PENDAHULUAN
Sejalan dengan perubahan sosial budaya masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta peningkatan pengetahuan masyarakat dan perkembangan informasi yang demikian
cepat dan diikuti oleh tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik mengharuskan
sarana pelayanan kesehatan untuk mengembangkan diri secara terus menerus seiring dengan
perkembangan yang ada pada masyarakat tersebut. Pengembangan yang dilaksanakan tahap demi
tahap berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap dapat mengikuti
perubahan yang ada. Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis Rumah Sakit yang ditunjukkan dengan
promosi penawaran mengenai kesedian fasilitas pendukung pelayanan yang serba canggih dan terkini,
menuntut pemilik dan pengelola rumah sakit untuk mengelola dan menata kembali organisasi Rumah
Sakit menjadi guna mengantisipasi dampak dari persaingan global.
Salah satu usaha peningkatan pelayanan rumah sakit adalah dengan meningkatkan mutu
pelayanan di semua unit pelayanan, baik pada unit pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,
ataupun pada unit pelayanan administrasi dan manajemen. Berbagai upaya kesehatan memerlukan
dukungan pelayanan Tranfusi Darah, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun Swasta. Pelayanan
kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa
pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, sserta penyelengggaranya
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan
Pelayanan Tranfusi Darah Rumah Sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit serta
pemulihan penyakit.
Sebagai suatu organisasi fungsional yang berada di bawah Kepala Bidang Penunjang Medik, Unit
pelayanan Darah RSUD Brigjend H. Hasan Basry mempunyai peran penting dalam menunjang
terselenggaranya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sebagai komponen penting dalam pelayanan
kesehatan. Berkenaan dengan hal tersebut, untuk mendorong pengembangan Pelayanan Darah ke arah
pelayanan yang lebih luas dan lebih spesifik dan mewujudkan mutu serta standar pelayanan darah maka
ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 478 /Menkes/Peraturan/X/1990 tentang Upaya
Kesehatan di bidang tranfusi darah
Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Tranfusi Darah, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan
pemantapan mutu (QUALITY ASSURANCE), yang mencakup berbagai komponen kegiatan dimana salah
satu dari komponen kegiatan itu berupa : Pelatihan Unit Pelayanan Darah dengan pengorganisasian
yang yang tertata baik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Unit Pelayanan Darah RSUD Brigjend H. Hasan Basry perlu
di buat suatu pedoman yang memuat tentang struktur dan tata kelola Unit Pelayanan Tranfusi Darah
yang baik dan benar, yaitu pedoman Pengorganisasian Unit Pelayanan Darah. Pedoman
pengorganisasian ini dipakai sebagai pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan
yang diberikan secara umum. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka dalam melakukan pelayanan
darah di RSUD Brigjend H. Hasan Basry harus berdasarkan Pedoman Pengorganisasian yang telah
ditetapkan .
BAB II
Mulai tahun 1987 s/d 2010 tercatat 9 pimpinan rumah sakit yang berjasa dalam membangun dan
membesarkan Rumah Sakit Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan yaitu: 1) dr. Endah Rijani; 2) dr. H Gt.
Ripaniansah; 3) dr. Hj. Siti Aisiyah; 4) dr. H.M.Fauzi, MARS; 5) drg. Hj. Erni Herawati; 6) dr. H. Khaidir
Noer, M.Kes; 7) dr. Rosmiyeti; 8) drg. Kholil, M.Kes; 9) dr. Among Wibowo, M.Kes.,Sp.S. Saat ini dipimpin
oleh dr. Hj. Rasyidah M.Kes.
Pelayanan Rumah Sakit Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan menekankan pada segi kualitas
layanan. Diawali dengan perubahan paradigma pemberi layanan (seluruh civitas hospitalia) agar
memandang pasien sebagai:
B. RSUD Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan menjadi Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan telah terbuka luas memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan pada saat itu berstatus bagian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan dalam satu wadah (RSUD). Namun, mulai tanggal 2 Desember 2010 Rumah Sakit Brigjend. H.
Hasan Basry mulai berubah sifatnya menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yaitu berdasarkan
Keputusan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 268 Tahun 2010.
Organisasi rumah sakit ini diselenggarakan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai
Selatan Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan tipe kelas Rumah
Sakit kelas C berdasarkan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 489/Menkes/SK/V/1997 dan
saat ini diperbarui menjadi kelas B menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.03/I/0851/2015 tanggal 20 Maret 2015.
Besarnya tarif pelayanan pada saat ini mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai
Selatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan. Adapun izin operasional rumah sakit terbaru berlaku 5 tahun sejak
tanggal 31 Juli 2013 dengan prestasi yang telah dicapai yaitu berhasil mendapatkan akreditasi versi 2012
dengan 5 pelayanan dasar yaitu administrasi dan manajemen; pelayanan medik; pelayanan gawat
darurat; pelayanan keperawatan; serta rekam medis yang berlaku dari tahun 2012 s/d 2015. Selain itu,
pada tahun 2013 Rumah Sakit Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan berdasarkan Peraturan Gubernur
Kalimantan Selatan Nomor 54 Tahun 2013 menjadi rumah sakit rujukan Se-Banua Enam (Kabupaten
Hulu Sungai Timur, Hulu Sungai Utara, Tapin, Balangan, dan Tabalong).
1. Pelayanan Bedah
a. Bedah umum
b. Bedah Orthopedi
c. Sub Bedah Vena
2. Pelayanan Kesehatan Anak
Neonatologi
3. Pelayanan Penyakit Dalam
a. Haemodialisa
b. Endoskopi
Visi, misi, prinsip, dan nilai dasar yang menjadi budaya kerja di RSUD BHHB Kandangan adalah:
1. Visi
Terwujudnya rumah sakit terbaik se-Banua Enam
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan yang berstandar nasional
b. Mengembangkan manajemen modern berbasis teknologi informasi
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan santun
d. Mengembangkan pelayanan gawat darurat terintegrasi dan pusat layanan Medical Check-Up
3. Motto
Pelayanan yang memuaskan selalu kami utamakan
4. Ikrar
Jujur, Ikhlas, Ramah, Profesional
5. Nilai Pelayanan
a. Pasien adalah orang yang paling penting dalam urusan kita.
b. Mereka bukanlah pengganggu pekerjaan kita, tetapi mereka adalah tujuan pekerjaan kita.
c. Kita bukanlah bermurah hati dengan melayani mereka, merekalah yang bermurah hati dengan
memberikan kesempatan pada kita untuk melayani mereka.
d. Mereka bukanlah orang luar dalam urusan kita tetapi mereka adalah tujuan urusan kita.
e. Mereka bukanlah barang, tetapi mereka adalah daging dan darah, makhluk manusia dengan rasa
dan perasaan yang bisa menyukai dan tidak menyukai.
f. Pasien adalah orang yang menyampaikan keluhannya kepada kita, adalah tugas kita menangani
keluhan itu dengan cara yang menyenangkan dan penuh kesediaan membantu.
BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN UNIT BANK DARAH RUMAH SAKIT
A. VISI
Muwujudkan Pelayanan Bank Darah di RSUD Brigjend H. Hasan Basry yang bermutu, aman,
cepat dan tepat sesuai kebutuhan pasien .
B. MISI
C. Falsafah
D. NILAI
E. TUJUAN
Memberikkan pelayanan tranfusi darah yang berkualitas dan aman bagi pasien yang membutuhkan
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN PERSYARATAN JABATAN UNIT PELAYANAN DARAH
Unit Pelayanan darah dalam struktur organisasi rumah sakit berada dibawah Direktorat
Penunjang dan Pengembangan SDM yang di tetapkan dengan SK Direktur :
Administrasi
C. Persyaratan Jabatan
2. Administrasi
a. Pendidikan SMA
b. Memiliki rasa tanggung jawab dan loyalitas kepada organisasi
c. Bersikap ramah, sopan dan berkelakuan baik
3. Logistik
b. Pendidikan SMP
c. Memiliki rasa tanggung jawab dan loyalitas kepada organisasi
d. Bersikap ramah, sopan dan berkelakuan baik
4. Penyimpanan darah
b. Pendidikan SMA
c. Memiliki rasa tanggung jawab dan loyalitas kepada organisasi
d. Bersikap ramah, sopan dan berkelakuan baik
a. Crash Program
b. Pelatihan HIV
c. Kepalang Merahan
BAB VII
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, IGD dan Hemodialisis membawa formulir permintaan dan
contoh darah beku ke unit Pelayanan Darah .
BAB VIII
Jumlah Pegawai:
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kepala Lab dr Esti Rohani, Sp.PK 43 P PNS S2 Manajemen lab
Manajemen BDRS
KEGIATAN ORIENTASI
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, peningkatan kualitas sumber daya manusia
sangat diperlukan . Salah satu aspek dari peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pengenalan
lingkungan tempat kerja baru. Untuk itu pelaksanaan orientasi bagi pegawai baru maupun pindahan
sangat diperlukan
A. Tujuan
a. Tujuan Umum : Agar Pegawai baru/pindahan mengetahui kegiatan dan kebenaran lingkungan
kerja secara menyeluruh
b. Tujuan Khusus :
1) Agar memahami visi, misi, falsafah dan tujuan dan peraturan –peraturan yang berlaku di
lingkungan Unit Pelayanan Darah
2) Agar mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur-prosedur kerja dan prosedur –
prosedur pengamanan dimasing-masing unit kerja
3) Agar pegawai baru dapat memahami tugas, kewajibab, wewenang dan Tanggung Jawab
serta prosedur yang ada di Unit Pelayanan Darah
4) Agar mengetahui system/prosedur penilaian penampilan kerja staf
B. Sasaran
a. Pegawai baru
b. Pegawai Pindahan dari rumah sakit lain atau instansi lain
C. Materi Orientasi
D. Mekanisme Kerja
a. Bagian kepegawaian menyerahkan pegawai tersebut kepada Kepala Unit Pelayanan Darah
b. Kepala Unit menerima dan mencatat secara lengkap identitas pegawai
c. Kepala Unit Pelayanan Darah memberikan pengarahan dan jadual orientasi pegawai baru
d. Pegawai baru melaksanakan orientasi di Unit Pelayanan Darah
E. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi dilaksanakn selama 1 bulan di Instalasi Laboratorium Klinik . Rincian kegiatan orientasi
untuk di Instalasi Laboratorium sebagai berikut :
Nama :
NIP :
STATUS :
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pelaksanaan Kegiatan :
Rapat rutin
Dilaksanakan setiap bulan (12 kali dalam satu tahun)
Peserta seluruh petugas Unit Pelayanan Darah RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Jumlah Peserta : 18 orang
Tempat : Ruang Unit Pelayanan Darah RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Waktu : Hari minggu kedua setiap bulan
B. Biaya
Biaya penyelenggaraan kegiatan dibebankan pada dana operasional Unit Pelayanan Darah Rumah
Sakit .
C. Rencana Pelaporan
D. Penanggung Jawab
LAPORAN
Pencatat dan pelaporan kegiatan Unit Pelayanan Darah sangat diperlukan dalam perencanaan,
pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan Pelayanan Darah. Untuk itu
kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan
akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan
Pencatatan dan Pelaporan kegiatan Pelayanan Darah di Unit Pelayanan Darah RSUD Brigjend H.
Hasan Basry, untuk laporan harian dicatat pada buku harian Pelayanan Darah. Untuk laporan bulanan
dilaporkan dalam bentuk laporan bulanan, laporan triwulan, Laporan Semester dan Laporan Tahunan .