Anda di halaman 1dari 7

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

ESSAY KOMPETENSI INTI

AGENDA II
KEPEMIMPINAN KINERJA

OLEH :

RIFQI HAKIM
NIP. 19820513 200501 1 005
NO : 13

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP)


ANGKATAN VII
Pandemi Covid-19 membawa kesadaran bagi kita semua bahwa dunia ini bisa sewaktu-waktu
berubah dan tidak dapat diprediksi. Ini yang digambarkan oleh VUCA. Situasi perubahan yang konstan dan
tidak dapat diprediksi yang sekarang rasanya telah menjadi ‘biasa’ di dunia kita. Kejadian yang terjadi di
luar lingkungan organisasi dapat berdampak positif maupun negatif, yang mana seringkali membuat para
pemimpin organisasi kesulitan untuk membuat keputusan.

VUCA berarti volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan


ambiguity (ambiguitas), kombinasi kualitas yang jika digabungkan mencirikan sifat dari beberapa kondisi
dan situasi yang sulit.

Akibatnya, VUCA menuntut Anda menghindari pendekatan manajemen dan kepemimpinan


yang tradisional dan ketinggalan zaman. Ini berarti Kepemimpinan harus bertransformasi termasuk di
dalam Birokrasi Pemerintah.

Latar belakang kepemimpinan transformasional berasal dari teori kepemimpinan yang


dikembangkan oleh James Mac Gregor Burns pada tahun 1978. Pemimpin transformasional adalah
mengubah orang dan organisasi, dengan cara menstimulus/merangsang para bawahannya untuk
bekerja menghasilkan kinerja yang tinggi.

Teori ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Bernard Bass pada tahun 1985. Menurut
Bass, bahwa "untuk mencapai kinerja pengikut melebihi dari batas biasa, kepemimpinan harus
transformasional" (https://feb.ugm.ac.id/id/penelitian/artikel-dosen/825-definisi-kepemimpinan-menurut-bass-
refleksi-pada-diri-penulis).

Dalam kepemimpinan transformasional, seorang pemimpin memotivasi bawahannya untuk


mencapai tujuan yang lebih tinggi dengan menginspirasi, mengembangkan kreativitas dan kemampuan
berpikir kritis, serta memberdayakan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka. Kepemimpinan
transformasional memiliki dampak yang signifikan pada motivasi, kinerja dan kepuasan kerja
bawahannya.

Dalam era globalisasi dan perubahan yang cepat, kepemimpinan transformasional menjadi
semakin penting sebagai cara untuk memimpin organisasi menuju perubahan dan kemajuan yang
berkelanjutan.
Kepemimpinan transformasional menarik karena pendekatannya yang berfokus pada
menginspirasi, membimbing, dan memberdayakan bawahan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Beberapa
alasan mengapa kepemimpinan transformasional menarik adalah :

1. Meningkatkan motivasi dan kinerja bawahan


Kepemimpinan transformasional membantu meningkatkan motivasi bawahan untuk mencapai
tujuan yang lebih tinggi. Pemimpin transformasional juga membimbing bawahan untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuan baru, sehingga meningkatkan kinerja mereka.

2. Fokus pada visi dan tujuan yang lebih besar


Pemimpin transformasional memotivasi bawahan dengan visi dan tujuan yang lebih besar dari pada
hanya fokus pada tugas-tugas rutin dan kepentingan pribadi. Hal ini membuat bawahan merasa
memiliki arti dan kontribusi yang penting dalam organisasi.

3. Meningkatkan Kepuasan Kerja


Kepemimpinan transformasional membantu meningkatkan kepuasan kerja bawahan dengan
kesempatan untuk berpartisifasi dalam pengambilan keputusan, mengembangan keterampilan dan
merasa dihargai.

4. Mengatasi Perubahan dan Tantangan


Kepemimpinan transformasional membantu organisasi mengatasi perubahan dan tantangan dengan
cara yang inovatif dan kreatif. Pemimpin transportasional membimbing bawahan untuk berpikir Out
Of The Box dan Mengembangkan solusi yang baru dan berbeda.

Dalam keseluruhan, kepemimpinan transformasional menarik karena dapat membantu


meningkatkan kinerja, kepuasan kerja dan kemampuan organinsasi untuk mengatasi perubahan dan
tantangan yang terus berkembang.

Meskipun kepemimpinan transformasional memiliki banyak keuntungan dan dianggap sebagai


pendekatan kepemimpinan yang efektif, ada beberapa gap atau kelemahan yang perlu diperhatikan.
Beberapa gap dalam kepemimpinan transformasional antara lain :

1. Tidak sesuai dengan semua Jenis Organisasi


Pendekatan kepemimpinan transformasional tidak selalu cocok untuk semua jenis organisasi atau
situasi. Beberapa organisasi atau situasi mungkin membutuhkan gaya kepemimpinan yang lebih
otoriter atau transaksional.

2. Membutuhkan Waktu dan Sumber Daya yang lebih banyak


Kepemimpinan transformasional membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak
untuk membangun hubungan yang kuat antara pemimpin dan bawahan, serta untuk
memberdayakan bawahan. Hal ini mungkin tidak selalu dapat dilakukan dalam situasi di mana waktu
dan sumber daya terbatas.

3. Memerlukan Keterampilan Kepemimpinan yang Kuat


Untuk menjadi pemimpin transformasional yang efektif, seseorang harus memiliki keterampilan
kepemimpinan yang kuat, seperti kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi, dan
memberdayakan bawahan. Hal ini mungkin tidak selalu dimiliki oleh setiap pemimpin atau calon
pemimpin.

4. Tidak selalu Memberikan Hasil yang Cepat


Kepemimpinan transformasional mungkin tidak memberikan hasil yang cepat seperti yang
diinginkan dalam situasi di mana perubahan perlu dilakukan dengan cepat.

Oleh karena itu, meskipun kepemimpinan transformasional dapat memberikan banyak manfaat, tetap
perlu untuk mempertimbangkan kelemahan dan situasi di mana pendekatan ini dapat efektif atau tidak
efektif.

Kepemimpinan transformasional adalah suatu pendekatan kepemimpinan yang berfokus


pada menginspirasi, membimbing dan memberdayakan bawahan untuk mencapai tujuan yang lebih
tinggi dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka. Pemimpin transformasional
memotivasi bawahan dengan visi dan tujuan yang lebih besar dan membimng mereka dengan cara
yang inovatif dan kreatif untuk mengatasi perubahan dan tantangan yang terus berkembang.
Kepemimpinan Transformasional memiliki banyak keuntungan, tetapi juga memiliki
beberapa Gap atau kelemahan yang perlu diperhatikan.

Akar masalah kepemimpinan transformasional dapat terletak pada berbagai faktor,


termasuk faktor organisasi, faktor individu dan faktor lingkungan. Beberapa contoh akar masalah
kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya Dukungan Organisasi


Kepemimpinan transformasional membutuhkan dukungan organisasi yang kuat untuk
dapat dilaksanakan dengan effektif. Jika organisasi tidak memberikan dukungan yang
cukup atau tidak memiliki budaya yang mendukung kepemimpinan transformasional,
maka hal ini dapat menghambat kemampuan pemimpinan untuk memberdayakan dan
menginspirasi bawahan.

2. Kurangnya Keterampilan Kepemimpinan


Kepemimpinan transformasional memerlukan keterampilan kepemimpinan yang kuat,
seperti kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi dan memberdayakan bawahan.
Jika seorang pemimpin tidak memiliki keterampilan ini atau tidak berupaya untuk
mengembangkannya, maka kepemimpinan transformasional mungkin tidak efektif.

3. Tidak Adanya Hubungan yang Kuat Antara Pemimpin dan Bawahan


Kepemimpinan transformasional memerlukan hubungan yang kuat antara Pemimpin
dan Bawahan, dimana pemimpin dapat memahami kebutuhan, keinginan dan
kemampuan bawahan. Jika hubungan ini tidak terbentuk atau kurang kuat, maka
kepemimpinan transformasional mungkin tidaj dapat dilaksanakan dengan efektif.

4. Lingkungan yang Tidak Mendukung


Faktor lingkungan seperti politik, organisasi, budaya kerja yang buruk atau kondisi
ekonomi yang sulit dapat menghambat kemampuan pemimpin untuk menjalankan
kepemimpinan transformasional secara efektif.

Oleh karena itu, untuk menjalankan kepemimpinan transformasional dengan


sukses, diperlukan dukungan organisasi yang kuat, keterampilan kepemimpinan yang
efektif, hubungan yang kuat antara Pemimpin dan Bawahan dan Lingkungan yang
mendukung.

Kepemimpinan transformasional dapat menjadi solusi untuk berbagai masalah


organisasi, tetapi juga dapat menghadurkan tantangan dan masalah tersendiri. Beberapa
masalah yang mungkin terkair dengan kepemimpinan transformasional adalah sebagai
berikut :

1. Respon yang Lambat


Kepemimpinan transformasional dapat memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mencapai tujuan mengembangkan hubungan yang kuat antara pemimpin dan
bawahan, serta memberdayakan bawahan. Dalam situasi dimana perubahan perlu
dilakukan dengan cepat, respon yang lambat dari kepemimpinan transformasional
dapat menjadi masalah.

2. Tergantung pada Pemimpin


Kepemimpinan transformasional seringkali dengan pemimpin individu dan
bergantung pada kemampuan pemimpin untuk menginspirasi dan membimbing
bawahan. Jika pemimpin meninggalkan organisasi atau tidak aktif memimpin,
kepemimpinan transformasional dapat terganggu dan organisasi dapat kehilangan
momentum.

3. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Organisasi


Kepemimpinan transformasional mungkin tidak cocok untuk semua jenis organisasi
ata situasi. Beberapa organisasi atau situasi mungkin membutuhkan gaya
kepemimpinan yang lebih otoriter atau transaksional.

4. Membutuhka Keterampilan Kepemimpinan yang Kuat


Untuk menjadi pemimpin transformasional yang efektif, seseorang harus memiliki
keterampilan kepemimpinan yang kuat, seperti kemampuan utnuk memotivasi,
menginspirasi dan memberdayakan bawahan. Jika keterampilan ini tidak dimiliki oleh
pemimpin, maka kepemimpinan transformasional mungkin tidak efektif.

5. Memerlukan Sumber Daya yag Cukup


Kepemimpinan transformasional memerlukan waktu dan sumberdaya yang cukup
untuk membangun hubungan yang kuat antara pemimpin dan bawahan, serta
memberdayakan bawahan. Dalam situasi dimana sumber daya terbatas,
kepemimpinan transformasional dapat menjadi masalah.

Dalam menghadapi masalah-masalah ini, organisasi dapat mempertimbangkan


untuk menggambungkan beberapa gaya kepemimpinan atau memilih pendekatan yang
sesuai dengan situasi dengan situasi yang dihadapi, selain itu, mengembangkan
keterampilan kepemimpinan dan menciptakan lingkungan yang mendukung dapat
membantu mengatasi masalah yang terkait dengan kepemimpinan transformasional.

Kepemimpinan memainkan peran penting dalam mengatasi masalah-masalah


yang terkait dengan kepemimpinan transformasional. Beberapa peran yang dapat
dimainkan oleh pemimpin untuk mengatasi masalah-masalah tersebut antara lain :

1. Menjaga Komunikasi yang Terbuka


Pemimpin dapat menjaga komunikasi yang terbuka dengan bawahannya untuk
memahami masalah-masalah yang terkait dengan kepemimpinan transformasional
dan mencari solusi bersama.

2. Menetapkan Tujuan yang Jelas


Pemimpindapat menetapkan tujuan yang jelas dan memberikan arahan yang jelas
untuk memastikan bahwa bawahan memahami tujuan organisasi dapat berkontribusi
secara efektif untuk mencapai tujuan tersebut.

3. Menjaga Momentum
Pemimpin dapat menjaga momentum dengan memastikan bahwa bawahannya tetap
termotivasi dan terlibat dalam perubahan yang sedang terjadi dan memastikan bahwa
bawahannya memiliki sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan organisasi.

4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung


Pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dengan memberukan
dukungan dan sumber daya yang cukup untuk memungkinkan bawahannya
berkembang dan mencapai tujuan organisasi.

Dalam mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan kepemimpinan


transformasional penting bagi pemimpin untuk memahami bahwa gaya kepemimpinan
yang berbeda dapat cocok untuk situasi yang berbeda. Oleh karena itu, pemimpin perlu
memiliki fleksibilitas dalam memilih dan mengadopsi gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan situasi yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai