Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Sistem Gerak Pada Tubuh

Sistem gerak pada tubuh manusia disebut juga sebagai sistem muskuloskeletal yang terdiri
dari otot, sendi, rangka, dan organ lain seperti tulang rawan dan ligamen. Organ-organ yang
menjadi pendukung gerak tubuh manusia akan bekerja sama sesuai fungsinya. Itulah
mengapa organ-organ tersebut merupakan bagian penting dalam sistem gerak pada tubuh
manusia.

Bagian Penting dalam Gerak Manusia


Sistem gerak yang saling bersinergi memungkinkan tubuh kamu untuk bergerak. Sistem
pergerakan ini juga yang akan mengendalikan tubuh agar tidak bergerak secara berlebihan.
Nah, untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai alat gerak tubuh manusia, yuk simak
penjelasan di bawah ini!

● Rangka

Rangka terdiri dari tulang-tulang yang saling terhubung untuk membentuk postur tubuh.
Rangka terbentuk karena adanya kandungan kalsium berupa garam. Kalsium ini dapat
melekatkan tulang-tulang karena dibantu oleh kolagen.

Sistem gerak tubuh ini termasuk alat gerak pasif yang mana memerlukan organ otot untuk
bisa berfungsi dan bergerak. Selain membentuk postur tubuh, rangka juga bertugas untuk;

1. Menopang tubuh supaya dapat berdiri tegak


2. Tempat produksi sel darah putih dan merah
3. Melindungi organ-organ bagian dalam
4. Tempat melekatnya otot
5. Menyimpan kalsium

Bila dilihat dari bentuknya, rangka terdiri dari tiga bagian; rangka tengkorak, rangka badan,
dan rangka alat gerak yang berupa tangan dan kaki. Sedangkan tulang pembentuk rangka
terdiri dari empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak
beraturan. Tulang-tulang ini dibagi lagi berdasarkan lapisan strukturnya, seperti:

1. Membran tulang Periosteum


2. Tulang spons
3. Tulang kompak
4. Tulang rongga sum-sum
5. Tulang rawan (kartilago)

Secara keseluruhan tubuh manusia setidaknya memiliki 206 tulang yang tersusun dan
membentuk rangka sebagai salah satu sistem gerak pada tubuh manusia. Tulang sendiri dapat
memperbarui diri setiap 10 tahun sekali. Namun, setiap tahunnya, setidaknya 20% dari
jumlah tulang dalam tubuh berganti dengan tulang baru.

● Otot

Terdapat tiga jenis otot dalam tubuh manusia, namun hanya dua yang termasuk dalam sistem
gerak pada tubuh. Di antaranya:
1. Otot Halus

Pergerakan yang dilakukan oleh jenis otot ini terjadi secara otomatis. Artinya, pergerakan
otot halus tidak bisa kamu kontrol sesuai keinginan. Otot halus bergerak sesuai kebutuhan
dan mengikuti sinyal dari otak. Contoh pergerakan yang dihasilkan oleh otot halus adalah
otot nadi dan otot-otot pada pencernaan seperti usus halus dan lambung.

2. Otot Skeletal

Berbeda dari otot halus, otot skeletal dapat bergerak secara sadar sehingga tubuh kamu dapat
bergerak secara bebas menggunakan otot ini. Otot skeletal melekat pada sekitar sendi dan
tulang. Meskipun sama seperti otot halus yang pergerakannya diatur oleh otak, otot skeletal
dapat bergerak sesuai keinginan kamu. Contoh otot ini seperti otot paha, otot lengan, otot
besi, dan otot perut.

Otot sendiri termasuk dalam sistem gerak aktif yang dapat membantu tulang untuk terus
bergerak. Jadi, ingat ya, gerak tubuh yang kamu hasilkan merupakan proses dari kontraksi
dan relaksasi otot!

● Sendi

Sendi merupakan tempat pertemuan dua tulang atau disebut juga penghubung antartulang.
Misalnya sendi rahang yang merupakan pertemuan antara tulang rahang bawah dan tulang
rahang atas. Umumnya cara kerja sendi mirip engsel yang memungkinkan adanya pergerakan
antara kedua tulang. Maka dari itu, sendi menjadi bagian penting dalam sistem gerak pada
tubuh manusia.

Dalam sistem gerak tubuh, sendi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Sendi Fibrosa

Disebut juga sebagai sendi tidak bergerak atau mati, sendi fibrosa terletak di tengkorak
kepala. Tulang tengkorak terdiri dari lempengan tulang pipih yang sedikit bergerak ketika
bayi dilahirkan. Namun, proses pergerakan ini berhenti saat lempengan-lempengan tulang itu
berhenti tumbuh dan menyatu secara sempurna.

2. Sendi Cartilaginous

Jenis sendi dalam sistem gerak tubuh ini disebut juga sebagai sendi yang dapat bergerak
sebagian. Tulang-tulang dalam sendi cartilaginous dihubungkan oleh tulang rawan dan
mampu bergerak mengikuti tulang yang berada di bawah atau di atasnya. Contoh sendi ini
adalah sendi di tulang belakang.

3. Sendi Sinovial

Berbeda dari jenis sendi lainnya, sendi sinovial dapat bergerak dengan bebas ke atas, ke
bawah, atau memutar. Persendian ini sering juga disebut sendi peluru. Sendi sinovial dapat
bergerak bebas karena dibantu oleh cairan sinovial yang berada di antara tulang-tulang
pembentuk sendi tersebut.
Cairan ini juga berfungsi sebagai pelumas sehingga tulang pun akan semakin mudah
bergerak. Contoh dari bagian sendi sinovial adalah sendi bahu, pinggul, pergelangan kaki,
dan lutut.

 Sendi sinovial sendiri terbagi menjadi tiga jenis. Di antaranya:


 Sendi putar yang bisa bergerak ke arah kiri, kanan, atas, atau bawah seperti kepala
 Sendi engsel yang hanya bisa bergerak satu arah saja seperti pada siku dan lutut
 Sendi ball and socket yang bisa bergerak secara bebas. Dalam sendi ini, ujung satu
tulang terletak di cekungan tulang lain contohnya sendi yang terdapat di bahu dan
pinggul.

Seperti halnya rangka dan otot, sendi juga memiliki peranan penting dalam sistem gerak
tubuh manusia. Tanpa adanya sendi, tubuh kamu tidak bisa bergerak bebas.

Sistem Gerak Aktif dan Pasif

Tubuh kamu bisa bergerak tidak lepas dari peranan sistem gerak aktif dan pasif. Sebenarnya
apa sih kedua sistem pergerakan dalam tubuh ini?

1. Sistem Gerak Aktif

Terdiri dari otot rangka atau otot lurik yang bekerja berdasarkan kesadaran. Otot dianggap
sebagai sistem gerak aktif karena mampu berkontraksi sehingga menyebabkan pergerakan
pada rangka. Otot sendiri memiliki sifat elastis, artinya alat gerak tubuh ini dapat berelaksasi
atau kembali ke bentuk semula setelah mengalami kontraksi. Kontraksi otot terjadi karena
beberapa kondisi, yaitu:

 Kontraksi isometrik; terjadi saat tubuh kamu menegang dan mempertahankan posisi
tubuh tanpa adanya pemendekan atau pemanjangan saat melakukan gerakan tertentu.
Contoh gerakan yang menyebabkan kontraksi ini adalah plank.
 Kontraksi isotonik; terbagi menjadi dua yaitu kontraksi isotonik eksentrik dan
kontraksi isotonik konsentrik. Kontraksi isotonik eksentrik terjadi ketika otot bergerak
memanjang sehingga menghasilkan tenaga. Sedangkan kontraksi isotonik konsentrik
adalah pergerakan otot yang memendek sehingga menghasilkan tenaga.

2. Sistem Gerak Pasif

Artinya alat gerak tubuh yang termasuk dalam kelompok sistem pergerakan ini tidak bisa
bergerak sendiri tanpa bantuan organ gerak lain. Contohnya seperti tulang yang memerlukan
bantuan otot untuk bisa bergerak. Tulang-tulang tersebut menyusun rangka yang terhubung
karena adanya persendian.

Sudah tahu kan kalau persendian itu terbagi menjadi persendian yang bisa bergerak (sendi
sinovial), sendi yang bergerak sebagian (sendi cartilaginous), dan sendi yang tidak bisa
bergerak (fibrosa)? Nah, persendian ini jugalah yang berperan untuk menggerakan sistem
gerak pasif pada tubuh manusia!

Pentingnya Menjaga Sistem Gerak Manusia

Menjaga kesehatan sistem gerak pada tubuh sangatlah penting. Bila tidak dijaga, kamu akan
berisiko terkena berbagai gangguan atau kelainan yang sering menimpa sistem pergerakan
tubuh. Beberapa gangguan kesehatan tersebut di antaranya;

 Osteoporosis; terjadi akibat tubuh kekurangan kalsium dan mineral yang dibutuhkan
oleh tulang. Akibatnya tulang pun menjadi rapuh atau mudah patah.
 Riketsia; gangguan kesehatan akibat kekurangan vitamin D sehingga tubuh kesulitan
menyerap kalsium dan fosfor untuk proses pengerasan tulang. Masalah riketsia
menyebabkan tulang kaki bengkok.
 Fraktura (patah tulang); masalah ini bisa disebabkan oleh benturan keras saat
kecelakaan, terjatuh dari ketinggian, dll. Dilihat dari kondisi tulang yang patah,
fraktura dibedakan menjadi spiral, miring, dan kominutif (terpecah menjadi bagian
kecil).
  Kifosis; kelainan yang menyebabkan tulang belakang melengkung berlebihan di
bagian dada ke belakang. Masalah ini menyebabkan tubuh kamu membungkuk.
Kifosis dipicu juga oleh posisi duduk yang salah atau penyakit seperti riketsia dan
TBC.
  Skoliosis; melengkungnya tulang belakang kearah samping karena polio atau
posisi duduk yang salah.

Cara Menjaga Sistem Gerak Manusia

Mengingat pentingnya menjaga kesehatan sistem gerak tubuh manusia, Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) memberikan kiat-kiat
yang bisa kamu praktikan. Gak sulit kok, kamu hanya perlu melakukan hal berikut:

1. Hindari Sikap Tubuh yang Salah

Beberapa masalah kesehatan pada sistem gerak tubuh diakibatkan oleh sikap tubuh yang
salah. Untuk mengatasinya, pastikan kamu memperhatikan posisi tubuh saat duduk, tidur,
dsb. Jika duduk, posisikan tulang belakang dalam keadaan tegak atau tidak membungkuk.
Saat tidur, sebaiknya gunakan alas yang padat dan datar agar posisi tulang belakang tetap
lurus ketika berbaring.

2. Rajin Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Sinar matahari mengandung vitamin D yang bisa diserap oleh tubuh. Jenis vitamin ini juga
membantu tulang untuk menyerap kalsium lebih optimal. Namun, pastikan kamu tahu kapan
waktu memanfaatkan sinar matahari tersebut karena tidak semuanya baik untuk kesehatan.
Untuk mendapatkan vitamin D, disarankan untuk berjemur di bawah terik matahari pagi dan
tidak lebih dari 15 menit saja.

3. Penuhi Asupan Kalsium dan Vitamin D

Selain dari sinar matahari pagi, kalsium dan vitamin D bisa kamu dapatkan dari makanan. Di
antaranya telur, udang, ikan berlemak, olahan kedelai, minyak ikan, dan hati sapi, susu,
kacang almond, brokoli, dan kangkung.

4. Aktivitas Fisik yang Cukup

Melakukan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya bermanfaat bagi kesehatan secara
menyeluruh, termasuk untuk sistem gerak tubuh. Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin
juga dapat mendorong pembentukan tulang dan menjadikannya lebih kuat sehingga
memperlambat proses kerapuhan tulang. Ada banyak pilihan aktivitas fisik yang kamu
lakukan seperti jogging, naik turun tangga, jalan kaki, bersepeda, atau kardio.

Anda mungkin juga menyukai