Nestri Martini - 21100113140080 - 2017 - BAB V
Nestri Martini - 21100113140080 - 2017 - BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penyusunan zona pemanfaatan dan konservasi airtanah pada CAT
Lokal Kabupaten Jepara, dihasilkan beberapa kesimpulan:
1. Litologi yang ditemukan pada daerah penelitian terdiri dari empat satuan yaitu
satuan tufa, satuan breksi vulkanik, satuan lava andesit, dan satuan aluvium.
Satuan morfologi pada daerah penelitian terdiri dari enam satuan yaitu satuan
bentuklahan pegunungan terjal, satuan bentuklahan berbukit terjal, satuan
bentuklahan berbukit bergelombang, satuan bentuklahan bergelombang miring,
bergelombang landai, dan dataran. Berdasarkan hasil pemetaan hidrogeologi
didapatkan data 145 titik sumur gali, 6 titik mataair, dan 16 titik sumur bor.
Berdasarkan hasil analisis data hidrogeologi didapatkan pola aliran airtanah
bebas CAT mengikuti kemiringan topografi yaitu dari daerah pegunungan sisi
Tenggara CAT mengalir menuju sisi Barat-Utara CAT, sedangkan pada
airtanah tertekan cenderung sama mengalir dari Tenggara menuju sisi Barat-
Utara CAT. Zona imbuhan berada di sisi Tenggara CAT yang merupakan
puncak G. Muria, sedangkan zona lepasan berada pada sisi Barat CAT
memanjang sampai ke Utara.
2. Dari 50 sampel airtanah yang dianalisis terdiri dari 39 sampel sumur gali, 10
sampel air sumur bor, dan 1 mataair menunjukan bahwa 41 sampel memenuhi
standar untuk keperluan air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor. 492 Tahun 2010, sedangkan 9 sampel tidak memenuhi standar baku
yaitu sampel SG-160, SG-88, SG-176, SG-169, SB-08, SB-09, SB-10, SB-12,
SB-14. Hasil pengukuran DHL airtanah bebas memiliki rentang nilai DHL
antara 20,1-1.614 µS/cm dan untuk airtanah tertekan 172-488 µS/cm. Hasil
Pengukuran derajat keasaman (pH) airtanah bebas memiliki rentang nilai
4,1-9,45 dan untuk airtanah tertekan memiliki nilai pH antara 6,7-9,2 serta nilai
zat padat terlarut pada akuifer bebas 2.514 mg/L pada sampel SG-88 dan 1.085
mg/L pada SG-160.
85
86
Pakisaji bagian Timur, Kec. Mlonggo bagian Selatan, Kec. Tahunan bagian
Utara, dan sekitar Kota Jepara bagian Barat.
2. Bagi Instansi Pemerintah :
a. Perlu adanya evaluasi rencana tata ruang wilayah CAT Kabupaten
Jepara dari kawasan perkotaan, perdesaan seperti Kec. Pakisaji bagian
Timur, Kec. Mlonggo bagian Selatan, Kec. Tahunan bagian Utara, dan
sekitar Kota Jepara bagian Barat, pemukiman setempat pada daerah
imbuhan menjadi kawasan lindung.
b. Berdasarkan hasil konservasi airtanah CAT Lokal Kabupaten Jepara
bahwa perlu adanya pengurangan pemanfaatan airtanah, pengurangan
debit pengambilan, pelarangan pembuatan sumur bor baru untuk daerah
yang termasuk kedalam zona rawan, kritis dan rusak seperti Kec.
Pakisaji bagian Timur, dan sekitar Kota Jepara bagian Barat.