Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ULUMUL HADIST
Tentang
MENGETAHUI DAN MEMAHAMI ULUMUL HADIST SECARA UMUM

Disusun oleh:

Kelompok 1

NADINA MASYTAH

FITROTIN AFIFAH

Dosen Pembimbing:

YUDY HUDAEBY, S.Pd, M.Pd

MAHASISWA JURUSAN SYARI’AH PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TA : 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selanjutnya, shalawat beserta
salam tidak lupa pula kita sampaikan kepada nabi muhammad SAW, karena telah
membawa kita dari alam kegelapan hingga ke alam yang terang menerang seperti
yang kita rasakan pada saat ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah
“ULUMUL HADIST” yang membahas tentang “MENGETAHUI DAN MEMAHAMI
ULUMUL HADIST SECARA UMUM”. Dalam penyelesaian makalah ini tak lepas dari
bantuan berbagai pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kemudian ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi
arahan kepada kami.

Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi kita,akhirnya dengan


penuh kesadaran akan berbagai kekurangan dalam penulisan makalah ini, penulis
mengharapkan jika ada kritik dan saran yang bersifat membangun.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan,
akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Hiang Sakti, 7 Maret 2021


Wassalam

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2


A. Pengertian Hadits ....................................................................... 2
B. Pengertian Sunnah ..................................................................... 3
C. Pengaertian Khabar dan Atsar .................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................ 7


A. Kesimpulan................................................................................ 7
B. Saran ......................................................................................... 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hadits Nabi telah ada sejak awal perkembangan Islam adalah sebuah
kenyataan yang tak dapat diragukan lagi. Hadits Nabi merupakan sumber ajaran
Islam, di samping al-Qur‟an. “Hadits atau disebut juga dengan Sunnah, adalah segala
sesuatu yang bersumber atau didasarkan kepada Nabi SAW., baik berupa perketaan,
perbuatan, atau taqrir-nya. Hadits, sebagai sumber ajaran Islam setelah al-Qur‟an,
sejarah perjalanan hadits tidak terpisahkan dari sejarah perjalanan Islam itu sendiri.
Akan tetepi, dalam beberapa hal terdapat ciri-ciri tertentu yang spesipik, sehingga
dalam mempelajarinya diperlukan pendekatan khusus”.
Pada zaman Nabi, hadits diterima dengan mengandalkan hafalan para sahabat
Nabi, dan hanya sebagian hadits yang ditulis oleh para sahabat Nabi. Hal ini
disebabkan, “Nabi pernah melarang para sahabat untuk menulis hadits beliau. Dalam
pada itu, Nabi juga pernah menyuruh para sahabat untuk menulis hadits beliau.
Pada realitas kehidupan masyarakat muslim, perkembangan hadits Nabi secara
kuantitatif cukup banyak sekali, walaupun Fazlur Rahman mengatakan “hadits-hadits
Nabi memang sedikit jumlahnya”. Selain perkembangan hadits yang cukup banyak,
juga banyak istilah-istilah yang digunakan. Pada masyarakat umum yang dikenal
adalah Hadits dan as-Sunnah, sedangkan pada kelompok tertentu, dikenal istilah
Khabar dan Atsar.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah yang berjudul ulummul hadist ini penyusun membuat rumusan
masalah sebagai barikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Hadits ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Sunnah ?
3. Apakah yang dimaksud dengan Khabar dan Atsar ?
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Hadits
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sunnah
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Khabar dan Atsar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian hadits

Makna hadis atau al-hadits secara bahasa adalah al-jadid (yang baru), al-qarib

(yang dekat), dan al-khabar (berita).1 Makna terakhir inilah yang populer dalam ilmu

hadis.

Secara terminologi, ulama hadis mendefinisikannya sbb:

ُ‫اَ ْق َوا ُل النبي ص م و ا فعالهُ واحْ َوالُه‬


Artinya: “Segala perkataan Nabi, perbuatan, dan hal ihwalnya.”

Ulama hadits menerangkan bahwa yang termasuk "hal ihwal" di sini adalah

segala pemberitaan tentang Nabi SAW, seperti karakteristik, sejarah kelahiran, dan

kebiasaannya.

Sedangkan ulama usul fikih, mendefinisikan hadits sbb:

‫أَ ْق َوالُهُ و تَ ْق ِري َْراتُهُ التى تَثْبُتُ األ َ ْحکَا ُم‬


Artinya: “Segala perkataan Nabi SAW, perbuatan, dan takrirnya yang dapat
menjadi dalil untuk menetapkan hukum”.2

Dua definisi di atas sepakat meletakkan ucapan atau perbuatan nabi sebagai
bentuk hadis, namun ulama usul mensyaratkan hadis harus terkait dengan dalil
dalam penetapan hukum, sedangkan ulama hadis tidak berpendapat demikian. Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hadis merupakan berita atau informasi
atau cerita, sedangkan Hadis Nabi adalah berita atau informasi atau cerita tentang
Nabi saw. Isi hadis tersebut menceritakan tentang ucapan atau perbuatan atau hal
ihwal berkaitan dengan Nabi saw. Berita tentang prilaku sahabat yang dilakukan di
depan Nabi atau dengan sepengetahuannya dan beliau tidak melarang atau
menyuruhnya juga termasuk hadis nabi, yang dinamakan sebagai takrir nabi.
B. Pengertian Sunnah

1
Ibn Manžūr, Lisān al-„Arab (Kairo: al-Dār al-Mişriyyah, tt), juz II, h. 436 – 439.
2
Muhammad Ajjaj al-Khathib, Usul al-Hadis; ‘Ulumuhu wa Musthalahuhu (Beirut: Dar al-Fikr, 1975) h. 8
Sunnah menurut etimologi (bahasa) berarti :

ً‫َت ا و َم ْذ ُم ْو َمت‬ َّ َ‫ا‬


ْ ‫لط ِر ْيقَتُ َمحْ ُم ْو ةً کَا ن‬

Artinya: “jalan atau tradisi kebiasaan, baik terpuji atau tercela.”

Dalam makna sunnah umum ini, ada sabda Nabi SAW: “Barang siapa membuat

sebuah sunnah yang baik dalam Islam maka ia akan memperoleh pahala sunnah

tersebut serta pahala orang-orang yang mengamalkannya di masa sesudahnya, tanpa

mengurangi pahala orang-orang itu sedikit pun. Barang siapa membuat sebuah

sunnah yang buruk dalam Islam maka ia akan menerima dosanya dan dosa orang-

orang yang mengamalkanya di masa sesudahnya, tanpa mengurangi dosa orang-

orang itu sedikit pun”.3

Dalam terminologi ulama hadits dan ulama usul, hadis dan sunnah adalah identik,

sehingga definisi sunnah sama dengan definisi hadis.

Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, pengertian sunnah ditinjau dari sudut bahasa

bermakna jalan yang dijalani, terpuji, atau tidak. Ada sabda Rasulullah SAW,

sebagai berikut :

"Barang siapa mengadakan sesuatu sunnah (jalan) yang baik, maka baginya
pahala Sunnah itu dan pahala orang lain yang mengamalkannya hingga hari
kiamat. Dan barang siapa mengadakan sesuatu sunnah yang buruk, maka
atasnya dosa membuat sunnah buruk itu dan dosa orang yang mengerjakannya
hingga hari kiamat".4

Sunnah menurut istilah muhadditsin (ahli-ahli hadits) ialah segala yang

dinukilkan dari Nabi SAW., baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa

taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup, baik yang demikian itu sebelum

Nabi SAW., dibangkitkan menjadi Rasul, maupun sesudahnya.

3
Muslim ibn Hajjāj al-Qusyairī, selanjutnya disingkat Muslim, Şaĥīĥ Muslim (Semarang: penerbit Nur
Asia, tt), juz I, bab zakat no.69.
4
H.R.al-Bukhary dan Muslim
Sedangkan Ulama Ushul Fiqh memberikan definisi Sunnah adalah "segala yang

dinukilkan dari Nabi Muhammad SAW., baik berupa perkataan, perbuatan maupun

taqrirnya yang ada sangkut pautnya dengan hukum".

Jika dikaji dengan mendalam, sebenarnya antara hadis dan sunnah ada perbedaan,

demikian pula antara Hadis Nabi dan Sunnah Nabi. Hadis Nabi merupakan berita

atau informasi atau cerita tentang Nabi saw, sedangkan Sunnah Nabi merupakan

ajaran-ajaran Nabi saw yang terkandung dan dapat digali dari dalam informasi hadis

tersebut. Selain itu, Sunnah Nabi merupakan ajaran-ajaran Nabi saw yang bersifat

esensial, substansial, prinsipil dan pokok, bukan tentang prilaku beliau sehari-hari

yang bersifat praktis dan biasa.

Oleh karena itu, Sunnah Nabi bukan tentang cara makan beliau dengan tiga jari,

makan korma dan minum susu kambing, atau memakai sorban, baju gamis dan

celana panjang di atas mata kaki, atau berjenggot dan bercelak mata. Sunnah Nabi

adalah nilai-nilai terdalam yang termuat dan menjadi tujuan dari tradisi kebiasaan

Nabi tersebut, yaitu hidup sederhana, sopan, makan makanan yang sehat dan bergizi,

tidak rakus, tidak sombong, dan bersikap serta berprilaku sesuai tradisi di mana

seseorang hidup. Dengan demikian, siapapun yang melakukan gaya hidup demikian

maka berarti dia mengikuti dan mengamalkan Sunnah Nabi.

C. Pengertian Khabar dan Atsar

Selain istilah Hadits dan Sunnah, terdapat istilah Khabar dan Atsar. Khabar

menurut bahasa adalah berita yang disampaikan dari seseorang kepada seseorang.

Menurut Ibn Hajar al-Asqalani, yang dikutip as-Suyuthi, memandang bahwa istilah

hadits sama artinya dengan khabar, keduanya dapat dipakai untuk sesuatu yang marfu,

mauquf, dan maqthu'. Ulama lain, mengatakan bahwa kbabar adalah sesuatu yang
datang selain dari Nabi SAW., sedang yang datang dari Nabi SAW. disebut Hadits.

Ada juga ulama yang mengatakan bahwa hadits lebih umum dari khabar.

Sedangkan istilah atsar oleh kebanyakan ulama diartikan sebagai sesuatu yang

disandarkan kepada tabi‟in. Namun sebagian ulama ada yang menyamakannya

dengan hadis dan sunnah.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hadits adalah segala perkataan nabi , perbuatan dan hal ikhwalnya

2. Sunnah adalah segala yang di nukilkan dari nabi baik berupa perkataan,

perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup

baik yang demikian itu sebelum nabi di angkat menjadi rasul maupun sebelum nya

3. Qabar adalah berita yang disampaijan dari seseorang kepada seseorag

4. Atshar adalah sesuatau yang di sandarkan kepada tabiin

B. Saran

Perbedaan adalah hal yang lumrah terjadi mengingat begitu banyaknya dalil-

dalil dan hadis-hadis, serta begitu banyaknya kaum intelektual islam (mujtahid). Akan

tetapi dalam menyikapi perbedaan ini kita sebagai kaum akedemisi harus mampu

menengahi masyarakat dalam perbedaan pendapat ini. Jangan sampai perbedaan

masalah kecil menjadi penyebab perpecahan umat.


DAFTAR PUSTAKA

Manžūr Ibn, Lisān al-„Arab (Kairo: al-Dār al-Mişriyyah, tt), juz II

Al-Khathib Muhammad Ajjaj, Usul al-Hadis; ‘Ulumuhu wa Musthalahuhu (Beirut: Dar al-Fikr, 1975)

Muslim ibn Hajjāj al-Qusyairī, selanjutnya disingkat Muslim, Şaĥīĥ Muslim (Semarang: penerbit Nur
Asia, tt), juz I, bab zakat

H.R. al-Bukhary dan Muslim

Anda mungkin juga menyukai