Anda di halaman 1dari 135

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG “FITUR CUSTOMER RATING

DAN REVIEW” DALAM MENCIPTAKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN


DI MARKETPLACE SHOPEE

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2018 Fakultas Ilmu
Sosial Dan Budaya Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Program Strata Satu (S1)

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu pada Sosial dan Budaya Univer

sitas Swadaya Gunung Jati

SALSABILA NUR RAHMADANIA


NPM : 118100143

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2022
xii
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis berupa skripsi saya

yang berjudul ”Persepsi Mahasiswa Terhadap Fitur Customer Rating Dan

Review Dalam Menciptakan Keputusan Pembelian Di Marketplace

Shopee” adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dengan arahan tim

pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan

tinggi manapun.

Sumber informasi yang diproleh berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan dari tulisan lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam daftar pustaka pada bagian akhir skripsi ini.

Cirebon, Agustus 2022

Salsabila Nur Rahmadania


NPM : 118100143

xii
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Persepsi Mahasiswa Tentang “Fitur Customer Rating Dan


Review” Dalam Menciptakan Keputusan Pembelian Di
Marketplace Shopee
Nama : Salsabila Nur Rahmadania

NPM : 118100143

Laporan Ini Disetujui Oleh Pembimbing :

Tanggal Diterima :

Tanggal Disetujui :

Disetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Farida Nurfalah, S.Sos., M.Si. Khaerudin Imawan, S.Sos., M.I.Kom


NIK. 41750429 NIK.0407078008

Diketahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya

Dr. H. Nurudin Siraj, Drs., MA., M.Si.


NIK. 41650193

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PERSEPSI MAHASISWA TENTANG FITUR CUSTOMER

RATING DAN REVIEW DALAM MENCIPTAKAN

KEPUTUSAN PEMBELIAN DI MARKETPLACE SHOPEE

Nama : Salsabila Nur Rahmadania

NPM : 118100143

Skripsi ini telah diseminarkan pada hari Senin, 22 Agustus 2022 dengan Tim

Penguji :

1. Dr. H. Nurudin Siraj, Drs., MA., M.Si ( )

2. Dr. Farida Nurfalah, S.Sos., M.Si ( )

3. Welly Wihayati, Sos., M.Si ( )

Disetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr.Farida Nurfalah, S.Sos., M.Si Khaerudin Imawan,S.Sos.,M.I.Kom


NIK.41750429 NIK.0407078008

Mengetahui:
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Budaya

Dr. H. Nurudin Siraj. Drs.,MA.,M.Si


NIK.41650193

xii
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG “FITUR CUSTOMER
RATING DAN REVIEW” DALAM MENCIPTAKAN
KEPUTUSAN PEMBELIAN DI MARKETPLACE SHOPEE
Oleh:
Salsabila Nur Rahmadania
(118100143)
Email: salsabila12265@gmail.com

Abstrak

Perkembangan internet menjadi komunikasi yang sagat cepat dan efektif sehingga
membuat fenomena gaya hidup baru dikalangan masyarakat. Internet yang tidak te
rbatas hanya pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui satu media
melainkan dapat juga digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi dan m
emunculkan marketplace baru serta sebuah jaringan bisnis yang luas dan tidak ter
batas oleh tempat dan waktu. Shopee adalah satu dari banyak pihak yang memanf
aatkan peluang tersebut dengan meramaikan segmen mobile marketplace melalui
aplikasi mobile mereka dapat mempermudah transaksi jual beli melalui perangkat
ponsel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi, faktor pendukung, dan
sikap mahasiswa dalam menggunakan fitur customer rating dan review di
marketplace Shopee. Teori dalam penelitian ini adalah teori persepsi. Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualititatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FISB
UGJ Cirebon Dengan melakukan observasi, diperoleh sampel empat orang.
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan penelitian lapangan, dan
pengumpulan data melalui wawancara langsung, kemudian penelitian kepustakaan
melalui literature, sumber bacaan dan jurnal terdahulu serta sumber-sumber yang
relevan dengan penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi
Mahasiswa FISB UGJ terhadap fitur customer rating dan review yaitu diangap
sebagai fitur yang informatif dan fitur yang dapat meningkatkan kepercayaan
sehingga berdampak besar dalam menciptakan keputusan pembelian.

Kata Kunci : Marketplace Shopee, “Fitur customer rating dan review”,


Persepsi Mahasiswa.

xii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puja dan syukur atas kehadiran-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Persepsi Mahasiswa Pada Fitur

Customer Rating Dan Review Terhadap Keputusan Pembelian Di Marketplace

Shopee”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas pengajuan skripsi. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs.,M .Si selaku Rektor Universitas

Swadaya Gunung Jati Cirebon sekaligus Dosen Wali.

2. Dr. H. Nurudin Siraj, Drs., MA., M.Si. selaku Dekan FISIB Universitas

Swadaya Gunung Jati Cirebon.

3. Dr. Farida Nurfalah, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Program Studi Komunikasi

Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon sekaligus Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Khaerudin Imawan, S.Sos., M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang

telah memberikan pengarahan, bimbingan dan saran sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

5. Welly Wihayati, S.Sos.,M.Si. selaku Sekretaris Prodi Fakultas Ilmu Sosial

dan Budaya Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon.

xii
6. Segenap Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Swadaya Gunung Jati Cirebon.

7. Civitas Akademika Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

8. Orangtuaku tercinta, yang selalu memberikan motivasi, dukungan,

semangat dan kasih sayang selama ini, terima kasih atas segala doa-doa

terbaik dan pengorbanan yang telah dilakukan demi pendidikanku, semoga

segala harapan kedua orang tuaku dapat aku wujudkan.

9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat.

10. Teman-teman seperjuanganku kelas Ikom F angkatan 2018, yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu.

11. Stevene Ezra Febrian Sugianto, Agung Satya Nugraha, Feni Oktiani , Citra

Nur Amefely, Nurhafifah, Deana Rahma Thalita, Dewi Anggraeni, Nadia

Ayuning Seftiani, Salmaa Salasabiila, Ika Nurbaeti, Elvira Lorenza, Gita

Fitriane selaku teman dekat penulis yang selalu memberikan dukungan.

12. Teman – teman Prodi Ilmu komunikasi yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu,terimakasih atas bantuan dan semangatnya selama ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

menyempurnakan penyelesaian penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi

siapapun yang memerlukannya

Cirebon, 25 Maret 2022

Salsabila Nur Rahmadania

xii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................
ABSTRAK.............................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................
BAB I.......................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2Rumusan Masalah.............................................................................................10
1.3 Identifikasi Masalah.........................................................................................10
1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................11
1.6 Kerangka Pemikiran.........................................................................................12
1.6.1 Persepsi..................................................................................................12
1.6.2 Marketplace...........................................................................................14
1.6.3 Customer Rating....................................................................................15
1.6.4 Customer Review...................................................................................18
1.6.5 Keputusan Pembelian............................................................................20
1.7 Definisi dan Operasional Konsep Penelitian...................................................24
1.7.1 Definisi Konsep Penelitian....................................................................24
1.7.2 Operasionalisasi Konsep Penelitian.......................................................26
1.8 Metode penelitian.............................................................................................27
1.8.1 Informan dan Teknik Pemilihan Informan............................................27
1.8.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................................28
1.8.4 Teknik Analisi Data...............................................................................29
1.9 Lokasi dan Jadwal Penelitian...........................................................................31

xii
BAB II...................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................
2.1 Tinjauan Komunikasi.......................................................................................32
2.1.1 Unsur-Unsur Komunikasi......................................................................34
2.1.2 Fungsi Komunikasi................................................................................37
2.2 Tinjauan Persepsi.............................................................................................37
2.2.1 Faktor Fungsional Mempengaruhi Persepsi..........................................48
2.2.2 Jenis-Jenis Persepsi................................................................................49
2.2.3 Hambatan Persepsi.................................................................................51
2.2.4 Mengatasi Kesalahan Persepsi...............................................................54
2.3 Tinjauan Marketplace......................................................................................57
2.3.1 Karakteristik Marketplace.....................................................................59
2.3.2 Jenis – Jenis Marketplace......................................................................60
2.4 Tinjauan Shopee...............................................................................................61
2.5 Tinjauan Online Customer Rating...................................................................64
2.6 Tinjauan Online Customer Review..................................................................67
2.6.1 Pengertian Online Customer Review.....................................................67
2.6.2 Parameter Online Customer Review......................................................69
2.7 Tinjauan Keputusan Pembelian.......................................................................71
2.7.1 Tahap-Tahap Keputusan Pembelian......................................................72
2.7.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian..................74
BAB III..................................................................................................................
OBYEK PENELITIAN.......................................................................................
3.1 Sejarah Universitas Swadaya Gunung Jati.......................................................77
3.1.1 Program Studi Ilmu Komunikasi UGJ Cirebon.....................................79
3.1.2 Letak Geografis.....................................................................................83
3.2 Profil Marketplace Shopee...............................................................................83
BAB IV..................................................................................................................
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................
4.1 Persepsi Mahasiswa terhadap fitur rating dan review di marketplace Shopee92
4.1.1 Seleksi....................................................................................................93

xii
4.1.2 Interpretasi.............................................................................................99
4.1.3 Reaksi..................................................................................................103
4.2 Faktor pendukung mahasiswa memilih menggunakan fitur customer rating
dan review di marketplace Shopee.......................................................................105
4.3 Sikap mahasiswa dalam penggunaan fitur customer rating dan review di
marketplace Shopee terhadap keputusan pembelian...........................................106
BAB V..................................................................................................................109
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................109
5.1 Kesimpulan.................................................................................................109
5.2 Saran...........................................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................112

xii
DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 OPERASIONAL KONSEP PENELITIAN .................................


TABEL 4.1 HASIL OBSERVASI ......................................................................

xii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 Fitur Customer Rating .............................................................


GAMBAR 1.2 Fitur Customer Review .............................................................
GAMBAR 1.3 Peta Lokasi FISB UGJ ..............................................................
GAMBAR 2.1 Bagan Proses Terjadinya Persepsi ...........................................
GAMBAR 2.2 Logo Shopee ................................................................................
GAMBAR 2.3 Kategori Shopee .........................................................................
GAMBAR 3.1 Logo FISB UGJ .........................................................................
GAMBAR 3.2 Logo Shopee ................................................................................

xii
DAFTAR LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA ...........................................................................115


CURICULUM VITAE ......................................................................................116
SURAT IZIN PENELITIAN ............................................................................1
DOKUMENTASI WAWANCARA .................................................................11
DOKUMENTASI KEGIATAN ......................................................................1
DOKUMENTASI KEGIATAN BIMBINGAN SKRIPSI ............................1

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi- informasi, pesan-

pesan,gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian dengan menggunakan

lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal atau

non-verbal dari seseorang atau kelompok orang kepada seseorang tau

kelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian dan

kesepakatan

bersama: (T. May Rudi, 2005:1).

Manusia merupakan makhluk hidup yang dituntut untuk memenuhi keb

utuhan hidupnya demi bertahan hidup. Kebutuhan tersebut antara lain, makana

n, pakaian, tempat tinggal, hiburan, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat dik

ategorikan menjadi kebutuhan primer, sekunder dan tersier menurut kepentinga

nnya. Kebutuhan manusia semakin berkembang seiring dengan berkembangny

a zaman, hal tersebut terjadi karena adanya rasa ingin untuk menjadi individu y

ang memiliki citra baik dan mendapat pujian dari lingkungannya. Terlebih lagi

jika seseorang tidak mampu mengontrol gaya hidupnya, ditakutkan mereka aka

n terjerumus dalam sikap konsumtif. Menurut (Mowen, Dkk, 2002:7) sikap ko

nsumtif merupakan gaya hidup seseorang dalam mengonsumsi sesuatu tanpa b

atas dengan tidak memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Tidak jarang m

ereka rela membeli barangbarang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hanya unt

xii
uk memuaskan keinginan bukan berdasarkan kebutuhan (Fitriyani, Dkk, 201

3:5).

Minat pembelian merupakan faktor penting dalam dunia bisnis karena k

eputusan konsumen dalam membeli suatu produk didasari dengan adanya mina

t yang muncul akibat adanya stimulus positif yang menimbulkan motivasi untu

k memungkinan konsumen membeli suatu produk atau jasa. Minat merupakan

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan,

yang dirasa atau tidak dirasakan atau dorongan keinginginan akan hal tertentu.

Minat beli konsumen mencerminkan keinginan konsumen untuk membeli prod

uk melalui marketplace tersebut. Minat pembelian dapat mengukur kemungkin

an konsumen untuk membeli suatu produk, semakin tinggi minat maka semaki

n tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian (Saqib, 2015:27). Mi

nat beli muncul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses e

valuasi. Minat beli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi, jika manfaat

yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkannya, ma

ka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya apabila manfaatnya

lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak u

ntuk membeli dan umumnya akan beralih mengevaluasi produk lain yang sejen

is

Perkembangan internet menjadi komunikasi yang sagat cepat dan efekti

f sehingga membuat fenomena gaya hidup baru dikalangan masyarakat terhada

p penggunaan internet dan membuat pengetahuan masyarakat lebih terbuka den

gan pengetahuan global. Internet yang tidak terbatas hanya pada pemanfaatan i

xii
nformasi yang dapat diakses melalui satu media melainkan dapat juga digunaka

n sebagai sarana untuk melakukan transaksi dan memunculkan marketplace bar

u serta sebuah jaringan bisnis yang luas dan tidak terbatas oleh tempat dan wak

tu. Seiring dengan maraknya pengguna internet dan aplikasi digital membuat e-

commerce mulai dilirik oleh para pemilik modal. Dengan internet kita dimudah

kan dan salah satu yang terasa dengan masyarakat dapat berbelanja kapan pun

dan dimana pun pada saat dibutuhkan yaitu dengan berbelanja online.

Transaksi perdagangan online (e-commerce) di Indonesia memiliki mas

a depan cerah. Pasalnya, nilai transaksinya terus meningkat selama lima tahun t

erakhir. Marketplace adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasil

itasi proses jual beli dari berbagai toko. Sebenarnya, online marketplace memil

iki konsep yang kurang lebih sama dengan pasar tradisional. Pada dasarnya, pe

milik marketplace tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang dijual kar

ena tugas mereka adalah menyediakan tempat bagi para penjual yang ingin berj

ualan dan membantu mereka untuk bertemu pelanggan dan melakukan transaks

i dengan lebih simpel dan mudah. Transaksinya memang diatur oleh marketpla

ce itu sendiri. Kemudian setelah menerima pembayaran, penjual akan mengiri

m barang ke pembeli. Salah satu alasan mengapa marketplace terkenal adalah k

arena kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan. Banyak yang menggam

barkan online marketplace seperti department store.

Industri marketplace juga bisa dibilang sebagai salah satu industri besar

di Indonesia. Pasti Anda menyadari bahwa dalam beberapa tahun belakangan k

xii
ita sudah bisa belanja online dengan lebih mudah secara online. Berikut ini ada

lah beberapa marketplace yang ada di Indonesia:

1. Shopee

Sebagai salah satu jawara marketplace di kawasan ini, terutama di ne

garanegara “mobile-first”, Shopee adalah toko online yang bergerak

dan terdiversifikasi yang juga menyediakan pengalaman belanja web

biasa. Platform utama di seluruh Asia Tenggara, Shopee juga hadir d

i Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, serta di Taiwan.

2. Tokopedia

Tokopedia adalah pasar online terbesar di Indonesia, memungkinkan

individu dan bisnis untuk membuka dan mengelola toko online mere

ka sendiri dengan mudah. Ini telah menerima dana lebih dari 100 jut

a US $ dari Softbank Jepang dan perusahaan modal ventura teknolog

i Amerika yang terkenal, Sequoia Capital.

3. Bukalapak

Bukalapak adalah salah satu pasar online terkemuka di Indonesia, m

enyediakan platform e-commerce untuk berbagai brand dan individu

agar mudah membeli dan menjual online. Bukalapak menekankan ke

mudahan dan keandalan e-commerce, memberikan jaminan finansial

ekstra kepada pelanggannya.

4. Lazada

Sebagai pemimpin e-commerce di Indonesia, juga hadir di Thailand,

Filipina, Singapura, Malaysia dan Vietnam, Lazada adalah departme

xii
nt store dan pasar online untuk pengecer untuk menjual produk mere

ka sendiri. Didirikan pada 2011 oleh Rocket Internet, raksasa e-com

merce China, Alibaba mengakuisisi saham pengendali di Lazada dan

operasinya di Asia Tenggara pada 2016.

5. Blibli

Blibli adalah pusat perbelanjaan online dengan beragam penawaran

produk dari komputer dan gadget, mode, kesehatan dan kecantikan, i

bu dan anak, rumah dan dekorasi, otomotif. Ini juga menyediakan pe

ngunjung dan pelanggan dengan promosi khusus, tiket, dan voucher.

Dari sekian banyak marketplace yang hadir di Indonesia Shopee adalah

satu dari banyak pihak yang memanfaatkan peluang tersebut dengan meramaik

an segmen mobile marketplace melalui aplikasi mobile mereka dapat memper

mudah transaksi jual beli melalui perangkat ponsel. Saat ini aplikasi Shopee tel

ah tersedia untuk perangkat dengan sistem operasi Android dan iOS.

Salah satu faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen adalah onli

ne consumer review and rating (Ichsan et al., 2018:9). Consumer review merup

akan suatu opini atau pengalaman yang diberikan oleh konsumen dari layanan

yang didapatkan maupun produk dari suatu bisnis. Menurut (Mo, Z., Li, Y. & F

an 2015:11) online customer reviews adalah ulasan yang diberikan oleh konsu

men terkait dengan informasi dari evaluasi suatu produk tentang berbagai maca

m aspek, dengan adanya informasi ini konsumen bisa mendapatkan kualitas dar

i produk yang dicari dari ulasan dan pengalaman yang ditulis oleh konsumen y

ang telah membeli produk dari penjual online (Mo, Z., Li, Y. & Fan, 2015:11).

xii
Sedangkan consumer rating merupakan suatu hal yang sama dengan review na

mun opini yang diberikan oleh konsumen dalam bentuk skala yang ditentukan,

biasanya rating yang diterapkan oleh toko online yaitu dalam bentuk bintang di

mana lebih banyak bintang maka menunjukkan nilai yang lebih baik (Lackerm

air, 2013:117). Biasanya didalam skala rating atau bintang terdapat bintang sat

u sampai lima yang akan di tentukan oleh konsumen, jika bintang yang diberik

an mencapai bintang lima atau penuh maka barang atau jasa pada marketplace t

ersebut sangat baik dan sesuai ekspektasi. Jika bintang yang diberikan oleh kon

sumen tersebut kurang dari lima, tentu saja ada hal yang kurang dan perlu diper

timbangkan lagi dari produk tersebut. Didukung penelitian terkait dengan onlin

e customer review and rating oleh Ichsan et al, (2018) dengan hasil penelitian

menunjukan bahwa variabel consumer online rating and review mempunyai pe

ngaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli konsumen pada marketpla

ce Shopee serta penelitian dari Farki (2016) dengan hasil penelitian menunjuka

n bahwa variabel review dan rating terbukti memiliki hubungan yang signifika

n terhadap minat pembelian pelanggan pada online marketplace di Indonesia.

Persepsi merupakan proses dimana individu memilih, mengorganisasi,

dan menginterpretasi apa yang dibayangkan tentang dunia disekelilingnya. Jadi

dengan mempersepsi setiap individu memandang dunia berkaitan dengan apa

yang dia butuhkan. Apa yang dia nilai, apakah sesuai dengan keyakinan dan

budayanya. Semua kebutuhan yang ingin dipenuhi ini membuat persepsi

individu menjalani suatu proses personal yang rumit, karena apa yang di

xii
persepsikan itu sangat tergantung dari sejauh mana pengaruh beragam faktor

pembentuk persepsi (Liliweri, 2011: 153).

Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar

yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam

otak. Di dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam

sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang disebut dengan persepsi. Sebelum

terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus ditangkap

melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantunya untuk

memahami lingkungannya. Alat bantu itu dinamakan alat indra. Indra yang saat

ini secara universal diketahui adalah hidung, mata, telinga, lidah, dan kulit.

Kelima indra tadi memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Alat indra tersebut amatlah

membantu dalam kehidupan seseorang. Ia dapat memberi sensasi. Sensasi

adalah stimulan dari dunia luar yang dibawa masuk ke dalam sistem syaraf.

Hampir semua “hal” di dunia ini dibawa masuk oleh indra melalui sensasi.

Bagi hampir semua orang, sangatlah mudah untuk melakukan

perbuatan melihat, mendengar, membau, merasakan dan menyentuh, yakni

proses yang sudah semestinya ada. Namun, informasi yang datang

diinterpretasikan sebelum dapat dimengerti, dan proses ini dinamakan persepsi

(Sobur, 2003: 448).

Sedangkan menurut Sarwono (2009: 89), persepsi adalah kemampuan

seseorang untuk mengorganisir suatu pengamatan. Kemampuan tersebut

berupa kemampuan untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokkan,

dan kemampuan untuk memfokuskan.

xii
Oleh karena itu seseorang bisa saja memiliki persepsi yang berbeda,

walaupun objeknya sama. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan

dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang bersangkutan, antara

lain masa lalu individu. Contohnya pengalaman masa lalu seseorang yang telah

membekas lalu membentuknya untuk memandang sesuatu peristiwa dengan

cara-cara tertentu. Karena itu, setiap individu dapat melihat suatu objek yang

sama namun dengan cara yang berbeda. Persepsi setiap orang juga berbeda-

beda sesuai dengan makna yang diberikan kepada “sesuatu”, kepada seseorang

atau kepada peristiwa.

Faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang adalah:

1. Frame Of Reference, yaitu kerangka pengetahuan yang dimiliki serta

dipengaruhi dari pendidikan, bacaan, penelitian, dll. Menurut (Sobur, 2003:

461), Kerangka rujukan (Frame Of Reference) merupakan faktor fungsional

yang memengaruhi persepsi. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan

memengaruhi cara orang member makna pada pesan yang diterimanya.

Psikolog menganggap kerangka rujukan amat berguna untuk menganalisis

interpretasi perceptual terhadap peristiwa yang dialami.

2. Frame Of Experience, yaitu berdasarkan pengalaman yang telah dialaminya

dan tidak terlepas dari keadaan lingkungan sekitarnya.

Pendapat lain menyebutkan, faktor-faktor yang memengaruhi persepsi

seseorang dapat dikategorikan menjadi faktor fungsional, faktor struktural,

faktor situasional, dan faktor personal (Sobur, 2003: 460).

a. Faktor Fungsional

xii
Faktor fungsional dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana

hati), pelayanan, dan pengalaman masa lalu seorang individu.

b. Faktor struktural

Faktor struktural berarti bahwa faktor-faktor tersebut timbul atau

dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari

sistem saraf individu.

c. Faktor situasional

Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk

proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paralinguistic adalah

beberapa dari faktor situasional yang memengaruhi persepsi.

d. Faktor personal

Faktor keempat yang memengaruhi persepsi adalah faktor personal

yang terdiri atas pengalaman, motivasi, kepribadian.

Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

seseorang yakni berupa perasaan yang dimilki, prasangka seseorang terhadap

orang lain, serta informasi yang di peroleh. Hal tersebut dapat menyebabkan

seseorang mampu mempersepsi orang, benda ataupun peristiwa yang terjadi.

Seperti yang telah dikemukakan, persepsi juga dipengaruhi oleh sejumlah

faktor psikologis, termasuk asumsi-asumsi yang didasarkan pada pengalaman-

pengalaman masa lalu (yang sering terjadi pada tingkat bawah sadar), harapan-

harapan budaya, motivasi (kebutuhan), suasana hati (mood), serta sikap

seseorang.

xii
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin meneliti Persepsi

Mahasiswa FISIB UGJ tentang “Fitur Rating Dan Review” Dalam

Menciptakan Keputusan Pembelian Di Marketplace Shopee. Alasan penulis

mengambil Mahasiswa FISIB UGJ, karena penulis mengamati banyaknya

pengguna shopee saat ini. Sehingga membuat penulis ingin meneliti dan

mengetahui bagaimana Persepsi Mahasiswa FISIB UGJ Tentang Fitur Rating

Dan Review Di Marketplace Shopee.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Bagaimana persepsi

mahasiswa FISIP UGJ terhadap fitur customer review di MarketPlace

“Shopee” dalam Mempengaruhi Keputusan Pembelian ?

1.3 Identifikasi Masalah

Untuk lebih dapat terarah dan tidak terjadinya kesalah pahaman ini, ma

ka dalam penelitian ini perlu mengemukakan identifikasi masalah sebagai berik

ut:

1. Bagaimanakah proses persepsi mahasiswa terhadap marketplace Shopee?

2. Apa faktor-faktor yang mendukung mahasiswa memilih menggunakan

fitur customer rating dan review di marketplace Shopee?

3. Bagaimana sikap mahasiswa setelah menggunakan fitur customer rating

dan review di marketplace Shopee terhadap keputusan pembelian?

xii
1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui mengetahui proses persepsi mahasiswa terhadap

marketplace Shopee

2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong mahasiswa memilih

menggunakan fitur customer rating dan review di marketplace Shopee

3. Untuk mengetahui bagaimana sikap mahasiswa setelah menggunakan

fitur customer rating dan review di marketplace Shopee terhadap

keputusan pembelian

1.5 ManfaatPenelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman

peneliti terhadap masalah yang akan diteliti terutama mengenai bagaimana

persepsi mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon pada fitur

customer review dan customer rating terhadap keputusan pembelian melalui

marketplace Shopee. Manfaat lainnya adalah sebagai sarana aplikasi terhadap

ilmu yang didapat dibangku perkuliahan dalam mata kuliah perilaku

konsumen.

2. Bagi Perusahaan

Marketplace Shopee Manfaat penelitian bagi marketplace Shopee

adalah sebagai bahan masukan pada perusahaan dalam meningkatkan layanan

xii
penilaian konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian sebagai upaya

meningkatkan jumlah pembeli marketplace Shopee.

3. Bagi mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman, informasi,

referensi atau masukan serta dapat dijadikan bahan perbandingan untuk

penelitian selanjutnya.

1.6 Kerangka Pemikiran

1.6.1 Persepsi

Menurut Sarwono (2009:89), persepsi adalah kemampuan seseorang u

ntuk mengorganisir suatu pengamatan. Kemampuan tersebut berupa kemampu

an untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokkan, dan kemampuan

untuk memfokuskan.

Oleh karena itu seseorang bisa saja memiliki persepsi yang berbeda, w

alaupun objeknya sama. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan

dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang bersangkutan, antara

lain masa lalu individu. Contohnya pengalaman masa lalu seseorang yang tela

h membekas lalu membentuknya untuk memandang sesuatu peristiwa dengan

cara-cara tertentu. Karena itu, setiap individu dapat melihat suatu objek yang s

ama namun dengan cara yang berbeda. Persepsi setiap orang juga berbeda-bed

a sesuai dengan makna yang diberikan kepada “sesuatu”, kepada seseorang ata

u kepada peristiwa.

Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama berikut:

xii
1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari lua

r, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

2. Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunya

i arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti p

engalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan k

ecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk

mengadakan pengkategorian informasi yang kompleks menjadi sederhana.

3. Reaksi, yaitu tingkah laku setelah berlangsung proses seleksi dan interpreta

si (Sobur, 2003: 447).

Jadi, proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi dan pembulatan

terhadap informasi yang sampai serta melakukan reaksi atas informasi tersebut

Berdasarkan pengertian yang diuraikan oleh para pakar, dapat disimpulkan b

ahwa persepsi adalah sesuatu proses pengorganisasian dan penafsiran rangsan

gan yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya yang diperol

eh dengan penginderaan, sehingga memunculkan interpretasi dari stimulus ya

ng mengenainya, sehingga memunculkan makna tentang objek tersebut. Pada i

ntinya persepsi dimulai dari stimuli dan kemudian di interpretasikan. Input sen

sorik yang diterima oleh manusia merupakan data awal (mentah) yang kemudi

an di proses dan diolah kemudian di interpretasikan menjadi persepsi. Sebuah

tayangan di televisi mengandung stimulus yang beragam.

1.6.2 Marketplace

Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tem

xii
pat melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembe

li dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, s

ehingga memperoleh sesuai harga pasar. Sedangkan bagi supplier/penjual dapa

t mengetahui perusahaan-perusahaan yang membutuhkan produk/jasa mereka

(dalam penelitian Desi Karmila dan Depi Rusda, 2019). Menurut Boris Wertz d

an Angela Tran Kingyens (2013) Marketplace di definisikan sebagai berikut:

“Sebuah online marketplace (pasar online) adalah jenis dari situs e-commerce y

ang menghubungkan bagi mereka para penyedia produk atau jasa (penjual) den

gan mereka yang mencari untuk membeli produk atau layanan (pembeli). Pemb

eli dan penjual ini mungkin memiliki kesulitan menemukan satu sama lain sebe

lumnya, dan dengan demikian online marketplace (pasar online) menciptakan e

fisiensi di pasar lainnya (offline) yang dianggap tidak efisien”.

Menurut Yustiani Rini dan Rio Yunanto (2017:45) Marketplace merupa

kan model bisnis baru yang berkembang seiring pesatnya perkembangan infrast

ruktur teknologi informasi. Marketplace ini dirancang untuk meminimalisir pro

ses bisnis yang kompleks sehingga tercipta efisiensi dan efektifitas. Dengan ad

anya marketplace tersebut setiap orang dapat melakukan aktivitas jual beli den

gan mudah, cepat dan murah karena tidak ada batas ruang, jarak dan waktu. Se

cara konvensional pasar memiliki beberapa peran diantaranya menfasilitasi tran

saksi dan menyediakan infrastruktur.

Indikator dari aktivitasnya marketplace ditentukan oleh kemampuan ma

rketplace tersebut dalam menfasilitasi transaksi, mempertemukan penjual dan p

embeli serta menyediakan infrastruktur. Sedangkan indikator efisiensi berkaita

xii
n dengan ringkasnya waktu dan biaya yang diberikan marketplace.

Jika pasar konvensional memerlukan pasar fisik sebagai tempat bertem

unya penjual dan pembeli maka marketplace memerlukan sarana virtual sebaga

i tempat terjadinya transaksi. Marketplace merupakan platform transaksi bisnis

online yang menyediakan metode elektrik untuk memfasilitasi transaksi komer

sil seperti menjual barang, jasa ataupun informasi secara online antara pembeli

dan penjual (Alrubaiee, Alshaibi dan Al-bayati, 2012).

1.6.3 Customer Rating

Rating adalah pendapat pelanggan pada skala tertentu. Sebuah skema p

eringkat popular untuk rating di toko online adalah dengan memberikan bintan

g. Semikin banyak memberikan bintang, maka menunjukkan peringkat penjual

yang semakin baik (Lackermair et al., 2013:182). Rating ini adalah tipe yang la

in dari opini yang diberikan oleh banyak orang dan menjadi evaluasi rata-rata d

ari para pembeli pemberi rating terhadap perbedaan fitur dari produk ataupun s

ervice penjual (Filieri, 2014:98) dan menjadi representasi dari opini konsumen

dengan skala yang spesifik (Lackermair et al, 2013:81).

Gambar 1.1
Fitur Customer Rating Shopee
Sumber : www.shopee.co.id, 2022

xii
Online customer rating adalah bagian dari review yang menggunakan b

entuk simbol bintang daripada bentuk teks dalam mengekspresikan pendapat d

ari pelanggan. Rating dapat diartikan sebagai penilaian dari pengguna pada pre

ferensi suatu produk terhadap pengalaman mereka mengacu pada keadaan psik

ologis dan emosional yang mereka jalani saat berinteraksi dengan produk virtu

al dalam lingkungan dimediasi (Li, N. and Zhang, 2002:248).

Menurut Moe, W (2012) menghubungkan antara rating terhadap tingka

t pengambilan keputusan pelanggan. Mereka menemukan bahwa pengaruh peni

laian pelanggan terhadap rating sebelum memutuskan membeli sesuatu tergant

ung pada seberapa sering rating atau penilaian dilakukan oleh pelanggan ini pa

da suatu produk. Pemeringkatan atau rating dalam produk secara online menjad

i salah satu cara konsumen berpendapat tentang kualitas produk online, meskip

un terkadang ada bias yang terjadi dalam pengukurannya, hal ini terutama dise

babkan oleh penilaian produk oleh konsumen yang mencerminkan kepuasan ko

nsumen secara global, tidak hanya pada produknya saja, tetapi juga pada bagai

mana konsumen dilayani oleh penjual online (Engler et al., 2015:8).

Jumlah bintang bisa diasosiasikan sebagai kualitas atas suatu barang ya

ng dijual secara online (Mukhopadhyay & Chung, 2015:89). Hal ini disebabka

n rating menjadi salah satu cara calon pembeli untuk mendapatkan informasi te

ntang penjual, maka adanya rating dalam jual beli online menjadi suatu hal yan

g logis apabila konsumen mengganggap bahwa rating menjadi tolak ukur kualit

as. Rating dari konsumen merupakan rekomendasi yang sangat krusial dalam si

stem di e-commerce yang menunjukkan bagaimana kualitas produk direkomen

xii
dasikan secara personal (Guo et al., 2014:192).

Biasanya didalam skala rating atau bintang terdapat bintang satu sampai

lima yang akan ditentukan oleh konsumen, jika bintang yang diberikan mencap

ai bintang lima atau penuh maka barang atau jasa pada marketplace tersebut sa

ngat baik dan sesuai ekspektasi. Jika bintang yang diberikan oleh konsumen ter

sebut kurang dari lima, tentu saja ada hal yang kurang dan perlu dipertimbangk

an lagi dari produk tersebut. Penelitian ini menginvestigasi hubungan dari ratin

g terhadap penjualan produk pada toko online, rating ini adalah penilaian yang

diberikan oleh konsumen atas performa dari penjual pada toko online.

Penilaian ini diberikan sebagai cara untuk memberikan feedback kepada

penjual online yang dimulai dengan bintang satu sampai bintang lima. Jumlah

bintang yang semakin banyak mengindikasikan tentang kemampuan penjual on

line dalam kualitas layanan kepada konsumennya. Hal ini sesuai dengan penelit

ian yang telah lalu (Hulisi et al,. 2012:114) menemukan bahwa semakin tinggi

rating yang diberikan oleh konsumen, maka akan berdampak pada jumlah penj

ualan.

1.6.4 Customer Review

Online customer review merupakan suatu opini atau pengalaman yang d

iberikan oleh konsumen dari layanan yang didapatkan maupun produk dari suat

u bisnis. Menurut Mo, Z., Li, Y. & Fan (2015) online customer review adalah u

lasan yang diberikan oleh konsumen terkait dengan informasi dari evaluasi suat

u produk tentang berbagai macam aspek, dengan adanya informasi ini konsume

n bisa mendapatkan kualitas dari produk yang dicari dari ulasan dan pengalama

xii
n yang ditulis oleh konsumen yang telah membeli produk dari penjual online.

Konsumen biasanya mencari informasi yang berkualitas saat memutuskan mem

beli produk. Dengan peningkatan popularitas dari internet, online customer revi

ew menjadi sumber penting yang dilakukan oleh konsumen untuk mencari tahu

kualitas dari suatu produk (Zhu , 2010:112).

Gambar1.2
Fitur Customer Review Shopee
Sumber : www.shopee.co.id, 2022

Online customer review adalah salah satu bentuk word of mouth comm

unication pada penjualan online (Filieri, 2014:56), dimana calon pembeli mend

apatkan informasi tentang produk dari konsumen yang telah mendapatkan man

faat dari produk tersebut. Dimana electronic Word of Mouth (e-WOM) didefini

sikan sebagai pernyataan baik yang positif maupun yang kriteria dilakukan ole

h orang yang akan membeli produk, orang yang telah membeli produk, atau sia

papun yang ingin berkomentar terkait dengan sebuah produk. Akibatnya konsu

xii
men lebih mudah untuk mencari perbandingan dengan produk sejenis yang diju

al pada penjual online lain, hal ini karena penggunaan yang pesat pada digital

marketing sehingga memberikan keuntungan pada konsumen, yaitu konsumen

tidak harus mengunjungi penjual yang berbeda secara langsung (Yasmin et al.,

2015:119). Electronic Word of Mouth (eWOM), yaitu merupakan pendapat lan

gsung dari seseorang dan bukan sebuah iklan. Review adalah salah satu dari be

berapa faktor yang menentukan keputusan pembelian seseorang (Lee, E.-J. & S

hin, 2014:8). Online customer review adalah sebuah bentuk electronic word of

mouth (eWOM) yang mengacu pada konten buatan pengguna yang diposting p

ada situs online maupun situs web pihak ketiga (Mudambi, S. M., & Schuff, D.

,2010:11).

Banyaknya strategi pemasaran pada marketplace yang mungkin dapat

menjadi pertimbangan utama bagi konsumen maupun calon konsumen untuk b

ertransaksi secara online. Salah satunya dengan adanya fitur online customer re

view yang telah menarik banyak perhatian dari akademisi maupun masyarakat s

ebagai salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan keputusan

pembelian.

Kualitas dari informasi yang terdapat dalam review yang diberikan oleh

konsumen memberikan efek pada persepsi kredibilitas. Faktanya, kualitas dari i

nformasi dipercaya menjadi salah satu sinyal kebenaran dalam online customer

review (Filieri, 2014:116). Saat berbelanja online, konsumen menghadapi bany

ak pilihan, disisi yang lain konsumen hanya memiliki sedikit informasi langsun

g dengan produk karena konsumen tidak dapat menyentuh atau merasakan prod

xii
uk. Untuk mengatasi kelemahan ini, maka dibuat CR yang menyediakan infor

masi yang relevan kepada konsumen (Chou, 2012:42), dikatakan relevan karen

a OR dilakukan secara sukarela oleh konsumen yang telah membeli produk ters

ebut.

1.6.5 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu tahapan dalam proses pemb

elian sebelum perilaku pasca pembelian. Dalam memasuki tahap keputusan pe

mbelian sebelumnya konsumen sudah dihadapkan pada beberapa pilihan altern

atif sehingga pada tahap ini konsumen akan melakukan aksi untuk memutuskan

untuk membeli produk berdasarkan pilihan yang ditentukan. Berikut ini merup

akan beberapa definisi keputusan pembelian menurut para ahli. Menurut Bucha

ri Alma (2013:96) mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah sebagai

berikut: “Keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang dipeng

aruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi,

promosi, physical evidence, people dan, process. Sehingga membentuk suatu si

kap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpul

an berupa respon yang muncul produk apa yang akan dibeli”.

Menurut Kotler & Armstrong (2016:177) mendefinisikan keputusan pe

mbelian sebagai berikut: Consumer behavior is the study of how individual, gr

oups, and organizations select, buy, use, and dispose of goods, services, ideas,

or experiences to satisfy their needs and wants. yang artinya Keputusan pembel

ian merupakan bagian dari perilaku konsumen perilaku konsumen yaitu studi te

ntang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, meng

xii
gunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Assael dalam Muanas (2014:26) pengambilan keputusan adala

h suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan k

epentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang diangg

ap paling menguntungkan. Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:120) keputusan

pembelian konsumen adalah proses mengintegrasikan yang mengombinasikan

pengetahuan untuk mengevaluasi dua alternatif atau lebih, dan memilih salah s

atu diantaranya. Keputusan pembelian dalam jaringan adalah proses pembelian

yang dilakukan konsumen melalui proses alternatif dengan menggunakan medi

a internet yang memiliki nilai manfaat yang lebih tinggi (Anggraeni dan Madia

wati, 2016). Menurut Tambunan dan Widiyanto (2012: 3) keputusan pembelian

adalah pilihan terakhir konsumen yang dipenuhi sesuai dengan keinginan dan k

ebutuhan mereka. Karena banyaknya pilihan produk yang ada, konsumen ditun

tut untuk memilih produk yang sesuai dengan keinginannya. Konsumen yang j

eli tentunya akan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu

Machfoedz (2013:44), mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah suat

u proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepenti

ngan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap pal

ing menguntungkan. Dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah pr

oses akhir dari penentuan dan pemilihan berbagai alternatif sebuah produk/jasa

yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari konsumen tersebut.

Untuk mempermudah kerangka pemikiran tersebut, maka akan

xii
digambarkan kedalam model kerangka pemikiran yang dapat dilihat

Digambar tersebut

INPUT

Persepsi Mahasiswa Tetang Fitur


Customer Rating Dan Review
Dalam Menciptakan Keputusan
Pembelian Di Marketplace Shopee

Persepsi (Sobur,
2003:387)
1. Seleksi
2. Interpretasi
3. Reaksi

xii
Output (+) Output (-)

Meningkatkan Fitur rating & review


keputusan pembelian Output tidak menjadi reverensi
melalui fitur rating mahasiswa dalam
dan review shopee memutuskan membeli
produk di marketplace
shopee
Outcome
Upaya

Terwujudnya persepsi Fitur rating dan review


mahasiswa Tetang Fitur perlu ditelusuri
Customer Rating Dan kontennya bagi calon
Review Dalam customer khususnya
Menciptakan mahasiswa
Keputusan Pembelian
Di Marketplace Shopee

xii
32

1.7 Definisi dan Operasional Konsep Penelitian

1.7.1 Definisi Konsep Penelitian

1. Persepsi, Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makn

a. Persepsi meliputi semua sinyal dalam system saraf, yang merupakan hasil d

ari stimulasi fsisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti misalnya pengliha

tan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang

memakai suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, teatapi dib

entuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian. Persespsi bergantu

ng pada fungsi kompleks system saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi

diluar kesadaran.

2. Marketplace adalah suatu platform dimana memiliki tugas sebagai perantara a

ntara penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi produk secara on

line. Marketplace atau pasar daring juga menyediakan berbagai fasilitas seper

ti metode pembayaran, estimasi pengiriman, pemilihan produk sesuai kategori

dan fitur yang lainnya.

3. Customer rating adalah bagian dari review yang menggunakan bentuk simbol

bintang daripada bentuk teks dalam mengekspresikan pendapat dari pelangga

n. Rating dapat diartikan sebagai penilaian dari pengguna pada preferensi suat

u produk terhadap pengalaman mereka mengacu pada keadaan psikologis dan

emosional yang mereka jalani saat berinteraksi dengan produk virtual dalam l

ingkungan dimediasi.

4. Customer Review merupakan merupakan pendapat langsung dari seseorang d

an bukan sebuahiklan. Review adalah salah satu dari beberapa faktor yang me
33

nentukan keputusan pembelian seseorang, customer review bagi konsumen sa

at ini bukan hanya opsi pertimbangan dalam membeli suatu produk, namun ju

ga mampu menggambarkan sebuah ekspektasi terhadap suatu produk.

5. Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan final yang dimiliki seorang

konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa dengan berbagai pertimbang

an-pertimbangan tertentu. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsum

en menggambarkan seberapa jauh pemasar dalam usaha memasarkan suatu pr

oduk ke konsumen
34

1.7.2 Operasionalisasi Konsep Penelitian

Tabel 1.1

Operasional Konsep Penelitian

Konsep Penelitian Dimensi Parameter

1. Seleksi - Proses penyaringan ketika


memilih menggunakan
marketplace shopee
- Konten yang diperoleh panc
a indra terhadap penggunaa
n fitur customer rating dan
customer review di marketp
lace shopee
- Intensitas penggunaan fitur
customer rating dan review
di marketplace Shopee
2. Interpretasi - Motivasi dalam
menggunakan fitur
customer rating dan review
Persepsi review
(Sobur, Alex. 2013:387). - Informasi yang di dapat
Bandung: Pustaka Seti ketika menggunakan fitur
a.) customer rating dan review
di marketlace Shopee
3. Reaksi - Tingkah laku yang muncul
setelah penggunaan fitur
costumer rating dan review
di marketplace Shopee
dalam menciptakan
keputusan pembelian
35

1.8 Metode penelitian

Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualit

atif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode ini dipilih karena penelit

i ingin mengetahui dan berusaha untuk mendeskripsikan mengenai persepsi ma

hasiswa FISB UGJ Cirebon pada fitur customer rating dan review terhadap kep

utusan pembelian di marketplace shopee secara mendalam berdasarkan data ya

ng ditemukan.

(Creswell,2015) menyatakan bahwasanya penelitian kualitatif adalah lokas

i peristiwa dimana peneliti ditempatkan di dunia. Dalam hal ini yang menjadi i

nstrumen terpenting adalah peneliti dikarenakan yang mencari, mengumpulkan

data, mengamati peristiwa dan mewawancarai informan secara mendalam adal

ah peneliti.

Nana Syaodih Sukmadinata (2017:94) menyatakan bahwa penelitian kualit

atif bertujuan untuk mengetahui dan mengerti fenomena sosial dari sudut panda

ng informan. Informan ialah orang yang dimintai untuk menjelaskan pendapat

dan sudut pandangnya terhadap suatu konteks permasalahan dengan metode wa

wancara maupun observasi. Kriyanto (2006:56) menjelaskan bahwa tujuan pen

dekatan kualitatif untuk mendeskripsikan fenomena dengan jelas dan dalam, de

ngan mengumpulkan data sedalam-dalamnya.

1.8.1 Informan dan Teknik Pemilihan Informan

Dalam buku Metode penelitian sosial oleh Dr. Drs. Ismail Nurudin, M.s
36

i, Dra. Sri Hartati, M.si Informan adalah orang yang memberikan informasi. De

ngan pengertian ini, maka informan dapat dikatakan sama dengan responden, a

pabila pemberian keterangannya karena dipancing oleh pihak peneliti. Istilah “i

nforman” banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Artinya orang yang da

pat memberikan infomasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian kepada pe

neliti. Adapun informan tersebut adalah:

Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Swadaya Gunung Djati (UGJ) Cireb

on, karna banyaknya mahasiswa UGJ yang menggunakan aplikasi Shopee, mak

a peneliti tertarik untuk meneliti Mahasiswa/mahasiswi UGJ.

1.8.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian y

ang bertujuan untuk mendapatkan data. Sugiyono (2016:309) menyatakan, dala

m mendapatkan suatu data dapat melalui observasi, wawancara, kuesioner, dok

umentasi maupun gabungan.

1. Wawancara

Sugiyono (2016:231) menyatakan, wawancara merupakan pertukaran infor

masi antara dua orang melalui tanya jawab sehingga dapat diperoleh makn

a dari topik yang dibahas. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan wa

wancara kepada informan secara langsung.

2. Observasi

Observasi menurut Sutrisno Hadi (1989) merupakan proses yang tersusun

dari bermacam proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpentin

g ialah proses pengamatan dan ingatan. Pada hal ini, peneliti akan mengam
37

ati informan ketika wawancara berlangsung, observasi akan dilakukan seca

ra terus terang perihal maksud dan tujuan wawancara kepada informan, se

hingga informan mengetahui maksud dan tujuan dari wawancara tersebut.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah cacatan atas kejadian masa lalu. Dokumen dapat berup

a gambar, tulisan, atau karya dari seseorang (Sugiyono, 2016:240). Dokum

en ini merupakan data pendukung dalam pengamatan maupun wawancara.

Seperti dokumentasi foto atau video informan ketika menjelaskan saat wa

wancara berlangsung

Menurut Patton (dalam Moleong, 2013:331), metode kualitatif triangul

asi sumber data dilakukan dengan cara, sebagai berikut:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa ya

ng dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan tentang apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu,

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai penda

pat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidik

an menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaita

n. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau

alasan – alasan terjadinya perbedaan.


38

1.8.4 Teknik Analisi Data

Menurut Bogdan dalam buku metode penelitian kuantitatif dan kualitati

f oleh Prof. Dr. Sugiyono, mengatakan bahwa analisis data adalah proses menc

ari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, d

an temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Terdapat tiga jalur analisis kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data,

dan verifikasi (Moleong, 2013:325)

a) Reduksi data diartikan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyed

erhanaan, pengabstrakan dan tranfsormasi data kasar muncul dari catatan-ca

tatan yang tertulis dilapangan. Redukasi data dilakukan berawal dari data ob

servasi yang diperoleh sehingga selanjutnya dapat memperoleh data sesuai d

engan yang dibutuhkan.

b) Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemun

gkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Sebagaima

na halnya dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian dan ti

dak terpisah dari kegiatan analisis.

c) Verifikasi adalah menarik kesimpulan-kesimpulan peneliti dengan melihat h

asil reduksi data tetap mengacu pada perumusan masalah serta tujuan yang h

endak dicapai. Data yang telah tersusun tersebut dihubungkan, dibandingkan

antara satu dengan yang lainnya, sehingga mudah ditarik kesimpulan sebaga

i jawaban dari setiap permasalahan yang ada.


39

1.9 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Gambar 1.3
Peta Lokasi FISB UGJ Sumberwww.google.com/maps/dir//Jl.
+Pemuda+Raya+no.32,+sunyaragi.+Kec.+Kesambi,+Cirebon,+Jawa+Barat
2022

Lokasi yang di ambil dalam penelitian dengan judul “Persepsi

Mahasiswa Terhadap Fitur Customer Rating Dan Review Dalam Menciptakan

Keputusan Pembelian Di Marketplace Shopee” ( Studi kasus pada Mahasiswa

FISIB Universitas Swadaya Gunung Djati ). Kampus 3 UGJ adalah salah satu

gedung kampus UGJ yang ada di Kota Cirebon tepat nya di JL.Terusan

Pemuda, Sunyaragi Kec. Sunyaragi. Di Kampus 3 UGJ merupakan tempat

kuliah bagi Fakultas FISIP. Penelitian akan direncanakan pada awal bulan

April 2022. Diawali dengan melakukan tahap persiapan literature, pengamatan.

Tahap pelaksanaan seperti bimbingan dan pembuatan proposal, seminar propos

al, penelitian sampai dengan sidang skripsi.


40

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Komunikasi

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan de

ngan manusia yang lain. Oleh karenanya perlu dilakukan komunikasi agar mer

eka dapat saling berhubungan satu sama lain. Banyak pakar menilai bahwa ko

munikasi adalah kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hi

dup bermasyarakat.

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang ar

tinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang

atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Commu

nico yang artinya membagi (Cangara, 2011:18). Maka secara etimologi, komu

nikasi berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti “sama”, commun

ico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make

common), atau dalam bahasa inggris communication.

Harold Lasswell memberikan pengertian komunikasi melalui paradigm

yang dikemukakannya dalam karyanya The Structire abd Function of Commu

nication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjela

skan komunikasi adalah menjawab pertanyaan “Who Says In Which Channel

To Whom With What Effect?”.

Paradigma Lasswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur seb

agai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:

1. Who: komunikator: Orang yang menyampaikan pesan.


41

2. Says What: Pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang.

3. In Which Channel: Media, sarana atau saluran yang mendukung pesan yan

g disampaikan.

4. To Whom: Komunikan, Orang yang menerima pesan.

5. With What Effect: efek dampak sebagai pengaruh pesan atau dapat juga dik

atakan sebagai hasil dari proses komunikasi (dalam Effendy, 2006: 9).

Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut komunikasi adalah proses pe

nyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang m

enimbulkan efek tertentu.

Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah suatu usaha yang sis

tematis untuk merumuskan secara tegas azas-azas dan atas azas tersebut disam

paikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap (Purba, Amir. 2006: 29-3

0). Maksudnya adalah subjek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian i

nformasi, melainkan pembentukan pendapat umum dan sikap publik yang dala

m kehidupan sosial dan politik memainkan peranan penting.

Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat dalam komu

nikasi terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. J

elasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain k

epadanya maka komunikasi berlangsung dan dengan kata lain hubungan antar

a mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya, jika ia tidak mengerti maka ko

munikasi tidak berlangsung dan dengan kata lain hubungan antara orang-oran

g itu tidak komunikatif.


42

2.1.1 Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang

menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komun

ikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, pe

nerima, dan efek. unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen ko

munikasi.

1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembua

t atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdi

ri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, org

anisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dala

m bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang di

sampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara t

atap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahu

an, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan b

iasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Cangara,

2011: 22-24).

3. Media

Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan

dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang


43

bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam be

rkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan

yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk m

engontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dal

am tindakan.

Akan tetapi, media yang dimaksud ialah media yang digolongan atas e

mpat macam, yakni:

a) Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang t

epat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon.

b) Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak

lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adal

ah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat bias

anya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh s

uatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa

dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri ol

eh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar

organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau.

c) Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komu

nikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akb

ar, rapat raksasa dan semacamnya.

d) Media baru, membuat internet sebagai sarana yang paling tepat digunakan

untuk menyebarluaskan pengaruh dan dampak dari media sosial tersebut.

Ketika media konvensional tidak selalu membutuhkan internet, media sos


44

ial (dan media-media baru lainnya nantinya) sangat bergantung pada laya

nan internet. Media sosial tidak akan ada tanpa kehadiran internet, karena

eksistensinya memang membutuhkan kolaborasi yang seimbang antara ke

duanya. Kondisi ini menunjukkan bahwa perkembangan media massa dal

am konteks diseminasi informasi di dunia tidak bisa dilepaskan dari intern

et, sehingga menciptakan iklim komunikasi politik yang berada dalam ran

ah multimedia (Efriza dan Indrawan, 2018: 168).

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh s

umber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempo

k, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, s

eperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audie

nce atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaa

n penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika t

idak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, k

arena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak dite

rima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering

kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.

5. Pengaruh atau efek

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, diras

akan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pen

garuh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Ol

eh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap,
45

dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Cangara, 2011: 22-

27).

2.1.2 Fungsi Komunikasi

Fungsi Komunikasi Menurut Liliweri (Ruliana, 2016:34), ada dua fung

si komunikasi dalam sebuah organisasi, yaitu :

a. Fungsi umum :

Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan atau memberikan informa

si kepada individu atau kelompok tentang bagaimana melaksanakan suatu pek

erjaan sesuai dengan kompetensinya. Contoh : deskripsi pekerjaan (job descri

ption).

b. Fungsi khusus :

1) Membuat para pegawai melibatkan diri ke dalam isu-isu organisasi lalu me

nerjemahkannya ke dalam tindakan tertentu di bawah sebuah komando atau

pemerintah.

2) Membuat para pegawai memiliki kemampuan untuk menangani dan menga

mbil keputusan-keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak pasti.

2.2 Tinjauan Persepsi

Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Prawirohardjo (2008:94)

adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh inf

ormasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba dan se

bagainya). Sebaliknya, alat untuk memahaminya adalah kesadaran atau kognisi.


46

Persepsi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui suatu proses. Walgito

(2002: 54) menyatakan bahwa terbentuknya persepsi melalui suatu proses, dim

ana secara alur proses persepsi dapat dikemukakan sebagai berikut: berawal dar

i objek yang menimbulkan rangsangan yang diterima oleh alat indera atau rese

ptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Kemudian rangsangan yan

g diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak, sehingga in

dividu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu, sebagai suatu

rangsangan yang diterimanya. Proses yang terjadi dalam otak/ pusat kesadaran

itulah dinamakan dengan proses psikologis. Dengan demikian taraf terakhir dar

i proses persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang diterima melalui al

at indera (reseptor).

Biasanya proses yang menentukan persepsi itu tidak di sadari, apakah te

rjadi penglihatan, pendengaran ataupun rabaan, jarang sekali kita berhenti untu

k menganalisis sensasi-sensasi yang masuk dari dasar interpretasi kita. Kita han

ya tahu bahwa kita melihat, mendengar dan menanggapi situasi dalam konteks

yang berarti. Hal ini merupakan pendekatan manusia yang karakteristik terhada

p setiap hal yang sudah dikenal dalam lingkungan sekitar. Tak seorangpun dian

tara kita yang dapat melihat obyek, mendengar suara, atau merasai makanan ta

npa memproyeksikan sesuatu bagian dari pengalaman masa lampau kepadanya.

Akumulasi semua pengalaman sensoris sepanjang hidup masuk kedalam persep

si setiap orang, tak perduli berapa umurnya. Sebuah limau oleh anak mungkin

dipersepsi sebagai bola kecil. Bagi orang dewasa digunakan untuk memasak at

au untuk menambah rasa asam pada sebuah makanan dan minuman.


47

Karena itu apa yang kita persepsi pada suatu waktu tertentu akan tergan

tung bukan saja pada stimulusnya sendiri, tetapi juga pada latar belakang berad

anya stimulus itu, seperti pengalaman-pengalaman sendiri kita yang terdahulu,

perasaan kita pada waktu itu, prasangka-prasangka, keinginan-keinginan, sikap

dan tujuan kita. Menurut Mahmud, dalam psikologi proses sensasi dan persepsi

itu berbeda.

Sensasi ialah penerimaan stimulus lewat alat indera, sedangkan perse

psi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada didalam otak. Meskipun alat un

tuk menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, tetapi interpretasinya b

erbeda (Mahmud. 1990: 41).

Salah satu pandangan yang dianut secara luas menyatakan psikologi seb

agai telaah ilmiah, berhubungan dengan unsur dan proses yang merupakan pera

ntara rangsangan diluar organisme dengan tanggapan fisik organisme yang dap

at diamati terhadap rangsangan. Menurut rumusan ini, yang dikenal dengan teo

ri rangsangan – tanggapan (stimulus – respons/SR), persepsi merupakan bagia

n dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan dit

erapkan kepada manusia. Subproses psikologis lainnya mungkin adalah pengen

alan, perasaan, dan penalaran.

Persepsi, pengenalan, penalaran, dan perasaan kadang-kadang disebut v

ariabel psikologis yang muncul di antara rangsangan dan tanggapan. Rumus S-

R dikemukakan karena telah diterima secara luas oleh para psikolog dan karen

a unsur- unsur dasarnya mudah dipahami dan digunakan oleh ilmu sosial lainn

ya.
48

Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi

dari cara dia memandang. Oleh karena itu, untuk mengubah tingkah laku seseo

rang, harus dimulai dari mengubah persepsinya. Dalam proses persepsi, terdapa

t tiga komponen utama berikut:

1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar,

intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

2. Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai

arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pe

ngalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kec

erdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk me

ngadakan pengkategorian informasi yang kompleks menjadi sederhana.

3. Reaksi, yaitu tingkah laku setelah berlangsung proses seleksi dan interpreta

si (Sobur, 2003: 447).

Jadi, proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi dan pembu

latan terhadap informasi yang sampai serta melakukan reaksi atas informasi te

rsebut. Berdasarkan pengertian yang diuraikan olehpara pakar, dapat disimpul

kan bahwa persepsi adalah sesuatu proses pengorganisasian dan penafsiran ra

ngsangan yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya yang di

peroleh dengan penginderaan, sehingga memunculkan interpretasi dari stimul

us yang mengenainya, sehingga memunculkan makna tentang objek tersebut.

Pada intinya persepsi dimulai dari stimuli dan kemudian di interpretasikan. In

put sensorik yang diterima oleh manusia merupakan data awal (mentah) yang

kemudian di proses dan diolah kemudian di interpretasikan menjadi persepsi.


49

Sebuah tayangan di televisi mengandung stimulus yang beragam.

Sobur juga mengatakan dalam bukunya, bahwa proses persepsi itu salin

g berkaitan, tidak saling terpisah. Ketiga tahap itu saling berkaitan, bersifat kon

tinu, bercampur baur, dan bertumpang tindih satu sama lain.

Terjadinya Stimuli ala Stimuli alat inder


stimuli ala t a ditafsirkan-
t indera dievaluasi

Gambar 2.1:
Bagan Proses Terjadinya Persepsi
Sumber:Sobur, 2003
Sobur menjelaskan gambar diatas sebagai berikut:

1. Terjadinya stimuli alat indera (Sensory Stimulation).

Pada tahap ini, alat indera distimuli (dirangsang), misalnya kita melihat,

mencicipi, serta meraba sesuatu. Beberapa contoh diatas adalah kegiatan-ke

giatan yang dilakukan oleh alat indera kita.

2. Stimuli terhadap alat indera

Pada tahapan kedua, rangsangan terhadap alat indera diatur. Menurut be

rbagai prinsip, salah satunya adalah prinsip proksimitas (proximity) atau ke

miripan. Orang atau pesan yang secara fisik mirip satu sama lain dipersepsik

an secara bersama-sama atau sebagai satu kesatuan (unity). Persepsi lain ada

lah kelengkapan (closure). Kita memandang atau mempersepsikan suatu ga

mbar atau pesan yang lengkap.

3. Stimuli alat indera ditafsirkan – dievaluasikan


50

Penafsiran – evaluasi kita tidak semata-mata didasarkan pada rangsanga

n luar melainkan juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Stimu

li alat indera, diatur terjadinya stimuli alat indera, dan ditafsirkan kebutuhan,

keinginan, sistem nilai, kayakinan tentang seharusnya, keadaan fisik dan em

osi pada saat itu, dan sebagainya ada pada kita.

Dengan demikian, persepsi bersifat kompleks lebih dari sekedar proses

penginderaan. Karena, dalam persepsi ini terjadi berbagai kegiatan interaksi ya

ng sangat rumit dari serangkaian kegiatan. Pertama, diterimanya rangsangan m

elalui alat-alat indera yang dimiliki oleh setiap individu. Kedua, rangsangan ya

ng diterima oleh alat-alat indera diproses (rangsangan terhadap alat indera diatu

r), pesan-pesan yang masuk diproses berdasarkan kemiripan. Ketiga, memberik

an kesimpulan dari rangsangan yang telah diproses. Poin penting dalam persep

si ini adalah adanya proses kognitif dalam menyaring data hasil penginderaan a

tau pengrekayasaan secara sempurna dari data. Dengan kata lain, seorang indiv

idu harus memiliki kerja otak yang sistematis dan akan lebih sulit sabgi seoran

g individu untuk menghasilkan persepsi bila tidak memiliki pengetahuan.

Proses persepsi menurut Walgito, (2002: 54), adanya dua komponen po

kok yaitu seleksi dan interpretasi. Seleksi yang dimaksud adalah proses penyari

ngan terhadap stimulus pada alat indera. Stimulus ditangkap oleh indera terbata

s jenis dan jumlahnya, karena adanya seleksi. Hanya sebagian kecil saja yang

mencapai kesadaran pada individu. Individu cenderung mengamati dengan lebi

h teliti dan cepat terkena hal-hal yang meliputi orientasi mereka. Interpretasi se
51

ndiri merupakan proses untuk mengorganisasikan informasi, sehingga mempun

yai arti bagi individu. Dalam melakukan interpretasi itu terdapat pengalaman m

asa lalu serta sistem nilai yang dimilikinya. Sistem nilai disini dapat diartikan s

ebagai penilaian individu dan mempersepsi suatu objek yang dipersepsi, apaka

h stimulus tersebut akan diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut menar

ik atau ada penyesuaian maka akan dipersepsi positif, dan demikian sebaliknya.

Selain itu adanya pengalaman langsung individu dengan objek yang dipersepsi

individu, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Ketika individu membangun suatu persepsi, maka selalu muncul pertan

yaan, apa itu persepsi dan bagaimana persepsi itu terjadi? Dalam kajian psikolo

gi didefinisikan sebagai proses dimana individu menjadi lebih sadar tentang obj

ek dan peristiwa yang terjadi dalam dunia sekeliling. Proses persepsi ini dapat t

erjadi dalam tiga tahapan utama yaitu:

1. Individu memperhatikan dan membuat seleksi

2. Individu mengorganisasikan objek yang ditangkap indra

3. Individu membuat interpretasi.

Pada umumnya, para pemerhati psikologi komunikasi mengikuti lima ta

hapan utama, yakni tahapan stimulation, organization, interpretation-evaluatio

n, memory dan recall. Persepsi manusia selalu mengikuti tahapan proses diatas,

yakni:

1. Pada tahap I, individu menerima stimulus (rangsangan dari luar), indra akan

menangkap makna terhadap stimulus, selanjutnya

2. Pada tahap II, stimulus tadi di organisasikan berdasarkan tatanan tertentu mi


52

salnya berdasarkan schemata (membuat semacam diagram tentang stimulus)

atau dengan script (refleks perilaku), kemudian

3. Pada tahap III, individu membuat interpretasi dan evaluasi terhadap stimulus

berdasarkan pengalaman masa lalu atau pengetahuan tentang apa yang dia te

rima itu

4. Pada tahap IV, stimulus yang sudah diorganisasikan itu terekam dalam me

mory.

5. Pada tahap V, semua rekaman itu dikeluarkan, itulah persepsi (Liliweri, 201

1: 157).

Meskipun banyak stimulus berbeda-beda yang sampai kepada kita tentang

masalah yang sama, apa yang bisa kita hayati adalah terbatas pada saat-saat tert

entu. Apa yang kita hayati tidak hanya bergantung pada stimulus, tetapi juga pa

da proses kognitif yang merefleksikan minat, tujuan, dan harapan seseorang pa

da saat itu. Pemusatan persepsi ini di sebut “perhatian”.

Perhatian mempunyai fungsi memiliki dan mengarahkan rangsangan- ra

ngsangan yang sampai kepada kita, sehingga tidak kita terima secara kacau. Pe

rhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor yang yang dapat dibagi dalam dua gol

ongan besar, yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar adalah faktor-fakto

r yang terdapat pada objek yang diamati itu sendiri, yaitu intensitas, ukuran, ko

ntras, pengulangan, dan gerakan. Sedangkan faktor dalam adalah kebutuhan psi

kologis, latar belakang, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan umu

m, dan penerimaan diri. (Dirgagunarsa, 1996: 107).

Dapat disimpulkan bahwa faktor luar biasanya digunakan untuk perseps


53

i visual terhadap barang-barang. Akan tetapi, faktor tersebut juga dapat diguna

kan untuk orang dan keadaan. Beberapa faktor yang dianggap penting pengaru

hnya terhadap seleksi rangsangan ialah:

a. Intensitas, pada umumnya rangsangan yang lebih intensif mendapatkan lebi

h banyak tanggapan daripada rangsangan yang kurang intens. Misalnya ikla

n pada billboard yang menggunakan lampu lebih terang lebih diperhatikan

orang ketimbang lampu yang redup pada malam hari. Iklan yang diperkuat

dengan lampu-lampu yang lebih terang lebih menarik perhatian.

b. Ukuran, pada umumnya benda-benda yang lebih besar lebih menarik perhat

ian. Barang yang lebih besar lebih cepat dilihat. Banyak perusahaan meman

faatkan faktor ini dalam mengemas produk mereka, sehingga membuat bar

ang kelihatan lebih besar.

c. Kontras, biasanya hal-hal lain dari yang biasa kita lihat akan cepat menarik

perhatian. Banyak orang secara sadar atau tidak melakukan hal-hal yang an

eh untuk menarik menarik perhatian.

d. Pengulangan, biasanya hal-hal yang berulang dapat menarik perhatian. Mis

alnya pada waktu-waktu tertentu iklan yang sama dipertontonkan berkali- k

ali agar penonton ingat dengan produk tersebut dan lebih memerhatikannya

daripada produk lain yang tidak cukup sering muncul di media.

e. Gerakan, hal-hal yang bergerak lebih menarik perhatian daripada hal-hal ya

ng diam. Kebanyakan iklan yang diperlihatkan di malam hari menggunak

an prinsip ini dengan menciptakan ilusi gerak melalui pengaturan berbagai

lampu secara cerdik.


54

Sedangkan faktor dalam yang mempengaruhi seleksi persepsi. Dalam m

enyeleksi berbagai gejala untuk persepsi, faktor-faktor dalam berkaitan dengan

diri sendiri. Faktor-faktor tersebut yakni berikut ini:

a. Kebutuhan psikolgis, Kebutuhan psikologis seseorang mepengaruhi persepsi.

Kadang-kadang ada hal yang kelihatan (yang sebenarnya tidak ada), karena

kebutuhan psikologis. Misalnya, seorang yang lapar bisa melihat makanan d

i banyak tempat. Mereka suka berhalusinasi bahwa segala hal berubah menj

adi sebuah makanan yang menggiurkan.

b. Latar belakang, Latar belakang mempengaruhi hal-hal yang dipilih dalam pe

rsepsi. Orang- orang dengan latar belakang tertentu mencari orang-orang de

ngan latar belakang yang sama. Mereka mengikuti dimensi tertentu yang ser

upa dengan mereka. Misalnya, dalam sebuah organisasi, seorang mahasiswa

baru jurusan ilmu komunikasi, terlebih dahulu ia akan mendekati mahasiswa

dengan jurusan yang sama di dalam organisasi tersebut.

c. Pengalaman, yang serupa dengan latar belakang ialah faktor pengalaman. Pe

ngalaman mempersiapkan seseorang untuk mencari hal-hal yang serupa den

gan pengalaman pribadinya. Seseorang yang mempunyai pengalaman buruk

dalam bekerja dengan jenis tertentu mungkin akan mnyeleksi orang- orang i

ni untuk jenis persepsi tertentu.

d. Kepribadian, Kepribadian juga mempengaruhi persepsi. Seorang yang intro

vert mungkin akan tertarik kepada orang-orang yang serupa atau sama sekali

berbeda. Berbagai faktor dalam kepribadian mempengaruhi seleksi dalam pe

rsepsi.
55

e. Sikap dan kepercayaan umum, hal tersebut juga mempengaruhi persepsi. Or

ang-orang yang mempunyai sikap tertentu terhadap karyawan wanita atau k

aryawan yang termasuk kelompok tertentu, besar kemungkinan akan meliha

t berbagai hal kecil yang tidak diperhatikan oleh orang lain.

f. Penerimaan diri, merupakan sifat penting yang mempengaruhi persepsi. Mer

eka yang lebih ikhlas menerima kenyataan diri akan lebih cepat menyerap se

suatu daripada mereka yang kurang ikhlas menerima realitas dirinya. Kecer

matan persepsi dapat ditingkatkan dengan membantu orang-orang untuk lebi

h menerima diri mereka sendiri.

Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi menurut Walgito dalam bu

kunya, mengemukakan adanya beberapa faktor diantaranya adalah:

1. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat-alat indera atau reseptor.

Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga data

ng dari dalam diri individu yang bersangkutan. Tetapi, sebagian besar stimul

us datang dari luar individu.

2. Alat indera, saraf dan pusat susunan saraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamp

ing itu juga harus ada saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus

yang diterima reseptor ke pusat susunan saraf yaitu otak sebagai pusat kesad

aran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan saraf motoris.

3. Perhatian
56

Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka

mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemutusan atau konsentrasi dari

seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan o

bjek.

2.2.1 Faktor Fungsional Mempengaruhi Persepsi

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan ha

l-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal yan

g menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik ora

ng yang memberikan respons pada stimuli itu. Dalam suatu eksperimen, Levine

dan Murphy memperlihatkan gambar-gambar yang tidak jelas kepada dua kelo

mpok mahasiswa. Gambar tersebut lebih sering ditanggapi sebagai makanan ol

eh kelompok mahasiswa yang lapar dari pada oleh kelompok mahasiswa yang

kenyang. Persepsi yang berbeda ini tidak disebabkan oleh stimuli, karena gamb

ar yang disajikan sama pada kedua kelompok. Jelas perbedaan itu bermula pad

a kondisi biologis mahasiswa. Bruner dan Goodman menyuruh dua kelompok a

nak untuk mengukur besaran macam-macam mata uang recehan. Kelompok an

ak-anak yang miskin cenderung memberikan ukuran yang lebih besar daripada

kelompok anak-anak kaya. Ini menunjukkan bahwa nilai sosial satu objek berg

antung pada kelompok sosial orang yang menilai.

2.2.2 Jenis-Jenis Persepsi


Adapun jenis-jenis dari persepsi menurut Liliweri dalam bukunya (Lili

weri, 2011:160)

1. Persepsi Diri
57

Persepsi diri (self-perception) merupakan cara seseorang menerima diri

sendiri. Persepsi diri berbasis pada self-esteem (apa yang dikagumi – sejauh

mana objek yang dipersepsi itu bernilai bagi dia, misalnya apa yang dia yaki

ni sebagai sesuatu yang akan memberikan perasaan aman atau mungkin tida

k nyaman. Konsep diri atau self-concept itu dibentuk oleh bagaimana indiv

idu berfikir tentang orang lain dan menerimanya, bagaimana individu diteri

ma dalam suatu kelompok tertentu, juga dibentuk berdasarkan pengalaman

masa lalu, atau yang berbasis pada self-efficacy (asas manfaat) dari informas

i yang dia terima.

2. Persepsi Lingkungan

Persepsi lingkungan dibentuk berdasarkan konteks dimana informasi itu

diterima. Contoh, jika seorang anak muncul tiba-tiba didepan pintu dan me

mbuat orang tuanya kaget, maka sang ayah akan bilang “saya tidak suka ka

mu membuat ayah kaget”. Ungkapan sang ayah itu menggambarkan perseps

i ayah terhadap anaknya sesai dengan konteks disaat itu. Contoh tersebut me

nunjukkan bahwa persepsi terhadap kata-kata yang diucapkan sang ayah tela

h mengalami perubahan makna. Ini berarti bahwa lingkungan disekeliling ki

ta dapat membentuk penyaring mental bagi persepsi manusia terhadap infor

masi.

3. Persepsi yang dipelajari

Persepsi yang dipelajari merupakan persepsi yang terbentuk karena indi

vidu mempelajari sesuatu dari lingkungan sekitar, misalnya dari kebudayaan

dan kebiasaan teman-teman atau orang tua. Persepsi yang dipelajari berbent
58

uk pikiran, ide atau gagasan dan keyakinan yang kita pelajari dari orang lain

Jadi reaksi setiap individu berbasis pada persepsi yang dia telah pelajari, se

perti bagaimana anak-anak mengikuti perangai dan kepribadian orang tua m

ereka.

4. Persepsi fisik

Persepsi fisik dibentuk berdasarkan pada dunia yang serba terukur, misa

lnya secara fisik kita mendengar dan melihat sesuatu lalu diikuti dengan bag

aimana kita memproses apa yang dilihat itu dalam fikiran dan akal. Contohn

ya orang Amerika selalu merasa terganggu dengan seseorang yang berada di

sampingnya, hanya dalam budaya Amerika tindakan ini merupakan hal yang

biasa.

5. Persepsi budaya

Persepsi budaya berbeda dengan persepsi lingkungan sebab persepsi bu

daya mempunyai skala yang sangat luas dalam masyarakat, sedangkan perse

psi lingkungan menggambarkan skala yang sangat terbatas pada sejumlah or

ang tertentu. Persepsi budaya sangat bervariasi dari satu desa ke desa lain, d

ari satu kota ke kota lain, dan dari satu bangsa ke bangsa lain. Sebagai conto

h, seorang perempuan keturunan Asia Amerika sekurang-kurangnya memili

ki dua identitas (orang Asia dan Amerika) yang tidak dapat dipisahkan kare

na akan dipersepsikan sama saja, hal ini menunjukkan bahwa apa yang diper

sepsikan kadang-kadang dapat menimbulkan conflicting domain-specific ter

utama stereotip terhadapnya.


59

2.2.3 Hambatan Persepsi


Hambatan persepsi terutama terjadi dalam proses pembentukan persepsi

(Liliweri, 2011:161), yaitu:

1. Berdasarkan teori implicit personality, hambatan persepsi bersumber dari:

a. Kecenderungan individu untuk mengembangkan pribadi yang terpisah, ja

di individu mau tampil beda sehingga dia juga mempersepsi sesuatu seca

ra berbeda pula.

b. Individu menerima konfirmasi yang tidak tepat.

2. Self-fulfilling prophecy, individu mempersepsi sesuatu karena dipengaruhi o

leh faktor tertentu yang tidak dia duga sebelumnya, akibatnya individu tidak

dapat meramalkan persepsinya sehingga dia bertindak tidak sesuai dengan k

ebiasaan. Keadaan ini akan mempengaruhi persepsi individu terhadap orang

lain karena individu mengalami distorsi realitas dan situasi.

3. Perceptual accentuation, hambatan persepsi karena individu berada dalam s

ituasi:

a. Dia mencari apa yang tidak ada Dia tidak melihat apa yang dia sedang ca

ri

b. Dia mengalami kesulitan menyaring informasi yang hampir semuanya m

irip

c. Dia selalu memproyeksi orang lain dengan atribusi negative

d. Dia mengalami distorsi dari memori sehingga tidak dapat “mengeluarka

n” informasi yang dia pernah simpan.


60

4. Primacy-recency, hambatan persepsi ini terjadi karena individu terlalu terbu

ai dengan kesan pertama tentang objek yang dia persepsikan.

5. Consistency, hambatan persepsi ini terjadi karena individu mengharapkan se

gala sesuatu bersifat konsisten, namun yang dia hadapi adalah situasi inkons

istensi antara apa yang dia fikirkan (kognitif) dan prilaku (behavior) sehingg

a:

a. Dia mengabaikan atau membelokkan persepsi dan prilakunya

b. Dia hanya melihat hal-hal yang positif saja.

c. Dia hanya melihat hal-hal negative saja.

6. Stereotyping, hambatan persepsi ini terjadi karena individu dipengaruhi oleh

stereotip (positif maupun negatif) terhadap orang lain yang kebetulan menja

di anggota suatu kelompok tertentu, akibatnya persepsinya terhadap orang l

ain:

a. Mempunyai kualitas tertentu (terlalu baik atau terlalu buruk).

b. Dia mengabaikan keunikan karakteristik orang lain dari kelompok tertent

u.

7. Attribution, hambatan persepsi terletak pada atribusi dimana individu gagal

membentuk atau membangun atribusi dari objek yang dipersepsi, misalnya g

agal mencirikan atribut-atribut dari komunikan:

a. Consensus > compare to others, what people do and why:

Persepsi individu terganggu karena dia tidak berhasil membangun semac

am consensus ketika membandingkan apa yang orang lain lakukan denga


61

n apa yang dia lakukan, contohnya “mengapa Panara bisa lulus cumlaude

tetapi saya tidak bisa?”. Persepsi individu terganggu karena dia tidak dap

at membandingkan aneka sebab yang membuat Panara lulus cumlaude se

dangkan saya lulus dengan kategori “cukup”.

b. Consitency > compare to similar situations:

persepsi individu tidak konsisten membandingkan perilakunya dengan pri

laku orang lain dalam suatu situasi yang sama (mengapa Panara bisa lulu

s cumlaude dan saya hanya lulus “cukup”, padahal kami berdua indekos

di tempat kos yang sama?).

c. Distinctiveness > compare to different situation:

individu tidak dapat memisahkan perilakunya dengan perilaku orang lai

n terhadap objek persepsi dalam situasi yang berbeda (bagaimana mungk

in Panara bisa lulu cumlaude padahal dia lebih miskin dari saya!).

Jadi, dari ketujuh hambatan persepsi diatas. Dapat disimpulkan bahwa ha

mbatan persepsi terjadi dari diri sendiri. Maksudnya adalah diri sendiri lah yan

g menghambat persepsi itu terjadi. Seperti pada persepsi bagian ketiga, bahwa

dia mencari apa yang tidak ada dan dia tidak melihat apa yang dia sedang cari s

ehingga dia tidak dapat berpersepsi tentang suatu hal. Selain itu pada bagian ke

lima, hambatan persepsi dapat terjadi karena individu mengharapkan segala ses

uatu yang bersifat konsisten. Jadi ketika ia dihadapkan dengan inkonsisten, ia a

kan mengabaikan atau membelokkan persepsinya.

2.2.4 Mengatasi Kesalahan Persepsi

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kesalahan dalam persepsi men


62

urut Liliweri dalam bukunya (Liliweri, 2011: 162), yaitu:

1. Makin sadar atas persepsi

a. Mengakui peranan dalam persepsi.

b. Hindarilah kesimpulan yang terlalu dini.

c. Hindarilah hanya ada satu kesimpulan.

d. Lebih sadar atas bias yang timbul dari diri sendiri.

e. Hindarilah penilaian bahwa diri sendiri lebih bermoral.

2. Cek persepsi diri sendiri

a. Ketahuilah bahwa deskripsi diri sendiri umumnya subjektif.

b. Bertanya untuk mendapatkan informasi.

3. Perbaikan akurasi persepsi

a. Tingkatkan kesadaran.

b. Hindarilah stereotip.

c. Cek kembali persepsi baik secara langsung maupun tidak langsung.

4. Kurangi ketidakpastian

a. Amatilah sesuatu sembari bertindak.

b. Amatilah sesuatu lebih pada konteks yang khusus.

c. Kumpulkanlah informasi dari orang lain.


63

d. Berinteraksi dengan individu.

e. Jadilah orang yang peka budaya.

5. Mengerti bagaimana seharusnya menjadi pembicara dan pendengar yang ba

ik

a. Mendengarkan dengan penuh perhatian.

b. Ulangi dengan tepat apa yang orang lain katakan-jangan menyampaikan i

nterpretasi pada saat orang sedang mengatakan sesuatu. Tindakan ini han

ya akan menciptakan masalah komunikasi baru.

c. Katakan kepada pembicara jika pendengar merasa senang mendengarkan

nya.

d. Sadar ketika berkomunikasi dengan bahsa tubuh atau bahasa nonverbal.

e. Tampil sopan dihadapan orang yang sedang berbicara.

f. Bersikap empati, karena tanpa empati maka pendengar tidak akan pernah

melihat bagaimana merasa dan menjadi satu dengan pembicara.

6. Sesuaikan komunikasi dengan tujuan komunikasi

a. Merangsang partisipan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian.

b. Mengembangkan keterampilan terutama memberikan umpan balik secara

verbal.

c. Menolong orang agar mereka dapat menyampaikan ide-idenya secara bai

k.

d. Meningkatkan kesadaran dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan p


64

esan-pesan nonverbal.

e. Mengamati bagaimana orang-orang yang berbeda menampilkan cara berk

omunikasi yang berbeda pula.

f. Mengamati perbedaan individu ketika menerima pesan secara langsung.

g. Berusaha mencapai pengertian yang lebih baik tentang apa yang terjadi d

isaat anda mengalami stres waktu berkomunikasi.

Dalam perspektif ilmu komunikasi, persepsi bisa dikatakan sebagai inti k

omunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identi

k dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Hal ini tampa

k jelas pada definisi John R. Wenburg dan William W. Wilmot: “persepsi dapat

didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna” (dalam Mulyana, 2007:

167).

Sedangkan menurut Sobur (2003: 446), persepsi disebut inti komunikasi

karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi denga

n efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabai

kan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan antar individu, semakin

mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya,

semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.

Dari beberapa penjelasan dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah keca

kapan untuk melihat, mamahami kemudian menafsirkan suatu stimulus sehingg

a membentuk sesuatu yang berarti dan menghasilkan penafsiran. Persepsi dikat

akan sebagai inti dari komunikasi karena apabila persepsi yang ada dalam kogn

itif seseorang tidak tepat, maka tidaklah mungkin komunikasi yang terjadi dapa
65

t berjalan dengan efektif. Jadi, komunikasi akan menjadi semakin efektif apabil

a tingkat keakuratan dalam persepsi juga semakin tinggi.

2.3 Tinjauan Marketplace

Marketplace menurut Chaffey, D., & Smith, P. R. (2013) adalah tentan

g menjual online atau kemampuan untuk bertransaksi secara online. Ini termas

uk ritel, perbankan online dan belanja – yang melibatkan transaksi dimana pem

beli benar-benar membeli dan berbelanja. Beberapa alasan kenapa orang-orang

mulai berpindah dari berbelanja offline ke online adalah karena alasan kemuda

han yang diberikan oleh berbelanja online. Meningkatnya e-commerce juga ber

pengaruh terhadap konsep online shop itu sendiri yang terus berkembang. Onli

ne marketplace, salah satu konsep dari online shop dimana terdapat banyak pen

jual yang berjualan disana sebenarnya sudah didefinisikan sejak dulu.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh online shopping bagi pembeli da

n penjual adalah sebagai berikut

a. Pembeli dapat mengakses informasi lebih cepat dan menerima informasi ya

ng relevan secara detail dalam hitungan detik.

b. Pembeli tidak perlu mengunjungi tempat penjualan karena pembeli cukup m

engunjungi situs yang dituju dan memilih barang yang diinginkan dengan be

ragam pilihan yang disajikan

c. Pemilihan barang bisa dilakukan di mana saja sehingga pembelian dapat dila

kukan sewaktu-waktu tanpa harus keluar rumah dan dapat melakukan transa

ksi selama 24 jam.

d. Penjual dapat menekan ongkos pembukaan toko karena melalui online shop
66

ping, penjual cukup memasarkan produknya melalui internet.

e. Pemasaran produk bisa mencapai seluruh dunia dengan biaya murah karena

jangkauan internet dapat menyasar hingga ke pelosok-pelosok negeri dan lu

ar negeri.

f. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.

g. Memperkecil biaya telekomunikasi karena internet lebih murah dibanding V

AN. h. Penjual dan pembeli dapat saling bertukar pikiran melalui electronic

community.

Di samping kelebihan yang dimiliki ketika online shopping, ada juga ke

lemahan-kelemahan yang muncul yaitu :

a. Kualitas barang yang diinginkan terkadang berbeda dengan yang dicantumk

an di website.

b. Rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim s

ejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim

c. Rentan rusak atau pecah ketika barang sedang dalam proses pengiriman.

d. Rentan aksi pembobolan rekening karena pembayaran dilakukan melalui int

ernet.

2.3.1 Karakteristik Marketplace

Menurut Sakti (2001), transaksi melalui marketplace memiliki beberapa

perbedaan dengan perdagangan konvensional biasa, adapun karakteristik E-

Commerce antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Transaksi Tanpa Batas

Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu


67

perusahaan atau individu yang ingin go internasional. Sehingga hanya

perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan

produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan

menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan

hanya membuat situs web dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa

batas waktu 24 jam, dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat

mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online.

b. Transaksi Anonim

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus

bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli

sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem

pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

c. Produk Digital dan Non digital

Produk-produk digital seperti software komputer, musik, dan produk

lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara

download secara elektronik. Dalam perkembangannya objek yang ditawarkan

melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainya.

d. Produk Barang Tidak Berwujud

Banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang E-Commerce dengan

menawarkan barang tidak berwujud seperti data, software, dan ide-ide yang

dijual melalui internet.

2.3.2 Jenis – Jenis Marketplace

Menurut Barkatullah dan Prasetyo (2005) dan Pratama (2015),


68

Marketplace dapat diklasifikasikan dalam bebeapa jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Bisnis ke Bisnis (Business to Business)

Bisnis ke Bisnis (Business to Business) disingkat dengan (B2B) adalah

transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang atau ke obyek

bisnis lainnya. Transaksi B2B merupakan sistem komunikasi bisnis online

antar pelaku bisnis. Aktivitas E-Commerce dalam ruang lingkup ini ditujukan

untuk menunjang kegiatan para pelaku bisnis itu sendiri. Pebisnis yang

mengadakan perjanjian tentu saja adalah para pihak yang bergerak dalam

bidang bisnis yang dalam hal ini meningkatkan dirinya dalam suatu perjanjian

untuk melakukan usaha dengan pihak pebisnis lainnya.

b. Bisnis ke Konsumen (Business to Consumer)

Salah satu bagian dari proses E-Commerce Retail atau ECommerce

Businness to Customer (B2C) ini adalah proses Dropship, yaitu proses

pemesanan barang oleh konsumen untuk kemudian dilakukan proses

pengiriman barang pesanan tersebut sesuai dengan alamat yang diberikan oleh

konsumen.

c. Konsumer ke Konsumen (Consumer to Consumer)

Konsumen ke Konsumen atau disingkat (C2C) merupakan tradisi bisnis

secara elektronik yang dilakukan antar konsumen untuk memenuhi suatu

kebutuhan tertentu. Contohnya: Shopee, Tokopedia, dsb.

d. Bisnis ke bisnis ke konsumen (Business to business to consumer)

Business to Business to Consumer (B2B2C), adalah model e-commerce

dimana sebuah perusahaan menyediakan produk atau jasa kepada sebuah perus
69

ahaan lainnya. Perusahaan lain tersebut kemudian menyediakan produk atau jas

a kepada individu yang bertindak sebagai konsumen

e. Konsumen ke bisnis (Consumer to business)

Consumer to Business (C2B), adalah model e-commerce dimana pelaku

bisnis perorangan atau individual melakukan transaksi atau interaksi dengan su

atu atau beberapa perusahaan. Jenis e-commerce seperti ini sangat jarang dilak

ukan di Indonesia. Contoh portal ecommerce yang menerapkan model bisnis se

perti ini adalah priceline.com.

f. Mobile Commerce (M-Commerce)

Merupakan model dimana transaksi jual beli dan aktivitas bisnis yang terj

adi dilakukan melalui media jaringan tanpa kabel.

2.4 Tinjauan Shopee

Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel denga

n mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mula

i dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shop

ee hadir dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya dalam

melakukan kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui pera

ngkat komputer.
70

Gambar 2.2
Logo Shopee
Sumber : www.shopee.co.id, 2022

Shopee mulai masuk ke pasar Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan Sh

opee baru mulai beroperasi pada akhir Juni 2015 di Indonesia. Shopee merupak

an anak perusahaan dari Garena yang berbasis di Singapura. Shopee telah hadir

di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vie

tnam, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Shopee Indonesia beralamat di Wisma

77 Tower 2, Jalan Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

11410, Indonesia.

Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja baru. S

hopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta membekali pe

mbeli dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang terin

tegrasi. Saat ini, angka unduhan Shopee telah mencapai satu juta unduhan di G

oogle Play Store.

Sasaran pengguna Shopee adalah kalangan muda yang saat ini terbiasa mel

akukan kegiatan dengan bantuan gadget termasuk kegiatan berbelanja. untuk it

u Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile guna untuk menunjang kegiatan b
71

erbelanja yang mudah dan cepat. Kategori produk yang ditawarkan Shopee lebi

h mengarah pada produk fashion dan perlengkapan rumah tangga.

Gambar 2.3
Kategori Shopee
Sumber : www.shopee.co.id, 2022

Pada halaman awal pengguna akan disambut dengan 21 kategori yang ters

edia di Shopee, yaitu Pakaian Wanita, Pakaian Pria, Sepatu Wanita, Sepatu Pri

a, Tas, Fashion Muslim, Aksesoris Fashion, Kecantikan & Kesehatan, Jam Tan

gan, Gadget, Perlengkapan Olahraga, Hobi & Mainan, Perlengkapan Bayi & A

nak, Perlengkapan Rumah, Elektronik, Komputer & Aksesoris, Makanan & Mi

numan, Voucher, Fotografi, Otomotif, dan Serba Serbi yang di dalamnya terda

pat camilan dan dekorasi rumah.

Beberapa keunggulan Shopee menurut Chris Feng, CEO Shopee dalam aca

ra peluncuran Shopee di Jakarta adalah:

1. Menjual barang dengan cukup cepat, dapat dilakukan hanya dalam waktu 30

detik.

2. Memiliki tampilan yang sederhana dan dapat dengan mudah digunakan wala

upun oleh pengguna baru.


72

3. Menawarkan fitur chatting dengan penjual sehingga dengan mudah bisa lan

gsung bertransaksi atau tawar menawar. Fitur ini sangat memudahkan pengg

una aplikasi Shopee mengingat di aplikasi atau situs e-commerce lainnya pe

mbeli harus menyimpan nomer telepon terlebih dahulu untuk berhubungan l

angsung. Fitur chatting pada aplikasi Shopee juga berbeda karena selain bisa

mengirim pesan tetapi juga bisa mengirim tautan seperti foto.

4. Memiliki fitur tawar yang memungkinkan pembeli untuk menawar harga ya

ng sudah ditetapkan oleh penjual.

5. Memiliki fitur berbagi yang lengkap sehingga dengan mudah menyebarkan i

nfo ke berbagai media social atau messenger, seperti Facebook, Instagram,

Twitter, Line, Pinterest, Whatsapp, Buzz, hingga Beetalk.

6. Shopee mengintegrasikan fitur media sosial mencakup fungsi hashtag, yang

memungkinkan pengguna mencari barang atau produk yang sedang populer

atau untuk mengikuti tren produk terbaru dengan mudah. (Reza,2015).

2.5 Tinjauan Online Customer Rating

Online customer rating sendiri didefinisikan memiliki kesamaan dengan r

eview tetapi memiliki perbedaan pada segi penilaian yang diberikan oleh pelan

ggan yaitu dalam gambaran skala ditentukan oleh konsumen itu sendiri. Skala

penilaian dalam online customer rating ini yaitu semakin banyak bintang yang

diberikan maka menjabarkan bahwa produk tersebut sesuai dengan harapan pel

anggan. Rating diberikan pembeli yang sudah melakukan pembelian online seb

agai bentuk feedback yang diberikan oleh pembeli pada penjual. Rating diberik

an oleh pelanggan yang sudah melakukan pembelanjaan online pada toko dan d
73

itampilkan pada website penjual online tersebut.

Fitur rating online yang terdapat pada halaman produk dalam suatu platfo

rm marketplace menjadi salah satu cara bagi konsumen untuk memberikan peni

laian terkait kualitas suatu produk. Jumlah bintang yang diperoleh oleh suatu pr

oduk tertentu dapat diasosiasikan sebagai kualitas produk yang bersangkutan.H

al ini menyebabkan calon konsumen dapat dengan mudah untuk melakukan pe

nilaian terhadap produk tertentu, karena jumlah bintang pada online rating dian

ggap mampu menjadi tolak ukur atas kualitas produk tertentu.

Pemberian peringkatan rating pada barang yang dijual melalui marketplac

e bisa berguna untuk menyalurkan pendapat dari konsumen terkait barang yang

sudah dibelinya, sekalipun nanti akan ada perbedaan dalam pemberian rating. I

tu bisa dikarenakan konsumen melakukan penilaian pada produk secara keselur

uhan.

Menurut Mo et al menghubungkan antara rating terhadap tingkat pengam

bilan keputusan pelanggan. Mereka menemukan bahwa pengaruh penilaian pel

anggan terhadap rating sebelum memutuskan membeli sesuatu tergantung pada

seberapa sering rating atau penilaian dilakukan oleh pelanggan ini pada suatu p

roduk. Pemeringkatan atau rating dalam produk secara online menjadi salah sat

u cara konsumen berpendapat tentang kualitas produk online, meskipun terkada

ng ada bias yang terjadi dalam pengukurannya, hal ini terutama disebabkan ole

h penilaian produk oleh konsumen yang mencerminkan kepuasan konsumen se

cara global, tidak hanya pada produknya saja, tetapi juga pada bagaimana kons

umen dilayani oleh penjual online.


74

Jumlah bintang bisa diasosiasikan sebagai kualitas atas suatu barang yang

dijual secara online. Hal ini disebabkan rating menjadi salah satu cara calon pe

mbeli untuk mendapatkan informasi tentang penjual, maka adanya rating dalam

jual beli online menjadi suatu hal yang logis apabila konsumen mengganggap b

ahwa rating menjadi tolak ukur kualitas. Rating dari konsumen merupakan rek

omendasi yang sangat krusial dalam sistem di marketplace yang menunjukkan

bagaimana kualitas produk direkomendasikan secara personal.

Penilaian rating tidak dilakukan pada barang saja namun mencakup bagai

mana cara pelanggan tersebut diberikan pelayanan oleh penjual, seberapa cepat

produk tersebut sampai pada pembeli hingga cara pengemasan produk pun aka

n menjadi faktor penentu pemberian rating. Tidak hanya itu saja permasalahan

yang lain dalam pemberian online customer rating sendiri yaitu konsumen tida

k bisa menjelaskan secara langsung kualitas dari produk yang seharusnya dinila

innya.

Indikator dalam variabel online customer rating ini sendiri yaitu:

a) Perceived Usefulness, indikator ini menjelaskan definisi persepsi kegunaan

ataupun kebermanfaatan online customer rating untuk konsumen.

b) Perceived Enjoyment, bisa didefinisikan sebagai satu keadaan dimana akti

vitas yang dilakukan tersebut dianggap menyenangkan bagi dirinya.

c) Perceived Control, Indikator ini memperjelas bagaimana kekuatan rating

mampu membuat konsumen terdorong ke-inginannya untuk membelinya.


75

2.6 Tinjauan Online Customer Review

2.6.1 Pengertian Online Customer Review

Online customer review merupakan fitur untuk dapat mempermudah cal

on pembeli maupun pembeli untuk dapat mengambil keputusan pembelian suat

u produk. Variabel review ini terdapat dalam pembahasan pada electronic wor

d of mouth, yang menjelaskan masukan atau review yang diberikan oleh sesora

ng dan pendapat tersebut murni atas kehendak dari reviewer dan bukan merupa

kan bagian dari suatu iklan.

Dalam kenyataannya electronic word of mouth memiliki berbagai bany

ak macam yaitu seperti pengalaman dari konsumen tersebut selama menggunak

an produk itu, peringkat antara berbagai produk yang sejenis, gambar, teks, vid

eo dan lain sebagainya.

Park dan Lee mendifinisikan online customer review sebagai ulasan pos

itif ataupun negative dari produk yang telah terjual pada marketplace ataupun o

nline shopping mall. Online customer review sendiri didefinisikan sebagai suat

u evaluasi informasi dari barang ataupun jasa yang dilekatkan pada third-party

sites dan retailer, yang diciptakan oleh konsumen.

Online costumer review merupakan fasilitas yang mengijinkan konsum

en untuk secara bebas dan mudah menulis komentar dan opini mereka secara o

nline mengenai berbagai produk ataupun pelayanan, tipe dari online customer r

eview ini dapat memberikan pengaruh besar terhadap keputusan membeli dari s

eorang pengunjung. Menurut Mudambi and Schuff online costumer review yan

g diposting secara luas pada berbagai produk dan layanan, dan telah menjadi ba
76

gian dari proses pengambilan keputusan bagi banyak konsumen.

Online customer review dapat memberikan informasi terkait dengan bar

ang yang direkomendasikan oleh perspektif pelanggan sendiri. Online custome

r review sendiri sekarang dapat dengan mudah ditemukan dalam berbagai temp

at seperti online shop ataupun pada marketplace dan telah me-review berbagai

macam kategori produk. Adanya online customer review sendiri juga memper

mudah konsumen melihat berbagai perbandingan review produk yang telah dib

erikan, dan itu menguntungakan pihak konsumen karena tidak wajib untuk ber

kunjung ke penjual yang berbeda secara lansung.

Online customer review sendiri memiliki cara kerja yang mirip dengan

word of mouth tetapi tetap memiliki dua perbedaan antara keduanya. Perbedaan

pertama yaitu terletak pada pengaruh dari word of mouth tradisional hanya terb

atas dari jaringan social lokal atau hanya orang-orang sekitar yang mengetahui

nya. Sedangkan dampak dari online customer.

Review dapat mencapai jauh cakupannya karena konsumen dari seluruh

penjuru dunia dapat mengakses online customer review hanya melalui media in

ternet. Kedua, online customer revew ini dapat diputuskan oleh penjual apakah

penjual akan menyediakannya kepada konsumen di webseite online store mere

ka. Penjual pada Shopee menyediakan pilihan kepada konsumen apakah konsu

men tersebut ingin memberikan ulasan produknya atau tidak.

Berbeda dengan penjual tradisional dahulu, penjual online sekarang dap

at menyediakan dua tipe informasi produk kepada konsumennya. Dua tipe terse

but adalah seller created information, yang bisa disebarkan melalui website me
77

reka dan consumer sreated information, yaitu dengan mengizinkan konsumen u

ntuk memberikan komentar pada website si penjual. perbedaan yang penting pa

da kedua tipe ini adalah tingkat kepercayaan dari informasi yang diberikan. Ko

nsumen jelas akan lebih mempercayai informasi yang diberikan konsumen lain

nya dibandingkan dengan informasi yang diberikan oleh penjual atau seller.

Consumen created information akan berbeda dari seller created inform

ation karena informasi yang dibuat oleh konsumen akan lebih relevan kepada s

esama konsumen. Seller created information ini akan lebih terfokus pada penja

baran deskripsi produk dengan istilah yang seringkali sulit dipahami oleh kons

umen. Karena tidak setiap konsumen mampu memahami pendeskripsian produ

k dari penjual.

Ulasan yang biasanya dibuat oleh konsumen memiliki ulasan penjabara

n unik yang berbeda-beda, latar belakang pemaparan yang berbeda, tingkat pen

getahuan akan produk yang berbeda, dan juga kondisi penggunaan produk yan

g berbeda pula, berbagai informasi inilah yang membuat informasi yang diberi

kan oleh konsumen menjadi lebih relevan bagi berbagai macam konsumen yan

g lainnya.

2.6.2 Parameter Online Customer Review

Indikator yang dipakai ini berawal pada penelitian yang sudah dilakuka

n oleh Latifa dan Harimukti.Dibawah ini adalah penjelasan indikator online cu

stomer review yang dipakai oleh peneliti pada penelitian ini:

a. Source Credibility (Kredibilitas Sumber)

Kredibilitas sendiri diartikan sebagai bagaimana seorang ahli dan seora


78

ng komunikator yang dipercaya dan diakui dalam suatu area tertentu oleh pener

ima pesan. Kredibilitas dari sumber juga akan mempengaruhi penerimaan dari

sebuah pesan. Penelitian terdahulu juga menemukan hasil bahwa kredibilitas su

mber merupakan sumber yang krusial penentu dari seberapa kuat review. Pesan

dari seseorang yang mempunyai kredibiltas yang tinggi memiliki pengaruh yan

g lebih besar terhadap evaluasi produk daripada pesan yang diterima dari seseo

rang dengan kredibilitas yang kurang.

b. Argument Quality (Kualitas Argument)

Kualitas dari argument ini mengacu pada seberapa kuat persuasive argu

ment yang melekat pada pesan informasi.

c. Perceived Usefulness (Manfaat yang dirasakan)

Perceived usefulness ini berarti manfaat apa yang didapatkan konsumen

dengan adanya online customer review yang ada pada situs belanja online.

d. Review Valence (Ulasan Gabungan)

Arti dari valensi sendiri disini mengarah pada sifat positif atapun negati

ve dari sebuah pernyataan yang tertuang dalam pesan. Valensi dari sebuah info

rmasi bisa membawa pengaruh yang penting dalam pembentukan sikap dari ko

nsumen dan pada akhirnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian itu sendi

ri.

e. Quantity of Reviews (Jumlah Ulasan)

Salah satu cara untuk dapat menguji popularitas dari suatu produk bisa

kita tentukan dengan kuantitas dari online review karena itu menjadi pertimban

gan bagaimana kinerja produk dipasaran. Jumlah dari review juga dapat merepr
79

esentasikan jumlah angka dari konsumen yang tertarik dengan pembelian prod

uk tersebut dan bagaimana pengalaman mengenai produk tersebut.

2.7 Tinjauan Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Etta mendefinisikan keputusan sebag

ai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih.51 Setiadi dala

m Etta mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan pembeli adalah

proses pengintegrasian yang mengkombinasikan ilmu pengetahuan untuk meng

evaluasi dua perilaku alternatif atau lebih dan memilih salah satu di antaranya.

Keputusan pembelian menurut Tjiptono merupakan sebuah proses dimana

pembeli mengetahui masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau mer

ek tertentu dan mengevaluasi beberapa dari masing-masing alternatif tersebut u

ntuk dapat digunakan dalam memecahkan masalah, yang kemudian mengarahk

annya kepada keputusan pembelian. Menurut Kotler keputusan pembelian mer

upakan tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan

pembelian suatu produk.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa keputusan pembelian merupakan

salah satu bentuk perilaku konsumen didalam menggunakan suatu produk. Dal

am menggunakan suatu produk untuk mengambil sebuah keputusan pembelian,

konsumen akan melalui proses yang merupakan gambaran dari perilaku konsu

men menganalisis berbagai macam pilihan untuk mengambil keputusan dalam

melakukan pembelian.
80

2.7.1 Tahap-Tahap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong, tahap-tahap untuk mencapai keputusan me

mbeli dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahapan. Antara lain sebagai

berikut:

1. Pengenalan Kebutuhan

2. Pencarian Informasi

3. Penilaian Altenatif

4. Keputusan Pembelian

5. Perilaku Pasca Pembelian

Berdasarkan tahapan diatas, dapat diartikan bahwa:

a. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau mengenali

kebutuhan. Para pemasar perlu melakukan pengindentifikasian kondisi yang m

emicu suatu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari bebera

pa pelanggan, para pemasar dapat mengidentifikasi respon yang paling sering

memic minat untuk suatu produk tertentu. Kemudian para pemasar dapat meny

usun strategi pemasaran yang dapat memicu minat konsumen.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergerak untuk mencari informasi terlebih dahulu sebelum

melakukan pembelian biasanya banyak yang berkaitan dengan kebutuhannya. J

umlah informasi yang ingin diperoleh seorang konsumen tergantung pada fakto

r kekuatan dorongan kebutuhannya, banyaknya informasi yang telah diketahui,

kemudahan dalam memperoleh informasi tambahan, penilaian terhadap inform


81

asi tambahan dan kepuasan apa saja yang diperoleh dari kegiatan mencari infor

masi tersebut. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mampu mempelajari

tentang merek dan fitur dari produk tersebut.

c. Penilaian Alternatif

Penilaian alternatif merupakan tahap ketiga dari proses keputusan pembeli

an dimana calon pembeli dapat menggunakan informasi untuk menyeleksi berb

agai merek alternatif yang terdapat dalam serangkaian pilihan yang tersedia.

d. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu fakt

or internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah pendapat pembeli menge

nai merek yang mereka pilih. Seorang pembeli cenderung akan menjatuhkan pi

lihannya kepada merek yang mereka sukai. Sedangkan faktor eksternal adalah

sikap orang lain dan kondisi yang tak terduga. Dalam melaksanakan keputusan

pembelian, konsumen dapat mengambil lima keputusan, yaitu penyalur, merek,

kuantitas, waktu dan metode pembayaran.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Komunikasi dalam bidang pemasaran seharusnya mampu memasok key

akinan dan evaluasi yang memperkuat pilihan pembeli agar merasa nyaman me

nggunakan merek tersebut. Untuk itu, tugas pemasar tidak berhenti pada pembe

lian saja. Perusahaan harus dapat mengamati kepuasan pasca pembelian, tindak

an pasca pembelian, dan penggunaan produk pasca pembelian.

2.7.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller, faktor yang mempengaruhi tingkah laku ko


82

nsumen itu sendiri adalah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis

1. Faktor Budaya

a. Budaya (culture) adalah kumpulan persepsi, keinginan, nilai dasar dan perila

ku yang dipelajari oleh mayoritas anggota masyarakat dari keluarga dan org

anisasi penting lainnya.

b. Subbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat yang berbagi sistem ni

lai berdasarkan pengalaman hidup seseorangatau situasi yang umum terjadi.

c. Kelas sosial (social class) adalah pembagian yang relatif berjenjang dalam

masyarakat dimana anggotanya mampu berbagi nilai, minat dan perilaku ya

ng sama.

2. Faktor Sosial

a. Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berintraksi untuk dapat meraih t

ujuan pribadi atau tujuan bersama.

b. Keluarga adalah organisasi pembelian pelanggan yang paling penting di dala

m masyarakat, seperti suami, istri dan anak-anak.

c. Peran dan status, mempunyai arti bahwa peran terdiri dari kegiatan yang diha

rapkan dapat dilakukan seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap peran mem

bawa status yang menghasilkan penghargaan yang diberikan oleh masyaraka

t.

3. Faktor Pribadi

a. Usia dan tahap siklus hidup, perilaku pembelian juga dibentuk melalui siklus

hidup keluarga tengang tahapan yang mungkin dilalui keluarga sesuai denga

n kedewasaanya. Dari usia belia, usia pertengahan dan usia dewasa.


83

b. Pekerjaan, maksudnya pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi barang dan

jasa yang akan mereka beli.

c. Situasi ekonomi, maksudnya situasi ekonomi seseorang pada saat itu, dapat

mempengaruhi barang dan jasa yang akan mereka beli.

d. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dal

am perilakunya dalam kegiatan sehari-hari. Gaya hidup yang dimaksud men

genai aktivitas, minat dan opini.

e. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian (personality) berdampak pada kara

kteristik psikologi seseorang yang menyebabkan respon yang relatif konsiste

n dan bertahan lama terhadap lingkungan seseorang itu sendiri.

4. Faktor Psikologi

a. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang

untuk dapat mencari kepuasan atas kebutuhan seseorang tersebut.

b. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginter

pretasikan informasi untuk membentuk sebuah gambaran dunia yang berarti.

c. Pembelajaran, maksudnya adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang

disebabkan oleh pengalaman.

d. Keyakinan dan sikap, keyakinan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dim

iliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah perasaan, evaluasi d

an tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau

ide.
84

BAB III

OBYEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Universitas Swadaya Gunung Jati

Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) didirikan pada tanggal 16 Janu

ari 1961 dengan tujuan membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pe

mbangunan, khususnya pembangunan sumber daya manusia melalui pendidika

n tinggi. Hal itu dirasakan perlu, karena pada saat itu banyak lulusan Sekolah
85

Menengah Atas Cirebon yang pergi ke kota kota besar seperti Jakarta, Bandung,

dan Yogyakarta untuk dapat mengikuti pendidikan tinggi.

Prakarsa masyarakat untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi menda

pat respons positif dari kalangan institusi resmi pemerintah, baik sipil maupun

militer serta masyarakat pendidik yang ada di Cirebon. Maka didirikanlah Yay

asan Pendidikan Swadaya Gunung Jati dengan Akta Notaris Mr. Djoko Marded

jo nomor 29 tanggal 16 Januari 1961.

Pada enam tahun pertama, UGJ belum memiliki kampus tetap. Barulah

pada tahun 1967, UGJ memiliki kampus yaitu di gedung bekas SMA Garuda

(sekarang SMA 2 Cirebon). Pada saat baru berdiri UGJ hanya mempunyai dua

fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi, yang jumlah mahasisw

anya ketika itu banyaknya lebih kurang 300 mahasiswa.

Pada tahun 1979 IKIP PGRI Ciwaringin Cirebon bergabung dalam ling

kungan UGJ menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 198

3 didirikan tiga fakultas baru, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Faku

ltas Pertanian, dan Fakultas Teknik. Pada tahun 2001 UGJ membuka dua progr

am pascasarjana (S2), yaitu Magister Ilmu Administrasi, dan Magister Ilmu Per

tanian. Pada tahun 2004 UGJ mendapat izin untuk penyelenggaraan Program S

tudi Ilmu Komunikasi jenjeng sarjana (S1) dan pada tahun 2005 UGJ mendapat

izin untuk menyelenggarakan program pascasarjana (S2) Program Studi Ilmu

Hukum dengan konsentrasi Hukum Bisnis dan Otonomi Daerah dari Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Pada Tahun 20

08 UGJ resmi mendirikan Fakultas Kedokteran.


86

UGJ terus mengalami perkembangan yang cukup berarti. Sampai denga

n wisuda periode April tahun akademik 2009/2010, UGJ telah meluluskan 2.79

4 Program Diploma III/Sarjana Muda, dan 11.536 sarjana dari 12 (dua belas) pr

ogram studi sarjana (S1) dan 3 (tiga) program Pascasarjana yang ada di lingkun

gan UGJ, yaitu Fakultas Hukum: Program Studi Ilmu Hukum. Fakultas Ekono

mi: Program Studi Manajemen, Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan, A

kuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matemati

ka, dan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Program S

tudi Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi. Fakultas Pertanian: Progr

am Studi Agroteknologi dan Agribisnis. Fakultas Teknik: Program Studi Tekni

k Sipil. Untuk Program Pascasarjana sampai dengan wisuda periode April Tah

un Akademik 2013/2014 telah meluluskan 638 Magister yaitu Program Studi Il

mu Tanaman dengan Konsentrasi Teknologi Pascapanen Hasil Pertanian, Progr

am Studi Ilmu Administrasi dengan Konsentrasi Administrasi Publik dan Progr

am Studi Ilmu Hukum dengan Konsentrasi Hukum Bisnis dan Otonomi Daerah

Dengan demikian jumlah lulusan/alumni yang telah dihasilkan UGJ sampai de

ngan tahun akademik 2013/2014 sebanyak 18.806 orang.

Oleh karena UGJ membuka peluang segenap elemen masyarakat wilaya

h Cirebon untuk terus dapat berperan aktif memberikan masukan dalam rangka

membangun UGJ menjadi kebanggaan masyarakat dalam menciptakan kader-k

ader bangsa unggulan pada masa depan.


87

3.1.1 Program Studi Ilmu Komunikasi UGJ Cirebon

Program Studi Ilmu Komunikasi UGJ dengan adanya perubahan

globalisasi dan teknologi digital, ikut serta mengalami perubahan. Akibatnya,

untuk menjaga lulusan tetap relevan dengan zaman saai ini, prodi harus

melakukan adaptasi untuk aspek tri dharma PT melalui keterlibatan mahasiswa

dalam rangka menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang. Prodi

melakukan penyesuaian dan perubahan di tingkat kurikulum dan rencana

pembelajaran setiap semesternya untuk pengajaran yang disesuaikan dengan

target lulusan prodi ilmu komunikasi UGJ siap menghadapi tantangan di era

digital saat sekarang.

Rektor UGJ dan prodi memberikan kesempatan kepada dosen untuk

menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif sesuai dengan tridharma PT yang

didapat dari luar kampus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan baik hard

skill maupun soft skill mahasiswa. Banyak program yang telah dilaksanakan

dan disiapkan prodi untuk meningkatkan kualifikasi dosen termasuk aktivitas

dosen di luar kampus yang sesuai dengan program merdeka belajar kampus

merdeka.

Pada program MBKM, Program Studi Ilmu Komunikasi mendapatkan

kepercayaan dengan kedatangan Mahasiswa dari Tarlac Agricultural

University Kuliah di Prodi Ilmu sebanyak 3 (tiga) Mahasiswa yaitu : a. Bren

Noah Nieto dengan NPM 921980018 b. Elisha Ginne C. Espriritu dengan NPM

921980020 Jay Laza Miguel denagn NPM 921980020 dengan mengambil

matakuliah Psikologi Sosial dan Komunikasi Lintas Budaya. Dosen di dorong


88

pula untuk melakukan riset kolaborasi baik dengan PT lain maupun mitra dari

perusahaan negeri ataupun swasta dan dapat dterapkan kepada masyarakat luas

maupun mitra terkait akan produk riset yang telah dihasilkan untuk dapat

dimanfaatkan oleh mereka untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

Kemitraan program studi terhadap pihak luar kampus dan asing mutlak

diperlukan agar lebih maju dan relevan dengan tuntutan zaman saat ini. MoU

dan MoA. Prodi ilmu komunikasi UGJ terus menjalin kerjasama dengan mitra

agar dapat menjalankan aktivitas tridharma PT secara optimal.

Untuk memfasilitasi dosen prodi mengembangkan kemampuannya

dalam menjalankan tridharma PT di luar kampus, mengarahkan dan membina

dosen-dosen prodi kuliah S3 terbukti sudah ada Dosen yang lulus Kuliah S3,

aktif ikut serta dalam organisasi profesi tingkat nasional maupun internasional,

memfasilitasi mendapatkan sertifkat kompetensi sebagai penunjang

kualifikasinya, memberikan dorongan kepada dosen untuk melakukan riset

yang berkualitas dan dapat menerapkan hasil risetnya, kegiatan pengabdian

masyarakat maupun diseminasi hasil riset, memfasilitasi dosen prodi

mendapatkan dana hibah riset baik internal maupun eksternal, mengkoordinir

dosen-dosen prodi mendapatkan HAKI dari hasil riset baik mandiri maupun

kolaborasi dengan luar kampus yang dapat diakses pada sister Dosen.

Kerjasama dosen dengan pihak luar baik dengan Perguruan Tinggi lain

maupun mitra berupa riset kolaborasi, mengajar ataupun pengabdian pada

masyarakat.
89

Untuk merapkan kurikulum yang telah disusun dan dikembangkan

sebagai mata kuliah yang dikontrak oleh mahasiswa. Sebagai alat pengukur

mutu dan kualitas prodi ilmu komunikasi UGJ yaitu mendapatkan surat

keterangan pendamping ijasah, mendapatkan sertifikat international dan untuk

menjaga citra baik dan eksistensi prodi ilmu komunikasi UGJ di masyarakat

luas termasuk mitra dan stakeholder.

Gambar 3.1
Logo FISB UGJ
Sumber : www.fisip.ugj.ac.id
a. VISI

Menjadi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Unggulan Berbasis Kearifan Lokal Menuju Tataran Global Tahun

2034.

b. MISI
90

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berbasis hasil riset dengan

memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi yang berkualitas

dalam rangka peningkatan daya saing bangsa;

2. Melaksanakan penelitian yang memiliki ciri keunggulan dengan

mengangkat kearifan local Nusantara yang potensial;

3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Community

Service) dalam bentuk pemberdayaan berdasarkan hasil-hasil riset sebagai

bentuk tanggung jawab sosial institusi;

4. Menciptakan suasana akademik (academic atmosphere) yang mendukung

terselenggaranya kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat berlandaskan keimanan dan ketakwaan;

5. Melaksanakan kerjasama (Networking) dengan berbagai institusi di dalam

dan luar negeri yang mendukung pengembangan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik;

6. Mengembangkan organisasi yang sehat (organization health) dalam rangka

merespon berbagai perubahan yang terjadi;

7. Mengembangkan potensi mahasiswa, baik dalam penguasaan hard skill

maupun soft skill melalui aktivitas intra dan ekstrakulikuler, serta memiliki

jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan yang handal.

3.1.2 Letak Geografis

Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Kampus 3 berlokasi di Jl.


91

Terusan Pemuda No 1, Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon.

3.2 Profil Marketplace Shopee

Shopee adalah marketplace online untuk jual beli di online dengan

mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk mulai dari

fashion sampai dengan kebutuhan sehari-hari. Shopee hadir dalam bentuk

aplikasi mobile dan website untuk memudahkan penggunanya dalam mela

kukan kegiatan belanja online baik melalui smartphone maupun melalui P

C.

Shopee terdapat di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara sepe

rti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Myanmar dan Indone

sia. Sedangkan untuk Shopee Indonesia beralamat di Wisma 77 Tower 2, J

alan Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 11410,

Indonesia.

Gambar 3.2
Logo Shopee
Sumber : www.shopee.co.id
Shopee Indonesia resmi terdapat di Indonesia pada Desember 2015

di bawah naungan PT Shopee International Indonesia. Sejak peluncuranny

a, Shopee Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan


92

hingga Oktober 2017 aplikasinya sudah didownload oleh lebih dari 43 juta

pengguna. Shopee hadir di Indonesia untuk mengenalkan pengalaman berb

elanja baru. Shopee memfasilitasi penjual untuk dapat berjualan dengan m

udah serta memberi kemudahan pembeli dengan proses pembayaran yang

aman dan jasa logistik yang telah terintegrasi. Pada saat ini Aplikasi belanj

a Shopee menempati posisi nomor satu di Google Play Store dalam katego

ri belanja online, dengan tagline “Belanja online se-Indonesia Gratis Ongki

r dan Garansi Harga Termurah”, mampu membuat para calon konsumen te

rtarik untuk menggunakannya.

Sasaran pengguna Shopee adalah kalangan muda yang saat ini terbi

asa melakukan kegiatan dengan bantuan smartphone termasuk kegiatan ber

belanja. Untuk itu Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile guna untuk

menunjang kegiatan berbelanja yang mudah dan cepat.

Shopee Indonesia sebagai sarana jual beli online yang menyediaka

n berbagai produk untuk menunjang kebutuhan sehari-hari yang mencakup

fashion, gadget, kosmetik, alat elektronik, perlengkapan olahraga, perlengk

apan rumah, hobi dan koleksi, fotografi, otomotif, makanan dan minuman,

souvenir dan pesta, hingga voucher belanja.


93

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam Pelaksanaan Pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data dar

i berbagai sumber seperti bahan bacaan berupa buku maupun sumber terpercay

a dari berbagai situs maupun blog dari internet. Kemudian peneliti mempelajari

dengan seksama berbagai bahan bacaan tersebut sehingga memperoleh data-dat

a yang relevan sehingga dapat mendukung penelitian ini.

Untuk memperoleh data demografi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosisal

dan Budaya UGJ, peneliti mengajukan surat permohonan kepada bagian KTU

Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya UGJ untuk kemudian ditujukan kepada pimpi

nan Dekan Fakultas Ilmu Sosisal dan Budaya UGJ, guna memperoleh izin mela

kukan penelitian di Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui Jumlah

Mahasiswa/i aktif Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya UGJ

angkatan 2018 adalah sebanyak 165 orang. Berdasarkan data tersebut peneliti

melakukan observasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, yakni

Mahasiswa/i yang menggunakan aplikasi marketplace Shopee.

Berdasarkan penyeleksian jumlah tersebut, peneliti menetapkan sebanya

k 5 orang mahasisa/I Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Budaya UGJ,

dijadikan sampel penelitian yang dianggap berpotensi dalam permasalahan yan

g akan dibahas yaitu penelitian pada Persepsi Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Terhadap Fitur Customer Rating dan Review Dalam
94

Menciptakan Keputusan Pembelian.

Pada bagian ini peniliti akan menguraikan data dari hasil penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara dengan informan sebagai

bentuk pencarian data yang kemudian peneliti analisis. Peneliti menggunakan

metode kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui pendekatan ini dengan

pemahaman dan realitas yang kompleks.

Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan

data- data deskriptif berupa kata-kata atau lisan didasari oleh orang atau perilsa

ya yang diamati, pendektannya pada latar dan individu secara holistic (utuh). T

etapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Untuk tahap anlisis y

ang disiapkan oleh peneliti adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancar

a, pengumpulan data, dan analisis data yang disiapakan sendiri oleh peneliti.

Dengan adanya identifikasi masalah untuk dapat lebih terarah dan tida

k terjadinya kesalahan dari pembahasan ini, maka dalam penelitian ini akan m

engemukakan identifikasi masalahnya yaitu :

1. Bagaimana proses penyaringan ketika memilih menggunakan marketplace

Shopee/

2. Bagaimana konten yang diproleh panca indra terhadap penggunaan fitur

customer rating dan review di marketplace Shopee?

3. Bagaimana intensitas penggunaan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee?

4. Apa motivasi dalam menggunakan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee ?
95

5. Apa informasi yang di dapat ketika menggunakan fitur customer rating

dan review di marketplace Shopee?

6. Bagaimana tingkah laku yang muncul setelah penggunaan fitur customer

rating dan review di marketplace Shopee dalam menciptakan keputusan

pembelian?

Di bawah ini merupakan daftar nama orang yang menjadi informan, sebagai b

erikut :

1. Nama : Salmaa Salsabiila

Angkatan : 2018

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 22 Tahun

Akun Shopee : salmaasalsabiila

Informan Kunci

2. Nama : Nadia Ayuning Seftiani

Angakatan : 2018

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 22 Tahun

Akun Shopee : nadia_seftiani29

Informan Kunci

3. Nama : Ika Nurbaeti Rahmah

Angkatan : 2018
96

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 21 Tahun

Akun Shopee : ikanurbaetirr

Informan Kunci

4. Nama : Rohdi Bizul Mujib

Angkatan : 2018

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Usia : 22 Tahun

Akun Shopee : rohdibizulmujib_

Informan Pendukung
Tabel 4.1

Hasil Observasi
97
Hari

No Dan Catatan Lapangan Dokumentasi

Tanggal

Peneliti melakukan

pengamatan dengan
08
menggunakan
01 Agustus
marketplace Shopee
2022
dengan memperhatikan

stimuli yang muncul.

Peneliti mengamati

konten panca indra apa

09 yang di dapat terhadap

02 Agustus penggunaan fitur

2022 Customer rating dan

review di marketplace

Shopee

Peneliti mengamati

09 pandangan persepsi apa

03 Agustus yang terjadi dalam


98

4.1 Persepsi Mahasiswa terhadap fitur rating dan review di marketplace


Shopee

Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fu

ngsi dari cara dia memandang. Oleh karena itu, untuk mengubah tingkah laku s

eseorang, harus dimulai dari mengubah persepsinya. Dalam proses persepsi, ter

dapat tiga komponen utama berikut:

Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari lu

ar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempuny

ai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pen

galaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerd

asan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengada

kan pengkategorian informasi yang kompleks menjadi sederhana.

Reaksi, yaitu tingkah laku setelah berlangsung proses seleksi dan interpret

asi (Sobur, 2003: 387).

Jadi, proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi dan pembulata

n terhadap informasi yang sampai serta melakukan reaksi atas in formasi terseb

ut. Berdasarkan pengertian yang diuraikan oleh para pakar, dapat disimpulkan

bahwa persepsi adalah sesuatu proses pengorganisasian dan penafsiran rangsan

gan yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya yang diperole

h dengan penginderaan, sehingga memunculkan interpretasi dari stimulus yang

mengenainya, sehingga memunculkan makna tentang objek tersebut.

Pada intinya persepsi dimulai dari stimuli dan kemudian di interpretasikan.


99

Input sensorik yang diterima oleh manusia merupakan data awal (mentah) yang

kemudian di proses dan diolah kemudian di interpretasikan menjadi persepsi. B

erikut ini adalah hasil penelitian di FISB UGJ:

4.1.1 Seleksi

Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari lu

ar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Berati persepsi suatu indiv

idu ditentukan oleh indera tersebut, yang dimaksud indera disini ialah penglihat

an (mata) dan pendengaran (telinga).

Indera yang digunakan hanya penglihatan dan pendengaran dikarenakan

media hanya bisa dinikmati oleh penglihatan dan pendengaran.

Berikut dimensi seleksi yang akan dijelaskan kedalam bentuk parameter

penelitian, yaitu:

1. Bagaimana proses penyaringan ketika memilih menggunakan

marketplace Shopee

2. Apa yang diperoleh panca indra terhadap penggunaan fitur

costumer rating dan costumer review di marketplace shopee

4.1.1.1 Proses penyaringan mahasiswa ketika memilih menggunakan

marketplace Shopee

Peneliti akan memberikan pertanyaan kepada informan tentang bagaimana i

nforman lebih memilih menggunakan Marketplace Shoppee.

Menurut informan I

“Salah satu faktornya sih karena Shopee lebih menarik karna fitur
aplikasi yang lengkap dan mudah di pahami, dan juga unggul karena
memiliki ragam produk yang banyak dan menarik dan juga harga
100

barang yang lebih murah, juga transaksi yang sangat mudah”


(01/08/2022)

Manurut informan II

“Shopee itu aplikasi yang sangat menarik apalagi kalo ada promo 11.11
karna banyak promo flash sale, voucher gratis ongkir, dan voucher
potongan harga”(03/08/2022)

Menurut Informan III

“Shopee marketplace favorit kalo belanja, karena mau cari barang


apapun di shopee mudah banget semua hampir ada, juga aplikasinya
simple dan mudah banget di pahamin dan fitur nya juga
lengkap”(03/08/2022)

Menurut Informan IV

“alasan saya memilih belanja di marketplace Shopee karena konten


promosi yang menarik fitur aplikasi yang banyak yang memudahkan
saya untuk berbelanja di marketplace Shopee”(04/08/2022)

Dilihat dari wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

proses penyaringan informan ketika memilih menggunakan marketplace

Shopee dikarenakan berbelanja di marketplace Shopee sangat menarik, karena

menurut informan ada banyak faktor mengapa marketplace Shopee sangat men

arik. Informan banyak menyatakan bahwa marketplace Shopee memiliki

aplikasi yang mudah di pahami, memiliki banyak fitur dan konten promosi

yang menarik, sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada

informan untuk berbelanja di marketplace tersebut.

Dari hasil wawancara ini, dapat dikorelasikan dengan teori seleksi yang
101

digunakan bahwa proses penyaringan digunakan untuk proses pengambilan per

sepsi suatu individu (Sobur, 2003: 387).

Keabsahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci

maupun informan pendukung dan didukung pula oleh observasi yang telah

peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan absah bahwa proses penyaringan yang

informan dapatkan ketika memilih menggunakan Shopee dikarenakan memiliki

marketplace Shopee memiliki aplikasi yang menarik.

Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis kumpulkan

dengan cara observasi dan wawancara, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa proses penyaringan yang informan dapatkan dalam memilih

marketplace Shopee dikarenakan dapat menciptakan daya tarik bagi

penggunanya, hal tersebut dikarenakan marketplace Shopee yang memiliki

banyak fitur dan konten promosi yang menarik, sehingga memberikan

kemudahan dan kenyamanan kepada informan untuk berbelanja di marketplace

tersebut.

4.1.1.2 Konten yang diperoleh panca indra terhadap penggunaan fitur


customer rating dan customer review di marketplace shopee

Peneliti akan memberikan pertanyaan kepada informan tentang apakah

informan menggunakan fitur costumer rating dan costumer review di Shoppee.

Menurut Informan I

“fitur rating dan review penting buat pertimbangan aku pilih barang di
shopee, soalnya ada komentar jujur terus ada review lewat video, foto
para netizen yang beli produk itu jadi pertimbangan buat aku”
102

(01/08/2022)

Menurut informan II

“fitur rating sama review saya jadiin patokan buat pilih pilih barang di
shopee ditambah tampilannya garibet terus mudah dipahamin. Terus
juga ada review lewat komentar sama video review pembelian barang
tersebut jadi bisa jadi bahan pertimbangan aku” (03/08/2022)

Menurut Informan III

“kalo fitur rating sering aku pake malah harus, kan biar tau barangnya
emang bagus atau engga soalnya ada yang review gacuman lewat foto
tapi juga lewat video beberapa toko kadang gaseusai sama barang yang
di post jadi wajib diliat” (03/08/2022)

Menurut informan IV

“pasti diliat dong soalnya menurut aku fitur itu penting banget buat
pertimbangan aku milih barang, kan banyak komentar jujur dari para
kostumer toko itu jadi aku tau barangnya bagus apa engga, kan di fitur
costumer review juga bisa liat foto, komentar, juga video soal barang
itu” (04/08/2022)

Dilihat dari wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

konten yang di proleh panca indra informan ketika memilih menggunakan fitur

customer rating dan review di marketplace Shopee dikarenakan fitur tersebut

dapat mengetahui produk yang dijual shope itu bagus atau tidak, dan mudah

dibaca serta di pahami karena fitur customer rating dan review dapat dilihat

melalui foto, video, dan ulasan.

Dari hasil wawancara ini, dapat dikorelasikan dengan teori seleksi yang

digunakan bahwa panca indera digunakan untuk proses pengambilan persepsi s

uatu individu (Sobur, 2003: 387).

Keabsahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci

maupun informan pendukung dan didukung pula oleh observasi yang telah
103

peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan absah bahwa konten yang diperoleh

informan terhadap panca indra ketika menggunakan fitur customer rating dan

customer review di marketplace shopee dikarenakan fitur itu sebagai bahan

pertimbangan informan melihat kualitas barang.

Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis kumpulkan

dengan cara observasi dan wawancara, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa konten yang diperoleh informan terhadap panca indra ketika

menggunakan fitur customer rating dan customer review di marketplace

dikarenakan dapat mengetahui produk yang dijual di shopee itu bagus atau

tidak, ditambah fitur ini mudah dibaca dan dipahami juga dapat melihat foto,

video, dan review jujur tentang kualitas barang yang di jual, sehingga

menjadikan fitur itu bahan pertimbangan informan dalam memilih barang.

4.1.1.3 Intensitas mahasiswa terhadap penggunaan fitur customer rating dan


review di marketplace Shopee

Peneliti akan memberikan pertanyaan kepada informan tentang apakah

informan menggunakan fitur costumer rating dan costumer review di Shoppee.

Menurut Informan I

“aku sering pake fitur ini kalo udah belanja di shopee juga aku sering
kasi foto dan video di fitur itu tentang produk yang aku beli biar orang
orang tau kalo produk nya layak di beli atau engga” (01/08/2022)

Menurut informan II

“tiap aku beli barang di shopee aku selalu kasih rating di fitur customer
rating tapi kalo aku jarang kasi review karena menurut aku rating aja
udah cukup ” (03/08/2022)

Menurut Informan III


104

“aku sering pake fitur ini dan juga kalo abis belanja aku selalu kasi
rating dan review jujur tentang produk yang aku beli, karena biar orang
orang ga nyesel beli produknya, aku selalu kasi rating dan review yang
bener-bener jujur kalo barangnya aku terima tidak sesuai aku pasti
selalu ngasi rating yang kurang bagus, tapi sebaliknya kalo barangnya
aku terima sesuai foto dan deskripsinya aku pasti kasih rating dan
review yang bagus” (03/08/2022)

Menurut informan IV

“setelah beli barang aku selalu kasih rating di fitur customer rating tapi
kalo aku jarang kasi review aku aga mager kalo pake fitur customer
review soalnya harus upload foto atau videonya” (04/08/2022)
Dilihat dari wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

intensitas mahasiswa terhadap penggunaan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee oleh informan digunakan setelah melakukan pembelian

produk dan fitur ini juga untuk berbagi informasi tentang kualitas toko/produk.

Dari hasil wawancara ini, dapat dikorelasikan dengan teori seleksi yang

digunakan bahwa intensitas digunakan untuk proses pengambilan persepsi suat

u individu (Sobur, 2003: 387).

Keabsahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci

maupun informan pendukung dan didukung pula oleh observasi yang telah

peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan absah bahwa intensitas penggunaan

fitur customer rating dan review di marketplace digunakan oleh informan.

Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis kumpulkan

dengan cara observasi dan wawancara, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa intensitas penggunaan fitur customer rating dan review di marketplace

digunakan oleh informan setelah melakukan pembelian produk di marketplace


105

Shopee dan untuk berbagi informasi rating dan review tentang kualitas

toko/produk di marketplace Shopee

4.1.2 Interpretasi

Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempu

nyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti p

engalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kece

rdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengad

akan pengkategorian informasi yang kompleks menjadi sederhana.

Berikut dimensi interpretasi akan dijelaskan dalam bentuk parameter

penelitian, yaitu :

1. Motivasi dalam menggunakan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee

2. Informasi yang di dapat ketika menggunakan fitur customer rating dan

review di marketplace Shopee

4.1.2.1 Motivasi mahasiswa dalam menggunakan fitur customer rating dan


review di marketplace Shopee

Dalam hal ini, peneliti akan mewawancara informan perihal apa

pandangan informan ketika menggunakan fitur customer rating di marketplace

Shopee.

Menurut Informan I

“Menurut saya karena memudahkan saya untuk mencari tau keaslian


barang sesuai atau tidak dengan di foto dan melihat kualitas barang terebut
karena melalui fitur itu saya bisa melihat dari customer yang sebelumnya
sudah membeli produk tersebut jadi dengan adanya fitur tersebut lebih
meyakinkan saya bahwa barang tersebut sesuai dengan foto dan
berkualitas bagus juga sebagai bahan evaluasi saya memilih toko mana
106

yang barangnya lebih bagus”(01/08/2022)

Menurut informan II

“Dikarenakan fitur customer rating dan review di marketplace Shopee


memudahkan aku sebagai bahan referensi membeli suatu produk di
marketplace Shopee”(03/08/2022)

Menurut informan III

“motivasi aku pake fitur ini karena fitur ini membantu banget karena m
enurut aku fitur customer rating dan review di marketplace Shopee ini
fitur yang sangat informatif dan memudahkan kita mencari tau keaslian
produk tersebut”(03/08/2022)

Menurut informan IV

“aku pake fitur customer rating dan review di marketplace Shopee ini
karena fiturnya sangat informatif memudahkan sekali karna aku bisa
tahu kepuasan pelanggan seperti apa, barang nya seperti
apa”(04/08/2022)

Dilihat dari wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

motivasi informan menggunakan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee karena fitur customer rating dan review memiliki fitur

yang sangat informatif dan meyakinkan informan terhadap keaslian suatu

produk

Dari hasil wawancara ini, dapat dikorelasikan dengan teori seleksi yang

digunakan bahwa motivasi digunakan untuk proses pengambilan persepsi suatu

individu (Sobur, 2003: 387).

Keabsahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci

maupun informan pendukung dan didukung pula oleh observasi yang telah

peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan absah bahwa motivasi mahasiswa


107

menggunakan fitur customer rating dan review memiliki fitur yang sangat

informatif, hal itu dikarenakan fitur customer rating dan customer review dapat

berbagi informasi pengalaman berbelanja seseorang yang bisa di lihat dari fitur

tersebut.

Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis kumpulkan

dengan cara observasi dan wawancara, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa motivasi informan dalam menggunakan fitur customer rating dan

review dikarenakan fitur tersebut sangat informatif hal itu dikarenakan fitur

tersebut dapat berbagi iformasi perihal keaslian produk di marketplace Shopee.

4.1.2.2 Informasi yang di dapat ketika menggunakan fitur customer rating


dan review di marketplace Shopee

Peneliti akan memberikan pertanyaan kepada informan tentang apakah

informasi yang di dapat ketika menggunakan fitur costumer rating dan

costumer review di Shoppee.

Informan I
“Informasi yang aku dapet dari fitur ini bisa berbentuk video atau foto
tentang produk-produk yang aku mau beli di marketplace Shopee”

Informan II

“Informasi yang aku dapet di fitur customer rating dan review aku jadi bisa tau
tentang tata cara penggunaan produk yang aku beli gimana cara pake nya”

Informan III

“informasi yang aku dapet aku jadi tau keaslian juga kualitas asli barang tersebut
itu gimana, di fitur customer rating dan review ada foto, video, juga ulasan yang
bisa aku liat disitu jadi bisa aku jadiin bahan pertimbangan juga”

Informan IV

“Informasi yang aku dapet kalo aku pake fitur customer rating dan review aku
jadi bisa tau produk itu layak aku beli atau engga”
108

Dilihat dari wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

informasi informan ketika menggunakan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee informan mendapatkan informasi dari fitur customer

rating dan review juga dijadikan parameter dalam pemilihan suatu produk/toko

di marketplace Shopee.

Dari hasil wawancara ini, dapat dikorelasikan dengan teori seleksi yang

digunakan bahwa informasi digunakan untuk proses pengambilan persepsi suat

u individu (Sobur, 2003: 387).

Keabsahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci

maupun informan pendukung dan didukung pula oleh observasi yang telah

peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan absah bahwa informasi yang di dapat

ketika menggunakan fitur customer rating dan review di marketplace Shopee

adalah informasi perihal produk yang ada difitur customer rating dan review di

marketplace Shopee. Dalam bentuk foto, video, dan ulasan produk tersebut.

Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis kumpulkan

dengan cara observasi dan wawancara, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa informasi yang di dapat ketika menggunakan fitur customer rating dan

review di marketplace Shopee tentang keaslian dan kualitas asli suatu produk

Dalam bentuk foto, video, dan ulasan dan juga bisa mempengaruhi keputusan

pembelian bagi informan.


109

4.1.3 Reaksi

Reaksi, yaitu tingkah laku setelah berlangsung proses seleksi dan interp

retasi. Disini tingkah laku yang dimaksud yaitu sikap yang timbul ketika

memilih dan melihat.

Berikut dimensi reaksi akan dijelaskan dalam bentuk parameter

penelitian, yaitu :

1. Tingkah laku yang muncul setelah penggunaan fitur customer rating dan

review di marketplace Shopee

4.1.3.1 Tingkah laku yang muncul setelah penggunaan fitur customer rating
dan review di marketplace Shopee dalam menciptakan keputusan pembelian

Peneliti akan memberikan pertanyaan kepada informan tentang apakah

fitur customer rating di marketplace Shopee mempengaruhi tingkah laku keput

usan pembelian suatu individu :

Informan I

“mempengaruhi karena meningkatkan kepercayaan dan keyakinan


untuk membeli barang tersebut karena informatif nya fitur tersebut”
(01/08/2022)

Inforaman II

“dikarenakan fitur yang informatif kita bisa melihat foto, video, dan
pengalaman berbelanja seseorang jadi sangat berperngaruh karena
semakin yakin bahwa produk yang dijual sesuai dengan foto dan
deskripsi penjual”(03/08/2022)

Informan III

“sejauh ini sangat berpengaruh untuk mengambil keputusan pembelian


karena informatif dan juga bisa sebagai bahan observasi membeli
barang melalui fitur tersebut” (03/08/2022)

Informan IV
110

“Tergantung review nya jika review yang ada di fitur tersebut bagus
dan bisa sangat mempengaruhi saya untuk mengambil keputusan
pembelian tapi jika produk tersebut memiliki review yang buruk tidak
mempengaruhi saya untuk mengambil keputusan pembelian”
(04/08/2022)

Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

fitur customer rating dan review di marketplace Shopee dapat mempengaruhi

bahwa tingkah laku yang muncul setelah penggunaan fitur customer rating dan

review di marketplace Shopee dapat mempengaruhi jika review memiliki nilai

yang baik. Akan tetapi peniliti dapat menyimpulkan bahwa bahwa fitur

customer review di marketplace Shopee bisa sangat berdampak karena dapat

meningkatkan kepercayaan dan keyakinan informan dan sebagai bahan

observasi yang baik.

Dari hasil wawancara ini, dapat dikorelasikan dengan teori rekasi yang

digunakan bahwa tingkah laku digunakan untuk proses pengambilan persepsi s

uatu individu (Sobur, 2003: 387).

Keabsahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci

maupun informan pendukung dan didukung pula oleh observasi yang telah

peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan absah bahwa tingkah laku yang

muncul setelah penggunaan fitur customer rating dan review di marketplace

Shopee dalam menciptakan keputusan pembelian sangat berdampak besar

karena dapat menciptakan kepercayaan informan.


111

Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis kumpulkan

dengan cara observasi dan wawancara, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa fitur customer rating dan review dapat mempengaruhi tingkah laku

informan setelah menggunakan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee terhadap keputusan pembelian informan jika rating dan

review memiliki nilai yang baik. Hal ini dikarenakan fitur customer rating dan

review dapat meningkatkan kepercayaan informan juga bisa sebagai bahan

observasi yang baik, sehingga dapat mempengaruhi tingkah laku keputusan

pembelian.

4.2 Faktor pendukung mahasiswa memilih menggunakan fitur customer


rating dan review di marketplace Shopee

Informan I

“kenapa aku pake fitur ini biar bisa tau kualitas produk yang dijual,
apakah sesuai dengan foto yang dipajang atau engga” (01/08/2022)

Informan II

“fitur ini jadi pertimbangan penting buat aku milih produk di shopee”
(03/08/2022)

Informan III

“fitur ini aku jadiin tempat aku liat liat review dari orang yang pernah
beli produk tersebut buat jadi parameter aku beli apa engga, soalnya
review dari netizen pasti jujur.” (03/08/2022)

Informan IV

“fitur ini bisa jadi pembeda produk asli dengan produk yang palsu,
karena meskipun menjual produk yang sama di setiap tokonya memiliki
rating dan review yang berbeda” (04/08/2022)
112

Keabsahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci

maupun informan pendukung dan didukung pula oleh observasi yang telah

peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan absah bahwa faktor pendorong

informan memilih menggunakan fitur customer rating dan costumer review

dijadikan parameter dalam pengambilan keputusan untuk memilih sebuah

produk di marketplace shopee. Fitur ini juga dapat menciptakan kepercayaan

informan dalam melihat sebuah produk di marketplace shopee.

Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis kumpulkan

dengan cara observasi dan wawancara, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa fitur customer rating dan customer review dapat mempengaruhi sikap

keputusan informan.

4.3 Sikap mahasiswa dalam penggunaan fitur customer rating dan review di
marketplace Shopee terhadap keputusan pembelian

Informan I

“tidak mempengaruhi karena tidak meningkatkan keyakinan untuk


membeli barang tersebut jika hanya di lihat dari fitur customer rating
saja tapi kalo review mempengaruhi karena meningkatkan kepercayaan
dan keyakinan untuk membeli barang tersebut karena informatif nya
fitur tersebut” (01/08/2022)

Inforaman II

“sangat tidak berperngaruh karena semakin kurang yakin bahwa produk


yang dijual sesuai dengan foto dan deskripsi penjual karena tidak bisa
melihat foto, video dan pengalaman berbelanja kalo fitur review yang
informatif kita bisa melihat foto, video, dan pengalaman berbelanja
seseorang jadi sangat berperngaruh karena semakin yakin bahwa
produk yang dijual sesuai dengan foto dan deskripsi penjual”
(03/08/2022)
113

Informan III

“saya tidak berpengaruh jika hanya dengan rating karena tidak


meyakinkan saya jika hanya melihat hanya dari nilai saja tapi akan
berpengaruh jika dilihat dari foto, video, dan cerita pengalaman
berbelanja seperti fitur costumer review.” (03/08/2022)

Informan IV

“Tidak berpengaruh karena tidak informatif dan ragu bila hanya lihat
dari rating saja berbeda dengan costumer review, jika review yang ada
di fitur tersebut bagus dan bisa sangat mempengaruhi saya untuk
mengambil keputusan pembelian tapi jika produk tersebut memiliki
review yang buruk tidak mempengaruhi saya untuk mengambil
keputusan pembelian” (04/08/2022)

Keabsahan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan kunci

maupun informan pendukung dan didukung pula oleh observasi yang telah

peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan absah bahwa reaksi informan terhadap

fitur customer rating tidak berdampak besar bagi keputusan pembelian

dikarenakan tidak dapat meningkatkan kepercayaan informan. Kemudian fitur

customer review sangat berdampak besar karena dapat menciptakan

kepercayaan informan.

Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis kumpulkan

dengan cara observasi dan wawancara, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa fitur customer rating tidak bisa berdampak besar bagi keputusan

pembelian hal ini dikarenakkan tidak dapat meningkatkan kepercayaan

informan dan kurangnya dijadikan bahan observasi yang baik karena hanya di
114

lihat dari nilai saja. fitur customer review dapat mempengaruhi sikap keputusan

informan jika review memiliki nilai yang baik.


115

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi

mahasiswa terhadap fitur customer rating dan review di marketplace Shopee

dalam mengambil keputusan pembelian di marketplace Shopee, melalui

penjabaran yang telah dilakukan di bab sebelumnya .

Hasil penelitian di Ilmu Komunikasi FISB UGJ Cirebon mengenai Per

sepsi Mahasiswa terhadap fitur Customer Rating Dan Review dalam

menciptakan keputusan pembelian di marketplace Shopee. Peneliti dapat men

gambil kesimpulan :

1. Persepsi

Seleksi adalah proses penyaringan oleh panca indera terhadap rangsang

an dari luar. Peneliti menyimpulkan dalam proses seleksi ini para informan

menggunakan marketplace Shopee dikarenakan aplikasi yang menarik, Shopee

memiliki aplikasi yang mudah dipahami, memiliki banyak fitur dan konten

promosi yang menarik juga memiliki aplikasi yang meberikan kemudahan dan

kenyamanan untuk berbelanja di marketplace Shopee. Peneliti melihat bahwa i

nforman memiliki interpretasi tentang fitur customer rating dan review yang

sama, interpretasi sangat dipengaruhi berbagai faktor seperti pengalaman masa

lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. Tetapi pe

neliti dapat menyimpulan informan memiliki interpretasi yang sama perihal


116

fitur customer rating dan fitur customer review bahwa fitur customer rating

dan review di marketplace Shopee memiliki fitur yang sangat informatif dan

memudahkan mencari tau keaslian barang tersebut. Reaksi, yaitu tingkah laku s

etelah berlangsung proses seleksi dan interpretasi.

2. Faktor Pendorong

Penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor pendorong informan

memilih menggunakan fitur customer rating dan customer review adalah

sebagai parameter dalam melihat kualitas toko/produk di marketplace shopee.

Hal ini disebabkan karena fitur ini dapat menciptakan rasa kepercayaan

informan dalam pengambilan keputusan pemilihan pembelian.

3. Sikap

Peneliti mendapat kesimpulan bahwa fitur customer rating dan

customer review di marketplace Shopee merupakan fitur yang sangat

berdampak dalam keputusan pembelian. Hal ini dikarenakan fitur customer

rating dan review di marketplace Shopee dapat meningkatkan kepercayaan

informan dan sebagai bahan evaluasi yang baik.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut :

1. Menurut peneliti persepsi yang tercipta di mahasiswa terhadap

marketplace shopee hanya tempat para mahasiswa berbelanja, seharusnya

bisa dijadikan tempat dimana mahasiswa itu memulai untuk berbisnis.

Dikarenakan shopee sangat berpotensi memiliki jangkauan lebih luas

dibandingan cara berbisnis konvensional.


117

2. Menurut peneliti penjual yang terverfikasi ShopeeMall dan centang biru

juga termasuk parameter untuk menilai bahwa penjual tersebut adalah

penjual yang terpercaya dan menjual barang yang asli atau original,

sehingga tidak perlu diragukan lagi keasliannya. Diharapkan

ShopeeMall dibuat agar memudahkan masyarakat membeli langsung ke

official store atau yang biasa disebut toko resmi. Hal tersebut bertujuan

untuk menghindari kepalsuan produk atau ketidaksesuaian produk yang

dijual.

3. Menurut peneliti tidak hanya fitur costumer rating dan costumer

review, akan tetapi penggunaan fitur Shopeelive juga dapat memicu

ketertarikan mahasiswa dalam membangun kepercayaan untuk membeli

produk Shopee. Shopeelive merupakan fitur terbaru Shopee yang

digunakan penjual untuk mengulas produk secara langsung yang

dilakukan secara virtual, hal ini membantu mahasiswa untuk

mendapatkan gambaran dan keyakinan untuk membeli produk.

4.
118

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Mubarok. "Dampak Perkembangan New Media Pada Pola Komunika


si Masyarakat." Alamtara: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam 4.1
(2020): 26-37.

Asri, and Widiartanto. “Pengaruh Online Customer Review Dan Online Custo
mer Rating Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Marketplace Shope
e .” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis (2019): 1–11.

Chandra Ahmadi dan Dadang Hermawan, E-Business & E-. Commerce, (Yogy
akarta: Penerbit Andi, 2003), hal. 13.

Effendi, Onong Uchjana. (2006). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandun
g: PT. remaja Rosdakarya.

Farki, Ahmad. Pengaruh online customer review dan rating terhadap kepercay
aan dan minat pembelian pada online marketplace di Indonesia. Diss. I
nstitut Teknology Sepuluh Nopember, 2016.

Jalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Kothler, Philip. (2007). Manajemen Pemasaran . Jakarta: PT.Prenhalindo.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2008). Manajemen Pemasaran, Jilid 1. J
akarta: Penerbit Erlangga.

Moleong 2013. Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. PT.


Remaja Rosdakarya.
Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja grafindo
Persada.
Rakhmat. Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdak
arya

Sarwono, Sarlito. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press.

Purbo, Onno W. (2000). Mengenal E-Commerce. Jakarta: PT. Elex Media Ko


mputindo.
119

Peter, J. Paul dan Olson. (2000). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, E
disi 4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sumber Lainnya :

https://marketeers.com/mengapa-shopee-jadi-e-commerce-yang-paling-sering-

diakses (Diakses pada 05 juli 2022)

https://shopee.co.id/ (Diakses tanggal 07 Agustus 2022)

www.fisip.ugj.ac.id (Diakses pada 07 Agustus 2022)

https://idd.m.wikipedia.org/wiki/Shopee (Diakes pada 08 Agustus 2022)

www.google.com/maps/dir//Jl.+Pemuda+Raya+no.32,+sunyaragi.+Kec.

+Kesambi,+Cirebon,+Jawa+Barat (Diakses pada 09 Agustus 2022)


120

LAMPIRAN-LAMPIRAN
121

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana proses penyaringan ketika memilih menggunakan

marketplace Shopee/

2. Bagaimana konten yang diproleh panca indra terhadap penggunaan fitur

customer rating dan review di marketplace Shopee?

3. Bagaimana intensitas penggunaan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee?

4. Apa motivasi dalam menggunakan fitur customer rating dan review di

marketplace Shopee ?

5. Apa informasi yang di dapat ketika menggunakan fitur customer rating

dan review di marketplace Shopee?

6. Bagaimana tingkah laku yang muncul setelah penggunaan fitur

customer rating dan review di marketplace Shopee dalam menciptakan

keputusan pembelian?
122

CURICULUM VITAE

A. KETERANGAN PERORANGAN

1. Nama Lengkap : SALSABILA NUR RAHMADANIA

2. Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 03 Desember 2000

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat Rumah : Jl.Raya Beber No 205 Rt.04 Rw.02 Kec.Beber

Kab.Cirebon, Jawa Barat. 45172

6. No. Hp : 0856-9456-4747

7. Email : salsabila12265@gmail.com

B. PENDIDIKAN

NO. JENJANG NAMA LEMBAGA PROGRAM S DARI SAMPAI

TUDI

1. SD SD Negei 1 Halimpu - 2006 2012

2. SMP SMPN 1 Beber - 2012 2015

3. SMA SMAN 1 Beber IPS 2015 2018

4. S1 UNIVERSITAS SWAD ILMU KOMU 2018 SEKARANG

AYA GUNUNG JATI NIKASI S1

SURAT IZIN PENELITIAN


123

Gambar 1. Surat
Izin Penelitian

DOKUMENTASI WAWANCARA
124

Gambar 2. Wawancara
Dengan Salmaa Salsabiila
Sebagai Informan

Gambar 3. Wawancara
Dengan Ika Nurbaeti Rahmah
Sebagai Informan
125

Gambar 4. Wawancara
Dengan Rohdi Bizul Mujib
Sebagai Informan

Gambar 5. Wawancara
Dengan Nadia Ayuning Seftiani
Sebagai Informan
DOKUMENTASI KEGIATAN
126

Gambar 6. Sidang Seminar


Proposal dengan Ibu Dr. Farida
Nurfalah, S.Sos., M.I.Kom selaku
dosen penguji.

Gambar 7. Sidang Seminar


Proposal dengan Ibu Dr. Welly
Wihayati, S.Sos.,M.Si selaku
dosen penguji.
127

Gambar 8. Sidang Seminar Draf dengan Ibu Dr. Farida


Nurfalah, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen penguji.

Gambar 9. Sidang Seminar Draf


dengan Ibu Ibu Dr. Welly Wihayati,
S.Sos.,M.Si selaku dosen penguji.
128

DOKUMENTASI KEGIATAN BIMBINGAN SKRIPSI

Gambar 10. Kegiatan


Konsultasi Judul Skripsi

Gambar 11. Kegiatan


Bimbingan Proposal Skripsi
129

Gambar 12. Kegiatan


Bimbingan Draf Skripsi

Anda mungkin juga menyukai