Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL


PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BOTOPUTIH 1
KECAMATAN TIKUNG

DISUSUN OLEH:
YULIANTI, S.Pd.
NIP. 19900504 202012 2 009
NDH. 13
GURU KELAS AHLI PERTAMA

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN V
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL


PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BOTOPUTIH 1
KECAMATAN TIKUNG

Disusun Oleh:
YULIANTI, S.Pd
NIP. 19900504 202012 2 009
NDH: 13
GURU KELAS AHLI PERTAMA

Telah diseminarkan pada hari Selasa, Jum’at 9 April 2021


di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur

Mengesahkan:
Coach, Mentor,

Dr. ZAENAL MUTAKIN, Drs., M.Si. SUMARDI, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Muda Kepala SD Negeri Botoputih 1
NIP. 19640815 199803 1 006 NIP. 19620624 198303 1 010

ii
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun 2021 di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Hari Jum’at, 9 April 2021, telah melaksanakan
Seminar Rancangan Aktualisasi.

Nama : Yulianti, S.Pd.


NIP : 19900504 202012 2 009
Angkatan/NDH : 13
Judul : Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Media Audio
Visual Pada Siswa Kelas II SD Negeri Botoputih 1 Kecamatan
Tikung

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh:

Mentor, Peserta,

SUMARDI, S.Pd. YULIANTI, S.Pd.


NIP. 19620624 198303 1 010 NIP. 19900504 202012 2 009

Penguji, Coach,

Dr. RAHMA SUGIHARTATI, Dra., M.Si_ Dr. ZAENAL MUTAKIN, Drs., M.Si
NIP. 19640815 199803 1 006
-

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul
“Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas II SD
Negeri Botoputih 1 Kecamatan Tikung” dengan lancar.
Penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi ini berkat dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur selaku penyelenggara
Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V yang telah memberikan fasilitas kepada
penulis selama pembelajaran distance learning dan klasikal;
2. Sumardi, S.Pd. selaku kepala SD Negeri Botoputih 1 Kecamatan Tikung Kabupaten
Lamongan, sekaligus mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam
penyusunan rancangan ini;
3. Dr. Zaenal Mutakin, Drs., M.Si. selaku coach yang telah memberikan bimbingan, nasihat,
dan ilmunya dalam penyusunan rancangan ini;
4. Rekan-rekan seperjuangan pelatihan dasar CPNS golongan III angkatan V tahun 2021;
5. Keluarga yang tak henti-hentinya berdoa dan memberi semangat demi kelancaran dan
keberkahan profesi penulis.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini. Akhir kata, semoga
rancangan aktualiasi ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Surabaya, 9 April 2021


Penulis

YULIANTI, S.Pd.
NIP. 19900504 202012 2 009

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………….. i


LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………... ii
BERITA ACARA ……………………………………………………………………... iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………... v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………... vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………….. viii
DAFTAR BAGAN ……………………………………………………………………. ix
DAFTAR DIAGRAM ………………………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………... 1


1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi………………………………………………... 4
1.2.1 Tujuan Aktualisasi…………………………………………………………. 4
1.2.2 Manfaat Aktualisasi……………………………………………................ 5
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi………………………………………………………. 5

BAB II PROFIL LEMBAGA/UNIT KERJA ……………………………………… 7


2.1 Deskripsi Lembaga / Instansi…………………………………………………… 7
2.1.1 Identitas Organisasi……………………………………………………….. 7
2.1.2 Profil Organisasi…………………………………………………………… 7
2.1.3 Visi dan Misi Organisasi…………………………………………………... 10
2.1.4 Tujuan Organisasi…………………………………………………………. 11
2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Unit Kerja ……………………………… 11
2.2.1 Tugas Pokok……………………………………………………………….. 11
2.2.2 Fungsi……………………………………………………………………….. 12
2.3 Struktur/ Susunan Organisasi Unit Kerja………………………………………. 12
2.3.1 Bagan Struktur Organisasi……………………………………………….. 13
2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta …………………………………………........... 14

18

v
BAB III DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI …………………………….. 18
3.1 Penetapan Isu yang Diangkat…………………………………………………... 18
3.1.1 Identifikasi Isu…………………………………………….……………….. 22
3.1.2 Penetapan Isu…………………………………………..…………………. 23
3.1.3 Gagasan Pemecahan Isu………………………………………………… 25
3.2 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu ………………………………………. 26
3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi…………………………………………. 38
3.4 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi………………………………………….
42
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Identitas SD Negeri Botoputih 1 ..................................................................... 7


Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana SD Negeri Botoputih 1………………………………. 8
Tabel 2.3 Data PTK SD Negeri Botoputih 1…………………………………………... 9
Tabel 2.4 Data Peserta Didik SD Negeri Botoputih 1…………………………………. 10
Tabel 2.5 Kategori Jenis Kerja Guru….. …………………………………………....... 14
Tabel 3.1 Kondisi Kelima Isu Yang Diangkat………………………………………… 19
Tabel 3.2 Analisis AKPL……………………………………………………………… 20
Tabel 3.3 Analisis USG……………………………………………………………….. 21
Tabel 3.4 Penetapan Isu……………………………………………………………….. 22
Tabel 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi …………………………………………… 27
Tabel 3.6 Tabel Rancangan Kegiatan………………………………………………… 41

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 SD Negeri Botoputih 1 .......................................................................... 7


Gambar 3.1 Contoh Cuplikan Tayangan Gambar Media Audio visual……………… 23
Gambar 3.2 Jurnal Membaca Siswa………………………………………………… 24

viii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Organisasi SD Negeri Botoputih 1.................................................... 13

ix
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Alur Kegiatan Pemecahan Isu ................................................................. 25

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
sangat ditentukan oleh peran Aparatur Negara (AN). Aparatur Negara adalah keseluruhan
lembaga dan pejabat Negara serta pemerintah Negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan
pemerintah dan masyarakat atas penyelenggaraan dan pembangunan Negara. Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang merupakan bagian dari aparatur Negara harus memiliki komitmen dalam
melayani masyarakat. Ditegaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 untuk mewujudkan tujuan
nasional dibutuhkan pegawai ASN yang dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas
pemerintah, dan tugas pembangunan tertentu. Pegawai ASN harus memiliki kualifikasi
kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing. ASN
sebagai pelayan masyarakat harus memiliki nilai-nilai seperti Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sebagai acuan dalam melaksanakan tugas
jabatannya. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA.
ASN diharapkan dapat turut serta mengembangkan lingkungan kerja yang positif untuk
membantu pembentukan etika dan aturan perilaku organisasi.
Maka, upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan dan pelatihan
jabatan ASN. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan PNS, ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk
mewujudkan PNS yang professional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan atau
yang kini lebih dikenal Latihan Dasar (Latsar) CPNS. Diklat ini dilaksanakan dengan tujuan
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter PNS yang kuat sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional
dalam melayani masyarakat.
Pelatihan Dasar CPNS tahun ini dilaksanakan dengan cara distance learning dan
classical learning yang terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu: pembelajaran secara distance
learning, aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja, dan terakhir evaluasi hasil aktualisasi.
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014, dalam penyelenggaraan
Diklat Prajabatan pola baru peserta diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat
tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung.

1
Kompetensi yang dibangun dalam Latihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III ini
adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan
dengan kemampuan mengaktualisasi lima nilai dasar, yaitu: (1) kemampuan mewujudkan
akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya, (2) kemampuan mengedepankan
kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya, (3) kemampuan menjunjung tinggi
standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya, (4) kemampuan berinovasi untuk
peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, (5) kemampuan untuk tidak korupsi dan
mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Maka dari itu sangat penting mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA pada latihan dasar
(latsar) golongan III di instansi atau unit kerja masing- masing peserta latsar. Upaya untuk
menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dimulai dengan membuat Rancangan
Aktualisasi (RA) yang selanjutnya akan di aktualisasikan ke tempat tugas.
Seorang ASN yang baik wajib menerapkan lima nilai dasar ASN untuk dapat menjadi
pelayan publik yang baik, dan tidak terkecuali seorang guru. Guru merupakan salah satu ASN
yang memiliki tugas sebagai pelayan publik di bidang pendidikan. Guru adalah sebuah
pondasi dalam dunia pendidikan. Dalam sebuah pembelajaran guru berperan sebagai
fasilitator dan motivator peserta didik. Selain itu, guru juga dituntut untuk dapat mewujudkan
tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun
2003 yaitu “Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.
Guru sebagai pelaksana utama dunia pendidikan, harus mampu berinovasi dalam hal
pelayanan publik bagi peserta didik, seperti dalam pemilihan pendekatan, model, dan media
pembelajaran. Pembelajaran berbahasa di Sekolah Dasar tidak dapat terlepas dari
pengembangan aspek ketrampilan berbahasa. Komponen ketrampilan berbahasa yang harus
dimiliki siswa yaitu ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Ketrampilan
membaca merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang memiliki peranan penting karena
pengetahuan apapun tidak terlepas dari membaca. Tanpa memiliki keterampilan tersebut,
maka pengetahuan yang akan diberikan tidak berarti.
Tujuan keterampilan membaca dalam muatan bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah
agar siswa mencapai kompetensi menganalisis informasi di dalam berbagai teks sederhana,
menyajikan berbagai teks sederhana secara lisan, menyusun berbagai teks sederhana secara
tulis, dan lain-lain. (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21

2
Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah). Selain itu, pentingnya
pembelajaran membaca juga terdapat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
tahun 2003 pada Bab III pasal 4 ayat 5 tentang Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Pendidikan
menyebutkan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,
menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Mengingat pentingnya keterampilan
tersebut maka perlu pembinaan dari tingkat dasar atau sekolah dasar (SD).
Peningkatan kemampuan membaca siswa harus didukung dengan penggunaan media
pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Demi terlaksananya sebuah pembelajaran
yang inovatif maka, sebuah media pembelajaran memiliki peran penting dalam
berlangsungnya proses belajar mengajar. Dengan media yang menyenangkan akan menarik
perhatian peserta didik sehingga akan lebih terfokus pada pembelajaran. Karena peserta didik
sekolah dasar pada usia (sekitar 6-12 tahun) masih termasuk dalam tahap atau fase
pertumbuhan dan perkembangan.
Havighurst (dalam Sumantri dan Syaodih, 2009:1.21) mengemukakan bahwa “setiap
tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek, yaitu fisik,
psikis, emosional, moral dan sosial”. Berdasarkan aspek-aspek perkembangan tersebut dapat
mempengaruhi pola pikir peserta didik dalam menerima sebuah pembelajaran. Sebuah
pembelajaran dapat ditunjang dengan media pembelajaran. Dalam pengembangan media
pembelajaran terdiri atas 3 langkah besar yang nantinya harus dilalui, yaitu kegiatan
perencanaan, produksi, dan penilaian. Semakin sadar bahwa media pembelajaran memiliki
peran penting dalam sebuah tingkat keberhasilan dalam kegiatan belajar. Hal ini menuntut
guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menerbitkan sebuah media pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di SD Negeri Botoputih 1
Kecamatan Tikung selama menjalankan tugas, terdapat beberapa permasalahan yang
diidentifikasi diantaranya: (a) kurangnya kemampuan membaca siswa kelas II, (b) belum
optimalnya penggunaan model dan metode pembelajaran di kelas, (c) belum maksimalnya
proses analisis hasil belajar, (d) rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran, (e)
kurangya kesadaran siswa akan kebersihan sekolah.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode AKPL dan USG, maka ditetapkan
bahwa isu utamanya yaitu kurangnya kemampuan membaca siswa kelas II (dua). Hasil
pengamatan yang penulis lakukan selama bertugas di SD Negeri Botoputih I, kemampuan
membaca siswa masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa di kelas 9 siswa,
yang telah lancar membaca ada 4 siswa, yang kurang lancar ada 4 siswa, sedangkan yang

3
belum bisa sama sekali ada 1 siswa. Sebagian siswa hanya bisa menulis dengan melihat
kalimat di papan tulis tapi ketika mereka membaca masih banyak yang kesulitan bahkan ada
yang belum bisa membaca sama sekali. Sehingga membuat pembelajaran jadi terhambat dan
siswa lain yang sudah bisa membaca menjadi bosan. Kondisi ini diperkuat dengan pernyataan
rekan guru yang sebelumnya pernah mengajar kelas II dan guru bidang yang mengajar
menjelaskan bahwa kemampuan membaca siswa yang masih kurang.
Berdasarkan permasalahan diatas itulah yang menyebabkan penulis tertarik untuk
mengangkat permasalahan tersebut untuk dicari solusinya dan untuk melaksanakan aktualisasi
agar bisa menjadikan pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna.
Gagasan pemecahan isu yang diperlukan adalah adanya suatu media yang menarik dan
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa yaitu dengan media audio
visual. Media audio visual ini memadukan media visual (gambar komik) dengan audio (effect
suara) menjadi sebuah media yang interaktif. Penggunaan media audio visual bukan sekedar
upaya untuk membantu guru dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa, tetapi
sebagai usaha memudahkan siswa dalam meningkatkan kreatifitas membaca siswa. Media
audio visual memang pantas digunakan guru, bukan hanya alat bantu guru namun diharapkan
akan timbul kesadaran baru bahwa media pembelajaran menjadi salah satu bagian penting
dalam sistem pendidikan, sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk
membantu kelancaran dibidang tugas yang diemban untuk kemajuan dan meningkatkan
kualitas siswa.
Media audio visual memiliki kelebihan berupa bahan ajar yang mudah diterima
sehingga akan lebih mudah pula dipahami oleh siswa. Proses belajar mengajar akan lebih
variatif mengiringi komunikasi verbal melalui penuturan oleh guru. Media Audio visual dapat
meminimalisir kecenderungan rasa bosan dan jenuh siswa akibat pembelajaran yang monoton,
dengan media audio visual, dapat mengubah suasana pembelajaran membaca menjadi lebih
menyenangkan dan lebih meningkatkan keterampilan membaca (Sayidiman, 2012: 39).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat judul “Peningkatan
Kemampuan Membaca Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas II SDN
Botoputih 1 Kecamatan Tikung”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi.

4
1.2.1 Tujuan Aktualisasi
1.2.1.1 Tujuan
Adapun tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi antara lain :
a. Terlaksananya pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas
II;
b. Meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas II;
c. Menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif, menarik dan menyenangkan bagi siswa;

1.2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari rancangan aktualisasi ini yaitu :
1. Bagi Internal
a. Dapat meningkatkan profesionalitas kinerja guru;
b. Dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa;
c. Membantu mewujudkan visi dan misi SD Negeri Botoputih I Kecamatan Tikung;
d. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di SD Negeri Botoputih 1 Kecamatan
Tikung;
e. Dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam pemanfaatan media pembelajaran
yang menarik bagi siswa.
2. Bagi Eksternal
a. Menciptakan generasi masyarakat yang gemar membaca;
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap SD Negeri Botoputih 1 Kecamatan
Tikung;
c. Menigkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan.
1.3 Ruang Lingkup

Dalam rangkaian kegiatan rancangan aktualisasi ini ada beberapa hal yang akan penulis
batasi sebagai ruang lingkup aktualisasi, diantaranya adalah pelaksanaan rancangan
aktualisasi hanya dilakukan di SD Negeri Botoputih 1 Kecamatan Tikung dengan kegiatan
sebagai berikut:

1. Melakukan konsultasi dengan coach dan atasan langsung yang bertindak sebagai mentor
terkait dengan masalah yang ditemukan, serta gagasan yang ditawarkan;
2. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan merancang media audio visual;
3. Melakukan sosialisasi terkait kegiatan pembelajaran menggunakan media audio visual
dan mekanisme SuCa (sudut baca);
5
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual disertai
evaluasi hasil belajar (pretest);
5. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual disertai
evaluasi hasil belajar (postest);
6. Melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik hasil aktualisasi pembelajaran
menggunakan media audio visual;
7. Membuat SuCa (sudut baca) dan jurnal baca harian di kelas;
8. Membuat laporan kegiatan aktualisasi.

6
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi
2.1.1 Identitas SD Negeri Botoputih 1

Gambar 2.1 Foto SD Negeri Botoputih 1

Nama Organisasi : SD Negeri Botoputih 1


Alamat Organisasi : Dusun Sambikerep, Desa Botoputih
Kode Pos : 62281
Kelurahan/Desa : Botoputih
Kecamatan : Tikung
Kabupaten/Kota : Lamongan
Provinsi : Jawa Timur

2.1.2 Profil SD Negeri Botoputih 1

IDENTITAS SEKOLAH
1 Nama Sekolah SDNegeriBotoputih I
2 Nomor Pokok Statistik Nasional 20506130
3 Provinsi Jawa Timur
4 Pemerintah Kota/Kab Lamongan

7
IDENTITAS SEKOLAH
5 Kecamatan Tikung
6 Desa/Kelurahan Botoputih
7 Jalan Dan Nomor Dusun Sambikerep
8 Faximili/Faks -
9 Kode Pos 62281
10 Telepon -
11 Daerah Pedesaan
12 Status Sekolah Negeri
13 Posisi Geografis Lintang : -7.2023632
Bujur : 112.4124977
14 Email Botoputih1_sdn@yahoo.com
15 Sumber Listrik PLN
16 Daya Listrik (Watt) 450
Tabel 2.1 Identitas SD Negeri Botoputih 1

1. Letak Geografis
Sekolah Dasar Negeri Botoputih I terletak di Desa Botoputih I yang berada di wilayah
Kecamatan Tikung, Desa Botoputih I diapit oleh Desa - desa lain yaitu : Sebelah Utara
Desa Takeranklating, Sebelah Timur Desa Kedungkumpul, Sebelah Selatan Desa
Balongwangi dan Sebelah Barat Desa Wonokromo.
2. Sejarah Berdirinya SD Negeri Botoputih 1
SD Negeri Botoputih I merupakan sekolah yang terbilang sudah tua, karena didirikan
sejak tahun 1973.
3. Sarana dan Prasarana serta Fasilitas Penunjang

SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

No Nama Jumlah

1 Luas tanah 220 m²

2 Luas bangunan 140 m²

3 Luas halaman 70 m²

4 Luas taman dan kebun sekolah 10 m²

5 Ruang kepala sekolah 1 ruang

8
SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

No Nama Jumlah

6 Ruang guru 1 ruang

7 Ruang kelas 6 ruang

8 Ruang TU 1 ruang

9 Kantin sekolah 1 ruang

10 MCK 2 ruang

11 Gudang 1 ruang

12 Tempat parker 1 ruang

Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana SD Negeri Botoputih 1

4. Data PTK dan Peserta Didik

a. Data PTK
No Nama Pangkat/Golongan Status Jabatan

Sumardi, S. Pd. Pembina Kepala


1 PNS
NIP. 19620624 198303 1 010 (IV/a) Sekolah

Maratussholihah Tri Pujiastuti’, S.


Penata Muda Guru
2 Pd. PNS
(III/a) Kelas
NIP. 19890829 201903 2 018

Yulianti, S.Pd. Penata Muda Guru


3 CPNS
NIP. 19900504 202012 2 009 (III/a) Kelas

Muhammad Andianto, S.Pd. Penata Muda Guru


4 CPNS
NIP. 19910312 202012 1 008 (III/a) PJOK

Noor Afi’dah, S.Pd. Penata Muda Guru


5 CPNS
NIP. 19920421 202012 2 010 (III/a) Kelas

Anaas Leres Faqiirillah Irman I,


Penata Muda Guru
6 S.Pd. CPNS
(III/a) Kelas
NIP. 19941029 202012 1 004

Guru
7 Napsiyah, S. Pd. SD - GTT
Kelas

9
No Nama Pangkat/Golongan Status Jabatan

Guru
8 Selviana, S. Pd. - GTT
Kelas

Guru PAI
9 Sukma Nur Azizah, S. PdI. - GTT
& B. Arab

Niken Ayu Khusnul Khotimah, Guru B.


10 - GTT
S.Pd. Jawa

Guru B.
11 Rahmad Darmawan, S.Pd. - GTT
Inggris

Tabel 2.3 Data PTK SD Negeri Botoputih 1

b. Data Peserta Didik

DATA PESERTA DIDIK

Jumlah Siswa
No Tingkat Kelas
L P Total

1 I - - -

2 II 4 5 9

3 II 3 7 10

4 IV 8 5 13

5 V 4 2 6

6 VI 5 2 7

Total 45

Tabel 2.4 Data Peserta Didik SD Negeri Botoputih 1

2.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan SD Negeri Botoputih 1


Visi dan misi sebuah organisasi dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Adapun visi, misi, dan tujuan SD Negeri Botoputih dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Visi Sekolah
“Terwujudnya peserta didik yang berwawasan IMTAQ, cerdas, terampil, mandiri,
tanggungjawab dan mampu berkompetensi yang berakhlakul karimah”.
2. Misi Sekolah
a. Terciptanya sistem pembelajaran yang PAIKEM
b. Terciptanya pengembangan kurikulum yang adaptif
10
c. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan terampil
d. Terwujudnya sistem pemerataan pendidikan
e. Terwujudnya sistem pembelajaran inovatif
f. Mengefektifkan kegiatan ekstra kurikuler
g. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan (TPA,Sholat berjamaah, dan
PHBI)
h. Memberikan pelayanan perbedaan peserta didik melalui BK.
2.1.4 Tujuan SD Negeri Botoputih 1
Pendidikan di SDN Botoputih I diarahkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlakul karimah.
b. Siswa sehat jasmani dan rohani.
c. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan,kemampuan dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
d. Terlaksananya pembelajaran yang aktif,inovatif,kreatif,efektif dan menyenangkan.
e. Siswa kreatif,terampil dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus
menerus.

2.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


2.2.1 Kedudukan Fungsional Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi
Birokrasi ( Permenpan RB ) No. 16 tahun 2009. Kedudukan fungsional guru adalah
kedudukan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dari pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil Jabatan
fungsional guru adalah jabatan tingkat keahlian termasuk dalam rumpun pendidikan
tingkat taman kanak-kanak, dasar, lanjutan, dan sekolah khusus.
2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi
SD Negeri Botoputih 1 merupakan bagian dari pendidikan nasional, sehingga
berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

11
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Sejalan dengan hal itu, maka tugas pokok fungsi dari SD Negeri Botoputih 1
adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan pendidikan dalam sekolah dalam jangka tertentu;
2) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku;
3) Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah;
4) Membina siswa dalam hal pengembangan diri;
5) Melaksanakan urusan tata usaha sekolah dan rumah tangga sekolah;
6) Membina kerja sama dengan orang tua, masyarakat, dan dunia kerja;
7) Bertanggung jawab kepada lembaga vertikal (dinas pendidikan).

2.3 Struktur Organisasi SD Negeri Botoputih 1


Struktur organisasi merupakan suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja
dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukkan bahwa adanya pembagian dan
bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Selain itu, struktur
organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran
perintah, maupun penyampaian laporan. Adapun struktur organisasi SD Negeri Botoputih 1
dapat disajikan dalam Bagan 2.1. sebagai berikut:

12
STRUKTUR ORGANISASI
SD NEGERI 1 BOTOPUTIH 1

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Sumardi, S.Pd. Sadig

Guru Kelas 1 Guru Kelas 2 Guru Kelas 3 Guru Kelas 4

Napsiyah, S.Pd. SD Yulianti, S.Pd. Noor Afi’dah, S.Pd Selviana, S.Pd.

Guru Kelas 5 Guru Kelas 6 Guru PAI Guru PJOK

Anaas Leres Faqiirillah Marartussholihah Tri Sukma Nur Azizzah, S.Pd. Muhammad Andianto,
Irman I, S.Pd. Pujiastuti’. S.Pd S.Pd.

Guru B. Jawa Guru B. Inggris

Niken Ayu Khusnul Rahmad Darmawan,


Keterangan: Khotimah, S.Pd. S.Pd.
Garis Koordinasi = Bagan 2.1.
Siswa Struktur Organisasi SD Negeri Botoputih 1
Garis Komando =
Masyarakat Sekitar
13
2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta
Jenis tugas guru sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52 dapat dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka atau
bukan tatap muka seperti yang tercantum dalam Tabel di bawah ini.
Tatap Bukan Tatap
No. Jenis Kerja Guru
Muka Muka

1. Merencanakan Pembelajaran √

2. Melaksanakan Pembelajaran √

3. Menilai Hasil Pembelajaran √* √**

4. Membimbing & Melatih Peserta Didik √*** √****

5. Melaksanakan Tugas Tambahan √

Tabel 2.5 Kategori Jenis Kerja Guru

Keterangan:
* = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan
tatap muka seperti ulangan harian
** = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu tertentu
seperti ujian tengah semester dan akhir semester
*** = membimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan secara
terintegrasi dengan proses pembelajaran/tatap muka

Uraian jenis kerja guru tersebut di atas adalah sebagai berikut:


1. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun atau
awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah.
2. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara peserta
didik dengan guru. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tatap muka sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Penjelasan
kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan penyampaian materi
pelajaran, membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan materi pelajaran, dan
menilai hasil belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan tatap muka,
14
b. Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran tatap
muka antara lain berupa penilaian akhir pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok
bahasan merupakan bagian dari kegiatan tatap muka,
c. Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi dengan
menggunakan media antara lain video, modul mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi,
d. Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang teori/kelas, laboratorium,
studio, bengkel atau di luar ruangan,
e. Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan durasi waktu
yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah/madrasah
Sebelum pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkan melakukan persiapan,
antara lain pengecekan dan/atau penyiapan fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran, modul,
media, dan perangkat administrasi.
3. Menilai Hasil Pembelajaran
Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Melalui penilaian hasil pembelajaran
diperoleh informasi yang bermakna untuk meningkatkan proses pembelajaran berikutnya
serta pengambilan keputusan lainnya. Menilai hasil pembelajaran dilaksanakan secara
terintegrasi dengan tatap muka seperti ulangan harian dan kegiatan menilai hasil belajar
dalam waktu tertentu seperti ujian tengah semester dan akhir semester.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes. Penilaian
nontes dapat berupa pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam
bentuk tugas, proyek fisik atau produk jasa.
a. Penilaian dengan tes.
1) Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ulangan harian, tengah
semester, dan ujian akhir semester. Tes ini dilaksanakan sesuai dengan kalender
pendidikan atau jadwal yang telah ditentukan.
2) Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas.
3) Pengolahan hasil tes dilakukan di luar jadwal pelaksanaan tes.
b. Penilaian non tes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.
1) Pengamatan dan pengukuran sikap sebagai bagian tidak terpisahkan dari proses
pendidikan, dilaksanakan oleh guru dengan tujuan untuk melihat hasil pendidikan
yang tidak dapat diukur dengan tes tertulis atau lisan.

15
2) Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di dalam kelas menyatu
dengan proses tatap muka, dan atau di luar kelas.
3) Pengamatan dan pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar kelas merupakan
kegiatan di luar jadwal tatap muka.
c. Penilaian nontes berupa penilaian hasil karya.
1) Penilaian hasil karya peserta didik dalam bentuk tugas, proyek fisik atau produk
jasa, portofolio, atau bentuk lain dilakukan di luar jadwal tatap muka.
2) Adakalanya dalam penilaian ini, guru harus menghadirkan peserta didik agar
untuk menghindari kesalahan pemahaman dari guru, jika informasi dari peserta
didik belum sempurna.
4. Membimbing dan Melatih Peserta Didik
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu
membimbing atau melatih peserta didik dalam proses tatap muka, intrakurikuler, dan
ekstrakurikuler.
a. Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan latihan
yang dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
b. Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
1) Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran
perbaikan (remedial teaching) dan pengayaan (enrichment) pada mata pelajaran
yang diampu guru.
2) Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan
kepada peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai.
3) Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta
didik yang telah menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasi
waktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas atau memperkaya
perbendaharaan kompetensi.
4) Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus,
disesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap
setiap minggu.
c. Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
1) Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik.
2) Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

16
3) Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah: Pramuka, Olimpiade/Lomba
Kompetensi Siswa, Olahraga, Kesenian, Karya Ilmiah Remaja, Kerohanian,
Paskibra, Pecinta Alam, Palang Merah Remaja (PMR), Jurnalistik, Unit
Kesehatan Sekolah (UKS), Fotografi.
5. MelaksanakanTugas Tambahan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7)
menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan,
wakil kepala satuan pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, pengawas
satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi.
Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52 ayat (1) huruf e, guru dapat diberi tugas tambahan
yang melekat pada tugas pokok misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan
karya ilmiah remaja, dan guru piket.

17
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu Yang Diangkat


Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu dan
problematika yang ditemukan di tempat bekerja, serta tugas pokok dan fungsi jabatan penulis
sesuai dengan Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai
berikut:
Unit Kerja:
Sekolah Dasar Negeri Botoputih 1, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan
Jabatan :
Guru Kelas Ahli Pertama
Pekerjaan/ Uraian Tugas:
1. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai hasil
pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil
pembelajaran;
2. Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya;
3. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah;
4. Membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran.

3.1.1 Identifikasi Isu


Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas sebagai guru kelas II di SD Negeri
Botoputih 1, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan terdapat beberapa isu, secara umum
persoalan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya kemampuan membaca siswa kelas II;
2. Belum optimalnya penggunaan model dan metode pembelajaran di kelas;
3. Belum maksimalnya proses analisis hasil belajar;
4. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran;
5. Kurangya kesadaran siswa akan kebersihan sekolah.
Kelima isu yang sedang terjadi di SD Negeri Botoputih 1, berkaitan dengan prinsip ASN
Komitmen Mutu dijabarkan dalam tabel 3.1 di bawah ini.

18
Tabel 3.1 Kondisi Kelima Isu yang Diangkat
Prinsip Asn Kondisi Yang
Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
Akuntabilitas, Kurangnya Kemampuan membaca Kemampuan
Komitmen Mutu kemampuan peserta didik yang membaca peserta
membaca siswa masih kurang. Dari didik menjadi
kelas II jumlah siswa di kelas 9 meningkat.
siswa, terdapat 4 siswa
sudah lancar membaca,
4 siswa belum lancar
membaca, dan 1 siswa
belum bisa membaca.
Akuntabilitas, Belum optimalnya Kurangnya penerapan Guru mampu
Komitmen Mutu penggunaan model model dan metode mengoptimalkan
dan metode belajar yang inovatif penggunaan model
pembelajaran di dan menarik bagi dan metode yang
kelas peserta didik inovatif dan menarik
bagi peserta didik
Akuntabilitas, Belum Kurangnya pemanfaatan Guru mampu
Komitmen Mutu maksimalnya analisis hasil belajar mengoptimalkan
proses analisis hasil siswa sebagai evaluasi hasil analisis sebagai
belajar perbaikan proses evaluasi perbaikan
pembelajaran. peningkatan
pembelajaran yang
terbaik bagi siswa.
Akuntabilitas, Rendahnya hasil Kemampuan membaca Meningkatnya hasil
Komitmen Mutu belajar siswa dalam peserta didik yang belajar siswa.
pembelajaran kurang mengakibatkan
kesulitan dalam
menerima pelajaran
sehingga hasil
belajarnya kurang
optimal.
Akuntabilitas, Kurangya Siswa sering membuang Siswa mempunyai
Komitmen Mutu kesadaran siswa bungkus kepedulian dan selalu
akan kebersihan makanan/minuman di menjaga kebersihan
sekolah. halaman sekolah. sekolah.

Dari beberapa isu tersebut, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana
yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang
jabatan di instansi. Proses mempertimbangkan isu tersebut menggunakan 2 (dua) alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu, yaitu analisis AKPL dan analisis USG.

19
a. Analisis AKPL
AKPL merupakan akronim aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan. Aktual
artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu
yang memiliki dimensi yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan
artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan, kelayakan artinya isu
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya. Analisis AKPL mempertimbangkan setiap variabel dengan skor 1-5. Adapun
analisis AKPL disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Analisis AKPL

No Isu Kriteria Jumlah


A K P L
1. Kurangnya kemampuan membaca 5 5 4 5 19
siswa kelas II.
2. Belum optimalnya penggunaan 5 4 4 4 17
model dan metode pembelajaran di
kelas
3. Belum maksimalnya proses 4 4 4 4 16
analisis hasil belajar
4. Rendahnya hasil belajar siswa 4 3 4 4 15
dalam pembelajaran
5. Kurangya kesadaran siswa akan 4 4 2 3 13
kebersihan sekolah.

Adapun kriteria penetapan indikator APKL, yaitu:


Aktual:
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik:
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

20
Kekhalayakan:
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan:
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

b. Analisis USG
Analisis USG (urgency, seriousness, dan growth) mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5. Urgency
(urgensi/penting) yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan. Seriusness (keseriusan) yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya. Growth (berkembangnya masalah) yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dipecahkan. Adapun analisis USG disajikan dalam Tabel 3.3
berikut ini:
Tabel 3.3 Analisis USG

Kriteria
No Isu Jumlah
U S G

1. Kurangnya kemampuan membaca siswa kelas II. 5 4 4 13

2. Belum optimalnya penggunaan model dan metode 5 4 3 12


pembelajaran di kelas.

3. Belum maksimalnya proses analisis hasil belajar. 4 4 3 11

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:

21
Urgency (urgensi/penting):
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
Seriousness (kepentingan):
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius\
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth (berkembangnya masalah):
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4. : Berkembang
5. : Sangat berkembang

3.1.2. Penetapan Isu


Dari hasil analisis identifikasi isu dengan menggunakan teknik analis APKL dan USG,
maka ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang
akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Adapun penetapan isu terpilih dengan
menjumlahkan hasil analisis APKL dan USG, sebegaimana Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Penetapan Isu
Analisis
No Isu Jumlah Prioritas
AKPL USG

1. Kurangnya kemampuan membaca 19 13 32 1


siswa kelas II.

2. Belum optimalnya penggunaan model 17 12 29 2


dan metode pembelajaran di kelas.

3. Belum maksimalnya proses analisis 16 11 27 3


hasil belajar.

22
Berdasarkan Tabel 3.4. Penetapan Isu, maka diperoleh isu prioritas yang harus
ditangani terlebih dahulu, yaitu kurangnya kemampuan membaca siswa kelas II. Pemilihan
isu tersebut juga dilakukan dengan analisis dampak pengiring, jika hal tersebut tidak ditangani
maka akan akan berdampak pada hal-hal berikut:
a. Mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran karena keterbatasan kemampuan
membaca;
b. Menurunkan motivasi belajar siswa yang berakibat munculnya sifat kemalasan;
c. Menimbulkan rasa ketidakpercayaan diri karena kemampuan membaca yang kurang;
d. Hasil belajar siswa kurang optimal.

3.1.3 Gagasan Pemecah Isu


Berdasarkan isu terpilih yaitu kurangya kemampuan membaca siswa, maka gagasan
pemecah isu yang ditawarkan adalah dengan “melalui media audio visual” yang
menghadirkan buku cerita dalam tampilan audio visual yang lebih interaktif dan menarik.
Media audio visual ini merupakan perpaduan dari buku cerita anak yang penulis
modifikasi dengan sentuhan editing disertai efek audio sehingga menjadi tampilan media yang
interaktif dan menarik bagi siswa. Cerita-cerita yang diangkat adalah cerita sederhana yang
dekat dengan kehidupan sehari- hari siswa, namun penuh dengan pesan moral yang
bermanfaat. Media audio visual ini di desain dengan memperhatikan karakter siswa kelas II
(dua) yang mempunyai kemampuan membaca tahap permulaan, pemahaman kalimat yang
sederhana, menyukai semua hal yang menarik dan tervisualisasikan, serta masih suka belajar
sambil bermain.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan media audio visual alat dan
yang digunakan oleh penulis diantaranya media audio visual itu sendiri, proyektor, laptop dan
speaker. Dengan media dan alat yang lengkap diharapkan dapat menciptakan pengalaman
belajar yang berkesan dan meanarik bagi siswa kelas II.
Dengan memperhatikan hal tersebut penulis menawarkan penggunaan media audio
visual dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa di kelas. Adapun contoh potongan
gambar dari media audio visual sebagai berikut:

23
Gambar 3.1 Contoh Cuplikan Tayangan Gambar Media Audio
visual

Adapun rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja
secara lengkap adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan coach dan atasan langsung yang bertindak sebagai mentor
terkait dengan masalah yang ditemukan, serta gagasan yang ditawarkan;
2. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan merancang media audio visual;
3. Melakukan sosialisasi terkait kegiatan pembelajaran menggunakan media audio visual
dan mekanisme SuCa (sudut baca);

24
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual disertai
evaluasi hasil belajar (pretest);
5. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual di dalam
kelas disertai evaluasi hasil belajar (postest);
6. Melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik hasil aktualisasi pembelajaran
menggunakan media audio visual;
7. Membuat SuCa (sudut baca) dan jurnal baca harian di kelas;
8. Membuat laporan kegiatan aktualisasi.

3.2 Diagram Alur Kegiatan Pemecah Isu


Berikut penjelasan diagram alur kegiatan yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk
memecahkan isu yang terjadi di SD Negeri Botoputih 1, yaitu:

Melakukan konsultasi dengan coach dan atasan langsung yang


bertindak sebagai mentor terkait dengan masalah yang ditemukan, serta
gagasan yang ditawarkan

Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan merancang


media audio visual

Melakukan sosialisasi terkait kegiatan pembelajaran menggunakan


media audio visual dan mekanisme SuCa (sudut baca)

Melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan media


audio visual disertai evaluasi hasil belajar (pretest)

Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media


audio visual di dalam kelas disertai evaluasi hasil belajar (postest)

Melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik hasil


aktualisasi pembelajaran menggunakan media audio visual;

25
Membuat SuCa (sudut baca) dan jurnal baca harian di kelas;

Membuat laporan kegiatan aktualisasi.

Diagram 3.1. Alur Kegiatan Pemecah Isu

3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi


Nama : Yulianti, S.Pd.
Unit Kerja : SD Negeri Botoputih 1 Kecamatan Tikung
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kemampuan membaca kelas II;
2. Belum optimalnya penggunaan model dan metode
pembelajaran di kelas;
3. Belum maksimalnya proses analisis hasil belajar;
4. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran;
5. Kurangya kesadaran siswa akan kebersihan sekolah.

Isu Yang Diangkat : Kurangnya kemampuan membaca kelas II (dua)


Gagasan Pemecahan Isu : Melalui penggunaan media audio visual

Untuk lebih jelasnya, dapat diuraikan dalam Tabel 3.5. berikut ini:

26
Tabel 3.5.
Matrik Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-


No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a. Menghubungi coach a. Terlaksananya a. Etika publik: Misi SDN a. Kreatif dan
konsultasi dan mentor untuk konsultasi dan Melakukan Botoputih 1 Kec. inovatif: berani
dengan coach menentukan tempat koordinasi konsultasi dengan Tikung mengambil
dan atasan dan waktu konsultasi dengan mentor hormat, “Terciptanya terobosan dan
langsung yang b. Memaparkan dan Coach dan sopan,komunikasi pembelajaran solusi dalam
bertindak permasalahan yang disetujuinya dan santun, saling aktif, kreatif, pemecahan
sebagai mentor ditemukan di tempat rancangan bekerja sama dan efektif, inovatif dan masalah
terkait dengan bekerja, serta gagasan aktualisasi menghargai saran menyenangkan
b. Inisiatif:
masalah yang yang ditawarkan dan pendapat. (PAIKEM) dan
b. Foto memiliki
ditemukan, serta c. Meminta saran, (hormat, santun) pengembangan
dokumentasi dorongan untuk
gagasan yang masukan, dan kurikulum yang
kegiatan mengidentifika
ditawarkan. persetujuan dari coach b. Nasionalisme: adaptif” dapat
c. Surat si masalah atau
dan mentor mengenai Menyampaikan terwujud.
pernyataan peluang dan
kegiatan aktualisasi rancangan kegiatan
persetujuan mampu
yang akan dan menghargai
dari coach dan mengambil
dilaksanakan saran dan pendapat.
mentor tindakan nyata
(menghargai)
untuk
menyelesaikan
c. Whole of
masalah
goverment:
Berkoordinasi
27
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan internal c. Profesional:
sekolah terkait Memiliki
rancangan kegiatan. kompeten dan
(koordinasi) integritas.
2. Membuat RPP a. Membuat dan a. Rencana a. Akuntabilitas: Misi SDN a. Kreatif dan
(Rencana merancang media Pelaksanaan Tanggung jawab Botoputih 1 Kec. inovatif:
Pelaksanaan audio visual untuk Pembelajaran menjalankan Tikung Menyusun
Pembelajaran) pembelajaran (RPP) rancangan yang “Terciptanya rencana
dan media audio b. Video Media dibuat, dan pembelajaran kegiatan
b. Konsultasi dengan
visual. audio visual menyampaikan aktif, kreatif, kreatif, inovasi
kepala sekolah dan
c. Lembar informasi secara efektif, inovatif dan yang menarik
rekan guru atau teman
Kegiatan Siswa jelas dan terbuka menyenangkan pada kegiatan
sejawat
(LKS) mengenai Langkah- (PAIKEM) dan pembelajaran
c. Membuat RPP
d. Instrumen langkah kerja. pengembangan
d. Melakukan pengkajian
Penilaian (tanggung jawab, kurikulum yang b. Inisiatif:
silabus pembelajaran
e. Foto kejelasan) adaptif” dapat memiliki
terkait dengan
dokumentasi terwujud. dorongan untuk
Kompetensi Inti (KI) b. Komitmen mutu:
kegiatan mengambil
dan Kompetensi Dasar Membuat terobosan
tindakan nyata
(KD) yang akan kegiatan yang
untuk
diterapkan dalam kreatif, efektif, dan
menyelesaikan
pembelajaran inovatif.
masalah.
e. Mengidentifikasi (kreatif, inovatif)
materi pembelajaran
28
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
f. Menentukan indikator c. Anti korupsi:
pencapaian Bersikap displin,
kompetensi dan tujuan kerja keras,
pembelajaran disiplin, jujur dan
g. Menentukan model, mandiri dalam
dan metode yang proses penyusunan
sesuai dan menunjang kegiatan.
proses pembelajaran (disiplin,
h. Mengembangkan mandiri,jujur,
kegiatan pembelajaran kerja keras)
i. Merancang evaluasi
pembelajaran.
3. Melakukan a. Memberikan sosialisasi a. Terlaksananya a. Akuntabilitas: Misi SDN a. Akuntabel:
sosialisasi kepada siswa tentang sosialisasi Menjelaskan Botoputih 1 Kec. bertanggung
terkait kegiatan media audio visual terkait kegiatan Langkah-langkah Tikung jawab,
pembelajaran (penggunaanya dalam pembelajaran kegiatan “Terciptanya komitmen
menggunakan kegiatan belajar) dengan media pembelajaran yang pembelajaran dalam
media audio b. Menjelaskan tentang audio visual akan dilaksanakan aktif, kreatif, melaksanakan
visual dan mekanisme SuCa dan SuCa secara jelas. efektif, inovatif dan pekerjaan, etos
mekanisme (sudut baca) dikelas (sudut baca) (kejelasan) menyenangkan kerja yang
SuCa (sudut dan aturan jurnal harian kelas (PAIKEM) dan tinggi
b. Etika Publik
baca); baca siswa pengembangan
b. Foto Memberikan
c. Mensosialisasikan kurikulum yang b. Profesional:
dokumentasi sosialisasi
29
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
keiatan wajib baca 15 kegiatan. rancangan dengan adaptif” dapat Memiliki
menit sebelum komunikatif dan terwujud. kompeten dan
kegiatan belajar mudah dimengerti integritas.
dimulai. oleh siswa.
(partisipatif)
4. Melaksanakan a. Guru memberikan a. Terlaksananya a. Akuntabilitas: Misi SDN a. Profesional:
kegiatan materi pembelajaran kegiatan Bertanggungjawab Botoputih 1 Kec. bertanggung
pembelajaran secara konvensional pembelajaran melaksanakan Tikung jawab, etos
tanpa tanpa menggunakan tanpa kegiatan secara “Terciptanya kerja yang
menggunakan media audio visual menggunakan konsisten. pembelajaran tinggi
media audio b. Siswa mengerjakan media disertai (tanggung jawab, aktif, kreatif,
b. Tanpa
visual disertai lembar evaluasi dengan pretest konsisten) efektif, inovatif dan
pamrih: penuh
evaluasi hasil (prestest). menyenangkan
b. Foto b. Anti Korupsi: komitmen
belajar (pretest); (PAIKEM) dan
dokumentasi Memberikan dalam
pengembangan
kegiatan gambar ekspresi melaksanakan
kurikulum yang
kepada siswa pekerjaan.
adaptif” dapat
c. Hasil Evaluasi secara jujur, adil,
terwujud.
belajar siswa dan tidak memihak.
(pretest). (jujur, adil)

5. Melaksanakan ➢ Konsultasi dengan a. Terlaksananya a. Akuntabilitas: a. Visi SDN a. Kreatif dan


proses kepala sekolah dan kegiatan Beranggung jawab Botoputih 1 inovatif:
pembelajaran mengkomunikasikan pembelajaran dalam menyiapkan “Terwujudnya berani
30
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan dengan rekan guru dengan media alat dan bahan yang peserta didik yang melakukan
menggunakan tentang penggunaan audio visual akan digunakan berwawasan terobosan
media audio media audio visual disertai postest agar pelaksanaan IMTAQ, cerdas, dalam
visual disertai b. Foto berjalan lancar dan terampil, mandiri, mengatasi
➢ Menyiapkan alat dan
evaluasi hasil dokumentasi sesuai dengan tanggungjawab pemecahan
bahan
belajar (postest) kegiatan target. dan mampu masalah
Pra Pembelajaran (tanggung jawab, berkompetensi” b. Inisiatif:
c. Hasil evaluasi konsisten) dapat terwujud. mampu
a. Guru menyambut kerja siswa mengambil
kedatangan siswa di (postest) b. Etika publik: b. Misi SDN tindakan nyata
gerbang sekolah Menciptakan Botoputih 1 Kec. untuk
dengan menerapkan lingkungan atau Tikung menyelesaikan
3S (Senyum, Sapa, suasana kelas yang “Terciptanya masalah
dan Salam) non diskriminasi pembelajaran
b. Mengkondisikan siswa
c. Komitmen mutu: aktif, kreatif, c. Profesional:
masuk kelas dengan
Melaksanakan efektif, inovatif dan Memiliki
baris depan kelas
pembelajaran yang menyenangkan kompeten dan
terlebih dahulu
kreatif, inovatif dan (PAIKEM), integritas.
Kegiatan Pendahuluan
menyenangkan lulusan yang
a. Siswa diajak untuk sebagai salah satu cerdas dan
berdoa bersama berdoa pengembangan terampil dan
secara bersama-sama inovasi untuk pengembangan
yang dipimpin oleh memperbaiki mutu kurikulum yang

31
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
seorang sisa pendidikan adaptif” dapat
b. Siswa diajak untuk (kreatif, inovatif) terwujud.
membacakan pancasila
serta menyanyikan
lagu “Indonesia Raya” d. Anti korupsi:
c. Siswa ditanyai tentang Memberikan
kabar serta kesiapan gambar ekspresi
untuk mengikuti, kepada siswa
kemudian diadakan secara jujur, adil,
presensi dan tidak memihak,
d. Siswa disiapkan secara serta melaksanakan
psikis dan fisik untuk kegiatan dengan
mengikuti tidak mengurangi
pembelajaran dengan langkah – langkah
menggunakan media yang telah
audio visual ditentukan
e. Siswa diajak (jujur, adil)
menyanyi lagu “Lagu
Gemar Membaca” e. Nasionalisme
bersama-sama Memberikan
f. Siswa diberikan kesempatan
penjelasan mekanisme kepada semua
kegiatan pembelajaran siswa untuk maju

32
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menggunakan media bergantian dan
audio visual dan saling menghargai
fungsi media audio jawaban orang
visual dalam kegiatan lain.
pembelajaran (menghargai)
g. Guru menjelaskan
tentang indikator
pencapaian
kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti
a. Guru melakukan
kesepakatan aturan
belajar dan Langkah
kegiatan yang akan
dilaksakan
b. Guru memutar media
audio visual dengan
bantuan proyektor dan
laptop
c. Siswa menyimak dan
membaca cerita yang
terdapat pada video
33
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang diputar, serta
memahami maksud isi
cerita
d. Secara bergantian,
setiap siswa diberikan
kesempatan
menyampaikan
iformasi atau
menyampaikan
kembali inti cerita dari
tayangan yang sudah
dilihat
e. Siswa lain
memberikan umpan
balik atas jawaban
siswa yang
mempresentasikan
jawabanya
f. Guru melakukan kuis
terkait dengan isi
cerita, dan siswa yang
aktif dan menjawab
dengan tepat

34
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mendapatkan reward
pada “papan prestasi”
di kelas
g. Guru memberikan
umpan balik dan
penguatan tentang
materi yang diberikan.

Kegiatan Penutup
a. guru bersama siswa
menyimpulkan materi
pembelajaran
b. guru memberikan
evaluasi kepada siswa
c. siswa mengerjakan
evaluasi secara
mandiri
d. siswa bersama dengan
guru melakukan
refleksi terhadap
proses pembelajaran
dan hasil pembelajaran
yang telah dilakukan

35
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
a. siswa bersama dengan
guru melakukan doa
bersama, sebagai rasa
syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang
telah memberikan
kesempatan untuk
belajar bersama, yang
dipimpin oleh seorang
siswa, serta
mengucapkan salam.
6. Melakukan a. Merekap seluruh hasil a. Lembar a. Akuntabilitas: a. Visi SDN a. Memiliki
evaluasi dan belajar siswa selama analisis hasil menyampaikan Botoputih 1 integritas:
memberikan kegiatan evaluasi pencapaian target “Terwujudnya jujur dalam
umpan balik pembelajaran pembelajaran belajar, dan peserta didik yang segala
terhadap seluruh b. Melakukan evaluasi b. Terberikan pertanggungjawaba berwawasan tindakan,
hasil aktualisasi hasil belajar siswa umpan balik n hasil. IMTAQ, cerdas, serta berpikir
pembelajaran selama kegiatan materi yang (kejelasan) terampil, mandiri, positif arif,
menggunakan pembelajaran telah tanggungjawab dan bijaksana
media audio c. Memberikan umpan disampaikan b. Anti korupsi: dan mampu dalam
visual balik materi yang kepada peserta Merekap hasil berkompetensi” melaksanaka
telah disampaikan didik. perolehan nilai dapat terwujud. n tugas dan
kepada peserta didik c. Foto hasil belajar secara fungsi

36
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
d. Memberikan dokumentasi jujur, adil, dan b. Misi SDN
penguatan dan kegiatan . tidak memihak. Botoputih 1 Kec. b. Profesional:
bimbingan jika (transparan, adil) Tikung Memiliki
“Terciptanya
terdapat peserta didik kompeten
pembelajaran
yang mengalami c. Komitemen mutu: aktif, kreatif, dan
kesulitan. Melakukan evaluasi efektif, inovatif integritas.
sebagai wujud dan
komitmen menyenangkan
menjalankan tugas. (PAIKEM),
(inovatif) lulusan yang
cerdas dan
terampil dan
pengembangan
kurikulum yang
adaptif” dapat
terwujud.
7. Membuat SuCa a. Berkomunikasi dengan a. Terlaksananya a. Akuntabilitas: a. Visi SDN a. Kreatif dan
(sudut baca) dan rekan guru atau teman pemanfaatan Mengimplementas Botoputih 1 inovatif:
jurnal baca sejawat tentang SuCa(sudut ikan pembuatan “Terwujudnya berani
harian di kelas. langkah kegiatan yang baca) oleh SuCa (sudut baca) peserta didik yang mengambil
akan dilakukan siswa dan jurnal baca berwawasan terobosan dan
b. Menyiapkan alat dan b. Foto harian siswa IMTAQ, cerdas, solusi dalam
bahan membuat dokumentasi dengan tanggung terampil, mandiri, pemecahan
SuCa(sudut baca) kegiatan jawab dan tanggungjawab masalah.

37
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c. Mengumpulkan buku- c. Terisinya konsisten. dan mampu
buku yang akan di jurnal baca (tanggung jawab, berkompetensi” b. Profesional:
dipajang pada Su Ca harian siswa. konsisten) dapat terwujud. Memiliki
(sudut baca) kelas kompeten dan
b. Misi SDN
d. Menata sudut baca b. Komitmen integritas.
Botoputih 1 Kec.
yang menarik dan mutu:
Tikung
nyaman untuk siswa Membuat SuCa
“Terciptanya
e. Membuat jurnal baca (sudut baca) yang
pembelajaran
harian siswa menarik dan
aktif, kreatif,
f. Menjelaskan memberi
efektif, inovatif
mekanisme dan aturan kemudahan siswa
dan
Su Ca (sudut baca) dan dalam melakukan
menyenangkan
petunjuk pengisian kegiatan literasi.
(PAIKEM),
jurnal harian baca (inovatif, kreasi)
lulusan yang
siswa.
cerdas dan
c. Anti korupsi:
terampil dan
Memberikan
pengembangan
gambaran kepada
kurikulum yang
siswa disiplin,
adaptif” dapat
jujur dan mandiri
terwujud.
dalam
memanfaatkan
sudut baca dan

38
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pengisian jurnal
baca harian.
(jujur,disiplin,
mandiri)

d. Nasionalisme
Menyiapkan bahan
dan alat dibantu
oleh guru lain
serta saling
kerjasama saat
pelaksanaan
kegiatan.
(Kerjasama)
8. Membuat a. Mengumpulkan data a. Laporan a. Akuntabilitas: Visi SDN a. Memiliki
laporan kegiatan dan bukti pendukung kegiatan Menyusun laporan Botoputih 1 integritas:
aktualisasi. laporan aktualisasi dengan transparan “cerdas, terampil, jujur dalam
b. Melakukan konsultasi b. Foto sesuai hasil yang mandiri, segala
dengan coach dan dokumentasi diperoleh dan tanggungjawab, tindakan, serta
mentor mengenai hasil kegiatan. bertanggung jawab. jujur dan mampu berpikir positif
aktualisasi (transparan, berkompetensi” arif, dan
a. Menyusun laporan tanggung jawab) dapat terwujud. bijaksana
aktualisasi secara dalam
b. Nasionalisme:
39
Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sistematis. Menyelesaikan melaksanakan
kegiatan dengan tugas dan
kerja keras dan fungsi
saling menghargai,
musyawarah
mufakat dalam b. Tanpa
melakukan pamrih:
konsultasi laporan penuh
aktualisasi. komitmen
(menghargai, kerja dalam
keras) melaksanakan
c. Whole of pekerjaan.
goverment: saling
berkoordinasi
dalam proses
penyusunan
laporan.
(koordinasi)
d. Anti Korupsi :
Tepat waktu dalam
penyelesaian
laporan.
(tepat waktu)

40
3.4. Jadwal Rencana Kegiatan
Untuk bisa mengaplikasikan kegiatan Akualisasi,diperlukan jadwal yang harus sudah tersusun agar rencana aktualisasi bisa terwujud
sesuai dengan waktu yang direncanakan. Berikut merupakan jadwal rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di SD Negeri
Botoputih 1:
Tabel 3.6
Jadwal Rancangan Kegiatan
MINGGU AKTUALISASI KE-
NO KEGIATAN APRIL MEI
1 2 3 4 1 2 3
1. Melakukan konsultasi dengan coach dan atasan langsung yang bertindak sebagai mentor
terkait dengan masalah yang ditemukan, serta gagasan yang ditawarkan
2. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan merancang media audio visual
Melakukan sosialisasi terkait kegiatan pembelajaran menggunakan media audio visual dan
3.
mekanisme SuCa (sudut baca)

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual disertai


evaluasi hasil belajar (pretest)
5. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual di dalam
kelas disertai evaluasi hasil belajar (postest)
6. Melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik hasil aktualisasi pembelajaran
menggunakan media audio visual
7. Membuat SuCa (sudut baca) dan jurnal baca harian di kelas

8. Membuat laporan kegiatan aktualisasi

Keterangan : Pelaksanaan Aktualisasi Seminar Laporan Aktuaslisasi


(Habituasi)
41
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
PerkaLAN RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS)
Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.

Amir dan Slamet, Y. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Bahasa Lisan
dan Bahasa Tertulis). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2013 Bab III pasal 4 ayat 5 tentang
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan.

Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih.2009.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Pemerintah Indonesia. 2010. Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta: Sekretariat Negara.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran, edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa

Pemerintah Indonesia. 2012. Permendiknas Nomor 35 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Sekretariat
Negara

42

Anda mungkin juga menyukai