Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ORGANISASI MANAJEMEN INDUSTRI

Disusun oleh :
FAHRIYANTO MASDIN
NIM : 200210114003
TEKNIK INDUSTRI REG B

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-
Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyelesaian makalah ini yang
berjudul ” Manajemen Organisasi”

Penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya


ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak dan juga Dosen
pembimbing akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak
kekurangannya.

Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
tentang informasi. Dan tak lupa banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Serta mendapat Ridho dari Allah SWT.
Amin ya robbal alamin

Makassar, 18 Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Permasalahan ............................................................................ 1

C. Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

A. Pengertian pengorganisasian dan organisasi ................................. 2

B. Azas-azas organisasi .................................................................... 2

C. Bentuk-bentuk organisasi............................................................. 3

D. Perkembangan dan perubahan organisasi ..................................... 5

E. Komitmen organisasi ................................................................... 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12

A. Kesimpulan ................................................................................. 12

B. Saran ........................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hidup manusia akan memperoleh kebahagiaan jika di dasarkan pada


keselarasan dan keseimbangan hidup pribadi, dalam hubungan dengan masyarakat,
bangsa, alam maupun dengan Tuhannya. Dengan demikian kekuatan manusia itu
tidak hanya terletak pada fisiknya semata, juga kemampuan untuk bekerjasama
dengan sesama manusia lainnya.

Nabi SAW pernah berkata : "Jika ada tiga orang diantara kamu wajib ditunjuk satu
orang sebagai pemimpin". Hadist diatas menerangkan bahwa betapa pentingnya
mengorganisir banyak orang yang lebih dari dua, yang tentunya pula dalam satu
pandangan dan tujuan untuk berbagi peran dan penghasilan. Misalnya pekerjaan itu
adalah membuat bangunan maka tidak semua orang sama-sama menggergaji kayu,
atau sama-sama mengaduk semen, namun harus ada yang bertugas sebagai arsitek,
tukang, kuli dan lain-lain.

B. Permasalahan

Dari latar belakang diatas timbul permasalahan yang harus dijawab:

1. Apa Pengertian dari organisasi dan Pengorganisasian?

2. Bagaimana bunyi azaz-azaz organisasi?

3. Apa saja bentuk-bentuk dari organisasi?

4. Bagaimana perubahan dan perkembangan dari organisasi?

5. Apa komitmen sebuah organisasi

C. Tujuan

Untuk menjelaskan pengertian dan segala sesuatu yang berkaitan dengan


manajemen organisasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengorganisasian dan Organisasi

Organisasi adalah Organisasi (organization) dan pengorganisasion (organizing)


memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan
wadah atau tempat manejer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Sedangkan Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi
organik dari manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan
(planning).

Dengan demikian, antara organisasi dan pengorganisasian memiliki pengertian


yang berbeda.

James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat


bahwa:“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh
individu-individu yang bertidak secara sendiri”

B. Azas – azas Organisasi

v Pembagian kerja

v Asas wewenang dan tanggungjawab

v Disiplin

v Kesatuan perintah

v Kesatuan arah

v Asas kepentingan umum

v Pemberian janji yang wajar

v Pemusatan wewenang

v Rantai berkala

2
v Asas keteraturan

v Asas keadilan

v Kestabilan masa jabatan

v Inisiatif

v Asas kesatuan

C. Bentuk – Bentuk Organisasi

Ada beberapa bentuk berbeda dari struktur organisasi dalam sebuah tim. Tim yang
sudah terorganisir dan tersturktur dengan baik sangatlah penting, karena akan
mengarahkan tim tersebut menjadi sebuah tim yang ahli dan cakap dalam bekerja.
Pengambilan keputusan dalam sebuah tim bergantung pada bagaimana cara tim
tersebut akan bekerja bersama. Macam-macam bentuk organisasi tersebut adalah:

1. Macam – macam organisasi

a) Democratic Decentralized (DD)

Tidak memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk menangani


suatu tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa berubah/diganti bila ada
perubahan dalam pekerjaan (task). Keputusan yang dibuat harus berdasarkan
konsensus kelompok, bukan hanya wewenang satu orang saja.

Komunikasi sangatlah penting karena setiap individu harus benar-benar paham


akan segala sesuatu yang harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar
anggota di sini adalah komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan dan
bawahan dalam bentuk organisasi ini.

b) Controlled Decentralized (CD)

Memiliki satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-tugas


utama. Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama
untuk mengkoordinir dan menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan

3
kebijakan pemimpin utama. Pemimpin sekunder ini menjadi koordinator dalam
sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian tugas.

Pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam


masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group
diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu sub
group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar anggota dalam satu sub group.
Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub kelompok dengan pemimpin
utama tim.

c) Controlled Centralized (CC)

Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan ditangani
langsung oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap suatu
masalah berada di tangan pimpinan utama.

Pimpinan utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus
bekerja dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama.
Karena itu sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal.

2. Teori – teori Organisasi

a) James D. Money

Oragnisasi adalah sebagai bentuk perserikatan orang – orang untuk mencapai suatu
tujuan bersama.

b) Jhon D. Millet

Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang
diselengarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.

c) Chester L Bernard

Organisasi adalah suatu sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang atau lebih dari
sesuatu yang tidak berwujud dan tidak padang bulu, yang sebagian besar bagian
silaturahmi.

4
D. Perkembangan Dan Perubahan Organisasi

1. Perkembangan Organisasi

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa manusia adalah makhluk


sosial. Hal ini turut mendorong manusia membentuk organisasi untuk mewujudkan
cita-citanya. Karena itu, organisasi muncul ketika manusia itu berkumpul dua orang
atau lebih.

Bahkan, sebelum manusia terlahir ke muka bumi ini, benih-benih organisasi juga
telah tersirat sejak awal proses penciptaan manusia di alam rahim. Seperti yang
dijelaskan oleh ilmu kedokteran, sel sperma seorang laki-laki dikatakan normal
apabila berjumlah minimal 20 juta sel sperma. Padahal, hanya satu sel yang
dibutuhkan untuk melakukan pembuahan dengan sel telur milik sang istri. Peristiwa
ini mengisyaratkan bahwa manusia memang ditakdirkan untuk berorganisasi dalam
mencapai tujuan.

Demikian pula kisah nabi Adam as sebagai manusia pertama yang diungkap dalam
al-Qur’an, ia juga membentuk kelurga bersama istrinya Hawa. Ketika mereka
memiliki anak, maka anak-anak tersebut mereka dididik dan diorganisir sedemikian
rupa dengan pekerjaan yang berbeda sesuai dengan bakat dan minat mereka. Seperti
Qabil bekerja sebagai petani, sedangkan Habil sebagai peternak. Hal ini terungkap
dalam firman Allah SWT:

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut
yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari
salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil).
ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. berkata Habil: “Sesungguhnya
Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”. (Qs. al-
Maidah/5: 27)

Sepanjang sejarah perkembangan manusia, juga ditemukan bukti-bukti bahwa


organisasi itu telah muncul di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan orang-orang
Yunani, kerajaan-kerajaan yang telah dibangun pada masa Romawi juga

5
menunjukkan bahwa mereka telah membentuk dan membangun organisasi yang
baik.

Dengan demikian, manusia dan organisasi serta aktivitasnya telah berlangsung


lama sejak ribuan tahun silam, tapi yang dibutuhkan dan perlu untuk diketahui
adalah akar perkembangan organisasi pada abad ke-18 dan ke-19.

2. Perubahan Pada Kondisi yang diinginkan

* Adam Smith, 1776; Adam Smith telah memberikan kontribusi yang sangat
penting dengan doktrin ekonominya, yaitu spesialisasi bidang kerja atau pembagian
tugas dengan berbagai argumentasi yang sangat dalam. Adam Smith memberikan
contoh pembagian tugas dengan spesialisasi bidang kerja tertentu dalam pabrik
pembuatan peniti. Ada sepuluh orang pekerja dalam pabrik tersebut, setiap orang
mempunyai tugas tertentu dengan mengerjakan suatu bagian kerja tertentu. Sepuluh
orang pekerja tersebut dapat membuat 48.000 buah peniti tiap harinya. Selanjutnya,
jika setiap pekerja mengambil kawat sendiri-sendiri kemudian meluruskannya,
membuatkan ujung batangnya, hasilnya setiap pekerja mampu membuat satu peniti
dalam satu hari. Kalau ada sepuluh pekerja maka dapat membuat sepuluh peniti
setiap hari. Dan spesialisasi bidang pekerjaan tertentu pada masa sekarang ini sudah
barang tentu termotivasi oleh keuntungan yang berlipat ganda dari doktrin Adam
Smith pada 2 abad silam.

* Charles Babbage, 1832; Charles Babbage adalah seorang profesor matematika


dari Inggris yang telah mengembangkan sistem pembagian tugas yang telah
diartikulasikan pertama kali oleh Adam Smith. Babbage menambahkan beberapa
keuntungan dengan sistem pembagian tugas, yang telah dikemukakan oleh Adam
Smith. Selain keterampilan, menghemat waktu yang terkadang sering disia-siakan
terbuang ketika penggantian tugas satu ke tugas yang lain.

Keuntungan tersebut yaitu:

v Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk belajar suatu pekerjaan

v Menghemat pemborosan material yang diperlukan dalam pelajaran pada tiap


tingkatan.

6
v Memungkinkan untuk menghasilkan tingkat keteram¬pilan yang tinggi.

v Memungkinkan kemampuan untuk membandingkan keterampilan seseorang dan


bakat fisik dengan tugas-tugas tertentu.

* Robert Owen, 1825; Robert Owen adalah orang periling dan berjasa dalam sejarah
perilaku organisasi karena ia adalah seorang industrialis pertama yang
mengingatkan bagaimana sistem pabrik yang sedang tumbuh dan berkembang telah
merendahkan para pekerja. Ia menolak praktik-praktik kekerasan yang ia lihat di
pabrik-pabrik, seperti anak yang bekerja di bawah umur 10 tahun, 13 jam kerja tiap
hari dengan kondisi kerja yang menyedihkan. Owen menjadi seorang reformer, ia
mencek para pemilik pabrik yang memperlakukan peralatan lebih baik
dibandingkan dengan para karyawannya, ia mengkritik mereka yang membeli
mesin dengan harga mahal sementara membayar para pekerja yang menjalankan
mesin tersebut dengan harga sangat murah. Owen mengatakan bahwa
mempergunakan uang untuk meningkatkan para pekerja merupakan salah satu
investasi terbaik yang menjadi pilihan para eksekutif bisnis, ia mengklaim bahwa
memperlihatkan concern kepada para karyawan akan sangat menguntungkan untuk
manajemen dan membebaskan kesengsaraan manusia. Untuk ukuran zaman Owen
ia tentu sangat idealis tapi seratus tahun setelah tahun 1825 ditetapkan jam kerja
untuk semua, undang-undang perburuhan anak, pendidikan untuk umum,
perusahaan memberikan makan pada waktu kerja.

3. Mengenal Perubahan

Di dalam lingkungan makro, seperti Anda kenali, terjadi berbagai perubahan yang
bersifat alami, seperti siklus hidup atau life-cycle. Di dalam contoh kita, perusahaan
di kota kecil tadi mengalami perubahan siklus yang tidak disadari oleh pemilik dan
seluruh stafnya. Mereka sudah berada di tahap puncak pertumbuhannya.
Perubahan-perubahan alami serupa ini terjadi pada hidup pribadi Anda, seorang
pemimpin, pengikut, atau orang-orang lain yang terkait dengan organisasi atau
komunitas kita. Perubahan serupa ini terjadi pula dengan sebuah kota, teknologi,
pola pikir, suatu masyarakat, bahkan agama sekalipun. Misalnya, pemahaman
tentang dunia yang dianggap sebagai suatu piring datar dan memiliki tepi, kini

7
sudah usang. Demikian pula pandangan tentang bumi sebagai pusat tata surya.
Lebih abstrak lagi, paham yang membedakan manusia sebagai kafir atau beriman,
kini semakin banyak ditinggalkan orang dan digantikan dengan paham baru bahwa
semua manusia saling terkait dan unik dalam paradigma masing-masing.

Apa yang harus seorang pemimpin lakukan terhadap perubahan alamiah itu?
Terhadap perubahan yang mengikuti siklus hidup tadi, seorang pemimpin perlu
senantiasa meneliti dan mempelajari pada tahap mana dari siklus itu ia dan
pengikutnya berada. Akan sangat fatal bila ia mengira bahwa organisasinya masih
berada pada tahap pertumbuhan yang membutuhkan banyak dana, padahal mereka
sudah berada pada tahap uzur dimana dana justru harus dihemat. Disamping itu, ia
perlu meneliti kalau-kalau cara memimpinnya tidak lagi cocok untuk suatu tahap
baru dari kehidupan organisasinya.

4. Keefektifan Pengembagan Organisasi

v Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota


organisasi

v Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka

v Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi

v Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan


mengendalikan diri

E. Komitmen Organisasi

1. Pengertian Komitment Organisasi

Komitment organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan


memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut Stephen P.
Robbins didefinisikan bahwa keterlibatan pekerjaaan yang tinggi berarti memihak
pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara komitmen organisasional
yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam

8
organisasi sekolah guru merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung
dengan siswa, maka guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu
menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan mempunyai
komimen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja.

2. Bentuk – bentuk Komitmen Organisasi

a) Komitmen efektif (effective comitment): Keterikatan emosional karyawan,


dan keterlibatan dalam organisasi,

b) Komitmen berkelanjutan (continuence commitment): Komitmen berdasarkan


kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini
mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit,

c) Komitmen normatif (normative commiment): Perasaan wajib untuk tetap


berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan
hal benar yang harus dilakukan.

3. Proses Pembentukan Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi kelanggengan suatu
organisasi. Tanpa adanya komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu, tidak
akan mungkin suatu organisasi dapat berjalan dengan maksimal. Banyak sekali
penelitian-penelitian yang mengupas dan memahami permasalahan komitmen
ornagisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Dunham, Grube dan Castaneda (1994)
mengatakan bahwa adanya komitmen organisasi yang tinggi pada setiap diri
individu sangat berhubungan erat denagn rasa memiliki individu terhadap
organisasi.

Miner (1988) menjelaskan bahwa ada tiga tahap proses pembentukan komitmen
terhadap organisasi. Tahap-tahap tersebut merupakan serangkaian waktu yang
digunakan oleh individu untuk mencapai puncak karir. Tahap-tahap ini adalah:

a) Komitmen awal. Ini terjadi karena adanya interaksi antara karakteristik


personal dan karakteristik pekerjaan. Interaksi tersebut akan membentuk harapan
karyawan tentang pekerjaannya. Harapan tentang pekerjaan inilah yang akan
mempengaruhi sikap karyawan terhadap tingkat komitmen terhadap organisasi.

9
b) Komitmen selama bekerja. Proses ini dimulai setelah individu bekerja.
Selama bekerja karyawan mempertimbangkan mengenai pekerjaan, pengawasan,
gaji, kekompakan kerja, serta keadaan organisasi dan ini akan menimbulkan
perasaan tanggung jawab pada diri karyawan tersebut.

c) Komitmen selama perjalanan karir. Proses terbentuknya komitmen pada tahap


masa pengabdian terjadi selama karyawan meniti karir didalam organisasi. Dalam
kurun waktu yang lama tersebut, karyawan telah banyak melakukan berbagai
tindakan, seperti investasi, keterlibatan sosial, mobilitas sosial, mobilitas pekerjaan
dan pengorbanan-pengorbanan lainnya.

4. Aspek-Aspek Komitmen Organisasi

Komitmen berorganisasi ditandai oleh suatu keinginan untuk memelihara


anggotanya, terlibat dalam bekerja dan menyesuaikan nilai-nilai pribadi dengan
tujuan-tujuan serta kebijaksanaan organisasi.

a) Perasaan manunggal dengan tujuan organisasi (identifikasi), yang meliputi


minat dan tujuan yang sama dengan anggota organisasi lain.

b) Perasaan terlibat dalam organisasi, dimana perasaan terlibat pada organisasi


merupakan perasaan ikut memiliki dari karyawan terhadap organisasi.

c) Perasaan setia atau loyal pada perusahaan, merupakan kesetiaan individu


dengan memberikan dukungan serta mempertahankan kebijaksanaan organisasi.

5. Faktor – faktor yang mempegaruhi komitmen organisasi

Komitmen organisasi sangat terkait dengan faktor individu dan juga faktor
organisasi (Schultz dan Ellen, 1994). Individu yang telah berada dalam suatu
organisasi lebih dari dua tahun, dan individu yang memiliki keinginan untuk
berkembang, memiliki komitmen organisasi yang tinggi disbanding dengan
individu yang baru masuk didalam suatu organisasi (Schultz dan Ellen, 1994).
Penelitian yang dilakukan oleh O’ Driscoll (dalam Schultz dan Ellen, 1994) pada
119 karyawan didaerah New Guenia, menunjukkan bahwa perkembangan
komitmen organisasi akan terlihat setelah enam bulan individu bergabung didalam
suatu organisasi, dan selanjutnya penelitian tersebut menemukan hubungan yang

10
positif antara komitmen organisasi dengan kepuasan kerja.atau dapat dikelompokan
menjadi 4 bagian.

a) karakteristik individu (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status


perkawinan)

b) karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan

c) karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi

d) pengalaman dalam kerja

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh


terhadap komitmen organisasi diantaranya adalah kejujuran dalam pekerjaan,
perhatian, kepedulian dan kepercayaan terhadap karyawan, perbedaan karakteristik
individu (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, karakteristik
yang berhubungan dengan pekerjaan, karakteristik struktural (formalitas,
desentralisasi), pengalaman dalam kerja, kepercayaan dan penerimaan yang penuh
atas nilai-nilai dan tujuan organisasi, keinginan bekerja keras demi kepentingan
organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap menjadi anggota
organisasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek komitmen


organisasi meliputi kemauan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya
dalam organisasi yang ditandai dengan kesetiaan pada organisasi atau perusahaan,
kemampuan yang kuat berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikut
mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi serta adanya
penerimaan nilai, tujuan dan sasaran organisasi. Aspek-aspek yang akan dijadikan
alat ukur adalah perasaan manunggal dengan organisasi, perasaan terlibat pada
organisasi, dan perasaan setia dan loyal pada perusahaan.

B. Saran

Seorang pemimpin harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang


organisasi baik secara individu mau kelompok.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dharma Agus.Organisasi, Perilaku, Struktur dan proses (Terjemahan).


Jakarta:Erlangga. .1992

Miftah Thoha. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. CV.
Rajawali, 1983

Sondang P.Siagian.Organisasi Kepemimpinan dan perilaku Administrasi,


Jakarta:Gunung Agung, 1992

13

Anda mungkin juga menyukai