Anda di halaman 1dari 5

FORMA TUGAS JURNAL MK : METODOLOGI STUDI ISLAM

SEMESTER : 1 (SATU)

JURUSAN PBA

DOSEN PENGAMPU : : Dr. AMILIN A.BULUNGO M.Pd.I

No Nama Asal Jenis Teori Kesimpulan Dari


Penyususnan peruruan Jurusan Judul Permasalahan penelitian Pendekatan Mendukung jurnal
Jurnal Tinggi Jurnal Penyusunan Yang diperoleh
Jurnal

1 Syarif Universitas filsafat ISLAMISASI gagasan Islamisasi Filsafat Ilmu ilmu-ilmu menurut Sutrisno gagasan Islamisasi
Hidayatullah gajah mada, ILMU DALAM ilmu muncul sebagai Sebagai sosial- Hadi, ilmu-ilmu ilmu sangat erat
yogyakarta PERSPEKTIF akibat Perspektif, humonaria, sosial-humonaria, dengan adanya
FILSAFAT ILMU keterbelakangan umat Islamisasi termasuk ilmu- termasuk ilmu- beberapa faktor yang
Islam dari bangsa Ilmu dan ilmu agama, ilmu agama, melatarbelakanginya,
Barat yang Filsafat Ilmu, saling terkait ternyata masih di antaranya adalah:
disebabkan oleh: Beberapa baik secara sangat kebutuhan tersedianya
substansial terbelakang metodologi penelitian
penggunaan Tawaran
maupun (Amin, 1992: 28). yang memadai di
metodologi ilmiah Pengembang
historikal, menurut Amsal kalangan umat Islam,
pada berbagai disiplin an Keilmuan Islamisasi ilmu Bakhtiar, adalah khususnya ulama atau
ilmu yang “asal tiru”, pengetahuan dua kata yang cendekiawan
kurangnya wawasan begitu luas saling terkait baik keagamaan lainnya.
keislaman pada umat merambah ke secara substansial Pengembangan
Islam, dan adanya seluruh maupun keilmuan dalam
dikotomi-dualisme wilayah historikal. Ini gagasan Islamisasi
sistem pendidikan domestik dan karena kelahiran ilmu sangat
modern sekuler orbit ilmu tidak lepas membutuhkan filsafat
dengan sistem pemikiran dari peranan ilmu sebagai
pendidikan Islam. umat Islam. filsafat. perspektifnya. Ini
Dan pengembangan Metode-metode karena filsafat ilmu
keilmuan dalam yang berkembang adalah salah satu
gagasan Islamisasi dalam konstelasi cabang ilmu filsafat
ilmu sangat filsafat dapat yang tumbuh paling
digunakan untuk belakangan sebagai
membutuhkan filsafat
menentukan kesadaran untuk
ilmu sebagai
perkembangan menyatukan kembali
perspektifnya. ilmu pengetahuan ikatan-ikatan antara
Islam. ilmu pengetahuan
dengan filsafat
(sebagai sumber dari
ilmu) yang selama ini
menunjukkan
fenomena yang
memprihatinkan akibat
semakin jauhnya jarak
antara keduanya.
Filsafat ilmu sebagai
perspektif bagi
pengembangan sains
Islam mengandung
pengertian bahwa
filsafat ilmu dapat
dijadikan sebuah sudut
pandang, tolok ukur,
atau “posisi berdiri”
kita untuk menganalis
dan menyusun
framework
pengembangan sains
Islam.

2 Syahrul Kirom Sekolah Fakultas FILSAFAT ILMU Filsafat ilmu sangatlah Pancasila Berkaitan Robert Filsafat Jurnal Filsafat
Tinggi Ilmu Filsafat DAN ARAH penting jika dikaitkan analisis dengan nilai- Ackermann ilmu juga dapat
Ushuludin PENGEMBANGAN dengan permasalahan filsafat ilmu, nilai pancasila mendefinisikan digunakan untuk
(STIU) PANCASILA: bangsa saat ini. Filsafat Ilmu sebagai dasar filsafat ilmu menyelesaikan
Khozinatul RELEVANSINYA Filsafat ilmu yang dan ideologi adalah sebuah persoalan kebangsaan
Ulum, Blora, DALAM memiliki tiga aspek Relevansinya negara tinjauan kritis secara ilmiah yang
Jawa Tengah MENGATASI (ontologi, dengan Nilai- Indonesia , tentang bermuara pada
epistemologi, dan Nilai Filsafat ilmu
PERSOALAN pendapat- melemahnya
aksiologi) dapat Pancasila, sebagai dasar
KEBANGSAAN pendapat ilmiah pemahaman
dijadikan sebagai alat
Pengembang ilmu dewasa ini masyarakat terhadap
untuk memecahkan
an Nilai- Nilai pengetahuan dengan nilai-nilai Pancasila.
permasalahan bangsa,
khususnya dalam Pancasila, harus mampu perbandingan Melemahnya
kasus korupsi. Problem mengembangk terhadap pemahaman dan
Solusinya Kebangsaan an Pancasila pendapat- penghayatan
memberikan dan sebagai dasar- pendapat lampau masyarakat dapat
pemahaman tentang Pengamalan dasar ilmu yang telah diatasi dengan
nilai-nilai pancasila. Nilai-Nilai pengetahuan dibuktikan atau melakukan revitalisasi
Hasil kajian tentang Pancasila yang dalam kerangka dan reaktualisasi
nilai-nilai pancasila
sesungguhnya ukuran-ukuran nilainilai Pancasila.
dari filsafat ilmu
mempunyai yang Dalam kerangka ini,
yaitu : pertama secara
ontologi, pancasila nilai-nilai luhur dikembangkan nilai-nilai Pancasila
memiliki ajaran dan untuk dari pendapat- yang memiliki ilmu
nilai-nilai, seprti mengatasi pendapat pengetahuan dan
mengembangkan persoalan demikian itu. hakekat pengetahuan
sikap saling kehidupan Filsafat ilmu dapat dikaji melalui
menghormati antar manusia demikian jelas filsafat ilmu. Pertama,
manusia, kedua dengan bukan suatu secara ontologi,
epistemologi , menggunakan cabang ilmu yang Pancasila mempunyai
pancasila memiliki aspek bebas dari ajaran dan nilai-nilai
sumber-sumber ilmu ontologi, praktek ilmiah luhur, seperti
pengetahuan dan epistemologi senyatanya (Gie, mengembangkan sikap
konseop-konsep dan aksiologi. 1997:57). saling menghormati
nasionalisme yang Berkaitan Menurut Prof. dan menyayangi
patut dijadikan filsafat ilmu Muhammad sesama manusia, di
pedoman dalam
persoalan- Yamin, dalam mana Tuhan
kehidupan
persoalan bahasa mempunyai peranan
bermasyarakat
indonesia, ketiga mengenai Sansekerta dalam memberikan
aksiologi, nilai-nilai segala hal perkataan petunjuk pada umat
pancasila memiliki yang ”Pancasila” ada manusia. Kedua,
sumbangsih dalam menyangkut dua macam arti, epistemologi, Pancasila
kehidupan bangsa landasan ilmu yaitu: Panca mempunyai sumber
indonesia melalui maupun artinya ‘lima’, pengetahuan dan
nilai-nilai luhur dalam hubungan sedangkan, syiila wawasan kebangsaan
keadilan sosial dan ilmu dengan berkaitan dengan yang sudah seharusnya
kemanusiaan. segala segi peraturan tingkah dapat
dari kehidupan laku yang diimplementasikan
umat manusia. penting/ baik. dalam kehidupan
Dengan demikian, sehari-hari. Ketiga,
Pancasila itu secara aksiologi, nilai-
memiliki prinsip- nilai Pancasila memiliki
prinsip moral dan sumbangan berarti
etika (Kaelan, bagi kehidupan umat
1993:18). manusia, nilai-nilai
luhur untuk saling
membantu dan
memberikan rasa
keadilan sosial harus
diejawantahkan dalam
setiap aspek
kehidupan manusia.

3 Muhammad Universitas pascasarjana HUBUNGAN Filsafat dan ilmu Filsafat dan Mencakup Menurut tradisi Filsafat telah
Rijal Fadli Negeri FILSAFAT DENGAN pengetahuan Ilmu tentang filsafat yang tua, menjembatani lahirnya
Yogyakarta, ILMU merupakan upaya Pengetahuan pengetahuan istilah Yunani pendekatan
Indonesia PENGETAHUAN manusia dalam , Hubungan Pengetahuan philosophia multidisipliner yang
DAN memahami suatu Filsafat merupakan digunakan sangat diperlukan,
RELEVANSINYA DI konsep dan metode dengan Ilmu segenap hasil Phythagoras karena terbatas dan
ERA REVOLUSI dari sebuah disiplin Pengetahuan dari kegiatan untuk menyebut sempitnya kajian
INDUSTRI 4.0 ilmu. Perubahan ,Menalaah untuk gerak, pencarian keilmuan terhadap
(SOCIETY 5.0) zaman dan Filsafat, Ilmu mengetahui akan realitas fisik yang
perkembangan telah Pengetahuan sesuatu obyek kebijaksanaan sesungguhnya bersifat
mengantar filsafat ke dan Revolusi (dapat berupa dan kebenaran multidimensional. Ilmu
suatu konfigurasi Industri 4.0 suatu hal atau yang biasa pengetahuan adalah
dengan menunjukkan (Society 5.0), peristiwa yang dilakukan oleh rangkaian aktivitas
bagaimana “pohon Relevansinya dialami manusia. manusia yang rasional
ilmu pengetahuan” Filsafat dan subyek), Kebijaksanaan dan kognitif yang
bertumbuh mekar dan Ilmu komponen- dalam bentuk terdiri dari berbagai
bercabang secara Pengetahuan komponen yang utuh dan metode berupa aneka
subur dari masing- di Era yang menjadi sempurna hanya prosedur dan tata
masing disiplin ilmu. Revolusi tiang ada pada yang langkah sehingga
Tujuan penelitian ini Industri 4.0 penyangga ilahi, sementara menghasilkan
menelaah filsafat dan (Society 5.0) bagi eksistensi manusia yang kumpulan
ilmu pengetahuan ilmu, tiang terbatas sudah pengetahuan yang
serta relevansinya di penyangga itu merasa puas sistematis mengenai
era Revolusi Industri. ada tiga dengan gejala-gejala
Filsafat dan ilmu macam yaitu menegaskan diri kealaman,
pengetahuan sangat ontologi, sebagai pencinta kemasyarakatan atau
diperlukan epistemologi, dan bukan perorangan untuk
kehadirannya di dan aksiologi. pemilik tujuan mencapai
tengah Filsafat dan kebijaksanaan kebenaran,
perkembangan IPTEK ilmu dan kebenaran memperoleh
yang ditandai dengan pengetahuan utuh. Melalui akal pemahaman,
menajamnya adalah satu budinya, manusia memberikan
spesialisasi ilmu kesatuan dan hanya mampu penjelasan, ataupun
pengetahuan, karena memiliki mendekatkan diri melakukan penerapan.
dengan mempelajari hubungan kepada Realitas hubungan
filsafat para ilmuwan yang saling kebenaran yang filsafat dan ilmu
diharapkan akan melengkapi utuh. Manusia pengetahuan adalah
dapat menyadari atas antara satu tidak akan pernah sama-sama hasil dari
keterbatasan dirinya dengan meraihnya secara kegiatan berpikir
agar tidak lainnya. lengkap dan manusia. Kegiatan
terperangkap ke sempurna satu manusia diartikan
dalam sikap arogansi kali untuk dalam sebuah
intelektual. Counter selamanya prosesnya dan juga
discourse terhadap (Zaprulkhan, dalam hasilnya.
perkembangan IPTEK 2016: 6). Apabila dilihat dari
tidak dapat dilakukan, Pengetahuan hasilnya, ketiganya
melainkan untuk pada dasarnya merupakan hasil
dapat mengurangi merupakan hasil daripada berpikir
dampak negatif dari dari proses manusia secara sadar.
adanya teknologi itu melihat, Jika dilihat dari segi
sendiri. Di era mendengar, prosesnya, keduanya
Revolusi Industri 4.0 merasakan, dan menunjukkan suatu
dan Society 5.0 berpikir yang kegiatan yang
kelompok menjadi dasar berusaha untuk
masyarakatnya manusia dan memecahkan masalah-
heterogen, sehingga bersikap dan masalah dalam
sangat kompleks bertindak kehidupan manusia
timbul masalah- (Makhmudah, (untuk memperoleh
masalah terkait 2018: 203). kebenaran dan
berkembangnya Ilmu pengetahuan), dengan
teknologi dan dapat pengetahuan menggunakan
mengubah pola pikir dalam metodemetode atau
kehidupan manusia ke perkembanganny prosedur-prosedur
pola kehidupan yang a dengan tertentu secara
lebih canggih dengan pendekatan sistematis dan kritis.
tenaga teknologi empiris menurut Filsafat dan ilmu
seperti robot dan Auguste Comte pengetahuan
internet. Maka, (1798-1857) yang merupakan jembatan
keilmuan yang dituliskan dalam atas perubahan dan
dijadikan sebagai karyanya Cours perkembangan di
tonggak aksiologis de Philosphie dunia IPTEK.
dalam mengarahkan, Positive Berkembangnya
mengendalikan mengajarkan teknologi saat ini
perkembangan IPTEK bahwa cara dikenal dengan istilah
secara positif untuk berpikir manusia Revolusi Industri 4.0
kepentingan umat dalam dan Society 5.0 di
manusia dan masyarakat akan mana pola kehidupan
lingkungannya adalah mencapai manusia telah beralih
filsafat dan ilmu puncaknya di dari tenaga manusia ke
pengetahuan. tahap positif, tenaga teknologi
Filsafat merupakan setelah tahapan canggih seperti
pijakan atau landasan teologis dan internet, robot,
berpikir manusia metafisik. kecerdasan buatan dan
dalam dunia akademik Pengistilahan komputer. Hal ini biasa
sebagai penalaran positif memiliki dikenal dengan era
akal dalam mencari arti eksplisit disrupsi sebab akan
dan mendalami dengan muatan muncul banyaknya
sebuah ilmu filsafati, permasalahan-
pengetahuan. Filsafat maksudnya permasalahan
dan ilmu pengetahuan bahwa yang masyarakat yang
secara terus menerus benar dan yang dihadapi atas masifnya
selalu mengalami nyata haruslah perkembangan IPTEK.
transformasi guna konkret, eksak,
untuk menuntaskan akurat, dan
problematik yang memberi
dihadapi seiringan kemanfaatan
perkembangan (Levine, 2018).
zaman. Sejak lahir dan Perkembangan
berkembangnya ilmu
filsafat dan ilmu pengetahuan
pengetahuan memiliki membuat filsafat
peranan/pengaruh merefleksikan diri
yang besar terhadap sebagai wadah
dunia akademik. keilmuan, agar
Filsafat dan ilmu tidak akan pernah
pengetahuan mengenal titik
ditujukan pada proses henti dalam
dan hasil, jika dilihat menjelajahi
dari hasilnya kawasan ilmiah
keduanya sama-sama guna mencapai
hasil daripada kebenaran atau
berpikirnya akal kenyataan,
manusia secara sadar. sesuatu yang
Apabila dilihat dari tidak akan pernah
prosesnya habis untuk
menunjukkan sesuatu dipikirkan dan
kegiatan yang tidak akan selesai
berusaha untuk dibahas. Filsafat
memecahkan di sini diharapkan
permasalahan dalam dapat berdiri
kehidupan manusia, ditengah-tengah
dengan metode dan ilmu
prosedur tertentu pengetahuan,
secara sistematis dan maksudnya
kritis. filsafat bukan
berarti menjadi
semacam puncak
ekstasi rasional
ilmu-ilmu,
mahkota ilmu-
ilmu, atau status
simbolis yang
boleh
diagungkan,
meski tidak punya
tangan untuk
berbuat
(Nasution, 2016).

Anda mungkin juga menyukai