujan, namun pada saat musim kemarau pemberian air irigasi secara tepat waktu dan efisien merupakan hal yang sangat penting. Pemberian air irigasi secara tepat waktu dan efisien juga berpengaruh terhadap besarnya biaya yang dikontribusikan oleh pihak perusahaan PT GGP sehingga manejemen irigasi perlu dikelola secara baik. Dalam pengelolaan irigasi dibutuhkan suatu teknologi terkini yang dimaksudkan agar informasi yang diperoleh dapat terbaru serta dapat lebih rinci sehingga lebih memudahkan dalam pelaksanaan irigasi secara tepat waktu dan efisien. Salah satu alat yang digunakan dalam pengamatan kadar air tanah adalah dengan aplikasi Diviner 2000. Langkah 2: Bagaimana kondisi dan kendala di lahan yang akan diirigasi? Jawab: Kondisi dan kendala lahan yang akan di irigasi pada perkebunan Great Giant Pineapple berdasarkan data yaitu seluas ± 8000 Ha oleh karena itu banyak kendala yang dihadapi salah satunya adalah penerapan irigasi yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan air pada Tanaman nanas harus efisien dan Harus efektif, oleh karena itu Perusahan PT. GGP dengan cara menggunakan irigasi Hard Hose Travellers with Big Guns yang dimana dalam penerapanya dalam irigasi terbut alat tersebut dapat memenuhi kebutuhan air tanaman dengan jarak penyemprotan yang cukup jauh ± 20 meter, tetapi penerapanya dalam lahan budidaya masih banyak kendala diantaranya memerlukan jumlah selang dan pipa agar dapat mendistribusikan tembakan air merata terhadap setiap tanaman agar dapat memaksimalkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan terutama saat tanaman masuk kedalam masa fase vegetatif dimana memenuhi air yang berkelanjutan dalam arti memenuhi air sedikit demi sedikit tetapi selalu ada ketersediaan nya. Dengan didukung bahwasaya luasan lahan ± 8000 Ha Data kondisinya Tanah pada lahan tersebut Dominan menunjukkan Tekstur tanah Lempung berliat, oleh karena itu penerapanya diperlukan sistem irigasi yang sesuai dengan keadaan fisik Tanah tersebut agar dalam sistem irigasi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Langkah 3 - Apa yang harus dipertimbangkan dalam memilih sistem irigasi?
Jawab : Dalam memilih sistem irigasi perlu beberapa pertimbangan agar irigasi yang akan diterapkan nantinya dapat efektif dan efisien yaitu dengan cara memilih sistem irigasi sebelum perancangan. Penting untuk menetapkan spesifikasi peralatan dan kegiatan instalasi irigasi untuk memenuhi kebutuhan dalam proses irigasi juga dalam menentukan anggaran yang harus dikeluarkan dalam biaya irigasi. Perlu juga dilakukan pertimbangan komprehensif terkait ketersediaan air. Dalam irigasi yang dilakukan oleh PT.GGP yaitu dengan mengambil air pada sungai. Dari sungai kemudian dialirkan pada embung-embung yang tersebar pada beberapa titik di setiap sudut lahan, lalu dari embung tersebut disalurkan lagi ke lahan perkebunan nanas dengan alat irigasi Hard Hose Travellers with Big Guns. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah sistem agronomi, ekonomi dan keuangan, hukum dan peraturan, lingkungan, dan sumber daya manusia karena sumber daya manusia menentukan keberhasilan dalam penerapan sistem irigasi yang akan diterapkan pada lahan, Selain itu, pemilihan sistem irigasi perlu mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasan dari semua alternatif sistem irigasi artinya dalam menerapkan sistem irigasi harus mempertimbangkan alat irigasi yaitu dengan membuat plan A, plan B, plan C dll. Dalam plan tersebut dipilih satu plan yang paling efektif dan efisien dalam penerapan sistem irigasi yang akan diterapkan di lapangan. Apabila pemilihan sistem dan desain instalasi tidak dilakukan secara profesional, operasi manajemen yang tidak memadai dapat memperburuk seluruh sistem atau membuat tidak efisien. Di sisi lain, efektivitas praktik manajemen dalam irigasi sangat tergantung pada jenis sistem irigasi yang digunakan serta rancangannya. Oleh karena itu, pertanyaan utama yang perlu diajukan dalam konteks irigasi adalah seberapa besar volume air yang digunakan saat melakukan irigasi dan bagaimana peningkatan efisiensi irigasi dapat dicapai. Harapannya, dengan menerapkan sistem irigasi, untuk meraih semua keuntungan dari suatu desain dan manajemen sistem irigasi yang baik, perlu mempertimbangkan beberapa faktor dalam memilih sistem irigasi. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lain, dari satu jenis tanaman ke jenis tanaman lainnya, dari satu tahun ke tahun berikutnya, dan dari petani ke petani. Langkah 4: Apa yang harus dipertimbangkan dalam merancang dan mengelola sistem Irigasi, dan berapa biayanya? Jawab : Jenis sistem irigasi yang dipilih oleh perusahaan dengan mempertimbangkan keputusan ekonomi. Beberapa jenis sistem bertekanan tinggi membutuhkan modal dan biaya operasi tinggi, tetapi hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja dan menghemat air. Penggunaan sistem irigasi ini cenderung untuk tanam yang bernilai ekonomi tinggi. Sistem lain untuk membangun dan mengoperasikan relatif lebih murah, namun memiliki kebutuhan tenaga kerja yang tinggi oleh karena itu dalam penerapannya dalam keputusan ekonomi harus mempertimbangkan keputusan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang yang berakibat dalam hal manajemen Keuangan perusahan oleh karena itu dibutuhkan studi banding dengan hasil studi kebutuhan lapang tanaman nanas serta juga Biaya pemeliharaan dan masa berfungsinya sistem irrigasi sangat terkait dengan biaya tahunan untuk energi, air, penyusutan aset, persiapan lahan, pemeliharaan, tenaga kerja dan pajak harus dipertimbangkan dalam pemilihan sistem irigasi. Topografi merupakan faktor utama yang mempengaruhi pilihan sistem irigasi. Lokasi dan elevasi penyaluran air relatif terhadap batas-batas lahan, daerah dan tata letak lahan dan akses jalan dan jaringan tempat-tempat yang berkaitan dengan budidaya pertanian. Lereng dan keseragaman lahan adalah dua faktor topografi yang paling penting. Kapasitas penahanan air tanah, tingkat penyerapan air oleh tanaman, dan kedalaman aplikasi air irrigasi adalah kriteria utama yang mempengaruhi jenis sistem irigasi yang dipilih. Tanah berpasir biasanya memiliki tingkat penggunaan air yang tinggi dan kapasitas penyimpanan kelembaban tanah yang rendah dan mungkin memerlukan strategi irigasi yang sama sekali berbeda dengan tanah liat dengan tingkat infiltrasi rendah tetapi kapasitas penyimpanan kelembaban tinggi. Tanah berpasir membutuhkan lebih sering, aplikasi air yang kecil, sedangkan tanah liat dapat diirigasi lebih jarang dan untuk kedalaman yang lebih besar. Distribusi tanah dapat bervariasi di bentang lahan dan mungkin merupakan faktor pembatas yang penting pada beberapa metode menerapkan air irigasi. Kualitas dan kuantitas sumber air dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap praktik irigasi. Salinitas umumnya adalah masalah yang paling signifikan. Sumber air dengan kualitas air buruk harus digunakan lebih sering dan dalam jumlah yang lebih besar dibanding dengan air irigasi berkualitas baik. Langkah 5: Apakah keputusan sistem irigasi yang ditetapkan merupakan pilihan yang terbaik untuk mencapai tujuan irrigasi yang telah ditetapkan? Jawab: Keputusan sistem irigasi yang diambil oleh Manajemen PT. Great Giant Pineapple dianggap sebagai pilihan terbaik dalam mencapai tujuan irigasi yang telah ditetapkan. Alasan untuk menyebutnya sebagai pilihan terbaik adalah karena perusahaan ini telah berhasil memenuhi kebutuhan sistem irigasi, khususnya dalam hal efisiensi penggunaan air. Mereka mengambil sumber air dari sungai dan mendistribusikannya ke berbagai embung yang tersebar di lahan, dan kemudian menggunakan irigasi Hard Hose Travellers with Big Guns untuk menyiramkan air ke tanaman. Dalam proses ini, ketersediaan air dijaga dengan baik, baik dari sumber air sungai maupun dengan menampung air hujan di embung-embung. Efisiensi penggunaan air dapat dijelaskan dengan menggunakan sistem irigasi Hard Hose Travellers with Big Guns. Dalam sistem ini, kita dapat memastikan bahwa kebutuhan air tanaman nenas dalam luas lahan tercakup dengan baik oleh cakupan tembakan air yang dihasilkan oleh alat irigasi ini. Selain itu, penggunaan alat irigasi ini efisien dalam hal waktu dan tenaga kerja, karena hanya diperlukan satu orang untuk mengoperasikannya di beberapa hektar lahan. Ini berbeda dengan sistem irigasi lainnya, seperti yang menggunakan beberapa filter, yang lebih tidak efisien dan memerlukan lebih banyak waktu, tenaga kerja, dan modal. Hasil produksi nenas yang berkualitas tinggi dipengaruhi oleh sistem irigasi yang digunakan. Dalam konteks penerapan sistem irigasi dengan metode Hard Hose Travellers with Big Guns, penting untuk dicatat bahwa tingkat konsistensi dalam penyiraman tanaman sangat stabil dan merata. Hal ini memiliki pengaruh langsung terhadap produksi nenas karena tanaman menerima air yang dibutuhkan secara tepat waktu, yang pada gilirannya meningkatkan hasil produksi. Selain itu, penggunaan sistem irigasi ini juga memiliki dampak positif pada efisiensi tenaga kerja, karena alat ini dapat dioperasikan oleh satu orang dan mencakup area lahan yang lebih luas. Penerapan sistem irigasi dengan metode Hard Hose Travellers with Big Guns memiliki potensi untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja yang berkaitan dengan biaya produksi perusahaan. Sistem irigasi ini juga memiliki keunggulan dalam mengelola kebutuhan modal perusahaan. Ini karena penerapan metode ini dapat meminimalkan kebutuhan modal pada awalnya, dengan fokus pada biaya penyediaan sistem, sedangkan biaya operasional seiring berjalannya waktu relatif terjangkau. Dengan demikian, perusahaan diharapkan untuk terus meningkatkan pengelolaan sistem irigasinya. Ini termasuk peningkatan keahlian sumber daya manusia sesuai dengan spesialisasi mereka, serta perbaikan infrastruktur dan fasilitas yang mendukung kinerja sistem irigasi. Dalam rangka mengoptimalkan dana dan biaya produksi dalam sistem irigasi, pengawasan dan evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja alat irigasi dengan Metode Hard Hose Travellers with Big Guns merupakan langkah yang diperlukan.