Anda di halaman 1dari 2

Alat bukti dalam Bahasa belanda disebut bewijsmiddle, dalam perkara perdata bukti tulisan

adalah alat bukti paling utama karena dalam lalu lintas perdata seringkali ada pihak yang
sengaja menyediakan suatu buktiyang dimungkinkan timbul permasalahandalam hal ini
perselisihan/persengketaan yang patut lazimnya disediakan bukti berupa tulisan.

Alat bukti surat/tulisan dianggap sebagai alat bukti paling sempurna dalam konsep hukum
acara perdata kedudukan alat bukti tulisan lebih kuat dibanding alat bukti lain. Dikatakan
sempurna sebagai alat bukti bukan brarti sifat alat bukti surat/tulisan itu mutlak, sebuah alat
bukti surat/tulisan bias saja tidak sempurna apabila ada pihak yang dapat memperlihatkan
ketidaksempurnaan/kecacatan alat bukti tsb.

Salah satu contoh alat bukti tulisan adalah akta. Akta adalah suatu tulisan yang sengaja
dibuat untuk dijadikan sebagi alat bukti tentang suatu pristiwa dan ditandatangani oleh
pembuatnya. Sehingga unsur-unsur yang penting dalam sebuah akta ialah kesengajaan
untuk menciptakansuatu bukti tertulis dan penandatanganan tulisan itu' Jadi untuk dapat
dibuktikan menjadi akta sebuah surat haruslah ditandatangani . Pengaturan
mengenai akta diatur dalam KUHPerdata Pasal 1867 sampai dengan Pasal  1880
dan dalam RIB serta RDS.

Salah satu syarat pokok surat atau tulisan sebagai alat bukti,
harus tercamtum di dalamnya tanda tangan (handtekening, signature).
tanpa tandatangan suatu surat tidak sah sebagai alat bukti tulisan.

Pengertian Alat Bukti Tulisan adalah segala sesuatu yang tidak memuat tanda-tanda bacaan
yang bisa dimengerti dan mengandung suatu pikiran tertentu. Segala sesuatu yang tidak
memuat tanda-tanda bacaan atau meskipun memuat tanda-tanda bacaan, tetapi tidak bisa
dimengerti, bukan termasuk dalam pengertian alat bukti tulisan.
 
Macam macam alat bukti tulisan ada 2, yaitu akta dan tulisan-tulisan lain yang bukan akta.
 
Pengertian Akta adalah suatu tulisan yang dibuat dengan sengaja untuk dijadikan bukti
mengenai sesuatu peristiwa dan ditandatangani oleh pembuatnya. Unsur penting yang
harus ada dalam akta yaitu kesengajaan untuk membuatnya sebagai suatu bukti tulisan
tersebut. Macam macam akta ada 2, yaitu akta otentik dan akta di bawah tangan.
 
Pengertian Akta Otentik adalah akta yang dibuat oleh pejabat atau dihadapan pejabat yang
berwenang untuk itu menurut ketentuan UU. Pejabat yang berwenang membuat akta
otentik yaitu notaris, panitera, camat, panitera perkara, pegawai pencatat perkawinan dan
sebagainya. Akta otentik ini memiliki kekuatan pembuktian yang sangat kuat. Ex(buku
nikah,bpkb,akta capil,akta ppat)
 
Pengertian Akta di bawah Tangan adalah akta yang dibuat sendiri oleh pihak-pihak yang
berkepentingan tanpa bantuan pejabat umum. Contoh akta di bawah tangan : surat-surat,
catatan mengenai rumah tangga, daftar ( register) dan surat-surat lainnya yang dibuat tanpa
bantuan seorang pejabat. Ex (akta-akta yang dibuat lurah,kepling,
 
Tulisan tulisan yang bukan akta dinyatakan sebagai alat bukti bebas, yang berarti bahwa
hakim mempunyai kebebasan untuk mempercayai atau tidak mempercayai tulisan-tulisan
yang bukan akta. Ada beberapa tulisan yang bukan akta, namun oleh UU ditetapkan sebagai
alat bukti yang mengikat, yaitu :
1. Surat-surat yang dengan tegas menyebut mengenai suatu pembayaran yang telah
diterima.
2. Surat-surat yang dengan tegas menyebutkan bahwa catatan yang telah dibuat adalah
untuk memperbaiki suatu kekurangan di dalam sesuatu alas hak (titel) bagi seorang untuk
keuntungan siapa surat itu menyebutkan suatu perikatan.
3. Catatan-catatan yang dicantumkan oleh seorang kreditur pada suatu alas hak yang
selamanya dipegangnya jika apa yang ditulis itu merupakan suatu pembebasan terhadap
debitur.
4. Catatan-catatan yang dicantumkan kreditur pada salinan suatu alas hak atau tanda
pembayaran, dengan catatan bahwa salinan atau tanda pembayaran ini berada dalam
tangan debitur.

Akte Otentik mempunyai 3 Macam pembuktian, yaitu:

1. Pembuktian Formil, maksudnya dengan adanya akte otenttik merupakan kekuatan yang
membuktikan bahwa para pihak yang namanya tercantum dalam akta tersebut talah
menerangkan sesuai bunyinya yang terdapat dalam akte tersebut.
2. Pembuktian Materil, maksudnya bahwa suatu akta otentik merupakaan kekuatan yang
membuktikan bahwa apapun yang telah diterangkan maupun dicantumkan dalam akte
tersebut adalah benara-benar terjadi.
3. Pembuktian Keluar, Maksudnya bahwa suatu akte otentik yang telah dibuat tidak hanya
mengikat bagi pihak-pihak yang membuatnya kan tetapi juga dapat juga mengikat
pihak ketiga yang berada di luar dari perjanjian yang mereka buat.
Dalam mengajukan Akte/surat sebagai Alat bukti haruslah memenuhi syarat-syarat formal
sebagagi berikut:

Akte/surat yang ingin dijadikan alat bukti terlebih dahulu harus di Fotokopi dan setelah
difotokopi lalu diberi/ditempel dengan materai Rp. 6000,-. setelah diberi materai lalu di
NAZEGELEN ke kantor Pos. adapun maksud dari Nazegelen adalah bahwa surat ini dijadikan
alat bukti di pengadilan serta selanjutnya surat tersebut apabila ada aslinya haruslah di
legalisir ke panitera pengadilan. Sebagai Informasi berdasarkan Yurisprudensi MA bahwa
surat yang tidak di legalisir maka surat tersebut tidak dipertimbangkan sebagai alat bukti di
persidangan.

Anda mungkin juga menyukai