Nim. : 0604138227082
Mata kuliah : Kesultanan Palembang Darusalam
Dosen pengampu : Dr. Farida , M. Si
Helesn susanti M.A
Ahmad Najamuddin.
antara tahun 1811 dan 1825, era ini dapat dibagi sebagai berikut:
Tokoh sentral dalam drama yang dihasilkan bagian sejarah ini dalam
dari balik layar - dan Muntinghe, sementara sejumlah tentara yang dikenal
dari sejarah kolonial Inggris dan Belanda, seperti Gillespie, Wolterbeek
(halaman 1-2)
standar yang berlaku untuk manusia biasa. Dalam posisinya yang tak
cerdas dan berkembang, penyelenggara yang baik, diplomat yang licik dan
ahli strategi yang tampan. Minatnya yang serba guna juga terutama dalam
yang cukup luas".l Dalam notulen Masyarakat Seni dan Ilmu Pengetahuan
Batavia, bagian XVIII (1880), hlm. 75-76 kita membaca bahwa pada tahun
1822 oleh com- yang sama Missaris Palembang kepada penduduk Batavia
telah dikirim "55 (lima puluh lima) yang ditulis dengan sangat indah,
penulis SyaCir Sinyor Kista (atau Kosta), dari SyaCir Nuri dan seorang
pertemuan khusyuk di ruang resepsi kraton. Sultan lama sekali lagi harus
yang dia bayarkan kepada Robison pada saat itu untuk pemulihannya ke
takhta dititrasi ulang kepadanya oleh Inggris, dengan bunga, seperti yang
sultan tua melihat peluang melalui beban pribadinya dan dengan bantuan
sumber daya keuangan yang luas yang masih dia miliki, untuk
sultan Palembang harus puas dengan hasil dari budaya lada yang semakin
dikembalikan. Oleh karena itu hampir tidak dapat dianggap sebagai objek
pertukaran, meskipun telah diserahkan kepada Inggris oleh Sultan
Billiton, yang tidak disebutkan secara khusus dalam traktat tersebut, tetapi
juga telah diserahkan kepada Inggris oleh Sultan Palembang. Juga pada
berlangsung pada bulan Mei dan Juni 1823. Setelah kembali ke Palembang,