Secara filosofi, mangrove adalah kombinasi dari dua kata yakni mangue (bahas Portugis) yang bila
diartikan adalah tumbuhan bakau dan grove (bahasa Inggris) yang diartikan belukar atau tumbuhan
kayu. Menurut Tomlinson mangrove adalah tumbuhan yang ditemukan di wilayah pasang surut air
laut dan berlumpur, serta membentuk suatu komunitas.
Habitat Mangrove
Pesisir pantai teluk yang terlindung.
Pulau di lepas pantai.
Laguna.
Muara sungai.
Delta.
Rawa.
Ciri Ekosistem Mangrove
Memiliki jenis pohon yang relatif sedikit.
Memiliki akar tidak beraturan misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada
bakau (Rhizophora spp), serta akar yang mencuat ke atas (vertikal) seperti pensil pada
Pidada (Sonneratia spp) dan pada Api-api (Avicennia spp).
Memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau telah berkecambah di pohonnya,
khususnya pada Rhizophora.
Memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.
Ekosistem mangrove memiliki adaptasi yang tinggi, yakni ekosistem mangrove tetap tahan terhadap
lingkungan dengan suhu perairan yang tinggi tanah anaerob, serta fluktuasi salinitas yang luas.
Faktor yang penting dalam adaptasi mangrove tersebut yakni sistem perakarannya
perakaran mangrove tersebut mempunyai banyak sistem perakaran yang berfungsi sebagai
transport oksigen sehingga mangrove akan beradaptasi dengan substrat lumpur yang mempunyai
oksigen yang kurang. Pasang surut akan menentukan waktu dan tinggi penggenangan lokasi
ekosistem mangrove. Tinggi dan waktu penggenangan juga akan menentukan salinitas substrat.
Ekosistem mangrove yang selalu terendam air laut akan memiliki salinitas yang lebih tinggi.