Faktor pembentukan caring meliputi membentuk sistem altruistik, menciptakan harapan dan kepercayaan,
meningkatkan rasa sensitif, membangun komunikasi yang efektif, mempromosikan dan mengungkatkan
perasaan, menggunakan proses yang kreatif, meningkatkan pembelajaran, menyediakan dukungan, memberi
bimbingan, dan mengizinkan adanya kekuatan fenomena yang bersifat spiritual.
Faktor yang mempengaruhi caring terdiri dari faktor individu, faktor psikologis dan faktor organisasi.
Perilaku caring harus mengetahui dan memahami orang lain. Seperti kehadiran, perawat hadir untuk membantu
dan mengelola perasaan. Melakukan tindakan untuk pasien seperti memandirikan, menampilkan kompetensi,
melindungi serta menghargai pasien. Memampukan dengan memfasilitasi pasien. Mempertahankan kepercayaan
pasien dengan menghargai dan mempertahankan nilai perilaku yang dimiliki pasien. kita harus berprinsip BPIS
(bila pasien itu saya).
Konsep psiko-sosio-spiritual-kultural. Aspek psikososial, ditemukan pada kasus keganasan, perjalanan mulai
dari staidum awal hingga stadium lanjut. Melakukan pendekatan paliatif yang bersifat holistic meliputi fisik,
psikologi, sosial dan spritual.
Tahapan berduka meliputi denial, anger, bergaining, depresi, aseptan. Perawat harus memberikan informasi
dan komunikasi untuk melakukan support emosional dengan mengajak partisipasi keluarga sehingga kita dapat
memberikan panduan selanjutnya untuk pasien dan keluarga.
Aspek spiritual, mengarah pada tujuan dan arti keberadaan individu, berkaitan dengan nilai atau arti
kehidupan. Peran perawat pada aspek spiritual yaitu memfasilitasi dan memberi dukungan spiritual berupa
mendorong kegiatan agama, menggunakan sumber daya spiritual, menyediakan artikel tentang
agama, menanyakan apakah butuh pemuka agama, dan mendiskusikan tentang penyakit dan kematian.
Aspek kultural, merupapakan sistem gagasan, tindakan, hasil karya yang diperoleh dengan cara belajar
didalam masyarakat. Proses keparawatan yang dilakukan mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan dan
pelaksanaan, serta melakukan evaluasi. Pedoman yang dapat dilakukan yaitu mempertahankan budaya yang
dimiliki pasien bila tidak bertentangan dengan kepercayaan, mengakomodasikan budaya pasien bilang kurang
menguntungkan.
Konsep keperawatan holistik yaitu konsep yang mendasari keperawatan yang meliputi dimensi fisiologi,
psikologi, sosiokulturan dan spritiual. Konsep keperawatan holistik terdiri dari preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif. Pendekatan holistiok mencakup bio-psiko-sosial dan kultural.
Komunikasi merupakan hal penting dan menjadi kunci untuk perawat supaya mampu berperilaku caring
sehingga dapat membantu pasien agar mampu berpikir dan bersikap positif.