Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN QAULIYAH, FI’LIYAH, TAKRIRIYAH,

HAMMIAH, DAN AHWALI


Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Hadist

Dosen Pengampu:
Aisyah, M.Pd

Disusun Oleh:
1. Yenni Atikah NIM: 23030006
2. Nur Hasanah NIM: 23030060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


STAIN MANDAILING NATAL
T.A 2023/ 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah kami tentang "
Pengertian qouliah, filiyah, takdiriyah, hamiah, dan ahwali". Tidak lupa juga saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah kami ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini
memberikan manfaat dan juga memberi inspirasi untuk pembaca.

Panyabungan, 17 September, 2023

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian hadis qauliah
B. Pengertian hadis fi’liyah
C. Pengertian hadis takririyah
D. Pengertian hadis hammiah
E. Pengertian hadis ahwali
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadis adalah ucapan (qauli), dan tindakan (fi’li), serta sikap dan kesan (taqrir)
Nabi Muhammad SAW terhadap sesuatu. Hadis dalam risalah Islam merupakan
teladan yang wajib di ikuti. Sebagian besar hadis diriwayatkan secara lisan oleh
sahabat oleh generasi penerus mereka (tabi’in) atau kepada sesama sahabat.
Hanya sebagian kecil sahabat yang sejak awal meriwayatkannya secara tertulis.
Karena hadis sebagai teladan, maka hadis dilestarikan dengan cara dihafalkan dan
diamalkan dalam praktik ibadah.
Penghafal- penghafal Al-Qur’an maupun hadis kemudian bermunculan di
kalangan umat Islam dari generasi pertama (sahabat) hingga saat ini. Tradisi
menghafal memang merupakan bagian dari pengembangan keilmuan Islam sejak
awal. Karena itu, hadis mempunyai otoritas tersendiri yang wajib ditaati umat
Islam, seperti halnya Al-Qur’an. Hadis yang merupakan tindakan, dan sikap atau
kesan Nabi terhadap segala sesuatu itu, isinya mencakup segala aspek kehidupan,
dari yang paling abstrak dan umum sampai yang paling konkret dan khusus.
Itu sebabnya hadis secara kausalitas ditulis dan dihafal oleh umat Islam
sebagai pengetahuan untuk menjawab persoalan-persoalan agama, moralitas
sosial, politik, dan sebagainya. Semakin banyak persoalan yang dihadapi, dan
semakin beragam persoalannya, maka semakin serius umat Islam mencari hadis
atau sunnah sebagai landasan atas solusi persoalan-persoalan tersebut.1

B. Rumusan Masalah

1
Badri Khairuman, Otensitas Hadis, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h.3
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian hadis qauliah?
2. Apa pengertian hadis fi’liyah?
3. Apa pengertian hadis takririyah?
4. Apa pengertian hadis hammiah?
5. Apa pengertian hadis ahwali?

B. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian hadis qauliah.
2. Mengetahui pengertian hadis fi’liyah.
3. Mengetahui pengertian hadis takririyah.
4. Mengetahui pengertian hadis hammiah.
5. Mengetahui pengertian hadis ahwali.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hadis Qauliyah


Hadis Qauliyah adalah ucapan- ucapan atau sabda Nabi Muhammad Saw,
dalam berbagai kesempatan, sekaligus keadaan yang berhubungan dengan
penerapan hukum atau ketentuan- ketentuan lain dalam Islam.2 Mengutip tulisan
H. Aminudin dan Harjan Syuhada dalam Al-Qur'an Hadis, sunnah qauliyah adalah
bentuk perkataan atau ucapan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad
SAW. Dalam artian, sunnah tersebut berupa perkataan Nabi Muhammad SAW
yang berisi berbagai tuntunan dan petunjuk syara'.
Selain itu, berisikan pula peristiwa-peristiwa atau kisah-kisah baik yang
berkaitan dengan aspek akidah, syariat, maupun akhlak. Sebab itulah, sunnah
jenis ini disebut menempati urutan pertama dalam hal kualitas sunnahnya
dibanding jenis sunnah lainnya. Contoh dari sunnah qauliyah banyak ditemukan
dalam hadits yang berbentuk pernyataan, anjuran, perintah, cegahan, maupun
larangan. Sejumlah contoh sunnah qauliyah dalam riwayat hadits di antaranya
sebagai berikut:
1. Hadits keutamaan belajar dan mengajarkan Al- Quran.
Artinya: "Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al Quran dan
mengajarkannya kepada orang lain," (HR Bukhari).
2. Hadits pelaksanaan puasa ramadhan.
3. Artinya: "Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah
(mengakhiri puasa) dengan melihat hilal. Bila ia tidak tampak olehmu,
maka sempurnakan hitungan sya'ban menjadi 30 hari," (HR Bukhari dan
Muslim).3
B. Pengertian Hadis Fi’liyah
2
Rizem Aizid, Sejarah peradaban Islam terlengkap, (Yogyakarta: DIVA Press, 2021), h.38.
3
Rahma Indina Rahmani, Sunnah Qauliyah dan contohnya, di akses dari Website:
https://detik.com pada 17 September 2023 pukul 16: 03 WIB
Secara bahasa, istilah fi’liyah memiliki arti perbuatan, sikap, atau perilaku.
Oleh karena itu, pengertian Hadits Fi’liyah dapat diartikan sebagai jenis hadits
yang berdasarkan kepada perbuatan, perilaku, atau sikap yang dilakukan oleh
Rasulullah. Pengertian seperti ini juga dikemukakan oleh Dr Nawir Yuslem MA
berdasarkan ilmu hadits.
Beliau mengatakan bahwa Fi’liyah merupakan jenis hadits berisi seluruh
perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah. Perbuatan yang dimaksud memiliki
sifat dapat dijadikan contoh dan teladan dalam penetapan suatu hukum syara’ atau
pelaksanaan ibadah. Misalnya, hukum atau tata cara dalam melaksanakan ibadah
shalat, haji, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, jenis hadits yang satu ini berasal dari sahabat-sahabat atau
orang terdekat Rasulullah. Mereka menyaksikan sendiri secara langsung perilaku-
perilaku yang dikerjakan oleh Rasulullah, sehingga dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam melakukan perbuatan tertentu termasuk ibadah.4
Hadis fi’liyah ialah perbuatan ataupun perilaku Nabi Muhammad Saw. Untuk
memberikan turunan atau contoh pelaksanaan ibadah maupun urusan- urusan lain
dalam Islam. Perilaku yang dimaksud juga membahas seputar muamalah dan
sebagainya. Hadis fi’liyah, berupa perbuatan Nabi dan ummatnya di suruh
meneladani. Contohnya, ”bersembahyanglah kamu bagaimana kamu melihatku
bersembahyang”. (HR. Bukhari dan Muslim).5

C. Pengertian hadis Takririyah


Hadis Takririyah adalah perbuatan sebagian para sahabat Nabi yang telah
di ikrarkan oleh Nabi Saw., baik perbuatan itu berbentuk ucapan atau
perbuatan, sedangkan ikrar itu adakalanya dengan cara mendiamkannya, dan
4
Fajar Muhammad, Hadis Fi’liyah, pengertian, ciri- ciri, dan contohnya, di akses dari
Website: https://podiumminimalis.com, pada 17 September 2023 pukul 16: 18 WIB
5
Abd. Shomad, Hukum Islam, (Jakarta: KENCANA, 2017), h.35.
atau melahirkan anggapan baik terhadap perbuatan itu, sehingga dengan
adanya ikrar dan persetujuan itu.
Bila seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau mengemukakan sesuatu
ucapan di hadapan Nabi atau pada masa Nabi, Nabi mengetahui apa yang
dilakukan oleh orang itu dan mampu menyanggahnya, namun Nabi diam dan
tidak menyanggahnya, maka hal itu merupakan pengakuan dari Nabi.
Keadaan diamnya Nabi itu dapat di lakukan pada dua bentuk, yaitu:
1. Nabi mengetahui bahwa perbuatan itu pernah dibenci dan di larang oleh
Nabi.
2. Nabi belum pernah melarang perbuatan itu sebelumnya dan tidak
diketahui pula haramnya.6
D. Pengertian hadis Hammiah
Sunnah Hammiyah tersebut adalah segala sesuatu yang sudah diniatkan oleh
Rasulullah SAW namun tidak jadi dilaksanakan. Dengan kata lain, segala sesuatu
yang menjadi sunnah setelah menjadi angan Rasulullah SAW meskipun beliau
tidak kesampaian mengerjakannya. Sunnah hammiyah adalah hadits yang berupa
hasrat Rasulullah SAW yang belum terealisasikan. Ada satu amalan sunnah yang
termasuk masih berupa keinginan Rasulullah SAW karena belum sempat
terlaksana oleh beliau. Amalan sunnah yang dimaksud adalah berpuasa sunnah
pada 9 Asyura.
Artinya: Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan
memerintahkan para sahabat untuk berpuasa, mereka berkata: "Ya, Nabi
Muhammad! Hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan
Nasrani." Rasulullah SAW bersabda, "Tahun yang akan datang insya Allah aku
akan berpuasa pada hari yang kesembilan." (HR Muslim).
Hadits di atas menyebutkan keinginan Rasulullah SAW untuk berpuasa pada
hari ke-9 bulan Asyura. Namun, keinginan tersebut gagal direalisasikan karena
6
Mahir M Soleh, dkk, BTQ &Tahfidz kelas VII, VIII, IX: SMP Nurul Huda, (Bengkulu: CV.
Sinar Jaya Berseri, 2022), h.21
beliau wafat sebelum sampai pada bulan Asyura tahun berikutnya. Untuk itulah,
Imam Syafi'i dan para peringukutnya berpendapat, hammiyah menjadi salah satu
kesunnahan yang setara dengan sunnah- sunnah lainnya.7
E. Pengertian Hadis Ahwali
Hadis ahwali adalah hadis yang berupa hal ihwal Nabi yang tidak termasuk ke
dalam kategori keempat hadis sebelumnya. Hadis yang termasuk kategori ini
adalah hadis- hadis yang menyangkut sifat- sifat kepribadian serta keadaan fisik
Nabi. Contohnya:
Artinya: ”Rasulullah adalah sebaik- baiknya rupa dan tubuh, keadaan fisiknya
tidak tinggi tidak rendah.”8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
7
Rahma Harbani, contoh Sunnah Hammiyah lengkap dengan contohnya, di akses dari
Website: https://detik.com pada 17 September 2023 pukul 16: 49 WIB
8
Iwan Permana, Hadis Ahkam Ekonomi, (Jakarta: Sinar Grafika Offict, 2020), h.5
Hadis Qauliyah adalah ucapan- ucapan atau sabda Nabi Muhammad Saw,
dalam berbagai kesempatan, sekaligus keadaan yang berhubungan dengan
penerapan hukum atau ketentuan- ketentuan lain dalam Islam. Secara bahasa, istilah
fi’liyah memiliki arti perbuatan, sikap, atau perilaku. Oleh karena itu, pengertian Hadits
Fi’liyah dapat diartikan sebagai jenis hadits yang berdasarkan kepada perbuatan,
perilaku, atau sikap yang dilakukan oleh Rasulullah. Pengertian seperti ini juga
dikemukakan oleh Dr Nawir Yuslem MA berdasarkan ilmu hadits.
Hadis Takririyah adalah perbuatan sebagian para sahabat Nabi yang telah di
ikrarkan oleh Nabi Saw., baik perbuatan itu berbentuk ucapan atau perbuatan,
sedangkan ikrar itu adakalanya dengan cara mendiamkannya, dan atau melahirkan
anggapan baik terhadap perbuatan itu, sehingga dengan adanya ikrar dan
persetujuan itu.
Sunnah Hammiyah tersebut adalah segala sesuatu yang sudah diniatkan oleh
Rasulullah SAW namun tidak jadi dilaksanakan. Dengan kata lain, segala sesuatu
yang menjadi sunnah setelah menjadi angan Rasulullah SAW meskipun beliau
tidak kesampaian mengerjakannya. Sunnah hammiyah adalah hadits yang berupa
hasrat Rasulullah SAW yang belum terealisasikan. Ada satu amalan sunnah yang
termasuk masih berupa keinginan Rasulullah SAW karena belum sempat
terlaksana oleh beliau.
Hadis ahwali adalah hadis yang berupa hal ihwal Nabi yang tidak termasuk ke
dalam kategori keempat hadis sebelumnya. Hadis yang termasuk kategori ini
adalah hadis- hadis yang menyangkut sifat- sifat kepribadian serta keadaan fisik
Nabi.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penulisan makalah ini,
akan tetapi penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna
yang perlu di perbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangat di harapkan sebagai pembelajaran di masa yang akan datang,
sehingga penulis dapat kembali menyusun karya ilmiah yang dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA
Aizid, R. 2021. Sejarah peradaban Islam terlengkap. Yogyakarta: DIVA Press.
Khairuman, B. 2004. otensitas Hadis. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Permana, I. 2020. Hadis Ahkam Ekonomi. Jakarta: Sinar Grafika Offict.
Shomad, A. 2017. Hukum Islam Jakarta: KENCANA.
Soleh, M. M dkk. 2022. BTQ &Tahfidz kelas VII, VIII, IX: SMP Nurul Huda.
Bengkulu: CV. Sinar Jaya Berseri.
Harbani, R. contoh Sunnah Hammiyah lengkap dengan contohnya, di akses dari
Website: https://detik.com.
Muhammad, F. Hadis Fi’liyah, pengertian, ciri- ciri, dan contohnya, di akses dari
Website: https://podiumminimalis.com.
Rahmani, I. R. Sunnah Qauliyah dan contohnya, di akses dari Website:
https://detik.com

Anda mungkin juga menyukai