B. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan diteliti
dan dibahas secara lebih mendalam pada penelitian ini. Adapun pokok
permasalahan tersebut akan dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan ketentuan penggunaan kata dan bahasa dalam
akta notaris pada praktek notaris ?
2. Apakah hambatan yang dihadapi notaris dalam penggunaan kata dan
bahasa dalam akta notaris ?
3. Bagaimanakah penyelesaian yang ditempuh apabila terjadi kesalahan
penggunaan kata dan bahasa dalam suatu akta notaris ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan ketentuan penggunaan kata dan bahasa
dalam suatu akta notaris pada praktek notaris.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi notaris dalam penggunaan
kata dan bahasa dalam akta notaris.
3. Untuk mengetahui penyelesaian yang ditempuh apabila terjadi kesalahan
penggunaan kata dan bahasa dalam suatu akta notaris.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, seperti yang dijabarkan lebih
lanjut sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang saran dalam ilmu
pengetahuan hukum pada umumnya dan khususnya bidang kenotariatan serta
menambah khasanah perpustakaan.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada praktisi hukum
khususnya notaris sebagai bahan pegangan dan rujukan dalam mempelajari
tentang perlindungan hukum terhadap keberlakuan suatu akta sebagai akta notaris
dan juga kepada masyarakat pengguna jasa notaris, agar lebih mengetahui tentang
kedudukan, hak dan kewajibannya dalam suatu akta yang dibuat notaris,
sekaligus pula memberi masukan kepada aparat hukum terkait akan arti
pentingnya penggunaan kata dan bahasa yang benar dalam suatu akta notaris
dikaitkan dengan kekuatan pembuktiannya.
3. Konsepsi
Konsepsi yang dimaksud disini adalah kerangka konsepsional merupakan
bagian yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep yang digunakan
penulis. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus, yang disebut dengan definisi
operasional.
Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan
pengertian atau penafsiran mendua (dubius) dari suatu istilah yang dipakai. Selain
itu dipergunakan juga untuk memberikan pegangan pada proses penelitian ini.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dirumuskan serangkaian kerangka konspsi
atau definisi operasional sebagai berikut :
1. Analisis yuridis adalah analisis yang dilakukan dan yang mengacu kepada
norma-norma hukum, yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pijakan normatif.
2. Penggunaan kata dan bahasa adalah pemakaian kata-kata dan bahasa yang
menjelaskan tentang suatu perbuatan hukum di dalam suatu akta oleh
pejabat yang berwenang dalam hal ini notaris.
3. Bahasa hukum adalah kata-kata dan bahasa yang digunakan dalam bidang
hukum termasuk dalam hal ini bahasa yang digunakan dalam ketentuan
perundang-undangan.
4. Bahasa dalam Akta Notaris adalah penggunaan kata dan bahasa untuk
mendeskripsikan perbuatan hukum yang dituangkan dalam akta, baik
dari bahasa hukum dalam ketentuan perundang-undangan maupun bahasa
sehari-hari menurut kaidah bahasa Indonesia.
5. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Akta notaris adalah akta yang dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam
hal ini notaris dan dapat dipergunakan sebagai alat bukti otentik dan
memenuhi semua persyaratan dalam pembuatan akta.
7. Notaris adalah Pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
dan kewenangan lainnya
8. Pejabat Umum adalah Organ Negara yang diperlengkapi dengan kekuasaan
umum (met openbaar gezag bekleed), berwenang menjalankan sebagian dari
kekuasaan negara untuk membuat alat bukti tertulis dan otentik dalam
bidang Hukum Perdata.
F. Metode Penelitian
3. Sumber data
Sumber-sumber data kepustakaan diperoleh dari :
a. Bahan hukum primer, yang terdiri dari ;
1) Norma atau kaidah dasar yaitu Pancasila
2) Peraturan dasar Undang-undang Dasar
3) Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang kenotariatan
dalam hal ini (1) Kitab Undang-undang Hukum Perdata (2) Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris, (LN 2004, No. 117, TLN 4432) dan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, Serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009, No. 109, TLN 5053)
4) Akta notaris atau akta yang dibuat oleh notaris.
b. Bahan hukum sekunder, seperti hasil-hasil penelitian, laporan-laporan,
artikel, hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya yang relevan
dengan penelitian ini.
c. Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang yang mencakup bahan
yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap hukum primer dan
sekunder, seperti kamus umum dan kamus hukum serta bahan-bahan primer,
sekunder dan tersier (penunjang) di luar bidang hukum yang dapat
dipergunakan untuk melengkapi atau sebagai data penunjang dari penelitian
ini.
4. Alat Pengumpulan Data
Berdasarkan metode pendekatan penelitian ini, maka alat pengumpulan data
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Studi Dokumen, yaitu dengan meneliti dokumen-dokumen yaitu tentang
perjanjian dan klausula baku dalam perjanjian. Dokumen ini merupakan sumber
informasi yang penting yang merupakan dasar dilakukannya penelitian baik dari
ketentuan norma dan perundang-undangan maupun kontrak atau perjanjian yang
dibuat para pihak.
b. Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview quide),
Wawancara dilakukan terhadap narasumber dengan menggunakan pedoman
wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya baik secara terarah maupun
wawancara bebas dan mendalam (depth interview).
5. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan terlebih dahulu diadakan
pemeriksaan dan evaluasi terhadap semua data yang telah dikumpulkan (primer,
sekunder maupun tersier), untuk mengetahui validitasnya. Setelah itu keseluruhan
data tersebut akan disistematisasikan sehingga menghasilkan klasifikasi yang
selaras dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dengan tujuan
untuk memperoleh jawaban yang baik pula. Analisis data dilakukan dengan
pendekatan kualitatif. Artinya penelitian ini akan berupaya untuk memaparkan
sekaligus melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dengan kalimat
yang sistematis untuk memperoleh kesimpulan jawaban yang jelas dan benar.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari
pentingnya diadakan penelitian, identifikasi, pembatasan dan perumusan Masalah
Penelitian, Maksud dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian yang diharapkan,
dan Hipotesis yang diajukan serta Sistematika Penulisan.