Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa hukum Islam akibat penundaan pembagian harta


warisan di Kabupaten Aceh Tamiang sebagaimana yang telah daparkan
sebelumnya, penulis berusaha untuk membuat satu kesimpulan. Adapun
kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Adapun alasan penundaan pembagian harta warisan di Kabupaten Aceh
Tamiang adalah sebagai berikut:
a. Menghargai, menghormati dan menjaga perasaan bagi salah satu orang tua
yang masih hidup di tengah-tengah ahli waris;
b. Merasa itu hasil usahanya bersama pasangannya semasa hidup;
c. Kronologis yang rumit mengenai asal-usul modal usaha akibat penundaan
yang pernah dilakukan;
d. Kekhawatiran akan terjadi penjualan harta warisan di mana menurut
asumsi adat bahwa harta warisan merupakan “harta panas”;
e. Hingga cukup umur harta tidak didistribusikan, dan
f. Penahanan atas dasar kesepakatan seluruh ahli waris agar menjadi kenang-
kenangan dan tempat persinggahan/berkumpul di hari-hari istimewa.
2. Adapun akibat penundaan pembagian harta warisan di Kabupaten Aceh
Tamiang dikelompokkan kepada 2 (dua) aspek, yaitu:
a. Aspek Kehartaan
1) Harta warisan hilang jejak dan rumit, karena pihak-pihak ahli waris yang
terlibat dalam penjualan untuk dijadikan modal usaha telah meninggal,
sementara pengelola usaha yang tingkat kekerabatannya bersilang simpul
tidak menanggapi bahkan menepis tuntutan para ahli waris yang menuntut
haknya.
2) Harta warisan digunakan untuk keperluan ahli waris yang biasanya
merupakan pihak adikuasa dalam keluarga
3) Harta warisan dijual oleh salah satu atau sebagian ahli waris kepada ahli
waris lainnya atau kepada pihak lain.
4) Harta warisan rusak, dirusak atau musnah akibat tindakan tidak
bertanggung jawab atau akibat dimakan masa.
b. Aspek Hubungan Keluarga
1) Terjadi klaim kedurhakaan, pengucilan, perselisihan internal keluarga
2) Terjadi ujaran kebencian kepada salah satu ahli waris atau sebagian ahli
waris
3) “Mindernya” salah seorang ahli waris akibat tuntutannya atau karena
tindakan penundaannya yang mengakibatkan berkurang, rusak atau
musnahnya harta warisan.
3. Adapun tinjauan hukum Islam terhadap penundaan pembagian harta warisan
di Kabupaten Aceh Tamiang, bedasarkan analisis yang penulis gunakan
adalah:
a. Alasan kemaslahatan atas penundaan pembagian harta warisan
sebagaimana dikemukakan oleh masyarakat (narasumber) dikategorikan
sebagai maslahah mulghah karena bertolak belakang dengan prinsip-
prinsip hak kepemilikan yang seharusnya harta tersebut wajib segera
didistribusikan kepada pemilik hak.
b. Banyaknya perhatian syarak baik melalui Alquran maupun Hadis
mengenai penyegeraan pendistribusian atas hak-hak kepemilikan
menjadikan penyegeraan pendistribusian harta warisan tersebut tergolong
pada kategori maslahah mu’tabarah.
c. Penundaan pembagian harta warisan bertentangan konsep al-kulliyatu al-
khamsah yaitu hifzu al-mal yang berarti memelihara harta. Maka demi
mencapai ‫الح‬2222‫ جلب المص‬harus dilakukan ‫د‬2222‫ درء المفاس‬yang konsepnya
meninggalkan praktek penundaan hak waris. Mafsadah dapat dilihat dari
banyaknya dampak-dampak yang timbul akibat penundaan tersebut sayang
sarat dengan nilai-nilai mudarat di dalamnya.
B. Saran
Konflik kewarisan sebagian besar berawal dari penundaan pembagian
harta warisan, dengan demikian jika tindakan ini dihentikan maka akan
menghilangkan sebahagian besar problematika kewarisan yang ada. Oleh sebab
itu, beberapa pihak kami sarankan agar benar-benar menyampaikan perihal
dampak-dampak yang terjadi akibat penundaan yang dilakukan selama ini yang
tujuannya agar keluarga-keluarga yang masih tertahan harta warisannya segera
didistribusikan.
Penulis yakin masih banyak masyarakat yang merasakan dampak dari
tindakan ini dan luput dari pemilahan narasumber dalam penelitian ini. hal
menguji kualitas melalui narasumber yang terbatas.ini karena keterbatasan penulis
serta ketentuan penelitian kualitatif yang hanya memrlukan sedikit responden
sebagai narasumber.

Anda mungkin juga menyukai