Anda di halaman 1dari 30

Epistemologi Matan Hadis

BAB II

EKSPRESI KEBIJAKSANAAN NABI: KAJIAN ATAS


SABDA, PERBUATAN DAN KETETAPAN KENABIAN

A. Pendahuluan
Hadis adalah segala perkataan (sabda), perbuatan
serta ketetapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi
landasan hukum dalam agama Islam. Selain Al-Qur’an,
Ijma’, dan Qiyas Hadis juga dijadikan sebagai sumber
hukum dalam agama Islam.1 Memahami pengertian hadits,
bisa membantu memahami peran hadits dalam Islam.
Pengertian hadis bisa menjadi pedoman dan tuntunan bagi
umat Islam dalam kehidupannya. Hadis merupakan bagian
dalam hukum agama dan pedoman moral setelah Al Qur’an.
Posisi hadis sangat penting dalam Islam. Perkembangan
Hadis merupakan elemen penting selama tiga abad pertama
sejarah Islam, dan kajiannya memberikan indeks yang luas
pada pikiran dan etos Islam.2
Dalam makalah akan dibahas bagaimana perbuatan-
perbuatan kenabian memberikan contoh konkret tentang
bagaimana seorang Muslim harus berperilaku, menjalankan
ibadah, dan berinteraksi dengan masyarakat. Kebijaksanaan
1
Muhammad Lathief Ilhamy Nasution and Dkk., ‘KEDUDUKAN SUMBER HUKUM
ISLAM KEDUA (HADIS) DALAM ALQURAN’, Al-Kauniyah, 2.2 (2021), 40.
2
Nasution and Dkk.

1
Epistemologi Matan Hadis

Nabi Muhammad SAW adalah salah satu aspek paling


penting dalam pemahaman Islam. Beliau, sebagai utusan
Allah, tidak hanya membawa wahyu dalam bentuk Al-
Quran, tetapi juga memberikan panduan dalam kehidupan
sehari-hari melalui kata-kata (sabda), perbuatan, dan
ketetapan kenabian. Karena itulah para sahabat nabi terus
menerus mencari tau apa dan bagaimana kehidupan seorang
nabi yang perlu mereka jadikan sebagai pedoman dalam
pengamalan islam. Kombinasi dari tiga aspek ini
menciptakan ekspresi kebijaksanaan yang mendalam dan
relevan dalam konteks apapun.
Pengaruh sunnah Nabi Muhammad SAW dalam
kehidupan sehari-hari umat Muslim sangat besar. Pengaruh
sunnah Nabi dalam kehidupan sehari-hari mencakup
berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, ekonomi,
politik, dan lain-lain. Umat Muslim dianjurkan untuk
mengikuti dan menerapkan sunnah Nabi Muhammad dalam
setiap aspek kehidupan mereka sebagai bentuk pengabdian
kepada Allah SWT. Kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW
adalah model bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan
yang bermakna, etis, dan sesuai dengan ajaran agama.
Pemahaman yang lebih mendalam tentang ekspresi
kebijaksanaan ini akan membantu umat Islam dalam
menerjemahkan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam tindakan

2
Epistemologi Matan Hadis

konkrit dalam kehidupan sehari-hari, serta memberikan


landasan yang kuat dalam pengembangan hukum Islam dan
penanganan isu-isu sosial yang kompleks dalam dunia
kontemporer.
Sunnah Nabi mengajarkan cara-cara melaksanakan
ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Umat Muslim
mengikuti tata cara ibadah yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad sebagai contoh yang sempurna. Sunnah Nabi
memberikan pedoman etika dan perilaku yang baik dalam
kehidupan sehari-hari. seperti bersikap jujur, berlaku adil,
berbuat baik kepada orang lain, menjaga hubungan baik
dengan tetangga, dan menolong sesama. Sunnah Nabi
mengajarkan pentingnya menjalin hubungan sosial yang
baik dengan sesama. Selain itu sunnah Nabi mengajarkan
akhlak yang mulia, seperti rendah hati, sederhana, murah
hati, dan penuh kasih sayang. Umat Muslim dianjurkan
untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Dengan mengeksplorasi sabda, perbuatan, dan
ketetapan kenabian, makalah ini akan memperkaya
pemahaman kita tentang kebijaksanaan Nabi Muhammad
SAW, dan juga mendorong pemikiran yang lebih mendalam
tentang pengaruhnya dalam membentuk karakter individu
Muslim, serta memberikan panduan untuk menghadapi

3
Epistemologi Matan Hadis

tantangan dan pertanyaan yang muncul dalam masyarakat


modern. Para ulama zaman klasik (650-1250) sejak dulu
juga telah melakukan penelitian dan seleksi yang sangat
ketat dalam hal memilah-milah mana yang benar benar dari
nabi dan juga mana yang bukan dari nabi. Mereka membuat
kaidah, berbagai ketentuan, pedoman dan juga acuan
tertentu untuk menilai keabsahan hadits tersebut.
Mengkaji sunnah nabi, sama halnya dengan
mengkaji kepribadian nabi, karena sunnah nabi merupakan
bagian integral dari Nabi Muhammad SAW.3 Apalagi jika
diyakini bahwa Nabi Muhammad SAW. juga selalu
mendapat tuntunan wahyu yang mengiringinya, sehingga
apa saja yang disandarkan kepada beliau pasti mendapat
jaminan teologis.Oleh karena itu baik sabda, perbuatan dan
ketetapan kenabian tak perlu diragukan untuk dapat
dijadikan pedoman dalm kehidupan sehari hari. Penelitian
tentang sabda kenabian sebenarnya sudah banyak sekali
dilakukan dan dibahas, ada bebarapa artikel yang membahas
tentang hadits yaitu Kedudukan As-Sunnah Dan
Tantangannya dalam Hal Aktualisasi Hukum Islam,
Memahami Hadits Nabi Dalam Konteks Kekinian, Sunnah
Al-Nubuwahi Hikmah Dan Kepentingan Pengurusan
Kenabian, Hadits Pada Masa Nabi Muhammad Dan
3
Dr. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008).

4
Epistemologi Matan Hadis

Sahabat, dan Diskursus Sunnah Sebagai Sumber Hukum


Islam.
Dari sekian banyak makalah yang telah ada belum
ada yang membahas tentang kajian sabda kenabian dengan
judul yang dibahas peneliti pada makalah ini. Makalah ini
bertujuan untuk memahami dan menggali signifikansi
ekspresi kebijaksanaan Nabi dalam tiga dimensi utama:
sabda, perbuatan, dan ketetapan kenabian. Sabda kenabian
mencakup berbagai macam petuah, ajaran agama, dan
nasehat yang dapat dijadikan sebagai pegangan dalam
menjalani kehidupan sehari hari. sementara perbuatan
kenabian mencerminkan bagaimana ajaran-ajaran tersebut
kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan
disisi lain, ketetapan kenabian ini juga dapat mencakup
keputusan-keputusan yang tentunya sangat mempengaruhi
aspek-aspek hukum dan kebijakan dalam menghadapi
tantangan yang ada pada masyarakat Muslim awal.
B. Seputar Hadis
Pada bagian analisis data, kami mengeksplorasi
makna-makna “hadis” yang terkandung dalam penelitian-
penelitian yang telah kami pelajari. Pendahuluan teoritis
akan menjelaskan tentang definisi Sunnah sebagai sumber
hukum, menjelaskan hadis yang merupakan qauliyah
(perkataan), fi’liyah (perbuatan), dan taqririyah (ketetapan)

5
Epistemologi Matan Hadis

Rasulullah SAW. juga akan menjadi topik utama dalam


tulisan kami. Karenanya topik tersebut tidak luput dalam
kajian tulisan kami.
Temuan-temuan utama dalam tulisan ini menggaris
bawahi pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang
ekspresi kebijaksanaan nabi, kajian atas sabda, perbuatan
dan ketetapan kenabian. Disini akan merinci strategi-strategi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman
tentang ketetapan, perkataan, perbuatan, serta sabda
kenabian dalam masyarakat Muslim khususnya Indonesia.
Sunnah biasannya juga disebut dengan hadis yang
merupakan qauliyah (perkataan), fi’liyah (perbuatan), dan
taqririyah (ketetapan) Rasulullah SAW.
1. Perkataan (qauliyah)
yaitu ucapan yag telah disampaikan oleh nabi
Muhammad SAW. Dalam artian berupa perkataan Nabi
Muhammad SAW yang berisi berbagai tuntunan dan
petunjuk syara’. Selain itu, berisikan pula peristiwa-
peristiwa yang berkaitan dengan aspek akidah, syariat,
maupun akhlaq. Oleh karena itu sunnah jenis ini disebut
menempati urutan pertama dalam kualitas sunnahnya.
Kualitas qauliyah menempati kualitas pertama di atas
kualitas fi’liyah dan taqririyah.

6
Epistemologi Matan Hadis

2. Fi’liyah (perbuatan)
Setelah qauliyah (perkataan) yaitu fi’liyah
(perbuatan) yang memiliki pengertian perbuatan, sikap,
atau perilaku. Oleh karena itu, pengertian Hadits Fi'liyah
(perbuatan) dapat diartikan sebagai jenis hadis yang
berdasarkan pada perbuatan, perilaku, atau sikap yang
dilakukan oleh Rasulullah. Artinya, hadits tersebut dapat
dikatakan sebagai cerminan amalan-amalan yang telah
dilakukan Rasulullah. Perbuatan, tindakan, perilaku, dan
sikap yang dilakukan oleh Rasullulah tersebut dapat
dijadikan sebagai sebuah pedoman hidup umat muslim. 4
Pada umumnya, jenis hadis yang satu ini berasal dari
sahabat-sahabat atau orang terdekat Rasulullah. Mereka
menyaksikan sendiri secara langsung perilaku-perilaku
yang dilakukan Rasulullah, sehingga dapat dijadikan
pedoman dalam melakukan perbuatan tertentu termasuk
ibadah.5
3. Taqririyah (ketetapan)
Setelah fi’liyah (perbuatan) yaitu taqririyah
(ketetapan) yang merupakan hadis yang berisi ketetapan
atau tidak berkomentarnya Rasulullah Saw. terhadap apa
4
Jamil Ahmad, Sejarah Kebudayaan Dinamika Islam (Gresik: Putra Kembar Jaya,
2011).
5
‘Hadits Fi’liyah: Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Contohnya - Jaya Podium’
<https://podiumminimalis.com/blog/hadits-filiyah/> [accessed 3 October 2023].
7
Epistemologi Matan Hadis

yang diperbuat oleh Sahabat. Ketetapan (taqrir) beliau


terhadap perbuatan ataupun ucapan sahabat, diistilahkan
dengan sunnah taqririyah. Taqrir, yaitu keadaan yang
didiamkan beliau, tidak memberikan sanggahan
terhadap suatu perkara yang dilakukan oleh sahabat
berupa perkataan atau perbuatan, baik yang dilakukan di
hadapan beliau atau tidak, namun beritanya sampai
kepada beliau.6
C. PEMBAHASAN
1. Kajian Atas Sabda
Suatu perkataan atau pernyataan Nabi Muhammad
SAW selama masa hidupnya dikenal dengan Sabda Nabi 7.
Wahyu Al-Qur'an bukanlah apa yang didengar dan
diceritakan oleh para sahabatnya. Perkataan Nabi
melahirkan Al-Quran, dan perkataan itu didengar oleh para
sahabat dan disebarkan kepada orang lain. Dengan kata lain
bahwa sabda nabi merupakan sunnah atau hadits nabi yang
berupa ucapan baik berupa anjuran, perintah ataupun
larangan.

6
‘Apakah Pengertian Taqrir Menurut Islam? - Spiritualisme / Muslim - Dictio
Community’ <https://www.dictio.id/t/apakah-pengertian-taqrir-menurut-
islam/23577> [accessed 3 October 2023].

7
Moh. Turmudi, ‘AL SUNNAH; Telaah Segi Kedudukan Dan Fungsinya Sebagai
Sumber Hukum’, Jurnal Pemikiran Keislaman, 27.1 (2017), 1–12
<https://doi.org/10.33367/tribakti.v27i1.255>.
8
Epistemologi Matan Hadis

Dan apabila dilihat dari tingkatannya sabda kenabian


lebih baik kualitasnya dibanding perbuatan kenabian
ataupun ketetapan kenabian. Dan ketiganya memiliki fungsi
yang sangat signifikan dalam Islam. Mereka menjaga ajaran
Islam autentis dan akurat, memberikan penjelasan dan
interpretasi Al-Qur'an, menetapkan hukum dan pedoman
hidup bagi umat Muslim, dan memberikan pedoman etika
dan perilaku. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim
untuk mempelajari dan merujuk kepada hadits yang sahih
dan terpercaya untuk memahami secara menyeluruh ajaran
Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Namun ada pendapat yang mengatakan bahwa sabda
nabi itu adalah wahyu sama seperti Al-Qur’an karena
keduanya sama sama didengar oleh sahabat dari lisan nabi.
Meskipun begitu mereka masih dapat memisahkan antara
mana yang merupakan ucapan nabi yang hanya dalam
bentuk sunnah qouliyah dan mana yang merupakan wahyu
dalam bentuk Al-Qur’an. Dalam praktiknya, para sahabat
Nabi Muhammad mendokumentasikan sunnah qauliyah
serta tindakan dan persetujuan Nabi dalam apa yang dikenal
sebagai hadis. Mereka mengumpulkan dan meriwayatkan
hadis-hadis ini untuk menjaga warisan ajaran Nabi dan
memastikan penyebaran yang akurat dan otentik. Pemisahan
sunnah qauliyah dan Al-Qur'an oleh para sahabat

9
Epistemologi Matan Hadis

merupakan hasil dari dedikasi mereka dalam memahami dan


menjaga ajaran Islam. Pemahaman mereka menjadi
landasan bagi generasi selanjutnya dalam mempelajari dan
mengamalkan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Perbedaan Sabda nabi dengan Ucapan yang
merupakan wahyu berupa Al-Qur’an dapat dilihat melalui
beberapa cara, Jika yang keluar berupa wahyu, maka
biasanya beliau memberikan perhatian khusus terhadap hal
tersebut, seperti menuliskannya atau menyuruh orang lain
untuk menghafalkannya, sedangkan apabila yang muncul
hanya berupa sabda sunnah qouliyah maka tidak ada
perhatian khusus dari beliau. Lalu apabila yang keluar dari
lisan beliau merupakan ayat Al-Qur’an maka hal itu
biasanya mengandung mukjizat bagi para pendengarnya
yang mana hal itu tidak mereka temukan saat mendengar
sabda yang berupa sunnah qouliyah 8.
Sabda kenabian mempunyai pengaruh yang sangat
besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, dengan
sabdanya Rasulullah mengajarkan konsep konsep
keagamaan 9. Dalam salah satu hadits misalnya, beliau
bersabda :
8
Dr. Muhammah Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah, 11th edn (Jakarta:
Robbani Press, 2006).
9
Solihin Solihin, ‘PENELITIAN HADIS (Ontologi, Epistemologi Dan Aksiologi)’,
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis, 1.1 (2018), 61–69
<https://doi.org/10.15575/diroyah.v1i1.2054>.
10
Epistemologi Matan Hadis

‫َعْن َأِبْي َح ْم َز ة َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َرِض َي ُهللا َتَعاَلى َع ْنُه َخ اِد ِم‬
‫ (َال‬: ‫الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َعْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬
‫ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َألِخ ْيِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِس ِه) َر َو اُه ْالُبَخ اِرّي‬
‫َو ُم ْسِلٌم‬.
Dari Abu Hamzah –Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu– pembantu Rasulullah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah salah seorang di
antara kalian beriman (dengan keimanan yang sempurna)
sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai
untuk dirinya sendiri.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

2. Perbuatan Kenabian
Segala perbuatan dan tingkah laku Nabi yang
dilihat oleh para sahabatnya dan kemudian disebarkan
oleh orang lain yang mengenal Nabi dianggap sebagai
perbuatan kenabian.10 Dapat diketahui juga bahwa
ketetapan kenabian merupakan semua perbuatan yang
disandarkan kepada Rasulullah. Perbuatan kenabian
sendiri mencakup perbuatan agama dan duniawi. Dan
biasanya terkait dengan penjelasan dalam hal ibadah
dan penyelenggaraan hukum islam. Misalnya dalam
hadits yang sangat masyhur tentanng tata cara sholat,
beliau bersabda :

10
Nasution and Dkk.
11
Epistemologi Matan Hadis

.(‫َص ُّلْو ا َك َم ا َر َأْيُتُم ْو ِنْي ُاَص ِّلْي (رواه البخارى ومسلم عن مالك‬

“shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku


shalat”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim dari Malik ibn
Huwairits). Dan dalam hadits lain beliau juga bersabda :

.(‫ُخ ُذ ْو ا َع ِّني َم َناِس َكُك ْم (رواه مسلم عن جابر‬

“ambilah dariku cara-cara mengerjakan haji”.


(HR. Muslim dari Jabir).
Dalam kehidupan sehari-harinya, Nabi
Muhammad SAW menunjukkan kebijaksanaan yang
luar biasa dalam berbagai hal yang dia lakukan dan
pilih. Cara dia berinteraksi dengan orang lain,
menangani konflik, memberi nasihat, dan membuat
keputusan penting adalah contoh kebijaksanaan beliau.
Nabi Muhammad juga terkenal karena nasihatnya yang
11
bijaksana . Beliau memilih kata-kata yang tepat dan
menyesuaikan pesannya untuk setiap situasi dan situasi.
Nabi Muhammad menggunakan pendekatan yang
lembut, memberikan dorongan yang positif, dan
menginspirasi sahabat-sahabatnya untuk berubah. Dia
selalu mengamati pikiran dan hati orang yang
mendengarkan nasihatnya. Berbagai tindakan sehari-
11
S.T Syahrial, ‘Tauhid Hingga Adab Buang Air: Kejelasan Ajaran Nabi
Muhammad’, Retizen, 2023.
12
Epistemologi Matan Hadis

hari Nabi Muhammad menunjukkan kebijaksanaan


beliau. Menyelesaikan konflik dengan damai,
menegakkan keadilan, memberi nasihat dengan
bijaksana, mengelola sumber daya dengan bijak, dan
beliau menerapkan kebijaksanaan dalam hidupnya
dengan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan
matang 12.
Beliau adalah contoh teladan yang sempurna
tentang bagaimana menangani situasi yang rumit dan
mempertimbangkan kepentingan umum dalam
masyarakat. Misalnya, dia mendorong umatnya untuk
hidup dalam harmoni dengan orang-orang dari berbagai
budaya, etnis, dan suku.
Nabi Muhammad sangat mendorong ummatnya
untuk menjaga persaudaraan dengan siapapun. Beliau
selalu menekankan pentingnya memperlakukan semua
orang secara setara, tanpa memandang pangkat, dengan
bermartabat dan hormat. Nabi Muhammad juga
menerapkan hukum dengan keadilan dan kebijaksanaan.
Nabi Muhammad menegakkan prinsip-prinsip keadilan
dalam menyelesaikan sengketa dan segala konflik dan
memastikan bahwa hak-hak setiap orang harus
senantiasa dihormati dan dilindungi. Selain itu, beliau

12
Yatim.
13
Epistemologi Matan Hadis

juga bertindak sebagai pemimpin yang bijaksana dan


memberikan contoh yang baik bagi orang lain selama
kepemimpinannya. Dalam perilaku dan tindakan sehari-
hari, Nabi Muhammad SAW. menunjukkan sifat sifat
kebijaksanaan, menjaga keadilan, kerendahan hati, dan
integritas. Dengan kelembutan dan kasih sayang, Nabi
Muhammad menginspirasi umatnya untuk mengikuti
jalan yang benar dan menjadi pemimpin yang baik di
masyarakat. Oleh karena itu, semua umat Islam harus
mencermati bagaimana Nabi Muhammad SAW
berperilaku dalam segala aspek kehidupan. Dalam hal
hubungan interpersonal, spiritualitas, dan moralitas,
Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan 13.
Nabi Muhammad SAW terkenal dengan sikap
toleransinya terhadap orang-orang dari berbagai agama
dan suku. Beliau membangun hubungan yang harmonis
dengan umat non-Muslim dan mengajarkan umatnya
untuk berlaku adil dan menghormati hak-hak individu
yang berbeda keyakinan. Salah satu contoh terkenal
adalah Ketika Makkah direbut kembali oleh Muslim,
Nabi Muhammad SAW memberikan amnesti umum dan
memaafkan banyak orang yang sebelumnya telah
melukai atau memusuhi beliau. Disamping itu Nabi

13
Ahmad.
14
Epistemologi Matan Hadis

Muhammad SAW adalah seorang pemimpin yang


mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat
umatnya. Beliau sering mengambil keputusan penting
setelah berkonsultasi dengan para sahabatnya. Hal ini
menunjukkan sikap inklusif dan demokratis dalam
kepemimpinan. Beliau juga selalu mengamalkan ajaran-
ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan
dirinya sebagai contoh yang patut ditiru oleh umatnya.
Kejujuran, kesabaran, keberanian, dan keadilan adalah
beberapa sifat kepemimpinan yang ditunjukkan oleh
Nabi Muhammad SAW. 14.
Berbicara tentang berbuat baik berarti berbicara
tentang ihsan. Yaitu tidak hanya bagaimana kita
berhubungan dengan sang pencipta tetapi juga
15
bagaimana kita bersosiali dengan sesama manusia .
Meneladani Nabi Muhammad SAW bukan hanya
menjadi tugas umat Muslim, tetapi juga relevan bagi
individu dari berbagai agama dan latar belakang
budaya. Teladan dan ajaran beliau memiliki nilai
universal yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh
umat manusia. Dengan meneladani Nabi Muhammad

14
Muhammad Basir Syam, ‘Kebijakan Dan Prinsip Prinsip Kenegaraan Nabi
Muhammad Saw Di Madinah ( 622-632 M )’, Kritis Jurnal Sosial Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin, 1.1 (2015), 157–74.
15
(Bahrul Ulum, 2023)
15
Epistemologi Matan Hadis

SAW, kita dapat membentuk karakter yang baik,


menjalani kehidupan yang bermakna, dan memberikan
kontribusi positif dalam masyarakat. Nabi Muhammad
SAW adalah contoh utama tentang bagaimana
menjalani kehidupan dengan moralitas yang tinggi.
Meneladani beliau mengajarkan kita untuk menjadi
pribadi yang jujur, adil, dermawan, sabar, dan menjaga
integritas dalam segala aspek kehidupan. Dengan
meneladani sifat-sifat ini, kita dapat menjadi individu
yang lebih baik dan memberikan dampak positif dalam
masyarakat.
Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam
kehidupan sehari-hari memiliki banyak manfaat dan
pentingnya, baik dari segi agama maupun kehidupan
sosial. Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya
berbuat baik kepada sesama manusia. Beliau
mengajarkan kita untuk menghormati, membantu, dan
membela hak-hak orang lain. Dengan meneladani sikap
beliau, kita dapat menciptakan lingkungan sosial yang
lebih harmonis, saling mendukung, dan menghargai
keberagaman di antara kita. Meneladani Nabi bukan
hanya tentang mengikuti tindakan fisik beliau, tetapi
juga mengadopsi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
beliau ajarkan. Dengan meneladani nabi, kita dapat

16
Epistemologi Matan Hadis

mengembangkan diri kita secara moral, sosial, dan


spiritual, serta mencapai kehidupan yang lebih baik di
dunia dan akhirat. Meneladani Nabi Muhammad juga
salah satu cara untuk memuliakan dan berakhlak
kepadanya 16.

3. Ketetapan Kenabian
Pengakuan Nabi yaitu terjadi ketika seseorang
melakukan suatu perbuatan pada masa Nabi, dan Nabi
mengetahui apa yang dilakukan orang tersebut dan
sebenarnya beliau mampu menolaknya, namun Nabi
tetap diam dan tidak membantah, itulah yang disebut
dengan ketetapan kenaabian 17. Dalam beberapa situasi,
Nabi Muhammad SAW. menggunakan tindakan diam-
diam tanpa persetujuan untuk menunjukkan persetujuan
atas suatu perbuatan atau praktik tertentu. Misalnya,
jika beliau diam ketika seorang sahabat melakukan
sesuatu, itu menunjukkan bahwa beliau setuju dengan
tindakan sahabat tersebut. Demikian definisi ketetapan
kenabian, yang mana hal tersebut sangat penting dalam
penetapan suatu hukum tertentu. Oleh karena itu,
Ketetapan Kenabian pastinya dapat menambah

16
Zaen Musyirifin, ‘Implementasi Sifat-Sifat Rasulullah Dalam Konseling
Behavioral’, Al - Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 11.2 (2020), 151–59
<https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/2088>.
17
Mohamad Rana, ‘Pengertian ( Etimologi ) Sunnah’.
17
Epistemologi Matan Hadis

kekuatan dan keabsahan hukum yang sudah ada.


Ketetapan kenabian atau sunnah taqririyah nabi ini
juga menawarkan jaminan hukum tambahan.
Ketetapan Kenabian memberikan landasan yang
lebih kuat dan jelas untuk memahami apa yang menjadi
kehendak Nabi Muhammad SAW. dan juga kepastian
hukum dalam Islam sangat penting untuk menghindari
keraguan dan konflik yang sangat mungkin dalam
menerapkan ajaran agama. Umat Muslim juga dapat
yakin bahwa mereka mengikuti ajaran Islam dengan
benar dan sesuai dengan kehendak Allah SWT. dengan
mengikuti Ketetapan Kenabian atau sunnah taqririyah
ini.

4. Pengaruh Ekspresi Kebijaksanaan Nabi dalam Budaya


Islam

Dalam membahas tradisi Islam, kita dapat


mengamati buah dari ajaran Nabi Muhammad SAW.
Dua peristiwa sejarah yang penting bagi peradaban dan
keberadaan manusia menegaskan hal ini. Pertama, yaitu
kehadiran umat Islam secara global sebagai bukti
bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar,
dan kedua, keunggulan fundamental peradaban Islam

18
Epistemologi Matan Hadis
18
yang menghargai nilai-nilai setiap individu . Apakah
kita ingin mengetahui efektif tidaknya pertumbuhan
kebudayaan Islam Nabi Muhammad SAW, kita perlu
melihat dari kebudayaan itu sendiri dan melihat apakah
sudah berubah.

Kita semua tahu bahwa Islam sangat


menggunakan sarana budaya untuk menyebarkan
keyakinannya. Wahyu, petunjuk, dan tata cara dalam
Islam semuanya bersumber dari Allah SWT dan
diturunkan kepada para rasul. Islam itu komprehensif,
tidak hanya mencakup satu tapi banyak aspek
19
kehidupan manusia . Salah satu saluran yang
digunakan Nabi untuk mengkomunikasikan wahyu
Allah adalah melalui praktik budaya. Hal ini
disebabkan karena pada masa itu masyarakat
mempunyai pemikiran yang cukup terbuka terhadap
praktik budaya.

Evolusi masyarakat yang dilandasi prinsip-


prinsip Islam membentuk kebudayaan Islam. Ada
beberapa elemen budaya berbeda yang berperan dalam
budaya Islam Indonesia, antara lain:

18
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, 16th edn (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2004).
19
Lukman Maulana Hakim, Pengantar Ilmu Hadits.
19
Epistemologi Matan Hadis

a) Arsitektur bangunan: Pengaruh kebudayaan


islam jelas terlihat dalam desain dan arsitektur
bangunan kerajaan islam. Seperti yang kita
ketahui, desain bangunan kerajaan atau
kekaisaran diubah sesuai dengan ajaran islam,
dan kemudian desain ini diterapkan pada masjid.
Masjid adalah bagian penting dari agama islam
karena merupakan tempat para umat islam
beribadah, yaitu untuk shalat.

b) Kesenian tulis: Kesenian tulis, khususnya


kaligrafi, terkena dampak dari kebudayaan
Islam selanjutnya. Kaligrafi adalah karya seni
bertuliskan bahasa Arab yang indah.

c) Penanggalan atau Kalender: Kedatangan Islam


di Indonesia memengaruhi budaya lain di
Indonesia, terutama penanggalan Jawa.
Penanggalan hijriah adalah kalender yang
dipengaruhi oleh revolusi bulan terhadap bumi,
sedangkan penanggalan saka adalah kalender
yang didasarkan pada peredaran bumi
mengelilingi matahari.

d) Makam: Makam, juga disebut kuburan, adalah


tempat terakhir bagi mereka yang telah
20
Epistemologi Matan Hadis

meninggal dunia. Dengan berjalannya waktu,


makam-makam yang awalnya tidak memiliki
nisan menjadi menggunakannya, dan jenis nisan
yang digunakan terus bertambah. Daerahnya
masing-masing menentukan jenis nisan yang
digunakan.

Warisan intelektual Islam merupakan kekayaan


peradaban Islam yang muncul dan berinteraksi dengan
berbagai bidang, termasuk teologi, hukum, filsafat,
sastra, mistisisme, seni, dan ilmu alam. Yang dimaksud
dengan “tradisi intelektual Islam” adalah proses
mengambil pemikiran intelektual Islam dan
menyesuaikannya dengan konsensus masyarakat
sebelum diwariskan kepada generasi berikutnya

Pentingnya memastikan generasi Muslim masa


depan meneruskan ajaran Nabi Mengapa? Sebab
keimanan ini telah diwariskan sejak zaman Nabi hingga
saat ini. Kini setelah mereka berpindah ke hadirat Allah,
nenek moyang kita telah mempercayakan obor risalah
Islam kepada kita. Benar, zaman Rasulullah SAW
terjadi sebelum generasi milenial lahir. Namun ajaran
dan perilaku Nabi tetap relevan dan instruktif hingga
saat ini. Segala sesuatu yang Nabi katakan dan lakukan

21
Epistemologi Matan Hadis

memiliki sesuatu untuk diajarkan kepada kita tentang


hidup di zaman yang lebih maju.

5. Tantangan dalam Memahami dan Menerapkan


Kebijaksanaan Nabi

Muslim dan non-Muslim sama-sama terkena


dampak besar dari kemajuan dan kecanggihan masa
kini. Pandangan setiap orang berubah seiring dengan
perubahan zaman. Perubahan konteks budaya di seluruh
dunia juga menimbulkan kesulitan bagi pengajaran
Islam. Menerapkan ajaran-ajaran Nabi di dunia saat ini
mungkin sulit karena sejumlah alasan, yaitu:

a. Isu Globalisasi

b. Maraknya Migrasi

c. Adanya revolusi ilmu pengetahuan dan


teknologi

d. Persoalan eksplorasi alam semesta

e. Munculnya kajian-kajian evolusi genetika

f. Pendidikan di ranah publik dan literasi

g. Peningkatan pemahaman harkat dan martabat


manusia

22
Epistemologi Matan Hadis

h. Adanya interaksi antar keyakinan.

i. Konsep kesetaraan antar bangsa

j. Kesetaraan gender

Meskipun banyak tantangan saat ini, hal tersebut


juga sebanding dengan peluang dan dakwah Islam.
Untuk mengatasi masalah ini, Islam harus
menggunakan teknologi modern untuk mengajarkan
kebijaksanaan nabi. Dan ini tanggung jawab setiap
orang yang beragamaislam sendiri. Di era yang serba
teknologi seperti saat ini, perlu adanya sinergi dan
kolaborasi yang baik antara generasi muda dan generasi
20
tua . Dengan memadukan kemampuan dan refleksi
masing-masing generasi, kebijaksanaan nabi dapat
diterapkan, berkembang, dan memiliki dampak yang
lebih besar 21.

Lalu kemudian ada pertanyaan muncul,


mengapa pentingnya menjalankan ajaran kebijaksanaan
Nabi dengan ketat dalam menjalani kehidupan kita?
Jawabannya sederhana, karena itu adalah satu-satunya

20
H. Hairillah, ‘Kedudukan As-Sunnah Dan Tantangannya Dalam Hal Aktualisasi
Hukum Islam’, Mazahib, Vol. XIV,.1–20 (2015), 193.
21
Iskandar Usman, ‘Hadis Pada Masa Rasulullah Dan Sahabat: Studi Kritis
Terhadap Pemeliharaan Hadis’, El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga, 4.1 (2021),
47 <https://doi.org/10.22373/ujhk.v4i1.9173>.
23
Epistemologi Matan Hadis

jalan yang benar untuk mencapai surga dan menjauhi


neraka. Dalam agama Islam, Nabi Muhammad adalah
utusan Allah yang memiliki tugas untuk menyampaikan
ajaran-Nya kepada umat manusia. Oleh karena itu, kita
sebagai umat Islam memiliki tanggung jawab moral
untuk memahami dan mengikuti ajaran-Nya sebaik
mungkin.

Pentingnya memahami dan mengikuti ajaran


kebijaksanaan Nabi Muhammad juga dapat dilihat
dalam konteks persatuan umat Islam. Nabi Muhammad
telah dengan tegas memperingatkan agar umat Islam
tidak berpecah belah atau berkelompok-kelompok,
harus menjadi satu. Hal ini merupakan panggilan untuk
persatuan umat Islam di bawah satu bendera, yaitu
agama Islam. Ketika umat Islam bersatu dalam
memahami dan mengikuti ajaran kebijaksanaan Nabi
Muhammad dengan baik, kita dapat mencapai
kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat 22.

Hidup harus sesuai dengan nilai-nilai moral dan


etika Islam, menjalankan ibadah dengan tulus, dan
menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia

22
Alfiah, Hadits Tarbawi: Pendidikan Islam Tinjauan Hadits Nabi (Pekanbaru: Al-
Mujtahidah Press, 2011).
24
Epistemologi Matan Hadis
23
. Namun, penting juga untuk diingat bahwa
pemahaman dan pengamalan ajaran kebijaksanaan Nabi
Muhammad harus didasarkan pada ilmu yang benar.
Oleh karena itu, pendidikan agama dan penelitian yang
24
mendalam tentang ajaran Islam sangatlah penting .
Kita harus mencari ilmu dari sumber-sumber yang sahih
dan terpercaya, dan tidak boleh mengikuti pandangan
atau interpretasi yang tidak memiliki dasar yang kuat
dalam agama.

Dalam menghadapi berbagai perubahan dan


tantangan di dunia modern, memahami dan mengikuti
ajaran kebijaksanaan Nabi Muhammad adalah kunci
untuk menjaga identitas dan kepercayaan kita sebagai
umat Islam. Ini adalah fondasi yang kokoh untuk
menjalani kehidupan yang bermakna dan memenuhi
25
tujuan hidup kita sebagai hamba Allah . Namun
sayangnya Budaya dan lingkungan modern sering kali
memiliki nilai-nilai yang bertentangan dengan sunnah.
Misalnya, terdapat tekanan budaya untuk
memprioritaskan kesenangan duniawi dan mengabaikan
aspek spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Juga,
lingkungan yang sekuler atau pluralistik dapat membuat
23
Fathurrahman, Ikhtisar Musthalah Al-Hadis (Bandung: Ma’arif, 1974).
24
Ahmad.
25
Musyirifin.
25
Epistemologi Matan Hadis

sulit untuk mempertahankan praktik sunnah dengan


konsisten. emajuan teknologi dan penggunaan media
sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi,
berinteraksi, dan menghabiskan waktu luang. Tantangan
dalam menghadapi konteks modern adalah memastikan
bahwa penggunaan teknologi tersebut tetap sejalan
dengan nilai-nilai sunnah.

D. Diskusi/Analisis

Isu

Bagaimana identifikasi tentang ekspresi kebjaksanaan


nabi: kajian atas sabda, perbuatan, dan ketetapan
kenabian, serta bagaimana Pengaruh dalam kehidupan
sehari-hari umat Muslim?

Jawaban

Dalam hal ini menjelaskan perbuatan kenabian yang


memberikan contoh nyata tentang bagaimana seorang
Muslim harus berperilaku, menjalankan ibadah, dan
berinteraksi dengan masyarakat. Karena pada dasarnya
kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW adalah salah satu
aspek paling penting dalam pemahaman Islam.
Pengaruh sunnah Nabi Muhammad SAW dalam
kehidupan sehari-hari umat Muslim sangat besar.

26
Epistemologi Matan Hadis

Pengaruh sunnah Nabi dalam kehidupan sehari-hari


mencakup berbagai aspek kehidupan seperti
pendidikan, ekonomi, politik, dan lain-lain. Umat
Muslim dianjurkan untuk mengikuti dan menerapkan
sunnah Nabi Muhammad dalam setiap bagian
kehidupan mereka sebagai bentuk pengabdian kepada
Allah SWT. Kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW
adalah model bagi umat Islam dalam menjalani
kehidupan yang sesuai dengan ajaran agama.
Pemahaman yang lebih mendalam tentang ekspresi
kebijaksanaan ini akan membantu umat Islam dalam
melaksanakan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam
tindakan nyata seperti (cara-cara melaksanakan ibadah
seperti shalat, puasa, zakat, dan haji) dalam kehidupan
sehari-hari, serta memberikan landasan yang kuat dalam
pengembangan hukum Islam dan penanganan isu-isu
sosial yang kompleks dalam dunia modern.

E. Kesimpulan

Makalah tentang ekspresi kebijaksanaan Nabi


Muhammad SAW melalui sabda, perbuatan, dan ketetapan
kenabian adalah suatu upaya untuk menggali inti ajaran
Islam dan menerjemahkannya ke dalam kehidupan sehari-
hari. Ini akan mendorong pemikiran yang lebih mendalam

27
Epistemologi Matan Hadis

tentang pengaruhnya dalam membentuk karakter individu


Muslim, serta memberikan panduan untuk menghadapi
tantangan dan pertanyaan yang muncul dalam masyarakat
modern. Dari pembahasan tiga aspek utama ini, dapat
diambil beberapa kesimpulan penting:
Sabda Kenabian: Kata-kata Nabi Muhammad SAW
adalah sumber inspirasi dan pedoman penting dalam
memahami ajaran Islam. Sabda-sabda tersebut mencakup
nilai-nilai agama, menjelaskan etika dalam berperilaku,
memberikan penjelasan dan interpretasi Al-Qur'an,
menetapkan hukum dan memberikan prinsip-prinsip moral
yang menjadi landasan bagi setiap orang muslim. Ini
merujuk kepada hadits yang sahih dan terpercaya. Oleh
karena itu, pentingnya mendalami dan menerapkan sabda-
sabda kenabian dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa
diabaikan.
Perbuatan Kenabian: Perbuatan-perbuatan Nabi
Muhammad SAW mengilustrasikan bagaimana ajaran Islam
harus diaplikasikan dalam praktek. Contoh-contoh nyata
tentang cara berinteraksi dengan orang lain, menjalankan
ibadah, dan menyelesaikan konflik menjadi panduan praktis
bagi umat Islam. Mengikuti jejak perbuatan kenabian adalah
bagian integral dari memahami dan menginternalisasi ajaran
Islam. Oleh karena itu, umat Islam harus mencermati

28
Epistemologi Matan Hadis

bagaimana Nabi Muhammad SAW berperilaku dalam


segala aspek kehidupan.
Ketetapan Kenabian: Keputusan-keputusan yang
diambil oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai
konteks menciptakan landasan hukum dan kebijakan dalam
Islam. Ketetapan-ketetapan ini mempengaruhi tata kelola
masyarakat Muslim dan membentuk kerangka kerja hukum
(fiqh) dalam Islam. Mempelajari ketetapan kenabian
membantu memahami evolusi hukum Islam dan
mempertimbangkan relevansinya dalam konteks
kontemporer. Umat Muslim dapat yakin bahwa mereka
mengikuti ajaran Islam dengan benar sesuai ketetapan
kenabian.
Dalam kesimpulan, ekspresi kebijaksanaan Nabi
Muhammad SAW adalah harta yang tak ternilai bagi umat
Islam. Mereka memungkinkan individu Muslim untuk
memahami dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-hari, serta memberikan dasar yang kokoh untuk
pengembangan hukum. Dengan memahami sabda,
perbuatan, dan ketetapan kenabian, umat Islam dapat
menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai agama,
menjaga etika yang tinggi, dan menghadapi tantangan-
tantangan dunia modern dengan keyakinan dan
kebijaksanaan.

29
Epistemologi Matan Hadis

30

Anda mungkin juga menyukai