Selain itu, akta juga bisa diartikan sebagai surat yang dibuat sedemikian rupa oleh atau
dihadapan pegawai yang berwenang seperti jaksa, hakim, atau notaris, sehingga bisa menjadi
bukti yang cukup kuat bagi kedua belah pihak. Dalam Pasal 1867 KUH Perdata, akta dibagi
menjadi dua Akta Resmi dan Akta Bawah Tangan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akta adalah surat tanda bukti berisi
pernyataan (keterangan, pengakuan, keputusan dan sebagainya) tentang peristiwa hukum
yang dibuat menurut peraturan yang berlaku, disaksikan dan disahkan oleh pejabat resmi.
Sedangkan menurut para ahli pengertian akta dijelaskan lebih gamblang lagi. Berikut
pengertian akta menurut para ahli:
1. Sudikno Mertokusumo
Menurut Sudikno Mertokusumo (2006), akta merupakan surat yang diberi tanda tangan yang
memuat suatu peristiwa yang menjadi dasar suatu hak atau perikatan, yang dibuat sejak
semula untuk dijadikan pembuktian.
2. Subekti
Menurut Subekti (2005), akta berbeda dengan surat. Akta adalah suatu tulisan yang dengan
sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan ditandatangani.
S.J Fockema Andrea dalam bukunya Rechts geleerd handwoordenboek, kata akta itu berasal
dari bahasa latin acta yang berarti geschrift atau surat. Secara umum akta mempunyai arti
suatu tulisan yang dibuat dan digunakan sebagai bukti perbuatan hukum yang sesuai dengan
perundang-undangan dalam bentuk tulisan.
kompasiana.com
Jika bicara tentang tujuan pembuatan akta, maka bisa dibilang dibuatnya akta bertujuan untuk
dijadikan sebagai bukti tentang suatu peristiwa yang sudah ditandatangani oleh yang
bersangkutan. Dengan adanya akta ini, maka seseorang bisa memiliki bukti yang sah dan
diakui secara hukum.